Anda di halaman 1dari 5

Step 1

STEP 2

1. Mengapa pasien mengeluh jantung berdebar-debar saat melakukan aktivitas berat seperti
mencangkul disawah?
2. Mengapa pasien mengeluh badan lemas selama 7 hari ini?
3. Apa hubungan keluhan dengan riwayat penyakit katup jantung bocor sejak kecil dan sakit
demam rematik?
4. Apa hubungan keluhan dengan dokter menyuruh pasien untuk meminum obat pengencer darah
seumur hidup?
5. Apa saja interpretasi dari EKG di scenario?
6. Apa diagnosis dan DD scenario?
7. Apa etiologi dari scenario?
8. Apa alur diagnosis dari scenario?
9. Jelaskan stratifikasi risiko stroke, tromboemboli, serta perdarahan yang diususlkan dokter?
10. Bagaimana penatalaksanaan dari scenario?

STEP 3

1. Mengapa pasien mengeluh jantung berdebar-debar saat melakukan aktivitas berat seperti
mencangkul disawah?
Aktivitas dapat meningkatkan reflex kemoreseptor meningkatkan kerja parasimpatis karena
ada riwayat rematik kemungkinan ada gangguan jantung kiri + peningkatan aktivitas 
peningkatan frekuensi atrium 350-650x/menit  secara fisiologis atrium menghantarkan impuls
e AV menyebabkan kontraksi yang cepat dan tidak teratur darah terkumpul di atrium
tidak dapat dipompa ke ventrikel  sebagai respon, HR meningkat dan menyebabkan jantung
berdebar jika berlangsung lama akan menurunkan CO risiko GAGAL JANTUNG

Saat melakukan aktivitas berat  meningkatkan hormone epinefrin  kuatnya kontraksi otot
jantung  saat sistol tidak langsung menyebabkan kenaikan darah yang sangat tinggi,
melainkan menyebabkan pelebaran pembuluh darah
Pada saat aktivitas berat  suhu tubuh memanas  keringat  otot skelet vasodilatasi 
sehingga tidak akan menaikan tekanan darah

Hormone epinefrin : jika bekerja dijantung akan bekerja sbg vasokontriktor, jika di otot skelet
dan hati akan vasodilatasi

2. Mengapa pasien mengeluh badan lemas selama 7 hari ini?


Karena pasokkan oksigen keseluruh tubuh berkurang sehingga nutrisi berkurang  tidak
terdistribusi sempurna ke organ organ lain  tubuh lemas

Terdapat kemoreseptor  jika kekuranga oksigen, kemoreseptor teraktivasi  kemoreseptor


masuk ke jantung  jantung mendistribusikan nutrisi berkurang  sehingga kompensasinya
dengan melakukan proses metabolism anaerob  asam laktat  tertimbun di tubuh  tubuh
merasa kurang nyaman
3. Apa hubungan keluhan dengan riwayat penyakit katup jantung bocor sejak kecil dan sakit
demam rematik?
Salah satu yang menyebabkan penyakit pada jantung adalah bakteri streptokokus beta
hemolitikus  melekat pada epitel  jika ada benda asing respon tubuh akan memfagotisasi
(system imun)  terjadi inflamasi Kalor Dolor Rubor  demam rematik epitel dalam katup
jantung berubah  dapat menyebabkan insufisiensi dari katup katup tidak dapat menutup
dengan sempurna
Ditubuh memiliki DAMPs  jika jaringan tubuh mengalami kerusakan  DAMPs menjadi alarm
untuk memanggil system tubuh untuk memperbaiki  sehingga terbentuk jaringan parut

4. Apa hubungan keluhan dengan dokter menyuruh pasien untuk meminum obat pengencer darah
seumur hidup?
Kemungkinan terken atrial fibrilasis  lebih mudah terkena stroke  tanpa ada tanda-tanda
gejala akan menjadi berat  dengan pemberian obat darah pengencer  dapat mengurangi
risiko stroke

Contoh obat
a. Antikoagulasi : wafarin
b. Antiplatelet : aspirin, chlopidogrel
c. Trombolitik : streptokinase (diberikan pada pasien acute coronary syndrome)

Jika terlalu banyak darah di atrium  meningkatkan resiko terbentuknya emboli  darah
membentuk thrombus  jika terkena miokardium akan terlepas  dapat menyumbat  jika
tidak cair dapat menyebabkan obstruksi  aliran darah dan oksigen berkurang stroke iskemik

5. Apa saja interpretasi dari EKG di scenario?


Interpretasi EKG di scenario

- Irama: ASinus (junctional)


- Regularitas : ireguler
- Frekuensi : 80x/menit
- Gel P : sulit diinterpretasi
- Interval PR: sulit diinterpretasi
- Kompleks QRS :
a. 0,08 second
b. Aksis : NAD, tdk ada zona transisi dan Q patologis
- Segmen ST normal
6. Apa diagnosis dan DD scenario?
DD
- ATRIAL FIBRILASIS dengan respon ventrikel normal (Diganosis)
Pada frekuensi harus lebih dari 180x/menit, oleh sebab itu disebut AF dengan respon
ventrikel normal. Ciri khas Gelombang P tidak beraturan
- Takikardi supraventricular
Ditandai gelombang P tertutup dan gelomban T
- Atrial Flutter
Ciri khas gelombang P cepat dan teratur, bentuk seperti gergaji, QRS reguler
7. Klasifikasi Atrial Fibrilasis?
Berdasarkan tipe serangan :
a. AF sorangan
Disebut AF tanpa kelainan struktur/hipertensi
b. AF non valvular
Tidak terkait dengan kelainan katup, paling sering karena hipertensi
c. AF valvular
Disebut AF sekunder, dengan kelainan katup jantung

AF berdasarkan respon ventrikel:

a. AF dengn respon ventrikel cepat


HR > 100x/menit
b. AF dengan respon ventrikel normal
HR 60-100 x/menit
c. AF dengan respon ventrikel lambat
<60x/ menit

-
8. Apa etiologi dari scenario?
Etiologi :
- Usia : > 50 tahun
- Tekanan darah tinggi : 130/80 (Prehipertensi), disebabkan oleh stress yang dipengaruhi
hormone kortisol  CO meningkat  stroke volume meningkat
- Riwayat PJB : kebocoran katup
- Diabetes mellitus
- Riwayat minum alcohol
- Riwayat penyakit tiroid
- Riwayat inflamasi : dapat disebabkan oleh streptococcus beta hemolitikus  menyebar ke
-
berbagai organ seperti ginjal dan katup jantungnya

9. Patofisiologi dari Disritmia?


10. Macam- macam disritmia?
11. Apa alur diagnosis dari scenario?
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Tentukan simptomnya dan derajatnya (dengan menggunakan skor EHRA/CCS-SAF)
- Klasiifikasi AF berdasarkan waktu dan presentasi : persisten/permanen
- Nilai frekuensi, durasi dan factor pencetus
- Riwayat penyakit jantung/ penyebab lain yang mendasari

b. Pemeriksaan EKG
- Irama, gel QRS, ada blok di berkas cabang atau tidak
c. Pemeriksaan LAB
- Periksa fx tiroid
- Periksa fx ginjal : elektrolit,
d. Pemeriksaan tambahan
- Foto thoraks
e. Uji latih/ uji berjalan 6 menit : untuk melihat sudah adekuat atau belum dengan target nadi
<110x/menit
12. Jelaskan stratifikasi risiko stroke, tromboemboli, serta perdarahan yang diususlkan dokter?
- Menggunakan skor CHADS2 : untuk mengetahui factor risiko stroke oleh pasien dengan AF.
Dapat digunakan sebagai petunjuk dari pengobatan :
1) Riwayat gagal jantung (1)
2) Riwayat hipertensi (1)
3) Usia >= 75 tahun (1)
4) Riwayat DM (1)
5) Riwayat TIA dan stroke (2)
13. Bagaimana penatalaksanaan dari scenario?
14. Apa saja komplikasi pada scenario?

STEP 4 MAPPING

Anda mungkin juga menyukai