Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
Dengan demikian, intoksikasi pangan adalah gangguan akibat
mengkonsumsi toksin dari bakteri yang telah terbentuk dalam makanan,
sedangkan infeksi pangan disebabkan masuknya bakteri ke dalam tubuh
melalui makanan yang telah terkontaminasi dan sebagai akibat reaksi tubuh
terhadap bakteri atau hasil-hasil metabolismenya.
1.2 TUJUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
b. Cara pengenceran
c. Memperkirakan jumlah terkecil mikroba yang ada (MPN = Most
Probable Number)
d. Cara kekeruhan (turbiditas)
(Kusuma yuda, 2012)
Cara perhitungan tidak langsung dapat digunakan baik untuk bahan padat
maupun cair. Khusus untuk bahan padat maka sebelum dilakukan
perhitungan bahan itu perlu dilakukan pelarutan atau dibuat suspense,
dengan memperhitungkan factor pengencerannya. (Kusuma yuda, 2012)
Tujuan pengenceran
Menghitung jumlah kuman aerob yang terdapat dalam produk obat,
obat tradisional, makanan, kosmetik dan alat kesehatan.
Prinsip pengenceran
Sediaan yang telah dihomogenkan dan diencerkan dengan
pengenceran yang sesuai ditanam pada media agar (PCA= plate count
agar), setelah inkubasi pada suhu 370c selama 24-48 jam dihitung jumlah
koloni yang tumbuh. Satuan perhitungan jumlah mikroba dikenal dengan
istilah Colony Forming Units(CFUs) untuk perhitungan bakteri dan
kapang/khamir.
Factor pengenceran = pengenceran x jumlah yang ditumbuhkan
Jumlah koloni = jumlah x 1/ factor pengenceran
Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut:
a. Satu koloni dihitung 1 koloni
b. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
c. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
d. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2
koloni
e. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak
dihitung
f. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1
koloni.
(Kusuma yuda, 2012)
4
Standar perhitungan
Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30-300
koloni, beberapa koloni yang bergabung menjadi satu dihitung sebagai
satu koloni, maupun koloni yang seperti sederetan garis tebal. Hasil yang
dilaporkan terdiri dari 2 angka, yaitu angka pertama didepan koma dan
angka dibelakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari 5 maka harus
dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua. (Kusuma yuda,
2012)
Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada
cawan petri maka hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung.
Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni dikalikan dengan factor
pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan dalam tanda
kurung. (Kusuma yuda, 2012)
Jika semua pengenceran menghasilkan angka lebih dari 300 koloni
pada cawan petri maka hanya koloni pada pengenceran tertinggi yang
dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai lebih dari 300 koloni dikalikan
dengan factor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan
didalam kurung. Cara perhitungan hanya ¼ bagian saja kemudian hasilnya
dikalikan. (Kusuma yuda, 2012)
Jika semua pengenceran menghasilkan angka antara 30-300 koloni
pada cawan petri. Perbandingan dari pengenceran tertinggi dan terendah
dari kedua pengenceran lebih kecil atau sama dengan 2, tentukan rata-rata
dari kedua pengenceran tersebut dengan memperhitungkan
pengencerannya. Jika perbandingan antara hasil pengenceran tertinggi dan
terendah hasilnya lebih dari 2 maka yang dilaporkan hanya hasil yang
terkecil. (Kusuma yuda, 2012)
5
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat
B. Bahan
2. Buat media PCA (Plate Count Agar) dengan perhitungan sebagai berikut,
22,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
PCA = 𝑥 140 𝑚𝑙 = 3,15 𝑔𝑟𝑎𝑚
1000 𝑚𝑙
6
3. Timbang PCA sebanyak 3,15 gram lalu masukkan kedalam beaker glass
dan tambahkan 140 ml aquades.
7
BAB IV
Diketahui :
B : 2 koloni
10-1 : 17 koloni
10-2 : 13 koloni
10-3 : 9 koloni
Angka kuman pd makanan = (∑koloni 10-1- b)10 + (∑koloni 10-2- b)100 +(∑koloni 10-1- b)1000
Sampel(gram)
( 17−2)10 + (13−2)100 + (9−2)1000
= 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
150+1100+7000 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
= 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 8250 koloni/gram
8
4.2 PEMBAHASAN
Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada
Plate Count Agar. Hitung angka kuman dilakukan pengenceran bertingkat
bertujuan agar koloni tiap plate dapat dihitung. Tahap akhir, jumlah koloni
dari tiap plate dikali dengan pengenceran dan dicari rata-rata dari semua plate.
Nilai yang didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari Sampel yang di Periksa.(
Kusuma yuda, 2012)
Pada blanko tidak ditanami dengan sampel dan seharusnya tidak terdapat
kuman, namun ternyata masih terdapat angka kuman. Hal ini terjadi,
kemungkinan besar karena adanya kontaminasi dari praktikan pada saat
pemeriksaan dan perlakuan.
Dari hasil praktikum didapatkan angka kuman pada makanan sebesar 8250
koloni/gram.
9
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11