Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR TERSTRUKTUR MODUL 2

Nama : Mirda Hanum

NUPTK : 0652766667130112

NO. Peserta PPG : 19280318710223

Bidang Studi : KIMIA

Sekolah Asal :SMA NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?

Kompetensi guru berdasarkan undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen padal 10 ayat (1) meliputi kompentensi pedagodik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Adapun rumusan masing-masing
kompetensi guru adalah :

1. Kompetensi pedagodik meruppakan kompetensi guru meliputi kemampuan untuk


menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip
pembelajaran, mengmbangkan kurikulum yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu, menyenggarakan pembelajaran dengan komunikasi yang efektif dengan
memanfaatkan fasilitas teknologi informasi agar diperoleh penilaian hasil belajar
yang dapat mengembangkan potensi peserta didik dan merefleksi seluruh kegiatan
pembelajaran demi peningkatan pembelajaran.

2. Kompetensi kepribadian meliputi kemampuan personal yang mencerminkan


kperibadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menajdi tekadan
bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi social meliputi berkomunikasi dengan lisan, tulisan dan bahasa


isyarat, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,
bergaul secara efektif dengan peserta didik, pendidik, teknisi pendidikan,
pimpinan, dan orang tua/wali, bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan norma-norma yang sesuai, dan menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan.

4. Kompetensi professional meliputi kemampuan menguasai isi pengetahuan


(content) secara luas, sesuai dengan standar dan mata pelajaran yang diampu serta
menguasai konsep yang sesuai dengan metode disiplin keilmuan, teknologi, dan
seni yang relevan.
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru
dan siswa?

Dalam menghadapi abad 21 baik guru dan siswa harus memiliki keterampilan abad 21
yang sesuai dengan empat pilar pendidikan yaitu : learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning to live together. Learning to know, meliputi keterampilan
untuk memperoleh, memperdalam, dan memanfaatkan materi pengetahuan. Learning
to do adalah kegiatan berlajar berkarya untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi
dengan masyarakat yang cepat berkembang. Learning to be adalah kemampuan untuk
bekerja dan belajar bersama dengan beragam kelompok dalam berbagai jenis
pekerjaan, dan lingkungan social serta mampu beradaptasi dengan perkembangan
zaman. Sedangkan learning to live together adalah kemampuan untuk dapat saling
menghormati dana dapat hidup belajar dan bekerja dalam perbedaan. Dari penjabaran
empar pilar pendidikan yang wajib dimiliki oleh guru dan siswa diatas, dapat
disimpulkan beberapa karakter yang wajib dimiliki oleh guru dan dan siswa adalah
kemampuan 4C, yaitu Creativity and Invention (kretivitas dan inovasi),
Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), dan Critical thinking and
problem solving (berfikir kritis dan memecahkan masalah).

a. Creativity and Invention (Kretivitas dan Inovasi)

Guru abad 21 adalah guru yang menghadapi siswa-siswa masa depan, dan
siswa abad 21 adalah pelaku masa depan. Baik guru mapun siswa harus dapat
menghadapi masalah-masalah yang akan terjadi di masa depan. Guru, secara
progresif mendorong perubahan melalui kurikulum, agar siswa benar-benar
disiapkan dalam posisi untuk bersaing. Siswa juga harus sadar bahwa meraka
adalah pemangku masa depan yang bersandar pada perubahan tren teknologi
yang cepat. Guru dan siswa harus bijaksana dalam pengambilan keputusan
untuk memastikan bahwa persiapan untuk dunia dimana mereka tinggal dan
bekerja. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan keterampilan belajar berupa
kreativitas dan berinovasi. Guru harus terus berkreativitas dan berinovasi
dalam merancang pembelajran yang menarik dan sesuai dengan kurikulum.
Sedangkan siswa wajib untuk belajar berkreativitas dan berionvasi dalam
menghadapi masa depan.

"Saya telah menemukan bahwa tidak hanya untuk guru, tetapi siapa pun yang
terlibat dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas
mereka , apakah itu di bidang manufaktur , penjualan dan pemasaran , ilmu
pengetahuan dan penelitian , atau pendidikan , kualitas yang paling penting
adalah untuk menjadi fleksibel , hidup - pembelajar seumur , bersedia
menerima dan merangkul perubahan , bersedia untuk membuat kesalahan
dan salah (dengan peringatan bahwa dari kesalahan perbaikan yang dibuat dan
keterampilan baru yang dipelajari) , dan untuk menjaga fokus pada proses dan
hasilnya, daripada alat . Setelah semua, ketika hari berakhir , teknologi hanya alat
untuk meningkatkan kualitas hidup kita , ketika mereka gagal melakukan itu ,
saatnya untuk menciptakan alat-alat baru " - Chuck Dinsfriend, MBA, CTO
mentor, director of Information Technology Services, Woodburn School District
b. Critical thinking and problem solving (Berfikir kritis dan memecahkan
masalah)

Guru dan siswa harus dapat menjadi pembelajar seumur hidup. Abad 21 adalah
dunia yang melibatkan perubahan teknologi informasi yang cepat, tanpa belajar
niscaya mampu untuk bertahan hidup di zaman ini. Guru harus menjadi seorang
pendidik sekaligus seorang pembelajar sepanjang hayat. Guru harus bisa
belajar bagaimana menjadi seorang guru yang siap menghadapi dunia. Guru
harus belajar memahami kebutuhan siswa dimasa depan. Seorang siswa pun
demikian, harus dapat menempatkan diri sebagai seorang pembelajar sepanjang
hayat, agar masalah-masalah ada dapat dihadapi dengan mudah. Menjadi
seorang pembelajar sangat diperlukan kemampuan berfikir kritis dan
memecahkan masalah. Baik guru maupun siswa wajib memiliki keterampilan
tersebut. Guru harus terus berfikir kritis bagamana dapat memeberikan
pengalaman belajar yang baik untuk siswanya agar dapat memecahkan
masalah-masalah yang akan dihadapi. Siswa juga wajib memiliki kemapuan
ini, dalam belajar sangat diperlukan kemampuan berifikir kritis dan dapat
memecahkan masah-masalah pembelajaran yang dihadapi.

"Pendidik abad ke-21 harus menjadi pemikir yang encer, siap untuk melihat
situasi dengan segar dan kreatif . Dia harus melampaui secara jelas untuk
melihat pola yang mendasari dan isu-isu inti dari suatu keadaan tertentu.
Dan - yang paling penting - pemahaman tentang teori chaos sangat penting :
Kupu-kupu mengepakkan sayapnya dan 3000 mil jauhnya cuaca berubah" - Donn
K. Harris, executive director, artistic director, Oakland School for the Arts,
Oakland, Calif.

c. Communication (komunikasi)

Pada abad 21, kehidupan pembelajran bukan hanya terjadi antar guru dan siswa
saja, melainkan melibatkan semua kepentingan, orang tua, guru, siswa, dan
masyarakat lingkungan sekitar sangat berperan penting terhadap kesuksesan
pembelajran seorang siswa. Semua yang berkepentingan harus dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk saling berkomunikasi satu
sama lain. Kemampuan komunikasi mencakup keterampilan dalam
menyampaikan pemikiran dengan jelas dan persuasif secara oral maupun tertulis,
kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan
perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan
berbicaraGuru dan siswa dapat saling berkomunikasi dengan santu untuk
mengetahui kemajuan belajar dan mengevaluasi pembelajaran yang telah
dilakukan. Antara guru dan orang tua siswa juga dapat saling berkomunikasi
untuk membahas perkembangan kemampuan belajar anaknya. Serta masyarakat
disekitar lingkungan tempat tinggal pun harus dapat mendukung kemajuan
pendidikan agar diperoleh pengalaman belajar yang optimal.

"Saya percaya bahwa pendidik yang baik abad ke-21 harus mampu
mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa tanpa harus mengetahui satu
jawaban yang tepat. Pendidik ini mendorong siswa agar mereka menjadi kapten
dari pembelajaran mereka sendiri. Belajar menjadi terarah dan bermakna bagi
siswa karena mereka bekerja melalui kegiatan dunia nyata." - Jonna Wallis, 6-12
Language Arts academic coach, Professional Development Center, Scottsdale,
Ariz.

d. Collaboration (berkolaborasi)

Bekerjasama adalah keterampilan yang cukup pentinf dimiliki oleh guru dan
siswa dia abad 21 ini. Guru dapat saling bekerjasama dengan rekan sejawat,
orang tua, dan stakeholder dalam meningkatkan kemampuan kompetensi
pedagogic, kepribadian, sosial dan professional mereka. Guru dapat saling
bekerjasama dengan rekan sejawat dalam membangun pembelajaran yang
saling terkait satu sama lain dan dapat menciptakan pembelajaran yang bersifat
konstrutivisik. Bekerja sama dengan orang tua pula diperlukan dalam
memahami kemampuan dan karakteristik anak, jadi orang tua tidak
menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab mendidik anak kepada sekolah
sepenuhnya. Guru juga wajib bekerja sama dengan stakeholder-stakeholder
yang terkait, sehingga diperoleh pengalaman belajr yang utuh dan konkret.
Dalam proses pembelajaran siswa juga harus belajar bagaimana bertanggung
jawab dalam hidupnya dalam kegiatan belajar berkolaborasi. Kolaborasi dan
kerjasama tim dapat dikembangkan melalui pengalaman yang ada di dalam
sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah. Siswa dapat bekerja bersama-sama
secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang autentik dan mengembangkan
keterampilannya melalui pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok. Pada dunia
kerja di masa depan, keterampilan berkolaborasi juga harus diterapkan ketika
menghadapi rekan kerja yang berada pada lokasi yang saling berjauhan.
Keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang efektif disertai dengan
keterampilan menggunakan teknologi dan sosial media akan memungkinkan
terjadinya kolaborasi dengan kelompok-kelompok internasional.

" A great ... pendidik akan merangkul tidak hanya teknologi, tetapi bersedia untuk
belajar dari rekan-rekan dan mahasiswa ." - David Brandvold

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Dasar hukum pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan menurut


Kementerian Pendidikan Nasional (2011) adalah:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
i. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil;
j. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
k. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional dan Angka Kreditnya;
l. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifi
kasi dan Kompetensi Kepala Sekolah;
m. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifi
kasi Akademik dan Kompetensi Guru;
n. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifi
kasi dan Kompetensi Konselor;
o. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan;
p. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Dari peraturan perunda-undangan diatas, dapat dibuat sebuah program pengembangan


keprofesian guru berkelanjutan menjadi seperti yang digambarkan dibawah ini.

1) Refleksi Diri Terhadap Kemampuan Pedagogoik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional

NAMA SEKOLAH :
ALAMAT :
NAMA GURU :
MATA PELAJARAN :

Kompetensi Inti Evaluasi diri terhadap kompetensi


terkait
Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
belajar yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan belajar yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
Kepribadian
1. Bertindak sesuai norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional
2. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan
teladan
3. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi
dan rasa bangga menjadi seorang guru
Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta
tidak diskriminatif
2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga
kependidikan, orang tua, peserta didik, dan
masyarakat
Profesional
1. Penguasaan materi, struktur, konsep dan
pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
2. Pengembangan keprofesionalan melalui
tindakan yang reflektif
Berbagai hal terkait dengan pemenuhan dan
peningkatan kompetensi inti tersebut
1. Publikasi Ilmiah
a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk
memenuhi dan mengembangkan 14
kompetensi inti tersebut.
b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi inti tersebut.
c. Keberhasilan yang saya capai setelah
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi inti tersebut
d. Pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang masih saya butuhkan dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi inti tersebut.
2. Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah
a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk
memenuhi dan mengembangkan kompetensi
untuk menghasilkan publikasi ilmiah
b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk
menghasilkan publikasi ilmiah
c. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti
pengembangan keprofesian berkelanjutan
untuk memenuhi dan mengembangkan
kompetensi untuk untuk menghasilkan
publikasi ilmiah
3. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif
a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk
memenuhi dan mengembangkan kompetensi
untuk menghasilkan karya inovatif
b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi untuk
menghasilkan karya inovatif
c. Keberhasilan yang saya capai setelah
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk untuk
menghasilkan karya inovatif
4. Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan
pembelajaran berkualitas (TIK, Bahasa Asing,
dsb)
a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk
memenuhi dan mengembangkan kompetensi
penunjang pelaksanaan pembelajaran yang
berkualitas.
b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi penunjang
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.
c. Keberhasilan yang saya capai setelah
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi penunjang
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
d. Pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang masih saya butuhkan dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi penunjang
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
5. Kompetensi untuk melaksanakan tugas
tambahan (misalnya Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, dsb)
a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk
memenuhi dan mengembangkan kompetensi
untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut
c. Keberhasilan yang saya capai setelah
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut

2) Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru (diisi oleh


Koordinator dan Guru)

Nama Guru: Tahun Ajaran: Tanggal:


Strategi Pengembangan
Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Keprofesian Berkelanjutan yang (diisi dengan memberi tanda
A. Kompetensi
akan dilakukan Guru untuk √)
peningkatan kompetensi terkait 5
1 2 3 4 6
a b
Pedagogik
1. Menguasai karaktertik
peserta didik

2. Menguasai teori belajar


dan prinsip-prinsip
belajar yang mendidik

3. Pengembangan
kurikulum

4. Kegiatan belajar yang


mendidik

5. Pengembangan potensi
peserta didik

6. Komunikasi dengan
peserta didik

7. Penialian dan evaluasi


Kepribadian
1. Bertindak sesuai norma
agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional

2. Menunjukkan pribadi
yang dewasa dan teladan

3. Etos kerja, tanggung


jawab yang tinggi dan
rasa bangga menjadi
seorang guru
Sosial
1. Bersikap inklusif,
bertindak objektif serta
tidak diskriminatif

2. Komunikasi dengan
sesama guru, tenaga
kependidikan, orang tua,
peserta didik, dan
masyarakat
Profesional
1. Penguasaan materi,
struktur, konsep dan pola
pikir keilmuan yang
mendukung mata
pelajaran yang diampu
2. Pengembangan
keprofesionalan melalui
tindakan yang reflektif

Berbagai Hal terkait


dengan pemenuhan dan
peningkatan kompetensi
inti tersebut
B. Kompetensi
menghasilkan
Publikasi Ilmiah
C. Kompetensi
menghasilkan Karya
Inovatif
D. Kompetensi untuk
penunjang
pelaksanaan
pembelajaran
berkualitas (TIK,
Bahasa Asing, dsb)
E. Kompetensi untuk
melaksanakan tugas
tambahan (misalnya
Kepala Sekolah,
Kepala Perpustakaan,
dsb)
Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

Catatan:
1. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri
2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru
lain
3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah
4. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di
KKG/MGMPMGBK
5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi
selain sekolah atau KKG/MGMP/MGBK
6. Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi
(diajukan/di-koordinasikan oleh Dinas Pddk untuk dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai