Anda di halaman 1dari 8

BAB I

RISK MANAGEMENT

1.1 Konsep Risk, Hazard, Peril.


A. Risk
‘risk’ is used to mean the chance of gaining or losing something worthy such as
health, wealth, name, environment, etc ( School insurance inc, 2015).
Dapat dikatakan bahwa risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya peristiwa
yang dihadapi oleh seseorang atau organisasi yang dapat menimbulkan
terjadinya keuntungan ataupun kerugian. Terdapat dua tipe risiko , yaitu:
1. Speculative Risks: involve the possibility of both gain and loss.
Speculative risks are not insurable ( School insurance inc, 2015).
Merupakan suatu kemungkinan/ peluang yang dapat menimbulkan
terjadinya untung dan rugi. Contoh : investasi
2. Pure Risks: involve only possibility of loss ( School insurance inc, 2015).
Merupakan suatu kemungkinan/peluang yang dapat menimbulkan
terjadinya kerugian saja. Contoh : kemungkinan terjadinya kebakaran,
kemungkinan terpeleset saat lantai basah.
Syarat : kejadian yang akan datang, tidak pasti, menimbulkan kerugian.
B. Hazard

Hazard is any condition (such as smoking) that increases the possibility of a loss
or peril. ( School insurance inc, 2015)
Adalah suatu kondisi/kebiasaan/benda yang berpotensi menimbulkan terjadinya
kerugian atau peril. Contoh : Obatan - obatan dan alkohol merupakan chemical
hazard di rumah sakit yang berpotensi membahayakan kesehatan bila bukan
orang yang berkompeten di bidangnya yang menangani.
C. Peril
Peril is the actual cause of a loss ( School insurance inc, 2015).
Adalah suatu penyebab sesungguhnya/ langsung yang menimbulkan kerugian.
Peril ini disebabkan oleh hazard. Contoh: Kebakaran di Rumah Sakit Hyosarang,
Janseong, Jeolla, Korea Selatan, Rabu 28 Mei 2014, menewaskan sedikitnya 20
pasien dan seorang perawat.
1.2 Definisi Risk Management
“Risk management is an organizational model aimed at developing the
quality of management processes; it stands out by analysing the events that
have never materialized within the organization.” (Tetyana, 2017)

“The process of minimizing risk to an organization by developing systems


to identify and analyze potential hazards to prevent accidents, injuries, and
other adverse occurrences, and by attempting to handle events and incidents
which do occur in such a manner that their effect and cost are minimized.”
(QQUIP, 2009)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah sebuah cara


yang sistematis dalam memandang sebuah risiko, menentukan cara
penanganan yang tepat, menangani sumber risiko, dan memperkirakan
dampak yang ditimbulkan melalui tahapan identifikasi, analisis, penilaian;
yang bertujuan untuk meminimalisir risiko.

1.3 Ruang Lingkup Risk Management


Ruang lingkup risk mangement menurut Yamar Alam (2016) mencakup
delapan hal, yaitu:
1 Enterprise Risk Management (ERM): Comprehensive risk management of
the organization from top down including financial and business
viability(Alam, Yawar. 2016). Rumah sakit memiliki banyak sekali risiko
yang harus dikenali secara seksama. Risiko keselamatan pasien
merupakan risiko penting sehingga prosedur keselamatan wajib
diterapkan di setiap rumah sakit. Namun masih banyak risiko lain yang
harus diperhatikan dalam manajemen rumah sakit, baik berkaitan dengan
operasional, pemasaran, hukum, reputasi, keuangan, strategis
dsb. Mengelola seluruh risiko yang ada jelas tidak mudah karena
memerlukan upaya berkesinambungan serta komprehensif untuk
memastikan bahwa setiap risiko yang dihadapi telah teridentifikasi,
terukur dan terpetakan dengan baik. Kegagalan dalam mengidentifikasi
risiko dapat menimbulkan kerugian yang signifikan bagi rumah sakit.
Pengelolaan manajemen risiko secara menyeluruh dalam suatu
organisasi dikenal sebagai Enterprise Risk Management (ERM).
Keberadaan ERM sudah menjadi keharusan dalam pengelolaan
manajemen sebuah organisasi modern termasuk rumah sakit.
2 Patient care (Clinical). Risiko terhadap keselamatan pasien merupakan
risiko penting yang harus diperhatikan. Untuk menghindari terjadinya
risiko pada pasien diperlukan perawatan yang baik dan tepat terhadap
pasien tersebut.
3 Medical staff (Such as; credentialing, privileging, job descrip-tion,
employee insurance, trainings, medical coverage). Risiko yang
berhubungan dengan tenaga medis (Medical staff - related risks):
Kredential terhadap staf medis ?
a. Tindakan medis sesuai kompetensi dan prosedur baku ?
b. Apakah pasien di kelola dengan baik?
c. Apakah staf kita telah terlatih?
4 Non-medical staff (Such as; job description, training, medical coverage).
Risiko yang berhubungan dengan non-medical staff/ karyawan:
a. Risiko keselamatan dan kecelakaan kerja
b. Menjaga lingkungan yang aman
c. Kebijakan Kesehatan Karyawan :
d. mengurangi risiko penyakit akibat kerja dan cedera
e. menyediakan untuk pengobatan dan kompensasi pekerja untuk
penyakit atau cedera yang berhubungan dengan pekerjaan
5 Financial (Budgeting, cost-benefit and cost-effectiveness analysis,
insurance coverage). Manajemen risiko membantu unit operasi tiap
organisasi (entity) dan staf dengan mengelola dan menyeimbangkan
risiko yang melekat pada program dan kegiatan organisasi keuangan
(Financial Institutions).
6 Managerial (Such as; organogram, Job descriptions, delegation of work)
7 Project risk management (Such as scope, time, cost, human resources,
operational, procedural, technical, natural and political)
8 Facility Management and safety (Such as building safety, security of the
facility, hazardous materials and waste disposals (HAZMAT),
emergencies internal and external, fire safety, medical equipment
maintenance plan and maintenance plan for each of the utility system.
1.4 Tujuan Risk Management
Tujuan risk management menurut buku Requirement on clincal risk
management systems in hospitals dan QQUIP (2009) :
1 The process of minimizing risk to an organization by developing systems.
Bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisir risiko terjadinya hal -
hal yang dapat mengganggu keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di
tempat pelayanan kesehatan.
2 Aims to increas the safety of patients, person involved in their care and
the organization itself. Meningkatkan keamanan bagi pasien dan pihak
yang bersangkutan dengan perawatan pasien (seperti tenaga kesehatan
dan keluarga) dan tempat pelayanan kesehatan itu sendiri.

1.5 Prinsip Risk Management

IDENTIFICATION
EVALUATION

RISK
MANAGEMENT
PRINCIPLES ANALYSIS

TREATMENT

ASSESSMENT

Prinsip risk management berdasarkan buku Requirement on clincal risk

management systems in hospitals:


1. Aims to increase the safety of patients, persons involved in their care and

the organization itself, therby creating and protecting value. Manajemen

risiko bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien

dan termasuk orang-orang yang ada di dalam organisasi rumah sakit atau

healthcare tersebut agar dapat menciptakan pelayanan yang protektif

kepada pasien. Jadi walaupun pasien merupakan tujuan atau objek utama

dalam pelayanan kesehatan, namun keamanan dan keselamatan para

pemberi pelayanan dan tenaga medis juga diperhitungkan agar dapat

memberikan pelayanan yang terbaik.

2. Serves, together with quality management, for the organization’s

development. Dalam rumah sakit, oraganisasi tersebut harus memberikan

pelayanan terbaik kepada pasien. Karena dengan begitu maka rumah sakit

telah mengembangkan sistem pelayanannya.

3. Is part of decision-making proscess in the context of providing care for

patients. Manajemen risiko merupakan bagian dari proses dalam

menentukan keputusan. Keputusan-keputusan yang dimaksud adalah

dalam hal pemberian pelayanan yang prima kepada pasien rumah sakit

tersebut.

4. Address clinical risks in connection with prevention, diagnosis, treatment

and nursing care. Manajemen risiko dapat digunakan untuk mengatasi

risiko yang berhubungan dengan pencegahan, diagnosis, dan pelayanan

serta perawatan oleh tenaga medis.

5. Is sistemyc, strutured, prioritised and tailored to the needs of the

individual organization. Manajemen risiko merupakan pola berpikir yang


sistemik, terstruktur, yang terprioritaskan sesuai dengan kebutuhan dari

organisasi tersebut.

6. Is based on the best available information, figures, data, facts and

scientific findings. Manajemen risiko dilakukan berdasarkan informasi

yang tersedia, pelaku, data, fakta serta penemuan-penemuan ilmiah.

7. Foster inter-professional and inter-diciplinary communication.

Manajemen risiko harus mampu ikut membantu perkembangan

interprofesi dan komunikasi interdisipliner.

8. Takes into account the patient’s social, cultural and individual

environment and that of persons involved in their care.

9. Create target group oriented transparancy. Menciptakan target group

yang transparan

10. Reacts to developments in medicine and nursing care, as well as to

health-related economic and demographic change. Mampu mengimbangi

perkembangan dalam dunia pengobatan, perawatan pasien, dan perubahan

perubahan ekonomis serta demografis yang berhubungan dengan

kesehatan

1.6 Tahapan Risk Management

Berdasarkan sumber yang kami baca, terdapat lima langkah dalam managemen
risiko, yaitu:

A. Establish the context


B. Risk Identification
“Hospitals and rehabilitation clinics identify the risks that have the potential
to harm patients, those persons involved in providing patient care or the
organisation itself.”
Merupakan tahapan paling awal dalam managemen risiko, pada tahap ini
pelayan kesehatan mengidentifikasi risiko apa saja yang berpotensi untuk
membahayakan pasien, tenaga kesehatan, ataupun orang - orang yang
bersangkutan di tempat pelayanan kesehatan tersebut. Caranya adalah dengan
mengumpulkan data - data ataupun informasi lain dari laporan yang ada di tempat
pelayanan kesehatan. Berdasarkan sumber yang kami ambil, juga dikatakan
bahwa manajemen risiko sepatutnya memberikan perhatian khusus dari perspektif
pasien.

Laporan yang dapat diperhatikan dalam melakukan identifikasi risiko:

1. notifications from reporting and learning systems, especially the Critical


Incident Reporting System (CIRS),

2. events that have caused harm to patients,

3. liability cases,

4. occupational accidents,

5. complaints,

6. Quality and Risk Management Risk Policy

7. Strategy

8. survey results

C. Risk Analysis

Analisis risiko sendiri kegiatan menganalisa untuk menentukan besar


kecilnya suatu risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
dan besarnya akibat yang ditimbulkan

D. Risk Assessment

penilaian risiko merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk


memperkirakan suatu risiko dari situasi yang bisa didefinisikan dengan jelas
ataupun potensi dari suatu ancaman atau bahaya baik secara kuantitatif atau
kualitatif. Adalah penilaian suatu risiko dengan membandingkan terhadap
tingkat/kriteria yang telah ditetapkan. Dalam menilai suatu risiko terdapat
standard yang bisa dipakai acuan, salah satunya ialah standard AS/NZS 4360
yang membuat peringkat risiko sebagai berikut:

E : Extreme Risk (Sangat berisiko segera secepatnya dibutuhkan tindakan)

H : High Risk (Risiko yang besar dibutuhkan perhatian dari manajer puncak)

M : Moderat Risk (Risiko sedang, diibutuhkan sebuah tinggakan agar risiko


berkurang)

L : Low Risk (Risiko rendah masih ditoleransi).

Tool/ alat dari risk assessment adalah risk grading untuk menentukan derajat
resiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya..

E. Risk Treatment

F. Evaluation

Anda mungkin juga menyukai