Anda di halaman 1dari 4

INTERPRETASI FINANSIAL RASIO

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.

Liquidity Ratio 2012 2013 2014 2015


Current Ratio 1.89 1.71 1.87 1.7
Acid Test Ratio 1.79 1.65 1.79 1.64
Cash Ratio 0.53 0.25 0.22 0.40
Cash Turn Over Ratio 2.40 3.00 1.53 1.47

a. Current Ratio
Berdasarkan data Current Ratio diatas, PT Waskita Karya selama masa 2012 hingga 2015
memiliki performa yang tidak stabil dalam menjamin pembayaran kewajiban jangka pendeknya
Karena terlihat dari angka current ratio yang naik turun setiap tahunnya.
b. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Berdasarkan data Acid Test Ratio diatas, PT Waskita Karya selama masa 2012-2015 memiliki
performa yang tidak stabil dalam membayar hutang lancarnya dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai inventorynya. Pada tahun 2013 dan 2015 mengalami penurunan karena pada
tahun 2013 ada penurunan asset lacar persediaan. Sedangkan 2015 menurun karena ada kenaikan
jumlah hutangnya.
c. Cash Turn Over Ratio
Berdasarkan data Cash Turn Over Ratio diatas, perusahaan memiliki performa yang tidak stabil
setiap tahunnya. Pada tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan penjualan dan
jumlah asset lancarnya mengalami penurunan yang lumayan jauh juga. Pada tahun 2015 juga
mengalami penurunan tetapi tidak terlalu jauh seperti pada tahun 2014.
2. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

Leverage Ratio 2012 2013 2014 2015


Debt to Assets Ratio 0.62 0.63 0.78 0.68
Debt to Equity 2.58 2.32 3.51 2.12
LTDtER 0.53 0.41 0.73 0.72
interest coverage 4.32 9.4 3.83 4.56
a. Debt to Asset Ratio
Berdasarkan data Debt to Asset Ratio diatas, perusahaan mengalami penurunan rasio
pada tahun 2013 karena adanya penurunan pada hutang jangka pendeknya. Pada tahun yang
lainnya, perusahaan memiliki rasio diatas 50%, maka perusahaan akan sulit untuk memperoleh
pinjaman dan perusahaan dibiayai hampir separuhnya hutang.
b. Debt to Equity Ratio
Berdasarkan data Debt to Equity Ratio diatas, perusahaan mengalami penuruan di tahun
2013 yang artinya perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya
dibandingkan tahun lainnya sehingga rasionya menunjukan angka dibawah 1.00. Pada tahun
selanjutnya, rasio mengalami kenaikan tetapi masih dianggap baik karena jumlah hutang lancar
masih lebih besar dibandingkan jumlah hutang jangka pendeknya.
c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
Berdasarkan data LTDtER diatas, perusahaan memiliki performa yang baik dalam
menggunakan modalnya untuk dijadikan jaminan hutang jangka panjangnya karena ada
penurunan yang signifikan pada tahun 2013 karena adanya penurunan hutang jangka panjang dan
kenaikan jumlah ekuitasnya.
d. Interest Coverage Ratio
Berdasarkan data Interest Coverage Ratio diatas, perusahaan memiliki performa paling
baik di tahun 2013 daripada tahun lainnya. Karena pada tahun 2013 memiliki laba yang lebih
besar dibandingkan tahun lainnya.
3. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya atau dapat pula dikatakan
untuk mengukur tingkat efisiensii pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Activity Ratio 2012 2013 2014 2015


Receivable Turn Over 4.47 4.14 1.38 1.31
ACP-Receivables(Days) 81.71 88.25 264.73 279.16
Inventory Turn Over 19.58 30.03 15.19 14.8
ACP-Inventory 18.64 12.15 24.03 24.66
Fixed Assets Turn Over 36.71 23.32 16.54 7.36
Total Assets Turn Over 1.05 1.1 0.82 0.47
Working Capital Turn Over 15.28 9.62 4.22 1.16
a. Receivable Turn Over
Berdasarkan data Receivable Turn Over diatas, performa perusahaan yang paling baik
berada pada tahun 2013 karena memiliki rasio tertinggi dibandingkan tahun lainnya. Makin tinggi
RTO maka makin banyak AR yang dikonversikan ke kas, dan makin sehat perusahaan. Jika kas
makin baik, maka perusahaan tidak perlu meminjam uang ke bank karena meminjam uang ke
bank akan menambah beban bunga.

b. ACP Receivable (Days)


Berdasarkan data ACP Receivable diatas, konsumen membayar tagihan kepada perusahaan
rata-rata selama 178 hari artinya kondisi perusahaan untuk rata rata jangka waktu penagihan
untuk 2012 sampai 2015 kurang baik karena konsumen membayar tagihan tidak tepat waktu.
c. Inventory Turn Over
Berdasarkan data Inventory Turn Over diatas, perusahaan mengalami naik kemudian
turun rasio tiap tahunnya. Dimana apabila semakin kecil rasio semakin jelek pula performa
perusahaan karena semakin jarang jumlah inventory diganti dalam satu tahun.
d. ACP Inventory
Berdasarkan data ACP Inventory diatas, perusahaan dalam mengganti sediaannya dalam
setahun selama tahun 2012-2015 adalah diatas 15 hari. Pada tahun 2015 adalah tahun paling lama
perusahaan dalam mengganti inventorynya.
e. Fixed Assets Turn Over
Berdasarkan data Fixed Assets Turn Over diatas, rasio perusahaan selama tahun 2012-
2015 mengalami penurunan. Kondisi tersebut sangat tidak mengembirakan bagi perusahaan
karena dengan menurunnya rasio ini berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas
aktiva tetap yang dimilikinya
f. Total Assets Turn Over
Berdasarkan data Total Assets Turn Over diatas, rasio perusahaan mengalami kenaikan
pada tahun 2013 dan menurun ditahun selanjutnya. Itu disebabkan penjualan perusahaan selalu
menurun tiap tahunnya dan diikuti meningkatnya jumlah asset perusahaan selain di tahun 2013.
g. Working Capital Turn Over
Berdasarkan data Working Capital Turn Over diatas, pada tahun 2012 perputaran modal
kerja perusahaan tinggi dibandingkan tahun lainnya.
4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan.

Profitabilty Ratio 2012 2013 2014 2015


Profit Margin on Sales 0.08 0.09 0.11 0.14
Return on Total Assets 0.02 0.03 0.06 0.05
Return on Total Equity 0.08 0.11 0.29 0.17
EPS of common stock 0.06 0.1 0.31 0.64
Effective Income Tax Rate 0.16 0.21 0.53 0.68
Operating Margin 0.12 0.13 0.15 0.17

a. Profit Margin on Sales


Berdasarkan data Profit Margin on Sales diatas, margin laba perusahaan dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan terus menerus . Ini berarti kondisi yang dialami perusahaan
sangat baik dikarenakan laba perusahaab yang naik disetiap tahunnya
b. Return on Total Assets
Berdasarkan data ROA diatas menunjukkan kenaikan rasio tiap tahunnya meskipun
pada tahun 2015 mengalami penurunan yang sangat sedikit sekitar 0.01 (tidak memiliki
masalah yang berarti) yang artinya kinerja perusahaan terhadap pengembalian total asset
perusahan menjadi laba sangat baik.
c. Return on Total Equity
Berdasarkan data ROE diatas menunjukkan pula adanya kenaikan rasio tiap tahunnya
meskipun pada tahun 2015 rasio perusahaan mengalami penurunan dalam jumlah sangat
sedikit, artinya kinerja perusahaan terhadap pengembalian ekuitas masih dikatan baik.
d. EPS of Common Stock
Berdasarkan data EPS of Common Stock diatas rasio perusahaan mengalami kenaikan
dari setiap tahunnya yang artinya manajemen berhasil untuk memuaskan pemegang saham.
e. Operating Margin
Berdasarkan data Operating Margin diatas, perusahaan mengalami kenaikan pada
setiap tahunnya yang menunjukan keadaan yang kurang baik karena setiap rupiah penjualan
yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil.

Anda mungkin juga menyukai