Anda di halaman 1dari 3

KONSELING PASANGAN

NO. DOKUMEN :
NO. REVISI : HALAMAN :
PM.01.07/01.2.1/2195/
B 1/3
2012
RSUP DITETAPKAN OLEH :
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DIREKTUR UTAMA,
MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
25 JUNI 2012
ABDUL KADIR
NIP 196205231989031001

PENGERTIAN : Pelayanan konseling bagi pasangan dari klien/pasien yang sudah


pernah dilakukan konseling dan tes sukarela untuk penyakit HIV &
AIDS yang dilakukan antara konselor dengan pasangan klien/pasien
sendiri ataupun antara konselor dengan klien/pasien dan
pasangannya berdua.

TUJUAN : 1. Untuk memberikan informasi tentang pelayanan konseling


pasangan
2. Untuk memberikan kesiapan bagi pasangan untuk dilakukannya
tes darah
3. Untuk memfasilitasi problem relasi, dukungan,seksual dan lainnya.

KEBIJAKAN : SK Direksi Nomor: HK.02.05/1.2.2.4.20/376b/2012 tentang Kebijakan


Pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan Faktor Resiko Idu
dan Pemeriksaan Penunjang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar.

PROSEDUR : 1. Penanggung Jawab


Konselor
2. Sasaran
a. Pasangan dari klien/pasien yang sudah menjalani VCT.
b. Pasangan dari klien/pasien yang memiliki resiko terpajan HIV &
AIDS antara lain:
- Klien dari berbagai populasi berisiko pernah kontak seksual
bukan dengan pasangan (suami atau isteri) atau kontak
melalui darah.
- Klien dari berbagai populasi khusus ,misalnya populasi
ketergantungan obat melalui pemakaian jarum suntik,pekerja
seks,anak-anak yang berasal dari ibu yang berisiko,populasi
dengan perilaku seksual sejenis ,populasi penjara dan
migraan serta mereka yang mempunyai risiko dari
pekerjaannya misalnya perawat dan medis dal;am
mengalami pejanan okupasi.
3. Rincian Tugas
a. Persiapan:
- Menanyakan pada klien/pasien apakah klien/pasien mau
atau sudah membuka status HIV&AIDS-nya kepada
pasangan.
KONSELING PASANGAN

RSUP NO. DOKUMEN :


NO. REVISI : HALAMAN :
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO PM.01.07/01.2.1/2195/
B 2/3
MAKASSAR 2012

- Bila belum mau membuka status kepada pasangan ,maka


konseling pada klien/pasien secara berkelanjutan untuk
tetap mendorong pada pembukaan statuskepada
pasangandan menjaga perilaku berisiko.Konseling pre tes
pasangan ditunda, hanya member informasi umum dan
kepentingan dukungan dari pasangan dan pembukaan
statuskepada pasangan.
- Bila bersedia statusnya dibuka, maka dilakukan konseling
pasangan.
- Bila klien sudah membuka statusnya kepada
pasangannya,maka dilanjutkan konseling pasangan untuk
konseling pre tes pasangan.
b. Pelaksanaan :
- Bila klien/pasien belum membuka statusnya dan bersedia,
maka dilakukan konseling pasangan untuk membuka status
dulu dengan cek lis sebagai berikut:
1) Menanyakan tujuan kedatangan pasangan, apakah sudah
memahami maksudnya.
2) Menginformasikan tentang VCT, administrasi dan biuaya
3) Menekankan Konfidensialitas.
4) Menawarkan kepada klien/pasien apakah lebih nyaman
bila pasangan sendiri atau berdu.
5) Menyakan aapakah pernahmengetahui problem
kesehatan pasangan.
6) Menjaga relasi mereka selama ini
7) Mempertimbangkan: Bila memungkinkan ,maka dapat
dilakukan pembukaan status klien/pasien .Bila
dipertimbangkan akan potensial berisiko ,maka maka
pembukaan status ditunda,dan hanya membicarakan
tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental
secara umum.
- Bila dilakukan pembukaan status:
1) Mengatakan dengan nada biasa bahwa pasangannya
HIV&AIDS reaktif.
2) Diam dan mengamati reaksi yang bersangkutan
3) Menjelaskan arti HIV&AIDS reaktif
4) Memberi dukungan bila tampak ada reaksi emosi (juga
kepada keduanya bila dilakukan konseling berdua)
5) Mengevaluasi tentang kemungkinan tindak kekerasan
6) Setelah tenang , menanyakan tentang pengertian
penyakit HIV&AIDS yang diketahuinya
7) Memberi informasi tentang HIV&AIDS ,perlunya peran
dan dukungan pasangan ,perawatan
berkelanjutan,lenularan (ESSE) ,jalan masuk
virus,perjalanaqn penyakit, waktu timbul antibody
(Window Periode),macam-macam dan jenis tes dan arti
tes,pencegahan,pengobatan dan dukungan.
KONSELING PASANGAN

RSUP NO. DOKUMEN :


NO. REVISI : HALAMAN :
Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO PM.01.07/01.2.1/2195/
B 3/3
MAKASSAR 2012

8) Mempasi litesi untuk tes darahnya.


Bila klien/pasien sudah membuka statusnya kepada
pasangannya, maka dilanjitkan konseling pasangan untuk
pre tes dengan prosklien/pasien
edur seperti konseling pre tes.
Menawarkan untuk memilih: konseling pada pasangan
sendiri tanpa klie/pasien atau langsung berdua.
Bila klien/pasien dan pasangan memilih konseling
dilakukan sendiri pada pasangan,lakukan konseling pada
pasangan sendiri tanpa ditemani klien/pasien.
Setelah konseling menawarkan untuk dilakukan konseling
berdua.

UNIT TERKAIT : Klinik VCT IC, VCT PMTCT

Anda mungkin juga menyukai