Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOSEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

DISAMPAIKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT BAGI SISWA SISWI


UNTUK MENYELESAIKAN STUDI DAN LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

YAYASAN INSAN SEJAHTERA MANDIRI

SMK BHAKTI SEJAHTERA JATINANGOR

TERAKREDITASI “A” (AMAT BAIK)


Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 20,5 Telp/Fax. (022) 7791419

http://www.smkbsj.sch.id
LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOSEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

DISAMPAIKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT BAGI SISWA SISWI


UNTUK MENYELESAIKAN STUDI DAN LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

DISUSUN OLEH :

ANDI LEO TARIVI 1718.10.047

DEWI LATIFAH 1718.10.051

DHARA LALIBAH 1718.10.052

RISKA MAELANI 1718.1 0.069

SRI WAHYUNI RAHAYU 1718.10.072

YAYASAN INSAN SEJAHTERA MANDIRI

SMK BHAKTI SEJAHTERA JATINANGOR

TERAKREDITASI “A” (AMAT BAIK)

Jl. Raya Bandung – Sumedang KM. 20,5 Telp/Fax. (022) 7791419

http://www.smkbsj.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

LAPORAN PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

PT. INDOSEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

DAN

PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

Pada tanggal 19 Oktober 2018

Mengetahui/Mengesahkan:

Kepala Program Pembimbing

Ibrahim Aji, S.Pd. A. Randhita Prabatiwakya Artati, S.Si.

Mengetahui
Kepala SMK BSJ Jatinangor

Drs. Yoyo Sunaryo Natadiputra, M.Pd.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yanf telah
melimpahkanrahmat dan karunia-Nya, sehingga kami siswa siswi SMK Bhakti Sejahtera
Jatinangor dapat melaksanakan serta menyelesaikan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL)
tahun akademik 2018/2019 ini dengan baik. Tidak lupa solawat serta salam kita limpah
curahkan kepada junjungan nabi kita nabi Muhammad saw sebagai rahmatan lil’alim yang
telah menuntun kita kejalan yang benar.

Laporan ini merupakan syarat sebagai kenaikan kelas dan kelulusan disekolah
SMK Bhakti Sejahtera Jatinangor . Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi selama
PPL di Museum Vandeburg yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 Oktober 2018.

Selama pelaksanaan PPL sampai dengan selesai ini, kami banyak menerima
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Yoyo Sunaryo Natadiputra, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMK Bhakti
Sejahtera Jatinangor
2. Bapak M Rifki Mubarok, M.Pd sebagai Ketua Pelaksana kegiatan PPL
3. Bapak Ibrahim Aji, S.Pd sebagai Kepala Program Analis Kimia
4. Ibu A. Randhita Prabatiwakya Artati, S.Si
5. Bapak M. Rizal, S.Pd sebagai pembimbing dalam kegiatan PPL Edukasi
6. Rekan-rekan kelompok kita yang telah menunjukkan kekompakan dan kerjasama
yang baik selama PPL

Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
Amin.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan PPL ................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 1
C. Manfaat ..................................................................................................... 1
D. Tempat Kegiatan ....................................................................................... 2
E. Waktu Kegiatan ............................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS MUSEUM BENTENG VREDEBURG


A. Pengertian Umum .................................................................................... 3
B. Tugas dan Fungsi ...................................................................................... 3
C. Visi dan Misi .................................................................................................... 3

BAB III KEADAAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG

A. Sejarah Berdirinya ..................................................................................... 4


B. Sarana dan Prasarana ................................................................................. 6
C. Program Unggulan ..................................................................................... 7
D. Struktur Organisasi .................................................................................... 7
E. Awards / Penghargaan ............................................................................... 8
F. Status .......................................................................................................... 8
G. Sumber Daya ............................................................................................. 9
H. Kerjasama Ilmiah .............................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A. Pemaparan bidang pelaksanaan PPL ........................................................ 11


B. Kejadian yang terjadi saat PPL ................................................................. 11
C. Kendala-kendala yang dihadapi ................................................................ 11
D. Penyelesaian masalah ............................................................................... 12
E. Hasil kerja .........................................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ 23


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Museum Benteng Vredeburg ..................................................................... 4

Gambar 3.2 Taman Museum Benteng Vredeburg ......................................................... 6

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Museum Benteng Vredeburg ..................................... 8

Gambar 3.4 Penghargaan Museum Benteng Vredeburg ............................................... 9


BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Kegiatan PPL

Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan


kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh anak SMK. Dalam hal ini
siswa dari program studi analis kimia SMK Bhakti Sejahtera Jatinangor.

Dalam menunjang visi sekolah institusi pendidikan sekolah yang memiliki


keunggulan dalam mengelola dan inovasi dibidang analisis kimia dan berorientasi pada
kebutuhan dan keinginan masyarakat serta mengembangkan profesi siswa dalam memasuki
dunia kerja serta mengembangkan profesi dibidang pelayanan analis kimia. Mengacu pada
tuntunan pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, pihak sekolah
mengharapkan terjadinya suatu keseimbangan antara pengetahuan praktik analis kimia
dengan kesempatan luas bagi lulusan untuk bersaing dalam dunia kerja maupun bersaing
bila melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan itulah satu kegiatan penunjang pembelajaran kurikulum berbasis


kompetensi dengan memberikan pengalaman yang bersifat real secara langsung kepada
siswa adalah dengan mengadakan Praktik Pengenalan Lapangan (PPL). Agar siswa dapat
langsung mengamati lingkungan kerja professional yang meliputi bidang penggandaan
bahan baku, proses produksi, distribusi, dan pengawasan, serta lainnya.

B. Maksud Dan Tujuan Kegiatan PPL


1. Mempersiapkan kedewasaan siswa dan bertambah luasnya wawasan siswa sebagai
bekal kehidupan bermasyarakat.
1. Meningkatkan keilmuan siswa secara teoritis mengenai dunia kerja.
2. Memperkokoh dan mendekatkan keberadaan SMK BSJ program keahlian analis kimia
Jatinangor dengan dunia analis kimia khususnya industri analis kimia di tempat PPL.

C. Manfaat Kegiatan PPL


1. Siswa memperoleh pengetahuan, pendewasaan, cara berfikir, mendapatkan gambaran
dunia kerja untuk diserapkan setelah lulus sekolah.
2. SMK BSJ Jatinangor memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian siswa
dengan dunia kerja sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan tuntutan kerja nyata
dibidang analis kimia.
3. Meningkatkan dan memperluaskerja sama dengan inovasi /Lembaga lain melalui
rintisan kerja sama siswa deangan PPL.

D. Tempat Kegiatan PPL

PT. Indosement Tunggal Prakarsa Plant Palimanan, Dan PT. Pertamina Balongan
Indramayu.

E. Waktu Kegiatan PPL

Tahap Persiapan :17 Oktober 2018

Tahap Pelaksanaan :17-19 Oktober 2018

Tahap Penulisan : 2 minggu setelah tahap pelaksanaan selsai.


BAB II

TINJAUAN TEOROTIS TEMPAT PELAKSANAAN PPL

A. Pengertian Umum Tentang Tempat PPL

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja


(bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil
bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata
rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan
dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan
erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.

1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Gambar2.1 Logo PT INDOCEMENT

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen di


Indonesia. Indocement merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Selain
memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola
tambang agregat dan tras.

Indocement berdiri sejak 16 Januari 1985. Perusahaan ini merupakan hasil


penggabungan enam perusahaan semen yang memiliki delapan pabrik Pabrik pertama
Indocement sudah beroperasi sejak 4 Agustus 1975. Tanggal 31 Desember 2014,
Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 20,4 juta ton semen per tahun. Selain itu,
Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar 4,4 Juta meter kubik
per tahun dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta memproduksi agregat sebesar
2,7 juta ton.
Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada
di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat, dan satu
di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement disingkat
OPC dan Pozzolan Portland Cement disingkat PPC yang kemudian digantikan
oleh Portland Composite Cement disingkat PCC sejak 2005. Indocement juga
memproduksi semen jenis lain misalnya Portland Cement Type II dan Type V serta Oil
Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih
(White Cement) di Indonesia.

Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 5


Desember 1989. Sejak tahun 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jermandan
merupakan produsen utama di dunia dengan pabrik di lebih dari 50 negara mengambil alih
kepemilikan mayoritas saham di Indocement. Semen yang dipasarkan adalah semen
dengan merek "Tiga Roda".

2. PT Pertamina RU VI Balongan

Gambar 2.2 logo PT Pertamina

PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh


kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya
adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar
Minyak), Non BBM dan Petrokimia.

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di


Indramayu (Jawa Barat) sekitar 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di
Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan
adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.
Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi
kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi
terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dengan produk-produk
unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene
(Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar
dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Selain itu
RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke
DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan
pemerintahan Indonesia.

Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, PT Pertamina Balongan terus


mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki melalui penerapan teknologi baru,
pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam
sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

B. Tugas dan Fungsi Tempat PPL

1. Dewan Komosaris
Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan nasihat kepada
direktur serta bertanggung jawab atas kerugian perseroan dari kesalahan dalam
menjalankan tugas.
2. Komite Audit
Melakukan evaluasi dan penelaahan laporan keuangan perseroan secara periodik serta
memberikan rekomendasi sehubung dengan proses pengendalian internal.
3. Komite Kompensasi
Memberikan bantuan ke dewan komisaris dalam mengawasi pengawasan serta memberikan
nasihat dan saran kepada dewan komisaris.
4. Direksi
Menjalankan tugas pergusuran perseroan, memimpin dan mengurus perseroan serta
memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.
5. Komite keselamatan kerja
Memberikan laporan keadaan karyawan selama beberapa periode terakhir, menjaga
keamanan kerja untuk karyawan serta memberikan fasilitas keselamatan untuk para
pekerjanya.
6. Internal Audit Division
Memberikan hasil laporan akuntansi formal kepada komite audit serta manajemen
mendapatkan administrasi perusahaan.

7. Corporate Secretary
Membantu direksi dalam melakukan pengurusan perseroan serta memberikan saran atau
nasihat kepada direksi.
8. Palimanan factory
Memimpin secara mutlak terhadap seluruh operasionalisasi tiap plant di palimanan
serta mengatur jalannya proses secara keseluruhan di masing – masing plant.
9. Purchasing division
Membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang serta melakukan pengelolaan
pengadaan barang secara terkontrol.
10. Corporate finance division
Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periode serta bertanggung jawab
terhadap penggajian kaeryawan.
11. Shared service center
Sebagai pusat informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pelanggan.
12. Management information system division
Membuat sistem informasi perusahaan serta sebagai divisi yang menyalurkan informasi
kepada divisi – divisi yang saling berhubungan.
13. Sales & marketing division
Membuat perkiraan penjualan didasarkan keadaan sekarang serta menyusun rencana biaya.
14. Logistik division
Mengurus sistem pengawasan proses arus dari logistic serta mengelola dan merencanakan
sistem operasi khusus untuk organisasi.
15. Corporate human resources division
Merencanakan tenaga kerja perusahaan serta menjadi penghubung antara manajemen
dengan karyawan.
16. Corporate public & internal affairs division
Bertanggung jawab terhadap pemenuhan perjanjian yang diperlukan perusahaan serta
memberikan pelayanan kepada unit kerja lainnya.
C. Visi Misi Tempat Praktek Pengenalan Lapangan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Visi : Pemain utama dalam bisnis semen dan beton siap pakai ,prmrimpin pasar di Jawa,
pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir untuk bisnis beton siap pakai
secara mandiri.

Misi: Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan berkualitas
dengan harga komprtitif dan tetap memperhatikan pembnagunan berkelanjutan.

2. PT Pertamina RU VI Balongan

Visi : Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
BAB III

KEADAAN TEMPAT KEGIATAN PPL

A. Sejarah Berdirinya Tempat PPL


1. Sejarah Berdirinya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Plant Cirebon

Saat ini dikenal dengan produk unggulan yaitu “Tiga Roda” dan merek baru
“Rajawali”, sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berawal pada tahun 1975
dengan pendiri pabrik Indocement yang pertama di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada
Agustus 1975, pabrik yang didirikan oleh PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE)
dan mempunyai kapasitas produksi terpasang tahunan 500.000 ton ini mulai beroperasi.

Dalam kurun waktu sepuluh tahunsetelah beroperasinya pabrik pertama, Perseroan


membangun tujuh pabrik tambahan sehingga kapasitas produksi terpasangnya meningkat
menjadi sebesar 7,7 juta ton per tahun.

Peningkatan tersebut turut membantu penyediaan pasokan semen bagi


pembangunan di Indonesia yang awalnya merupakan negara yang importir semen,
sekarang berubah menjadi negara yang mampu mengekspor semen.

Kedelapan pabrik tersebut dikelola dan dioperasikan oleh enam perusahaan


berbeda, Yaitu:

1. PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise ( DICE);


2. PT. Perkasa Cement Enterprise (PICE);
3. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih enterprise ( PIICPE)
4. PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE)
5. PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE)
6. PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE)

Kedelapan pabrik tersebut yang dikelola oleh keenam perusahaan ini terletak di
Kompleks Pabrik Citeureup dan memproduksi semen Portland, kecuali pabrik PIICPE
yang memroduksi semen putih dan semen sumur minyak (OWC).

Perkembangan Perseroan berlanjut dengan didirikannya PT Indocement Tunggal


Prakarsa pada tanggal 16 Januari 1985. PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan untuk
melebur keenam perusahaan tersebut dan mengelola serta mengoperasikan kedelapan
pabriknya dalam satu manajemen yang terpadu. Akta pendirian Indocement kemudian
mengalami perubahan dengan akta notaris No. 81 dibuat di hadapan Benny Kristianto,
S.H., Notaris Publik di Jakarta yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C2-3641HT.01.04.Th.85 tanggal 15 Juni 1985 dan menetapkan
bahwa semua saham ekuitas yang dimiliki keenam perusahaan berbeda tersebut telah
diakuisisi oleh Indocement melalui penerbitan sahamnya sendiri

Pada Tahun 1989, PT Indocement Tunggal Prakarsa melakukan Penawaran Umum


Saham Perdana dan menjadi perusahaan publik serta menyesuaikan namanya menjadi PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “INTP” pada 5 Desember 1989. Kantor pusat
Perseroan berlokasi di Wisma Indocement, lantai 13, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 70-71,
Jakarta Selatan.

Saat ini, entitas induk terakhir perseroan adalah Heidelberg Cement berbasis di
Jerman yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan terintegerasi
terbesar di dunia dan pemain terkemuka di pasar agregat, semen dan beton siap-pakai., dan
aktivitas hilir lainnya yang menjadikan Perusahaan mempekerjakan sekitar 62.000 orang
pegawai yang tersebar di 3.000 lokasi di lebih dari 60 negara. Guna mengantisipasi
pertumbuhan pasar yang semakin kuat, Indocement terus berupaya menambah jumlah
pabriknya untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Perseroan mengakuisisi Plant 9 pada 1991 dan menyelesaikan pembangunan Plant


10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pada 1996. Selanjutnya pada 1997, Plant 11 selesai
dibangun di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada 29 Desember 2000, dari hasil merger
antara Perseroan dengan PT Indo Kodeco Cement (IKC), maka Perseroan menjadi pemilik
pabrik semen di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut menjadi pabrik
Perseroan keduabelas Plant 12.

Pada Oktober 2016, Perseroan mulai mengoperasikan pabrik ketigabelas yang


disebut “Plant 14” di Kompleks Pabrik Citeureup, yang merupakan pabrik semen
terintegrasi terbesar milik Indocement dengan kapasitas desain terpasang mencapai 4,4 juta
ton semen per tahun dan juga merupakan pabrik semen terbesar yang pernah dibangun oleh
Indocement dan HeildelbergCement Group.

Dengan rampungnya Plant 14, saat ini Perseroan telah mempunyai 13 pabrik
dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen. Sepuluh pabrik
berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks
Pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun,
Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Struktur korporasi Indocement telah semakin berkembang dengan pendirian


perusahaan baru dan akuisisi saham perusahaan-perusahaan yang dapat menunjang
kegiatan usahanya. Pada saat ini Perseroan memiliki lima entitas anak pemilikan langsung
dan menambah jumlah entitas anak pemilikan tidak langsung dari sembilan pada 2015
menjadi dua belas pada 2016. Perseroan dan kedua belas entitas anaknya ini bergerak
dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha
inti) dan beton siap-pakai, tambang agregat dan trass, serta sektor-sektor pendukung
kegiatan usaha Perseroan seperti pelayaran, investasi, penyediaan tenaga kerja dan
pengelola aset non-produktif. Disamping itu, Perseroan juga mempunyai dua entitas
asosiasi yang masing-masing bergerak dalam pengelolaan Kawasan Industri di Kompleks
Pabrik Citeureup dan penambangan tanah liat dan batu kapur.

2. Sejarah PT.Pertamina RU VI Balongan

Pada tahun 1950, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal seusai
perang mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik indonesia mulai
menginventarisasi sumber-sumber pendapatan negara, diantaranya dari minyak dan gas.
Namun pada saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat
tidak terkendali dan penuh dengan sengketa. Di Sumatera Utara misalnya banyak
perusahaan-perusahaan kecil saling berebut untuk menguasai ladang-ladang tersebut.

Pada tahun 1960, PT PERTAMINA direstrukurisasi menjadi PT PERTAMINA


sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang berhak melakukan
eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara. Melalui satu Peraturab Pemerintah
yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN PERTAMINA yang bergerak di
bidang produksi digabung dengan PN PERTAMINA yang bergerak dibidang pemasaran
guna menyatukan tenaha, modal dan daya yang kala itu sangat terbatas. Perusahaan
gabungan tersebut dinamakan PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
(PERTAMINA). Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, pemerintah
menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran
Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan
pengusaha migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang
minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan
menyediakan serta melayani kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) & gas di seluruh
Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, menghadapi perubahan di industri minyak dan


gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan Undang-Undang No. 22/2001. Paska
penerapan tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan perusahaan
minyak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan
kepada mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan
harga sesuai yang berlaku di pasar.

B. Sarana dan Prasarana


1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
1.1 Sarana Olahraga
 Lapangan bola Indocement, tempat bermain sepak bola bagi karyawan maupun warga
sekita pabrik. -lapangan volley Indocement, tempat untuk volley dan juga sebaagai
tempat untuk perlombaan tahunan volley yang diikuti oleh desa-desa binaan
Indocement
 Lapangan Basket, tempat untuk bermain basket bagi para karyawan ataupun bagi
masyarakat sekitar Indocement. -Gor Bulutangkis dan Tennis Lantai, dimana tempat
ini menjadi tempat untuk berlatih para karyawan dan juga atlet muda yang dibina oleh
Indocement.
1.2 Sarana Keagamaan/Ibadah
Mesjid, sebagai sarana untuk para karyawan dan juga masyarakat beribadah.
1.3 Sarana tempat Makan
Kantin, tempat dimana pada saat jam istirahat para karyawan Indocement mkan siang.
Yang terdiri dari 6 stand penjual makanan.
1.4 Sarana Kantor
Koperasi karyawan, yang terdiri dari fasilitas perbelanjaan mini market yang menjual
berbagai kebutuhan seperti sembako dan juga yang lainnya.
1.5 Sarana Keamanan
Pos Keamanan/Security, yang terdapat di pintu masuk pabrik masing-masing satu Pos
Keamanan di Pos 1 dan Pos 2, sementara tiap pos keamanan lainnya berada di tiap kantor
atau department.
1.6 Sarana Kesehatan
Poliklinik, sarana kesehatan untuk para karyawan yang sakit maupun berobat.
1.7 Sarana Penginapan
Housing, tempat peristirahatan bagi para karyawan Indocement cabang plant yang
berkunjung ke Indocement.
1.8 Sarana Pelatihan
Showcase/P3M (Pusat Pelatihan, Pemberdayaan Masyarakat), tempat untuk melatih para
masyarakat yang mengikuti program pelatihan yang diadakan di P3M seperti program SMI
(Sekolah Magang Indocement) para masyarakat diberikan pelatihan tentang perikanan,
peternakan dan petanian.
1.9 Akomodasi
 3 Unit Mobil Branding Indocement, -2 Unit Mobil Karimun, -1 Unit Bus Perusahaan,
 1 Unit Mobil Ambulance, -1 Unit mobil Hardtop (Showcase/P3M), -2 Unit mobil
Bobcat, berguna sebagai alat transportasi karyawan GAD dan juga keperluan
perusahaan.
1.10 Safety
Ruang untuk keperluan keamanan di lapangan yang terdiri dari :
o Helmet, untuk melindungi kepala dari benda-benda keras.
o Sepatu Boots, untuk alas kaki dan untuk melindungi kaki dari benturan benda-
benda keras.
o Masker, untuk melindungi dari debu dan semen.
o Ear, tutup telinga untuk melindungi telinga dari suara ledakan bom proses
pertambangan.
o Sarung Tangan, untuk melindungi tangan dari bahan-bahan kimia berbahaya.

1.11 Sarana Kantor


 Whiteboard
 Ruang Meeting
 Komputer
 Infokus

1.12 Sarana Pemadam Kebakaran


Satu unit Mobil Pemadam Kebakaran dan alat pemadam api di tiap department.
2. PT.Pertamina RU VI Balongan
a. Perumahan
Perumahan dinas dibangun di sekitar pabrik dengan tipe,yaitu:
1. Tipe B : untuk tim managemen
2. Tipe C : untuk jabatan kepala bagian
3. Tipe D : untuk staf
4. Tipe E : untuk karyawan bidang produksi

Disamping itu, PT Pertamina RU VI Balongan juga memberikan pinjaman uang


bagi karyawan untuk kepemilikan rumah BTN di lokasi kompleks Sibayak Permai.

b. Sekolah

Untuk saat ini, Pertamina RU VI Balongan baru membangun sarana pendidikan


Taman Kanak – kanak.Tujuan di bangunnya Taman Kanak –kanak ini adalah agar anak –
anak karyawan dapat membaur dan bersosialisasi dengan penduduk di sekitar lokasi pabrik
agar tercipta kebersamaan dan menghindari adanya kecemburuan sosial.

c. Transportasi

Sarana transportasi telah tersedia untuk mengantar karyawan yang pulang dari
kerja shift dan di sediakan pula transportasi untuk antar jemput anak – anak karyawan
Pertamina RU VI Balongan ke sekolah.

d. Sarana Ibadah

Masjid Jati dibangun di tengah Wisma Djati dan di lokasi perumahan juga telah
dibangun sarana ibadah berupa mesjid dan gereja.

e. Balai Kesehatan

Balai kesehatan dibangun di dua tempat,yaitu dilokasi pabrik serta rumah sakit di
lokasi perumahan. Fasilitas ini dapat digunakan oleh karyawan dan keluarga karyawan
secara bersama – sama.

f. Kantin

Disediakan kantin dilingkungan pabrik bagi karyawan – karyawan reguler.


Sedangkan bagi karyawan shift di sediakan dapur di gedung kontrol dan untuk karyawan
yang mendapatkan tugas malam disediakan makanan ekstra oleh perusahaan.
g. Sarana Olahraga dan Rekreasi

Sarana olahraga juga disediakan bagi karyawan dan keluarga dimana sarana
tersebut terletak di dalam lingkungan perumahan karyawan,seperti:

1. Lapangan Tenis
2. Lapangan Voli
3. Lapangan bulutangkis
4. Kolam renang
5. Lapangan basket
6. Ruang serba guna

h. Asuransi

Setiap karyawan dijamin oleh Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan asuransi jiwa raya.

C. Program Unggulan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan berbagai program guna


mengembangkan potensi – potensi sumber daya ekonomi dan pendidikan yang bermanfaat
bagi masyarakat.

Program tersebut yakni seperti deklarasi pameran batik Ciwaringin atau sentra
batik tulis pewarna alam, selain itu adanya sekolah tukang Tiga Roda atau sekolah magang
Indocement, dan Quarry Open Day.

Deklarasi dan pemeran batik yang dilaksanakan oleh PT Indocement bekerjasama


dengan Universitas Gadjah Mada yang telah dilaksankan pada tanggal 9 sampai 10
Desember 2017 di Atrium Grage City Mall Cirebon kota, yakni bertujuan dalam rangka
meningkatkan eksistensi batik tulis pewarna alami Ciwaringin sebagai sentra unggulan
pelestari dan pengembang batik tulis pewarna alami Kabupaten Cirebon.

Program kedua yang dilaksanakan oleh PT Indocement, sekolah tukang Tiga Roda
atau sekolah menengah semen adalah salah satu pelatihan keterampilan bersertifikat bagi
masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dibidang pengenalan kualitas
semen, alat pertukangan, cara penghitungan material, pemasangan pondasi, plester, acian,
serta aspek kesehatan keselamatan kerja seperti bekerja pada ketinggian dan kontruksi.
Selanjutnya, PT Indocement juga melaksanakan program Quarry open Day yang
sudah bekerjasama dengan sanggar lingkungan hidup dari Desa Kreyo Kabupaten Cirebon,
yang diikuti oleh ratusan pelajar dari wilayah Ciayumajakuning.

2. PT Pertamina RU VI Balongan

PT Pertamina RU VI Balongan ikut berpartisipasi dalam Pameran Pembangunan


Indramayu 2018 di Gelanggang Olahraga Singalodra, Indramayu, Jawa Barat. Acara yang
berlangsung dari tanggal 7 hingga 17 Oktober 2018 ini dibuka oleh Bupati Indramayu
yaitu, Hj. Anna Sophanah, yang menyempatkan diri untuk mengunjungi booth Pertamina
RU VI.

D. Struktur Organisasi
E. Ewards/penghargaan

1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

a. Penghargaan TOP CSR 2018 untuk Indocement pada tanggal 04 Oktober 2018,
b. Great contribution in supporting public welfare pada tanggal 28 September 2018,
c. Indocement meraih penghargaan Anugerah Perusahaan Tbk pada tanggal 24 September
2018,
d. Inducement meraih penghargaan Indonesian Sustainable Development awards (ISDA)
2018 pada tanggal 07 September 2018.
2. PT Pertamina RU VI Balongan

a. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award), diperoleh RU VI Balongan atas


prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga
mencapai 99.890.392 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak 9 November
2000 hingga 31 Desember 2017. Hingga akhir Agustus 2018 sendiri, Pertamina RU VI
mampu mempertahankan jam kerja aman hingga lebih dari 104 juta jam kerja orang tanpa
kecelakaan kerja.
b. Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan kepada RU
VI Balongan, yang telah mencapai kategori Tingkat Lanjutan (Advanced Level) dalam
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

F. Status
G. Sumber Daya
H. Kerjasama Ilmiah
BAB IV

PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A. Pemaparan Bidang atau Kegiatan Pelaksanaan Praktek Pengenalan Lapangan


(PPL)
1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT indocement ini bergerak dalam bidang penghasil semen. Indocement memiliki


operasional semen terintegritas dengan total kapasitas terpasang 18,6 juta ton semen. Saat
ini indocement mengoperasikan 12 pabrik, sem=bilan lokasi di Citereup, Bogor , Jawa
Barat , dua di palimanan, Cirebon, Jawa Barat dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan
selatan. Produk utama perusahaan adalah portland composite cement (PCC) dan Ordinary
Porland Cement (OPC).perusahaan juga memproduksi berbagai tipe semen lainnya seperti
portland tipe I dan tipe V, begitu juga dengan oil well cement.indocement adalah satu –
satunya produsen semen putih di Indonesia.

Indocement merupakan anak perusahaan HeidelbergCement , terlibat dan berperan


penting dalam pembangunan pabrik semen yang kontroversial di pulau jawa,Indonesia.
Tujuan eksploitasi pegunungan Kendeng yang terdapat di kawasan pabrik mendapat
perlawanan dari masyarakat yang tinggal disana. Selain berdampak pada kehancuran
sistem ekologi yang kompleks, pembangunan pabrik semen dan penambangan karst di
pegunungan Kendeng berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar, dan
sebagian dari mereka adalah petani dan masyarakat adat.

Perusahaan ini memulai operasi komersial pada tahun 1985. Ruang lingkup
kegiatan perusahaannya antara lain, pabrik semen, bahan – bahan bangunan, konstruksi dan
perdagangan. Saat ini perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam beberapa bidang
usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen dan beton siap pakai.

Perusahaan mengeluarkan jenis produk kimia yang dipasarkan dengan merek


“Tiga Roda” adalah Portland Composite Cement (PCC), semen Ordinary Portland
(Ordinary Portland Cement / “OPC”) Tipe I, Tipe II Tipe V,semen Sumur Minyak , semen
putih dan TR30 Acian putih.Penggunaan bahan baku alternatif yang menciptakan daya
tahan yang lebih baik dan memberikan perlindungan yang optimal terhadap pengaruh erosi
dan emisi CO2 seiring dengan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di seluruh
wilayah operasi.
2. PT Pertamina RU VI Balongan

B. Kejadian atau keadaan yang terjadi pada saat PPL


C. Kendala – kendalan yang dihadapi
D. Penyelesaian masalah
E. Hasil Kerja

F. Produk Unggulan
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
1) Portland Composite Cement (PCC)

PCC Tiga Roda ini dibuat khusus untuk konstruksi umum


seperti rumah, bangunan–bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton
precast dan beton pre-stress.

2) Ordinary Portland Cement (OPC)

OPC Tiga Roda dikenal juga sebagai semen abu-abu, terdiri


dari lima tipe semen standar. Indocement memroduksi OPC Tipe I, II
dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung – gedung
tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe ini memberikan perlindungan
tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan tanah.
3) Oil Well Cement (OWC)

OWC Tiga Roda merupakan tipe semen khusus untuk


pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai.
OWC ini dicampur menjadi suatu adukan semen kemudian di
suntikkan di antara pipa – pipa bor dan cetakan sumur bor dimana
semen dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada
cetakannya. OWC diproduksi dengan standar mutu yang sesuai
dengan API (American Petroleum Institute).

4) Semen Putih

Semen Putih Tiga Roda ini digunakan untuk dekorasi


eksterior dan interior gedung - gedung. Sebagai satu-satunya
produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement sudah dapat
mencukupi kebutuhan semen putih untuk pasar - pasar domestik.

5) Acian Putih TR30


Acian Putih TR30 ini sangat sesuai untuk pekerjaan
acian dan untuk nat. Komposisi dari Acian Putih TR30 ini,yaitu
Semen Putih "Tiga Roda", kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan
aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan Acian Putih
TR30 ini adalah menghasilkan permukaan acian yang lebih halus,
mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan karena
mempunyai sifat plastis dengan daya rekat yang tinggi, cepat dan
mudah dalam pengerjaannya, hemat dalam pemakaian bahan serta
dapat dipergunakan pada permukaan beton dengan menambahkan
bonding agent.
6) Portland Pozzolan Cement (PPC)

PPC dari Semen Rajawali sangat baik digunakan untuk pasangan


bata dan plesteran, acian, juga pengerjaan beton. Diproduksi dengan
teknologi ramah lingkungan, peralatan canggih, dan material terpercaya dari
Indocement, penggunaan Semen Rawajali akan menghasilkan pengerjaan
dengan kualitas konsisten dan tidak mudah retak. Produk ini juga didesain
khusus agar mudah digunakan dan dengan komposisi yang pas sehingga
cocok untuk membangun segala tipe bangunan.

7) Beton Siap-Pakai

Beton siap-pakai (Ready-Mix Concrete/RMC) diproduksi dengan


mencampur OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta
air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk
semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, RMC mendatangkan
keuntungan yang lebih tinggi dari produk semen lainnya. RMC Indocement
sebagian besar dijual di Jakarta dimana industri pembangunannya sangat
baik.
8) Agregat

Agregat digunakan dalam proses produksi RMC. Pengembangan


baru tambang agregat (batu andesit atau batu pecah-belah) di Rumpin dan
Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 80 juta ton andesit, melalui
anak perusahaan Indocement akan memperkuat posisi Indocement sebagai
pemasok bahan bangunan.

2. PT Pertamina RU VI Balongan
2.1 BBM Retail

PT Pertamina telah memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah


tangga dan nelayan melalui SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang sudah
tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan
bakar,seperti:
a) Bahan bakar bermesin bensin
 Pertamax Racing

Merupakan bahan bakar kendaraan yang sudah diakui oleh federasi balap
internasional, menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya
tahan yang tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan sekitar. Pertamax Racing
juga memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan -
kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari
13:1.
 Pertamax Turbo

Merupakan bahan bakar untuk kendaraan yang bermesin bensin yang


dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini yang dirancang
khusus untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo
pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini
Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Pertamax turbo juga dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition


Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga
tidak merusak kualitas udara di sekitar.

 Pertamax
Merupakan bahan bakar bensin yang angka oktannya minimal 92
berstandarkan international. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan
pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 sampai 11:1 atau kendaraan
yang berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan
Electronic Fuel Injection (EFI).
 Pertalite

Merupakan bahan bakar gasoline dengan angka oktan 90 serta berwarna


hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan yang memiliki
kompresi 9:1 hingga 10:1. Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih
tinggi daripada bahan bakar Premium 88 sehingga lebih tepat digunakan untuk
kendaraan – kendaraan bermesin bensin yang sudah seredar di seluruh Indonesia

 Premium

Merupakan bahan bakar mesin bensin yang memiliki angka oktan


minimal 88 diproduksikan sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi. Premium dapat digunakan pada kendaraan - kendaraan bermotor
bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).

2.2 Bahan Bakar Bermesin Diesel


 Pertamina Dex

Merupakan bahan bakar diesel terbaik yang mampu menjadikan kinerja


mesin lebih optimal, tangguh, dan bertenaga dibandingkan yang lain. Pertamina
Dex sudah dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas.
Tipe iniSangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel
modern dan berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan
bahan bakar prima dan kualitas tinggi.

Dengan memliki kandungan sulfur yang rendah yaitu kurang dari 300
ppm dan dengan memiliki angka cetane 53 serta telah memenuhi standar Euro 3,
menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel premium kelas dunia lainnya.

 Dexlite

Merupakan varian bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina yang


diluncurkan pada tanggal 15 April 2016. Dexlite, member terbaru dari Dex
Series, memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal
1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar
diesel yang bertenaga untuk mobil diesel Anda namun dengan harga yang
terjangkau.

 Solar

Solar merupakan bahan bakar diesel yang memiliki angka cetane 48


sesuai untuk kendaraan bermesin diesel dengan berteknologi lama dengan
kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya kendaraan tipe ini dipakai untuk
angkutan umum seperti bus di dalam kota. Untuk kendaraan pribadi berbahan
bakar diesel juga dapat menggunakan produk Dexlite dan Pertamina Dex.
BAB V

PENUTUP

Syukur allhamduillah atas rahmat dan karunia-Nya laporan praktek pengenalan


lapangan ini dapat kami susun. Sehubungan dengan terlaksanakannya program ini, kami
sebagai peserta PPL diwajibkan untuk membuat laporan sebagai implementasi dari
kegiatan praktek pengenalan lapangan. Kami menyadari, dalam penyusunan laporan ini
banyak kekurangan dan keterbatasan tetapi kami telah berusaha menyusun laporan ini
dengan sebaik mungkin sesuai dengan ilmu yang kami pahami di sekolah.

Sebagai penutup semoga laporan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kami pada
khususnya dan untuk pembaca pada umumnya.

A. Kesimpulan
Dengan diadakannya praktek pengenalan lapangan industri di PT.Indocement
Tunggal Prakarsa.Tbk. Dan PT.Pertamina RU VI Balongan, maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan industri di PT.Indocement Tunggal
Prakarsa.Tbk. Dan PT.Pertamina RU VI Balongan, dapat mendapat wawasan ilmu
pengetahuan siswa secara teoritis dan praktis mengenai dunia kerja menjadi bertambah
luas.
2. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan ini, keahlian siswa dalam menjalani
bidang keahlian tertentu dan merupakan perbekalan kompetensi untuk dunia kerja
kedepan nya.
3. Dengan adanya praktek pengenalan lapangan ini dapat meningkatkan eksistensi SMK
Bhakti Sejahtera Jatinangor diluar sana.

B. Saran
1. Saran untuk sekolah program kunjungan untuk tempat PPL lebih terkondisikan dalam
mengatur waktu untuk melaksanakan observasi tempat yang dikunjungi.
2. Saran untuk kita agar pengerjaan laporan nya lebih cepat, sampai batas waktu yang
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai