D
DENGAN HERNIA INGUINALIS IRREPONIBLE SINISTRA
DI RUANG CEMPAKA II RSUD TEMANGGUNG
A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Klien
Nama : Tn. D
Umur : 58 Tahun
No. RM : 284731
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 27 September 1960
Status : Menikah
Alamat : Secakran 04/01 Bantir Candiroto
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : Hernia inguinalis irreponible sinistra
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. N
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Mentosari
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan : Anak
No . Telp/HP :-
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan merasa nyeri pada benjolan di lipat paha kiri (inguinal sinistra) dengan
massa padat
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke UGD tanggal 17 juni 2019 pukul 02.45 WIB dengan keluhan nyeri
pada perut bagian kiri bawah dan menjalar dari pinggang sebelah kiri ke perut bagian
kiri atas, nyeri ketika bergerak dan seperti tertusuk, skala nyeri 4 (NRS), nyeri terus-
menerus, mual (+), muntah (-), kentut (+), BAB terakhir pada tanggal 15 juni 2019.
Perut terasa sebah dan penuh, sakit kepala bagian tekuk leher, terdapat benjolan di
lipat paha kiri(inguinal sinistra) yang muncul kurang lebih 18 jam sebelum masuk
rumah sakit. Klien belum pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya.
2. Riwayat penyakit dahulu
- Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan hanya pernah mengalami penyakit ringan, seperti flu, pusing,
dan batuk. Biasanya klien beristirahat dan mengonsumsi obat Bodrex, untuk
mengatasi penyakit tersebut.
- Pengalaman dirawat di rumah sakit
Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Klien belum pernah sakit
parah.
- Alergi
Klien tidak memiliki alergi makanan, obat-obatan, dan cuaca.
- Kebiasaan
Klien mengatakan memiliki kebiasaan minum teh di pagi hari dan siang hari.
3. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun
dan menular seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Obesitas, dll.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki : Menikah
: Meninggal : Klien
: Tinggal bersama
D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL & SPIRITUAL
Klien mengatakan hubungannya baik dengan keluarga , tetangga dan dan masyarakat.
Klien mengatakan rajin beribadah. Setelah sakit, kegiatan ibadahnya terhambat
E. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan head to toe
1. Keadaan umum : Tampak Baik
2. Kesadaran umum : Composmentis
3. GCS 15 : E4M6V5
4. Vital Sign
a. Suhu : 36,2oC
b. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
c. Nadi : 88 kali/menit
d. RR : 20 kali/ menit
e. CRT : < 2 detik
f. SpO2 : 99%
5. Kepala
Inspeksi Bentuk mesochepal, rambut kotor, beruban, dan berminyak. penyebaran rambut
merata. Tidak ada lesi.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
6. Mata
Inspeksi Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Pupil normal, reflek cahaya +/+.
Tidak menggunakan alat bantu kacamata, tidak katarak.
7. Hidung
Inspeksi Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cupping hidung, dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan.
8. Mulut
Inspeksi Mukosa bibir lembab, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil lidah
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
9. Telinga
Inspeksi Bentuk telinga simetris, lubang telinga bersih, tidak ada serumen yang terlihat, dan
tidak ada lesi, dan tidak ada gangguan pendengaran
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
10. Leher
Inspeksi Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, pergerakan menelan baik,
Palpasi Tidak ada nyeri tekan
11. Jantung
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak
Palpasi Teraba iktus kordis di ICS 5
Perkusi Pekak
Auskultasi Bunyi jantung I dan II regular. Tidak ada suara jantung tambahan (murmur /
gallop)
12. Paru-paru
Inspeksi Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi Taktil fremitus teraba simetris, tidak ada krepitus
Perkusi Sonor
Auskultasi Suara napas vesikuler kanan kiri, tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi
13. Abdomen
Inspeksi Bentuk perut cembung, tidak ada lesi
Auskultasi Bising usus (+)
Palpasi Nyeri di bagian perut kiri. Nyeri bertambah ketika klien beraktifitas, dan
berkurang ketika beristirahat, nyeri dirasa seperti tertusuk, nyeri menjalar dari
pinggang sebelah kiri ke perut bagian kiri atas, skala nyeri 4. Nyeri dirasa
hilang tembul pada daerah abdomen.
Tidak ada distensi kandung kemih
Perkusi Timpani di kuadran 2
14. Genitalia
Terpasang kateter urin
15. Ekstremitas
- Ekstremitas atas
Inspeksi Tidak ada lesi di kedua tangan, terpasang infus di tangan kanan
Palpasi Tidak ada benjolan, tidak ada pitting edema, tidak ada nyeri tekan. CRT < 2 detik
Kekuatan otot :
5 5
- Ekstremitas bawah
Inspeksi Kedua kaki tidak ada lesi
Palpasi Kedua kaki tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pitting edema, CRT
< 2detik
Kekuatan otot :
5 5
Keterangan :
20 = Mandiri
12-19 = Ketergantungan
9-11 = Ketergantungan sebagian
5-8 = Ketergantungan berat
0-4 = Ketergantungan penuh
Tn.D termasuk ke dalam kategori ketergantungan
2. Hygine dan integritas kulit
No Kegiatan Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi Klien mandi 2 kali sehari pagi Klien mandi diatas bed sehari
dan sore sekali dengan bantuan keluarga
2. Cuci rambut Klien mencuci rambut 2 hari Klien belum mencuci rambut
sekali sejak dirawat
3. Ganti pakaian Klien mengganti pakaian tiap Klien hanya mengganti baju 1
habis mandi selama dirawat
4. Sikat gigi Klien menyikat gigi 2 kali Klien belum membersihkan gigi
sehari selama dirawat
5. Potong kuku Klien memotong kuku jika kuku Kuku klien pendek. Klien
terasa sudah panjang belum memotong kuku
6. Turgor kulit Kulit elastis, turgor kulit baik Kulit elastis, turgor kulit baik.
Kembali cepat < 2 detik
7. Integritas kulit Kulit lembab, warna kemerahan Kulit lembab, warna
kemerahan, tidak sianosis
3. Istirahat dan tidur
No Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
1. Durasi ±7 jam per hari Klien mengatakan ±6 jam per hari
2. Pola tidur Klien tidak pernah tidur siang. Tidur Klien tidak pernah tidur siang.
malam jam 22.00 dan bangun pukul Tidur malam jam 22.00 dan bangun
05.00 pukul 04.00
4. Kebutuhan aman dan nyaman
Sebelum sakit : klien mengatakan nyaman dengan kondisinya saat sehat.
Saat sakit : klien mengatakan tidak nyaman dengan kondisinya yang
sekarang. Klien merasa nyeri di lipat paha kiri menjalar ke pinggang samping dan
belakang
Pengkajian Nyeri
P : ketika bergerak
Q : seperti tertusuk
R : di bagian perut kiri bawah dan menjalar dari pinggang sebelah kiri ke perut
bagian kiri atas
S : 4 (NRS)
T : terus menerus
5. Nutrisi dan cairan
No Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
1 Frekuensi makan 2 kali sehari 3 kali sehari
2 Porsi makan Porsi sedikit dan selalu 1 porsi sedang, dan habis
dihabiskan
3 Jenis makan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
4 Keluhan makan Tidak ada keluhaan makan Tidak ada keluhaan makan
5 Alergi makanan Tidak alergi makanan Tidak memiliki alergi makanan
6 Frekuensi cairan < 1000 cc ± 1500cc per hari
7 Jenis cairan Teh hangat, dan air putih Air putih
A (Antopometri)
- BB : 65 kg
- TB : 165 cm
- IMT : 23.9
B (Biokimia)
- Hemoglobin : 17.6
- Kreatinin : 1.06
C (Clinical Sign)
- Keadaan komposmentis
- Konjungtiva tidak anemis
- Turgor kulit elastis, CRT < 3 detik
D (Diet)
- Diet rendah gula (1500 kalori)
Intake dan Output Cairan
- Intake : cairan infus + konsumsi oral = 1500 + 300 = 1800 ml
- Output : urin = 200 ml
- IWL = 15 x BB/24 x 24 = 15 x 65/24 x 24 = 975 ml/24 jam
- Balance cairan = CM – CK – IWL = 1800 – 200 – 975 = 625 ml/24 jam
6. Oksigenasi
No Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
1 Airway Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan tidak ada
masalah pada jalan napasnya masalah pada jalan
napasnya(sumbatan, secret, cairan)
2 Breathing Klien mengatakan tidak pernah Klien tidak menggunakan alat bantu
sesak napas dan tidak memiliki oksigenasi. RR 20 kali/menit
riwayat penyaakit pernapasan
3 Circulation - CRT < 3 detik
7. Eliminasi
BAK BAB
No Parameter
Sebelum sakit Saat sakit Sebelum sakit Saat sakit
1 Frekuensi Klien Klien memakai 1 kali sehari Belum BAB
mengatakan kateter urin dan
tidak menentu frekuensi urin
normal
2 Warna Kuning Keruh kuning Coklat Klien belum
kekuningan BAB
3 Bau Bau khas Tidak terkaji Bau khas Klien belum
BAB
4 konsistensi Cair Cair Konsistensi Klien Belum
padat BAB
8. Persepsi, sensori, dan kognitif
- Persepsi : klien mengenali dirinya. Klien mengetahui tanggal dan
hari. Klien mengetahui sekarang berada di rumah sakit
- Sensori
Pendengaran : pendengaran baik, klien tidak terpasang alat bantu dengar
Penglihatan : penglihatan baik, klien tidak menggunakan alat bantu
kaca mata
Perasa : klien mampu membedakan rasa asin dan manis
Perabaan : klien mampu merasakan sentuhan kasar dan sentuhan
halus
penciuman : klien mampu membedakan bau
- Kognitif : klien dapat merespon pertanyaan dengan baik
9. Termoregulasi
Klien tidak mengalami demam. Suhu klien saat pngkajian 36,2oC
10. Konsep diri
- Identitas diri : klien mengenali nama dan alamat rumahnya
- Gambaran diri : klien optimis dan menerima kondisinya saat ini
- Ideal diri : klien mengatakan ingin sembuh dan cepat pulang dari rumah
sakit
- Harga diri : klien mengatakan percara diri dan berpikir positif akan sembuh
- Peran : klien berperan sebagai suami sekaligus bapak bagi keluarganya.
Peran klien berkurang selama sakit.
11. Stress dan koping
Sebelum sakit klien mengatakan tidak pernah mengalami stress. Biasanya jika klien
banyak pikiran dialihkan dengan menonton TV. Pada saat sakit pasien klien juga
tidak merasa cemas terhadap keadaannya. Dan klien belum pernah dirawat dirumah
sakit sebelumnya
TES DASS
Petunjuk Pengisian
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele. X
2 Saya merasa bibir saya sering kering. X
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif. X
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-engah
4 atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik X
sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan. X
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi. X
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’). X
8 Saya merasa sulit untuk bersantai. X
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa
9 X
sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega jika semua ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan. X
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal. X
12 Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas. X
13 Saya merasa sedih dan tertekan. X
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan
14 X
(misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan. X
No PERNYATAAN 0 1 2 3
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal. X
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia. X
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. X
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat), padahal
19 X
temperatur tidak panas atau tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas. X
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat. X
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat. X
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan. X
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya
24 X
lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis melakukan
25 X
aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih. X
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah. X
28 Saya merasa saya hampir panik. X
29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal. X
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas sepele yang tidak
30 X
biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun. X
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang
32 X
sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah. X
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga. X
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk
35 X
menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan. X
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan. X
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti. X
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah. X
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin menjadi panik
40 X
dan mempermalukan diri sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan). X
42 Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan sesuatu. X
Interprestasi Skor:
Normal Ringan Moderat Parah Sangat parah
Depresi 0–9 10 – 13 14 – 20 21 – 27 28 +
Ansietas 0–7 8–9 10 – 14 15 – 19 20 +
Stress 0 – 14 15 – 18 19 – 25 26 – 33 34 +
Skor maksimum DASS 42 adalah 42 dalam setiap skala depresi, kecemasan, stres. Skor
yang lebih rendah lebih baik.
Dari hasil pengkajian DASS klien memiliki skor 10 dengan interpretasi Depresi
ringan, Ansietas moderat, dan Stress normal.
12. Seksual dan reproduksi
Klien sudah menikah, memiliki 4 orang anak.
13. Komunikasi dan informasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik tanpa ada hambatan. klien kooperatif. Volume
klien saat bicara jelas. Klien mendapatkan informasi tentang sakitnya dari tenaga
kesehatan
14. Rekreasi dan spriritual
Klien mengatakan rajin menjalankan ibadah. Klien mengatakan jarang liburan.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP- LED XN
Hemoglobin 17.6 g/dL 11.7-15.5
Hematokrit 51 % 35-47
Jumlah lekosit 17.0 103/ul 3.6-11.0
Jumlah eritrosit 6.37 106/uL 3.8-5.20
Jumlah trombosit 279 103/ul 150-440
MCV 80.4 Fl 80.0-100.0
MCH 27.6 pg 26.0-34.0
MCHC 34.4 g/dL 32.0-36.0
Hitung jenis
Eosinofil H 0.4 % 2-4
Basofil 0.2 % 0-1
Netrofil L 71.3 % 50.0-70.0
Limfosit 22.8 % 25.0-40.0
Monosit H 5.3 % 2.0-8.0
BT-CT
Masa Pembekuan/CT 5’30’’ Menit 5-8
Masa Pendarahan/BT 1’30’’ Menit 1-3
KIMIA KLINIK
Ureum 20.5 mg/dL 10.0-50.0
Kreatinin 1.06 mg/Dl 0.60-1.20
SGOT 11.3 U/L 0-35
SGPT 12.5 U/L 0.0-35.0
IMUNOLOGI
HbsAg Non reaktif Non reaktif
ANTI HIV Non reaktif Non reaktif
GDS 131 mg/dL
H. TERAPI YANG DIBERIKAN
Jenis Dosis Rute Indikasi & Cara Kerja Kontra Indikasi Efek Samping
Terapi
Data Objektif
- Ekspresi wajah klien terlihat mengernyit
- Terdapat benjolan pada lipat paha kiri
2. 17 Juni 2019 pukul Data Subjektif Hambatan Kurang dukungan sosial Hambatan Religiositas b.d
13.30 WIB - Klien mengatakan tidak melaksanakan shalat Religiositas Kurang dukungan sosial
selama sakit (00169)
- Klien mengatakan ingin tetap melaksanakan
sholat walaupun sakit
- Klien mengatakan sudah mengetahui cara
tayammum
- Keluarga klien mengatakan belum pernah
mengingatkan klien untuk sholat selama sakit
- Keluarga klien mengatakan belum pernah
membantu dan memfasilitasi klien untuk sholat
selama sakit
Data Objektif:-
3. 18 Juni 2019 pukul Data Subjektif Nyeri akut (00132) Pembedahan Nyeri akut (00132) b.d
15.00 WIB - Pengkajian nyeri
P : ketika bergerak
Q : tertusuk
R : luka post op
S:4
T : terus-menerus
Data Objektif
- Ekspresi wajah klien terlihat mengernyit
4. 18 Juni 2019 pukul Data Subjektif Hambatan Nyeri, Program Hambatan Mobilitas Fisik
15.00 WIB - Klien mengatakan jika makan masih dibantu Mobilitas Fisik pembatasan gerak (00085) Nyeri, Program
- Klien mengatakan jarang berpindah tempat atau (00085) pembatasan gerak
posisi
Data Objektif
- Dokter menyarankan pasien agar bedrest
- Ketika berpindah posisi harus dibantu keluarga
5. 18 Juni 2019 pukul Data Subyektif : - Risiko Prosedur invasif Risiko infeksi(0004)
09.00 WIB Data Obyektif : infeksi(0004) pembedahan berhubungan dengan
- Terdapat luka post op hari ke 0 prosedur invasif
- Leukosit pre op 17.000 pembedahan
No.
TGL TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
Dx.
17 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, Manajemen nyeri (1400)
Juni nyeri klien dapat berkurang dengan kriteria hasil: 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi onset, durasi, frekuensi,
2019 Kontrol nyeri (1605) kualitas dan intensitas nyeri atau beratnya nyeri
1. Klien mengenali kapan nyeri datang 2. Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat memperberat dan menurunkan nyeri
2. Klien dapat menggambarkan faktor memperberat nyeri 3. Kurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
3. Klien dapat menggunakan tindakan nyeri dengan 4. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri (relaksasi
nonfarmakologi : napas dalam)
Tingkat nyeri (2102) 5. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu menurunkan nyeri
1. Skala nyeri berkurang dari 4 menjadi 2 6. Kolaborasi pemberian analgesik: Antrain 3x1 gram melalui IV
2. Ekspresi wajah klien tidak mengernyit
3. Panjang episode nyeri berkurang
17 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 Dukungan Spiritual (5420)
Juni menit, hambatan relogiositas klien dapat teratasi dengan 1. Ajarkan metode relaksasi nafas dalam disertai berdzikir
2019 kriteria hasil:
Kesehatan Spiritual (2001) 2. Motivasi klien untuk tetap melaksanakan ibadah (sholat)
1. Kemampuan beribadah (sholat) tidak terganggu
Pemeliharaan proses keluarga (7130)
Dukungan Keluarga Selama Perawatan (2609) 1. Berikan kesempatan bagia anggota keluarga untuk tetap berkomitmen melakukan
1. Mendukung kegiatan spiritual untuk anggota keluarga kegiatan spiritual
yang sakit 2. Libatkan keluarga untuk mendukung kegiatan spiritual : sholat
18 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Peningkatan latihan (0200):
Juni diharapkan mobilitas pasien dapat meningkat dengan 1. Pertimbangkan motivasi pasien untuk melakukan latihan
2019 kriteria hasil : 2. Dampingi pasien dalam melakukan latihan (miring kanan, miring kiring)
Pergerakan (0208): 3. Libatkan keluarga dalam memberi perawatan dalam merencanakan dan
1. Klien dapat bergerak dengan mudah melaksanakan program
2. Klien dapat miring kanan dan kiri tanpa merasa nyeri
3. Klien dapat duduk di sisi tempat tidur Terapi latihan : ambulasi (0221)
4. Klien mengetahui mengenai pemindahan dan teknik 1. Motivasi pasien duduk di sisi tempat tidur untuk memfasilitasi penyesuaian sikap
ambulasi yang benar tubuh
5. Terdengar peristaltik usus 2. Instruksikan pasien mengenai pemindahan dan teknik ambulasi yang benar
L. EVALUASI
NO TGL DX KEP EVALUASI PARAF
1. 17-06-2019, Nyeri akut b.d agens cedera biologis: S:
pukul 21.00 WIB Hernia - Klien mengatakan bahwa nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 3
- Klien mengatakan nyeri bertambah ketika duduk
- Klien mengatakan sudah bisa mempraktikkan terapi relaksasi nafas dalam
O : Ekspresi wajah klien tampak mengernyit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi onset, durasi, frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri atau beratnya nyeri
Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu menurunkan nyeri
Hambatan Religiositas b.d Nyeri S : Keluarga klien mengatakan sudah berusaha memfasilitasi klien untuk sholat
isya’ tetapi klien belum bersedia karena sudah tidur pukul 18.30 WIB
O : Keluarga klien terlihat berusaha membangunkan klien ketika memasuki waktu
sholat isya’
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Motivasi klien untuk melaksanakan sholat
3. 18-06-2019, Nyeri akut b.d pembedahan S:
pukul 21.00 WIB P : luka sayatan operasi
Q : tertusuk
R : sekitar luka operasi
S:4
T : terus-menerus
O: Terdapat luka operasi di lipat paha kiri klien
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi onset, durasi, frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri atau beratnya nyeri
Motivasi klien untuk menerapkan teknik relaksasi nafas dalam
Hambatan Religiositas b.d Nyeri S : Klien mengatakan akan berusaha untuk tetap melaksanakan sholat saat sakit
O : Klien sudah melaksanakan sholat dengan berbaring
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Hambatan Mobilitas Fisik (00085) S : Klien mengatakan masih sulit untuk bergerak miring kanan dan kiri
Nyeri, Program pembatasan gerak O : Keluarga klien tampak membantu latihan miring kanan dan kiri
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mendampingi klien dalam melakukan latihan duduk di sisi tempat tidur
Risiko infeksi (0004) berhubungan S:
dengan prosedur invasif pembedahan - Pasien mengatakan mengerti terkait fungsi dan efek samping dari
antibiotik yang diberikan
O : Pasien tampak tenang dan tidak cemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan pendidikan kesehatan terkait tanda-tanda infeksi
- Pemberian terapi antibiotik
3. 19-06-2019, Nyeri akut b.d pembedahan S:
pukul 11.00 WIB - P : luka sayatan operasi
- Q : tertusuk
- R : sekitar luka operasi
- S:3
- T : terus-menerus
O : Terdapat luka operasi sekitar 12 cm
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri ulang yang komprehensif meliputi onset,
durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri atau beratnya nyeri
- Pemberian terapi analgesik
Risiko infeksi (0004) berhubungan S:
dengan prosedur invasif pembedahan - Pasien mengatakan telah mengerti apa saja tanda-tanda infeksi
- Pasien mengatakan apabila merasa ada tanda-tanda infeksi akan melaporkan
kepada tenaga kesehatan yang bertugas
O:
- Pasien tampak mendengarkan dan mengerti ketika diberikan penjelasan
- Pasien tampak tenang
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Teknik perawatan luka tepat: medikasi luka post op
- Edukasi pasien mengenai diet tinggi protein
4. 19-06-2019, Nyeri akut b.d pembedahan S:
pukul 11.00 WIB - P : nyeri timbul saat bergerak
- Q : tertusuk
- R : sekitar luka operasi
- S:2
- T : hilang timbul
O: Luka operasi tidak merembes
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Risiko infeksi (0004) berhubungan S:
dengan prosedur invasif pembedahan - Klien mengatakan luka post op nyeri ketika ditekan
- Klien dan keluarga aktif bertanya mengenai macam makanan tinggi protein
O:
- Terdapat luka insisi pembedahan sepanjang sekitar 12 cm, tidak tampak
kemerhan dan tidak terdapat pus
- Klien dan keluarga tampak antusias dan memperhatikan terkait pemberian
edukasi makanan tinggi protein
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D
DENGAN NYERI AKUT B.D HERNIA INGUINALIS IRREPONIBLE SINISTRA
DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD TEMANGGUNG
Disusun Oleh:
Annisa Hilda Aunillah 22020116120002
Sukma Putri Rahayu 22020116120023
Mundir Rahmawati 22020116120031
Dedy Indra Edoardo 22020116130061
Putri Kurnia Intansari 22020116140057