Anda di halaman 1dari 3

Perkebangan Pendidikan pada awal kemerdekaan

Pada zaman penjajahan, Pendidikan dan pengajaran dengan tahun 2945


diselenggarakan oleh kantor pengejaran yang terkenal dengan nama jepang bunkyo
kyoku yang menyelenggarakan urusan pamong praja yang disebut dengan Naimubu.
Segera setelah diproklamasikannya kemerdekaan, Pemerintah Indonesia yang baru
dibentuk menunjuk Ki Hajar Dewantara, sebagai menteri Pendidikan dan
Pengajaran mulai 19Agustus sampai dengan 14 November 1945. Tidak lama
kemudian MR.Dr.T.G.S.G Mulia dari tanggal 14 November 1945 samapai 12 Maret
1946. Tidak ;lama kemudian MR.Dr.T.G.S.G Mulia digantikan oleh Mohamad Syafei
dari 12 Maret 1946 sampai dengan 2 Oktober 1946. Krena masa jabatannya sangat
singkat, pada dasarnya tidak banyak yang dapat diperbuat oleh para menteri tersebut.

Tujuan dan kurikulum Pendidikan

Dalam kurun waktu 1945-1969, tujuan pendidikan nasional Indonesia mengalami


lima kali perubahan, mengikuti perubahan dalam suasana kehidupan bangsa
kita.Sebagaimana tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran,
Dan Kebudayaan MR.Suwadin, Tanggal 1 Maret 1946, Tujuan pendidikan nasional
pada masa awal kemerdekaan amat menanamkan penanaman jiwa patriotism. Oleh
karena itu, penanaman jiwa patriotism melalui pendidikan dianggap merupakan
jawaban guna pertahankan negara yang baru diproklamasikan

Sistem persekolahan

Sistem persekolahan yang berlaku di Indonesia pada awal kemerdekaan pada


dasarnya melanjutkan apa yang telah dikembangkan pada zaman penduduk jepang.
Sistem persekolahan tersebut terus dipertahankan dan merupakan sistem
persekolahan yang berlaku pada zaman kemerdekaan, Perkembangan lain yang
terpenting dicatat pada era 1945-1969 ialah terdiri dari 42 perguruan Tinggi Negeri
berupa Universitas,Institut, dan sekolah tinggi umumnya terletak di ibukota provinsi,
sehingga kurun waktu tersebut dapat dikatakan sebagai “era pertumbuhan PTN”
Perkembangan Pendidikan Pada Masa Demokrasi Liberal

Pada masa demokrasi liberal, UUD sementara 1950 merupakan konstitusi sementara
Republik Indonesia. Meskipun begitu, Pancasila tetap sebagai dasar Negara dan pasal
mengenai Pendidikan rumusannya juga sama dengan pasal 30 konstitusi sementara RIS.

Sistem Persekolahan

Sistem persekolahan disesuaikan dengan UU No 12 1954

pasal ayat Jenis pendidikan


6 1 Tentang pembagian jenis
pendidikan, yaitu Pendidikan
dan pengajaran TK, Rendah,
Menengah dan Tinggi
6 2 Tentang Pendidikan daa
pengajaran SLB untuk
mereka yang memilki
kekhususan
7 1 Tentang pendidikan dan
pengejaran TK sebagai
persiapan sekolah dasar
7 2 Tentang pendidikan dan
pengajaran untuk
pembentukan rohani,
pengembangan bakat dan
minat, serta pemberian dasar
pengetahuan.
7 3 Tentang pendidikan dan
pengajaran menengah untuk
memperluas wawasan
mempersiapkan untuk terjun
ke masyarakat
7 4 Tentang pendidikan dan
pengajaran tinggi untuk
memperdalam ilmu dan
memajukannya, serta
mencetak para pemimpin
7 5 Tentang pendidikan dan
pengajaran luar biasa bagi
peserta pendidikan yang
mempunyai kekurangan
jasmani atau rohani
25 Agustus 1950 terjadi perubahan berdasarkan pengumuman mentri pendidikan
pengajaran dan kebudayaan NKRI 1983/I-A/1950 tentang perubahan nama sekolah.
Contohnya NIEUWEKS menjadi SGA.
Perkembangan Pendidikan Pada Masa Demokrasi Terpimpin.

Keputusan Presiden RI No.145 Tahun 1965 menetapkan bahwa tujuan pendidikan


nasional adalah melahirkan warga yang sosialis, yang bertanggung jawab atas
terselengaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual
maupun material yang berjiwa pancasila.Tap MPRS No II/MPRS/1960 menyatakan
bahwa politik dan sistem pendidikan nasional kita baik yang diselenggarakan oleh
pihak swasta, dari pendidikan pra sekolah sampai pendidikan tinggi, supaya
melahirkan warga negara yang berjiwa pancasila

Sistem persekolahan

Dikeluarkannya keputusan Presiden no. 1454 tahun 1965 tentang nama dan rumusan
induk sistem pendidikan nasional. Gagasan yang diusulkan antara lain:

Anda mungkin juga menyukai