Anda di halaman 1dari 18

PROBLEMATIKA PENYELESAIAN SENGKETA WARIS

DI KABUPATEN GORONTALO

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Magister Hukum (MH) Dalam Bidang Hukum Keluarga

Oleh:

Nurlina Bulotio
NIM: 16 2011 023

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM KELUARGA


(AKHWAL SYAKHSIYYAH)
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN AMAI GORONTALO
2018 M/1439 H

i
PROBLEMATIKA PENYELESAIAN SENGKETA WARIS
DI KABUPATEN GORONTALO

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Magister Hukum (MH) Dalam Bidang Hukum Keluarga

Oleh:

Nurlina Bulotio
NIM: 16 2011 023

Dosen Pembimbing

Dr. Hi. Zulkarnain Suleman, M.HI


Dr. Nova Eventy Mohammad, M.HI

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM KELUARGA


(AKHWAL SYAKHSIYYAH)
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN AMAI GORONTALO
2018 M/1439 H

ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
UJIAN AKHIR MUNAQASYAH TESIS

Tesis yang berjudul Problematika Penyelesaian Sengketa Waris Di


Kabupaten Gorontalo, yang ditulis oleh Nurlina Bulotio NIM: 16 201 1 023, telah
diujikan dalam Sidang Ujian Akhir Munaqasyah Tesis yang diselenggarakan pada
hari Senin, 23 Juli 2018 M., bertepatan dengan 10 Dzulqa’dah 1439 H., karenanya,
tim penguji memandang bahwa tesis tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah,
serta dapat disetujui untuk dipublikasikan.

TIM PENGUJI

1. Dr. H. Kasim Yahiji, M.Ag (...............................................)

2. Dr. Sofyan A.P. Kau, M.Ag (...............................................)

3. Dr. Ahmad Faisal, M.Ag (................................................)

4. Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.HI (................................................)

5. Dr. Nova Effenty Muhammad, M.HI (................................................)

Gorontalo, 26 Juli 2018 M.


13 Dzulqa’dah 1439 H.
Diketahui Oleh,
Direktur Pascasarjana
IAIN Sultan Amai Gorontalo

Dr. H. Kasim Yahiji, M.Ag


NIP: 19610522 199003 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN

iii
Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurlina Bulotio

Nim : 162011023

Jenjang : Magister

Program Studi : Hukum Keluarga

Menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Problematika Penyelesaian Sengketa

Waris Di Kabupaten Gorontalo” merupakan hasil penelitian/karya saya sendiri,

kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika dikemudian hari hal itu

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan

sanksi lainnya yang berkaitan dengan pelanggaran tersebut.

Gorontalo, Juli 2018


Yang Menyatakan

Nurlina Bulotio
Nim: 162011023

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

iv
Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurlina Bulotio

Nim : 162011023

Jenjang : Magister

Program Studi : Hukum Keluarga

Menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Problematika Penyelesaian Sengketa

Waris Di Kabupaten Gorontalo” secara keseluruhan benar-benar bebas dari

plagiasi. Jika dikemudian hari hal itu tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi berupa pencabutan gelar dan sanksi lainnya yang berkaitan dengan

pelanggaran tersebut.

Gorontalo, Juli 2018


Yang Menyatakan

Nurlina Bulotio
Nim: 162011023

KATA PENGANTAR

v
Puji syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang senantiasa melimpahkan rahmat,

taufiq dan hidayah-nya. Tak lupa selawat dan salam disampaikan kepada junjungan

Nabi besar Muhammad saw., sehingga kami dapat menyelesaikan tesis ini, dengan

judul: “Problematika Penyelesaian Sengketa Waris Di Kabupaten Gorontalo”,

pada Program Studi Hukum Keluarga, Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Dapat disadari bahwa meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun tesis

ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena terbatasnya ilmu pengetahuan,

waktu, tenaga, pikiran, serta literatur bacaan yang dikuasai, sehingga saran dan

masukan sangat diharapkan demi kesempurnaan tesis ini. Tesis ini berhasil

diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Segala bantuan, budi baik dan

uluran tangan berbagai pihak yang telah diterima dalam studi maupun dari tahap

persiapan sampai tesis ini terwujud, tidak mungkin untuk disebutkan seluruhnya.

Maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih setulusnya kepada:

1. Dr. Lahaji, M.Ag., Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo.

2. Dr. Hi. Kasim Yahidji, M.Ag., Direktur Pascasarjana IAIN Sultan Amai

Gorontalo, yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan untuk

penyelesaian tesisi ini.

3. Dr. Erwin Jusuf Thaib, M.Ag., wakil Direktur Pascasarjana IAIN Sultan

Amai Gorontalo.

4. Dr. Hj. Titin Samsudin, M.HI., Ketua Program Studi Magister Hukum

Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah), yang telah banyak memotivasi dan

banyak memberikan arahan dalam proses penyelesaian tesis ini.

vi
5. Dr. H. Zulkarnain Suleman, M.HI dan Dr. Nova Effenty Muhammad, M.HI,

selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, petunjuk dan motivasi dalam hal penyelesaian tesis ini.

6. Dr. H. Lukman Arsyad, M.Pd, Direktur Pascasarjana IAIN Sultan Amai

Gorontalo Periode 2015-2017 dan Dr. H. Ajub Ishak, S.Ag, MA, selaku

Ketua Program Studi Magister Hukum Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah)

Periode 2015-2017, yang juga sebagai moderator pada saat ujian proposal

tesis dan sebagai Penguji Utama dalam ujian proposal tesis yang telah

banyak memberikan arahan dan petunjuk dalam penyusunan tesis ini.

7. Dosen-dosen pengajar pada Pasca Sarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

yang telah banyak membagikan ilmunya semasa perkuliahan berlangsung.

8. Teman-teman angkatan kedua tahun 2016 Pasca Sarjana IAIN Sultan Amai

Program Studi Magister Hukum Keluarga (Akhwal Syakhsiyyah) kelas A,

yang saling memberikan semangat dan saling membantu dalam proses

penyelesaian tesis ini.

9. Suami Tercinta, yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun

materil sampai perkuliahan ini selesai, dan tak lupa pula kepada anak semata

wayang, yang juga telah banyak memberikan dukungan dan hiburan pelepas

lelah dalam memacu semangat untuk selesainya tesis ini.

Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemahaman tentang problematika

kewarisan di masyarakat dan pemahaman tentang hukum keluarga pada umumnya.

Akhirnya hanya doa yang dapat kami panjatkan kiranya seluruh masukan,

kritikan, bantuan para pembaca skalian menjadi amal sholeh dan mendapat balasan

vii
pahala dari Allah swt.. Semoga Allah menganugerahkan kecerdasan spritual,

kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional.

Gorontalo, Juli 2018


Penulis,

Nurlina Bulotio

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

viii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
PENGESAHAN TESIS ...................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERISASI ..................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xvii
i
ABSTRACT ........................................................................................................ xix
‫ الداخلي‬.................................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................................... 9
D. Devinisi Oprasional Dan Fokus Penelitian ......................................... 10
E. Kontribusi Pengembangan Keilmuan ................................................. 11
F. Telaah Pustaka .................................................................................... 11
G. Gambran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pandangan Umum Tentang Problematika Dan
Kewarisan Islam ................................................................................. 19
B. Sumber Dan Asas Hukum Kewarisan ................................................ 26
C. Kewarisan Dalam Kompilasi Hukum Islam ....................................... 32
D. Prinsip Dan Prosedur Pengajuan Gugatan Waris ............................... 37
E. Kedudukan Hukum Waris Islam ........................................................ 47
F. Kedudukan Dan Kebebasan Hakim .................................................... 56
G. Penundaan Pembagian Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam ............... 62

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis, Lokasi Dan Sumber Data Penelitian ......................................... 69
B. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 71
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 71
D. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 72

ix
BAB IV SENGKETA WARIS DI PENGADILAN AGAMA LIMBOTO
A. Faktor Penyebab Terjadinya Sengketa Waris
Di Kabupaten Gorontalo .................................................................... 79
B. Pertimbangan Hakim Dalam Penyelesaian Sengketa Waris ........................ 105

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 124
B. Rekomendasi ...................................................................................... 125

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127


LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

x
1. Tabel 1 : Kondisi Perkara Gugatan Di Pengadilan Agama Limboto 16

2. Tabel 2 : Kondisi Perkara Permohonan Di Pengadilan Agama Limboto 17

3. Tabel 3 : Data Perkara Warisan Di Pengadilan Agama Limboto 74

PEDOMAN TRANSLITERISASI

xi
A. Transliterisasi Arab-Latin

Naskah Tesis ini didalamnya banyak dijumpai nama dan istilah teknis

(technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman

transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsonan

ARAB LATIN

Konsonan Nama Konsonan Nama


‫ا‬ Alif Tidak Tidak dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Tsa Ts Es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ H}a H Ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Dzal Dz De dan ha
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy Es dan ha
‫ص‬ Shad Sh Es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dha D De (dengan titik di bawah)
‫ط‬ Tha T Te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Zha Z Zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘Ain ‘ Apostrof terbalik di atas
‫غ‬ Ghain Gh Ge dan ha
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wawu W We

xii
‫هـ‬ Ha H Ha
‫ء‬ Hamzah ’ Apostrof
‫ي‬ Ya Y Ye

Huruf (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda

apapun. Jika ia terletak ditengah dan akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab sama halnya vokal dalam bahasa Indonesia,

terdiri atas vokal tunggal atau monoflog dan vokal rangkap atau diflog. Vokal

tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterisasinya

sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


Fathah A A
Kasrah I I
Dhummah U U

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterisasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


‫ى‬ Fathah dan Ya Ai a dan i
‫ؤ‬ Fathah dan Wau Au a dan u

Vokal rangkap atau diflog bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan

dengan gabungan huruf sebagai berikut:


a. Vokal rangkap ( ‫) أَو‬ dilambangkan dengan gabungan huruf aw,
misalnya: al-yawm.
b. Vokal rangkap ( ‫ ) أَي‬dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:
al-bayt.
3. Maddah

xiii
Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat

dan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf dan

tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, yaitu:

Harakat Dan Huruf Dan


Nama Nama
Huruf Tanda
‫ا‬ ‫ي‬ Fathah dan alif atau Ya A A dan garis diatas
‫يي‬ Kasra dan ya I I dan garis diatas
‫و‬ Dhumma dan wau U U dan garis diatas

Contoh:
‫ماث‬ : Maata

‫رمي‬ : Raamiy

4. Ta’marbutah

Transliterasinya untuk ta’marbutah ada dua, yaitu: ta’marbutah yang hidup

atau mendapat harkat fathah, kasrah dan dhummah, transliterasinya adalah [t].

Sedangkan ta’marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, translirasinya

adalah [h].

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

ta’marbutah itu ditransliterasikan dengan ha(h).

Contoh:

‫المدينة الفاضلة‬ : Almadinah alfadhilah

‫الحكمة‬ : Alhikmah

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau

tasydid (-), transliterasinya dalam tulisan latin dilambangkan dengan huruf yang

sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu.


Contoh:

xiv
‫ربنا‬ : Rabbanaa

‫نجينا‬ : Najjainaa

Jika huruf ‫ ئ‬bertasyydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf

kasrah (‫ )ئ‬maka ia ditransliterisasi seperti huruf maddah menjadi ii.

Contoh:

‫علئ‬ : ’Alii (bukan ‘Aliyy ‘Aly)

‫عربي‬ : Arabii (bukan ‘Arabiyya atau ‘Araby)

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf (alif-

lam ma’rifah), transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf

“al”, terpisah dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung (-), misalnya ( ‫البَيت‬

= al-bayt ), ( ‫ =السَّمآء‬al-sam̄a’ ). Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung

yang mengikutinya.

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi spostrof (‘) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal

kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan arab ia berupa alif.

Contoh:

‫ ثامرون‬: Ta’muruuna

‫النوع‬ : Al-nau’

‫شئء‬ : Syai’un

‫امرث‬ : Umirtu

8. Penulisan Kata Arab Yang Lazim Digunakan Dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau

xv
sering ditulis dalam tulisan Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik

tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterisasi di atas. Misalnya, kata al-

Quran (dari al_Quran), Alhamdulillah dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata

tersebut menjadi bagian dari saru rangkaian teks Arab, maka harus ditransliterasi

secara utuh.

9. Lafz Al-Jala (‫)هللا‬

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya

atau berkedudukan sebagai muha˃f ilaih (frasa nominal), ditransliterasikan tanpa

huruf hamzah.

Contoh:

‫ دين هللا‬: Diinullah

‫با هللا‬ : Billaah

Adapun ta’marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz al-

jala˃lah, ditransliterasi dengan huruf [t].

Contoh:

‫ هم قير حمة هللا‬: Hum fiirahmatillah


10. Huruf Kapital
Walaupun sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps),
dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan
huruf kapital berdasarkan pedomaan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku (EYD).
Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan awal nama diri (orang,
tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului
oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal
nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal
kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-
), ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang

xvi
didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam
catatan rujukan (CK, DP, CDK, DR).
Contoh:
Wa ma Muhammadun illarasul
Inna awwala baitin wudhl’a linnaasi lallazii bi bakkata
Jika nama resmi seseorang menggunakan kata ibnu (anak dari) dan abu˃
(bapak dari) sebagaimana kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus
disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi.
Contoh:
Abu al-Walid Muhammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu al-
Walid Muhammad (bukan: Rusd, Abu Al-Walid Muhammad Ibnu).
Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:
swt. = subahaa nahuu wa ta’alaa
saw. = sallallahu a’laihi wa sallam
as. = ‘alaihi al-salaam
H = Hijriah
M = Masehi
HR = Hadis Riwayat
Q.S = Quran Surat

xvii
ABST RAK

Nama : Nurlina Bulotio


NIM : 162011023
Judul Tesis : Problematika Penyelesaian Sengketa Waris Di Kabupaten
Gorontalo

Problematika penyelesaian sengketa waris di Kabupaten Gorontalo dalam


prosesnya banyak ditemukan hal-hal yang menyebabkan terjadi sengketa waris.
Pada umumnya terjadinya sengketa waris yang terjadi di Kabupaten Gorontalo ini
disebabkan oleh para ahli waris yang merasa kurang puas dengan apa yang
diinginkan serta banyak dilakukan oleh ahli waris sah berdasarkan keturunan,
sehingga terjadilah gugatan sengketa waris di Pengadilan Agama Limboto.
Sengketa waris ini banyak dilakukan setelah pewaris meninggal dunia dalam waktu
yang terlalu lama, sehingga menimbulkan problem yang berakhir dihadapan sidang
pengadilan.
Tesis ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengambil lokasi atau wilayah tertentu sebagai objek penelitian yaitu di
Kabupaten Gorontalo yang menjadi wilayah hukum Pengadilan Agama Limboto
dengan mengambil sample 3 tahun terakhir yaitu tahun 2014 sampai dengan 2016.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, sementara metode analisis data yang
digunakan adalah metode deskriptif yang menggambarkan tentang proses dan
penyelesaian perkara yang sedang diteliti, sementara untuk pendekatan penelitian
menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian dilakukan melalui proses
wawancara, observasi, dokumentasi, selanjutnya dilakukan pengkajian dan
dipahami dengan cara dianalisis dan disimpulkan untuk mendapatkan keakuratan
data yang telah diperoleh.
Penelitian ini diharapkan mampu meminimalisir terjadinya sengketa
warisan di masyarakat Kabupaten Gorontalo, penting untuk mendahulukan proses
musyawarah mufakat diluar persidangan, sehingga perkara warisan tidak selalu
diselesaikan di Pengadilan Agama. Selain itu apabila tetap saja perkara di
mohonkan untuk diselesaikan di Pengadilan Agama, maka hakim harus lebih
meningkatkan proses mediasi dalam sidang, sebab ada perkara yang masih dapat
dimediasi proses penyelesaiannya tetapi karena lemahnya proses mediasi maka
mediasi tidak berhasil. Penting untuk melakukan sosialisasi atau memberikan
pemahaman terhadap masyarakat secara luas khusunya yang beragama Islam di
Kabupaten Gorontalo terhadap proses penyelesaian sengketa waris, sebab masih
banyak yang tidak memahami, proses pembagian warisan dan proses penyelesaian
pembagian warisan.

Kata Kunci: Problematika, Sengketa, Dan Kewarisan.

xviii

Anda mungkin juga menyukai