Abdi Kurnia johan (Ketua Lembaga Dakwah Al-Azhar Jakarta dan Dosen Agam Islam UI), dalam
surveynya;
1
Karena masyarakat kebanyakan hanya menghendaki penampilan yang artifisial (tidak alami
atau buatan) dalam bentuk kepiawaian dalam bernyanyi dan berakting
Konten
Saat ini masyarakat dunia khususnya Indonesia berada pada:
Revolusi industri keempat yang juga disebut dengan zaman digital, maka dakwah melalui
teknologi internet begitu canggih termasuk kehadiran robot-robot pengganti peran manusia
yang sudah sangat maju. Kondisi ini tentu saja tidak hanya mengubah pola fikir masyarakat,
tetapi juga mengubah budaya dan peradaban manusia
Dunia virtual kini telah menciptakan dunianya sendiri, dengan karakteristik yang khas
Masyarakat kini terkoneksi dalam ruang maya yang tidak terlihat kasat mata, tetapi memiliki
pergerakan yang sangat cepat dan dampak yang lebih kongkrit.
Berdampak pada pola keberagamaan masyarakat dari mulai mencari rujukan hingga
menyebarkan konten-konten keagamaan
Kondisi perubahan masyarakat dengan segala dampaknya ini, merupakan realitas yang tidak
bisa dibendung
Virtual
Memasuki realitas virtual bukan hal yang tabu
Dapat memanfaatkan untuk mengisinya dengan konten-konten yang baik, nilai-nilai
keagamaan, dan akhlakul karimah demi kebaikan ummat
Memfokuskan bahasannya pada aspek dengan mengangkat tema “keadaban digital”
Ketika seorang da’i menghadapi dua pilihan dan keadaan yang menuntut harus dipilih salah
satunya, maka dahulukan perkara yang wajib sebelum perkara yang sunnah, karena perintah Allah
itu ada yang wajib dan ada pula yang sunnah untuk dikerjakan.
Ummatul Ijabah adalah kaum muslimin. Mereka ini adalah orang-orang yang menerima agama
Islam, tunduk kepada Rabbil ‘alamin, dan beriman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang mulia. Ummatul Ijabah (kaum muslimin) ini terbagi lagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
2
1. Sabiqun bil khairat (orang-orang yang lebih dahulu melakukan kebaikan), kelompok ini
adalah kelompok yang mendapatkan ganjaran berupa masuk kedalam surga, tanpa hisab dan
tanpa adzab.
3. Zhalimun linafsihi (orang-orang yang menzalimi (aniaya) diri mereka sendiri), nasib
kelompok ini tergantung kepada Allah, jika Allah menghendaki untuk mengazab mereka,
maka Allah akan azab mereka namun tidak sampai kekal selamanya di dalam neraka. Akan
tetapi, jika Allah menghendaki untuk mengampuni mereka, maka Allah akan mengampuni
mereka.
Cara yang paling mudah iaitu dengan menunjukkan akhlak molek dan terpuji. Sudah menjadi
lumrah, manusia mudah terpikat akan sesuatu barang yang cantik, bermutu dan berharga
seperti permata, berlian, dan emas. Begitu juga tanggapan non-Muslim yang mudah tertarik
dengan tingkah laku orang Islam yang sopan santun, berbudi pekerti dan memiliki sifat-sifat
berhikmah.
Hidayah Allah SWT sangat luas dan hadir dalam pelbagai bentuk termasuk dalam bentuk
penulisan. Misal buku-buku karya Ahmad Deedat seperti Journey to Faith, atau tulisan-tulisan
ilmiah pendakwah berpengaruh lain seperti Cat Steven, penyanyi rock yang berhijrah kerana
tertarik akan kalimah Allah, Muhammad Ali peninju yang memeluk Islam dan terkenal dalam
kalangan non-Muslim dan lain-lain.
Perkataan mencerminkan hati sanubari dan akal fikiran seseorang. Baik perkataan maka
baiklah segala-galanya. Kita dituntut menjaga mulut dari mengeluarkan perkataan yang
berbentuk celaan dan sensitif kepada agama-agama yang lain. Allah SWT berfirman :
“Janganlah kamu memaki tuhan-tuhan mereka kerana mereka mungkin kembali memaki
Allah atas kejahilan.” (QS. Al-An’am: 108)
Dakwah dengan harta biasaannya dilakukan oleh para aghniya (orang kaya) dan
berkemampuan. Cara ini agak sulit namun sekali berhasil dijalankan, ia mampu menarik
banyak golongan non-Muslim untuk memeluk agama Islam.
Misal sering kita dengar dan lihat: Pihak Gereja sering membagi-bagikan makanan dan
bantuan keuangan kepada fakir miskin dan alangkah mulianya jika langkah ini diikuti pihak
para aghniya.
Pendekatan yang terakhir adalah dengan berdialog kepada non-Muslim dalam forum atau
diskusi maupun program-program tertentu. Pendekatan ini kebiasaannya dikhususkan bagi
ahli-ahli yang memumpuni dalam ilmu perbandingan agama.