Anda di halaman 1dari 5

1.

Ada perbedaan antara peran perawat yang satu dengan yang lain sesuai dengan
ruang lingkupnya masing-masing.
Adapun ruang lingkup keperawatan terdiri dari keperawatan anak, komunitas, gerontik,
medical bedah, anestesi, maternitas, jiwa, keperawatan keluarga, dan sebagainya.

Berdasarkan referensi yang telah kelompok kami baca maka menurut kelompok kami yang
membedakan masing-masing peran perawat sesuai dengan ruang lingkupnya adalah objek
dari askep itu sendiri. Dengan objek yang berbeda maka peran keperawatannya pun juga
berbeda.
Contoh:
Keperawatan Anak
Merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada anak yang befokus pada keluarga dan pada kesejahteraan anak. Dalam
hal ini perawat tentu dituntut untuk lebih sabar dalam menangani dan mengasuh anak-anak
yang belum mengerti tentang ini dan itu.

Keperawatan Anastesi
Keperawatan anastesi ini berfokus pada pasien yang akan menjalankan tindakan operasi
atau pembedahan. Dalam hal ini perawat bertugas untuk Melakukan pengawasan atau
monitoring pasien selama menjalani tindakan pembedahan, melakukan upaya resusitasi dan
pengelolaan apabila diperlukan selama pasien menjalani pembedahan dan pemulihan.

Keperawatan Komunitas
Pada keperawatan ini objeknya bukan hanya satu atau dua orang, namun mencakup suatu
komunitas yang besar ataupun suatu kelompok atau masyarakat banyak. Dalam hal ini
perawat melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan juga upaya rehabilitatif.

Keperawatan Medical Bedah


Pada keperawatan ini fokusnya adalah pada pasien yang menjalani prosedur atau operasi
pembedahan. Namun perbedaanya dengan perawat anastesi adalah jika perawat anastesi
bertugas melakukan monitoring, sedangkan perawat medical bedah tugasnya adalah
membantu Dokter dalam menyiapkan peralatan dan obat-obatan yang akan digunakan selama
proses pembedahan. Perawat juga berperan dalam membantu Dokter saat melakukan
pembedahan, seperti menjahit bekas operasi, melakukan transfusi darah, pemberian bius dan
lain-lain.

Keperawatan Jiwa
Yang menjadi fokus adalah pasien-pasien yang memiliki gangguan kejiawaan. Maka perawat
dibidang ini pun memiliki peran yang lebih sulit. Perawat dituntut untuk lebih sabar dan
terampil dalam merawat pasien-pasien yang menderita gangguan kejiwaan.

Keperawatan Gerontik
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan terhadap
usia lanjut di berbagai tatanan dan dan membantu usia lanjut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal. Lingkup praktek keperawatan gerontik meliputi
pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk meningkatkan
kemampuan kemandirian usia lanjut, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang
proses kematian yang bermartabat. Lingkup pelayanan usia lanjut meliputi:
Pelayanan kesehatan lansia berbasis institusi dan pelayanan kesehatan berbasis komunitas.

Keperawatan Maternitas
Merupakan salah satu bentuk pelayanan professional keperawatan yang ditujukan kepada
wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan,
melahirkan, bifas, antaradua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.

Keperawatan Keluarga
Pada keperawatan keluarga ini yang berperan adalah anggota keluarga itu sendiri dan untuk
keluarganya sendiri, yaitu yang tinggal dalam satu atap/ rumah.
Pembagian peran dalam keperawatan keluarga diantaranya yaitu seagai berikut:
1. Peran Ayah : yaitu sebagai suami dan ayah dalam keluarganya. Berperan mencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga.
2. Peran ibu : yaitu sebagai istri dan ibu dalam keluarganya. Ibu mempunyai peran dalam
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
3. Peran anak-anak : yaitu melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, mental, social, dan spiritual.

2. Model praktek keperawatan yang profesional yang disarankan menurut kelompok 8


yaitu Metode Perawatan Primer
Menurut kelompok kami, metode perawatan primer ini sangat cocok dan disarankan dalam
model praktek keperawatan profesional karena asuhan keperawatan pada metode ini memiliki
keterikatan yang kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.

Dalam metode ini, tugas perawat primer adalah sebagai berikut:


1. Menerima pasien
2. Mengkaji kebutuhan
3. Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi
4. Mengkoordinasi pelayanan
5. Menerima dan menyesuaikan rencana
6. Menyiapkan penyuluhan pulang

Dalam metode ini pun terdapat konsep dasar yang sangat kuat, yaitu:
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
Dengan konsep ini maka dalam asuhan keperawatan telah terjamin keamanannya karena
ada tanggung jawab perawat atas segala tindakan yang telah dilakukan. Dan pasien juga
dapat menuntut perawat jika terjadi kesalahan yang fatal dalam asuhan keperawatan.
2. Ada otonomi
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi ini yaitu perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Dalam hal ini keunggulan dari metode perawatan primer terlihat dari konsep ini yaitu
perawat tidak membatasi hak-hak pasiennya.
3. Adanya keterlibatan pasien dan keluarganya, dalam konsep ini keluarga pasien tidak
dibatasi perannya dalam ikut merawat pasien selama itu tidak menyalahi aturan yang
ada.
Ketenagaan dalam metode ini yaitu:
1. Setiap perawat primer adalah perawat bedside
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal
4. Perawat professional sebagai primer dan perawat non professional sebagai asisten
Dalam hal ini pun juga terlihat keunggulan dari perawat primer, yaitu bahwa perawat
primer sudah dijamin profesionalitasnya karena perawat yang non professional hanya
dijadikan sebagai asisten.

Adapun kepala bangsal yaitu:


1. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer
2. Orientasi dan merencanakan kariawan baru
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawatasisten

Model praktek keperawatan ini sangat disarankan oleh kelompok kami karena memiliki
keunggulan sebagai berikut:
1. Mendorong kemandirian perawat. Artinya yaitu perawat dapat terus menigkatkan
keterampilan dan kemandiriannya dalam mengasuh pasien. Dalam hal ini tidak ada yang
namanya perawat yang belum terampil bergantung pada perawat yang sudah terampil
karena seluruh perawat sudah dipastkan bahwa mereka memiliki keterampilan yang
sudah diakui.
2. Ada keterkaitan pasien dan perawat selama dirawat.
3. Berkomunikasi langsung dengan Dokter. Merupakan keunggulan tersendiri karena dalam
metode ini perawat bisa langsung berkonsultasi dengan Dokter tanpa batasan apapun,
sehingga asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien pun juga sesuai dengan
anjuran dari dokter yang bersangkutan.
4. Perawatan adalah perawatan komperhensif
5. Model praktek keperawatan professional dapat dilakukan atau diterapkan.
6. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat. Dalam metode ini perawat memiliki kepuasan
tersendiri atas keberhasilan dalam asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada
pasien, sehingga perawat dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya
dalam memberikan askep pada pasiennya.
7. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga penerima asuhan keperawatan.
Kelemahan dari metode perawat primer:
1. Perlu kualitas dan kuantitas perawat
2. Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional
3. Biaya relatif lebih tinggi dibanding metode lain
Walaupun disebut sebagai kelemahan, namun sebenarnya itu adalah sebuah keunggulan
tersendiri bagikelompok kami.
Kenapa disebut sebagai keunggulan?
Dalam kelemahannya yang pertama disebutkan bahwa “Perlu kualitas dan kuantitas
perawat”. Menurut kelompok kami itu merupakan keunggulan karena artinya semua perawat
dalam metode perawatan primer ini merupakan perawat-perawat yang berkualitas tinggi.

Yang kedua, “Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional”. Hal ini juga merupakan
keunggulan bagi kelompok kami karena artinya semua perawat dalam metode ini merupakan
perawat-perawat yang profeional yang sudah terjamin kinerjanya dan dapat dipercaya.

Untuk biaya sendiri terbilang relatif bagi masing-masing orang. Jika memang disebut relatif
tinggi, maka menurut kelompok kami itu bukan sebuah kelemahan karena kualitas askep
yang diberikanpun sesuai dengan harga yang dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai