Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN KEPUASAN

PEsNANGANAN KEWATDARURATAN PADA PASIEN KECELAKAAN DI


IGD RSD BALUNG

Oleh:
Dwi Surtiningsih1, Cipto Susilo2, Mohammad Ali Hamid3
1
Student Of Faculty Of Health Sciences, University Of Muhammadiyah Jember
2
lecturer In Of sFaculty Of Health Sciences, University Of Muhammadiyah Jember
3
lecturerin In Of Faculty Of Health Sciences, University Of Muhammadiyah Jember

ABSTRAK
Penanganan gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving it’s Live Saving. Artinya seluruh
tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan
efisien dan respon time penanganan gawat darurat dihitung sejak pasien datang sampai
dilakukan penanganan. Hal ini mengingatkan pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan
nyawa bah kan cacat hanya dalam hitungan menit saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan response time perawat dengan kepuasan penanganan kegawatdaruratan
pada pasien kecelakaaan di IGD RSD Balung. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-
experimental dengan cross sectional proses penelitian dilaksanakan pada 23 Mei – 14 Juni
2015. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah
populasi 32 responden sehingga diperoleh sampel sebnayak 30 responden. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah lembar observasi dan kuesioner. Analisis data yang dilakukan dengan
analisis statistik Spearman Rho. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan response time
perawat dengan kepuasaan penanganan kegawatdaruratan pada pasien kecelakaan dengan
tingkat kemaknaan spearman Rho α=(0,001). Response time perawat harus ditingkatkan
sehingga tercapai kualitas pelayanan yang bermutu dan menunjang rasa puas pada pasien dan
keluarga pasien yang menerima pelayanan.

Kata kunci : Response time, kepuasaan, pasien kecelakaan


Daftar pustaka 31( 2005- 2015)
ABSTRACT

Emergency handling there is his philosophy that means the entire action undertaken at the time
of emergency condition must be truly effective and effiecient and emerency handling response
time since the patien come to do handling.it is given on the condition of the patient can lose live
even cact in a matter of minutes.The purpose of this research is to know the nurse relationship
response time with satisfaction handling emergency medical service on patient research in IGD
RSD Balung. The type response used is non experimental with cross sectional process research
implemented on 14 May – 23 June – 2015r, retrieval method samples use pusposive sampling
with total project population 32 respondents, so that obtainable samples as much as 30
respondents,. Research instrument used is sheet observation and questionnaire. Data analysis
used with static nalysis spearman RHO. This research result show the relationship. Nurse
response time with handling satisfaction emergency on patient accidentspearman RHO α =
(0,001) nurse response time must enhanced till reached service quality which excellent and
sepport complacency on patient and patient family’s who receive service.

Keyword : Response time, satisfaction, accident patients


Bibliograply 31 (2005-2015)
PENDAHULUAN
Penanganan gawat darurat ada waktu tanggap petugas kesehatan
filosofinya yaitu Time Saving it’s menyimpulkan bahwa 67,5%
Live Saving. Artinya seluruh perawat kurang tanggap dengan
tindakan yang dilakukan pada saat tugasnya pada bidang
kondisi gawat darurat haruslah kegawatdaruratan dan merasakan
benar-benar efektif dan efisien. Hal bebannya lebih berat dibandingkan
ini mengingatkan pada kondisi petugas di ruang/unit kerja yang lain,
tersebut pasien dapat kehilangan 80,0% perawat kurang tanggap
nyawa hanya dalam hitungan menit dengan tugasnya karena fasilitas
saja. Berhenti nafas 2-3 menit pada dan sarana pendukung yang tersedia
manusia dapat mengakibatkan pada kategori sedang, karena masih
kematian yang fatal. (sutawijaya, ada fasilitas dan peralatan yang
2009) seharusnya jumlah dan kualitasnya
Keadaan gawat darurat yang belum sesuai dengan standar, 77,5%
sering terjadi di masyarakat antara perawat kurang tanggap pada
lain keadaan seseorang yang kegawatdaruratan karena standar
mengalami henti nafas dan henti prosedur pelayanan kurang
jantung, tidak sadarkan diri berkualitas. (,2005)
kecelakaan, cidera misalnya patah Response time atau Ketepatan
tulang, pendarahan, kasus stroke, waktu yang diberikan pada pasien
dan korban bencana. Kasus gawat yang datang ke IGD memerlukan
darurat karena kecelakaan lalu lintas standar sesuai dengan kompetensi
merupakan penyebab kematian dan kemampuannya sehingga dapat
utama di daerah perkotaan. menjamin suatu penanganan gawat
(Sukoco, 2010). darurat dengan response time yang
Salah satu indikator keberhasilan cepat dan penangananan yang tepat.
penanggulangan medik penderita Response time jugak di kategorikan
gawat darurat adalah kecepatan dengan prioritas P1 dengan
memberikan pertolongan yang penanganan 0 menit, P2 dengan
memadai kepada penderita gawat penanganan <30 menit, P3 dengan
darurat baik pada keadaan rutin penanganan <60 menit. Hal ini dapat
sehari-hari atau sewaktu bencana. dicapai dengan meningkatkan sarana,
Keberhasilan waktu tanggap atau prasarana, sumber daya manusiadan
response time sangat tergantung manajemen IGD rumah sakit sesuai
kepada kecepatan yang tersedia serta standar (kepmenkes, 2009).
kualitas pemberian pertolongan
untuk menyelamatkan nyawa atau METODE PENELITIAN
mencegah cacat sejak di tempat Desain Penelitian
kejadian, dalam perjalanan hingga Penelitian ini menggunakan desain
pertolongan rumah sakit. pertama penelitian survei analitik dengan
darurat melibatkan dua komponen pendekatan cross sectional.
utama yaitu pertolongan fase pra penelitian ini dilakukan di IGD RSD
rumah sakit dan fase rumah sakit. Balung pada tanggal 23 Mei- 23 Juni
Kedua komponen tersebut sama 2015.
pentingnya dalam upaya pertolongan Populasi dan Sampel
gawat darurat. (Muwardi, 2005) Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan, populasi penelitian ini
adalah pasien dengan prioritas 1 dan response time perawat dalam
prioritas 2 di IGD RSD Balung penelitian ini merupakan variabel
dengan jumlah 30 pasien kecelakaan independen digunakan untuk
,teknik pengambilan sampel secara mengetahui response time perawat.
purposive sampling. Hasil analisis terhadap variabel
Pengumpulan Data response time disajikan dalam bentuk
Pada penelitian ini instrumen yang tabel dibawah ini :
digunakan adalah lembar observasi
peneliti digunakan untuk mengetahui Tabel 5.9 Distribusi frekuensi
respon perawat dalam hitungan menit response time pada pasien
dan kuisioner di gunakan untuk kecelakaan di IGD RSD Balung, Mei
mengetahui tingkat kepuasan. 2015.
Lembar kuisioner berisi data umum
Response time Jumlah Presentase
meliputi jenis nama, jenis kelamin,
0 menit 18 60,0%
usia, pendidikan, pekerjaan. 2 menit 4 13,3%
Kuisioner berisi 20 per-tanyaan 5 menit 4 13,3%
dengan menggunakan skala likert. 10 menit 2 6,7%
Skala likert adalah skala yang dapat 20 menit 1 3,3%
dipergunakan untuk tingkat kepuasan 30 menit 1 3,3%
Total 30 100,0
pelayananan perawat di IGD, Ada
dua bentuk pertanyaan yang
Berdasarkan tabel 5.9 diatas
menggunakan skala likert yaitu
menunjukan bahwa sebagian besar
bentuk pertanyaan positif untuk
responden diberi penanganan <0
mengukur pelayanan positif, dan
menit yaitu sebesar 18 responden
bentuk pertanyaan negatif untuk
(60,0%).
mengukur pelayanan negatif. Pada
variabel dependen digunakan skala Kepuasan penanganan
likert dengan penilaian sangat setuju kegawatdaruratan pada pasien
(nilai 4), setuju (nilai 3),tidak setuju kecelakaan di. Kepuasan penanganan
(nilai 2),sangat tidak setuju (nilai 1). dalam penelitian ini merupakan
kegawatdaruratan. Setelah subyek variabel dependen. Hasil analisis
bersedia untuk diteliti maka subyek terhadap variabel kepuasan disajikan
atau responden tersebut harus dalam tabel 5.10
mendatangani lembar persetujuan
untuk menjadi responden dan Tabel 5.10 Distribusi frekuensi
mengisi lembar kuisioner berupa kepuasan responden di IGD RSD
lembar pernyataan yang telah Balung, Mei 2015
disiapkan oleh peneliti. Setelah data
Tingkat kepuasan Jumlah Presentase
terkumpul, dilakukan pengolahan Sangat tidak puas 4 13,3%
data melalui pengecekan Tidak puas 8 26,7%
kelengkapan data, skoring, dan Puas 6 20,0%
tabulasi data kemudian dilakukan Sangat puas 12 40,0%
analisa data. Data yang terkumpul Total 30 100,0
kemudian dianalisis mengunakan uji
statistik korelasi Spearman Rho.
Berdasarkan tabel 5.10 diatas
HASIL DAN PEMBAHASAN
menunjukan bahwa responden
Analisis Univariat
sangat puas yaitu sebanyak 12
Response time perawat
responden (40,0%).
Analisis bivariat uji korelasi non parametric dengan
Analisi yaitu analisis yang dilakukan analisis tabulasi silang (crosstab).
untuk melihat hubungan kedua Hasil penelitian ini disajikan dalam
variabel anrata variabel bebas dengan bentuk tabel :
terikat. Hidayat (2007).menggunakan
Tabel 5.12
Distribusi Hubungan Response Time Perawat dengan Kepuasan
Penanganan Kegawatdaruratan Pada Pasien Kecelakaan di IGD RSD
Balung, Mei 2015

Response time Tingkat kepuasan

Sangat tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas Total

Jumlah % jumlah % jumlah % jumlah % jumlah %

0 menit 0 (0%) 2 (11,1%) 6 (33,3% 10 (55,6%) 18 (60%)

2 menit 2 (50%) 1 (25%) 0 (0%) 1 (25%) 4 (13,3%)

5 menit 1 (25%) 3 (75%) 0 (0%) 0 (0%) 4 (13,3%)

10 menit 1 (50%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (50%) 2 (6,7%)

20 menit 0 (0%) 1 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (3,3%)

30 menit 0 (0%) 1 (100%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (3,3%)

Total 4 (13,3% 8 (26, (26,7%) 6 (20,%)) 12 (40%) 30 (100%)

Berdasarkan tabel 5.12 diatas


bahwa response time dengan
penanganan 0 menit dari 18
responden yang menyatakan tingkat
kepuasaan sangat puas sebanyak 10
responden (55,6%). Dan dari
response time 20 menit dan 30 menit
menunjukan tingkat kepuasaan tidak
puas dari 2 responden (100%)
Korelasi antara response time
perawat dengan kepuasan
penanganan kegawatdaruratan pada
pasien kecelakaan di IGD RSD
Balung. Hasil disajikan dalam bentuk
tabel.
korelasi hubungan response time perawat dengan kepuasan penanganan
kegawatdaruratan pada pasien kecelakaan di IGD RSD Balung, Mei 2015

Tingkat kepuasan
Sangat tidak Tidak puas Puas Sangat Jumlah ρ r
Response puas puas
time n % n % n % n %
0 menit 0 0% 2 11,1% 6 33,3% 10 55,6 18
2 menit 2 50% 1 25% 0 0% 1 25% 4
5 menit 1 25% 3 75% 0 0% 0 0% 4 0, 0,001 0,596
10 menit 1 50% 0 0% 0 0% 1 50% 2
20 menit 0 0% 1 100% 0 0% 0 0% 1
30 menit 0 0% 1 100% 0 0% 0 0% 1
Total 4 13,3% 8 26,7% 6 20% 12 40% 30

Berdasarkan lampiran 13 hal (60,0%). Penanganan 2 menit


86 dengan hasil penelitian uji sebanyak 4 responden (13,3%),
statistic Spearman Rank/Rho di Penanganan 5 menit sebanyak 4
peroleh nilai signifikansi hitungan responden 13,3 (13,3), penanganan
sebesar 0,001. Nilai ini lebih kecil 10 menit sebanyak 2 responden
dari α (0,05) yang berarti hipotesis (6,7%), penanganan 20 menit 1
(H1) dalam penelitian ini diterima. responden (3,3%), penanganan 30
Artinya, ada hubungan antara menit 1 responden (3,3%).
response time perawat dengan Response time perawat adalah
kepuasan penanganan kecepatan atau waktu tanggap
kegawatdaruratan pada pasien pelayanan yang cepat (reponsif),
kecelakaan di IGD RSD Balung. dihitung sejak pasien datang sampai
Nilai coefficient Correlation r = - dilakukan penanganan. Waktu
0,596 artinya response time tanggap pelayanan merupakan
berpengaruh kepada kepuasan gabungan dari waktu tanggap saat
sebanyak 59,6% , dipengaruhi oleh pasien tiba didepan pintu rumah sakit
Ketersediaan Alat, kesiapan alat sampai mendapat tanggapan atau
biaya, pendidikan, pelatihan, respon dari petugas instalansi gawat
pengalaman fasilitas, dan 40,4 % darurat yang waktu pelayanan yaitu
dipengaruhi oleh variabel lain. Nilai waktu yang diperlukan pasien sampai
korelasi negative artinya semakin selesai.
rendah angka response time maka Menurut peneliti di IGD RSD
tingkat kepuasaan semakin tinggi, Balung perawat sangat tanggap
sebaliknya bila korelasi positif kepada pasien. Terlihat response
artinya semakin besar angska time (waktu tanggap) kepada pasien
response time maka tingkat kepuasan 0 menit, saat pasien tiba di instalansi
semakin menurun. gawat darurat. Perawat di intalansi
gawat darurat harus bersikap tenang
Pembahasan tapi cekatan dan berfikir sebelum
Berdasarkan hasil penelitian bertindak,melakukan pengkajian
didapatkan response time perawat yang cepat dan cermat terhadap
sebagian besar penanganannya 0 masalah yang mengancam jiwa
menit yaitu sebanyak 18 responden selain itu perawat untuk
meningkatkan kinerja dan pujian dan kebanggaan kepada
pengetahuan perawat UGD tentang pelanggan. (Hendrik,2010).
keperawatan kegawatdaruratan perlu Menurut peneliti sebagian
diadakan tentang pembaharuan- responden sangat puas dengan kinerja
pembaharuan keperawatan. perawat di IGD RSD Balung. Terlihat
kegawatdaruratan di IGD dengan cara dari data kuesioner yang sebagian
mengikuti pelatihan kegawatdaruratan, responden menyatakan sangat puas
meningkuti sertifikasi BCLS, seminar- dengan penanganan yang diberikan
seminar kegawatdaruratan, melatih oleh perawat. Dan masih ada sebagian
keterampilan kegawatdaruratan secara yang menyatakan tidak puas dengan
interen dan evaluasi kegiatan untuk penanganan yang di lakukan oleh
meningkatkan sikap dalam perawat. Hal ini membuktikan bahwa
penanganan korban kecelakaan lalu masih ada responden yang merasa
lintas di IGD. Response time sangat penanganan perawat kurang
penting dalam menangani pasien memuaskan. Perawat harus memiliki
gawat darurat khususnya pasien kemampuan untuk penanganan gawat
dengan prioritas 1, response time yang darurat dengan baik dan menciptakan
cepat dapat menimbulkan rasa puas rasa puas bagi pasien. Kepuasan
terhadap pelayanan yang dirasakan dimulai dari penerimaan pasien dari
oleh keluarga pasien ditunjang juga pertama kali datang sampai
dengan sikap peduli atau emphaty dan mendapatkan pelayanan, pelayanan
kemarahan juga komunikasi yang baik dibentuk berdasarkan 5 prinsip service
antara keluarga pasien dengan petugas quality yaitu kecepatan, ketepatan,
kesehatan khusunya perawat. keamanan, keramahan dan
Berdasarkan hasil penelitian kenyamanan layanan, sehingga dari
didapatkan kepuasan pasien sebagian peran perawat yang advokat kepada
besar menyatakan sangat puas yaitu psien dan penanganan yang cepat,
sebanyak 12 responden (40%). 8 tepat,nyaman serta keramahan perawat
responden (26,7%) menyatakan tidak kepada pasien akan menimbulkan
puas, 6 responden (20%) menyatakan tingkat kepuasan yang meningkat dan
puas, 4 responden (13,3%) kinerja yang baik.
menyatakan sangat tidak puas. Hubungan Response Time Perawat
Pelanggan merupakan fokus Dengan Kepuasan Penanganan
utama dalam pembahasan mengenai Kegawatdaruratan Pada Pasien
kepuasan dan kualitas jasa. Dalam hal Kecelakaan di IGD RSD Balung.
ini pelanggan memegang peranan Berdasarkan uji statistic
cukup penting dalam mengukur tingkat Spearman Rank/Rho (α = 0,05) di
kepuasan terhadap pelayanan yang peroleh nilai sebesar Pvalue = 0,001
diberikan oleh perusahan untuk dimana P value < 0,05. Dengan
menilai kualitas layanan. Pentingnya demikian H1 diterima yang berarti ada
peranan pelanggan bagi kelangsungan hubungan yang bermakna (signifikan)
hidup perusahan sering diungkapkan antara response time perawat dengan
oleh para pelaku bisnis dengan cara kepuasan penanganan pada pasien
mengungkapkannya dalam bentuk kecelakaan. Menurut peneliti, response
time (waktu tanggap) perawat dalam
penanganan kegawatdaruratan yang 30 responden yang ada di IGD RSD
cepat dan tepat akan meningkatkan Balung.
tingkat kepuasan kepada pasien dan Terdapat hubungan antara
keluarga pasien. Terlihat dari hasil response time perawat dengan
penelitian bahwa semakin cepat kepuasaan penanganan
response time perawat terhadap pasien kegawatdaruratan pada pasien
maka tingkat kepuasaan akan semakin kecelakaan di IGD RSD Balung.
meningkat dan sebaliknya semakin B. Saran
lambat respon yang diberikan oleh Bagi pelayanan kesehatan
perawat maka akan megurangi tingkat Penelitian ini diharapkan bisa menjadi
kepuasaan pasien atau kelarga pasien bahan masukan tentang pelayanan
terhadap kinerja perawat. Perawat perawat tentang pentingya response
harus mampu memberikan informasi time terhadap kegawatdaruratan di
kepada pasien agar pasien dan Instalasi Gawat Darurat..
keluarga pasien mengetahui berapa Bagi perkembangan ilmu
menit standar penanganan yang harus pengetahuan terutama ilmu
dilakukan. Jika pasien atau keluarga keperawatan. Penelitian ini hendaknya
pasien mengetahui berapa menit waktu dapat digunakan untuk wawasan dan
tanggap yang harus diberikan oleh pengetahuan peneliti dan mahasiswa
perawat kepada pasien sesuai dengan keperawatan tentang pelayanan
kegawatdaruratan, maka keluarga akan keperawatan yang ada pada gawat
memahami. Seorang pasien atau darurat.
keluarga pasien yang menerima Bagi institusi Pendidikan
informasi dengan baik maka akan (Universitas Muhammadiyah
menunjukan kepuasan terhadap kinerja Jember).Diharapkan kepada institusi
perawat, terutama saat melakukan pendidikan dapat meningkatkan
waktu tanggap dengan tepat sesuai ketersedian buku literatur terutama
kegawatdaruratannya. Seorang yang ada diperpustakaan yang sesuai
perawat yang memberikan informasi dengan kebutuhan mahasiswa dengan
tentang waktu tanggap demikian ke depan akan mendapat
kegawatdaruratan kepada pasien atau penelitian yang lebih baik dan
keluarga pasien, akan memberikan berkualitas. Dan hasil penelitian ini
dampak yang positif, salah satunya dapat dijadikan sebagai sumber
adalah kepuasan yang meningkat. kepustakaan dan referensi bagi
SIMPULAN DAN SARAN mahasiswa khususnya Universitas
Sebagian besar responden yang Muhammadiyah Jember dalam
diberi response time (waktu tanggap) memahami response time atau waktu
penanganan 0 menit sebanyak 18 tanggap penanganan dengan tepat
responden (60,0%), dari 30 responden sesuai dengan kegawatdaruratannya.
yang berada di IGD RSD Balung.
Sebagian besar responden yang Bagi peneliti selanjutnya
menyatakan sangat puas dengan Diharapkan dapat melakukukan
response time (waktu tanggap) dalam penelitian lebih lanjut tentang response
pelayananan kegawatdaruratan time (waktu tanggap) sebagai upaya
sebanyak 12 responden (40,0%), dari mengetahui ketepatan bahkan
ketidakberhasilan penanganan pasien Sutawijaya, R. B, 2009. Gawat
dengan menggunakan rancangan Darurat, Aulia . Yogyakarta :
penelitian yang berbeda dengan Publiing
variabel lain, cakupan responden yang
lebih luas, dan lokasi penelitian yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Girsang, (2005). Hubungan beban


kerja perawat dengan
kepuasan pelayanan kesehatan.
http://print.file/beban kerja-
pdf.. diakses pada tanggal 2
januari 2015

Hendrik, (2010). Pelayanan kesehatan


masyarakat. Kedokteran
.jakarta : EGC

Keputusan Mentri Kesehatan Republik


Indonesia.(2009). Standar
Instalasi Gawat Darurat
(IGD) Rumah Sakit. Jakarta:
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
KepmenKes RI nomor 856. (2009).
Standar IGD Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan.Jakarta.

Sukoco, Budi (2010). Penentuan rute


optimal menuju lokas
pelayanan gawat darurat
berdasarkan waktu tempuh
tercepat.Universitas sebelas
maret Surakarta. Diakses
tanggal 16 april 2015

Anda mungkin juga menyukai