Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN

EDUKASI

DI

KRATON YOGYAKARTA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT BAGI SISWA/SISWI


UNTUK MENYELESAIKAN STUDINYA DAN BERTANGGUNG JAWABAN ATAS

KEGIATAN

PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

SMK BHSKTI SEJAHTERA JATINANGOR

FARMASI - ANALIS KIMIA

TERAKREDITASI "A" (AMAT BAIK)

Jl. Raya Bandung - Sumedang Km 20.5 Telp/Fax (022)7791419

2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK PENGENALAN LAPANGAN

Disusun Oleh:

Bagus Ferdiansyah

Fanni Agista

Glarisa Rahmadhani Putri

Helma Najwa Artiani

Isti Sri Rahmadani

Jatinangor,oktober 2018

Mengetahui/Mengesahkan:

Ka.Program Kefarmasian Guru Pembimbing

Cahyani Sela Nurfadilah S.Farm,Apt Siti Ela Halimah S.Pd

KEPALA SEKOLAH

Drs.Yoyo Sunaryo M.pd

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya maka
kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL). Manfaat dan
tujuan dari peyusunan laporan PPL ini diharapkan bisa bermanfaat untuk menambah
wawasan. Shalawat serta salam mari kita curah limpahkan pada junjunan kita Nabi
Muhammad SAW, para keluarganya, sahabatnya dan sampai kita selaku umatnya.

PPL ini bertujuan untuk membantu siswa memaksimalkan potensi mereka. Dalam
laporan ini kami menyajikan data-data yang berkaitan dengan kegiatan Praktik Pengenalan
Lapangan (PPL) edukasi yang kami laksanakan di Keraton Yogyakarta. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan untuk itu sangat diharapkan
masukan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Selama pelaksanaan PPL sampai dengan selesai ini, kami banyak menerima bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih banyak kepada :

1.Bapak Drs. Yoyo Sunaryo,M.Pd selaku kepala sekolah SMK Bhakti Sejahtera
Jatinangor
2.Ibu Cahyani Sella Nurpadilah S,Farm.Apt Selaku Kepala Program Kegiatan PPL
3.Ibu Siti Ela Halimah S.Pd selaku Pembimbing kegiatan Edukasi
4.Seluruh Guru dan Staf SMK BSJ jatinangor yang telah membimbing dan rekan-
rekan seperjuangan yang telah mendukung demi menyelesaikan laporan ini.

Hanya Allah SWT yang bisa membalas kebaikan semuanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jatinangor, Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Kunjungan Edukasi………………………….1
B. Maksud dan Tujuan Kegiatan Edukasi………………………………....1
C. Manfaat Kegiatan Kunjungan Edukasi…………………………………2
D. Tempat Kegiatan Kunjungan Edukasi………………………………….2
E. Waktu Kegiatan Kunjungan Edukasi…………………………………...2

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS TEMPAT KEGIATAN PPL


A. Pengertian Umum ……………………………………………………...3
B. Tugas dan Fungsi……………………………………………………….4
C. Visi dan Misi………………………………………………………....…4

BAB 3 KEADAAN TEMPAT KEGIATAN PPL


A. Sejarah Berdirinya Tempat Ppl………………………………………5
B. Sarana dan Prasarana…………………………………………………5
C. Program Unggulan …………………………………………………..6
D. Struktur Organisasi ………………………………………………….6
E. Award / Penghargaan ………………………………………………..7
F. Status ………………………………………………………………..8
G. Sumber Daya ………………………………………………………..9

BAB 4 PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL


A. Pemaparan Bidang atau Bagian Pelaksanaan PPL ……………………...10
B. Kejadian atau Keadaan Yang Terjadi Pada Saat PPL …………………..11
C. Kendala-Kendala yang Dihadapi ……………………………………….12
D. Penyelesaian Masalah …………………………………………………..12

BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………13
B. Saran …………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Kegiatan Edukasi

Mengacu pada tuntunan pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pemdidikan,


pihak sekolah mengharapkan terjadinya suatu keseimbangan antara pengetahuan praktik
farmasi dengan wawasan luas bagi lulusan untuk bersaing dalam dunia kerja maupun
bersaing bila melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Berdasarkan itulah maka salah satu kegiatan penunjang pembelajaran kurikulum


berbasis kompetensi dengan memberikan pengalaman yang bersifat riil secara langsung
kepada siswa adalah dengan mengadakan praktek pengenalan lapangan (PPL) agar siswa
dapat langsung melihat dan mengamati lingkungan kerja profesional yang meliputi bidang
pengadaan bahan baku, proses produksi, distribusi, pengawasan serta pelayanan
kefarmasian lainnya

B. Maksud dan tujuan

1. Meningkatkan keilmuan siswa secara teoritis.


2. Menambah kedewasaan siswa dan bertambah luasnya wawasan siswa sebagai bekal
kehidupan bermasyarakat.

C. Manfaat Kegiatan Kunjungan Edukasi

Kami memperoleh pengetahuan dari kraton yogyakarta yang dimana disana adalah
tempat sultan sultan dan adat istiadat di kratos tersebut mempelajari beberapa peninggalan
peninggalan yang ada disana.
D. Tempat Kegiatan Kunjungan Edukasi

Kraton Yogyakarta

Jln.Rotowijayan 1,55133,Indonesia

E. Waktu Kegiatan Kunjungan Edukasi

Pada hari jum’at tanggal 19 hari ketiga kita mengunjungi KRATON


YOGYAKARTA
BAB II

TINJAUAN TEORITIS TEMPAT KEGIATAN PELAKSANAAN

A.Pengertian Umum

Keraton adalah tempat memerintah atau tempat tinggalnya seorang raja dan ratu.
Keraton adalah sebuah istana yang memiliki arti keagamaan, filsafat, dan kulturil (
kebudayaan ).

Kraton Yogyakarta ini memiliki baanyak arti. Arsitektur bangunan nya, letak
bangsal - bangsal nya, ukiran - ukiran nya, hiasan nya, sampai pada warna gedung-gedung
nya pun mempunyai arti. Semua yang terdapat disini seakan - akan memberi nasihat
kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri kita kepada tuhan yang Maha Esa, berlaku
sederhana dan tekun, berhati - hati dalam tingkah laku kita sehari-hari dan lain-lain.

Sri Sultan Hamengku Buwono I adalah arsitek dari bangunan Keraton ini. Kompleks
Kraton terletak di tengah - tengah ,daerah Kraton membentang antara sungai code dan
sungai winanga, dari utara ke selatan, dari tugu sampai krapyak. Nama kampung -
kampung jelas memberi bukti kepada kita, bahwa ada hubungan nya antara penduduk
kampung itu dengan tugasnya di Kraton pada waktu dahulu, misalnya : gandekan : tempat
tinggal gandek-gandek (koerier) dari Sri sultan, wirobrajan tempat tinggal prajurit - prajurit
wirobraja, pasindenan tempat tinggal pesinden - pesinden (penyanyi - penyanyi) Kraton.

Daerah Kraton terletak di hutan garjitawati, dekat desa bringin dan desa pacetokan.
Karena daerah ini di anggap kurang memadai untuk membangun sebuah Kraton dengan
benteng nya, maka aliran sungai code di belokan sedikit ke timur dan aliran sungai
winanga sedikit ke barat.
B. Tugas dan Fungsi Kraton

Memperkenalkan budaya - budaya kepada seluruh pengunjung baik dari dalam


negri maupun luar negri.

 FUNGSI KRATON
A. Pada masa sebelum kemerdekaan republik indonesia.
 Sebagai tempat tinggal raja-raja dan keluarganya
 Sebagai pusat pemerintahan
 Sebagai pusat kebudayaan dan pengembangannya
B. Pada masa kemerdekaan rapublik imdonesia
 Sebagai objek wisata dan pengembangan ilmu pengetahuan
 Sebagai museum perjuangan bangsa

C. VISI DAN MISI

 Visi:
Menjadi pusat yang peduli dan secara proaktif berperan dalam penyelamatan
dunia dari kerusakan, mendukung Visi keraton Yogyakarta Hamemayu Hayuning
Bawono.
 Misi:
Mengembangkan berbagai konsep dan teknologi yang mendukung
pembangunan berkelanjutan, serta mengimplementasikannya dengan berbasis
komunitas.
BAB III

KEADAAN TEMPAT KEGIATAN PPL

A.Sejarah Berdirinya Tempat PPL

Keberadaan Daerah Istimewa Yogyakarta telah resmi diakui oleh pemerintah


Republik Indonesia tahun 1950, sebagian wilayah tersebut adalah wilayah kesultanan
Yogyakarta Hadiningrat. Keraton Yogyakarta di dirikan oleh Sultan Hamengku
Buwono I beberapa bulan sesudah perjanjian Giyanti tahun 1755. Bangunan Keraton
Yogyakarta yang sampai saat ini berdiri merupakan sebagian besar hasil dari
pembangunan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.

Keraton Yogyakarta sempat mengalami gempa hingga dua kali pada tahun 1876
dan tahun 2006 yang sempat melumpuhkan Kota Yogya. Pada awalnya, lokasi Kraton
saat ini adalah daerah rawa yang bernama Umbul Pacethokan, kemudian dibangun
menjadi sebuah pesanggrahan Ayodya. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat
peristirahatan raja dan keluarganya.

B. Sarana dan Prasarana

 SARANA
Salah satu sarana di kraton yogyakarta adalah tempat beristirahatnya
pengunjung yang disediakan banyak kursi untuk menonton pertunjukan musik
gamelan, juga tersedia tourguide untuk para wisatawan.
 PRASARANA
 Gerbang kraton yogyakarta salah satu bangsal untuk menyimpan gamelan di
kraton yogyakarta.
 Halaman 3 yaitu halaman srimanganti ada bangsal - bangsal trajumas untuk
main musik.
 Arga Hanijingko Rabolo yaitu lambang kebaikan yang menjaga pintu gerbang
Dono Pratoko.
C. Program Unggulan

Program unggulan yang di sebut adalah menjadi tempat edukasi atau wisata lokal
maupun internasional.

D.Struktur Organisasi

Struktur Pemerintahan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

1" Ingkang Sinuhun : saat ini dijabat oleh Sri Sultan HB X"

2 Sri Palimbangan : siapa saja yang diminta oleh sultan untuk memberikan saran dan
pertimbangan dari berbagai masalah yang berkaitan dengan keadaan keraton.

3. Pandhite Aji : siapapun yang diminta oleh sultan untuk memberikan usul, saran dan
pertimbangan berdasarkan kajian yang berkaitan dengan masalah agama, adat, seni,
budaya, ekonomi, politik, hukum dan sosial. biasanya para ahli berasal dari luar kraton.

4. Kawedanan Hageng Punokawan : Suatu badan yang menjalankan sebagian


pemerintahan kraton yang bersifat teknis.

5. Kawedanan Hageng : Suatu badan yang menjalankan sebagian pemerintahan keraton


yang bersifat administrasi fungsional."

6. Kawedanan : Pelaksana teknis operasional.


7. Tepas : Pelaksana teknis administrasi.

8. Golongan : Kumpulkan para abdi dalem yang mempunyai pekerjaan atau tanggung
jawab yang sama. Penggolongan ini bermaksud untuk menjalankan pekerjaan yang teknis
operasional sifatnya.

Semua abdi dalem mengenakan pakaian yang sama dan menjalankan tugas tanpa
mengenakan alas kaki.

E. Award/penghargaan

Penghargaan yang didapatkan dapat menjadi kraton kebanggaan yogyakarta

F. Status

Empiris atau turun temurun dari zaman dahulu :

Kebiasaan umum (adat istiadat), kepercayaan, seni, pandangan hidup, pendidikan dan
sebagainya saling tumpah tindih, bercampur dan hanya membentuk suatu gradasi yang
kabur sebagai contoh seni arsitektur bangunan kraton tidak lepas dari konsep " Raja Bung
Binathara" (raja yang agung yang dihormati bagaikan dewa) yang merupakan pandangan
hidup masyarakat yang juga menjadi bagian dari sistem kepercayaan (penghormatan
kepada dewa / tuhan).

G. Sumber Daya

Yang menjaga tempat edukasi extour guide Abdi dalem bertugas sebagai pelaksanaan
operasional pada setiap organisasi di kraton, abdi dalem juga merupakan "abdi karya" andi
budaya adalah orang bisa dan mampu memberi suri tauladan bagi masyarakat luas. Abdi
dalem harus bisa menjadi contoh kehidupan di masyarakat, bertindak berdasarkan unggah-
unggah dan paham akan krama. Oleh karena itu, senyum yang selalu merekah, ramah dan
sopan santun yang tinggi merupakan hal yang selalu ditujukan oleh para abdi dalem kraton
yogyakarta.
Ciri khas abdi dalem kraton yogyakarta terletak pada pakaian-pakaian atau busana
khas abdi dalem disebut pranakan. Pranakan berasal dari kata 'diper-anak-kan' artinya
menjadi abdi dalem akan di anggap seolah-olah satu saudara yang dilahirkan oleh seorang
ibu. Semua abdi dalem pakaiannya sama dan menjalankan tugas tanpa mengenakan alas
kaki. Oleh karena itu, abdi dalem wanita tidak boleh memakai perhiasan. Semua ini
bertujuan untuk meniadakan perbedaan antara simiskin dan sikaya, sehingga semua andi
dalem setara kedudukannya. Disamping itu, di dalam kraton, abdi dalem dipanggil dengan
sebutan "kanca" yang berarti teman atau saudara.

Gambar 0.1 Tampak Depan Keraton


BAB IV

PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PPL

A.Pemaparan bidang atau Bagian pelaksanaan PPL

Arsitek kepala istana ini adalah Sultan Hamengkubuwana I, pendiri Kesultanan


Ngayogyakarta Hadiningrat.

Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton beserta desain dasar lanskap
kota tua Yogyakarta diselesaikan tahun 1755-1756. Bentuk istana yang tampak sekarang
sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang dilakukan oleh Sultan
Hamengku Buwono VIII (bertahta tahun 1921-1939).

Tata ruang

Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di utara
sampai di Plengkung Nirboyo di selatan. Sekarang, bagian - bagian utama dari keraton
Yogyakarta adalah Gapura Gladag-Pangurakan, Kompleks Alun-alun Ler (Lapangan
Utara) dan Masjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan), Kompleks Pagelaran, Kompleks Siti
Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler, Kompleks Sri Manganti, Kompleks
Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Kamandhungan Kidul, Kompleks Siti
Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil) dan Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan)
dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gading.

Arsitektur umuum Pertunjukan musik gamelan

Gambar 0.2 Tata Ruang Keraton


Bagian-bagian kompleks depan

Gladhag-Pangurakan

Untuk masuk ke dalam kompleks Keraton Yogyakarta dari arah utara ada Gapura
Gladhag dan Gapura Pang uraian yang terletak persis beberapa meter di sebelah
selatannya. Kedua gerbang ini tampak seperti pertahanan yang berlapis. Pada zamannya
konon Pangurakan merupakan tempat penyerahan suatu daftar jaga atau tempat pengusiran
dari kota bagi mereka yang mendapat hukuman pengasingan/pembuangan.

Alun Alun Lor

Sebuah lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Dahulu tanah


lapang yang berbentuk persegi ini dikelilingi oleh dinding pagar yang cukup tinggi .
Sekarang dinding ini tidak terlihat lagi kecuali di sisi timur bagian selatan.

di tengah-tengahnya terdapat sepasang pohon beringin yang diberi pagar yang disebut
dengan Waringin Sengkeran/Ringin Kurung (beringin yang dipagari). Kedua pohon ini
diberi nama Kyai Dewadaru dan Kyai Janadaru. Pada zaman dahulu alun alun lor ini
digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara dan upacara seperti upacara garebeg dan
lain sebagainya. Tetapi sekatang tempat ini sering di gunakan acara yang melibatkan
masyarakat seperti konser musik, kampanye dan sebagainya.

Kompleks Pagelaran

Pagelaran Keraton Yogyakarta di depan kompleks keraton menghadap utara ke


arah Alun-alun Lor, Bangsal Pagelaran ini dahulu dikenal dengan nama Tratag Rambat.
Dahulu tempat ini digunakan oleh Sultan untuk menyaksikan latihan perang di Alun-alun
Lor, namun sekarang tempat ini digunakan untuk even-even pariwisata, religi dan lain
sebagainya.

Siti Hinggil Ler

Kompleks Siti Hinggil ini secara tradisi digunakan untuk menyelenggarakan


upacara-upacara resmi kerajaan. Di tempat ini juga pada 19 Desember 1949 digunakan
peresmian Universitas Gadjah Mada.
Di Bangsal ini juga pada tanggal 17 desember 1949 Kompleks Siti Hinggil secara
tradisi digunakan sebagai tempat menyelenggarakan upacara-upacara resmi kerajaan. Di
tempat ini pada 19 Desember 1949 digunakan sebagai tempat peresmian Universitas
Gadjah Mada.

Kamandhungan Lor

Di selatan Siti Hinggil terdapat lorong yang membujur ke arah timur-barat. Dinding
selatan lorong merupakan dinding Cepuri dan terdapat sebuah gerbang besar, Regol
Brojonolo, sebagai penghubung Siti Hinggil dengan Kamandhungan. Di sebelah timur dan
barat sisi selatan gerbang terdapat pos penjagaan. Gerbang ini hanya dibuka pada saat
acara resmi kerajaan, untuk masuk ke komplek ini melalui pintu Gapura keben disisi Timur
dan barat. Komplek ini sering di sebut keben karena di halamannya di tanami banyak
pohon keben.

Sri Manganti

Kompleks ini terletak di sebelah selatan komplek Kamandhungan Ler dan


dihubungkan oleh Regol sri Manganti. Bangsal sri Manganti digunakan sebagai tempat
untuk menerima tamu tamu. Dan di sebelah timur bangsal ini terdapat dua pucuk meriam
buatan Sultan HB II yang mengapit sebuah prasasti berbahasa dan berhuruf Cina. Di
sebelah timurnya berdiri Gedhong Parentah Hageng Karaton, gedung Administrasi Tinggi
Istana.

Kedhaton

Kompleks kedhaton merupakan inti dari Keraton seluruhnya. Halamannya


kebanyakan dirindangi oleh pohon Sawo kecik. Kompleks ini dapat dibagi menjadi tiga
bagian halaman

Bagian pertama adalah Pelataran Kedhaton dan merupakan bagian Sultan. Bagian
selanjutnya adalah Keputren yang merupakan bagian istri (para istri) dan para puteri
Sultan.

Bagian terakhir adalah Kesatriyan, merupakan bagian putra-putra Sultan.


B. KEJADIAN ATAU KEADAAN YANG TERJADI PADA SAAT PPL

Pada hari jum'at tepatnya pada tanggal 19 oktober 2018 pada pukul 09:30 kami tiba
di keraton. Lalu kami di beri tahu jika ingin memotret harus ijin dulu akhirnya kami bayar
Rp. 1000 dan di beri kartu hijau untuk memotret bangunan- bangunan atau benda benda
penting yang ada disana , kami di bimbing oleh bimbingan yang ada di keraton lalu kami
mengelilingi tempat tempat dan diberi penjelasan atas tempat tersebut.

C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI

1. Penjelasan yang diberikan pembimbing terlalu cepat

2. Penjelasan yang sedikit tidak jelas karena tidak menggunakan mikrofon

D. PENYELESAIAN MASALAH

Dapat memperluas informasi dari buku yang dapat dibeli di keraton .Juga Dapat
memperluas informasi lain dan mengembangkan informasi yang kita dapat melalui
Internet.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan yang telah disusun bahwa Kraton
Yogyakarta adalah tempat bersemangat ratu-ratu pada zaman pemerintahan Sri Sultan
Hamengkubuwono ke 1. Selain itu keraton juga sebagai tempat pusat pemerintahan dan
pusat kebudayaan. Dimasa sekarang keraton digunakan sebagai objek wisata dan museum
perjuangan bangsa.

B. SARAN

Saran yang dapat kita berikan sebaiknya untuk yang bertugas menjelaskan mengenai
pebgenalan keraton lebih diperlambat intonasinya supaya lebih dimengerti dan mudah
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA

http://pengabdian.ugm.ac.id/rce/visi-misi-dan-tujuan/

http://historyfileon.blogspot.com/2011/04/arti-dan-fungsi-kraton.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.2 Piagam penetapan dan amanat seripaduka ingkang sinuwun kandjeng sultan

1.3 Amanat penobatan HB-IX


1.4 Tempat duduk sultan

1.5 Kompor minyak yang dipakai SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX

1.6 Seperangkat busana GRM. DOROJDATUM


Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Bagus Ferdiansyah


Nama Panggilan : Bagus
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 30 Mei 2002
Agama : Islam
Alamat : Jl.melur v no.13 rt.4 rw.15 blok.15 Rancaekek Kencana
Umur : 16 tahun
Kelas : XI-B Farmasi
NIS : 1718.10.025
Riwayat Pendidikan : 1. TK Al-Mutmainah Kiaracondong
2. SDN Kencana Indah 1
3. SMPN 1 Rancaekek
4 .SMK BSJ Jatinangor
Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Fanni Agista


Nama Panggilan : Fanni
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 11 Agustus 2002
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Griya Jatinangor II jl.Cendana no.26
Umur : 16 tahun
Kelas : XI-A Farmasi
NIS : 1718.10.004
Riwayat Pendidikan : 1. TK Tunas Harapan
2. SDN Maruyung 2
3. SMP YKM Tanjung Sari
4. SMK BSJ Jatinangor
Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Glarissa Rahmadhani Putri


Nama Panggilan : Icha
Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 08 Desember 2001
Agama : Islam
Alamat : Jl. raya tanjung sari rt.02 rw.01 Lanjung
Umur : 16 tahun
Kelas : XI-B Farmasi
NIS : 1718.10.034
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Kebon Hui Tanjung Sari
2. SMP Pasundan Tanjung Sari
3. SMK BSJ Jatinangor
Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Helma Najwa Artiani


Nama Panggilan : Helma
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 15 Agustus 2002
Agama : Islam
Alamat : Asrama Brimob
Umur : 16 tahun
Kelas : XI-B Farmasi
NIS : 1718.10.007
Riwayat Pendidikan : 1. TK Kemala Brimob
2. SD IT Imam Bukhari
3. MTS PPI 30
4. SMK BSJ Jatinangor
Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Isti Sri Rahmadani


Nama Panggilan : Isti
Tempat Tanggal Lahir : Bandung , 26 November 2002
Agama : Islam
Alamat : Jl.DS Haurpugur Rt 03/01 Rancaekek
Umur : 15 tahun
Kelas : XI-A Farmasi
NIS : 1718.10.010
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Haurpugur 4
2. SMPN 1 Cikancung
3. SMK BSJ Jatinangor

Anda mungkin juga menyukai