Anda di halaman 1dari 4

Pada umumnya terdapat empat binatang yang paling sering menyebabkan luka gigitan pada manusia

yaitu anjing, kucing, tikus dan ular. Sebagian besar kasus (60-90%) luka gigitan disebabkan oleh anjing,
diikuti kucing sebesar 5-15% dan sisanya oleh binatang yang lain. Komplikasi terberat luka gigitan
binatang ini adalah terinfeksi virus rabies pada luka akibat gigitan anjing dan kucing, serta kematian pada
gigitan ular.

PRINSIP PENANGANAN LUKA GIGITAN BINATANG

Terdapat 3 prinsip saat menangani luka gigitan binatang yaitu bersikap tenang (tidak panik), mengenali
keparahan luka, dan mencegah luka bertambah parah.Pada saat tergigit, maka baik korban maupun
penolong harus bersikap tenang dan mulai bertindak secara tepat apa yang harus dilakukan. Ketenangan
tentu saja penting dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Rasa panik hanya menyulitkan
korban untuk bertindak. Sikap pertama adalah jauhi binatang yang menggigit, kemudian cari pertolongan
terdekat, bisa memanggil orang lain disekitarnya yang bisa membantu dan mencari tempat yang aman.
Semuanya ini bisa dilakukan dengan baik kalau tidak panik. Mengenali keparahan luka juga tak kalah
penting dalam menentukan seberapa cepat pertolongan medis diperlukan, sebagai contoh bila luka
robek yang dalam dan kotor, maka tentu membutuhkan pertolongan segera bila dibandingkan dengan
luka gigit yang berupa goresan atau cakaran dangkal di kulit. Atau luka di wajah atau leher tentu lebih
membutuhkan pertolongan segera dibanding di tungkai. Dalam hal ini tipe luka, lokasi luka dan usia
korban tentu jadi pertimbangan, apakah korban harus segera di bawa ke dokter/rumah sakit atau
ditangani lebih dulu di tempat kejadian. Prinsip terakhir adalah mencegah sedapat mungkin luka
bertambah parah, sebagai contoh luka yang dalam dan menimbulkan perdarahan aktif maka pertolongan
pertama. Luka harus ditekan untuk menghentikan perdarahan, contoh lain luka yang ringan cukup
dibersihkan dengan air mengalir dan diberi cairan antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi.

LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERTAMA LUKA GIGITAN BINATANG

Luka ringan

Jika luka berukuran kecil, tidak dalam, dan tidak menimbulkan perdarahan maka luka dapat dibersihakan
dengan air bersih yang mengalir dan sabun, lalu berikan cairan antiseptik seperti povidone iodine atau
alkohol 70%, kemudian tutup luka gigitan dengan kasa bersih.
Luka dalam

Luka ini biasanya berupa tusukan gigi taring atau kuku binatang yang tajam dan umumnya disertai
dengan perdarahan. Oleh karena itu, selain dibersihkan luka juga harus ditekan sedini mungkin untuk
menghentikan perdarahan sambil mencari pertolongan medis.

Luka yang terinfeksi

Proses infeksi biasanya timbul setelah 6-8 jam dari awal luka. Oleh karena itu, menjaga kebersihan luka
dalam 6 jam pertama penting dalam pencegahan infeksi. Tanda-tanda infeksi yang harus dikenali adalah
luka gigitan berubah menjadi bengkak, nyeri, kemerahan, dan bernanah. Apabila menemukan tanda-
tanda tersebut segeralah mencari pertolongan medis. Pada keadaan ini, penggunaan antibiotik mungkin
akan direkomendasikan oleh dokter.

PENANGANAN LUKA GIGITAN KHUSUS

Rabies

Rabies adalah suatu infeksi virus yang ditularkan melalui air liur penderita rabies. Penularan virus ini
dapat terjadi antara manusia-manusia, hewan-hewan, dan juga hewan-manusia. Saat ini, transmisi virus
rabies paling banyak ditemukan antara hewan khususnya anjing dan manusia.

Apabila ditemukan luka gigitan binatang tersangka rabies, maka bersihkan luka dengan air bersih yang
mengalir dan sabun lalu berikan cairan antiseptik. Setelah itu, carilah pertolongan medis. Pemberian
vaksin rabies dan juga serum anti rabies akan dipertimbangkan oleh dokter.

Binatang tersangka rabies:

- binatang liar

- meneteskan air liur dengan lidah terjulur


- mengeluarkan busa

- binatang yang tidak jelas riwayat imunisasinya

Ular

Banyak orang beranggapan bahwa pada luka gigitan ular, luka harus diikat kencang sehingga bisa ular
tidak beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Mitos lain yang berkembang adalah bisa ular
harus dihisap untuk membuang bisa ular. Cara penanganan tersebut sesungguhnya tidak dibenarkan
dalam literatur. Cara-cara tersebut dapat memperparah komplikasi terhadap bisa yang sudah masuk ke
tubuh manusia.

Apabila luka gigitan berasal dari ular, maka yang perlu dilakukan adalah memindahkan korban ke area
yang aman, melakukan upaya imobilisasi korban (korban jangan banyak bergerak), posisikan bagian yang
tergigit lebih rendah dari posisi jantung, bersihkan luka tapi jangan dengan air, tutup luka dengan kain
yang bersih, dan kalau bisa fiksasi daerah tergigit dengan bidai untuk mengurangi pergerakan sebelum
dibawa ke dokter.

Serangga

Luka gigitan ini biasanya tidak disadari oleh penderita karena ukurannya yang sangat kecil, keluhan
biasanya mulai timbul setelah ada reaksi seperti bengkak dan nyeri. Kemungkinan infeksi pada luka ini
lebih kecil karena jaringan kulit tidak robek selayaknya luka gigitan hewan lain. Jika menemukan luka
gigitan serangga diberikan balsem yang banyak digunakan di rumah tangga. Bila tidak membaik,
periksakan ke dokter.

KAPAN LUKA GIGITAN BINATANG PERLU DIBAWA KE DOKTER ?

Luka dengan perdarahan yang tidak berhenti walaupun sudah ditekan


Luka lebar dan dalam

Luka terinfeksi (membutuhkan antibiotik)

Jumlah luka multipel

Luka di daerah wajah dan leher

Luka kotor

Penulis : Dr. Siti Rayhani Fadhila, BMedSc(Hons.)

Narasumber : Dr. Ari Prayitno, Sp.A(K)

Artikel berdasarkan wawancara dengan Dr. Ari Prayitno, Sp.A(K), Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSCM pada tanggal 13 Juni 2016.

Ikatan Dokter Anak Indonesia

Anda mungkin juga menyukai