id 1
Artikel Penelitian
Abstrak
Persalinan umumnya disertai dengan nyeri akibat kontraksi uterus dan pembukaan serviks.
Mengelola nyeri persalinan dibutuhkan asuhan sayang ibu (Safe
( Motherhood).). Oleh karena itu
diperlukan suatu manajemen nyeri dalam persalinan dengan metode non farmakologi,
farmakol salah
satunya akupresur dan TENS dengan tujuan meningkatkan rasa aman dan nyaman pada ibu
bersalin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tehnik akupresur dan TENS terhadap
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian dilakukan diwilayah kerja puskesmas
Kampar kiri tengah dan puskesmas perhentian raja. Jenis penelitian eksperimental dengan post
test only control group desain cara pengambilan sampel consecutive sampling jumlah sampel 20
responden setiap kelompok total sampel 60 responden. Data dianalisis univariat dan bivariat
menggunakan uji Chi-Square.. Proporsi intensitas nyeri dengan
dengan kategori sedang pada kelompok
intervensi akupresur lebih besar dari pada kelompok kontrol pada pembukaan serviks 4 cm.
berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh bermakna dimana nilai p=0,011. Terdapat pengaruh
yang bermakna antara kelompok intervensi TENS dan kontrol pada pembukaan serviks 8 cm
dengan nilai p=0,011. Kesimpulan pengaruh akupresur lebih baik digunakan pada pembukaan 4
cm, sedangkan pengaruh TENS lebih baik digunakan pada pembukaan 8 cm.
Abstract
Deliveries are generally followed by pain due to uterine contractions and cervical dilation.
Managing pain labor pain needs Safe Motherhood. Therefore, it needs a pain management in
labor by using non-pharmacological
pharmacological methods, they are acupressure and TENS that may increase
safety and comfortable in childbirth. The purpose of this study was to determine the effect of
acupressure and TENS techniques on pain intensity first stage of labor active phase. This study
had been done in Kampar kiri ri tengah and Perhentian raja health care centres. It was an
experimental research study with post test only control group design by using consecutive
sampling method. Each group consist of 20 respondents so total sample of 60 respondents. The
data analyzed
ed by using univariate and Chi-Square
Chi Square test for bivariate analysis. The proportion of
the pain intensity with medium category in the acupressure intervention group is better than
control group at 4 cm cervical dilation. Statistically, there are significant effect whith a pp-value=
0.011. There is a significant effect between TENS intervention group and control groups at 8 cm
cervical dilation with p = 0.011. It can be concluded that effect of acupressure is better used at
the of 4 cm cervical dilation, while the effect of TENS is better used at 8 cm cervical dilation
Tehnik Pengurangan nyeri diantaranya Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
adalah Akupresur, selain itu TENS juga ibu inpartu kala I fase aktif pembukaan
dapat mengurangi nyeri saat persalinan serviks 4 cm dan 8 cm, aterm dengan
dimana Transcutaneous electrical nerve kehamilan tunggal, presentasi kepala dan
stimulation (TENS) merupakan salah satu dengan persalinan pervaginam. eksklusi
pilihan analgesia non farmakologi yang adalah ibu inpartu kala I dengan gangguan
mulai dipopulerkan penggunaanya dalam kehamilan, penyakit yang menyertai
mengatasi nyeri persalinan. Elektroda kehamilan, dan kelainan kontraksi.
dipasang sejajar T10 dan L1 pada punggung Kelompok kontrol adalah ibu yang
ibu. Metode ini diketahui efektif untuk memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak
mengendalikan nyeri selama kala satu dilakukan akupresur dan TENS.
persalinan. Dua elektroda lainnya dipasang Besaran sampel pada penelitian ini untuk
diantara S2 dan S4 dan dapat mengendalikan uji hipotesis terhadap 2 kelompok
nyeri selama kala satu persalinan. Tombol menggunakan rumus (Sastroasmoro, 2011).:
ቆఈ ටଶொ ାఉට భ ொ భ ା మ ொ మ ቇ మ
kontrol boost memberikan pola stimulasi
dermatome yang memiliki intensitas dan n1 = n2
ቀ భ ି మ ቁ మ
frekuensi yang tinggi sehingga dapat
mengendalikan nyeri selama kontraksi uterus P1= Proporsi efek standar 0,10
(Johnson, 2013; Bonny, 2004). P2 = Proporsi efek yang diteliti 0,50
Tujuan dari penelitian ini untuk Zα = Tingkat kemaknaan 1,96
mengetahui pengaruh tehnik akupresur dan Zβ = Power 0,842
TENS terhadap intensitas nyeri persalinan
kala I fase aktif. Maka jumlah sampel dalam penelitian adalah
: 19
METODE (Ho, 2011).
Penelitian ini merupakan penelitian Untuk mengantisipasi subjek drop out, maka
kuantitatif dengan rancangan eksperimental dilakukan perhitungan.
dengan post test only control group desain. n = n / (1 – f )
Kelompok yang diteliti di bagi menjadi Besaran sampel yang diinginkan Perkiraan
kelompok kontrol dan eksperimental yaitu proporsi droup out 10%, n = 19 / (1 - 0,10) =
kelompok akupresur dan TENS. Tempat 21,1 dibulatkan menjadi 21
penelitian wilayah kerja puskemas Kampar Total keseluruhan sampel 21 untuk
kiri tengah dan Perhentian raja. Pada kelompok akupresur, 21 kelompok TENS
penelitian ini peneliti membedakan dan 21 untuk kelompok kontrol, jadi total
kelompok perlakuan dan kontrol, wilayah sampel 63 sampel, namun dalam pelaksanaan
kerja puskesmas Kampar kiri tengah menjadi penelitian ada 3 sampel yang mengalami
kelompok perlakuan akupresur dan TENS, drop out jadi total sampel menjadi 60.
sedangkan kelompok kontrol diwilayah kerja Intensitas nyeri diukur menggunakan
puskemas Perhentian raja. NRS (Numerical Rating Scale) dimana
Populasi dalam penelitian ini adalah kuesioner ini sudah banyak digunakan untuk
semua ibu inpartu kala I fase aktif di wilayah pengukuran intensitas nyeri, kuesioner ini
kerja puskesmas kampar kiri tengah dan menggunakan angka-angka untuk
puskesmas perhentian raja Subjek penelitian menggambarkan range dari intensitas nyeri.
yang dipilih adalah semua populasi yang Umumnya pasien akan menggambarkan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. intensitas nyeri yang dirasakan dengan angka
0-10, dimana angka 0 menggambarkan tidak
Artikel : Tesis_Nelly Karlinah
http://jurnal.fk.unand.ac.id 4
Suku
Melayu 12 60 14 70 11 55
Jawa 8 40 6 30 9 45
sehingga nyeri semakin hebat, ibu menjadi arus interferensi ada perbedaan berupa
tegang dan melawan kontraksi. Dengan pengurangan nyeri yang ditunjukkan dengan
demikian, memberikan stimulasi kulit penurunan nilai nyeri, begitu juga dengan
dengan menggunakan TENS akan dapat pemberian terapi TENS juga dapat
menjadikan efek biasa disebabkan stres yang mengurangi nyeri punggung bawah, terapi
dapat memimpin perubahan perilaku arus interferensi sama baiknya dengan
terhadap nyeri, sehingga dapat menurunkan TENS.
kemampuannya dalam mengatasi rasa Menurut (Wright, 2012). Meneliti
nyaman selama persalinan (Yulifah, 2009). seberapa besar pengaruh TENS untuk
mengurangi nyeri persalinan, TENS
Tabel 5 Pengaruh TENS terhadap Intensitas memiliki beberapa keunggulan karena TENS
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada merupakan tehnik non-invasif yang mudah
Pembukaan 8 cm digunakan dan dapat memberikan analgesi
yang mudah digunakan, portabel dapat
TENS
Intensitas memberikan analgesi secara terus-menerus
Nyeri
Intervensi Kontrol P untuk berbagai kondisi. Dalam bidang
Pembukaan
8 cm kebidanan sebagian besar TENS telah
f % f %
Sedang 11 55 6 30
dipromosikan untuk digunakan dalam nyeri
Berat 9 45 14 70 0,201 persalinan dan efektif dalam mengurangi
Jumlah 20 100 20 100 nyeri persalinan, TENS dapat digunakan
untuk menghindarkan intervensi analgesik
Pemakaian TENS pada kelompok lain yang dapat mengakibatkan efek terhadap
intervensi pada pembukaan 8 cm terdapat ibu dan bayi.
hubungan yang bermakna terhadap intensitas Faktor lain kemungkinan terjadi
nyeri hal ini terjadi karena TENS merupakan pengurangan nyeri pada persalinan terjadi
tehnik non invasif sederhana, selama apabila ibu mampu atau menanggulangi diri
pemberian TENS getaran pijatan agar selama persalinan merasa aman, sikap
menggunaakan arus listrik yang dihasilkan positif terhadap pemberian terapi TENS ini
oleh portable pulse generator dan diberikan meningkatkan rasa nyaman, peristiwa
melalui permukaan kulit yang sehat melalui persalinan membuat kadar endorfin tinggi,
bantalan hantaran elektroda. Cara pemberian peningkatan kadar endorfin ini dapat
Reiki TENS secara selektif akan menurunkan sensitifitas nyeri. Penelitian
mengaktifkan serat raba berdiameter besar yang dilakukan oleh Tumblin dan Simkin
(Aβ) tanpa mengaktifkan serat nociceptive (2001) tentang persepsi ibu hamil tentang
berdiameter lebih kecil (Aα dan C), sehingga peran bidan ketika persalinan menyimpulkan
menghasilkan subtansi analgesik segmental bahwa ibu mengharapkan agar bidan
yang dikeluarkan otak dengan cepat dan menyediakan waktu untuk memberi rasa
terlokalisir pada dermatom yang bekerja nyaman, dukungan emosional dan dukungan
pada sistim syaraf pusat dan perifer untuk informasi
mengurangi nyeri (Yulifah, 2009). Asumsi peneliti menunjukkan hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Paliyama bahwa stimulasi listrik oleh TENS
(2004), meneliti tentag perbedaan efek terapi mengurangi nyeri melalui hambatan
arus interferensi dengan TENS dalam nosiseptif pada tingkat presinaptik pada
mengurangi nyeri pada penderita nyeri kornu bagian dorsal. Sehingga menghambat
punggung bawah mendapatkan hasil terapi transmisi ke sentral. Rangsangan listrik pada
kulit mengaktifasi ambang rendah serabut Riau atas fasilitas yang telah diberikan.
syaraf bermielin. Input aferen dari serabut ini Kepada DR. dr. Joserizal Serudji, SpOG (K)
menghambat propagasi nosiseptif yang dan dr. Iskandar Syarif, SpA (K), sebagai
dibawa oleh serabut-serabut C kecil tak pembimbing atas masukan dan bimbingan
bermielin dengan menghambat transmisi dalam menyelesaikan tesis ini.
sepanjang serabut syaraf ini ke target sel T
yang terdapat pada subtansia gelatinosa DAFTAR RUJUKAN
kornu dorsal.
Mekanisme analgesi yang dihasilkan Alehagen, S,.Wijma,K.,Lundberg,U.(2005).
oleh TENS dapat dijelaskan dengan teori Fear, Pain, And Of Psychosomatic
pengontrolan gerbang (Gate Control Theory) Obstetrics and Ginecology, 26(3), 153-
157
oleh Melzack dan Wall. Teori ini dijelaskan
bahwa serabut syaraf dengan diameter kecil Andarmoyo S. (2013). Persalinan Tanpa
yang membawa stimulus nyeri akan melalui Nyeri Berlebihan : konsep dan Aplikasi
pintu yang sama dengan serabut yang Manajemen Nyeri Persalinan. Editor
memiliki diameter lebih besar yang Rose kusumaning. Yogyakarta : Ar-
membawa impuls raba mekanoreseptor, Ruzz Media.
apabila kedua serabut syaraf tersebut secara
Bagaskoro S. (2011). Buku Sakti Pijat Untuk
bersama-sama melewati pintu yang lebih
Kesehatan Refleksi, Akupresur dan
kecil. Gerbang biasanya tertutup, Akupuntur. Yogyakarta : Pinang Merah
menghalangi secara konstan transmisi Publisher.
nosiseptive melalui serabut C mencapai ke
sel-T. jika timbul rangsangan nyeri perifer, Bobak, I., Lowdermilk, D., Jensen, M.
informasi dibawa oleh serabut C mencapai (2004). Buku Ajar Keperawatan
ke sel T dan gerbang akan terbuka, Maternitas. Edisi 4. Alih bahasa :
Wijayarini, M.A. Jakarta : EGC
menyebabkan transmisi sentral ke thalamus
dan korteks dimana impulsa kan Budhiastuti FS, Hakimi M. Konseling dan
diinterpestasikan sebagai nyeri (Myles, Mekanisme Koping Ibu Bersalin.
2009). Journal of Educational, Health and
Community Psycology ; 1(1).
SIMPULAN
Burns, E.,& Blamey, C. (1994). Using
Akupresur dan TENS dapat berpengaruh
Aromatherapy in child-birth. Nursing
pada pengurangan intensitas nyeri pada Times, 90(9), 54-60.
persalinan kala I fase aktif, dimana akupresur
lebih baik digunakan pada pembukann Bonny, M. (2004). Persalinan Normal Tanpa
serviks 4 cm dan TENS baik digunakan pada Rasa Sakit. Yogyakarta : Puspa Swara
pembukaan serviks 8 cm.
Chung, L., Kuo, S., Huang, C. (2003).
Effects of Li4 and BL 67 Acupressure
UCAPAN TERIMA KASIH
on labor Pain and Uterine Contraction
Penulis mengucapkan terima kasih in the First Stage of Labor. Journal of
kepada STikes Hang Tuah Pekanbaru atas Nursing Reseach.
kesempatan yang diberikan untuk
melanjutkan pendidikan. Kepada Wilayah Ho,F,L.,Irene, L.,& Grace, M, G. (2011).
kerja puskesmas Kampar kiri tengah dan Intrapartum Transcutaneous Electrical
Perhentian raja kabupaten Kampar Provinsi Nerve stimulation for Pain Relief and