Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOSTATISTIK DISKRIPTIF INFERENSIAL

‘Jenis Penyajian Data, Jenis Tabel dan Jenis Grafik’

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3:

LILI WULANDARI 1711211040

DEVIA SRI WAHYUNI 1711213045

SARI YULANDA 1711213012

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis
Penyajian data, jenis tabel dan jenis grafik” ini.

Penyusunan makalah ini ditujukan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai


pemenuhan syarat untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Biostatistik Diskriptif
Inferensial. Terima kasih saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Biostatistik Diskriptif
Inferensial yang telah memberikan bimbingan materi dalam pembelajaran sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat mengoreksi
kekurangan tersebut. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Padang, 05 Juli 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4

BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Definisi Data .................................................................................................................... 5

2.2 Kriteria Data ..................................................................................................................... 5

2.3 Jenis-jenis Data ................................................................................................................ 5

2.4 Pengumpulan Data ........................................................................................................... 7

2.5 Penyajian Data.................................................................................................................. 9

BAB III ......................................................................................................................................... 14


PENUTUP..................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut
data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah
dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu
diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor
kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan
gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.

Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam
kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera
peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data?
2. Bagaimana cara penyajian data dalam bentuk daftar ?
3. Bagaimana cara penyajian data dalam bentuk gambar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyajian data
2. Untuk mengetahui cara penyajian data dalam bentuk daftar.
3. UntukUntuk mengetahui cara penyajian data dalam bentuk gambar

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan. Data tersebut bisa kualitatif maupun kuantitatif, dengan catatan, data
tersebut menunjukkkan fakta. Data yang dikumpulkan merupakan himpunan angka-angka
yang merupakan nilai dari unit sampel hasil dari sebuah pengamatan/pengukuran.
Kata “data” berasal dari kata latin, dimana data merupakan bentuk jamak (plural)
dari kata “datum”, jadi dalam menyatatakan data kita sudah berkata bentuk jamaknya,
sehingga untuk selanjutnya tidak perlu menyatakan data-data, sudah cukup menyatakan
“data” saja.

2.2 Kriteria Data


Data harus memiliki kriteria sebagai berikut ; valid, reliabel, dan objektif.
Pengertian dari valid adalah derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya dengan
data yang dikumpulkan. Contoh, bila data pada objek putih maka data yang dikumpulkan
juga putih. Reliabel adalah derajat onsistensi, yaitu konsistensi data dalam interval waktu.
Contoh data yang bersifat reliabel, jika data yang terkumpul kemarin putih maka
sekarang atau besok juga putih. Data juga harus memiliki sifat ibjektif, artinya memiliki
derajat persamaan persepsi antar orang. Misalnya, kalau orang melihat objek putih yang
lainnya juga putih.

2.3 Jenis-jenis Data


Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang
menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu, waktu pengumpulan, dan sumber
pengambilan.
a. Jenis data menurut susunannya
Menurut susunanya, data dibagi atas data acak (tunggal) dan data
berkelompok. Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkan kedalam kelas-kelas interval. Data berkelompok adalah data yang
sudah tersusun atau dikelompokkan kedalam kela-kelas inerval. Data kelompok
disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.

5
Contoh : peserta akseptor KB di suatu klinik KB di jakarta tahun YYYY ialah sebagai
berikut.
Umur peserta KB Turus Frekuensi
15-19 III 3
20-14 IIIII 5
25-29 IIIII IIIII 10
30-34 IIIII IIIII IIIII 15
35-40 IIIII II 7

b. Jenis data menurut sifatnya


Data menurut sifatnya ada 2 yaitu data kulitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi dan karakteristik yang
berwujud pertanyaan atau kata-kata. Contoh : baik – buruk, senang – sedih, harga
minyak turun – harga dolar naik. Dta ini biasanya didapat dari wawancara dan
bersifat subbjektif. Data kualitatif dapat diangkakan/dibuat score. Sedangkan data
kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka dan bersifat objektif. Data ini
terdiri dari dua macam, yaitu data diskrit dan data kontinyu.
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung. Misalnya :
jumlah orang ada 20, jumlah meja ada 12. Data ini disusun menurut jenis/bilangan
yang berupa simbol (disebut juga data nominal). Ciri-cirinya adalah tidak memiliki
pecahan, tidak memiliki ranking, dan tidak memiliki nol mutlak. Biasanya diperoleh
dari penelitian yang bersifat explorasi/survey.
Data kontinyu yaitu data yang diperoleh dari hasil mengukur. Data kontinyu
ini mengklasifikasikan 3 macam skala pengukuran yang bertujuan untuk
mengklasifikasikan variabel supaya tidak terjadi kesalahan ketika akan menentukan
analisa. Skala tersebut yaitu skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.
Penjabaran dari skala ordinal adalah, skala pengukuran yang didasarkan pada
ranking atau jenjang dengan peringkat yang diurutkan dari tinggi ke rendah, atau
sebaliknya. Contoh, statud ekonomi dari masyarakat. Objek penelitian tersebut dapat
dikelompokkan menjadi baik, sedang, dan kurang.

6
Skal interval adalah skala pengukuran yang menunjukkan jarak antara satu
data dengan data yang lain, yang mempunyai bobot sama. Contoh, pengukuran suhu
panas dengan termometer dalam derajat celcius. Temperatur 40 derajat lebih panas 15
derajat dari temperatur 25 derajat.
Skala rasio adalah skal pengukuran yang berjarak sama perbedaan dengan
skala interval pada skala ini memiliki nilai nol mutlak (absolute), sebagai contoh,
umur, prngukuran berat badan, atau tinggi badan.
c. Jenis data menurut waktu pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala, dan data cross
section. Data berkala adalah data yang berkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan. Contohnya adalah data
perkembangan harga sembilan macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan.
Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu
untuk memberikan gambaran perkembangan keadaaan atau kegiatan pada waktu itu.
Sebagai contoh, data perkembangan penyakit DBD selama lima tahun terakhir yang
dikumpulkan setiap bulan.
d. Jenis data menurut sumber pengambilannya
Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adlah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian atau orang yang memerlukannya. Data primer
disebut juga data asli atau data baru.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau
dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

2.4 Pengumpulan Data


Dilihat dari cara pengumpulan data yang berdasarkan dari sumber data, maka data
dapat dibagi menjadi data primer dn data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan oleh penelitinya sendiri, dimana data tersebut langsung diperoleh dari
subjek penelitian. Data sekunder adlah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya

7
data sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang mempunyai kewenang atas
data tersebut.
Data statistik selalu dikumpulakn dari sekumpulan individu, baik berupa orang
amupun benda lainnya. Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa
atau karakteristik dari sebagia atau seluruh elemen populasi. Pengumpulan data dapat
dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu berdasarkan jenis cara
pengumpulannya dan berdasarkan banyaknya data yng diambil.
a. Berdasarkan jenis cara pengumpulannya
Ada beberapa cara pengumpulan data yaitu dapat dilakukan dengan tekinik berikut:
1) Pengamatan
Mengamati gejala-gejala nyata dalam kategori yang ada secara berulang kali.
Alat bantu : daftar cek, skala penilaian, alat pemotret, dan alat perekam.
2) Wawncara
Wawancara mendapatkan keterangan secara lisan melalui percakapan
(wawancara)
Alat bantu : kuisioner
3) Angket
Mengumpulakn data melalui formulir yang berisi pernyataan dan diajukan secara
tertulis pada sekumpulan orang.
Alat bantu : formulir isian/angket
4) Pengukuran
Mengumpulakn data yang dilakukan dengan mengukur orang atau objek
mengenai hal yang dipelajari dengan mempergunakan berbagai macam alat ukur
dan hasilnya divatat.
b. Berdasarkan banyaknya data yang diambil
Dikenal dua cara pengumpulan data, yaitu:
1) Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau
anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari
hasil sesnsus disebut parameter atau data yang sebenarnya (true value). Contoh :

8
sensus penduduk indonesia tahun 1990, sensus pertania. Sensui pegawai negeri
tahun 1999, dll.
2) Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari
elemen atau anggota populasi untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari sampling
disebut data perkiraan. Sampling dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara
acak dan cara tidak acak.

2.5 Penyajian Data


Data populasi atau sampel yang sudah terkumpul dengan baik, apabila digunakan
untuk keperluan informasi, laporan atau analisa lanjutan, hendaknya diatur, disusun, dan
disajikan dalam bentuk yang jelas, rapi, serta komunikatif. Penyajian data memiliki
fungsi antara lain :
a. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
b. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

Beberapa cara untuk menampilkan atau menyajikan data statistik yang menarik publik,
yaitu tabel dan diagram/grafik. Adapun yang akan dibahas dalam pelajaran ini meliputi :

1. Jenis tabel
a. Tabel silang
Tabel silang melibatkan dua variabel yang disilangkan
JUDUL TABEL
judul kolom
Judul x x
Baris x x
Catatan....

Sumber...
Keterangan gambar :
1. Judul tabel diatas ditulis dengan huruf besar tanpa penggalan kata. Judul harus
mengungkapkan – apa – dimana – kapan.

9
2. Judul kolom / baris ditulis singkat jelas dan diupayakan jangan memenggal
kata.
3. (X) tempat penulisan kata.
4. Catatan ditulis dibagian kiri bawah dan digunakan untuk mencatat hal-hal
penting. Sumber untuk menjelaskan dari mana data tersebut dikutip.
5. Perlu diperhatikan dalam menulis tabel data kategori disusun sitematis.
Contohnya mulai dari data terkecil sampai terbesar.

b. Tabel distribusi frekuensi


Tabel yang melibatkan hanya satu variabel saja.
Contoh :
No. Kelas interval frekuensi
1. 10-19 1
2. 20-29 6
3. 30-39 9
Jumlah 16

2. Jenis diagram / grafik antara lain :


a. Diagram batang
Kegunaan diagram batang adalah untuk menyajikan data yang bersifat
kategori atau data distribusi. Setiap batang (persegi panjang) tidak boleh saling
menempel atau melekat antar satu dengan yang lainnya dan jarak antara setiap
batang yang berdekatan sama. Susunan dari batang-batang tersebut boleh tegak
atau mendatar. Grafik batang dapat berupa grafik batang tunggal, berganda, atau
komponen berganda.
Cara menggambarkan diagram batang yaitu :
i. Terdiri dari sumbu vertikal & horizontal yang berpotongan tegak lurus.
ii. Sumbu tegak maupun sumbu mendatar dibagi beberapa bagian dengan
skala nilai yang sama walaupun demikian skala/ukuran anatara sumbu
tegak dan sumbu mendatar tidak perlu dibuat sama disesuaikan dengan
penampilan.
10
b. Diagram garis
Diagram garis adalah grafik data berupa garis yang diperoleh dari beberapa ruas
garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan (sistem salib sumbu).
Diagram garis biasanya digunakan untuk menunjukkan perkembangan suatu
keadaan yang bersifat kontinyu. Pada diagram garis digunakan dua garis yang
saling berpotongan dan saling tegak lurus. Pada garis horizontal (sumbu-X)
ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-
ukuran. Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya
berubah-ubah, seperti harga, biaya, dan jumlah. Contohnya :
iii. Pengamatan kadar gula darah pasien dalam 4 minggu perawatan
iv. Pertambahan berat badan bayi per bulan

c. Diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram data berupa lingkaran yang telah dibagi
menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Diagram lingkaran digunakan

11
untuk penyajian data berbentuk kategori dinyatakan dalam persen. Untuk
membuat grafik lingkaran, biasanya dipakai dua cara, yaitu :
v. Membagi keliling lingkaran menurut data-data yang ada
vi. Membagi lingkaran menurut data yang ada dengan menggunakan
busur derajat.

d. Diagram lambang
Diagram lambang / diagram simbo adalah diagram yang menggambarkan simbol-
simbol dari data sebagai alat visual untuk orang awam.
Contoh :

e. Diagram peta

12
Diagram yang melukiskan fenomena atau keadaan dihubungkan dengan tempat
kejadian itu berada. Teknik pembuatannya digunakan peta geografis sebagai dasar
untuk fenomena yang terjadi.

f. Diagram pencar
Disebut juga diagram titik (sebar). Diagram ini menunjukkan gugusan titik-titik
setelah garis koordinat sebagai penghubung dihapus. Biasanya diagram ini
digunakan untuk menggambarkan titik data korelasi atau regresi yang terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biostatistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan
memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep propabilitas.

Data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pendengar.

14
DAFTAR PUSTAKA
Machmud, Rizanda. 2013. Pengantar Biostatistik. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

15

Anda mungkin juga menyukai