Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

DISAMPAIKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT BAGI SISWA SISWI


UNTUK MENYELESAIKAN STUDI DAN LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

YAYASAN INSAN SEJAHTERA MANDIRI

SMK BHAKTI SEJAHTERA JATINANGOR

TERAKREDITASI “A” (AMAT BAIK)

Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 20,5 Telp/Fax. (022) 7791419

http://www.smkbsj.sch.id
LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOSEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

DISAMPAIKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT BAGI SISWA SISWI


UNTUK MENYELESAIKAN STUDI DAN LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

DISUSUN OLEH :

ANDI LEO TARIVI 1718.10.047

DEWI LATIFAH 1718.10.051

DHARA LALIBAH 1718.10.052

RISKA MAELANI 1718.1 0.069

SRI WAHYUNI RAHAYU 1718.10.072

YAYASAN INSAN SEJAHTERA MANDIRI

SMK BHAKTI SEJAHTERA JATINANGOR

TERAKREDITASI “A” (AMAT BAIK)

Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 20,5 Telp/Fax. (022) 7791419

http://www.smkbsj.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

LAPORAN PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOSEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

Pada tanggal 19 Oktober 2018

Mengetahui/Mengesahkan:

Kepala Program Pembimbing

Ibrahim Aji, S.Pd. A. Randhita Prabatiwakya Artati, S.Si.

Mengetahui
Kepala SMK BSJ Jatinangor

Drs. Yoyo Sunaryo Natadiputra, M.Pd.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yanf telah
melimpahkanrahmat dan karunia-Nya, sehingga kami siswa siswi SMK Bhakti Sejahtera
Jatinangor dapat melaksanakan serta menyelesaikan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL)
tahun akademik 2018/2019 ini dengan baik. Tidak lupa solawat serta salam kita limpah
curahkan kepada junjungan nabi kita nabi Muhammad saw sebagai rahmatan lil’alim yang
telah menuntun kita kejalan yang benar.

Laporan ini merupakan syarat sebagai kenaikan kelas dan kelulusan disekolah
SMK Bhakti Sejahtera Jatinangor . Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi selama
PPL di Museum Vandeburg yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 Oktober 2018.

Selama pelaksanaan PPL sampai dengan selesai ini, kami banyak menerima
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Yoyo Sunaryo Natadiputra, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMK Bhakti
Sejahtera Jatinangor
2. Bapak M Rifki Mubarok, M.Pd sebagai Ketua Pelaksana kegiatan PPL
3. Bapak Ibrahim Aji, S.Pd sebagai Kepala Program Analis Kimia
4. Ibu A. Randhita Prabatiwakya Artati, S.Si
5. Bapak M. Rizal, S.Pd sebagai pembimbing dalam kegiatan PPL Edukasi
6. Rekan-rekan kelompok kita yang telah menunjukkan kekompakan dan kerjasama
yang baik selama PPL

Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
Amin.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan PPL ................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 1
C. Manfaat ..................................................................................................... 1
D. Tempat Kegiatan ....................................................................................... 2
E. Waktu Kegiatan ............................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS MUSEUM BENTENG VREDEBURG


A. Pengertian Umum .................................................................................... 3
B. Tugas dan Fungsi ...................................................................................... 3
C. Visi dan Misi .................................................................................................... 3

BAB III KEADAAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG

A. Sejarah Berdirinya ..................................................................................... 4


B. Sarana dan Prasarana ................................................................................. 6
C. Program Unggulan ..................................................................................... 7
D. Struktur Organisasi .................................................................................... 7
E. Awards / Penghargaan ............................................................................... 8
F. Status .......................................................................................................... 8
G. Sumber Daya ............................................................................................. 9
H. Kerjasama Ilmiah .............................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A. Pemaparan bidang pelaksanaan PPL ........................................................ 11


B. Kejadian yang terjadi saat PPL ................................................................. 11
C. Kendala-kendala yang dihadapi ................................................................ 11
D. Penyelesaian masalah ............................................................................... 12
E. Hasil kerja .........................................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 23


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Museum Benteng Vredeburg ..................................................................... 4

Gambar 3.2 Taman Museum Benteng Vredeburg ......................................................... 6

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Museum Benteng Vredeburg ..................................... 8

Gambar 3.4 Penghargaan Museum Benteng Vredeburg ............................................... 9


BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Kegiatan PPL

Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan


kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh anak SMK. Dalam hal
ini siswa dari program studi analis kimia SMK Bhakti Sejahtera Jatinangor.

Dalam menunjang visi sekolah institusi pendidikan sekolah yang memiliki


keunggulan dalam mengelola dan inovasi dibidang analisis kimia dan berorientasi
pada kebutuhan dan keinginan masyarakat serta mengembangkan profesi siswa
dalam memasuki dunia kerja serta mengembangkan profesi dibidang pelayanan
analis kimia. Mengacu pada tuntunan pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan, pihak sekolah mengharapkan terjadinya suatu keseimbangan antara
pengetahuan praktik analis kimia dengan kesempatan luas bagi lulusan untuk
bersaing dalam dunia kerja maupun bersaing bila melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan itulah satu kegiatan penunjang pembelajaran kurikulum


berbasis kompetensi dengan memberikan pengalaman yang bersifat real secara
langsung kepada siswa adalah dengan mengadakan Praktik Pengenalan Lapangan
(PPL). Agar siswa dapat langsung mengamati lingkungan kerja professional yang
meliputi bidang penggandaan bahan baku, proses produksi, distribusi, dan
pengawasan, serta lainnya.

B. Maksud Dan Tujuan Kegiatan PPL


1. Mempersiapkan kedewasaan siswa dan bertambah luasnya wawasan siswa
sebagai bekal kehidupan bermasyarakat.
1. Meningkatkan keilmuan siswa secara teoritis mengenai dunia kerja.
2. Memperkokoh dan mendekatkan keberadaan SMK BSJ program keahlian analis
kimia Jatinangor dengan dunia analis kimia khususnya industri analis kimia di
tempat PPL.
C. Manfaat Kegiatan PPL
1. Siswa memperoleh pengetahuan, pendewasaan, cara berfikir, mendapatkan
gambaran dunia kerja untuk diserapkan setelah lulus sekolah.
2. SMK BSJ Jatinangor memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
siswa dengan dunia kerja sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan
tuntutan kerja nyata dibidang analis kimia.
3. Meningkatkan dan memperluaskerja sama dengan inovasi /Lembaga lain
melalui rintisan kerja sama siswa deangan PPL.

D. Tempat Kegiatan PPL

PT. Indosement Tunggal Prakarsa Plant Palimanan, Dan PT. Pertamina Balongan
Indramayu.

E. Waktu Kegiatan PPL

Tahap Persiapan :17 Oktober 2018

Tahap Pelaksanaan :17-19 Oktober 2018

Tahap Penulisan : 2 minggu setelah tahap pelaksanaan selsai.


BAB II

TINJAUAN TEOROTIS TEMPAT PELAKSANAAN PPL

A. Pengertian Umum Tentang Tempat PPL

Industri adalah bidang yang menggunakan sebuah keterampilan, ketekunan


para pekerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan
distribusi sebagai dasarnya. Industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan ekonomi yang berhubungan
dengan bumi, yaitu pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan
dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.

1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Gambar2.1 Logo PT INDOCEMENT

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen pembuat


semen terbesar di Indonesia.. Selain memproduksi semen, Indocement juga
memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.

Pada tahun 1985 didirikannya PT. Indocement. Perusahaan ini adalah hasil
penggabungan enam perusahaan semen yang mempunyai delapan pabrik. Pada
tanggal 4 Agustus 1975 Perusahaan ini beroperasi. Tanggal 31 Desember 2014,
Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 20,4 juta ton semen per tahun.
Selain itu, Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar
4,4 Juta meter kubik per tahun dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta
memproduksi agregat sebesar 2,7 juta ton.

PT. Indocement mempunyai 12 pabrik yang tersear diseluruh Indonesia, 9


pabrik diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 2 pabrik
berada di daerah Cirebon, Jawa Barat, dan 1 pabrik di
Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek


Indonesia pada 5 Desember 1989. Sejak tahun 2001, HeidelbergCement Group,
yang berbasis di Jermandan merupakan produsen utama di dunia dengan pabrik di
lebih dari 50 negara mengambil alih kepemilikan mayoritas saham di Indocement.
Semen yang dipasarkan adalah semen dengan merek "Tiga Roda".

2. PT Pertamina RU VI Balongan

Gambar 2.2 logo PT Pertamina

PT Pertamina RU VI Balongan merupakan kilang ke-6 dari tujuh kilang


Direktorat Pengolahan PT Pertamina dengan kegiatan utamanya adalah mengolah
minyak mentah menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM
dan Petrokimia.

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di


Indramayu (Jawa Barat) sekitar 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi
di Balongan, Mundu dan Salam Darma.
Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun
bagi kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan
teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dengan
produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar,
Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI
mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT
Pertamina maupun bagi negara. Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai
strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke daerah seperti DKI Jakarta,
Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan peluang bisnis dan
pemerintahan Indonesia.

PT Pertamina RU VI Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang


dimiliki melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan
baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan
tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

B. Tugas dan Fungsi Tempat PPL


1. Dewan Komosaris
Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan nasihat
kepada direktur serta bertanggung jawab atas kerugian perseroan dari kesalahan
dalam menjalankan tugas.
2. Komite Audit
Melakukan evaluasi dan penelaahan laporan keuangan perseroan secara periodik
serta memberikan rekomendasi sehubung dengan proses pengendalian internal.
3. Komite Kompensasi
Memberikan bantuan ke dewan komisaris dalam mengawasi pengawasan serta
memberikan nasihat dan saran kepada dewan komisaris.
4. Direksi
Menjalankan tugas pergusuran perseroan, memimpin dan mengurus perseroan serta
memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.
5. Komite keselamatan kerja
Memberikan laporan keadaan karyawan selama beberapa periode terakhir, menjaga
keamanan kerja untuk karyawan serta memberikan fasilitas keselamatan untuk para
pekerjanya.
6. Internal Audit Division
Memberikan hasil laporan akuntansi formal kepada komite audit serta manajemen
mendapatkan administrasi perusahaan.
7. Corporate Secretary
Membantu direksi dalam melakukan pengurusan perseroan serta memberikan saran
atau nasihat kepada direksi.
8. Palimanan factory
Memimpin secara mutlak terhadap seluruh operasionalisasi tiap plant di palimanan
serta mengatur jalannya proses secara keseluruhan di masing – masing plant.
9. Purchasing division
Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang serta melakukan pengelolaan
pengadaan barang secara terkontrol.

10. Corporate finance division


Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periode serta
bertanggung jawab terhadap penggajian kaeryawan.
11. Shared service center
Sebagai pusat informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pelanggan.
12. Management information system division
Membuat sistem informasi perusahaan serta sebagai divisi yang menyalurkan
informasi kepada divisi – divisi yang saling berhubungan.
13. Sales & marketing division
Membuat perkiraan penjualan didasarkan keadaan sekarang serta menyusun
rencana biaya.
14. Logistik division
Mengurus sistem pengawasan proses arus dari logistic serta mengelola dan
merencanakan sistem operasi khusus untuk organisasi.
15. Corporate human resources division
Merencanakan tenaga kerja perusahaan serta menjadi penghubung antara
manajemen dengan karyawan.
16. Corporate public & internal affairs division
Bertanggung jawab terhadap pemenuhan perjanjian yang diperlukan perusahaan
serta memberikan pelayanan kepada unit kerja lainnya.
C. Visi Misi Tempat Praktek Pengenalan Lapangan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Visi : Pemain utama dalam bisnis semen dan beton siap pakai ,prmrimpin pasar di
Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir untuk bisnis
beton siap pakai secara mandiri.

Misi: Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan
berkualitas dengan harga komprtitif dan tetap memperhatikan pembnagunan
berkelanjutan.

2. PT Pertamina RU VI Balongan

Visi : Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
BAB III

KEADAAN TEMPAT KEGIATAN PPL

A. Sejarah Berdirinya Tempat PPL


1. Sejarah Berdirinya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Saat ini dikenal dengan produk unggulan yaitu “Tiga Roda” dan merek baru
“Rajawali”, sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berawal pada tahun
1975 dengan pendiri pabrik Indocement yang pertama di Citeureup, Bogor, Jawa
Barat. Pada Agustus 1975, pabrik yang didirikan oleh PT Distinct Indonesia
Cement Enterprise (DICE) dan mempunyai kapasitas produksi terpasang tahunan
500.000 ton ini mulai beroperasi.

Dalam kurun waktu sepuluh tahunsetelah beroperasinya pabrik pertama,


Perseroan membangun tujuh pabrik tambahan sehingga kapasitas produksi
terpasangnya meningkat menjadi sebesar 7,7 juta ton per tahun.

Peningkatan tersebut turut membantu penyediaan pasokan semen bagi


pembangunan di Indonesia yang awalnya merupakan negara yang importir semen,
sekarang berubah menjadi negara yang mampu mengekspor semen.

Kedelapan pabrik tersebut dikelola dan dioperasikan oleh enam perusahaan


berbeda, Yaitu:

1. PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise ( DICE);


2. PT. Perkasa Cement Enterprise (PICE);
3. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih enterprise ( PIICPE)
4. PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE)
5. PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE)
6. PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE)

Kedelapan pabrik tersebut yang dikelola oleh keenam perusahaan ini


terletak di Kompleks Pabrik Citeureup dan memproduksi semen Portland, kecuali
pabrik PIICPE yang memroduksi semen putih dan semen sumur minyak (OWC).
Perkembangan Perseroan berlanjut dengan didirikannya PT Indocement
Tunggal Prakarsa pada tanggal 16 Januari 1985. PT Indocement Tunggal Prakarsa
didirikan untuk melebur keenam perusahaan tersebut dan mengelola serta
mengoperasikan kedelapan pabriknya dalam satu manajemen yang terpadu. Akta
pendirian Indocement kemudian mengalami perubahan dengan akta notaris No. 81
dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris Publik di Jakarta yang disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
3641HT.01.04.Th.85 tanggal 15 Juni 1985 dan menetapkan bahwa semua saham
ekuitas yang dimiliki keenam perusahaan berbeda tersebut telah diakuisisi oleh
Indocement melalui penerbitan sahamnya sendiri

Pada Tahun 1989, PT Indocement Tunggal Prakarsa melakukan Penawaran


Umum Saham Perdana dan menjadi perusahaan publik serta menyesuaikan
namanya menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perseroan pertama kali
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “INTP” pada 5
Desember 1989. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma Indocement, lantai 13,
Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 70-71, Jakarta Selatan.

Saat ini, entitas induk terakhir perseroan adalah Heidelberg Cement berbasis
di Jerman yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan
terintegerasi terbesar di dunia dan pemain terkemuka di pasar agregat, semen dan
beton siap-pakai., dan aktivitas hilir lainnya yang menjadikan Perusahaan
mempekerjakan sekitar 62.000 orang pegawai yang tersebar di 3.000 lokasi di lebih
dari 60 negara. Guna mengantisipasi pertumbuhan pasar yang semakin kuat,
Indocement terus berupaya menambah jumlah pabriknya untuk meningkatkan
kapasitas produksi.

Perseroan mengakuisisi Plant 9 pada 1991 dan menyelesaikan


pembangunan Plant 10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pada 1996. Selanjutnya
pada 1997, Plant 11 selesai dibangun di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada 29
Desember 2000, dari hasil merger antara Perseroan dengan PT Indo Kodeco
Cement (IKC), maka Perseroan menjadi pemilik pabrik semen di Tarjun, Kotabaru,
Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut menjadi pabrik Perseroan keduabelas Plant 12.
Pada Oktober 2016, Perseroan mulai mengoperasikan pabrik ketigabelas
yang disebut “Plant 14” di Kompleks Pabrik Citeureup, yang merupakan pabrik
semen terintegrasi terbesar milik Indocement dengan kapasitas desain terpasang
mencapai 4,4 juta ton semen per tahun dan juga merupakan pabrik semen terbesar
yang pernah dibangun oleh Indocement dan HeildelbergCement Group.

Dengan rampungnya Plant 14, saat ini Perseroan telah mempunyai 13


pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen.
Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua
pabrik di Kompleks Pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di
Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Struktur korporasi Indocement telah semakin berkembang dengan pendirian


perusahaan baru dan akuisisi saham perusahaan-perusahaan yang dapat menunjang
kegiatan usahanya. Pada saat ini Perseroan memiliki lima entitas anak pemilikan
langsung dan menambah jumlah entitas anak pemilikan tidak langsung dari
sembilan pada 2015 menjadi dua belas pada 2016. Perseroan dan kedua belas
entitas anaknya ini bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi
dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, tambang agregat
dan trass, serta sektor-sektor pendukung kegiatan usaha Perseroan seperti
pelayaran, investasi, penyediaan tenaga kerja dan pengelola aset non-produktif.
Disamping itu, Perseroan juga mempunyai dua entitas asosiasi yang masing-masing
bergerak dalam pengelolaan Kawasan Industri di Kompleks Pabrik Citeureup dan
penambangan tanah liat dan batu kapur.

2. Sejarah PT.Pertamina RU VI Balongan

Pada tahun 1950, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal


seusai perang mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik indonesia
mulai menginventarisasi sumber-sumber pendapatan negara, diantaranya dari
minyak dan gas. Namun pada saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak
peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali dan penuh dengan sengketa.
Di Sumatera Utara misalnya banyak perusahaan-perusahaan kecil saling
berebut untuk menguasai ladang-ladang tersebut.

Pada tahun 1960, PT PERTAMINA direstrukurisasi menjadi PT


PERTAMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang
berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara. Melalui
satu Peraturab Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN
PERTAMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan PN
PERTAMINA yang bergerak dibidang pemasaran guna menyatukan tenaha, modal
dan daya yang kala itu sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan
PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PERTAMINA). Untuk
memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, pemerintah menerbitkan Undang-
Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai
satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusaha
migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di
seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan
menyediakan serta melayani kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) & gas di
seluruh Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, menghadapi perubahan di industri


minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan Undang-Undang
No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama
dengan perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO
tersebut akan diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat,
dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang berlaku di pasar.

B. Sarana dan Prasarana


1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
1.1 Sarana Olahraga
 Lapangan bola Indocement, tempat bermain sepak bola bagi karyawan maupun
warga sekita pabrik. -lapangan volley Indocement, tempat untuk volley dan
juga sebaagai tempat untuk perlombaan tahunan volley yang diikuti oleh desa-
desa binaan Indocement
 Lapangan Basket, tempat untuk bermain basket bagi para karyawan ataupun
bagi masyarakat sekitar Indocement. -Gor Bulutangkis dan Tennis Lantai,
dimana tempat ini menjadi tempat untuk berlatih para karyawan dan juga atlet
muda yang dibina oleh Indocement.
1.2 Sarana Keagamaan/Ibadah
Mesjid, sebagai sarana untuk para karyawan dan juga masyarakat beribadah.
1.3 Sarana tempat Makan
Kantin, tempat dimana pada saat jam istirahat para karyawan Indocement mkan
siang. Yang terdiri dari 6 stand penjual makanan.
1.4 Sarana Kantor
Koperasi karyawan, yang terdiri dari fasilitas perbelanjaan mini market yang
menjual berbagai kebutuhan seperti sembako dan juga yang lainnya.
1.5 Sarana Keamanan
Pos Keamanan/Security, yang terdapat di pintu masuk pabrik masing-masing satu
Pos Keamanan di Pos 1 dan Pos 2, sementara tiap pos keamanan lainnya berada di
tiap kantor atau department.
1.6 Sarana Kesehatan
Poliklinik, sarana kesehatan untuk para karyawan yang sakit maupun berobat.

1.7 Sarana Penginapan


Housing, tempat peristirahatan bagi para karyawan Indocement cabang plant yang
berkunjung ke Indocement.
1.8 Sarana Pelatihan
Showcase/P3M (Pusat Pelatihan, Pemberdayaan Masyarakat), tempat untuk melatih
para masyarakat yang mengikuti program pelatihan yang diadakan di P3M seperti
program SMI (Sekolah Magang Indocement) para masyarakat diberikan pelatihan
tentang perikanan, peternakan dan petanian.
1.9 Akomodasi
 3 Unit Mobil Branding Indocement, -2 Unit Mobil Karimun, -1 Unit Bus
Perusahaan,
 1 Unit Mobil Ambulance, -1 Unit mobil Hardtop (Showcase/P3M), -2 Unit
mobil Bobcat, berguna sebagai alat transportasi karyawan GAD dan juga
keperluan perusahaan.
1.10 Safety
Ruang untuk keperluan keamanan di lapangan yang terdiri dari :
o Helmet, untuk melindungi kepala dari benda-benda keras.
o Sepatu Boots, untuk alas kaki dan untuk melindungi kaki dari benturan
benda-benda keras.
o Masker, untuk melindungi dari debu dan semen.
o Ear, tutup telinga untuk melindungi telinga dari suara ledakan bom proses
pertambangan.
o Sarung Tangan, untuk melindungi tangan dari bahan-bahan kimia
berbahaya.

1.11 Sarana Kantor


 Whiteboard
 Ruang Meeting
 Komputer
 Infokus

1.12 Sarana Pemadam Kebakaran


Satu unit Mobil Pemadam Kebakaran dan alat pemadam api di tiap department.
2. PT.Pertamina RU VI Balongan
a. Perumahan
Perumahan dinas dibangun di sekitar pabrik dengan tipe,yaitu:
1. Tipe B : untuk tim managemen
2. Tipe C : untuk jabatan kepala bagian
3. Tipe D : untuk staf
4. Tipe E : untuk karyawan bidang produksi

Disamping itu, PT Pertamina RU VI Balongan juga memberikan pinjaman


uang bagi karyawan untuk kepemilikan rumah BTN di lokasi kompleks Sibayak
Permai.

b. Sekolah

Untuk saat ini, Pertamina RU VI Balongan baru membangun sarana


pendidikan Taman Kanak – kanak.Tujuan di bangunnya Taman Kanak –kanak ini
adalah agar anak – anak karyawan dapat membaur dan bersosialisasi dengan
penduduk di sekitar lokasi pabrik agar tercipta kebersamaan dan menghindari
adanya kecemburuan sosial.

c. Transportasi

Sarana transportasi telah tersedia untuk mengantar karyawan yang pulang


dari kerja shift dan di sediakan pula transportasi untuk antar jemput anak – anak
karyawan Pertamina RU VI Balongan ke sekolah.

d. Sarana Ibadah

Masjid Jati dibangun di tengah Wisma Djati dan di lokasi perumahan juga
telah dibangun sarana ibadah berupa mesjid dan gereja.

e. Balai Kesehatan

Balai kesehatan dibangun di dua tempat,yaitu dilokasi pabrik serta rumah


sakit di lokasi perumahan. Fasilitas ini dapat digunakan oleh karyawan dan
keluarga karyawan secara bersama – sama.
f. Kantin

Disediakan kantin dilingkungan pabrik bagi karyawan – karyawan reguler.


Sedangkan bagi karyawan shift di sediakan dapur di gedung kontrol dan untuk
karyawan yang mendapatkan tugas malam disediakan makanan ekstra oleh
perusahaan.

g. Sarana Olahraga dan Rekreasi

Sarana olahraga juga disediakan bagi karyawan dan keluarga dimana sarana
tersebut terletak di dalam lingkungan perumahan karyawan,seperti:

1. Lapangan Tenis
2. Lapangan Voli
3. Lapangan bulutangkis
4. Kolam renang
5. Lapangan basket
6. Ruang serba guna

h. Asuransi

Setiap karyawan dijamin oleh Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan asuransi jiwa
raya.

C. Program Unggulan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan berbagai program guna


mengembangkan potensi – potensi sumber daya ekonomi dan pendidikan yang
bermanfaat bagi masyarakat.

Program tersebut yakni seperti deklarasi pameran batik Ciwaringin atau


sentra batik tulis pewarna alam, selain itu adanya sekolah tukang Tiga Roda atau
sekolah magang Indocement, dan Quarry Open Day.
Deklarasi dan pemeran batik yang dilaksanakan oleh PT Indocement
bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada yang telah dilaksankan pada tanggal
9 sampai 10 Desember 2017 di Atrium Grage City Mall Cirebon kota, yakni
bertujuan dalam rangka meningkatkan eksistensi batik tulis pewarna alami
Ciwaringin sebagai sentra unggulan pelestari dan pengembang batik tulis pewarna
alami Kabupaten Cirebon.

Program kedua yang dilaksanakan oleh PT Indocement, sekolah tukang


Tiga Roda atau sekolah menengah semen adalah salah satu pelatihan keterampilan
bersertifikat bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dibidang
pengenalan kualitas semen, alat pertukangan, cara penghitungan material,
pemasangan pondasi, plester, acian, serta aspek kesehatan keselamatan kerja seperti
bekerja pada ketinggian dan kontruksi.

Selanjutnya, PT Indocement juga melaksanakan program Quarry open Day


yang sudah bekerjasama dengan sanggar lingkungan hidup dari Desa Kreyo
Kabupaten Cirebon, yang diikuti oleh ratusan pelajar dari wilayah
Ciayumajakuning.

2. PT Pertamina RU VI Balongan

PT Pertamina RU VI Balongan ikut berpartisipasi dalam Pameran


Pembangunan Indramayu 2018 di Gelanggang Olahraga Singalodra, Indramayu,
Jawa Barat. Acara yang berlangsung dari tanggal 7 hingga 17 Oktober 2018 ini
dibuka oleh Bupati Indramayu yaitu, Hj. Anna Sophanah, yang menyempatkan diri
untuk mengunjungi booth Pertamina RU VI.
D. Struktur Organisasi
1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

GENERAL MANAGER

PPC Group
(Assistant To GMO)
(SR.admin.Office)
(Administration Officer)

Plant 9/10
Supporting Dept.
PLANT MANAGER PLANT ACC.
MIS
DELIVERY
TEHNICAL SERVICE
MINING PAPER BAG

SUPPLY
PRODUCTION

HR & GA
MECHANICAL

SHE
QUALITY CONTROL

CSR SECTION
PACKING HOUSE SECTION
2. PT. Pertamina RU VI Balongan

DIREKTUR UTAMA

WAKIL DIREKTUR
KEPALA
SEKRETARIS
SATUAN
PERSEROAN
PENGAWAS
INTERNAL KEPALA BIDANG
KEPALA HUKUM USAHA
KOORPRORAT
SVP PERENCANAAN
PENGEMBANGAN BISNIS
DAN TRANSFORMASI

DIREKTUR DIREKTUR
HULU DIREKTUR
PENGOLAHAN
UMUM

→ DIREKTUR
PEMASARAN DREKTUR
DIREKTUR
& NIAGA PERENCANAAN DIREKTUR
KEUANGAN
PROFESI & SDM
MANAJEMEN
RESKO
E. Awards/penghargaan

1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Gambar 3.1 penghargaan PT Indocement

a. Penghargaan TOP CSR 2018 untuk Indocement pada tanggal 04 Oktober 2018,
b. Great contribution in supporting public welfare pada tanggal 28 September 2018,
c. Indocement meraih penghargaan Anugerah Perusahaan Tbk pada tanggal 24
September 2018,
d. Inducement meraih penghargaan Indonesian Sustainable Development awards
(ISDA) 2018 pada tanggal 07 September 2018.

2. PT Pertamina RU VI Balongan

Gambar 3.1 penghargaan PT Pertamina


a. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award), diperoleh RU VI Balongan
atas prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
(K3), sehingga mencapai 99.890.392 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja,
terhitung sejak 9 November 2000 hingga 31 Desember 2017. Hingga akhir Agustus
2018 sendiri, Pertamina RU VI mampu mempertahankan jam kerja aman hingga
lebih dari 104 juta jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja.
b. Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan
kepada RU VI Balongan, yang telah mencapai kategori Tingkat Lanjutan
(Advanced Level) dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

F. Status
1. PT Indocement
Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan enam perusahaan semen
yang memiliki delapan pabrik. Pabrik pertama Indocement sudah beroperasi sejak
4 Agustus 1975. Tanggal 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas
produksi sebesar 20,4 juta ton semen per tahun. Selain itu, Indocement juga
memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar 4,4 juta meter kubik per tahun
dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta memproduksi agregat sebesar
2,7 juta ton.
Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada
diCiteureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat,
dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
2. PT Pertamina

Pertamina adalah perusahaan energi nasional yang 100% kepemilikan


sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementrian
Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kuasa pemegang saham. Pt.
Pertamina Sebagai perusahan milik Negara, Dewan Komisaris dan Direksi ditunjuk
langsung oleh pemerintahan Republik Indonesia yang melalui kuasa pemegang
saham.

G. Sumber Daya
1. PT Indocement
2. PT Pertamina RU VI Balongan
 Berdasarkan wilayah kerja :

1. Balongan : 1.128

2. Salamdarma : 15

Jumlah : 1. 143

 Berdasarkan Asal Daerah :

1. Balongan & Salamdarma : 181

2. Diluar Balongan & Salamdarma : 962

Jumlah : 1.143
 Berdasarkan Level Jabatan :

1. General Manager : 1

2. Manager : 21

3. Asisten Manager : 56

4. Staff : 1.065

Jumlah : 1.143

 Berdasarkan Usia :

1. sd 20 th : 115

2. 21 - 25 th : 75

3. 26 - 30 th : 310

4. 31 - 35 th : 100

5. 36 - 40 th : 43

6. 41 -45 th : 157

7. 46 - 50 th : 167

8. 51 - 55 th : 172

9. > 55 th : 4

Jumlah : 1.143

 Berdasarkan Tingkat Pendidikan

1. SLTA : 381

2. D1 dan D2 : 121

3. D3 : 366

4. D4 : 14

5. S1 : 235
6. S2 : 26

7. S3 : -

Jumlah : 1.143

 Berdasarkan jenis kelamin

1. Perempuan : 28

2. Laki-laki : 1.115

Jumlah : 1.143

H. Kerjasama Ilmiah

1. PT. Indocement

2. PT. Pertamina

Beberapa rekanan kerjasama PPST adalah:

1. PT. PLN (Persero), Kantor Pusat


2. PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali
3. PT. PERTAMINA (Persero), Kantor Pusat
4. PT. Pertamina EP Field Bunyu
5. PT. Pertamina EP Region Jawa Cirebon
6. PT. Pertamina Pemanukan Selatan
7. PT. Pertamina Unit Pemasaran Kalimantan
8. PT. Pertamina EP Region Jawa Field Subang
9. PT. Pertamina EP Region Surabaya
10. PT. Indofood Sukses Makmur
11. PT. CNOOC SES Ltd
12. PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring
13. PT. PLN (persero) Piktring JBN, Semarang
14. PT. PJB UP Cirata
15. PT. PJB UP Paiton
16. PT. Indonesia Power UPB Suralaya
17. PT. Prima Adjusterindo
18. PT. Sumberdaya Sewatama
19. Sangatta West CBM Inc
20. Ephindo Sekayu 2 Inc.
21. Dephub (Postel)
22. Dirjen Pendidikan Islam Depag RI
23. BPMIGAS
24. KNLH
25. KMNRT
26. BKD Prov/Kota/Kab
27. OGFICE Jepang
28. UNESCO
29. Pusdiklat KNLH, Serpong
30. ZIS Indosat
31. PT. Indotek Konsultan Utama
32. PT. Karabha Digdaya
33. PT. Microsoft Indonesia
34. Pemda Bengkulu
35. Indonesian National Shipowners’ Association (INSA)
36. BPPPTI KemKominfo
37. PT. PII (Persero)
38. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
39. PT. Bank Permata
40. PT. Dok dan Perkapalan Air Kantung
41. Bappeda Kab. Pandeglang
42. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Madiun
BAB IV

PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A. Pemaparan Bidang atau Kegiatan Pelaksanaan Praktek Pengenalan Lapangan


(PPL)
1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT indocement ini bergerak dalam bidang penghasil semen. Indocement memiliki


operasional semen terintegritas dengan total kapasitas terpasang 18,6 juta ton semen. Saat
ini indocement mengoperasikan 12 pabrik, sem=bilan lokasi di Citereup, Bogor , Jawa
Barat , dua di palimanan, Cirebon, Jawa Barat dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan
selatan. Produk utama perusahaan adalah portland composite cement (PCC) dan Ordinary
Porland Cement (OPC).perusahaan juga memproduksi berbagai tipe semen lainnya seperti
portland tipe I dan tipe V, begitu juga dengan oil well cement. PT indocement adalah satu –
satunya perusahaan yang memproduksi semen putih di Indonesia.

Indocement merupakan anak perusahaan HeidelbergCement , terlibat dan berperan


penting dalam pembangunan pabrik semen yang kontroversial di pulau jawa,Indonesia.
Tujuan eksploitasi pegunungan Kendeng yang terdapat di kawasan pabrik mendapat
perlawanan dari masyarakat yang tinggal disana. Selain berdampak pada kehancuran
sistem ekologi yang kompleks, pembangunan pabrik semen dan penambangan karst di
pegunungan Kendeng berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar, dan
sebagian dari mereka adalah petani dan masyarakat adat.

Perusahaan ini memulai operasi komersial pada tahun 1985. Ruang lingkup
kegiatan perusahaannya antara lain, pabrik semen, bahan – bahan bangunan, konstruksi dan
perdagangan. Saat ini perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam beberapa bidang
usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen dan beton siap pakai.

Perusahaan mengeluarkan jenis produk kimia yang dipasarkan dengan merek


“Tiga Roda” adalah Portland Composite Cement (PCC), semen Ordinary Portland
(Ordinary Portland Cement / “OPC”) Tipe I, Tipe II Tipe V,semen Sumur Minyak , semen
putih dan TR30 Acian putih.Penggunaan bahan baku alternatif yang menciptakan daya
tahan yang lebih baik dan memberikan perlindungan yang optimal terhadap pengaruh erosi
dan emisi CO2 seiring dengan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di seluruh
wilayah operasi.
2. PT Pertamina RU VI Balongan

Pelaksanaan praktek pengenalan lapangan yang dilaksanakan di PT.Pertamina, yakni


adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengusahaan pertambangan minyak dan gas
(migas).Pertamina memiliki kepercayaan diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan
bisnisnya secra profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu hingga
hilir.Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitemen
Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih
efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Denagn inisiatif dalam memanfaatkan
sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan
disamping bisnis utama yang saat ini dijalankannya.

Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak di


sektor hulu hingga sektor hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa
wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan dibidang bidang ekplorasi, produksi,
serta transmisi minyak dan gas. Sedangkan untuk sektor hilir Pertamina meliputi kegitan
pengolahan minyak tanah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas, petrokimia, dan
bisnis perkapaln terkait untuk pendistribusian produk perusahaan.

Sebagai upaya agar lebih fokus dalam menjalankan bisnis pelumas, PT. Pertamina
(Persero) mendirikan sebuah anak perusahaan yaitu PT. Pertamina Lubricants. Anak perusahaan
ini didirikan pada 23 September 2013, dan menerima pemisahan (spin-off) Unit Bisnis Pelumas
PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 30 Oktober 2013. PT. Pertamina Lubricants dibentuk
dengan tujuan meningkatkan kekuatan bisnis Perseroan di bidang usaha pelumas pada masa
mendatang.

B. Kejadian atau keadaan yang terjadi pada saat PPL


1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Ketika kami mengunjungi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk kami harus
menunggu terlebih dahulu untuk memasuki aula utama PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. Setelah tiba di Aula kami langsung diberi materi mengenai PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk setelah itu kami berkeliling dipandu oleh pemandu dari PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk melihat proses produksi pembuatan semen.

2. PT Pertamina RU VI Balongan
Pada saat dalam perjalanan menuju PT Pertamina RU VI Balongan, kami dan
rombongan sempat salah jalan dan salah memasuki kawasan yang seharusnya memasuki
kantor PT Pertamina RU VI Balongan kita malah memasuki gudang penyimpanan.
Ketika kami mengunjungi PT Pertamina RU VI Balongan kami langsung
memasuki aula dan diberikan materi mengenai PT Pertamina RU VI Balongan tetapi
pemateri menyampaikan materinya terlalu terburu – buru sehingga materi yang
didapatkan kurang jelas dan kami tidak di bawa berkeliling untuk melihat proses
produksi PT Pertamina RU VI Balongan.

C. Penyelesaian masalah
Pengaturan management waktu pelaksanaan PPL harus lebih di perhatikan lagi
agar ketepatan waktu lebih kondusif selain itu karena informasi yang kami dapatkan dari
setiap industri kurang jelas dan lengkap maka untuk itu kami mencari sebagian informasi
tersebut dari internet dan referensi – referensi lainnya.

D. Hasil Kerja
 Kami dapat mengenal dan mengetahui bagaimana kegiatan yang ada
di lapangan kerja,
 Wawasan kami mengenai kegiatan yang ada di lapangan kerja menjadi bertambaH
luas,
 Kegiatan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) ini memberikan gambaran mengenai
dunia kerja untuk masa depan kelak nanti kami saat bekerja,
 Pengetahuan umum kami bertambah luas.

E. Produk Unggulan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
1) Portland Composite Cement (PCC)
PCC Tiga Roda ini dibuat khusus untuk konstruksi umum seperti rumah,
bangunan–bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton precast dan beton pre-stress.

Gambar 4.1 Produk PT Indocement

2) Ordinary Portland Cement (OPC)

OPC Tiga Roda dikenal juga sebagai semen abu-abu, terdiri


dari lima tipe semen standar. Indocement memroduksi OPC Tipe I, II
dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung – gedung
tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe ini memberikan perlindungan
tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan tanah.

Gambar 4.2 Produk PT Indocemen

3) Oil Well Cement (OWC)

OWC Tiga Roda merupakan tipe semen khusus untuk


pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai.

Gambar 4.3 Produk PT Indocement

4) Semen Putih

Semen Putih Tiga Roda ini digunakan untuk dekorasi


eksterior dan interior gedung - gedung. Sebagai satu-satunya
produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement sudah dapat
mencukupi kebutuhan semen putih untuk pasar - pasar domestik.
Gambar 4.4 Produk PT Indocement

5) Acian Putih TR30


Acian Putih TR30 ini sangat sesuai untuk pekerjaan
acian dan untuk nat. Komposisi dari Acian Putih TR30 ini,yaitu
Semen Putih "Tiga Roda".

Gambar 4.5 Produk PT Indocement

6) Portland Pozzolan Cement (PPC)

Gambar 4.6 Produk PT Indocement

PPC dari Semen Rajawali sangat bagus digunakan untuk pasangan bata dan ,
acian, dan juga pengerjaan beton. Diproduksi dengan mesin teknologi ramah
lingkungan, peralatan yang canggih, dan material-material terpercaya dari
Indocement, penggunaan dengan Semen Rawajali akan menghasilkan pekerjaan
kita dengan kualitas konsisten dan tidak mudah retak.

7) Beton Siap-Pakai
Gambar 4.7 Produk PT Indocement
Beton siap pakai yang diproduksi dengan mencampur OPC dengan
bahan campuran yang tepat yaitu pasir, batu serta air dan kemudian
dikirimkan ke tempat konsumen menggunakan truk semen. Sebagai nilai
tambah produk, Beton siap pakai mendatangkan keuntungan yang lebih
tinggi bagi perusahaan dari produk semen lainnya. Hasil produk ini
sebagian besar dijual di Jakarta dimana industri pembangunannya sangat
baik.

8) Agregat

Gambar 4.8 Produk PT Indocement


Agregat digunakan dalam proses produksi beton siap pakai.
Pengembangan baru tambang agregat yaitu batu andesit atau batu pecah-
belah di Rumpin dan Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 80 juta
ton andesit, melalui anak perusahaan Indocement yang lainnya akan
memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan bangunan terbesar
di Indonesia.
2. PT Pertamina RU VI Balongan
2.1 BBM Retail

Gambar 4.9 Produk PT Pertamina


PT Pertamina telah memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah
tangga dan nelayan melalui SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang sudah
tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan
bakar,seperti:
a) Bahan bakar bermesin bensin
 Pertamax Racing

Merupakan bahan bakar kendaraan yang sudah diakui oleh federasi balap
internasional, menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya
tahan yang tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan sekitar. Pertamax Racing
juga memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan -
kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari
13:1.

 Pertamax Turbo

Merupakan bahan bakar untuk kendaraan yang bermesin bensin yang


dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini yang dirancang
khusus untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo
pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini
Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Pertamax turbo juga dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition


Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga
tidak merusak kualitas udara di sekitar.

 Pertamax
Merupakan bahan bakar bensin yang angka oktannya minimal 92
berstandarkan international. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan
pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 sampai 11:1 atau kendaraan
yang berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan
Electronic Fuel Injection (EFI).
 Pertalite

Merupakan bahan bakar gasoline dengan angka oktan 90 serta berwarna


hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan yang memiliki
kompresi 9:1 hingga 10:1. Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih
tinggi daripada bahan bakar Premium 88 sehingga lebih tepat digunakan untuk
kendaraan – kendaraan bermesin bensin yang sudah seredar di seluruh Indonesia

 Premium

Merupakan bahan bakar mesin bensin yang memiliki angka oktan


minimal 88 diproduksikan sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi. Premium dapat digunakan pada kendaraan - kendaraan bermotor
bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).

2.2 Bahan Bakar Bermesin Diesel


 Pertamina Dex

Merupakan bahan bakar diesel terbaik yang mampu menjadikan kinerja


mesin lebih optimal, tangguh, dan bertenaga dibandingkan yang lain. Pertamina
Dex sudah dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas.

Tipe iniSangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel


modern dan berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan
bahan bakar prima dan kualitas tinggi.

Dengan memliki kandungan sulfur yang rendah yaitu kurang dari 300
ppm dan dengan memiliki angka cetane 53 serta telah memenuhi standar Euro 3,
menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel premium kelas dunia lainnya.

 Dexlite

Dexlite merupakan varian bahan bakar diesel yang terbaru dari PT.
Pertamina yang dibuat pada tanggal 15 April 2016. Dexlite, member terbaru dari
Dex Series, memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal
1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi konsumen yang menginginkan bahan bakar
diesel yang bertenaga untuk mobil diesel namun dengan harga yang terjangkau.

 Solar

Solar merupakan bahan bakar diesel yang memiliki angka cetane 48


sesuai untuk kendaraan bermesin diesel dengan berteknologi lama dengan
kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya kendaraan tipe ini dipakai untuk
angkutan umum seperti bus di dalam kota. Untuk kendaraan pribadi berbahan
bakar diesel juga dapat menggunakan produk Dexlite dan Pertamina Dex.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan diadakannya praktek pengenalan lapangan industri di PT.Indocement
Tunggal Prakarsa.Tbk. Dan PT.Pertamina RU VI Balongan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan industri di PT.Indocement Tunggal
Prakarsa.Tbk. Dan PT.Pertamina RU VI Balongan, dapat mendapat wawasan ilmu
pengetahuan siswa secara teoritis dan praktis mengenai dunia kerja menjadi bertambah
luas.
2. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan ini, keahlian siswa dalam menjalani
bidang keahlian tertentu dan merupakan perbekalan kompetensi untuk dunia kerja
kedepan nya.
3. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan ini dapat meningkatkan eksistensi SMK
Bhakti Sejahtera Jatinangor diluar sana.

B. Saran
1. Saran untuk sekolah program kunjungan untuk tempat PPL lebih terkondisikan dalam
mengatur waktu untuk melaksanakan observasi tempat yang dikunjungi.
2. Saran untuk kita agar pengerjaan laporan nya lebih cepat, sampai batas waktu yang
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai