Anda di halaman 1dari 5

Bahan Ajar

Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi

A. Masalah Pokok Ekonomi


1. Permasalahan Pokok Ekonomi Klasik
Teori ekonomi klasik, berfokus pada kegiatan ekonomi produksi, distribusi, dan konsumsi.
Masalah ini adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut paling sederhana agar tercipta hasil
yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. Ekonomi klasik ini diawali oleh Adam smith,
menurutnya kemakmuran adalah suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda
pemuas kebutuhan. Menurut teori klasik ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat
digolongkan kepada tiga permasalah penting, yaitu:
a. Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan ekonomi dalam meningkatkan nilai guna barang-barang atau
kegiatan membuat produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Masalah produksi
merupakan permasalahan mengenai cara memproduksi semua barang dan jasa. Masalah produksi
membahas masalah mengenai jenis barang dan jasa yang diproduksi dan untuk siapa barang
diproduksi.
b. Distribusi
Distribusi adalah suatu kegiatan ekonomi dalam mendistribusikan barang atau jasa agar memiliki
nilai guna dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen sampai kepada konsumen dengan tepat.
Masalah distribusi membahas bagaimana produk dapat sampai kepada konsumen? Apakah jalur
distribusi yang tepat agar produk samapi ke tangan konsumen yang membuthkannya? Apakah
barang dan jasa dapat sampai kepada konsumen dengan cara yang tepat?.
c. Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan menggunakan barang dan jasa dengan tujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Masalah konsumsi membahas apakah barang konsumsi tersebut
dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat sesuai kebutuhannya?.

2. Ekonomi Modern (apa, bagaimana, untuk siapa) barang diproduksi


Teori ekonomi modern, berfokus pada 3 masalah pokok yaitu barang apa yang diproduksi dan
berapa jumlahnya; bagaimana cara memproduksinya, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Masalah ekonomi modern atau masalah mikro terkai dengan tida masalah pokok, yaitu:
a. Barang Apa (What) yang akan Diproduksi?
Pertanyaan what berkaitan dengan jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi produsen
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Produsen dapat mengetahui selera atau permintaan
pasar melalui survei selanjutnya produsen menganalisis untuk menentukan jenis dan jumlah
barang yang akan diproduksi. Produsen mampu memproduksi barang yang dibutuhkan
masyarakat secara efisien.
b. Bagaimana (How) Barang tersebut Diproduksi?
Pertanyaan how berkaitan dengan teknik produksi yang akan diterapkan produsen dalam proses
produksi dengan mempertimbangkan biaya produksi yang dikeluarkan dan tingkat keuntungan
yang ingin diperoleh produsen. Dengan memilih teknik yang efektif dan efisien produsen
mengeluarkan biaya seminimal mungkin tetapi produksi yang dihasilkan maksimal serta sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
c. Untuk Siapa (For Whom) Barang Diproduksi?
Masalah ini timbul setelah produsen menentukan jenis, jumlah barang, dan teknik yang akan
digunakan dalam proses produksi. Timbul pertanya for whom untuk menentukan segmen pasar.
Contohnya, segmentasi pasar adalah barang yang diproduksi akan dipasarkan bagi konsumen
anak-anak, remaja, dan dewasa.

B. Sistem Ekonomi
1. Pengertian sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
2. Macam-macam sistem ekonomi
Sistem ekonomi yang berkembang dalam kehidupan bernegara sebagai berikut:
a) Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem yang menitikberatkan pada kebiasaan dan adat istiadat
dalam menjalankan perekonomiannya. Didaerah terpencil (pedalaman) sistem ini masih berlaku,
misalnya barter Wulandoni dan Labala, NTT.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional
1. Menerapkan sistem barter (barang dengan barang) dalam kegiatan pertukaran atau perdagangan.
2. Belum mengenal pembagian kerja dalam kegiatan ekonomi.
3. Masih terikat dengan tradisi.
4. Teknik produksi dipelajari secara turun-menurun dan bersifat sederhana.
5. Kekayaan alam (tanah dan hutan) menjadi sumber penghidupan utama.
6. Hanya sedikit menggunakan modal.
7. Alat yang digunakan sederhana.

b) Sistem Ekonomi Komando (Terpusat/Sosialis)


Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan pada kekuasaaan
pemerintah dalam mengatur dan manata perekonomian negaranya. Sistem ekonomi terpusat
merupakan ajaran sosialis Karl Marx adalah Rusia, Tiongkok, Korea Utara, Vietnam, dan Kuba.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando/Sosialis
1. Sumber Daya Ekonomi dikuasai dan dimiliki oleh negara.
2. Regulasi ekonomi diatur dan ditetapkan pemerintah.
3. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja ditetapkan dan diatur pemerintah.
4. Kebebasan dalam berekonomi bagi masyrakat sanaga tetrbatas
5. Hak milik pribadi tidak diakui.
6. Tingkat harga dan bunga ditentukan pemerintah.

c) Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Kapitalis)


Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kebebasan masyarakat dan
kegiatan ekonomi bergantung pada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran yang
dikemukakakn oleh Adam Smith yang menganjurkan kegiatan ekonomi diserahkan kepada
masyarakat untuk mencapai kemakmuran. Negara yang menerapkan sistem ekonomi ini adalah
Amerika Serikat, Swedia, Belanda dan Prancis.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
1. SDE dimiliki dan diatur swasta secara bebas.
2. Adanya pembagian kelas (status) dalam masyarakat yaitu kelas pekerja (buruh) dan pemilik
modal.
3. Adanya persaingan usaha yang ketat dalam kegiatan ekonomi
4. Pemerintah tidak melakukan intervensi (campur tangan) dalam pasar.
5. Pemilik modal berhak memiliki sumber-sumber produksi
d) Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan interaksi antara
pemerintah dan swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran
1. Barang modal dan sumber daya vital dikuasai pemerintah
2. Pemerintah dan swasta melakukan kegiatan perekonomian
3. Campur tangan pemerintah dilakukan dengan kebijakan ekonomi
4. Terjadinya persaingan dalam perekonomian, pemerintah tetap melakukan pengawasan.

3. Kekuatan dan kelemahan masing-masing sistem ekonomi


a) Sistem Ekonomi Tradisional
Kekuatan Kelemahan
1. Tidak terdapat persaingan ekonomi yang tidak
1. Teknologi yang digunakan masih sederhana
sehat 2. Kualitas barang hasil produksi rendah
2. Perekonomian masyarakat cenderung stabil 3. Tiak bertujuan mencari keuntungan
3. Tidak menimbulkan tekanan psikologis bagi 4. Menganggap tabu terhadap perubahan
masyarakat sehingga sulit berkembang
4. Membentuk kehidupan masyarakat5. Alokasi SDE dilakukan secara tidak efisien
menjunjung kebersamaan 6. Kegiatan ekonomi bukan meningkatkan taraf
hidup karena hanya memenuhi kebutuhan

b) Sistem Ekonomi Terpusat/Komando/Sosialis


Kekuatan Kelemahan
1. Pemerintah bertanggung jawab terhadap 1. Tidak berkembangnya inisiatif dan daya
jenis dan kegiatan ekonomi kreasi perorangan
2. Pemerintah mengatur, mengendalikan, dan 2. Tidak adanya kebebasan atas hak milik
mengawasi tingkat harga di pasar dengan alat dan SDE
mudah 3. Tidak diakuinya hak milik
3. Pemerintah mengatur distribusi barang hasil individu/perorangan, kecuali barang
produksi yang dibagikan pemerintah
4. Kondisi perekonomian relatif stabil dan 4. Sulitnya menghitung kebutuhan
jarang terjadi krisis ekonomi masyarakat sehingga biaya produksi
5. Terwujudnya distribusi pendapatan secara cukup besar
adil dan merata 5. Terjadinya distribusi barang yang tidak
6. Tidak ada jurang antara orang kaya dan selalu dibutuhkan masyarakat
miskin 6. Terdapat monopoli pemerintah yang
merugikan masyarakat

c) Sistem Ekonomi Pasar/ Liberal/Kapitalis


Kekuatan Kelemahan
1. Setiap individu bebas melakukan kegiatan 1. Adanya persaingan tidak sehat
ekonomi sesuai dengan keahlian dan 2. Sulit melakukan pemerataan pendapatan
keterampilan 3. Adanya modal yang terpusat
2. Masyarakat dapat mengembangkan inisiatif dan 4. Terjadi monopoli perusahaan
kreativitas 5. Adanya kesenjangan ekonomi
3. Adanya persaingan usaha dalam membuat 6. Kebebasan berekonomi
produk berkualitas
4. Adanya efisiensi dan efektivitas tinggi karena
kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi
5. Muncul barang-barang yang bermutu tinggi

d) Sistem Ekonomi Campuran


Kekuatan Kelemahan
1. Pertumbuhan ekonomi terjaga kestabilannya 1. Campur tangan pemerintah yang lemah
2. Inisiatif dan kreativitas bisa berkembang berlakunya sistem ekonomi pasar
3. Campur tangan pemerintah meminimalkan 2. Campur tangan pemerintah yang terlalu kuat
monopoli usaha oleh pihak swasta mendekati sistem ekonomi komando
4. Pemerintah lebih fokus memberdayakan sektor
3. Adanya kesulitan dalam memenuhi masyarakat
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beragam
4. Timbul korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

C. Sistem Perekonomian Indonesia


Pada 1967 terbit sebuah artikel yang dibuat Dr. Emil Salim yang mengemukakan sebuah
konsep istilah ekonomi Pancasila. Dimana pada tahun 1979 kembali dibahas tentang apa yan
dimaksud ekonomi pancasila. Sehingga sistem perekonomian yang diterapkan di negara
Indonesia merupakan Sistem perekonomian Pancasila yang mana sistem tersebut didasari dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan diterapkan dalam UUD 1945 pasal 33.

1. Karakteristik perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33

Landasan hukum mendasar tentang perekonomian Indonesia dapat dilihat dari UUD
1945 Pasal 33 sebagai berikut.
Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
Ayat 3 : Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalanmya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Setelah diamandemen Undang-Undang Dasar 1945 keempat pada tanggal 10 Agustus


2002. Pasal ini ditambah dengan mengemukakan 2 ayat baru, yaitu:
Ayat 4 : Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ayat 5: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Berdasarakan bunyi ayat dalam pasal 33 tersebut dapat diketahui karakteristik


perekonomian Indonesia
di antaraya sebagai berikut.
 Kekeluargaan menjadi azas mendasar dalam demokrasi ekonomi Indonesia.
 Peran Negara sangat penting dalam mengelola sumber daya ekonomi yang penting bagi
masyarakat.
 Kemakmuran masyarakat menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sumber daya ekonomi
yang terdapat di tanah air Indonesia, bukan kemakmuran seseorang atau kelompok orang.
 Melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan perorangan atau pihak-pihak
tertentu. Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktik kartel dalam bidang
pengelolaan sumber daya alam dianggap bertentangan dengan prinsip Pasal 33 UUD 1945.
 Perekonomian indonesia ditopang oleh tiga pelaku utama yaitu Koperasi, BUMN/D (Badan
Usaha Milik Negara/Daerah), dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang akan
mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan mekanisme pasar, serta intervensi
pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan.
 Jiwa dari Pasal 33 UUD 1945 yang berlandaskan semangat sosial, menempatkan penguasaan
terhadap berbagai sumber daya untuk kepentingan publik (seperti sumber daya alam) pada
negara.
 Kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional menjadi prinsip dasar
yang harus diperhatikan oleh setiap pelaku ekonomi di Indonesia.

2. Nilai-nilai dasar perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 Pasal 33 (kerja sama,
kekeluargaan, gotong royong, keadilan)
Nilai-Nilai Dasar Perekonomian Indonesia Menurut UUD 1945 Pasal 33
Nilai-nilai dasar menjadi ciri khas dari kegiatan ekonomi suatu negara. Tahukah kalian
apa saja nilai dasar yang menjadi ciri khas perekonomian Indonesia dan menjadi pembeda
dengan perekonomian negara lain?
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 dapat diketahui beberapa nilai dasar yang menjadi
identitas perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
a. Kekeluargaan
Kekeluargaan menjadi nilai dasar pertama yang wajib diwujudkan oleh setiap pelaku
ekonomi Indonesia. Hal tersebut dipesankan secara langsung oleh ayat 1 pasal 33 UUD 1945.
Kekeluargaan menggambarkan semangat kebersamaan dalam mengelola sumber daya
ekonomi yang terdapat di Indonesia untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran
bersama.
b. Kerja sama
Kerja sama lebih penting dibanding persaingan dalam melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia, sehingga persaingan yang menjadi ciri khas ekonomi kapitalis/liberalis sangat
bertentangan dengan semangat pasal 33, terlebih persaingan yang tidak sehat yang
menggiring kepada monopoli pemanfaatan sumber daya ekonomi dan monopoli kemakmuran
oleh sekelompok orang.
c. Gotong royong
Gotong royong menjadi identitas penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk
dalam melakukan kegiatan ekonomi sehingga maanfaat dari bumi, air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
d. Keadilan
Keadilan menjadi hal penting dalam setiap kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga setiap
pelaku ekonomi dapat memperoleh bagian sesuai dengan prestasi kerjanya atau sesuai dengan
kontribusinya dalam kegiatan ekonomi.
e. Kemandirian
Kemandirian menjadi nilai dasar yang mencerminkan ketidaktergantungan bangsa Indonesia
kepada pelaku ekonomi asing. Dengan semangat kemandirian, bangsa Indonesia dapat
melakukan swasembada pada setiap bidang ekonomi yang menguasai hajat hidup orang
banyak.

Anda mungkin juga menyukai