Anda di halaman 1dari 11

RESUME KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Fahmi Nugraha Heryanto


Pendidikan IPS / FPIPS
Nugrahafahmi1@gmail.com

Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd., Ence Surahman, M.Pd.

A. Pendahuluan
kurikulum merupakan hal yang menjadi pembelajaran yang dapat
implementasikan sesuai dengan kaidah yang berlaku yang mempunyai beberapa aspek
yang harus dijalankan untuk itu dengan kurikulum kita dapat menjalankan pembelajaran
sesuai dengan hal yang seharusnya kita ajarkan sebagai acuan yang saling
berkesinambungan
Terdapat rumusaan masalah sebagai berikut; Apakah pengertian, landasan,
kompiinen, prinsip pengembangan kurikulum ? Bagaimana model pengembangan dan
evaluasi kurikulum? Apakah pengertian konsep dasar, komponen, prinsip pembelajaran?
Bagaimana pendekatan dan inovasi kurikulum dan pembelajaran?

Tujuan penulisan ini dinataranya adalah Memahami pengertian, landasan, kompiinen,


prinsip pengembangan kurikulum, memahami model pengembangan dan evaluasi
kurikulum, memahami pengertian konsep dasar, komponen, prinsip pembelajaran,
memahami pendekatan dan inovasi kurikulum dan pembelajaran

Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami apa yang dimaksud
dengan kurikulum beserta berbagai komponen pengembangan yang ada dan memhami
apa yang disbut dengan pembelajaran dengan segala komponen yang terdapat
didalamnya, terlebih bagi calon pendidik agar menjadi referensi dalam belajar dan
pembelajaran.

1
B. Pembahasan
Hakikat Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani
kuno yang berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada waktu itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Orang
mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari mulai start sampai
finish.Dalam arti sempit kurikulum diartikan sebagai “sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh untuk mendapatkan ijazah”. Sedangkan pengertian lain yaitu “kurikulum
merupakan sekumpulan mata pelajaran yang bersifat sistematis dan diperlukan untuk
mendapatkan ijazah dalam bidang studi tertentu”.
Kurikulum istilah mengacu pada pelajaran dan diajarkan di sekolah atau kursus
tertentu atau program materi. Dalam kamus, kurikulum sering didefinisikan sebagai
kursus yang ditawarkan oleh sekolah, tetapi jarang digunakan dalam pengertian umum di
sekolah. Tergantung pada bagaimana luas pendidik mendefinisikan atau menggunakan
istilah, kurikulum biasanya mengacu pada pengetahuan dan keterampilan siswa
diharapkan untuk belajar, yang mencakup standar belajar atau tujuan belajar mereka
diharapkan.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, kurikulum didefinisikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan dalam penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya pada dan setiap tahun pendidikan kegiatan belajar
mengajar.
Komponen-komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen
tertentu. Kurikulum terbagi dalam empat komponen,yakni komponen tujuan, isi
kurikulum, metode atau strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi.

Sebagai suatu sistem, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Manakala salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu atau ridak
berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan terganggu. Yakni,
(1) Komponen Tujuan. Komponen kurikulum yang pertama ini berhubungan engan arah
atau hasil yang diharapkan. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan
visi dan misi sekolah serta tujuan yang lebih sempit adalah tujuan setiap mata pelajaran,

2
(2) Komponen Isi/Materi Pelajaran. Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar setiap siswa, (3) Komponen Metode/Strategi.
Komponen ini merupakan yang terpenting karena berhubungan dengan implementasi
kurikulum, (4) Komponen Evaluasi, Evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah
tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum dan sebagainya

Landasan Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum


oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun yang menjadi landasan dalam
pengembangan kurikulum yaitu: 1) Landasan Filosofis, memberikan arah dan metodologi
terhadap praktik-praktik pendidikan, sedangkan praktik-
praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan filosofis.
Keduanya sangat berkaitan erat. Hal inilah yang menyebabkan landasan filosofis menjadi
landasan penting dalam pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum di
Indonesia mengacu pada Filsafat pendidikan pancasila. 2) Landasan Psikologis, Dalam
pengembangan kurikulum, minimal ada dua landasan psikologi yang mempengaruhinya,
psikologi perkembangan dan psikologi belajar. 3) Landasan Yuridis, landasan yuridis
pengembangan kurikulum di NKRI ini adalah UUD 1945 (pembukaan alinia IV dan pasal
31), peraturan-peraturan perundangan seperti: UU tentang pendidikan (UU No.20 Tahun
2003), UU Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Surat Keputusan
dari Dirjen Dikti, peraturan-peraturan daerah dan sebagainya.

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip adalah hal yang sifatnya sangat penting, dan menjadi sebuah kepercayaan.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada pengertian berbagai hal
yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal terkait dengan
pengembangan kurikulum. Terdapat empat sumber prinsip pengembangan kurikulum,
yaitu: data empiris (empirical data), data eksperimen (experiment data), cerita/legenda
yang hidup di masyarakat (folklore of curriculum), dan akal sehat (common sense).

3
Sesuai dengan sumber datanya, maka prisip-prinsip pengembangan kurikulum
bisa di klasifikasikan mennjadi tiga tipe prinsip, yaitu: anggapan kebenaran utuh atau
menyeluruh (whole truth) anggapan kebenaran parsial (partial truth), dan anggapan
kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis).

Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum juga dapat dibagi lagi menjadi


dua kategori, yakni prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum merujuk pada prinsip
yang harus diperhatikan dalam berbagai komponen yang membangunnya. Prinsip umum
pengembangan kurikulum meliputi prinsip relevansi, fleksibel, kontinuitas, praktis atau
efisien, dan efektivitas. prinsip khusus, yang berarti hanya berlaku pada tempat dan situasi
tertentu.

Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum

Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara-cara yang dapat ditempuh atau


dilakukan dalam mengembangkan kurikulum. Terkait dengan pendekatan pendekatan
kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan
mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis untuk menghasilkan
kurikulum yang sesuai dengan yang diharapkan. Sebagaimana Syaodih (2000)
mengemukakan dua pendapat pengembangan kurikulum, yaitu (1) pendekatan
pengembangan kurikulum berdasarkan sistem pengelolaan, dan (2) pendekatan
pengembangan kurikulum berdasarkan fokus sasaran.

Sedangkan, Model pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu cara


dalam menunjukan hubungan antara komponen-komponen utama kurikulum. Komponen
utama kurikulum yang dimaksudkan adalah tujuan, isi, proses dan evaluasi.

Model-model pengembangan kurikulum diantaranya, (1) Model Tyler, (2) Model


Taba, (3) Model Olivia, (4) Model Miller-Seller, (5) Modal Gagne, (6) Model Robinson,
(7) Metode Weimtein dan fantini, (8) Model Zais, (9) Model Beuchamp, (10) Model
Roger’s, (11) Model Action-Research yang Sistematis, (12) Model Teknologis, (13)
Model Laurie Brady

Evaluasi Kurikulum
Evaluasi berasal dari bahasa inggris, Evaluation berarti penilaian atau penaksiran.
Sedangkan menurut istilah para pakar kependidikan, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan

4
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminandan
penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut : (a). mengetahui kadar pemahaman
peserta didik terhadap materi pelajaran, (b). melatih keberanian dan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi yang disajikan, (c). mengetahui tingkat perubahan
prilakunya, (d). mengetahui siapa di antara peserta didik yang cerdas dan yang lemah.
manfaat evaluasi pembelajaran ada beberapa hal : (a). Membuat keputusan berkenaan
dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran., (b). Meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakekat Belajar, Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri
seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap,
dan berbuat. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang
relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu
tahapannya adalah : (1) Tahap acquisition, (2) Tahap storage, (3) Tahap retrieval.
Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung jawab dan
kepercayaan penuh atas belajarnya.
Hakekat PembelajaranSecara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu
kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian
demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih
baik. Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara
bagaimana suatu generasi belajar.

Komponen-Komponen Pembelajaran
(1) Peserta didik, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

5
pendidikan tertentu. Peserta didik adalah subjek yang bersifat unik yang mencapai
kedewasaan secara bertahap. 2) Guru, guru adalah seseorang berkepribadian yang
memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar dan berpartisipasi penuh
dalam menyelenggarakan pendidikan. 3) Tujuan Pembelajaran, tujuan pembelajaran
memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik,
mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur
pengajaran, serta untuk mengukur prestasi belajar siswa. 5) Metode, strategi atau cara
yang dilakukan oleh guru dalam melakukan hubungan atau interaksi dengan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, dan latihan yang diterapkan pada
model pembelajaran kooperatif. 6) Media, Dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar. 7)
Evaluasi, evaluasi merupakan proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek
tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi berasal dari bahasa inggris, Evaluation berarti penilaian atau penaksiran.
Sedangkan menurut istilah para pakar kependidikan, yaitu kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminandan
penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut : (a). mengetahui kadar pemahaman
peserta didik terhadap materi pelajaran, (b). melatih keberanian dan mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali materi yang disajikan, (c). mengetahui tingkat perubahan
prilakunya, (d). mengetahui siapa di antara peserta didik yang cerdas dan yang lemah.
manfaat evaluasi pembelajaran ada beberapa hal : (a). Membuat keputusan berkenaan
dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran., (b). Meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran.
Pendekatan, Strategi Dan Model Pembelajaran

6
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran
melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu; atau, aplikasi suatu cara pandang dan
pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antar siswa dengan
guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan
untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan
kurikulum.
Pembelajaran adalah kegiatan di mana guru melakukan peranan-peranan tertentu
agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Terdapat
berbagai konsepsi tentang pembelajaran, hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan
pendekatan yang digunakan orang dalam memahami makna pembelajaran. Strategi
pembelajaran adalah pola umum rencana interkasi antara siswa dengan guru dan sumber
belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
Secara sederhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan dengan
ditandai oleh adanya hal yang baru. Pada dasarnya inovasi merupakan pemikiran
cemerlang yang bercirikan hal baru atau pun berupa praktik – praktik tertentu ataupun
berupa produk dari suatu hasil pemikiran dan olah teknologi yang diterapkan melalui
tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan masalah persoalan
yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan tertentu yang terjadi dimasyarakat.

Beberapa contoh inovasi antara lain : program belajar jarak jauh, menegemen
berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran kontekstual, pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (pakem).
Ada keterkaitan erat antara difusi, inovasi dan komunikasi, oleh karena difusi adalah
proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya dan sebagainya sebagai
suatu produk inovasi, maka aspek komunikasi menjadi sangat penting dalam
menyebarluaskan gagsan, ide, ataupun produk tersebut.

7
C. Penutup
Kurikulum dan pembelajaran adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara menurunkan apa yang
sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan pembelajaran, penentuan bahan ajar,
dalam kegiatan atau strategi belajar, dan juga dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu
merupakan aspek yang dominan harus dijadikan acuan dalam pembelajran yang
menjadikan mutu pendidikan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Suatu
pendidikan tidak terlepas dari semua komponen pendidikan yang satu dengan yang
lainnya karena semua itu bagian suatu bagian system yang harus berjalan secara
sistematis dan harmonis, seandainya satu bagian itu tidak ada mengakibatkan ketidak
harmonisan yang dirasakan, tidak satu komponen lebih-lebih semua komponen-
komponen pendidikan lainnya.
Diharapkan bagi para pembaca bisa menambah atau memperdalam keilmuannya
di bidang kurikulum dan pembelajaran ini, terlebih bagi pendidik dan calon pendidik agar
menjadi referensi dalam proses belajar dan pembelajaran.

8
Daftar Pustaka:

Edward S. Ebert II, Christine Ebert, Michael L. Bentley Curriculum Definition


Updated on Jul 19, 2013
Nana.S.Syaodih,Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h.267.
Zaenal Arifin
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran KTSP, (Jakarta: Kencana,2008), h. 59
Pegembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam ( Jogjakarta: DIVA
Press, h.36.
Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, (2016) KURIKULUM DAN
PEMBELAJARAN. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Ross, C. C. And Stanley, J. C. Measurement in Today’s School, N.Y.: Pretince-Hall, Inc.


Chapters 12-14.

Dakir, H. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Rineka Cipta. Jakarta.

Putra, Andra. 2014. Landasan dan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum.


http://andraputraa.blogspot.co.id/2014/03/landasan-dan-prinsip-prinsip.html.
Diakses pada tanggal 27 September 2016

Prawijaya, Wisnu 2015. Landasan Dan Prinsip Pengembangan Kurikulum.


http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/2015/10/13/landasan-dan-prinsip-
pengembangan-kurikulum/ . Diakses pada tanggal 27 September 2016

Alvior, Mary (2015) The Meaning and Importance of Curriculum Development (online)
tersedia di: https://www.linkedin.com/pulse/meaning-importance-curriculum-
development-dr-mary-alvior

Halimah, Lely (2010). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rizqi Press.

9
Yulianti, Teti (2015). Pendekatan dan Model-Model Pengembangan Kurikulum
(0nline) tersedia di:
http://pengembangankurikulum14.blogspot.co.id/2015/08/pendekatan-dan-
model-model-pengembangan.html
Al-Fauzany, Zamri (2010) EVALUASI PEMBELAJARAN (Online) Tersedia di
http://pendidikcerdik.blogspot.co.id/ diakses pada 22 November 2016

Abidin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran ( file pdf ) diakses pada 22 November 2016
Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.

Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Knight, George R. 1982. Issues and Alternatives in Educational Philosphy. Cet. XII,
Michigan: Andrews University Press.

Damanik, Erikson. (2015) Pengertian Dan Komponen-Komponen Pembelajaran


Menurut Ahli (Daring) tersedia di: http://pengertian-pengertian-
info.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-komponen-komponen.html (di akses
pada 9 November 2016)

Riyana, Acep. Komponen-Komponen Kurikulum (Daring) tersedia di:


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/19620906198601
1-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf (di akses
pada 9 november 2016)

UNESCO, (2001) ICT Development at School level. Tersedia di: http://www.edu.ge.ch


Al-Fauzany, Zamri (2010) EVALUASI PEMBELAJARAN (Online) Tersedia di
http://pendidikcerdik.blogspot.co.id/ diakses pada 22 November 2016
Abidin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran ( file pdf ) diakses pada 22 November 2016
Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara

Sidik, Arash (2013) Inovasi kurikulum dan Pembelajaran (Online) tersedia di:
https://arassh.wordpress.com/2013/03/22/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran/
diakses pada 30 November 2016

10
11

Anda mungkin juga menyukai