Anda di halaman 1dari 85

PESAN DAKWAH KH.

ABDULLAH GYMNASTIAR DALAM


KAJIAN KITAB AL-HIKAM DI AA GYM OFFICIAL

SKRIPSI

Oleh:
HANAPID SUTIO MARGONO
NIM 1323102013

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


JURUSAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2019
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini, saya :

Nama : Hanapid Sutio Margono

NIM : 1323102013

Jenjang : S1

Fakultas/Prodi : Dakwah/Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-

Hikam di Aa Gym Official

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini merupakan hasil

penelitian/karya sendiri. Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini telah

dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Purwokerto. Apabila di

kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka penulis bersedia menerima

sanksi yang berlaku di IAIN Purwokerto.

Purwokerto, 25 Januari 2019


Penulis,

Hanapid Sutio Margono


NIM. 1323102013

ii
PENGESAHAN

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Pengajuan Munaqosyah Skripsi


Sdr. Hanapid Sutio Margono
Lamp : 4 (empat) eksemplar

Yth. Dekan Fakultas Dakwah


IAIN Purwokerto
Di Purwokerto

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Setelahmelakukanbimbingan, koreksi, dan perbaikan terhadap naskah
skripsi:

Nama : Hanapid Sutio Margono


NIM : 1323102013
Fakultas/Jurusan : Dakwah/Penyiaran Islam
Judul : Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam
Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official

Dengan ini di nyatakan bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diujikan
dalam sidang munaqosyah.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Purwokerto, 24 Januari 2019


Pembimbing

Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.S.I


NIP. 1979 1005 2009 01 1013

iv
ABSTRAK

Nama : HANAPID SUTIO MARGONO, NIM : 1323102013, Judul :


“Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa
Gym Official”.
Dakwah akan selalu dibutuhkan selama planet ini masih didiami manusia
dengan ragam permasalahannya. Di era globalisasi kebudayaan manca negara
masuk ke rumah-rumah penduduk melalui media massa bahkan internet. Hal ini
mempengaruhi nilai spiritual setiap individu. Salah satu media informasi dan
hiburan yang paling diminati adalah youtube. Oleh karena itu sangat efektif
apabila video kegiatan dakwah di upload ke youtube. KH. Abdullah Gymnastiar
adalah da’i yang memiliki channel youtube Aa Gym Official sebagai media
dakwahnya. Salah satu playlist yang ada di channel tersebut adalah Kajian Kitab
Al-Hikam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan akidah,
syariah, dan akhlak dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official. Dengan
menggunakan analisis isi (content analysis) yang dikhususkan pada video yang
berjudul“Berdzikir Kepada Allah, Allah Menutupi Dosa Kita, Lakukan Apa yang
Allah Sukai, dan Jangan diperbudak nafsu”.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang
dilakukan ialah mencari data dokumentasi berupa video, buku-buku, internet,
serta bahan bacaan lain yang mendukung penelitian ini.
Hasil penelitian ini yaitu, pertama : video yang berjudul Berdzikir Kepada
Allah memiliki pesan akidah yaitu tentang keimanan dan pentingnya berdzikir
kepada Allah SWT. Syariah, yaitu jangan menerima sesuatu dari hasil mencuri.
Kemudian akhlak, yaitu berkaitan dengan etika yang baik kepada sesama
manusia. Kedua : video yang berjudul Allah Menutupi Dosa Kita hanya memiliki
pesan akidah, yaitu ajakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
menanamkan keyakinan bahwa ketika dipuji orang itu karena Allah SWT
menutupi aibnya. Ketiga : video yang berjudul Lakukan Apa yang Allah Sukai
memiliki pesan akidah, yaitu mengandalkan Allah SWT dalam setiap keadaan,
tidak akan terjadi sesuatu tanpa kehendak Allah SWT, dan menerapkan kalimat la
ilaha illallah dalam kehidupan sehari-hari. Syariah, yaitu keikhlasan dalam urusan
jual-beli dan mencegah seseorang dari kemungkaran. Kemudian akhlak, yaitu
tentang kesabaran, kejujuran, larangan bersikap ujub, dan meneladani Rasulullah
SAW. Keempat : video yang bejudul Jangan diperbudak Nafsu memiliki pesan
akidah, yaitu memurnikan tauhid, sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah SWT di
antaranya adalah sifat Allah yang menutupi aib seorang hamba, sifat Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kemudian akhlak, yaitu memiliki akhlak
yang tidak baik dapat berdampak negatif terhadap kehidupan dan larangan
berburuk sangka kepada Allah SWT.

Kata Kunci: Pesan Dakwah, Aa Gym Official, Kajian Kitab Al-Hikam.

v
MOTTO

“Jangan memohon kepada selain Allah karena Dialah yang memenuhi

hajatmu. Bagaimana sesuatu selain-Nya bisa mengubah sesuatu yang sudah

ditetapkan-Nya? Dan bagaimana orang yang tak mampu membebaskan dirinya

dari kebutuhan dapat membebaskan kebutuhan orang lain?”.

(Al-Hikam)

vi
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah, atas berkah dan hidayah-Mu skripsi ini bisa

terselesaikan. Dengan ketulusan hati, rasa cinta dan kasih sayang, karya ini

penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya bapak Suyatno dan ibu Jaronah yang tiada henti

memberikan cinta dan kasih sayangnya, mendukung, memotivasi, mendidik,

dan selalu mendo’akan saya. Semoga susunan huruf ini menjadi do’a kebaikan

yang selalu memberikan kebahagiaan. Aamiin.

2. Kakak-kakakku mas Hantoto, mas Hendro, dan adikku Handani.

3. Sahabat terbaikku Dewi Zulaiah, Siti Nur Halimah, Erny, dan Rifki. Terima

kasih telah mendengarkan ceritaku serta do’a dan inspirasinya.

4. Teman-teman seperjuangan KPI 2013, yang sudah menemani penulis

berproses di kampus tercinta IAIN Purwokerto.

5. Semua guru yang telah membantu dalam perkembangan pemikiran saya.

6. Semua teman-teman saya yang telah menjadi bagian dalam perjuangan saya.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pesan Dakwah KH. Abdullah

Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official” dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad

SAW, manusia terbaik yang Allah ciptakan sebagai suri tauladan bagi seluruh

umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan baik berupa materi maupun non materi dari berbagai pihak sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag., selaku Rektor IAIN Purwokerto.

2. Drs. Zainal Abidin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto.

3. Dr. H. M. Najib, M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah IAIN

Purwokerto.

4. Hj. Khusnul Khotimah, M.Ag., selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah IAIN

Purwokerto.

5. Muridan, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN

Purwokerto.

6. Warto, M.kom., selaku Pembimbing Akademik.

7. Kholil Lur Rochman, S.Ag., M.S.I., selaku dosen pembimbing skripsi.

viii
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah yang telah banyak memberikan pengetahuan

yang begitu berarti, serta seluruh staff Tata Usaha dan Kemahasiswaan yang

telah membantu dalam proses kelengkapan arsip.

9. Kedua orang tua saya, bapak Suyatno dan ibu Jaronah yang telah mendidik,

mengarahkan, mendo’akan saya setiap harinya, dan memberikan kasih sayang,

semoga harapan dan do’a-do’a kalian dapat menjadi bekal dalam menjalani

kehidupan ini.

10. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2013 terima kasih

telah menemani perjuanganku berproses di kampus tercinta IAIN Purwokerto.

Akhirnya peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang begitu dalam

kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin peneliti sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan saran kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Purwokerto, 25 Januari 2019


Peneliti

Hanapid Sutio Margono


1323102013

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ . ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Penegasan Istilah ................................................................ 6
C. Rumusan Masalah .............................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 9
E. Manfaat dan Signifikasi Penelitian .................................... 9
F. Tinjauan Pustaka ................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Tentang Dakwah .................................................. 13
B. Definisi Tentang Pesan Dakwah ........................................ 20
C. Karakteristik Pesan Dakwah .............................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................... 36
B. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 37
C. Sumber Data ....................................................................... 38
D. Pengumpulan Data ............................................................. 38
E. Analisis Data ...................................................................... 41
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data .................................................................... 43
B. Channel Aa Gym Official .................................................. 50

x
C. Analisis Pesan-Pesan Dakwah ........................................... 50
D. Klasifikasi Pesan-Pesan Dakwah ....................................... 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 67
B. Penutup............................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nabi telah mengajak bangsa Arab dan bangsa-bangsa lainnya untuk

mengesakan Allah SWT. Karena mereka tidak mengetahui akan akidah

Islamiah dan isi kandungannya, maka tetaplah Rasulullah memerintahkan para

sahabat dan para pengikutnya untuk melaksanakan dakwah Islamiah. Orang-

orang yang datang setelah Nabi dipertintahkan untuk berpegang teguh kepada

Islam dan meninggalkan pandangan hidup yang salah.1

ketika Islam baru datang pada 14 abad yang lalu, dakwah Islam

dilakukan secara langsung dengan tatap muka satu persatu atau kepada

sekelompok orang. Pada abad Ke-19-20 mulai muncul forum dakwah dalam

bentuk ceramah umum, dihadiri oleh sejumlah besar orang dan menggunakan

alat bantu yaitu pengeras suara.

Di televisi nasional maupun lokal, hampir setiap pagi dan sore pemirsa

di seluruh penjuru nusantara disuguhi dengan berbagai macam siraman rohani

baik berupa ceramah, dialog interaktif maupun dakwah diselingi humor. Di

era informasi seperti ini, tidak mungkin dakwah masih hanya menggunakan

pengajian di musholla dan di masjid yang hanya diikiuti oleh mereka yang

hadir di tempat tersebut. Penggunaan media-media modern adalah sebuah

1
Abu Zahrah, Dakwah Islamiah, Terj. Ahmad Subandi dan Ahmad Sumpeno, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 27.

1
2

keniscayaan yang harus dimanfaatkan keberadaannya untuk menyampaikan

ajaran-ajaran Islam baik di media cetak maupun elektronik.2

Dewasa ini, globalisasi tidak bisa dihindari di mana arus informasi dan

kebudayaan manca negara langsung masuk ke rumah-rumah penduduk

melalui media massa, bahkan media internet3 dengan twitter, facebook,

youtube, dan jejaring sosial lainnya telah menjadi pilihan media untuk

sosialisasi gagasan, baik untuk kepentingan politik maupun bisnis. hal ini

menjadi saingan berat dari seruan dakwah Islam untuk masuk ke ranah media

massa dalam kegiatan dakwah meski hanya setetes embun di tengah dinamika

masyarakat.4

Secara etimologis dakwah berasal dari bahasa arab yang berarti: seruan

- ajakan - panggilan. Orang yang melakukan seruan atau ajakan tersebut

dikenal dengan panggilan da‟i. Proses memanggil atau menyeru juga

merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu,

maka dikenal pula istilah muballigh yaitu orang yang berfungsi sebagai

komunikator untuk menyampaikan pesan (message) kepada pihak

komunikan.5 Seruan ini dapat dilakukan melalui suara, kata-kata, atau

perbuatan. Dakwah juga bisa berarti do‟a yakni harapan, permohonan kepada

Allah SWT.6

2
http://ejournal.stainkudus.ac.id/2015/prospek dakwah melalui media televisi.html diakses
Tanggal 09 Oktober 2017 Pukul 08.19.
3
Internet adalah sejenis media massa yang dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996.
Lihat di Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam (Jakarta: PT Logos
Wacana Ilmu, 1999), hlm. 29.
4
Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah Membangun Cara Berpikir dan Merasa (Malang:
Madani Press, 2014), hlm. 158.
5
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), hlm. 31.
6
Zulkarnaini. (2015) “Dakwah Islam Di Era Modern”. Jurnal Risalah. 26, (3), 151-158.
3

Dawam Raharjo menyatakan, umat Islam dalam melakukan

dakwahnya harus menyentuh tiga ranah objek. Pertama perorangan, ditujukan

kepada mereka yang sudah mengenal Islam, diwujudkan dalam bentuk

pemahaman agama Islam ke ranah Tauhid. Kedua dakwah ditujukan kepada

orang yang belum mengenal Islam untuk memeluk agama Islam. Ketiga

dakwah ditujukan kepada masyarakat dengan melakukan perbaikan dan

bimbingan guna menjunjung tinggi dan menegakkan agama Islam dalam

kehidupan pribadi dan masyarakat.7

Dakwah Islam harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi mad‟u. di

antara karakter dakwah Islam adalah ia mengarahkan seluruh umat manusia

tanpa memandang latar belakang mereka yang sangat beragam, baik aspek

status sosial, umur, kultur, lingkungan maupun orientasinya.8

Hakikat dakwah berdasarkan Al-Qur‟an disebutkan dalam surat An-

Nahl [16] ayat 125:

           

             

Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.9

7
Dawam Raharjo, Ensiklopedi Al-Qur‟an “Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep kunci”
(Jakarta: Paramida, 1996), hlm. 624.
8
Fathi Yakan, Membongkar Jahiliyah meraih sukses berdakwah (Solo: Era Intermedia,
2003), hlm. 31.
9
Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur‟an (Bandung: CV Pustaka Setia,
2002), hlm. 41.
4

Dalam berdakwah tak lepas dari yang namanya komunikasi. Pesan

merupakan salah satu unsur penting dalam komunikasi, Keseluruhan dari apa

yang disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan

diarahkan yaitu kepada tujuan akhir dari komunikasi. Komunikasi akan

berhasil apabila pesan yang disampaikan tepat, dapat dimengerti dan dapat

diterima oleh komunikan. Jalaludin Rakhmat menyebutkan bahwa

“keberhasilan komunikasi sangat ditentukan kekuatan pesan”. Pesan yang

diorganisasikan secara baik, lebih berpeluang untuk keberhasilan perubahan,

pengertian, dan sikap komunikan.10

Sikap terbuka dengan budaya orang atau bangsa lain akan mengurangi

terjadinya kesalahpahaman, karena ketika berbicara dengan orang lain

menerjemahkan pesan menggunakan nilai-nilai budaya masing-masing.11

Memahami pesan dakwah menjadi suatu keharusan dalam membangun

karakter diri dan memperjelas tujuan dakwah yang ingin dicapai.

Seorang da‟i yang mampu menggelitik perhatian mad‟u dikatakan

telah mampu menggali berbagai cara, baik verbal maupun nonverbal. 12 Kata

da‟i berasal dari bahasa arab bentuk mudzakar (laki-laki) yang berarti orang

yang mengajak, kalau muannats (perempuan) disebut da‟iyah. Da‟i diartikan

orang yang pekerjaannya berdakwah, baik secara langsung maupun tidak

langsung, melalui tulisan, lisan, atau perbuatan untuk mengamalkan atau

menyebarluaskan ajaran Islam, melakukan upaya perubahan ke arah kondisi

10
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 122.
11
Sri Astuti Pratminingsih, Komunikasi Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 31.
12
Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani Press,
1996), hlm. 1.
5

yang lebih baik menurut Islam. Da‟i dalam posisi ini disebut subjek dakwah,

yaitu pelaku dakwah yang senantiasa aktif menyebarluaskan ajaran Islam. 13

Karier abadi seorang muslim adalah da‟i. Sebuah pepatah Arab yang

mencerminkan bagaimana posisi seorang muslim dalam mendakwahkan

Islam. Seluruh aktivitas kehidupan seorang muslim merupakan media atau

mimbar dakwah, baik dalam kata, sikap maupun perilaku.14

Di Indonesia beberapa da‟i yang sering mengulas berbagai macam

persoalan agama antara lain Yusuf Mansur, Quraish Shihab, Adi Hidayat,

Abdul Somad, Ahmad Al Habsyi, Shaleh Mahmud, dan Abdullah Gymnastiar.

Di antara ketujuh ustadz di atas Abdullah Gymnastiar adalah salah satu da‟i

yang mengkaji kitab Al-Hikam dalam kegiatan dakwahnya.

Sebagai pemimpin pondok pesantren Daarut Tauhiid, Abdullah

Gymnastiar tidak dipanggil kiai tetapi Aa (Indonesia: Kakak) dengan maksud

untuk lebih “dekat” dengan masyarakat (mad‟u). “Saya ingin akrab dengan

semua lapisan masyarakat, kalau dipanggil kiai sepertinya ada jarak,” ujarnya.

Abdullah Gymnastiar selanjutnya disebut Aa Gym, lahir di Bandung pada

Tanggal 29 Januari 1962, dari pasangan Engkus Kuswara dan Yeti Rohayati,

sebuah keluarga yang dikenal religius dan disiplin.15

Selain berdakwah di Pondok Pesantren Aa Gym menyampaikan

ajaran-ajaran Islam di berbagai media salah satunya di youtube channel Aa

13
Aliyudin. 2015. “Kualifikasi Da‟i: Sebuah Pendekatan Idealistik dan Realistik”. Jurnal
Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah. 14, (2), 283-298.
14
Kurdi Mustofa, Dakwah di Balik Kekuasaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 27.
15
Enung Asmaya, Aa Gym Dai Sejuk dalam Masyarakat Majemuk (Jakarta: Penerbit
Hikmah, 2003), hlm. 62.
6

Gym Official, channel resmi kumpulan video-video dari Aa Gym bertema

tentang ketauhidan atau keyakinan kepada Allah SWT yang dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pemaparan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pada channel youtube Aa Gym dan memfokuskan pada analisis isi pesan

dakwah yang terkandung di dalamnya. Ada beberapa playlist di dalam channel

Aa Gym yaitu Kajian MQ Pagi, Kajian terbaru, Kajian Ma‟rifatullah, Kajian

Kitab Al Hikam, Kajian Singkat, Khotbah Jum‟at, dan sebagainya. Penulis

memilih playlist Kajian Kitab Al Hikam karena di dalam buku Al-Hikam

Rampai Hikmah Ibn „Atha‟illah penulis menemukan komentar: “Andai saja

kita diperbolehkan membaca selain ayat-ayat Alquran dalam salat, tentulah

tuturan al-Hikam menjadi bagian dari bacaan salat kita!”.16

Fenomena inilah, yang membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam

Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

B. Penegasan Istilah

Penelitian ini berjudul Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar

dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.. Untuk menghindari

kesalahpahaman pengertian dan untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang penelitian ini, maka perlu penulis berikan penegasan istilah sebagai

berikut:

16
Fadhlalla Haeri, Al-Hikam Rampai Hikmah Ibn „Atha‟illah, Terj. Lisma Dyawati Fuaida
(Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2004), hlm. 5.
7

1. Pesan Dakwah

Segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima disebut pesan

(message). Pesan adalah hasil akhir dari proses encoding.17 Pesan ini dapat

berupa kata-kata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan penampilan.18

Apabila komunikator menyampaikan sesuatu kepada komunikan, akan

tetapi apa yang disampaikan tidak mempunyai makna, maka hal ini tidak

bisa dikatakan sebagai pesan.

Sebuah pesan dalam dakwah dapat bersifat verbal dan nonverbal.

Isi pesan atau materi dakwah dapat disebut sebagai pesan yang bersifat

verbal. Sebagai seorang da‟i atau mubaligh yang harus dikaji dan dipahami

adalah merencanakan dan menyusun isi pesan dakwah setelah mengetahui

kondisi publik atau khalayak dan itulah yang disebut sebagai persuasif

dalam arti yang sesungguhnya (positif). Pesan dakwah yang dapat

menimbulkan perhatian yaitu pesan dakwah yang “mudah diperoleh”

(availability) dan karena itu harus “menyolok perbedaannya” (contrast)

dengan pesan-pesan yang lain.19

Materi atau pesan dakwah tidak terlepas dari ajaran Islam yang

bersumber pada Al-Qur‟an, sunnah, ijtihad, baik berbentuk naqly, aqly,

maupun aqly-naqly.20 Dalam konteks realitas, pesan dakwah melingkupi

17
Encoding: penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang; lihat
di Siswanto, Tito. 2013. “Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil
Menengah”. Jurnal Liquidity. (1), 80-86.
18
Sri Astuti Pratminingsih, Komunikasi Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 4.
19
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), hlm. 247-249.
20
Aep Kusnawan, Teknik Menulis Dakwah (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016),
hlm. 13.
8

berbagai aspek realitas kehidupan pemeluk Islam yang erat kaitannya

dengan akidah, syariah, dan akhlak, sebagai satu kesatuan yang mewujud

pada pribadi muslim atau masyarakat Islam. 21 Berdasarkan definisi di atas

maka pesan dakwah adalah segala sesuatu yang disampaikan kepada

khalayak yang erat kaitannya dengan akidah, syariah, dan akhlak.

2. Aa Gym Official

Aa Gym Official adalah channel youtube resmi KH. Abdullah

Gymnastiar atau yang sering dikenal sebagai Aa Gym. Channel youtube

tersebut berisikan video ceramah Aa Gym yang memiliki berberapa

playlist di antaranya: Kajian Tauhid, Kajian MQ Pagi, Kajian Kitab Al-

Hikam, Kajian Terbaru, Kajian Ma‟rifatullah, Kajian Singkat, Aa Gym

Daily, Tausyiah Aa Gym, Milad DT, Tv swasta, Tabligh Akbar, ILC TV

One, Khotbah Jum‟at, Adzan Aa Gym, Aksi Damai 212, Milad 26 DT,

dan Aksi 4 November.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu:

Bagaimana pesan akidah, syariah, dan akhlak dalam kajian kitab Al-

Hikam yang disampaikan KH. Abdullah Gymnastiar di Aa Gym Official?

21
Asep Muhyiddin, Kajian Dakwah Multiperspektif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 228.
9

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pesan akidah, syariah, dan akhlak dalam kajian

kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

E. Manfaat dan Signifikasi Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat dan signifikasi yang ditinjau secara

teoritis dan secara praktis. Manfaat teoritisnnya yaitu:

1. Memperkaya kajian tentang pesan dakwah dalam ranah ilmu dakwah Islam.

2. Menjadi rujukan bagi penelitian dengan tema/metode yang sama.

3. Memperkaya pengetahuan tentang pesan dakwah KH. Abdullah

Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

Adapun manfaat penelitian ditinjau secara praktis, di antaranya yaitu:

1. Sebagai referensi praktis untuk mengetahui pesan dakwah KH. Abdullah

Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

2. Memberikan gambaran Pesan Dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam

Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian penulis yang berjudul “Pesan Dakwah KH. Abdullah

Gymnastiar dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official”, penulis

menemukan beberapa hasil penelitian yang memiliki titik singgung dengan


10

judul yang diangkat dalam penelitian skripsi ini, berikut beberapa literature

yang menjadi acuan pustaka sebagai keotentikan penelitian ini yaitu:

“Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Rubrik Tausiyah pada Majalah

Risalah Tahun 2016”. Hasil penelitian Khusnul Khotimah Mungalim22

(1323102028) mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, IAIN Purwokerto,

lulusan tahun 2017. Pada penelitian tersebut menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode analysis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik Tausiyah di

majalah Risalah dan mengetahui pesan dakwah yang paling dominan. Dari

hasil penelitian, Pesan dakwah yang terdapat pada rubrik Tausiyah berkategori

pesan akhlak, akidah, dan syariah. Adapun yang paling menonjol dari ketiga

kategori tersebut yaitu akhlak kepada Allah SWT dan akhlak kepada makhluk.

“Pesan Dakwah Wayang Santri dalam Cerita “Lupit Seneng

Tetulung”. Hasil penelitian Falaah Nurchaeni Solecha23 (1223102032)

mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, IAIN

Purwokerto, lulusan tahun 2017. Pada penelitian tersebut menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi (Content Analysis).

Setelah menganalisis pesan dakwah wayang santri dalam cerita “Lupit Seneng

Tetulung” ditemukan pesan-pesan dakwah yang disampaikan Ki Enthus

Susmono mengenai nilai-nilai syariah adalah tentang suap-menyuap. Nilai-

22
Khusnul Khotimah Mungalim, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Rubrik Tausiyah pada
Majalah Risalah Tahun 2016 (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2017).
23
Falaah Nurchaeni Solecha, Pesan Dakwah Wayang Santri dalam Cerita “Lupit Seneng
Tetulung” (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2017).
11

nilai akhlak yaitu tentang berfikir, ikhlas, macam-macam kehidupan yaitu

ikhlas, tegas, sombong, amanah, istiqomah, khuznudzon, dan tolong-

menolong.

“Pesan-pesan Dakwah di Rubrik Wigati Majalah Ancas Tahun 2014-

2015”. Hasil penelitian Healthy Itsnawati Muslimah24 (1123102031)

mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Jurusan Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah, IAIN Purwokerto, lulusan tahun 2015. Jenis penelitian ini

ialah penelitian pustaka (library research) dan bersifat kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data dokumentatif di

majalah Ancas, buku-buku, internet, serta bahan bacaan lain yang mendukung

penelitian. Hasil penelitian ini dapat dijabarkan bahwa pesan-pesan dakwah

yang terkandung pada Rubrik Wigati Majalah Ancas adalah yang berkaitan

dengan kejadian dan problematika yang terjadi di masyarakat. Pesan-pesan

yang terkandung tidak secara langsung mengambil dari sumber dari Al-Qur‟an

dan As Sunnah. Pesan-pesan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga

kelompok pesan dakwah, yaitu akidah (berhubungan dengan keimanan dan

kaitannya dengan hablumminallah); akhlak (berhubungan dengan tindak

tanduk atau kelakuan manusia, sifat, watak, dan perangai; muamalah

(berhubungan dengan hablumminannas).

Dari ketiga penelitian tersebut, berbeda dengan hasil penelitian

penulis. Pada penelitian pertama, perbedaannya dengan skripsi penulis adalah

skripsi yang dilakukan Khusnul Khotimah Mungalim membahas tentang

24
Healthy Itsnawati Muslimah, Pesan –pesan Dakwah di Rubrik Wigati Majalah Ancas
Tahun 2014-2015. (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2015).
12

analisis isi pesan dakwah dalam Rubrik Tausiyah pada Majalah Risalah Tahun

2016 menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Content Analysis.

Sedangkan penulis meneliti pesan dakwah KH. Abdullah Gymnastiar dalam

Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official. Pendekatan ini menggunakan

data yang diperoleh dari dokumentasi. Penelitian kedua dan ketiga memiliki

persamaan yaitu meneliti pesan dakwah namun memiliki objek yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan Falaah Nurchaeni Solecha objeknya adalah Wayang

Santri dalam cerita “Lupit Seneng Tetulung”, penelitian yang dilakukan

Healthy Itsnawati Muslimah objeknya adalah Rubrik Wigati Majalah Ancas,

sedangkan objek pada penelitian ini adalah video dalam Kajian Kitab Al-

Hikam di Aa Gym Official. Kesimpulannya, hasil penelitian ini berbeda

dengan penelitian-penelitian sebelumnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Tentang Dakwah

1. Definisi Dakwah

Dakwah (Islamiyah) adalah suatu proses usaha yang tidak akan

pernah berhenti dan mutlak diperlukan selama planet bumi ini masih

didiami manusia dengan aneka ragam permasalahannya. 25

Fathi Yakan menyatakan, Dakwah merupakan penghancuran

jahiliyah, baik jahiliyah pola pikir, moral maupun jahiliyah perundang-

undangan dan hukum. Setelah itu dilakukan pembinaan masyarakat

dengan landasan pijak keislaman, baik dalam wujud dan kandungannya,

dalam bentuk dan isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup,

maupun dalam segi persepsi keyakinan terhadap manusia, alam, dan

kehidupan.26

Dakwah juga dapat diartikan sebagai do‟a atau permohonan,

sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 186 yang

artinya: “Aku mengabulkan permohonan (da‟watan) orang-orang yang

berdoa (da‟i) apabila ia berdoa (da‟a) kepada-Ku.”27

25
Hasanuddin, Rhetorika Da‟wah & Publisistik dalam Kepemimpinan (Surabaya: Usaha
Nasional, 1982), hlm. 33.
26
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal dalam Dakwah (Solo:
Era Intermedia, 2004), hlm. 15.
27
Irfan Hielmy, Dakwah Bil-Hikmah (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002), hlm. 9.

13
14

Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami bahwa pada

prinsipnya dakwah merupakan upaya penghancuran jahiliyah yang ada di

kehidupan masyarakat, kemudian berdo‟a dan berikhtiar maksimal

mengajak manusia dengan bijaksana kepada kebenaran yang hakiki

menuju keridhaan Allah SWT.

2. Tujuan Dakwah

Fathul Wahid memformulasikan secara umum tujuan dakwah

sebagai berikut:

a. Membimbing manusia kepada agama Allah.

b. Memberikan bukti kepada manusia yang menjauh atau menentang

agama Islam.

c. Melaksanakan kewajiban yang Allah berikan kepada kaum muslim.

d. Memuliakan kalimat Allah di muka bumi.28

3. Ciri-ciri Dakwah yang Efektif

a. Jika dakwah dapat memberikan pengertian kepada masyarakat (mad‟u)

tentang apa yang didakwahkan.

b. Jika masyarakat (mad‟u) merasa terhibur oleh dakwah yang diterima.

c. Jika dakwah berhasil meningkatkan hubungan baik antara da‟i dan

masyarakatnya.

d. Jika dakwah dapat mengubah sikap masyarakat mad‟u sesuai dengan

ajaran Islam.

28
Fathul Wahid, e-Dakwah, Dakwah Melalui Internet, (Yogyakarta: Gava Media, 2004),
hlm. 9-10.
15

e. Jika dakwah berhasil memancing respons masyarakat berupa

tindakan.29

4. Metode Dakwah

a. Al-Hikmah

1) Pengertian Bi al-Hikmah

Kata “hikmah” disebutkan sebanyak 20 kali di dalam Al-

Qur‟an baik dalam bentuk nakirah maupun ma‟rifat. Bentuk

masdarnya adalah “hukman” secara makna aslinya yaitu

mencegah. Apabila dikaitkan dengan hukum berarti mencegah

dari kezaliman, jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti

menghindari segala hal yang kurang relevan dalam mengemban

tugas dakwah.

Dijelaskan dalam kitab Misbahul Munir, Al-Hikmah juga

berarti tali kekang pada binatang, di mana tali kekang itu membuat

penunggang kudanya dapat mengendalikan kudanya. Kiasan

tersebut menggambarkan bahwa orang yang memiliki hikmah

berarti orang yang mempunyai kendali diri yang dapat mencegah

dari berbagai hal yang kurang bernilai atau menurut Ahmad bin

Munir al-Muqri‟ al-Fayumi berarti dapat mencegah dari perbuatan

yang hina.

M. Abduh menyatakan bahwa, hikmah adalah mengetahui

rahasia dan faedah di dalam segala hal atau dalam arti ucapan

29
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. xv.
16

sedikit akan tetapi banyak makna. Orang yang memiliki

pengetahuan paling utama dari segala sesuatu disebut al-hakim

yang berarti orang yang memiliki hikmah.

Sebagai metode dakwah, Al-Hikmah diartikan bijaksana,

akal budi yang mulia, lapang dada, hati yang bersih, dan menarik

perhatian orang kepada agama Islam.

Ibnu Qayyim berpendapat bahwa pengertian hikmah yang

paling tepat adalah seperti yang dikatakan Mujahid dan Malik

yang mendefinisikan bahwa hikmah adalah pengetahuan tentang

kebenaran, ketepatan dalam perkataan dan pengamalannya. Hal ini

tidak bisa dicapai kecuali dengan memahami Al-Qur‟an,

mendalami Syariat-syariat Islam serta hakikat iman.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa

Al-Hikmah adalah kemampuan da‟i dalam menyelaraskan teknik

dakwah sesuai dengan kondisi mad‟u. Di samping itu Al-Hikmah

merupakan kemampuan da‟i dalam menjelaskan doktrin-doktrin

Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa

yang komunikatif.

2) Hikmah dalam Dakwah

Hikmah adalah penentu sukses dan tidaknya kegiatan

dakwah. Para da‟i memerlukan hikmah dalam menghadapi mad‟u

yang beragam tingkat pendidikan, strata sosial, dan latar belakang

budaya. Oleh karena itu, para da‟i dituntut untuk mampu mengerti
17

dan memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide yang

diterima dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan

menyejukkan kalbunya.

Tidak semua orang mampu meraih hikmah, sebab Allah

SWT hanya memberikan kepada orang yang layak menerimanya.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 269 yang artinya:

“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki.

Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi

kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil

pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat”.30

Jika hikmah dikaitkan dengan dakwah maka hikmah

merupakan peringatan kepada juru dakwah untuk tidak

menggunakan satu bentuk metode dakwah, melainkan harus

menggunakan berbagai macam metode dakwah sesuai dengan

realitas yang dihadapi dan sikap masyarakat terhadap agama

Islam.

b. Al-Mau‟idzatil Hasanah

Secara bahasa, mau‟idzah hasanah terdiri dari dua kata,

mau‟idzah dan hasanah. Kata mau‟idzah berasal dari kata wa‟adza-

ya‟idzu- „idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan, dan

30
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro), hlm. 35.
18

peringatan. Sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi‟ah

yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.

Adapun pengertian secara istilah menurut pendapat Abd.

Hamid al-Bilali al-Mau‟idzah al-Hasanah merupakan salah satu

manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak manusia ke jalan

Allah dengan memberikan nasihat atau bimbingan dengan lemah

lembut.

Mau‟idzah hasanah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pengajaran, kisah-kisah, berita

gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan

pedoman dalam kehidupan agar mendapat keselamatan dunia dan

akhirat.

Sedangkan menurut pendapat Imam Abdullah bin Ahmad an-

Nasafi menyatakan bahwa, “Al-mauidzatul hasanah yaitu perkataan

yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan

nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan al-Qur-

an”.

Jika ditelusuri kesimpulan dari mau‟idzatul hasanah akan

mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh

kasih sayang dan menasihati dengan penuh kelembutan; tidak

membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain, maka hal itu

dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia

lebih mudah melahirkan kebaikan daripada larangan dan ancaman.


19

c. Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan

Secara etimologi (Bahasa) lafadz mujadalah berasal dari kata

“jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif

pada huruf jim yang mengikuti wazan Faa ala, “jaa dala”dapat

bermakna berdebat, dan “mujadalah” perdebatan.

Menurut istilah (Terminologi) Al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti

upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis,

tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan.

Sedangkan menurut Dr. Sayyid Muhammad Thantawi ialah, suatu

upaya yang bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara

menyajikan argumentasi dan bukti yang kuat.31

5. Media Dakwah

Seorang da‟i di era globalisasi ini tidak cukup hanya

menyampaikan ajaran Islam melaui lisan, perlu adanya media atau alat-alat

komunikasi modern untuk memudahkan kegiatan dakwah. Oleh karena itu

kepandaian memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu

unsur keberhasilan dakwah. Dalam hal ini Hamzah Yaqub membagi sarana

dakwah menjadi lima macam:

a. Lisan, seperti pidato, ceramah, bimbingan dan sebagainya.

b. Tulisan, seperti buku, majalah, surat kabar, bulletin, dan lain-lain.

c. Lukisan, seperti gambar, karikatur dan sebagainya.

31
M. Munir. Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 8-19.
20

d. Audiovisual, televisi, internet dll, dengan tujuan agar ceramah tidak

kaku dan tidak membosankan.

e. Akhlak, yakni menyampaikan dakwah dalam bentuk perbuatan nyata,

langsung praktik dan tidak banyak teori.

Menurut Siti Uswatun Khasanah dari kelima hal tersebut secara

umum dapat dipersempit menjadi tiga media:

a. Spoken Word, media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi dan

ditangkap dengan indra telinga, seperti audio, telepon, dan lain-lain.

b. Printed Writings, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya

yang dapat ditangkap dengan mata.

c. The Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar

sekaligus dilihat, seperti televisi, video, film, dan sebagainya.32

B. Definisi Tentang Pesan Dakwah

1. Definisi Pesan

Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi

menjelaskan definisi pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim

kepada penerima dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

Isinya bisa berupa pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau

propaganda.33

32
I‟anatut Thoifah, Manajemen Dakwah Sejarah dan Konsep (Malang: Madani Press,
2015), hlm. 55-56.
33
https://www.e-jurnal.com/2014/02/pengertian-pesan.html diakses Tanggal 11 Oktober
2017 Pukul 09.27.
21

Menurut Johnson, ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam

mengirimkan pesan secara efektif.

1. Sebagai komunikator harus mengusahakan agar pesan-pesan yang

dikirim kepada komunikan mudah dipahami.

2. Sebagai komunikator harus memiliki kredibilitas di mata komunikan.

3. Sebagai komunikator harus berusaha mendapatkan umpan balik secara

optimal tentang pengaruh pesan yang disampaikan dalam diri

komunikan. Dengan kata lain, kredibilitas dan terampil mengirimkan

pesan menjadi sebuah keharusan yang harus dimiliki oleh

komunikator.34

Agar dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, baik

sebagai pengirim maupun sebagai penerima pesan harus memperhatikan

pesan-pesan nonverbal di samping pesan-pesan verbalnya sendiri. Bahkan

sebenarnya mengkomunikasikan aneka perasaan, seperti senang atau tidak

senang, minat perhatian atau rasa bosan, penerimaan atau penolakan,

pesan-pesan nonverballah yang paling jelas dan paling kuat pengaruhnya.

Kendati begitu, dibandingkan bahasa verbal perilaku nonverbal

memang lebih terbatas kemampuannya. Komunikasi nonverbal agak sulit

digunakan untuk menyatakan pikiran-gagasan, hanya cocok digunakan

untuk mengungkapkan perasaan-perasaan. Oleh karena itu pesan verbal

harus sejalan dengan pesan nonverbal.35

34
A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis, (Yogyakarta: Kanisius,
1995), hlm.35.
35
A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis,..., hlm. 66.
22

2. Definisi Pesan Dakwah

Pesan merupakan salah satu unsur utama dalam dakwah. Kegiatan

dakwah tidak memiliki arti apa-apa tanpa adanya pesan. Pesan memiliki

kekuatan yang luar biasa. Seseorang bisa menangis, marah, tertawa, dan

bahkan bisa melakukan tindakan yang radikal sekalipun akibat dari pesan

yang disampaikan seseorang.36 Pesan dakwah adalah hal-hal yang

disampaikan di dalam kegiatan dakwah.37

Moh. Natsir dalam bukunya yang berjudul Fiqhud Da‟wah, Dewan

Dakwah Islamiyah Indonesia membagi dalam tiga bagian mengenai

risalah-risalah Allah, yaitu :

a. Menyempurnakan hubungan manusia dengan Allah, mu‟amalah ma‟al

Khaliq atau hablum minallah.

b. Hablumminannas, menyempurnakan hubungan antar manusia.

c. Membuat keseimbangan (tawazun) dan mengaktifkan kedua-duanya

sejalan dan berjalin.

Ketiga bagian di atas sebenarnya termasuk dalam tujuan daripada

komunikasi dakwah di mana pesan-pesan dakwah hendaknya dapat

mencapai kesempurnaan hubungan antar manusia (khalqi) dengan

penciptanya (Khaliq) dan mengatur keseimbangan di antara dua hubungan

tersebut (tawazun). Pesan-pesan dakwah adalah semua pernyataan yang

bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah baik tertulis maupun lisan dengan

36
Abdul Basit, Filsafat Dakwah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013) , hlm. 139.
37
Abdul Basit, Filsafat Dakwah, . . . , hlm. 140.
23

pesan-pesan (risalah) tersebut.38 Endang Saefuddin Anshari dalam

bukunya Enjang AS yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Dakwah menyatakan

bahwa pesan dakwah adalah al-Islam tentang berbagai soal perikehidupan

dan penghidupan manusia. Sementara Murtadha Muthahhari dalam

bukunya Syukriadi Sambas yang berjudul Filsafat Dakwah berpendapat

pesan dakwah adalah pandangan dunia Islam mengenai berbagai hal.39

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah

materi yang disampaikan di dalam kegiatan dakwah sebagai bentuk

kecintaan Allah yang termaktub di dalam Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi

untuk membimbing dan memberikan solusi atas persoalan hidup manusia.

Pesan-pesan dakwah yang selama ini disampaikan secara normatif

yang hanya menekankan halal dan haram, perlu diimbangi dengan pesan-

pesan yang aplikatif disampaikan secara menarik tidak monoton serta

aktual untuk memahami, mengamalkan ajaran-ajaran Islam termasuk

membangkitkan sumber daya sasaran dakwah sehingga merangsang objek

dakwah untuk mengkaji tema-tema Islam dan meningkatkan kualitas

pengetahuan keislaman.40

Menurut Wardi Bachtiar apapun materi/pesan dakwah yang

diberikan yang dijadikan sumber utama pada dasarnya bersumber dari Al-

Qur‟an dan Hadits yang meliputi akidah, syariah, dan akhlak. Hal yang

perlu disadari bahwa ajaran yang diajarkan itu bukan hanya berkaitan

38
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama. 1997) , hlm. 42-43.
39
Asep Muhyiddin dkk, Kajian Dakwah Multiperspektif , . . . , hlm. 220.
40
Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008),
hlm. 28.
24

dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, namun bagaimana

menumbuhkan kesadaran dalam kehidupan sehari-hari agar mampu

menerapkan, memanifestasikan akidah, syariah, dan akhlak dalam ucapan,

pikiran, dan tindakan.41

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pesan dakwah meliputi

kategori akidah, syariah, dan akhlak:42

a. Pesan Akidah

Aspek Akidah ini yang akan membentuk kepribadian manusia.

Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi/pesan dakwah

Islam adalah masalah akidah atau keimanan. Ada perbedaan mengenai

akidah dengan kepercayaan agama lain, yaitu:

1) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Seorang muslim harus

jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan

orang lain.

2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa

Allah adalah Tuhan seluruh alam. Persoalan asal-usul manusia juga

diperkenalkan serta kejelasan dan kesederhanaan bahwa seluruh

ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam ghaib

sangat mudah untuk dipahami.

3) Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal

shaleh. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi

41
Aris Saefulloh, Gus Dur VS Amien Rais: Dakwah Kultural-Struktural (Yogyakarta:
Laelathinkers, 2003), hlm. 44.
42
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.
24-30.
25

dari iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan

kepribadian seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang

menuju kepada kesejahteraannya. Karena akidah berkaitan dengan

soal-soal kemasyarakatan.

Kepecayaan demikian yang oleh Al-Qur‟an disebut dengan

iman. Iman merupakan esensi dalam ajaran Islam. Iman juga erat

kaitannya antara akal dan wahyu. Orang yang memiliki iman yang

benar akan cenderung melakukan perbuatan yang baik dan menjauhi

perbuatan yang buruk, karena mengetahui bahwa keduanya memiliki

konsekuensi atas perbuatan yang dilakukan. Posisi iman inilah yang

berkaitan dengan dakwah Islam di mana amr ma‟ruf nahi munkar

dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama dari suatu proses

dakwah.

Memimjam sistematika Hasan al-Banna maka ruang lingkup

pembahasan akidah adalah:

1. Ilahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud, nama-

nama, dan sifat-sifat Allah.

2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan

tentang kitab-kitab Allah, mukjizat, karamah dan lain sebagainya.


26

3. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis,

Roh dan sebagainya.

4. Sam‟iyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya

bisa diketahui lewat sam‟i (dalil naqli berupa Al-Qur‟an dan

Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda

kiamat, surga, neraka, dan sebagainya.

Di samping sistematika di atas, pembahasan akidah bisa juga

mengikuti sistematika rukun iman yaitu:

1. Iman Kepada Allah SWT

2. Iman Kepada Malaikat

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul

5. Iman Kepada Hari Akhir

6. Iman Kepada Takdir Allah43

Esensi iman kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu

mengesakan-Nya, baik dalam zat, asma‟ was-shifat, maupun af‟al

(perbuatan)-Nya.

Tauhid dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Tauhid

Rububiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb),

Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya

43
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan
Islam, 1992), hlm. 5-6.
27

Malik), dan Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah SWT sebagai satu-

satunya Illah).

1. Tauhid Rububiyah

Secara etimologis kata “Rabb” sebenarnya mempunyai

banyak arti, namun untuk lebih sederhana dalam hubungannya

dengan Rububiyatullah (Tauhid Rububiyah) mempunyai arti yaitu

mencipta, memberi rezeki, memelihara, dan memiliki. Seperti yang

terkandung dalam beberapa ayat-ayat Al-Qur‟an salah satunya

adalah Q.S Fathir ayat 3 yang artinya: “Wahai manusia! Ingatlah

akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang

dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak

ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu berpaling (dari

ketauhidan)?”44

2. Tauhid Mulkiyah

Kata malik yang berarti raja dan malik yang berarti

memiliki berasal dari akar kata yang sama yaitu ma-la-ka.

Keduanya memiliki makna relevansi makna yang kuat. Pemilik

pada hakikatnya adalah raja dari sesuatu yang dimiliki. Dalam

pengertian bahasa seperti ini, Allah SWT sebagai Rabb yang

memiliki alam semesta adalah raja dari alam semesta tersebut.

Banyak ditemukan pada ayat-ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan

bahwa Allah SWT adalah Pemilik langit dan bumi dan seluruh

44
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, . . . , hlm. 347.
28

isinya, salah satunya dalam Q.S Al-Baqarah ayat 107 yang artinya:

“Tidakkah kamu tahu bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan

bumi? Dan tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain

Allah”.45

Adanya pengakuan bahwa Allah SWT adalah Pemimpin

(Wali), Penguasa Yang Menentukan (Hakim), dan Yang Menjadi

Tujuan (Ghayah) merupakan bentuk keimanan kepada Allah SWT

sebagai satu-satunya raja yang menguasai alam semesta. Secara

operasional kepemimpinan Allah SWT itu dilaksanakan oleh

Rasulullah SAW, kemudian dilanjutkan oleh orang-orang yang

beriman atau Ulil Amri yang mendirikan shalat, menunaikan zakat,

dan tunduk patuh kepada Allah SWT dalam seluruh aspek

kehidupan. Allah SWT memberi predikat Fasiqun, Zhalimun, dan

Kafirun kepada orang yang tidak patuh atau tidak mau berhukum

dengan hukum Allah.

Ringkasnya Tauhid Mulkiyah adalah meyakini Allah SWT

sebagai satu-satunya Malik yang mencakup pengertian sebagai

Wali, Hakim, dan Ghayah.

3. Tauhid Ilahiyah

Kata Illah berakar dari kata a-la-ha (alif-lam-ha) yang

mempunyai makna tenteram, tenang, lindungan, cinta, dan sembah

(„abada). Di antara makna Illah di atas maka yang paling asasi

45
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, . . . , hlm. 13.
29

adalah „abada yang mempunyai beberapa arti antara lain: hamba

sahaya, patuh dan tunduk, yang mulia dan yang agung, selalu

mengikutinya. Jadi Tauhid Ilahiyah adalah meyakini Allah SWT

sebagai satu-satunya Al-Ma‟bud (yang disembah).46

b. Pesan Syariah

Syariah Islam ialah hal-hal yang disyariatkan Allah SWT

terhadap semua hamba-Nya, berupa Sunnah, peraturan-peraturan atau

hukum-hukum untuk diamalkan sebagai perwujudan, manifestasi, dan

konsekuensi dari akidah Islam.47

Materi/pesan dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan

mengikat seluruh umat Islam. Syariah ini bersifat universal, yang

menjelaskan hak-hak umat muslim dan non muslim. Dengan adanya

materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur dan

sempurna.

Pesan syariah harus dapat menggambarkan atau menyuguhkan

informasi yang jelas di bidang hukum dalam status hukum yang

bersifat wajib, mubbah (dibolehkan), dianjurkan (mandub), makruh

(dianjurkan supaya tidak dilakukan), dan haram (dilarang).

Syariah dijadikan pedoman untuk mengatur hubungan manusia

dengan Allah dan hubungan sesama manusia. Meski beragam aturan

46
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, . . . , hlm. 18-28.
47
Zainal Arifin Djamaris, Islam Aqidah dan Syari‟ah (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
1996 ) , hlm. 19-20.
30

dan hukum-hukumnya tetapi dapat disimpulkan menjadi dua bagian

pokok48 yaitu:

1. Amal, yang dengan itu kaum muslimin mendekatkan diri kepada

Allah, merasakan keagungan Allah SWT dalam hati, membuktikan

kebenaran iman, dan menunjukkan ketundukan jiwa kepada Allah

SWT. Bagian ini disebut dengan “ibadat” yang meliputi shalat,

zakat, puasa, dan haji.

2. Usaha-usaha, yang dipergunakan oleh kaum muslimin sebagai

jalan untuk memelihara kepentingan dan menghindari mara

bahaya. Dengan demikian kezaliman dapat terhindar serta

keamanan dan ketenteraman dapat diraih. Bagian ini disebut

dengan “mu‟amalat” yang meliputi urusan keluarga, pusaka, harta

benda, pertukaran, hubungan sesama muslim maupun non muslim.

c. Pesan Akhlak

Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak

dari “Khuluqun” yang artinya budi pekerti, perangai, dan tingkah laku

atau tabiat. Sedangkan secara terminologi, pembahasan akhlak

berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin yang

mempengaruhi tindakan manusia. Al-Farabi menyatakan bahwa ilmu

akhlak ini membahas tentang keutamaan-keutamaan yang dapat

menyampaikan kepada kebahagiaan sebagai tujuan hidupnya yang

48
Syeikh Mahmud Shaltut, Akidah dan Syari‟ah Islam, Terj. Fachruddin Hs dan
Nasharuddin Thaha (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), hlm. 73-74.
31

tertinggi dan tentang berbagai keburukan atau kekurangan yang dapat

menghambat tercapainya tujuan tersebut.

Pesan akhlak dalam Islam adalah mengenai sifat dan kriteria

perbuatan manusia serta berbagai kewajiban yang harus dipenuhinya.

Karena manusia harus mempertanggungjawabkan setiap apa yang

dilakukan, maka Islam mengajarkan kriteria perbuatan dan kewajiban

yang mendatangkan kebahagiaan, bukan siksaan.

Islam mengajarkan agar manusia berbuat baik dengan ukuran

yang bersumber dari Allah SWT. Sebagaimana telah diaktualisasikan

oleh Rasulullah SAW. Apa yang menjadi sifat dan digariskan “baik”

oleh-Nya dapat dipastikan “baik” secara esensial oleh akal pikiran

manusia.

Adapun pembagian akhlak berdasarkan obyeknya sebagai

berikut:

1. Akhlak Terhadap Allah SWT

Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah

laku yang terpuji baik melalui ibadah langsung kepada Allah

seperti shalat, puasa, dan sebagainya, maupun melalui perilaku

yang mencerminkan hubungan atau komunikasi di luar ibadah itu.

Contoh Akhlak terhadap Allah SWT, yaitu: beriman, taat, ikhlas,

khusyuk, huznudzan, tawakal, syukur, sabar, bertasbih, istighfar,

takbir, do‟a, dan sebagainya.


32

2. Akhlak Terhadap Rasulullah SAW

Sebagai rasa terima kasih atas perjuangan Rasulullah SAW

membawa umat manusia ke jalan yang benar maka berakhlak

kepada Rasulullah SAW perlu dilakukan dengan cara: Ridha dan

beriman kepada Rasulullah SAW, mentaati, mencintai,

bershalawat, dan melanjutkan dakwah Rasulullah SAW.

3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi

jasmani dan rohani, maka berakhlak terhadap diri sendiri perlu

dilakukan. Contoh akhlak terhadap diri sendiri, yaitu: setia, benar,

adil, memelihara kesucian, memiliki rasa malu melanggar perintah

Allah, keberanian, kekuatan, kesabaran, kasih sayang, hemat

tenaga, dan waktu.

4. Akhlak Terhadap Keluarga

Akhlak terhadap keluarga meliputi ayah, ibu, anak, dan

keturunannya. Contoh akhlak terhadap orang tua, yaitu: mencintai

orang tua melebihi kerabat yang lain, lemah lembut dalam

perkataan dan perbuatan, merendahkan diri di hadapan orang tua,

berbuat baik, berterima kasih, berdo‟a, dan meminta do‟a kepada

orang tua.

5. Akhlak Terhadap Masyarakat

Akhlak terhadap masyarakat, yaitu: memuliakan tamu,

saling menolong dalam kebaikan, memberi makan fakir miskin,


33

menunaikan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat, dan

sebagainya.

6. Akhlak Terhadap Tetangga

Akhlak terhadap tetangga merupakan perilaku yang terpuji.

Orang yang selalu berbuat baik terhadap tetangganya berarti telah

menjalankan perintah Rasulullah SAW. Sebagaimana Rasulullah

pernah bersabda: “man aamana billaahi walyaumil aakhiri

falyukrim jaarahu”. (HR. Bukhari)

Artimya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir

hendaklah memuliakan tetangganya.49

C. Karakteristik Pesan Dakwah

1. Mengandung Unsur Kebenaran

Adanya unsur kebenaran dalam setiap pesan dakwah yang

disampaikan adalah karakteristik pertama dan utama dalam pesan

dakwah Islam. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang

bersumber dari Allah SWT dalam bentuk ayat-ayat Al-Qur‟an yang

merupakan sumber mutlak yang perlu disampaikan oleh da‟i kepada

manusia. Jika ada kebenaran-kebenaran di dunia yang bersifat relatif dan

pragmatis bisa dijadikan pesan dakwah selama kebenaran itu tidak

bertentangan dengan kebenaran yang ada di dalam Al-Qur‟an.

49
Syarifah Habibah. 2015. “Akhlak dan Etika dalam Islam”. Jurnal Pesona Dasar. 1, (4),
73-87.
34

Al-Qur‟an melarang seseorang terjerumus dalam pengaruh hawa

nafsu, kecenderungan mengarah kepada kesalahan berpikir, seperti taqlid

buta, berperilaku khurafat50, dan berkhayal.

Untuk itulah seorang da‟i perlu bersikap hati-hati dalam

menyampaikan pesan dakwahnya. Objek dakwah perlu dihindari dari

ajakan-ajakan yang berbau khurafat dan menghayal serta tidak

berlandaskan pada dalil-dalil yang diajarkan oleh Al-Qur‟an, Hadits,

maupun pendapat-pendapat para ulama yang shahih.

2. Membawa Pesan Perdamaian

Islam yang berkata dasar salam artinya damai, maka perdamaian

menjadi unsur penting yang harus dikembangkan dalam penyampaian

pesan dakwah. Hassan Hanafi dalam bukunya yang berjudul Agama,

Kekerasan, dan Islam Kontemporer menyatakan perdamaian bukan

sekedar hukum internasional antara negara-negara adidaya. Perdamaian

berawal dari individu, kemudian berkembang ke keluarga, dan ke

kehidupan sosial.

3. Tidak Bertentangan dengan Nilai-nilai Universal

Pesan dakwah hendaknya disampaikan dalam konteks lokalitas

dari mad‟u yang menerima pesan, sehingga akan mudah diterima oleh

masyarakat karena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

50
Khurafat adalah semua berita atau informasi yang disampaikan mengandung kedustaan.
Lihat di https://konsultasisyariah.com/25896-apa-itu-takhayul-dan-khurafat.html diakses Tanggal
10 Agustus 2018 Pukul 10.07.
35

4. Memberikan Kemudahan Bagi Penerima Pesan

Memberikan kemudahan dalam menyampaikan pesan dakwah

merupakan sesuatu yang dianjurkan dan bahkan menjadi tujuan syariat

Islam. Memudahkan dalam pesan dakwah yang dimaksud sebagai

kemudahan dalam pengamalan ajaran agama yang tidak bertentangan

dengan kaidah syariat Islam, tidak diartikan dalam pesan dakwahnya

memilih-milih hukum yang ringan-ringan saja dari berbagai pendapat

ualama fikih (melakukan talfiq). Pada konteks ini, da‟i dituntut untuk

lebih berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan materi-materi dakwah

yang lebih menarik dan inklusif.

5. Mengapresiasi Adanya Perbedaan

Dalam realitas tidak bisa dipungkiri bahwa setiap individu atau

setiap muslim diciptakan oleh Allah SWT berbeda-beda. Perbedaan

merupakan sunatullah yang harus dikelola dengan baik. Oleh karena itu,

tugas seorang da‟i bersama masyarakat dalam mengelola perbedaan-

perbedaan yang ada sehingga menjadi kekuatan-kekuatan yang dapat

meningkatkan kualitas umat dan kesejahteraan masyarakat.51

51
Abdul Basit, Filsafat Dakwah, . . . , hlm. 142-147.
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yaitu cara atau menuju suatu

jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja

(sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, menemukan jawaban yang

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Penelitian menurut Soerjono Soekanto adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan

dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan

konsisten.52

Seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis

tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah,

dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya

disebut metodologi penelitian.53

Peneliti menggunakan beberapa langkah untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian ini, di antaranya:

A. Jenis Penelitian

Jenis peneltitian ini adalah kualitatif yang bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

52
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation & Komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm. 24.
53
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997), hlm. 1.

36
37

sedalam-dalamnya.54 Pendekatan kualitiatif menghasilkan data deskriptif

yang menyajikan gambaran berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang yang

diamati.55 Disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, maka penelitian

kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang diteliti.56

Definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini tidak

menggunakan rumus, perhitungan, atau angka-angka untuk mendapatkan

kunci jawaban dari apa yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang,

tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan sebagai sasaran.57

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah KH. Abdullah Gymnastiar.

Suatu hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut objek penelitian.58 Pada

penelitian ini Objek yang dianalisis, difokuskan, dan menjadi sumber

penelitian dengan menggunakan teori-teori yang sesuai adalah video dalam

Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official.

54
Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.
58.
55
Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 4.
56
Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, . . . , hlm. 3.
57
Eprints.umk.ac.id. Diakses Tanggal 11 Februari 2018 Pukul 22. 54.
58
Repository.unpas.ac.id. Diakses Tanggal 11 Februari 2018 Pukul 23.11.
38

C. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan atas data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber data pertama

atau tangan pertama yang diperoleh di lapangan. Sumber data primer bisa

responden atau subjek penelitian, dari hasil kuesioner, observasi,

wawancara.59 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah sumber

data yang digali langsung dari video yang berjudul Berdzikir Kepada

Allah, Allah Menutupi Dosa Kita, Lakukan Apa yang Allah Sukai, dan

Jangan diperbudak Nafsu.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

secara langsung. Data sekunder berupa data laporan yang telah tersedia

atau data dokumentasi.60 Adapun dalam penelitian ini diambil dari

literatur seperti buku-buku, jurnal, website dan lain-lain yang

berhubungan dengan objek pembahasan.

D. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah-langkah atau cara yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian. Adapun jenis pengumpulan data sebagai berikut:

59
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, . . . , hlm. 43.
60
Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 1998), hlm. 91.
39

1. Dokumentasi

Penelitian Kualitatif dapat menggunakan studi dokumentasi

sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari

sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya

yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. 61

Sumber data dalam penelitian ini adalah video yang

didokumentasikan di youtube channel Aa Gym Official dalam Kajian Al-

Hikam. Dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, prasasti dan sebagainya. 62

Pencatatan data atau pengumpulan data disebut teknik

dokumentasi. Dokumentasi merupakan nama lain dari analisis tulisan atau

analisis terhadap isi visual dan hampir setiap jenis komunikasi visual dapat

dianalisis dengan berbagai cara dari suatu dokumen, buku, teks, novel,

surat kabar, artikel, majalah, iklan, dan televisi. 63 Teknik dokumentasi ini

dilakukan dengan mencari video Kajian Al-Hikam di Aa Gym Official

yang akan diteliti.

2. Download

Penulis mendownload video di youtube channel Aa Gym Official

dalam kajian Al-Hikam yang berjudul:

61
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2014),
hlm. 143.
62
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rajawali,
2002), hlm. 236.
63
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif dan praktik (Jakarta: Bumi Aksara,
2014),hlm. 176.
40

a. Berdzikir Kepada Allah

b. Allah Menutupi Dosa Kita

c. Lakukan Apa yang Allah Sukai

d. Jangan diperbudak Nafsu

Ada beberapa cara untuk mendownload video di youtube.64 Namun

peneliti menggunakan savefrom.net.65 tutorial download video di youtube

menggunakan savefrom.net, sebagai berikut:

a. Kunjungi http://www.youtube.com, kemudian tuliskan alamat video

yang ingin didownload.

b. Pilihlah video yang ingin didownload dengan cara mengklik videonya.

Setelah itu tambahkan kode double “ss” di depan tulisan youtube pada

URL-nya kemudian tekan enter.

c. Setelah menekan enter otomatis akan dibawa ke situs

http://en.savefrom.net/ di mana penulis bisa mendownload video yang

sudah dipilih untuk dijadikan objek penelitian.

d. Selanjutnya penulis memilih format video yang diinginkan, klik

download, dan pilih save file lalu klik ok.66

64
Youtube dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini
memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor
pusat di San Bruno, California. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org Tanggal 11 Februari 2018
Pukul 11.27.
65
Savefrom.net mempersembahkan cara tercepat mengunduh video dari youtube,
menyediakan kualitas terbaik video yang tersimpan. Diakses dari https://id.savefrom.net Tanggal
11 Februari 2018 Pukul 11.54.
66
http://muarifsyamsul.blogspot.com/2013/05/cara-mendownload-cepat-di-youtube.html
Diakses Tanggal 28 Februari 2018 Pukul 21.45.
41

3. Transkip

Transkip adalah cara sederhana untuk membuat teks yang berisi

hanya teks dari apa yang diucapkan dalam video, dan tidak perlu

memasukkan kode waktu.67 Setelah mendownload video yang akan

diteliti, langkah selanjutnya yaitu penulis mentranskip apa yang

disampaikan Aa Gym di dalam video menjadi sebuah tulisan.

E. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (Conten Analysis).

Klaus Krippendroff menyatakan penelitian analisis isi adalah data sahih

dengan memperhatikan konteksnya dan suatu teknik penelitian untuk

membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru.68

Holsti menyatakan kajian isi adalah usaha mengemukakan

karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis dengan

menggunakan teknik apapun untuk menarik kesimpulan.69

Penelitian dengan metode analisis isi akan memperoleh pemahaman

terhadap informasi yang relevan secara sosiologi, objektif, dan sistematis dari

isi pesan yang disampaikan media massa, kitab suci atau sumber lainnya. 70

Secara umum langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini

adalah:

67
https://support.google.com Diakses Tanggal 1 Maret 2018 Pukul 12.31.
68
Saepul Muhtadi, Metode Penelitian Dakwah Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 18.
69
Soejono, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1999),hlm. 13.
70
Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.
154.
42

1. Mendownload video kajian kitab Al-Hikam di youtube channel Aa Gym

Official yang berjudul: Berdzikir Kepada Allah, Allah Menutupi Dosa

Kita, Lakukan Apa yang Allah Sukai, dan Jangan diperbudak Nafsu.

2. Penulis mentranskip video menjadi sebuah tulisan.

3. Setelah ke empat video sudah dalam bentuk tulisan artinya apa yang

disampaikan Aa Gym di video tersebut sudah dapat dibaca bukan hanya

didengarkan atau dilihat.

4. Penulis mengamati dan menganalisa bagaimana pesan akidah, syariah, dan

akhlak yang disampaikan Aa Gym dalam kajian Al-Hikam baik secara

tekstual maupun kontekstual.

5. Selanjutnya penulis mengambil kesimpulan dari pesan dakwah KH.

Abdullah Gymnastiar dalam Kajian Al-Hikam di Aa Gym Official.


BAB IV

DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

1. Biografi KH. Abdullah Gymnastiar

Yan Gymnastiar lebih dikenal sebagai Abdullah Gymnastiar atau

Aa Gym adalah seorang da‟i, penyanyi, penulis buku, pengusaha, dan

pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid di Jalan Gegerkalong Girang,

Bandung. Anak dari pasangan Engkus Kuswara dan Yeti Rohayati ini

lahir di Bandung, Jawa Barat, pada Tanggal 29 Januari 1962. Sebagai

salah satu anak dari empat bersaudara Aa Gym telah menekuni banyak hal

mulai dari menjual koran hingga menyetir angkutan umum untuk

membiayai sekolah di teknik elektro sebelum berubah haluan menjadi

wirausahawan. Kemampuannya di depan publik juga diasah saat menjadi

pendebat di universitasnya.

Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah

yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang

praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan

dakwahnya berkisar pada keteguhan iman, toleransi, hati nurani, dan

pengendalian diri. Sosok da‟i yang digemari ibu-ibu rumah tangga karena

membangun citra sebagai pemuka agama yang berbeda dengan ulama

lainnya. Ketika para ulama konvensional berdakwah tentang keutamaan

shalat, puasa, dan kemegahan surga, Aa Gym memilih untuk

43
44

menyampaikan pesan dakwah tentang pentingnya hati yang tulus,

keluarga yang sakinah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang

ringan dan menyenangkan.

Aa Gym memiliki hobi menyelam, menembak, terjun payung,

menyanyi lagu country, dan berkuda. Adapun perjalanan karier, dakwah,

bisnis, dan popularitas Aa Gym sebagai berikut:

a. Pada tahun 1980‟an, mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni

(ilmu tanpa melalui proses belajar) di bawah bimbingan ajengan Jujun

Junaedi di Garut, Jawa Barat.

b. Pada 1982, Aa Gym menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di

Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani.

c. Pada tahun 1987, bersama teman-temannya melalui lembaga Keluarga

Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) Aa gym merintis usaha

wiraswasta pada bidang usaha kecil seperti pembuatan stiker, kaus,

gantungan kunci, dan peralatan tulis kantor dengan slogan-slogan

religius.

d. Pada tahun 1990, KMIW mendirikan Pondok Pesantren Daarut

Tauhiid (DT) di rumah orang tua Aa Gym yang kemudian pindah

lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang awalnya berupa rumah

pondokan dengan 20 kamar yang akhirnya dibeli langsung dari

pemiliknya dengan harga 100 juta. Ide pembentukan DT terilhami

oleh keberhasilan gerakan Al-Arqom dari Malaysia yang sukses

mengembangkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidup


45

sehari-hari secara Islami. Keduanya memiliki perbedaan yaitu DT

tidak bersifat eksklusif seperti Al-Arqom tetapi terbuka untuk semua

orang.

e. Pada tahun 1993, Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid

dibangun menjadi gedung permanen berlantai tiga. Lantai satu

digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai dua dan lantai tiga

dijadikan masjid. Pada 1994, didirikan Koperasi Pondok Pesantren

(Kopontren) DT untuk menopang dakwah Aa Gym. Pada 1995 sekitar

50 meter dari masjid, seorang jama‟ah membelikan sebidang tanah

berikut bangunannya di Jalan Gegerkalong Girang 30 D yang

kemudian digunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pemimpin

pondok, Taman Kanak-kanak Al-Qur‟an (TKA) dan Taman

Pendidikan Al-Qur‟an (TPA), ruang pertemuan, ruang produksi

konveksi, gudang, dan kamar para santri. Pada akhir 1997 Gedung

Kopontren empat lantai di seberang masjid ini digunakan untuk kantor

Baitul Mal wat-Tamwil (BMT), penerbitan dan percetakan, swalayan

dan mini market, warung telekomunikasi, dan sebagainya.

f. Pada tahun 1999, DT berhasil memiliki Radio Ummat yang

mengudara sejak 9 Desember 1999, mendirikan CV House and

Building (HNB), PT MQs (Mutiara Qolbun Salim), PT Tabloid MQ,

Asrama Daarul Muthmainnah 2000, Radio Bening Hati, dan

membangun Gedung Serba Guna, seluruh aset ini diperkirakan

bernilai 6 miliar rupiah.


46

g. Pada tahun 2000, Aa Gym mulai tampil berdakwah di TV Nasional

menjadi salah satu pengisi acara tetap dalam program Hikmah Fajar di

RCTI. Pada tahun 2001, Aa Gym memiliki program mandiri di bawah

rangkaian program Hikmah Fajar berjudul “Manajemen Qolbu”.

h. Pada tahun 2002, Aa Gym telah memiliki 15 usaha penerbitan yang

telah menerbitkan 32 judul buku dan lusinan kaset serta VCD sebagai

media menyebarkan dakwah. Aa Gym tercatat menerima 1.200

undangan untuk menjadi pembicara setiap bulannya. Usaha lainnya

yang dimiliki adalah penyiaran radio, studio mini, televisi, dan media

usaha lainnya termasuk kantor situs-situs web, koperasi supermarket,

masjid dan pesantren berkapasitas 500 santri, dua panti asuhan, rumah

pesinggahan untuk menampung pengunjung yang datang, serta

penyelenggara seminar-seminar pelatihan manajemen. Ulil Abshar-

Abdalla dari jaringan Islam Liberal menjulukinya “Layaknya Britney

Spears dalam Islam”. Bahkan Majalah Time pernah mempertanyakan

apakah Aa Gym hanya pedagang yang menggunakan agama sebagai

alat untuk menarik keuntungan? kemudian Solahuddin Wahid dari NU

berpendapat bahwa kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.

i. Pada tahun 2004, Aa Gym membawakan program bertemakan politik

berjudul Ada Aa Gym di RCTI berkaitan dengan pemilu 2004.

j. Pada Oktober 2005, Aa Gym tampil mengajak rakyat agar bersabar

dalam Iklan Layanan Masyarakat tentang kenaikan BBM yang

dimotori oleh Depkominfo. Penampilannya ini diprotes oleh


47

Himpunan Masyarakat Islam (HMI) dan Perhimpunan Pelajar Islam

(PPI) karena dianggap menyesatkan rakyat agar menerima kenaikan

BBM. Organisasi ini mensomasi Aa Gym dan menuntut agar Iklan

Layanan Masyarakat tersebut berhenti ditayangkan.

k. Pada Desember 2006, Aa Gym mengadakan jumpa pers yang

mengumumkan bahwa Aa Gym berpoligami dengan janda beranak

tiga yang berprofesi sebagai mantan model, Alfarini Eridani sebagai

istri kedua, Aa Gym menyatakan bahwa poligami ini dilakukan

sebagai jalan keluar darurat (emergency exit). Hal ini kemudian

dijadikan bahan olok-olok karena istri kedua Aa Gym yang cantik

tidak tampak sebagai jalan keluar darurat. Sehari setelah jumpa pers

diadakan, mulai terjadi boikot lewat SMS oleh publik yang berisi

kutipan dakwah Aa Gym yang tidak menganjurkan poligami, saat Aa

Gym melakukan sebaliknya. Walaupun begitu para humas MQ

berkata bahwa kejadian tersebut tidak mempengaruhi permintaan

menjadi pembicara maupun bisnis. Masih pada bulan yang sama

pengajian Aa Gym mulai sepi pengunjung, masjid berlantai dua yang

biasa penuh hanya terisi sebagian, bahkan lantai duanya hanya terisi

sekitar 10 persen.

l. Pada Mei 2007, karena aktivitas kunjungan pada Pondok Pesantren

Daarut Tauhiid yang terus berkurang sejak 2006 maka ponpes ini

mulai mengurangi karyawannya. Kunjungan menyusut hingga 70

persen dan berpengaruh pada biaya operasional. Sebanyak 300


48

karyawan yang berstatus kerja lepas dan tetap terkena perampingan,

total sekitar 40 persen dari karyawan dirumahkan. Pada Juli 2007,

menurut pengamatan Jawa Pos kapasitas tiga perempat penuh dan

setidaknya jamaah wanita untuk akhir minggu jelas merupakan

kondisi yang menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Tidak hanya

jumlah pengunjung yang menurun, omzet sejumlah unit usaha yang

dikembangkan Daarut Tauhiid juga berkurang. Salah satu bisnis yang

animonya tetap tinggi adalah umrah bersama Aa Gym yang diminati

387 orang pada April 2007, keberangkatan ke Tanah Suci bersama Aa

Gym dan Teh Nini. Menurut Wakil Komisaris Bisnis MQ Group

Darmawan Sunarja ini dikarenakan materi tausyiah Aa Gym yang

tetap diminati. Namun bisnis lain yang omzetnya menurun di

antaranya adalah air dalam kemasan bermerek MQ (manajemen

Qalbu) Jernih menurun 70 persen, MQ-TV sebagai saluran TV lokal

Kota Bandung dan menawarkan program ke sejumlah televisi nasional

juga terkena imbasnya, infak dan sedekah Masjid Daarut Tauhiid yang

dikelola Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) juga sempat menurun,

sebelumnya pemasukan setiap bulan selalu melampaui Rp 50 Juta,

sejak Januari 2007 jumlah itu merosot menjadi Rp 27 Juta dan terus

menurun menjadi Rp 25 Juta pada Februari, Maret Rp 34 Juta, April

Rp 29 Juta, dan Mei Rp 41 Juta.

m. Pada Desember 2007, Aa Gym muncul untuk pertama kalinya pada

acara wawancara Kick Andy di Metro TV setelah absen akibat


49

kontroversi poligami. Aa Gym merasa berat tampil di media massa

karena berpendapat telah menerima perlakuan zalim dari pers setelah

berpoligami, walaupun akhirnya menyanggupi hadir pada wawancara

ini dan dipertemukan dengan “Aa Jimmy” versi komedi dari Aa Gym

yang mengisi kekosongan Aa Gym saat absen di media.

n. Pada Maret 2008, beredar berita rumor bahwa rumah tangga Aa Gym

dikabarkan retak dan Aa Gym pisah rumah dengan istri pertama,

namun hal ini dibantah dan menyatakan bahwa rumah tangga Aa Gym

rukun-rukun saja. Aa Gym pun emosi dan berkata bahwa wartawan

memakan gaji haram dan memperingatkan agar wartawan

menghormati hak-hak pribadi orang saat bertugas.

o. Pada Desember 2010, istri pertama Aa Gym telah menggugat cerai di

pengadilan agama. Permintaan cerai kemudian dikabulkan secara

resmi pada bulan Juni 2011. Pada bulan Maret 2012, media

memberitakan bahwa Aa Gym rujuk kembali dengan melakukan

resepsi di rumah mantan istri pertama di kawasan Sariwangi,

Bandung. Menurut sahabatnya Ustadz Yusuf Mansur bahwa istri

kedua Aa Gym tidak menghadiri acara tersebut. Muhsin yang

merupakan orang tua teh Nini menjadi wali setelah meminta izin

KUA, juga disampaikan bahwa mahar rujuk sebesar Rp 5 Juta

rupiah.71

71
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdullah_Gymnastiar. Diakses Tanggal 7 Mei 2018
Pukul 07.27.
50

B. Channel Aa Gym Official

Channel resmi kumpulan video-video dari KH. Abdullah Gymnastiar /

Aa Gym bertema tentang ketauhidan/keyakinan kepada Allah SWT yang

dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Channel ini Bergabung

dengan youtube pada Tanggal 29 Februari 2016 dan memiliki 89.184

subcriber.72

C. Analisis Pesan-Pesan Dakwah

Sebagaimana yang telah diutarakan dalam bab pertama bahwa dalam

penelitian ini penulis memfokuskan kepada “Pesan Dakwah di Channel Aa

Gym dalam Kajian Kitab Al-Hikam” maka penulis mengambil 4 judul video

di antaranya “Berdzikir Kepada Allah, Allah Menutupi Dosa Kita, Lakukan

Apa yang Allah Sukai, dan Jangan diperbudak Nafsu”.

Berikut ini pesan-pesan dakwah dalam playlist Kajian Kitab Al-Hikam

video yang berjudul:

1. Berdzikir Kepada Allah

a. Pesan Akidah

“Dan manusia dalam menghadapi nikmat pemberian Allah


terbagi menjadi tiga, satu orang yang lalai terhadap Allah dan
sangat memuncak kelalaiannya, orang ini sangat kuat jiwa
materialnya, sangat terpengaruh oleh panca inderanya sehingga
padam sama sekali jiwa rohaninya atau kesucian jiwanya.
Maka ia melihat bantuan atau kebaikan itu hanya semata-mata
dari sesama makhluk dan sama sekali tidak melihat dari Allah
Tuhan Rabbul „alamin. Jika yang demikian ini berupa „itikad
keyakinan maka syiriknya telah jelas atau sekedar dianggap
sebagai sebab yang andaikan tidak ada sebab itu tidak terjadi

72
Lihat di Channel Youtube Aa Gym Tanggal 8 Januari 2019 Pukul 17.07.
51

karunia itu maka ini syirik juga tetapi syirik yang samar.
mereka itu jika ditanya siapakah yang memberi kepadamu?
Jawabnya Allah, tetapi andaiakan tidak ada fulan itu tentu tidak
ada pemberian atau karunia ini”.

Al-Hikam No. 287 di atas termasuk dalam kategori pesan

akidah, Karena mengandung makna bahwa manusia dalam melihat

bantuan atau kebaikan itu semata-mata dari Allah Tuhan Rabbul

„alamin bukan dari sesama makhluk. Sikap seperti ini hanya dimiliki

oleh orang-orang yang jiwa rohaninya bersih atau suci.

“Yang paling penting dalam hidup adalah dzikrullah ta‟ala itu


amalan terbaik, amalan yang paling mensucikan, amalan yang
paling tinggi derajatnya, amalan yang lebih baik daripada
menafkahkan emas, dan perak, amalan yang lebih baik
daripada bertempur, membunuh, terbunuh di jalan Allah adalah
dzikrullah”.

Pada pernyataan di atas termasuk dalam kategori pesan akidah,

karena menjelaskan pentingnya dzikrullah ta‟ala dalam kehidupan

sebagai amalan terbaik dan amalan yang paling mensucikan.

“Mari sekarang ini kalau melihat segala karunia ini mutlak


hanyalah karunia Allah semata, sekecil apapun misal parkir
mau cari parkir susah harus kontak ke Allah, Ya Allah berikan
saya tempat parkir... pas nengok kanan ada parkir yang kosong
tidak boleh mengatakan aduh kebetulan ada yang kebetulan
dalam hidup? Tidak ada... tengok kanan ke kiri oleh Allah
supaya lihat orang yang keluar dari tempat parkir. Harusnya
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang mengatur sampai ke
parkir sekalipun, harus betul-betul mengingat Allah karena
tidak ada kejadian sekecil apapun yang terjadi tanpa ijin Allah,
dan tidak ada kejadian yang sia-sia, tidak ada kejadian yang
tanpa makna ma khalaqta hadza bathila. Jelas hadirin? Jadi di
jalan tiba-tiba ada yang ngasih mau nyebrang silahkan
nyebrang ah itu Allah yang mengatur jadi ngepas, lagi jalan
tiba-tiba hijau aja terus hijau ke sana hijau-hijau jangan waduh
ajaib nih... apanya yang ajaib? Semuanya sudah diatur Allah”.
52

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena

semua sudah diatur Allah mulai dari mendapatkan parkir yang kosong,

ketika di jalan tiba-tiba ada yang ngasih mau nyebrang bahkan sampai

mendapatkan lampu hijau terus berulang-ulang.

“Tiba-tiba hujan besar wuusss bagaimana? Dzikir karena yang


bisa ngurangin hujan juga Allah. Mati lampu kebetulan bukan?
Enggak oh hikmahnya Allah memberi tahu kalau gelap tuh
kayak gini nggak bisa ngeliyat apa-apa, mau jalan susah
apalagi kalau nggak dapet cahaya hidayah kebenaran saya
hidupnya begini gelap, untung mata kita bisa melihat
kebenaran, jadi ingat Allah mati lampu. Jangan oo aing mah
euy PLN mah kacau, itu tidak akan menyalakan lampu. Jelas
hadirin sekalian? Jadi apapun yang terjadi yang kita lihat, kita
dengar, kita rasa semuanya harus jadi dzikrullah. Jadilah ahli
dzikir, kalau sudah dzikir terus hati pasti tenang, nah begitu?”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena

ketika turun hujan atau mati lampu harus jadi dzikrullah.

b. Pesan Syariah

“Ada maling ngasih uang ke kita dan Allah sudah ngasih tahu
bahwa yang ini maling misalkan itu jangan diterima, itu ujian
ketamakan kita kepada dunia”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan syariah, karena

apabila ada pencuri memberikan uang supaya jangan diterima, sesuatu

dari hasil mencuri hukumnya adalah haram.

c. Pesan Akhlak

“Kalau ada rezeki Alhamdulillah terima kasih sudah jadi jalan


rezeki bagi saya dari Allah, nah itu yang pas jadi yang ngasih
rezekinya juga tidak jadi ujub, tidak merasa dia yang memberi
termasuk kita kalau memberi Alhamdulillah ini ada rezeki dari
Allah saya cuman jadi jalan, jadi yang diberinya juga jadi ingat
ke Allah, jadinya ingat ke Allah yang diberinya inget ke Allah
bersykurlah kepada Allah. Kalau berterima kasih terima kasih
barengi dengan do‟a, karena yang bisa membalas kebaikan
53

kalau kita hanya bisa mengucapkan terima kasih tapi yang


membalas itu juga hanya Allah jazakallahu khair semoga Allah
membalas dengan kebaikan”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

Allah dan sesama makhluk, yaitu bersyukur kepada Allah dan

mengucapkan terima kasih ketika diberi rezeki.

“Kita mau naik pesawat terbang macet, sampai ke sana


terbangnya delay ditunda, tuh ya kalau saya mau terbang mau
telat ditunda semuanya, ujub namanya yah, tidak ada kaitannya
dengan kita siapa tahu memang ini delay karena ada orang
yang lebih penting dari kita yang harus sampai. Ini terjadi
dengan izin Allah Alhamdulillah Allah menolong jadi ngepas”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena

ketika penerbangan pesawat ditunda jangan ujub, kemungkinan ada

orang yang lebih penting.

“Orang bisa hafal dengan karunia Allah Alhamdulillah ditolong


Allah mudah hafal, kalau otak saya ini lemot nah itu juga
menghina Allah yang menciptakan otak pasti ijabah, benar aja
jadi lemot, jangan, jangan. Alhamdulillah ini adalah otak
titipan Allah”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

Allah, yaitu bersyukur ketika diberi titipan oleh Allah berupa otak dan

jangan menghina penciptaan Allah.

”Berbakti ke orang tua itu bertambah karunianya, karena


berbakti ke orang tua adalah syukur. Hitmat hormat ke guru itu
adalah syukur karena guru jadi jalan ilmu bagi kita, tapi a guru
matematik saya galak? Padahal dengan matematik yang
diajarkan betapa banyak yang bisa dilakukan. Guru ngaji saya
itu galak padahal dengan guru ngaji itu kita bisa baca Qur‟an.
Banyakan mana kebaikan dengan keburukannya?
Kegalakannya itu boleh jadi karena kita malas ngaji, padahal
sedikit galaknya dibanding kebaikannya. Nah orang yang kufur
nikmat akan banyak melihat keburukannya dibanding
kebaikannya, makanya nggak barokah ilmunya. Inget kebaikan
54

guru banyak sekali kalaupun ada kekurangannya karena bukan


malaikat”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan Akhlak terhadap

orang tua, yaitu mengajarkan untuk berbakti kepada kedua orang tua

dan guru sebagai bentuk rasa syukur yang akan ditambah karunianya.

“Berani mengakui kelebihan, kebaikan, dan jasa orang lain.


ini syarat pertama bergaul dengan orang, fokus kepada
kebaikannya, kelebihannya, jasanya. Berani mengakui
kelebihan, jasa, dan kebaikan orang lain karena kebaikan itu
dari Allah, kita harus akui itu. Ada orang yang lebih pintar, ada
orang yang lebih sholeh, ada yang suaranya lebih bagus, ada
yang hafalannya lebih banyak, akui... ini adalah karunia Allah
tidak boleh kita dengki karena Allah yang ngatur. Terima, akui,
balas kebaikannya. Orang yang dengki tidak terima, orang yang
dengki itu adalah orang yang tidak ridha kepada takdir Allah
kepada orang lain, dan dengkinya kepada orang tidak akan
menghilangkan nikmat yang Allah berikan kepada orang itu.
Dengkinya kepada orang membuat kitalah yang akan teraniaya
oleh kebusukan kita sendiri”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

sesma makhluk, yaitu tidak bersikap dengki atas nikmat yang Allah

berikan kepada orang lain, harus berani mengakui kelebihan, kebaikan,

dan jasa orang lain.

“Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang. Apa artinya


bijak? Seperti ini : ade-ade kalau punya salah maunya dimarah
atau dimaafkan? Kalau punya salah maunya diungkit-ungkit
atau dilupakan? Kalau kita punya salah maunya dibantu supaya
jadi baik atau dihukum? Kalau punya salah maunya dimaafkan
sebelum meminta maaf atau sesudah minta maaf? Nah kalau
kita ingin seperti itu lakukan kepada orang lain seperti apa yang
kita inginkan, jadi bijak. Tidak mudah memang... kita ingin
dimaafkan kita harus senang memaafkan, kita ingin dimaafkan
sebelum minta maaf kita maafkan orang sebelum minta maaf
ke kita, kita tidak mau diungkit-ungkit jangan mengungkit-
ungkit kesalahan orang. Kita tidak mau dikoreksi di tempat
ramai, kita jangan ngoreksi orang, itu membuat kita lebih
55

bijaksana, tidak ada orang tanpa kesalahan, tidak ada orang


tanpa dosa karena kita bukan malaikat”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

sesama makhluk, yaitu menanamkan sikap bijak terhadap kekurangan

orang lain dan untuk mudah memaafkan orang lain.

“Lupakan jasa dan kebaikan diri. Mau apa mengingat-ingat


kebaikan kita ke orang lain, karena aslinya mah kalau kita
nyumbang aslinya Allah yang memberi lewat kita”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

sesama makhluk, yaitu melatih seseorang untuk bersikap rendah hati

tidak membanggakan diri setelah melakukan amal kebaikan.

“Lihat kekurangan dan kesalahan sendiri. Tidak bisa kita


memperbaiki orang kalau kita tidak diawali dengan
memperbaiki diri, karena orang itu berubah dengan izin Allah,
hadiah bagi kita yang memperbaiki diri”.

Pernyataan di atas termasuk kategori akhlak terhadap diri

sendiri, yaitu harus senantiasa instropeksi diri, Hadiah bagi seseorang

yang memperbaiki diri adalah dapat memperbaiki orang lain dengan

izin Allah.

“Jangan ada ambisi ingin kelihatan keren dalam pandangan


orang, jangan ada ambisi tampil ingin dipuji orang, dikagumi
orang, kalau sudah ada ambisi itu maka biasanya Allah tidak
akan menolong. Jadilah orang yang berambisi ikhlas, ambisi
manfaat namun terpelihara niatnya”.

Pernyataan di atas termasuk kategori akhlak terhadap Allah,

yaitu jadilah orang yang berambisi ikhlas.


56

2. Allah Menutupi Dosa Kita

a. Pesan Akidah

“Jangan merasa terhormat dengan dihormati orang, merasa


malu dan bersyukurlah kepada Allah yang menutupi aib dengan
memperbanyak tobat kita”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, yaitu jangan

merasa terhormat dihormati orang karena hal itu terjadi disebabkan

oleh sifat Allah yang menutupi aib hamba-Nya. Dalam pembahasan

mengenai sifat-sifat Allah masuk ke dalam ruang lingkup akidah

Ilahiyat.

“Sebenarnya bukan sahabatmu kecuali yang bersahabat


kepadamu setelah ia mengetahui benar-benar kejelekanmu dan
tiada yang demikian itu kecuali Allah yang Maha Mengetahui.
Sebaik-baiknya sahabatmu ialah yang selalu memperhatikanmu
bukan karena satu kepentingan yang diharap dari padamu untuk
dirinya”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena

memberikan penekanan bahwa hanya Allah yang akan menjadi sahabat

meskipun Dia telah mengetahui kejelekan hambanya.

“Tadi ada yang mengirimkan video tentang yang berdiri di


pagar kemudian ada semut masuk ke celananya ke kakinya
mungkin saudara sudah lihat sepak-sepak masuk terus sampai
ke belakang pohon, sedang nyepak-nyepak begini ternyata
datang mobil nabrak pohon dan dia selamat. Itu bagian dari
karunia Allah, Allah datangkan semut sehingga membuat dia
tidak berada di pagar itu, dia berusaha mengeluarkan semut, dia
jalan ke belakang pohon dan mobil itu nabrak, kalau saja
syariat dan tidak ada semut dia sudah celaka karena tertabrak
mobil yang mabal itu ke pagar itu”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena Aa

Gym menjelaskan video tentang seseorang yang selamat dari tabrakan


57

mobil karena ada semut yang masuk ke dalam celana. berkat Karunia

Allah SWT yang telah mendatangkan semut sehingga selamat dari

musibah.

“Sebaik-baik yang harus selalu kita dekati adalah yang tidak


ada tandingannya Allah SWT, yang menciptakan, yang
mengurus, yang menjamin, setiap saat, dan Allah tahu kita
melupakan-Nya, tidak syukur bahkan menghianati-Nya, tapi
tetap Allah mencukupi kita Apalagi kalau kita patuh kepada-
Nya. Allah tahu keperluan kita lebih tahu dari kita sendiri,
semoga kita menjadi orang yang tahu bersyukur”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena Aa

Gym mengajak untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT

yang tidak ada tandingannya yang menciptakan, mengurus, dan

menjamin setiap saat dengan cara patuh tunduk kepada-Nya. Hal ini

masuk ke dalam Tauhid Rububiyah.

“Padahal Allah menambah nikmat kepada kita bukan karena


ingin tapi karena syukur. Seharusnya kita lebih sibuk
mensyukuri yang ada fokus saja bersyukur la in syakartum la
azidannakum”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah di mana Aa

Gym menanamkan keyakinan bahwa dengan bersyukur Allah SWT

akan menambah kenikmatan.

3. Lakukan Apa yang Allah Sukai

a. Pesan Akidah

“Tiada batas akhirnya kejelekanmu jika Allah mengembalikan


engkau kepada kekuatan usaha daya upayamu sendiri, dan tidak
ada habisnya kebaikanmu jika Allah memperlihatkan
kemurahan-Nya kepadamu kepada dirimu. Rasulullah SAW
dalam do‟anya ashlih li sya‟ni kullah wa la takilni ila nafsi
tharfata „ainin Ya Allah perbaikilah urusanku semuanya dan
58

jangan Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri walau


sekejap mata pun”.

Di atas adalah terjemahan dari kitab Al-Hikam No. 135 yang

termasuk kategori pesan akidah, karena dianjurkan untuk

mengandalkan Allah dalam setiap keadaan dan jangan mengandalkan

makhluk bahkan diri sendiri, sebagaimana Rasulullah SAW berdo‟a

Ya Allah perbaikilah urusanku semuanya dan jangan Engkau serahkan

urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata pun.

“Tapi saat yang sama saya bisa, saya mampu, sering kata-kata
itu diucapkan untuk memotivasi diri, sebetulnya itu tidak pas,
dengan pertolongan Allah saya bisa, dengan pertolongan Allah
saya mampu. Jarang itu disebut Allah nya, padahal bergabung
jin dan manusia akan memberikan sesuatu tidak terjadi kalau
Allah tidak menghendaki, bergabung jin dan manusia
seluruhnya mencelakakan tidak akan terjadi tanpa izin Allah.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena Aa

Gym menanamkan keyakinan bahwa tidak akan terjadi sesuatu kalau

Allah SWT tidak menghendaki. Hal ini masuk ke dalam Tauhid

Mulkiyah, menegaskan bahwa Allah SWT adalah Raja yang

mempunyai kehendak atas segala sesuatu.

“Kalau kita menganggap kerja keras, kerja keras... berapa


banyak saudara kita yang kerjanya lebih keras dari kita dan
tetap sedikit, dan berapa banyak orang yang kerjanya dikit tetap
rezekinya banyak, benar? Bagi kita kerja keras itu amal sholeh.
Sudah lihat bagaimana saudara kita ada yang pergi pagi pulang
petang BP7 Berangkat Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-
Pasan, dan berapa banyak yang santai-santai saja rezekinya
dibuka oleh Allah banyak dan melimpah. Harusnya kita yakin
kerja 5AS kerja kerAS, cerdAS, kerja berkualitAS, kerja
tuntAS, kerja ikhlAS ini amal sholeh, rezeki sesuka Allah tidak
harus jadi banyak, yang penting dia perlu cukup. Berapa
banyak sahabat Nabi yang berjuang luar biasa dan tetap sedikit
saja rezekinya tapi berkahnya yang luar biasa. Nah hadirin
59

sekalian jadi jangan menuhankan ikhtiar juga. Ikhtiar itu amal


shaleh perkara ketentuan sepenuhnya Allah, nah kalau kita
sudah menuhankan ikhtiar seakan-akan Allah itu diatur oleh
ikhtiar kita, nah hadirin kita sempurnakan saja ikhtiar kita, tapi
terserah Allah”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah di mana Aa

Gym melarang untuk menuhankan ikhtiar. Menjadikan ikhtiar hanya

sebagai amal shaleh, karena hanya Allah SWT yang memberikan

rezeki kepada manusia (Tauhid Rububiyah).

“Pernah ada seorang ibu-ibu nabung emas ditanya kenapa


nabung emas bu? Emas logam mulia karena emas itu tidak
pernah turun harganya, ini untuk menjamin hari tua, mulai
salah nih... anak-anak nanti dari sini sekolahnya, jadi setiap
punya uang beli emas tabung-tabung seakan-akan itulah yang
menjamin. Takdirnya Suatu saat ada yang ngajak bisnis, sedikit
bisnis balik lebihan yang banyak, akhirnya semua tabungan
emasnya itu dijual dijadikan modal dan ketipu. bagus atau tidak
ketipu? Ini juga berat jawabnya, nyebut salah takut bagus,
nyebut bagus takut ketipu ya kan? Bagus yang buruk itu adalah
nipu. Ketipu itu tergantung bagaimana menyikapinya, akhirnya
sedih, pilu tidak bisa ditagih sama sekali, tobat, dan sekarang
nambah keyakinan bahwa ternyata bukan emaslah yang
menjamin, Allah SWT”

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah di mana Aa

Gym menceritakan ada seorang ibu-ibu yang bersandar kepada

tabungan emas, kemudian membangun usaha dan mengalami gulung

tikar. Musibah tersebut menghabiskan seluruh tabungan lalu tersadar,

bahwa bukan tabungan yang menjamin hidup seseorang tapi Allah

SWT. Fenomena ini masuk ke dalam Tauhid Rububiyah yaitu hanya

Allah SWT yang menjamin dan memberi rezeki.

“Makanya jangan bersandar pada apapun, siapapun, karena itu


bisa menjadi illah kita, cirinya sederhana terdominasi itu
60

kuncinya. Jadi kalau pikiran, hati kita terus ingat kepada itu
terus ingin dekat dengannya, takut jauh darinya, mau berkorban
apa saja untuknya, merasa sedih jauh darinya, nya nya ini
siapa? Kalau nya nya ini Allah sah dia bertauhid, tapi kalau nya
nya ini gelar, pangkat, pujian, istri, suami, anak, kekayaan,
kendaraan, kalau nya nya ini selain Allah ah siap-siap nanti
gejalanya tidak akan tenang, kalau Allah kurang suka ambil
ketenangan, kalau sudah tidak tenang sudah tidak punya apa-
apa, makanan enak tidak tenang keselek, tidur di kasur empuk
tidak tenang, tidak tidur, makanya yang paling mahal adalah la
ilaha illallah”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah di mana Aa

Gym menjelaskan makna la ilaha illalah dalam kehidupan sehari-hari

yaitu tidak bersandar pada apapun, siapapun selain bersandar kepada

Allah SWT.

b. Pesan Syariah

“Kalau hati sudah bersandar ke makhluk pasti kita akan


terdominasi niat, cara kita agar dia suka ke kita, kalau kita
menganggap pembeli sebagai pembawa rezeki, sumber rezeki,
maka kita akan berbuat baik tidak ikhlas, karena kebaikan kita
tuh agar dia beli, gilirian dia tidak membawa rizki kita, kita
jengkel karena kecewa karena dia tidak beli, padahal dia tidak
ada rezeki kita di dalam genggaman dia, Nah inilah yang
membuat kebaikan kita tidak berkualitas tinggi karena kebaikan
kita tuh demi kebaikan makhluk ke kita. Ada pedagang yang
sangat sopan ke pembeli bukan untuk amal sholeh tapi supaya
beli, giliran beli dia jadi percaya bahwa sopanlah yang
menakdirkan rezeki bahwa sopanlah yang mendatangkan rizki,
salah! sopan itu amal sholeh rezeki itu Allah yang ngatur”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan syariah, karena Aa

Gym menerangkan dalam urusan jual beli harus ikhlas berbuat baik

dan sopan kepada pembeli.

“Kalau orang dzalim cegah dengan tangan, kalau tidak bisa


cegah dengan lisan, paling lemah iman cegah di hati. Kalau
saya ada yang menempeleng lihat dia, kalau dia mau dzalim
jadi suoto aja pllaaakk!!! gitu, atau pas nempeleng tangannya
61

diaduin mudah-mudahan tangan kita lebih kuat ya, cegah dia


dari perbuatan zalim, yang enak si ambil batu lalu diremukkan
vwuuu milih mending tobat mending remuk seperti batu? Tapi
nggak remuk-remuk masalahnya, sabar itu pahalalnya bi ghairi
hisab tidak ada batasnya”.

Pernyataan di atas termasuk pesan syariah, karena mengajak

manusia untuk mencegah seseorang dari berbuat zalim dengan

menggunakan lisan, tangan, dan hati.

c. Pesan Akhlak

“Kalau semua pengelola perusahaan itu makin sabar dan makin


ngajak orang sabar baru sukses”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

Allah SWT, karena mengajak orang untuk memiliki sifat sabar apabila

ingin meraih kesuksesan.

“Ayo kerja yang bagus, jujur, ibadahnya dijaga, tenang saja


tenang, tapi a rezeki saya nggak banyak nggak papa mungkin
nanti istrinya dibikin nggak suka dandan, ada yang
penghasilannya kecil istrinya dandan melulu jadi tekor, oh iya
besar itu penghasilan tergantung kebutuhan, penghasilannya
sedikit kebutuhannya nggak ada, nabung dia, penghasilannya
besar kebutuhannya banyak tekor”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena Aa

Gym mengajak untuk bekerja yang bagus dan memiliki sikap yang

jujur.

“Tinggal satu lagi kuda kesayangan lebih bagus, lebih besar,


sudah hati-hati jangan di depan orang kalau berkuda nanti ujub,
ria, ada tamu banyak main lagi dengan kuda itu, mati lagi...”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena

kejadian seekor kuda yang mati harus menjadi pelajaran, kalau punya
62

sesuatu jangan ujub atau ria harus tetap menjaga hati agar tetap rendah

hati.

“Satu bulan terakhir ini maaf saya mencoba memperbaiki


kualitas kesehatan dengan merutinkan olahraga di antaranya
push up, karena sudah dapat informasi bahwa Rasulullah SAW
sampai usia 63 tahun perutnya rata, kalau bahasa fitnesnya
adalah sixpack. Ada beberapa hadist bahwa Rasulullah tuh
perutnya seperti gulungan kertas atau ada tumpukan batu itu
teh sixpack kalau di bahasa kita kan. Udah nggak usah
dikemplengkan begitu hadirin, ada yang jadi nahan langsung
ngerenyet begitu. Karena baca hadist itu oh berarti punya badan
fit Rasulullah juga atletis adalah ibadah. Maka mulailah
diprogram bangun tidur stretching, push up, sit up, dan
sebagainya”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

Rasulullah SAW, karena mencintai dan meneladani Rasulullah SAW

dengan memperbaiki kualitas kesehatan yaitu merutinkan olahraga

supaya badan fit dan sixpack seperti tubuh Rasulullah SAW yang

diterangkan di dalam Hadits.

“Hati-hati pinter jangan ujub, punten Pak Ujang mungkin


sudah mengalami main futsal tabrakan jatuh langsung aja
nggak ingat siapa-siapa, nggak ingat apa-apa, cuman sekali
tubrukan begitu mau ngambil hapalan kita sekejap”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena Aa

Gym melarang untuk bersikap ujub untuk menjaga sesuatu yang telah

Allah SWT titipkan..

“Baik, sabar itu adalah kemampuan menahan diri, kemampuan


mengendalikan diri agar tindakan kita di jalan yang Allah sukai
itu sabar. Sabar itu tiga tempatnya dalam ta‟at : sabar menjauhi
maksiat, sabar mengahadapi musibah, jadi kalau menahan diri
tidak ada batasnya dan sabar itu bukan diam, sabar itu menahan
diri sehingga tindakan kita cocok dengan yang Allah sukai.
Mata sabar ketika melihat..... merem atau palingkan pandangan,
lihat yang Allah suka itu sabar, kalau tidak sabar dipelototin
63

tuh yang haram, mulut mau bicara tahan sampai yakin


perkataan kita benar, niatnya benar, perkataannya benar baru
bicara, kalau belum ketemu jangan ngomong itu sabar. Jadi
Sabar itu menahan diri, mengendalilkan diri dan kita lakukan
apa yang Allah suka gitu”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

Allah SWT, karena menerangkan tentang makna sabar dalam ketaatan

yaitu mengendalikan diri dan melakukan apa yang Allah sukai.

“Tempeleng misalkan, ciiiaaatttt ada yang nempeleng lalu dia


sadar dan dia minta maaf, kira-kira yang sabar itu kita bales
atau kita maafkan? Mana yang Allah suka? Dia minta maaf,
jawab hadirin! dimaafkan... karena dia menyadari dia minta
maaf”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak terhadap

sesama makhluk, karena mengajarkan manusia untuk memaafkan

orang lain yang berbuat salah.

4. Jangan diperbudak Nafsu

a. Pesan Akidah

“Tutup Allah itu terbagi dua, pertama tertutup dari berbuat


maksiat atau dosa dan tertutup dari perbuatan maksiat atau
dosa. Manusia pada umumnya meminta kepada Allah supaya
ditutupi dalam perbuatan dosa karena kwahatir jatuh
kedudukannya dalam pandangan sesama manusia. tetapi orang-
orang yang khusus minta kepada Allah supaya ditutupi
daripada maksiat atau dosa karena takut jatuh dari pandangan
Allah”.

Al-Hikam No. 144 di atas termasuk kategori pesan akidah,

karena menjelaskan sifat Allah yang menutupi aib seseorang setelah

berbuat maksiat dan menutup jalan seseorang dari perbuatan maksiat.

“Yang masih jauh ke menikah, jatuh cinta ke seseorang dan


yang dicintainya tuh enek aja lihat kita, boro-boro nerima, ah
itu pertolongan Allah. Mau nonton sepak bola malam-malam
64

ketiduran ini boleh jadi merupakan salah satu karunia Allah


sehingga dia tidak sia-sia dari jam 12 sampai jam 3, mungkin
Allah lebih menginginkan kita tahajud. Jadi kalau suatu saat
keinginan-keinginan nafsu kita terhalang periksa boleh jadi ini
bagian daripada perlindungan Allah supaya tidak berbuat
maksiat. Termasuk yang di tangkap KPK itu boleh jadi
merupakan bagian dari kasih sayang Allah karena selama dia
jadi pejabat korupsi, sedangkan ibunya do‟a, anaknya do‟a,
istrinya do‟a supaya punya suami yang shaleh, tangkep saja
KPK, disita harta-hartanya berarti dibersihkan karena
sepanjang tidak disita itu harta bisa jadi petaka”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena di

setiap kejadian yang manusia tidak suka sebenarnyua itu adalah bagian

dari kasih sayang Allah, pertolongan Allah yang menjauhkan

seseorang dari berbuat maksiat.

“Suami sangat cinta ke istri, istri sangat cinta ke suami


sehingga lebih ingat ke pendamping hidupnya daripada ingat
Allah, lebih takut jauh dari pendamping hidupnya daripada
ingat Allah, lebih ingin dekat dengan pendampingnya daripada
ingin dekat dengan Allah, berarti sudah ada Anda dan
tandingan Allah, Ah ini bisa jadi dibuat kejadian nanti oleh
Allah, kalau Allah ingin memurnikan hatinya ke Allah, Apakah
suaminya meninggal, suaminya dititipi pengurus yang lain,
makanya jangan terlalu cinta ke makhluk. Sama suami juga,
kenapa istrinya yang dulu sangat cinta sekarang kurang
cintanya? Boleh jadi selama ini suami lebih takut ke istri
daripada takut ke Allah. Berani ngebohong, berani berbuat di
belakang yang melanggar perintah ke Allah demi tidak dimarah
istri ah semuanya dilihat oleh Allah.
Ini dalam satu ayat :
Yas takhfuna minannasi wa la yastakhfuna minallah wa huwa
ma‟ahum
Mereka bersembunyi dari sesama manusia tapi tidak
bersembunyi dari Allah yang selalu beserta mereka”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena

mengajak untuk memurnikan tauhid, bahwa tidak ada tuhan selain


65

Allah, meskipun manusia bersembunyi dari sesama makhluk tapi tidak

bisa bersembunyi dari Allah yang selalu memperhatikan mereka.

“Ibu-ibu kalau lihat suami ingat siapa bu? Ingat ke Allah,


bener? Ingat Allah yang menguasai suami ibu, kalau ibu ingat
ke suami terus gelisah, waduh suami saya ke mana ya dia
merahasiakan HPnya dimatiin, alat pelacak dimatiin, satelit
dimatiin nggak bisa nyewa, udahalah Sholat aja dua raka‟at, Ya
Allah suami hamba adalah ciptaanMu, milik-Mu, dalam
genggaman-Mu setiap saat, tidak bisa lepas dari kekuasaanMu
titip ya Allah, saya tidak bisa melakukan apapun selain
memohon kepada-Mu perlindungan, lindungi suami saya,
Engkau tahu suami saya kurang iman, kurang ilmu, kurang
amal terutama kurang ajar nah itu masalah nggak boleh
ngomong gitu ya, agak kurang ajar ya sama aja. Titip yang
tulus Allah lihat nggak seorang istri yang sujud? Allah
mendengar tidak do‟anya? Allah tahu isi hatinya? Disia-siakan
tidak? Ooo tidak disia-siakan! mungkin tadinya suaminya mau
lihat lawan jenis jadi melotot aja lihat lawan jenis yaitu
kambing betina ya itu juga lawan jenis hadirin cuman kambing
karena mau kurban, yang tadinya mau pergi ke tempat yang
tidak baik dibalikan hatinya oleh Allah jadi itikaf sambil
bingung kata suami kenapa saya jadi ke sini?”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akidah, karena

menanamkan keimanan bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan

do‟a hamba-Nya yang tulus dan hanya Allah SWT yang dapat

membolak-balikan hati manusia.

b. Pesan Akhlak

“Mau beli HP yang canggih padahal HP itulah yang akan


melalaikan kita. Atau HP tiba-tiba rusak, kecemplung air,
kelindes, hilang atau apa saja, boleh jadi HP ini adalah tempat
maksiat tanpa sadar karena kita belum disiplin lalu oleh Allah
diberi jalan saja HP nya tidak jalan, periksa nanti
kemaksiatannya berkurang”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena

kehilangan HP atau tiba-tiba HP rusak kemungkinan terjadi karena


66

akhlak yang tidak baik, sehingga perlu adanya kesadaran untuk

memeriksa kebermanfaatan memiliki sesuatu.

“Makanya jangan berburuk sangka kalau ada keinginan kita


yang tidak terpenuhi padahal boleh jadi keinginan itu hanya
menjauhkan diri dari Allah SWT. Kepada yang merasa saya
jomblo a nggak ada yang minat, Allah aja yang nggak
menggerakan, tidak ada satupun yang membuat orang belum
dapat jodoh kecuali Allah belum ngasih jodoh, kenapa yah a?
Pasti ada kebaikan di sana mungkin supaya berbakti ke orang
tua maksimal, mungkin supaya tahajudnya Allah pengen
berduaan aja dengan Allah, ada rahasia... nanti kalau sudah
waktunya Allah mau ngasih ada aja jalannya. Makanya jangan
berburuk sangka dengan kondisi yang tidak cocok dengan
nafsu kita”.

Pernyataan di atas termasuk kategori pesan akhlak, karena Aa

Gym melarang untuk berburuk sangka kepada Allah SWT atas

kejadian yang tidak diinginkan.

D. Klasifikasi Pesan-Pesan Dakwah

1. Isi pesan dakwah dalam video yang berjudul Berdzikir Kepada Allah

memiliki pesan akidah 4, pesan syariah 1, dan pesan akhlak 9.

2. Isi pesan dakwah dalam video yang berjudul Allah Menutupi Dosa Kita

memiliki pesan akidah 5.

3. Isi pesan dakwah dalam video yang berjudul Lakukan Apa yang Allah

Sukai memiliki pesan akidah 5, pesan syariah 2, dan pesan akhlak 7.

4. Isi pesan dakwah dalam video yang berjudul Jangan diperbudak Nafsu

memiliki pesan akidah 4 dan pesan akhlak 2.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Video dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official yang berjudul

Berdzikir Kepada Allah memiliki pesan dakwah yaitu akidah yang

berhubungan dengan keimanan dan pentingnya berdzikir kepada Allah

SWT. Syariah yaitu larangan menerima sesuatu dari hasil mencuri.

Kemudian akhlak yaitu etika mengucapkan terima kasih sebagai rasa

syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, jangan menghina penciptaan

Allah SWT, berbakti kepada orang tua dan guru, larangan bersikap dengki,

memaafkan orang yang berbuat salah, dan larangan untuk berambisi ingin

dipuji orang lain.

2. Video dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official yang berjudul

Allah Menutupi Dosa Kita hanya memiliki pesan dakwah akidah yaitu

menanamkan keyakinan bahwa ketika dihormati orang, dipuji orang itu

karena Allah SWT menutupi dosa seorang hamba dan ajakan untuk selalu

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Video dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official yang berjudul

Lakukan Apa yang Allah Sukai memiliki pesan dakwah akidah yaitu

anjuran untuk selalu mengandalkan Allah SWT dalam setiap keadaan,

keyakinan bahwa tidak akan terjadi sesuatu tanpa kehendak Allah SWT,

67
68

larangan menuhankan ikhtiar, dan menjelaskan makna la ilaha illallah

dalam kehidupan sehari-hari. Syariah yaitu berbuat baik dan sopan kepada

pembeli dan mengajak manusia untuk mencegah seseorang dari berbuat

zalim dengan menggunakan lisan, tangan, dan hati. Kemudian akhlak yaitu

ajakan untuk memiliki sifat sabar, jujur, meneladani Rasulullah SAW, dan

larangan untuk bersikap ujub, .

4. Video dalam Kajian Kitab Al-Hikam di Aa Gym Official yang berjudul

Jangan diperbudak Nafsu memiliki pesan dakwah akidah yaitu

menjelaskan sifat Allah yang menutupi aib hamba-Nya, sifat Allah yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan ajakan untuk memurnikan

tauhid, bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT. Kemudian akhlak yaitu

menjelaskan bahwa memiliki akhlak yang tidak baik dapat berdampak

negatif terhadap kehidupan dan larangan untuk berburuk sangka kepada

Allah SWT.

B. Penutup

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari akan kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari pembaca

berupa kritik maupun saran yang konstruktif.


69

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya

bagi penulis, dan menjadi amal shaleh yang mendatangkan keridhan-Nya.

Aamiin
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur‟an dan terjemahnya, Departemen Agama RI, Bandung: CV Penerbit


Diponegoro, 2006.

Amin, Samsul Munir. 2008. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta:


Amzah.

Amir, Mafri. 1999. Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: PT
Logos Wacana Ilmu.

Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arifin, Zaenal. 2006. Syi‟ar Deddy Mizwar. Yogyakarta: STAIN Purwokerto


Press dan UnggunReligi.

Asmaya, Enung. 2003. Aa Gym Dai Sejuk dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta:
Penerbit Hikmah.

Ass, Djamalul Abidin. 1996. Komunikasi dan Bahasa Dakwah. Jakarta: Gema
Insani Press.

Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basit, Abdul. 2013. Filsafat Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamaris, Zainal Arifin. 1996. Islam Aqidah dan Syari‟ah. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

Faizah, Lalu Muchsin Effendi. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.

Haeri, Fadhlalla. 2004. Al-Hikam Rampai Hikmah Ibn „Atha‟illah. Terj. Lisma
Dyawati Fuaida. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Hasanuddin. 1982. Rhetorika Da‟wah & Publisistik dalam Kepemimpinan.
Surabaya: Usaha Nasional.

Herdiansyah, Haris. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba


Humanika.

Hielmy, Irfan. 2002. Dakwah Bil-Hikmah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan
Pengamalan Islam.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Kusnawan, Aep. 2016. Teknik Menulis Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 1995. Dakwah Fardiyah Metode Membentuk Pribadi
Muslim. Jakarta: Gema Insani Press.

Moleong, J. Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Mubarok, Achmad. 2014. Psikologi Dakwah Membangun Cara Berpikir dan


Merasa. Malang: Madani Press

Muhiddin, Asep. 2002. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur‟an. Bandung: CV


Pustaka Setia.

Muhtadi, Asep Saepul. 2015. Metode Penelitian Dakwah Pendekatan Kualitatif


dan Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhyiddin, Asep, dkk. 2014. Kajian Dakwah Multiperspektif. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Mungalim, Khusnul Khotimah. 2017. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Rubrik
Tausiyah pada Majalah Risalah Tahun 2016. Skripsi. Purwokerto: Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.

Munir, M. 2003. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana.

Munir, Muhammad., dan Wahyu Ilahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta:


Kencana.
Muslimah, Healthy Itsnawati. 2015. Pesan-pesan Dakwah di Rubrik Wigati
Majalah Ancas Tahun 2014-2015. Skripsi. Purwokerto: Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.

Mustofa, Kurdi. 2012. Dakwah di Balik Kekuasaan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Nuh, Sayid Muhammad. 2004. Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal Dalam


Dakwah. Solo: EraIntermedia.

Nurjannah. 2013. Radikal vs Moderat atas Nama Dakwah, Amar Makruf Nahi
Mungkar dan Jihad. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Pratminingsih, Sri Astuti. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Raharjo, Dawam. 1996. Ensiklopedi Al-Qur‟an “Tafsir sosial Berdasarkan


Konsep Kunci. Jakarta: Paramida.

Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relation & Komunikasi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Saefulloh, Aris. 2003. Gus Dur VS Amien Rais: Dakwah Kultural-Struktural.


Yogyakarta: Laelathinkers.

Shaltut, Syeikh Mahmud. 1984. Akidah dan Syari‟ah Islam. Terj. Fachruddin Hs
dan Nasharuddin Thaha. Jakarta: Bumi Aksara.

Shawi, Shalah. 2002. Prinsip-prinsip Gerakan Islam yang Mutlak dan Relatif.
Solo: Era Intermedia.

Soejono. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Solecha, Falaah Nurchaeni. 2017. Pesan Dakwah Wayang Santri dalam Cerita
“Lupit Seneng Tetulung”.Skripsi. Puwokerto: Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktis. Jakarta:


Rajawali.

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta:


Kanisius.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Thoifah, I‟anatut. 2015. Manajemen Dakwah Sejarah dan Konsep. Malang:


Madani Press.

Tim Penyusun Kamus dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993.
Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tobroni. 2001. Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wahid, Fathul. 2004. e-Dakwah, Dakwah Melalui Internet. Yogyakarta: Gava


Media.

Wardi, Bachtiar. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos


Wacana Ilmu.

Yakan, Fathi. 2003. Membongkar Jahiliyah Meraih Sukses Berdakwah. Solo: Era
Intermedia.

Zahrah, Abu. 1994. Dakwah Islamiah, Terj. Ahmad Subandi dan Ahmad
Sumpeno. Bandung: PT Remaja Roadakarya.

Data Media

Aliyudin. 2015. “Kualifikasi Da‟i: Sebuah Pendekatan Idealistik dan Realistik”.


Jurnal Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah. 14, (2), 283-298.
Habibah, Syarifah. 2015. “Akhlak dan Etika dalam Islam”. Jurnal Pesona Dasar.
1, (4), 73-87.

http://ejournal.stainkudus.ac.id/2015/prospek dakwah melalui media televisi.html

Siswanto, Tito. 2013. “Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran


Usaha Kecil Menengah”. Jurnal Liquidity. (1), 80-86.

Zulkarnaini. (2015) “Dakwah Islam Di Era Modern”. Jurnal Risalah. 26, (3), 151-
158.
Eprints.umk.ac.id

Repository.unpas.ac.id

https://id.m.wikipedia.org

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdullah_Gymnastiar

https://id.savefrom.net

http://muarifsyamsul.blogspot.com/2013/05/cara-mendownload-cepat-di-youtube.html

https://support.google.com

https://konsultasisyariah,com/25896-apa-itu-takhayul-dan-khurafat.html

Anda mungkin juga menyukai