PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Atas atau yang disebut SMA merupakan tahap akhir dalam
jenjang perkuliahan murid-murid SMA perlu memilih jurusan yang diinginkan sebagai
lanjutan studi. Pemilihan jurusan ini biasanya mulai dialami pada tingkat akhir SMA
yaitu kelas XII. Murid kelas XII harus memilih jurusan dengan benar karena ini terkait
Dalam menentukan jurusan, banyak kebingungan yang harus dihadapi oleh murid
SMA kelas XII diantaranya kebingungan dalam memilih jurusan di perkuliahan untuk
melanjutkan studinya hal ini berkaitan dengan minat, bakat dan kemampuan individu.
banyaknya jurusan yang ditawarkan sehingga sulit membuat keputusan untuk memilih
keragu-raguan atas minat dan bakat individu, kurangnya informasi mengenai jurusan
yang tersedia dalam universitas dan kurangnya kemampuan untuk menimbang serta
melakukan alternatif pilihan jurusan. Hal ini apabila dibiarkan akan mengakibatkan
kesalahan memilih jurusan dan berdampak juga jika sudah masuk perkuliahan, maka
Terkait dengan yang diatas, penulis melakukan wawancara dengan tiga teman,
seorang konselor dan melakukan pencarian data salah jurusan di internet seperti pada
1
2
website http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/02/20/beragam-cerita-salah-pilih-
Pertama, individu yang sedang dalam memilih jurusan hanya mengikuti jurusan teman
terbanyak saja. Sebut saja Andreas yang bingung dalam memilih jurusan lalu mengikuti
temannya untuk memilih jurusan teknologi informatika. Kedua, memilih jurusan yang
pada saat itu sedang terkenal. Seperti pada saat penulis SMA, jurusan yang paling
terkenal adalah brodcasting, banyak teman-teman penulis yang memilih jurusan tersebut
tanpa memikirkannya lebih lanjut sesuai dengan bakatnya. Ketiga, kuliah hanya
bertujuan untuk mendapatkan gelar saja. Hal ini dikarenakan individu mendapatkan
informasi bahwa kuliah di jurusan apapun tidak akan mendapat pekerjaan sesuai dengan
jurusan pada saat kuliah, seperti lulusan teknik informatika menjadi satpam dan jenis
pekerjaan yang lain yang tidak sesuai dengan jurusannya. Keempat, adanya paksaan dari
orang tua yang menginginkan anaknya untuk masuk jurusan tertentu yang sebenarnya
bukan minat dan bakatnya, seperti kedua orang tua yang menjadi dokter dan anaknya
informatika. Anak tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti kemauan orang tua.
disediakan pada jurusan tertentu telah habis, sehingga membuat individu harus cepat-
cepat untuk kuliah dan memilih jurusan seadanya. Dari kelima alasan ini, terdapat
dampak yang ditimbulkan yakni tidak bersemangatnya dalam kuliah, merasa bodoh
karena tidak dapat mengikuti pelajaran, dan merasa sia-sia kuliah karena belajar sesuatu
yang tidak disukai. Sebelum hal tersebut terjadi oleh murid SMA yang sedang memilih
jurusan, maka hal salah jurusan harus dicegah dari awal dan harus ada proses keputusan
yang baik dari pemilihan jurusan, agar mendapat keputusan yang optimal.
3
Perlu adanya proses dalam pengambilan keputusan dari individu agar mendapatkan
pilihan jurusan yang dirasa tepat untuk masa depannya. Proses pengambilan keputusan
akan dilalui oleh setiap individu dalam mengambil keputusan terutama untuk memilih
jurusan. Menurut Basori (dalam Setyowati dan Nursalim, 2012) pengertian pengambilan
keputusan itu sendiri adalah proses dalam memilih sesuatu sesuai dengan keinginannya.
sebuah proses keputusan yang berpikir secara rasional dan akan mengarahkan pada hasil
yang optimal dan memberikan akurasi terhadap nilai keputusan serta resiko terhadap
keputusan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses
untuk memilih sesuatu sesuai dengan keinginan secara rasional dan mengarahkan hasil
yang optimal.
Terdapat proses yang akan membuat suatu keputusan dari individu untuk memilih
proses, yaitu (a) mendefinisikan masalah (define the problem), (b) identifikasi kriteria
(identify the criteria), (c) menimbang kriteria (weight the criteria), (d) membuat
alternatif (generate alternatives), (e) memberi nilai pada setiap alternatif dan kriteria
(rate each alternative on each criterion), (f) menghitung keputusan yang optimal
Dari keenam proses ini apabila individu dapat menjalaninya dengan lancar dan baik,
individu akan mendapatkan keputusan memilih jurusan yang optimal. Proses ini juga
penulis gunakan untuk mengukur proses pengambilan keputusan murid kelas XII dalam
Dalam proses mengambil keputusan, individu pasti akan menemukan hambatan yang
konsekuensi dari berbagai pilihan alternatif yang ada. Penulis melakukan wawancara
dengan tujuh orang teman penulis kelas XII yang terkait dengan pemilihan jurusan
dalam perkuliahan.
keputusan adalah individu merasa tidak yakin dengan pengambilan keputusan karena
terdapat konsekuensi dari setiap alternatif pilihan yang ada, seperti seperti tidak yakin
untuk mengambil jurusan ekonomi dengan banyak lapangan pekerjaan, atau di bidang
sastra Jepang yang sesuai dengan minat, dan bakatnya dengan universitas yang sama,
dan dari segi keunggulan setiap jurusan yang membuat berpikir lebih sebelum
memutuskan untuk memilih jurusan. Hal ini dikarenakan dalam proses pengambilan
keputusan memiliki hambatan yang cukup besar, sehingga individu tersebut merasa
Namun hambatan tersebut tidak seluruhnya terjadi pada murid kelas XII yang ingin
memilih jurusan, terdapat juga murid-murid yang telah memiliki keputusan sementara
dalam memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakatnya. Dalam wawancara penulis
dengan tujuh teman siswa SMA kelas XII, berkaitan dengan tidak semua individu
memiliki hambatan adalah bahwa beberapa dari mereka memang sudah memiliki
keputusan sementara untuk memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat masing-
masing. Seperti salah seorang individu sangat menginginkan jurusan psikologi, hal ini
keputusan yang baik, sehingga individu tersebut memiliki keputusan sementara untuk
Dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dapat terlihat jelas bahwa terdapat
perbedaan antara sudah memiliki keputusan, seperti hasil wawancara di atas yang sudah
5
memiliki pilihan jurusan karena telah individu tersebut merasa menjalani proses
pengambilan keputusan dengan baik dan masih ragu-ragu dalam membuat keputusan,
keputusan, serta dalam proses banyak mengalami hambatan yang cukup besar. Kedua
hal ini disebabkan dari proses pengambilan keputusan yang dijalani oleh masing-masing
individu Perbedaan proses ini dapat terlihat dari proses pengambilan keputusan yang
Dari individu yang telah memiliki keputusan sementara dan masih memiliki keragu-
raguan, individu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu dalam
memilih jurusan seperti yang dikatakan oleh Kansil (dalam Setyowati dan Nursalim,
2012) yang menyatakan bahwa hubungan antara individu dengan orang tua dan teman
Lanjutan wawancara dengan tujuh teman murid SMA kelas XII yang berkaitan
dengan perlunya dukungan dari lingkungan luar dalam mengambil keputusan adalah
individu perlu mendapatkan bantuan dari orang terdekatnya seperti orang tua, teman,
dan guru, untuk membantunya dalam meyakinan pilihan jurusannya. Bantuan yang
berdiskusi mengenai jurusan dan meyakinkan pilihan jurusan dari individu apabila sudah
berbagai bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Winemiller (dalam Noller,
6
Feeny, dan Peterson, 2007) yang terdapat lima bentuk dukungan sosial, yaitu: (a)
memberi penilaian positif terhadap ide, performa individu; (c) dukungan instrumental
yang berupa dukungan memberi bantuan jasa, barang dan finansial; (d) dukungan
informatif yang berupa dukungan memberi saran, nasihat, petunjuk, dan umpan balik;
(e) dukungan jaringan sosial yang berupa dukungan adanya interaksi dengan individu
atau kelompok lain yang memiliki kesamaan minat dengan individu. Bentuk-bentuk
dukungan sosial ini akan dirasakan oleh setiap individu terutama dalam memilih jurusan,
oleh karena itu bentuk dukungan sosial ini penulis gunakan sebagai alat pengukur
Dari bentuk-bentuk dukungan yang didapat oleh individu dari orang tua, teman dan
guru sebagai orang terdekat dengan individu dapat berpengaruh dalam mengambil
keputusan dalam memilih jurusan. Dukungan yang diberikan oleh orang tua, teman dan
guru juga dapat disebutkan sebagai sumber dukungan sosial bagi individu. Hal ini
dikatakan menurut Beckler, Olson dan Wiggins (2006) dukungan sosial adalah orang-
orang yang dapat diharapkan bantuan saat dibutuhkan seperti keluarga, teman, dan
masyarakat. Dukungan yang berasal dari orang tua dan orang terdekatnya juga dikatakan
menurut Noller, Feeny dan Peterson (2007) bahwa dukungan sosial didapat dari orang
Wawancara dengan tujuh teman murid siswa kelas XII mengenai bantuan dengan
hasil bahwa, dalam memilih jurusan perlu meminta bantuan, seperti berkonsultasi
kepada orang tua, teman dan guru untuk memperkirakan jurusan yang cocok dengan
individu dan beberapa teman penulis telah mendapat dukungan penuh dari orang tua
7
untuk memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat dari individu. Bentuk-bentuk
bantuan seperti yang dikemukakan oleh Winemiller yang diberikan oleh orang terdekat
seperti orang tua, teman dan guru dapat membantu individu dalam memilih jurusan yang
Dari kedua fenomena yang telah dibahas, penulis memiliki asumsi bahwa adanya
hubungan yang terkait antara dukungan sosial dengan proses pengambilan keputusan
dalam memilih jurusan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil wawancara yang pada
intinya adalah individu pada awalnya memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan
memilih jurusan dapat diatasi dengan adanya dukungan sosial yang berasal dari orang
tua, teman dan orang terdekat seperti guru sehingga individu dapat mempertimbangkan
keputusan yang dirasa paling tepat. Pentingnya juga penelitian ini untuk mencegah
adanya salah jurusan bagi murid-murid pada saat nantinya sudah kuliah dan merasa
jurusan yang dipilih tidak cocok dengan minat dan bakatnya, maka dari itu perlu adanya
SMA yang dimaksudkan penulis yaitu murid-murid kelas XII, karena saat ini
memang kelas XII yang berfokus untuk memilih jurusan di perkuliahan, bersekolah di
daerah Jakarta Timur seperti SMAN 31, SMAN 21, SMAN 89, SMAN 81, SMAN 54,
SMA Fransiskus, SMA St Yosep, SMA Antonius, SMA Don Bosco, SMA Budhaya,
dan SMA yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, karena menurut
data sekolah di Jakarta yang penulis cari, Jakarta Timur merupakan sekolah SMA
terbanyak dengan jumlah 137 sekolah yang terdiri dari 98 sekolah swasta dan 39 sekolah
negeri. Dalam penjurusan IPA, IPS dan bahasa, penulis tidak membedakan, karena
kondisi yang sama dari murid-muridnya. Sebagai kontrol dari subjek ditambahkan harus
8
sudah memiliki keputusan sementara untuk memilih jurusan. Jadi inilah SMA yang
Dari kedua fenomena ini dan SMA yang telah dituliskan, penulis tertarik untuk
melihat hubungan antara dukungan sosial dengan proses pengambilan keputusan dalam
memilih jurusan khususnya bagi murid SMA kelas XII, penulis ingin melihat dukungan
sosial yang didapat dan proses yang terjadi dalam pengambilan keputusan yang telah
dibuat murid kelas XII dalam memilih jurusan. Dalam penelitian ini penulis meneliti
murid kelas XII yang pada saat sudah memiliki minimal satu keputusan sementara untuk
memilih jurusan. Dari penelitian yang akan penulis lakukan, terdapat pertanyaan
mengenai penelitian yaitu Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dan proses
Bagaimana gambaran proses pengambilan keputusan murid kelas XII dalam memilih
jurusan ?
Adapun tujuan yang ingin penulis dapatkan dari hasil penelitian ini, adalah untuk
melihat ada atau tidak adanya hubungan antara dukungan sosial dan proses pengambilan
9
keputusan pada siswa SMA kelas XII yang pada akhirnya dapat mengambil keputusan
1.4.1 Teoritis
Penulis dan orang yang membaca penelitian ini mendapat pemahaman mengenai
pedoman serta acuan apabila terdapat mahasiswa atau seseorang yang ingin melakukan
1.4.2 Praktis
Terdapat juga manfaat praktis yang dapat dirasakan bagi pembaca, yaitu:
Untuk murid kelas XII, perlu mengetahui sumber dukungan sosial yang dapat di
manfaatkan dan sebagai bahan pembelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat.
Untuk orang tua, sebagai bahan referensi untuk memberi dukungan secara penuh dan
jurusan.