LP Anemia Kehamilan Wija
LP Anemia Kehamilan Wija
WIJAYANTI WULANDARI
1814901210189
A. Definisi
Anemia pada kehamilan yaitu kondisi ibu dengan kadar Hb <11 g/dl pada trimester I
dan III atau Hb <10,5 pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan karena
kekurangan zat besi (Wagiyo, 2016).
B. Mekanisme penyakit
Tubuh berada pada risiko tinggi untuk Tanda dan gejala (Proverawati, 2011):
menjadi anemia selama kehamilan jika a. Kelelahan/lemah
(Proverawati, 2011): b. Pucat
a. Mengalami dua kehamilan yang
c. Pusing
berdekatan
b. Hamil dengan lebih dari satu anak d. Dispnea ringan
c. Sering mual dan muntah karena sakit e. Konsentrasi terganggu
pagi hari f. Nafsu makan turun (anoreksia)
d. Tidak mengkonsumsi cukup zat besi g. Jika anemia berat dapat takikardi
e. Mengalami menstruasi berat sebelum atau hipotensi
kehamilan
f. Hamil saat masih remaja
g. Kehilangan banyak darah (misalnya, Jenis-jenis anemia (Wagiyo, 2016)
dari cidera atau selama operasi).
a. Anemia Defisiensi Besi
b. Anemia Megaloblastik
Komplikasi akibat anemia (Amru c. Anemia Hipoplastik
sofian, 2011): d. Anemia Hemolitik
a. Keguguran
Pemeriksaan penunjang (Bothamley,
b. Partus prematurus
2011) :
c. Inersia uteri dan partus lama, ibu
lemah a. Hemoglobin (g/dl) : 10,5-14
d. Atonia uteri dan menyebabkan b. Hematokrit (vena) atau packed cell
pendarahan volume (PVC) : 35-40 %
e. Syok c. MCV(fl) : 80-103
f. Afibrinogen dan hipofibrinogenemia d. Mean cell haemoglobin (MCH) (pg)
g. Infeksi intrapartum dan dalam nifas :27-33
h. Bila terjadi anemia gravis (Hb di e. Mean corpuscular haemoglobin
bawah 4 gr%) terjadi payah jantung concentration (MCHC) (g/dl) : 32-36
yang bukan saja menyulitkan f. Serum feritin : 30-100 mg/l
kehamilan dan persalinan, bahkan g. Serum folat : 6-9 µg/l
bisa fatal
Kurang gizi, kekurangan zat besi asam
folat, perdarahan, penyakit-penyakit
kronik
Hb↓
Anemia
Vakositas darah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
C. Pengkajian Keperawatan
1) Anamnesa
a. Usia:Wanita usia <20 tahun atau >35 tahun merupakan faktor predisposisi
terjadinya anemia selama kehamilan,
b. Keluhan utama : cepat lelah , sering pusing, mata berkunang kunang,malaise,
lidah luka, konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah), mual dan
muntah pada pada hamil muda, dan palpitasi .
c. Aktivitas: keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produktifitas ,
penurunan semangat kerja, toleransi terhadap latihan rendah, dan kebutuhan
untuk istirahat dan tidur lebih banyak.
d. Sirkulasi : riwayat kehilangan darah kronis, palpitasi, dan capillary Refill Time
(CRT) lebih dari tiga detik.
e. Integritas ego : Cemas , gelisah, dan ketakutan.
f. Eliminasi : konstipasi dan sering kencing.
g. Mencatat dan memerhatikan makanan atau cairan yang dikonsumsi.
h. Mencatat perubahan nafsu makanan, misalnya ketika terjadi penurunan.
i. Mual atau muntah
j. Nyeri , terutama jika terjadi di daerah abdomen dan kepala.
k. Pernafasan pendek saat istirahat maupun aktivitas.
l. Seksual , dapat terjadi perdarahan pervagina , perdarahan akut sebelumnya dan
tinggi fndus tidak sesuaidengan umurnya.
2) Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : Konjungtiva pucat, wajah pucat.
b. Palpasi : turgor kulit , capillary refill, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus
uteri, kontraksi uterus.
c. Auskultasi : Denyut jantung janin dan denyut jantung Ibu.
3) Pemeriksaan Penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan Hb Sahli, kadar Hb <10 mg/%.
b. Kadar Ht menurun ( Normal 37%-41)
c. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak.
f. Diagnosa Keperawatan
1) Keletihan
a. Definisi : keletihan terus menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mentl
pada tingkat yang lazim
b. Batasan karakteristik:
- Gangguan konsentrasi
- Gangguan lipido
- Apatis
- Mengantuk
- Merasa bersalah karena tidak dapat menjalanan tanggung jawab
- Tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik
- Peningkatan keluhan fisik
- Kekurangan energy letargi
- Pola tidak menyehatkan
- kelelahan
c. Faktor yang berhubungan
- Ansietas - gaya hidup tanpa stimulasi
- Depresi - tuntunan pekerjaan
- Kendala lingkungan - fisik tidak bugar
- Malnutrisi - kurang tidur
- Stesor
d. Kondisi terkait
- Anemia - penyakit
- kehamilan
2) Ketidakseimbangan nutrisi kuran dari kebutuhan tubuh
a. Definisi :asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b. Batasan karakteristik :
- Kram abdomen - tonus otot menurun
- Nyeri abdomen - membrane mukosa pucat
- Berat badan 20 % lebih dibawah ideal - sariawan rongga mulut
- Diare - kelemahan otot pengunyah
- Enggan makan
- Asupan makanan kurang
- Bising usus hiperaktif
- Penurunan berat badan
c. Faktor yang berhubungan:
- Asupan diet kurang
d. Populasi berisko
- Faktor biologis
- Kesulitan ekonomi
e. Kondisi terkait
- Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrisi
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan makan
- Gangguan psikososial
3) Intoleransi aktivitas
a. Definisi : ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk
mempertahankan menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau
yang ingin dilakukan
b. Batasan karakteristik:
- Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
- Respons frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
- Perubahan EKG
- Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
- Dispnea setelah beraktivitas
- Keletihan
- Kelemahan umum
c. Faktor yang behubungan
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Imobilisasi
- Fisik tidak bugar
- Gaya hidup kurang gerak
d. Populasi berisiko
Riwayat intoleran aktivitas sebelumnya
e. Kondisi terkait
- Masalah sirkulasi - gangguan pernapasan
g. Perencanaan Keperawatan
1) Keletihan
a. Tujuan : keletihan dapat teratasi dengan
b. kriteria hasil: Klien mengatakan badan tidak terasa lemah, Klien tampak
tenang, Akral teraba hangat, CRT < 2 detik, Tanda-tanda vital dalam batas
normal
c. Intervensi :
1. Kaji keadaan umum pasien
R: Mengetahui keadaan umum pasien
2. Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi
R: Nutrisi yang adekuat dapat meningkatkan Hb
3. Anjurkan istirahat dan batasi aktivitas fisik
R: Istirahat dan aktivitas yang sesuai dengan keadaan tubuh akan
mengurangi keletihan
4. Monitor tanda-tanda anemia
R: Tanda-tanda anemia penting untuk menentukan tindakan selanjutnya
5. Monitor tanda-tanda vital
R: Keletihan memperngaruhi tanda-tanda vital
6. Kolaborasi dalam pemberian transfusi darah
R: Pemberian transfusi darah dapat meningkatkan kadar Hb secara
signifikan
h. Daftar Pustaka
Amaru, Sofian. 2011. Rustam Mochtar Synopsis Obstetri : Obstetri Fisiologis, Obstetri
Patologi. Hlm. 109-110. Edisi 3. Jakarta: EGC
Bothamley, Judy. 2011. Patofisiologi dalam kebidanan. Alih bahasa : Estu tiar dan Devi
Yulianti. Hlm. 126. Jakarta: EGC
Herdman, 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
Jakarta : EGC.
Proverawati, Atikah, 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Hlm: 127-136 Yogyakarta :
Nuha Medika
Wagiyo, 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi Baru Lahir:
Fisiologis dan Patologis. Hlm 133-144. Edisi I. Yogyakarta: ANDI.
Preseptor Akademik