Anda di halaman 1dari 10

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 1

Artikel Penelitian

PENGARUH AKUPRESUR DAN TENS TERHADAP INTENSITAS NYERI


PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
Oleh : Nelly Karlinah
Email : nellykarlinah87@gmail.com
Dibawah bimbingan : DR. dr. Joserizal Serudji, SpOG (K) dan Dr. Iskandar Syarif
Syarif, SpA (K)

Abstrak
Persalinan umumnya disertai dengan nyeri akibat kontraksi uterus dan pembukaan serviks.
Mengelola nyeri persalinan dibutuhkan asuhan sayang ibu (Safe
( Motherhood).). Oleh karena itu
diperlukan suatu manajemen nyeri dalam persalinan dengan metode non farmakologi,
farmakol salah
satunya akupresur dan TENS dengan tujuan meningkatkan rasa aman dan nyaman pada ibu
bersalin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tehnik akupresur dan TENS terhadap
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian dilakukan diwilayah kerja puskesmas
Kampar kiri tengah dan puskesmas perhentian raja. Jenis penelitian eksperimental dengan post
test only control group desain cara pengambilan sampel consecutive sampling jumlah sampel 20
responden setiap kelompok total sampel 60 responden. Data dianalisis univariat dan bivariat
menggunakan uji Chi-Square.. Proporsi intensitas nyeri dengan
dengan kategori sedang pada kelompok
intervensi akupresur lebih besar dari pada kelompok kontrol pada pembukaan serviks 4 cm.
berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh bermakna dimana nilai p=0,011. Terdapat pengaruh
yang bermakna antara kelompok intervensi TENS dan kontrol pada pembukaan serviks 8 cm
dengan nilai p=0,011. Kesimpulan pengaruh akupresur lebih baik digunakan pada pembukaan 4
cm, sedangkan pengaruh TENS lebih baik digunakan pada pembukaan 8 cm.

Kata kunci: Intensitas Nyeri, Akupresur, TENS

Abstract
Deliveries are generally followed by pain due to uterine contractions and cervical dilation.
Managing pain labor pain needs Safe Motherhood. Therefore, it needs a pain management in
labor by using non-pharmacological
pharmacological methods, they are acupressure and TENS that may increase
safety and comfortable in childbirth. The purpose of this study was to determine the effect of
acupressure and TENS techniques on pain intensity first stage of labor active phase. This study
had been done in Kampar kiri ri tengah and Perhentian raja health care centres. It was an
experimental research study with post test only control group design by using consecutive
sampling method. Each group consist of 20 respondents so total sample of 60 respondents. The
data analyzed
ed by using univariate and Chi-Square
Chi Square test for bivariate analysis. The proportion of
the pain intensity with medium category in the acupressure intervention group is better than
control group at 4 cm cervical dilation. Statistically, there are significant effect whith a pp-value=
0.011. There is a significant effect between TENS intervention group and control groups at 8 cm
cervical dilation with p = 0.011. It can be concluded that effect of acupressure is better used at
the of 4 cm cervical dilation, while the effect of TENS is better used at 8 cm cervical dilation

Keywords: Pain Intensity, Accupressure, TENS


http://jurnal.fk.unand.ac.id 2

PENDAHULUAN Stres dapat menyebabkan melemahnya


Persalinan merupakan suatu diagnosis kontraksi rahim dan berakibat pada
klinis yang terdiri dari dua unsur yaitu persalinan yang lama (WHO, 2001;
kontraksi uterus dan dilatasi pembukaan Rammamurty, 2006).
serviks secara progresif. Proses persalinan Tounair (2007) dalam penelitiannya
dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan menyatakan nyeri persalinan ringan terjadi
nyeri, oleh karena itu pengalaman pada 15% kasus, nyeri sedang 35%, nyeri
melahirkan mempunyai potensi yang besar berat 30%, dan nyeri ektrem terjadi pada
untuk mendapat pereda nyeri yang 20% kasus. Kelahiran seorang anak akan
memuaskan (Norwitz, 2007; Reeder, 2013). menyebabkan timbulnya suatu tantangan
Mengelola nyeri persalinan dibutuhkan mendasar terhadap struktur interaksi
asuhan sayang ibu dimana sesuai dengan keluarga, bagi seorang ibu, melahirkan bayi
dokumen WHO menjelaskan salah satu cara adalah peristiwa yang sangat
untuk memberikan asuhan yang bersifat membahagiakan sekaligus juga peristiwa
sayang ibu disebut dengan Safe Motherhood yang berat penuh tantangan dan kecemasan
yang mempunyai misi untuk (Tournair, 2007).
mempromosikan kesempurnaan model Berbagai upaya dilakukan untuk
asuhan persalinan yang dapat meningkatkan menurunkan nyeri pada persalinan, baik
hasil kelahiran, model asuhan kebidanan ini secara farmakologi maupun nonfarmakologi.
mendukung dan melindungi proses kelahiran Manajemen nyeri secara farmakologi lebih
normal. Badan Coalition for Improving efektif dibanding dengan metode
Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe nonfarmakologi, namun metode farmakologi
Motherhood Initiative merumuskan 10 lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek
langkah asuhan sayang ibu dan pada poin ke yang kurang baik. Sedangkan metode
7 disebutkan untuk memberikan asuhan nonfarmakologi lebih murah, simpel, efektif
persalinan dalam metoda meringankan rasa dan tanpa efek yang merugikan. Hal ini dapat
nyeri tanpa penggunaan obat-obatan dilakukan sebagai upaya yang dilakukan
(Pusdiknakes, 2003). untuk memberikan kenyamanan pada ibu
Penelitian di Amerika Serikat 70% bersalin dan bidan sebagai salah satu tenaga
sampai 80% wanita yang melahirkan kesehatan juga sangat berperan dalam hal
mengharapkan persalinan berlangsung tanpa tersebut ( Burns, 1994).
rasa nyeri. Berbagai cara dilakukan agar ibu Oleh karena itu diperlukan asuhan
melahirkan tidak selalu merasa sakit dan persalinan untuk mengurangi rasa nyeri,
akan merasakan nyaman. Saat ini di Negara metode non farmakologi diantaranya
berkembang 20% hingga 50% persalinan di akupresur. Akupresur adalah suatu tehnik
rumah sakit dilakukan dengan sectio penyembuhan dengan menekan, memijat,
caesaria, tingginya operasi sectio caesaria mengurut bagian tubuh untuk mengaktifkan
disebabkan para ibu yang hendak bersalin peredaran energi Akupresur merupakan salah
lebih memilih operasi yang relatif tidak satu pengobatan tradisional dengan
nyeri. Di Brazil angka ini mencapai lebih melakukan pemijatan pada titik akupuntur.
dari 50% dari angka kelahiran di suatu rumah Titik akupresur yang digunakan untuk
sakit yang merupakan persentase tertinggi di mengurangi nyeri persalinan diantaranya
seluruh dunia. Nyeri yang terjadi dapat adalah Li4, dan SP6 yang dapat mengelola
mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, nyeri persalinan (Bagaskoro, 2011; Chung,
rasa takut, khawatir dan menimbulkan stres. 2003; Lee, 2004).

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 3

Tehnik Pengurangan nyeri diantaranya Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
adalah Akupresur, selain itu TENS juga ibu inpartu kala I fase aktif pembukaan
dapat mengurangi nyeri saat persalinan serviks 4 cm dan 8 cm, aterm dengan
dimana Transcutaneous electrical nerve kehamilan tunggal, presentasi kepala dan
stimulation (TENS) merupakan salah satu dengan persalinan pervaginam. eksklusi
pilihan analgesia non farmakologi yang adalah ibu inpartu kala I dengan gangguan
mulai dipopulerkan penggunaanya dalam kehamilan, penyakit yang menyertai
mengatasi nyeri persalinan. Elektroda kehamilan, dan kelainan kontraksi.
dipasang sejajar T10 dan L1 pada punggung Kelompok kontrol adalah ibu yang
ibu. Metode ini diketahui efektif untuk memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak
mengendalikan nyeri selama kala satu dilakukan akupresur dan TENS.
persalinan. Dua elektroda lainnya dipasang Besaran sampel pada penelitian ini untuk
diantara S2 dan S4 dan dapat mengendalikan uji hipotesis terhadap 2 kelompok
nyeri selama kala satu persalinan. Tombol menggunakan rumus (Sastroasmoro, 2011).:
ቆ௓ఈ ටଶ௉ொ ା௓ఉට௉ భ ொ భ ା௉ మ ொ మ ቇ మ
kontrol boost memberikan pola stimulasi
dermatome yang memiliki intensitas dan n1 = n2
ቀ௉ భ ି௉ మ ቁ మ
frekuensi yang tinggi sehingga dapat
mengendalikan nyeri selama kontraksi uterus P1= Proporsi efek standar 0,10
(Johnson, 2013; Bonny, 2004). P2 = Proporsi efek yang diteliti 0,50
Tujuan dari penelitian ini untuk Zα = Tingkat kemaknaan 1,96
mengetahui pengaruh tehnik akupresur dan Zβ = Power 0,842
TENS terhadap intensitas nyeri persalinan
kala I fase aktif. Maka jumlah sampel dalam penelitian adalah
: 19
METODE (Ho, 2011).
Penelitian ini merupakan penelitian Untuk mengantisipasi subjek drop out, maka
kuantitatif dengan rancangan eksperimental dilakukan perhitungan.
dengan post test only control group desain. n = n / (1 – f )
Kelompok yang diteliti di bagi menjadi Besaran sampel yang diinginkan Perkiraan
kelompok kontrol dan eksperimental yaitu proporsi droup out 10%, n = 19 / (1 - 0,10) =
kelompok akupresur dan TENS. Tempat 21,1 dibulatkan menjadi 21
penelitian wilayah kerja puskemas Kampar Total keseluruhan sampel 21 untuk
kiri tengah dan Perhentian raja. Pada kelompok akupresur, 21 kelompok TENS
penelitian ini peneliti membedakan dan 21 untuk kelompok kontrol, jadi total
kelompok perlakuan dan kontrol, wilayah sampel 63 sampel, namun dalam pelaksanaan
kerja puskesmas Kampar kiri tengah menjadi penelitian ada 3 sampel yang mengalami
kelompok perlakuan akupresur dan TENS, drop out jadi total sampel menjadi 60.
sedangkan kelompok kontrol diwilayah kerja Intensitas nyeri diukur menggunakan
puskemas Perhentian raja. NRS (Numerical Rating Scale) dimana
Populasi dalam penelitian ini adalah kuesioner ini sudah banyak digunakan untuk
semua ibu inpartu kala I fase aktif di wilayah pengukuran intensitas nyeri, kuesioner ini
kerja puskesmas kampar kiri tengah dan menggunakan angka-angka untuk
puskesmas perhentian raja Subjek penelitian menggambarkan range dari intensitas nyeri.
yang dipilih adalah semua populasi yang Umumnya pasien akan menggambarkan
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. intensitas nyeri yang dirasakan dengan angka
0-10, dimana angka 0 menggambarkan tidak
Artikel : Tesis_Nelly Karlinah
http://jurnal.fk.unand.ac.id 4

ada nyeri, sedangkan 1-5 menggambarkan Berdasarkan hasil penelitian yang


nyeri sedang, 6-10 menggambarkan nyeri dilakukan pada kelompok akupresur, TENS
berat. dan kontrol yang berjumlah masing-masing
20 responden dapat dilihat bahwa mayoritas
Tindakan pemberian akupresur
terdapat pada umur 20-25 tahun dimana pada
dilakukan oleh peneliti sendiri. Dimana umur tersebut beresiko rendah. Menurut teori
peneliti sudah mengikuti pelatihan akupresur ibu yang melahirkan pertama kali pada umur
di Lembaga KEPPTI kota Bekasi kurang tua umumnya akan mengalami persalinan
lebih 3 minggu, dalam penelitian titik yang yang lebih lama dan merasakan lebih nyeri
digunakan untuk mengurangi nyeri dibandingkan ibu yang masih muda (Bobak,
persalinan yaitu titik Li4 dan SP6. (2004).
Menurut Andarmoyo tahun 2013 umur
TENS digunakan Reiki TENS
muda cenderung dikaitkan dengan kondisi
merupakan suatu alat pijat mesin terapi
psikologis yang masih labil, yang memicu
digital dimana penggunaannya digunakan
terjadinya kecemasan sehingga nyeri yang
dititik akupresur/akupuntur,dalam penelitian
dirasakan menjadi lebih berat. Umur juga
ini titik yang dipakai dalam penggunaan alat
dipakai sebagai salah satu faktor dalam
Reiki TENS dipasang sejajar T 10 dan L 1
menentukan toleransi terhadap nyeri.
pada punggung ibu, dan elektroda kedua
Toleransi akan meningkat seiring
dipasang diantara S2 dan S4
bertambahnya usia dan pemahaman terhadap
nyeri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan karakteristik responden
Setelah dilakukan penelitian, didapatkan
mayoritas pendidikan SMA, dilihat dari segi
sebanyak 20 ibu inpartu kala I fase aktif yang
pekerjaan mayoritas tidak bekerja, dan
dilakukan akupresur, 20 yang dilakukan
mayoritas suku pada penelitian ini adalah
TENS dan 20 kelompok kontrol dengan total
suku melayu. Menurut Davidson dkk (2008)
responden 60. Pengukuran dilakukan 2 kali
faktor-faktor yang mempengaruhi respon
pada pembukaan serviks 4 cm dan 8 cm,
terhadap nyeri persalinan meliputi
setelah itu pengukuran nyeri menggunakan
pendidikan, kepercayaan, budaya, kelelahan
NRS.
dan gangguan tidur, makna nyeri,
Tabel 5.1 Karakteristik Responden pengalaman sebelumnya, kecemasan dan
Akupresur TENS Kontrol
adanya tehnik pengurangan nyeri non
Karakteristik
Responden f % f % f % farmakologi. Dengan adanya tehnik
Umur pengurangan nyeri, pengetahuan tentang
20-25 tahun 14 70 16 80 12 60
26-30 tahun 5 25 2 10 8 40 bersalin dan cara menangani pengurangan
31-35 tahun 1 5 2 10 0 0 nyeri dapat diatasi dan dapat meningkatkan
Pendidikan
SD 3 15 3 15 0 0 rasa nyaman serta berusaha menguasai dan
SMP 1 5 3 15 4 20 mengontrol dirinya selama persalinan
SMA 10 50 9 45 14 70
PT 6 30 5 25 2 10 (Rusdiatin,2007).
Pekerjaan
Tidak bekerja 10 50 15 75 17 85
Bekerja 10 50 5 25 3 15

Suku
Melayu 12 60 14 70 11 55
Jawa 8 40 6 30 9 45

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 5

Tabel 2 Pengaruh Akupresur terhadap pembukaan 4 cm bersifat viseral dimana


Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif nyeri belum tertuju pada suatu tempat, jadi
pada Pembukaan 4 cm. dengan adanya penekanan atau sentuhan
Akupresur
pada titik Sp6 dan Li4 dapat meningkatkan
Intensitas
Nyeri
rasa kenyamanan pada ibu Nyeri viseral ini
Intervensi Kontrol P
Pembukaan ditimbulkan oleh karena adanya kontraksi
8 cm
f % f % uterus dan dilatasi serviks yang dipersyarafi
Sedang 8 40 4 20 oleh serabut aferen simpatis dan
Berat 12 60 16 80 0,301 ditransmisikan kemedula spinalis pada
Jumlah 20 100 20 100 segmen T10-L1 (thorakal 10-Lumbal 1)
melalui serabut saraf delta dan serabut syaraf
Hasil penelitian ini terdapat perbedaan c yang berasal dari dinding lateral dan fundus
pengaruh intensitas nyeri pada kelompok uteri (Andarmoyo, 2013; Maryunani, 2010).
dilakukan intervensi akupresur dan kontrol
pada pembukaan serviks 4 cm , dimana pada Tabel 3 Pengaruh Akupresur terhadap
kelompok intervensi intensitas nyeri Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
sebagian besar kategori sedang sedangkan pada Pembukaan 8 cm
pada kelompok kontrol intensitas nyeri
Akupresur
myoritas kategori berat. Hasil uji statistik Intensitas Intervensi Kontrol
berdasarkan nilai p<0,05 yang berarti Nyeri
Ρ
Pembukaan 4
terdapat pengaruh bermakna antara f % f %
cm
dilakukan intervensi akupresur dan kontrol
Sedang 15 75 6 30
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I Berat 5 25 14 70 0,011
fase aktif. Jumlah 20 100 20 100

Sejalan dengan penelitian yang


dilakukan oleh Rusdiatin, Maulana (2007). Pada pembukaan serviks 8 cm dilakukan
Meneliti tentang pemberian tehnik akupresur intervensi akupresur dengan kelompok
terhadap tingkat nyeri persalinan, kontrol didapatkan tidak ada hubungan yang
mendapatkan hasil setelah diberikan bermakna dengan nilai P>0,05. Menurut
akupresur tingkat nyeri ringan sebanyak asumsi peneliti, nyeri pada pembukaan
50%, nyeri sedang 46,7% dan nyeri sangat serviks 8 cm bersifat somatik karena
berat 3,3%, dan hasil uji statistik dengan nilai mendekati kala II persalinan, nyeri pada
P=0,000, yang artinya tehnik akupresur pembukaan ini ditransmisikan melalui nervus
efektif dalam mengurangi nyeri persalinan pundendal yang berasal dari S2 dan S4, pada
(Rusdiatin, 2007). kala ini intensitas nyerinya terasa lebih nyeri
Nyeri yang dirasakan pada pembukaan dan sudah tertuju dan tajam, nyeri pada masa
serviks 4 cm disebabkan oleh perubahan transisi ini diakibatkan oleh tekanan kepala
serviks dan iskemia rahim, nyeri pada janin pada pelvis, nyeri yang dirasakan
pembukaan 4 cm ini bersifat viseral. Nyeri bagian bawah punggung, paha dan tungkai
ini berasal dari bagian bawah abdomen dan kaki, pada areal vagina dan perineum
menyebar ke daerah lumbar punggung dan sensasinya seperti tarikan, tekanan, dan
menurun kepaha. Dari hasil penelitian kram. Sensasi nyeri ini dibawa dari perineum
terdapat hubungan yang bermakna dilakukan ke sakrum 2,3,4 oleh saraf pundendal dan
intervensi akupresur dengan kelompok untuk mengurangi nyeri ini biasanya diblok
kontrol pada pembukaan serviks 4 cm, pada reseptor yang paling bawah
menurut asumsi peneliti nyeri pada (Andarmoyo, 2013; Maryunani, 2010).

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 6

Rasa nyeri saat persalinan merupakan Penggunaan stimulasi Transcutaneous


hal yang normal terjadi, penyebabnya Electrical Nerve Stimulation (Tens). Hasil
meliputi faktor fisiologis dan psikologis. penelitian didapat menggunakan Tens dapat
Faktor fisiologis yang dimaksud adalah menurunkan intensitas nyeri dan tingkat
kontraksi, gerakan otot dapat menimbulkan kecemasan pada persalinan kala I dan
rasa nyeri karena pada saat persalinan otot- mendapatkan hasil ada perbedaan intensitas
otot rahim memanjang dan kemudian nyeri dan tingkat kecemasan sebelum dan
memendek. Serviks juga akan melunak, sesudah diberikan stimulasi TENS, dengan
menipis dan mendatar, kemudian tertarik, nilai p=0,05 untuk tingkat nyeri dan p=0,00
saat itulah kepala janin menekan mulut rahim untuk tingkat kecemasan(Yulifah, 2009).
dan membukanya, jadi intensitas nyeri dari Dari hasil penelitian pemberian TENS
awal pembukaan sampai pembukaan lengkap tidak berpengaruh pada pembukaan 4 cm,
akan meningkatnya nyeri dan semakin kemungkinan hal ini terjadi karena
sering. Faktor psikologis yang dapat meningkatnya tingkat stres dan kecemasan
meningkatkan rasa nyeri adalah rasa takut ibu, menurut Norwitz (2007) nyeri
dan cemas yang berlebihan akan persalinan umumnya terasa hebat dan hanya
mempengaruhi rasa nyeri. Situasi dan 2-4 % ibu yang mengalami nyeri ringan
kondisi psikologis yang labil memegang selama persalinan. Persiapan melahirkan
peranan penting dalam memunculkan nyeri tidak berarti bebas dari nyeri dan rasa tak
persalinan yang lebih berat. Salah satu nyaman selama persalinan. Ibu harus mampu
mekanisme pertahanan jiwa terhadap stres menyiapkan diri terhadap terhadap perasaan
adalah konversi yaitu memunculkan tersebut secara realistis. Sikap positif
gangguan secara psikis menjadi gangguan terhadap peristiwa persalinan membuat kadar
fisik (Andarmoyo, 2013; Kashanian, 2010). endorfin tinggi, peningkatan endorfin ini
dapat menurunkan sensifitas nyeri. Ibu yang
Tabel 4 Pengaruh TENS terhadap Intensitas tidak tahu tetntang peristiwa yang akan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada terjadi pada persalinan akan menimbulkan
Pembukaan 4 cm takut, cemas sehingga nyeri ibu tidak
terkontrol (Norwitz, 2007; Budhiastuti,
TENS
Intensitas 2008).
Nyeri Intervensi Kontrol P Akibat dari stres persalinan akan berefek
Pembukaan
4 cm F % f % pada peningkatan hormon kortisol yang
Sedang 13 65 4 20 disekresikan oleh korteks adrenal,
Berat 7 35 16 80 0,011 merupakan hormon yang disekresikan oleh
Jumlah 20 100 20 100
tubuh dalam berespon terhadap stres fisik
Hasil análisis pengaruh antara kelompok dan emosi. Kadar kortisol dan katekolamin
dilakukan intervensi TENS dan kontrol meningkat saat persalinan dan berkolerasi
terhadap intensitas nyeri pada pembukaan dengan kecemasan serta nyeri akan semakin
serviks 4 cm, diperoleh bahwa sebagian hebat. Pengeluaran kortisol diaktifkan
besar tingkat nyeri kategori sedang pada terutama oleh stres negatif seperti rasa takut,
kelompok TENS, sedangkan kelompok cemas, depresi dan tidak ada kontrol (Leifer,
kontrol tingkat nyeri sebagian besar berada 2005; Kabat, 2004; Alehagen, 2001).
pada kategori berat. Namun berdasarkan Aktivasi sistem stres dan kecemasan
hasil uji statistik diperoleh nilai p > 0,05. yang berlebihan ini dapat memimpin
perubahan perilaku pada persepsi nyeri,

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 7

sehingga nyeri semakin hebat, ibu menjadi arus interferensi ada perbedaan berupa
tegang dan melawan kontraksi. Dengan pengurangan nyeri yang ditunjukkan dengan
demikian, memberikan stimulasi kulit penurunan nilai nyeri, begitu juga dengan
dengan menggunakan TENS akan dapat pemberian terapi TENS juga dapat
menjadikan efek biasa disebabkan stres yang mengurangi nyeri punggung bawah, terapi
dapat memimpin perubahan perilaku arus interferensi sama baiknya dengan
terhadap nyeri, sehingga dapat menurunkan TENS.
kemampuannya dalam mengatasi rasa Menurut (Wright, 2012). Meneliti
nyaman selama persalinan (Yulifah, 2009). seberapa besar pengaruh TENS untuk
mengurangi nyeri persalinan, TENS
Tabel 5 Pengaruh TENS terhadap Intensitas memiliki beberapa keunggulan karena TENS
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada merupakan tehnik non-invasif yang mudah
Pembukaan 8 cm digunakan dan dapat memberikan analgesi
yang mudah digunakan, portabel dapat
TENS
Intensitas memberikan analgesi secara terus-menerus
Nyeri
Intervensi Kontrol P untuk berbagai kondisi. Dalam bidang
Pembukaan
8 cm kebidanan sebagian besar TENS telah
f % f %
Sedang 11 55 6 30
dipromosikan untuk digunakan dalam nyeri
Berat 9 45 14 70 0,201 persalinan dan efektif dalam mengurangi
Jumlah 20 100 20 100 nyeri persalinan, TENS dapat digunakan
untuk menghindarkan intervensi analgesik
Pemakaian TENS pada kelompok lain yang dapat mengakibatkan efek terhadap
intervensi pada pembukaan 8 cm terdapat ibu dan bayi.
hubungan yang bermakna terhadap intensitas Faktor lain kemungkinan terjadi
nyeri hal ini terjadi karena TENS merupakan pengurangan nyeri pada persalinan terjadi
tehnik non invasif sederhana, selama apabila ibu mampu atau menanggulangi diri
pemberian TENS getaran pijatan agar selama persalinan merasa aman, sikap
menggunaakan arus listrik yang dihasilkan positif terhadap pemberian terapi TENS ini
oleh portable pulse generator dan diberikan meningkatkan rasa nyaman, peristiwa
melalui permukaan kulit yang sehat melalui persalinan membuat kadar endorfin tinggi,
bantalan hantaran elektroda. Cara pemberian peningkatan kadar endorfin ini dapat
Reiki TENS secara selektif akan menurunkan sensitifitas nyeri. Penelitian
mengaktifkan serat raba berdiameter besar yang dilakukan oleh Tumblin dan Simkin
(Aβ) tanpa mengaktifkan serat nociceptive (2001) tentang persepsi ibu hamil tentang
berdiameter lebih kecil (Aα dan C), sehingga peran bidan ketika persalinan menyimpulkan
menghasilkan subtansi analgesik segmental bahwa ibu mengharapkan agar bidan
yang dikeluarkan otak dengan cepat dan menyediakan waktu untuk memberi rasa
terlokalisir pada dermatom yang bekerja nyaman, dukungan emosional dan dukungan
pada sistim syaraf pusat dan perifer untuk informasi
mengurangi nyeri (Yulifah, 2009). Asumsi peneliti menunjukkan hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Paliyama bahwa stimulasi listrik oleh TENS
(2004), meneliti tentag perbedaan efek terapi mengurangi nyeri melalui hambatan
arus interferensi dengan TENS dalam nosiseptif pada tingkat presinaptik pada
mengurangi nyeri pada penderita nyeri kornu bagian dorsal. Sehingga menghambat
punggung bawah mendapatkan hasil terapi transmisi ke sentral. Rangsangan listrik pada

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 8

kulit mengaktifasi ambang rendah serabut Riau atas fasilitas yang telah diberikan.
syaraf bermielin. Input aferen dari serabut ini Kepada DR. dr. Joserizal Serudji, SpOG (K)
menghambat propagasi nosiseptif yang dan dr. Iskandar Syarif, SpA (K), sebagai
dibawa oleh serabut-serabut C kecil tak pembimbing atas masukan dan bimbingan
bermielin dengan menghambat transmisi dalam menyelesaikan tesis ini.
sepanjang serabut syaraf ini ke target sel T
yang terdapat pada subtansia gelatinosa DAFTAR RUJUKAN
kornu dorsal.
Mekanisme analgesi yang dihasilkan Alehagen, S,.Wijma,K.,Lundberg,U.(2005).
oleh TENS dapat dijelaskan dengan teori Fear, Pain, And Of Psychosomatic
pengontrolan gerbang (Gate Control Theory) Obstetrics and Ginecology, 26(3), 153-
157
oleh Melzack dan Wall. Teori ini dijelaskan
bahwa serabut syaraf dengan diameter kecil Andarmoyo S. (2013). Persalinan Tanpa
yang membawa stimulus nyeri akan melalui Nyeri Berlebihan : konsep dan Aplikasi
pintu yang sama dengan serabut yang Manajemen Nyeri Persalinan. Editor
memiliki diameter lebih besar yang Rose kusumaning. Yogyakarta : Ar-
membawa impuls raba mekanoreseptor, Ruzz Media.
apabila kedua serabut syaraf tersebut secara
Bagaskoro S. (2011). Buku Sakti Pijat Untuk
bersama-sama melewati pintu yang lebih
Kesehatan Refleksi, Akupresur dan
kecil. Gerbang biasanya tertutup, Akupuntur. Yogyakarta : Pinang Merah
menghalangi secara konstan transmisi Publisher.
nosiseptive melalui serabut C mencapai ke
sel-T. jika timbul rangsangan nyeri perifer, Bobak, I., Lowdermilk, D., Jensen, M.
informasi dibawa oleh serabut C mencapai (2004). Buku Ajar Keperawatan
ke sel T dan gerbang akan terbuka, Maternitas. Edisi 4. Alih bahasa :
Wijayarini, M.A. Jakarta : EGC
menyebabkan transmisi sentral ke thalamus
dan korteks dimana impulsa kan Budhiastuti FS, Hakimi M. Konseling dan
diinterpestasikan sebagai nyeri (Myles, Mekanisme Koping Ibu Bersalin.
2009). Journal of Educational, Health and
Community Psycology ; 1(1).
SIMPULAN
Burns, E.,& Blamey, C. (1994). Using
Akupresur dan TENS dapat berpengaruh
Aromatherapy in child-birth. Nursing
pada pengurangan intensitas nyeri pada Times, 90(9), 54-60.
persalinan kala I fase aktif, dimana akupresur
lebih baik digunakan pada pembukann Bonny, M. (2004). Persalinan Normal Tanpa
serviks 4 cm dan TENS baik digunakan pada Rasa Sakit. Yogyakarta : Puspa Swara
pembukaan serviks 8 cm.
Chung, L., Kuo, S., Huang, C. (2003).
Effects of Li4 and BL 67 Acupressure
UCAPAN TERIMA KASIH
on labor Pain and Uterine Contraction
Penulis mengucapkan terima kasih in the First Stage of Labor. Journal of
kepada STikes Hang Tuah Pekanbaru atas Nursing Reseach.
kesempatan yang diberikan untuk
melanjutkan pendidikan. Kepada Wilayah Ho,F,L.,Irene, L.,& Grace, M, G. (2011).
kerja puskesmas Kampar kiri tengah dan Intrapartum Transcutaneous Electrical
Perhentian raja kabupaten Kampar Provinsi Nerve stimulation for Pain Relief and

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 9

Outcome of Labour. Hongkong J


Gynaecol Obstet Midwifery; 11 : 12-8 Paliyama, JM. (2004). Perbandingan Efek
Terapi Arus Interferensi dengan TENS
Johnson, R. Taylor, W. (2013). Keterampilan dalam Pengurangan Nyeri Pada
Dasar Praktik Klinik Kebidanan (Skills Penderita Nyeri Punggung Bawah
For Midwifery Practice). Alih bahasa : Muskuloskeletal. Thesis. Universitas
Esty, W. Edisi 3. Jakarta : EGC Diponegoro Semarang.

Kabat. Chronic Pulmonary Lung Disease Is Pusdiknakes/WHO/JHPIEGO (2003).


A Sress Speeds HIV Desease Panduan Pengajaran Asuhan
Progressional A Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen
Psyconeuroimmunology Case Diploma III Kebidanan dalam Konsep
Presentation. Simposium Nasional Asuhan Kebidanan, Jakarta.
Perdana Psikoneuro Imunologi.
Surabaya, 24 Juli 2004. Ramamurthy,S., Alanmanou, E., Rogers, J
(2006). Decision Making in Pain
Kashanian M., Shahali S.(2010). Effects of Manajemen. 2nd Eition. Philadelphia :
acupressure at the Sanyinjiao Point MOSBY Elsevier.
(SP6) on the Process of active Phase of Reeder, Sahron J et al, (2013). Keperawatan
Labor in nulliparas Women.The Maternitas : Kesehatan Wanita, bayi
Journal of Maternal-Fetal and Neonatal dan Keluarga. Alih Bahasa : Yanti et
Medicine, july ; 23(7) : 638-631 al,. Editor Edisi Bahasa Indonesia : Eka
Anisa et al. Edisi 18. Jakarta : EGC
Klossner, N.J dan Hatfi eld,N. (2006).
Introductory Maternity dan Pediatric Rusdiatin EI, Maulana D. (2007). Pengaruh
Nursing. Philadelphia : Lippicott Pemberian Tehnik Akupresur Terhadap
Williams dan Walkins Tingkat Nyeri Persalinan Kala I di RS
Rajawali Citra Potorono Banguntapan
Lee, M, Chang, S. & Kang, D. (2004). Effect Bantul. Seminar Nasional Teknologi.
of SP6 Acupressure on labor Pain and Yogyakarta.
Lengt of Delivery Time in Women
During Labor.The Journal of Tournair M., Theau-Yonmeau, A.(2007).
Alternative and Complementary Complementary and alternative to pain
Medicine. relief During labor. Evid Based
Complement Altrnate Med. 4(4): 409-
Leifer, Gloria. (2005). Maternity Nursing 17
9th., Philadelphia: Elsevier Saunders.
Tumblin, A., Simkim, P. (2001). Pregnant
Maryunani, A. (2010). Nyeri Dalam Women’s Preceptions Of Their Nurse’s
Persalinan : Tehnik dan cara Role During Labor and Delivery. Birth,
Penanganannya. Jakarta. Trans Info 28(1).
Medika
WHO. (2001). Major Causes Of Maternal
Mochtar, R. (2003). Sinopsis Obstetri. Morbidity and Mortality in Pregnancy
Jakarta : EGC and Childbirth. Progress In
Reproductive Health Reseach. No. 56
Myles. (2009). Buku Ajar Bidan. Edisi 14.
Jakarta : EGC Wright, A et al (2012). Exsploring the
Evidence For Using TENS to Relieve
Norwitz, E. (2007). At a Glance Obstetri dan Pain. Nursing Practice Review Pain
Ginekologi. Edisi kedua. Alih bahasa : Management/Non-pharmalogical.
Diba Artsiyanti, E.P. Jakarta : Erlangga www.nursingtimes.net. 108(11). 20-23

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah


http://jurnal.fk.unand.ac.id 10

Yulifah, R.Purnomo,W. (2009). Penggunaan


Stimuli Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (Tens) Dapat
menurunkan Intensitas Nyeri dan
Tingkat Kecemasan pada Persalinan
Kala I. Indonesian Journal of Public
Health. 5(3) : 119-123.

Artikel : Tesis_Nelly Karlinah

Anda mungkin juga menyukai