Organisasi sektor publik sering digambarkan tidak produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah kualitas, miskin inovasi dan kreativitas, kritik tersebut ditujukan kepada organisasi- organisasi sektor publik yang kemudian munculnya reformasi yaitu konsep New Public Management (NPM). Konsep NPM memiliki keterkaitan dengan permasalahan manajemen kinerja sektor publik karena pengukuran kinerja menjadi salah satu prinsip NPM yang utama. Konsep New Public Management pada awalnya dikenalkan oleh Christopher Hood tahun 1991. Gerakan NPM terjadi di negara-negara maju pasa awalnya namun bekembangnya konsep tersebut kemudian mempengaruhi negara berkembang. Bisa dilihat dari perspektif historis, pendekatan manajemen modern di sektor publik pada awalnya mucul di Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi terhadap tidak memadainya model administrasi publik tradisional. Penekanan NPM pada waktu itu adalah pelaksanaan desentralisasi, devolusi, dan modernisasi pemberian pelayanan publik .New Public Management telah mempengaruhi proses perubahan organisasi sektor publik secara komprehensif di hampir seluruh dunia. B. KARATERISTIK NEW PUBLIC MANAGEMENT Menurut Hood (1991:4) konsep new public management memiliki tujuh komponen utama, yaitu :
1) Manajemen professional di sector public
2) Adanya standard kinerja dan ukuran kinerja 3) Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian output dan outcome 4) Pemecahan unit-unit disektor public 5) Menciptakan persaingan di sector public 6) Pengapdopsian gaya manajemen di sector swasta ke dalam sector public 7) Penekanan pada disiplin dan penghematan lebih besar dalam menggunakan sumber daya
C. MANAJEMEN PUBLIK VS ADMINISTRASI PUBLIK
Model Sektor Swasta Model Sektor Publik
Pilihan individu dalam pasar Pilihan kolektif dalam pemerintahan
Permintaan dan harga Kebutuhan sumber daya
Tertutup Keterbukaan untuk public
Keadilan pasar Keadilan kebutuhan
Mencari kepuasan pasar (pelanggan) Mencari keadilan
Pelanggan adalah raja Masyarakat adalah penguasa tertinggi
Persaingan sebagai instrument pasar Tindakan kolektif sebagai instrument
pemerintahan
Sumber: Stewart & Ranson (1988) Management in the Public Domain, Public Money and Management.
D. MODEL PEMERINTAHAN DI ERA NEW PUBLIC MANAGEMENT
Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep “reinventing government”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut adalah: 1. Pemerintahan katalis 2. Pemerintah milik masyarakat 3. Pemerintah yang kompetitif 4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi 5. Pemerintah yang berorientasi hasil 6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan 7. Pemerintahan wirausaha 8. Pemerintah antisipatif . 9. Pemerintah desentralisasi 10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar
E. KELEMAHAN PENERAPAN NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
Beberapa kelemahan dan kekurangan yang termuat dalam paradigma ini terlihat dalam konsep mewirausahakan birokrasi. Konsep mewirausahakan birokrasi yang diusung oleh new public management masih terkesan buat dirinya sendiri. Karena logika yang dibangun oleh new public management adalah sebuah logika yang berorientasi pada pasar yang mengutamakan keuntungan bagi dirinya dan bukan pada pelayanan publik. Selain itu, berangkat dari logika yang ada dan berbagai tawaran struktural yang ditawarkan oleh new public management jelas terungkap adanya sebuah upaya untuk “memasarkan” birokrasi dengan menerapkan logika pasar. Dalam hal ini, masyarakat sebagai obyek pelayanan akan sering dijadikan sebagai konsumen dan birokrasi sebagai pemberi pelayanan menjadi produsen. Pola kerja birokrasi diubah dalam sebuah etika mekanisme pasar dengan menjunjung tinggi keefektifan dan efesiensi. Pelayanan diibaratkan sebagai hasil produksi yang harus dibeli oleh masyarakat dimana sebuah transaksi ekonomi tercipta yang mana rakyat dilihat sebagai pembeli dan birokrasi sebagai produsen yang memberikan pelayanan. Sehingga ,berangkat dari berbagai pola ini menjadi jelas bahwa masyarakat yang kemudian tidak berdaya secara ekonomi, tidak akan mampu dan tidak akan mempunyai kekuatan untuk mengakses berbagai pelayanan publik yang ada.
F. KELEBIHAN PENERAPAN NEW PUBLIC MANAGEMENT
J. Boston dalam bukunya Public Management: The New Zealand Model menjelaskan bahwa new public management adalah sebuah filosofi manageria yang mulai dikembangkan dan digunakan oleh pemerintah sejak tahun 1980an untuk memodernisasi sector-sektor public dalam menjalankan perannya sebagai alat Negara. Terutama dalam tugas pemerintah sebagai alat Negara untuk memberikan pelayanan terhadap masyaratakat. Lebih jauh, Boston menjelaskan bahwa new public management adalah sebuah paradigm baru yang dikembangkan untuk mereformasi kinerja birokrasi dengan mengutamakan orientasi pasar dalam sebuah pelayanan public. Ia menjelaskan bahwa new public management adalah suatu paradigm yang lahir dengan sebuah tujuan untuk merubah kinerja sector-sektor public dengan penekanan pada mekanisme pasar dalam sebuah proses pelayanan terhadap public. New public management sendiri secara umum dapat didefenisiskan sebagai sebuah paradigma yang menawarkan sebuah pola kinerja birokrasi yang berbasis pada orientasi pasar. Gambaran pola kinerja dengan berbasis pada oreintasi pasar itu seperti menjadi sebuah publik sektor yang lebih banyak menghasilkan dari pada membelanjakan, yang mengutamakan efektivitas dan efesiensi, menjalankan mekanisme pasar, berusaha mendapatkan keuntungan sebesarnya ketimbang mengeluarkan berbagai dana. Kemudian lebih jauh berbagai gambaran ini terwujud dalam sebuah pola dan prinsip kepemimpinan yang disebut entrepreneurship atau berjiwa entrepreneurship bagi elemen-elemen birokrasi dalam menjalankan tugas dan perannya.