– Cairan yang memiliki titik nyala kurang dari 60°C atau beberapa
sifat lain yang berpotensi menyebabkan kebakaran;
KETER
SIMBOL ARTI
ANGAN
Dipasang
pada
kemasan
limbah
Limbah B3 yang
B3 mudah
Mudah
meledak,
Meledak misalnya
:
Buangan
limbah
dari
pabrik
peledak
Dipasang
pada
kemasan
limbah
B3 cair
yang
mudah
Limbah terbakar
B3 secara
Cairan spontan
Mudah misalnya
Terbakar :
pelumas
bekas,
Buangan
pelarut
benzene,
toluene,
aceton
Dipasang
pada
kemasan
limbah
B3
padatan
yang
Limbah
bersifat
B3
mudah
padatan
terbakar
mudah
secara
terbakar
spontan
Misalnya
:
buangan
magnesiu
m
Dipasang
pada
kemasan
limbah
B3 yang
Limbah akan
B3 mengala
Reaktif mi reaksi
hebat
jika
bercamp
ur
dengan
bahan
yang
lain. Mis
alnya
: perklor
at, metil
keton
peroksid
a
Dipasang
pada
kemasan
limbah
B3 yang
bersifat
meracuni
, melukai
atau
membuat
Limbah cacat
B3 sampai
Beracun membun
uh
mahluk
hidup
baik
jangka
pendek
atau
panjang
misalnya
:sisa
pestisida
dalam
wadahny
a
Dipasang
pada
kemasan
limbah
B3 yang
mengand
B3 terinfeksi
Infeksi kuman
penyakit
Misalnya
: Jarum
Suntik
bekas,
Bekas
Perban
Dipasang
pada
kemasan
limbah
Limbah
B3
B3
Limbah
Korosi
yang
dalam
kondisi
asam
atau basa
(pH <
dari 2
atau pH
> dari
12.5)
dapat
menyeba
bkan
nekrosis
(terbakar
) pada
kulit atau
dapat
mengkar
atkan
(mengkor
osikan)
logam. M
isalnya :
sisa
asam
cuka ,
sisa
asam
cuka
Dampak Limbah B3
No Unsur Efek yang ditimbulkan
Logam
1 Arsen (Ar) Sangat beracun
2 Barium (Ba) Konsumsi dalam waktu lama
menyebabkan
gangguan otot dan jantung,dan
merusak ginjal
3 Besi (Fe) Menurunkan estetika (air keruh
dan bau amis, warna coklat
pada baju )
4 Kadmium Menyebabkan karapuhan
(Cd) tulang dan nyeri dengan
intensitas tinggi, serta beracun
5 Kobal(Co) Konsentrasi tinggi beracun
6 Kromium Gangguan kulit, kerusakan
Heksavalen liver dan karsinogenik
(Cr (VI))
7 Merkuri (Hg) Beracun dan merusak sistem
syaraf
8 Tembaga Beracun bagi biota dan ikan.
(Cu) Konsentrasi tinggi
menyebabkan iritasi
9 Timbal (Pb) Kerusakan otak dan ginjal
10 Nikel (Ni) Karsinogenik
Kelas Jenis
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik
dalam
Larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa
organic
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organic
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian
kandungan
kemasan pada pH 6 -8
E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam
berat dan larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Residu garam logam; tiap logam harus
dikumpulkan secara terpisah
I Padatan anorganik
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastic
Untuk pelarut organik bebas halogen - kelas A antara lain :
• Alifatik and alisiklik
• Aromatik
• Alkohol
• Keton
• Ester
• Eter
Pelarut Organik mengandung Halogen – Kelas B :
• CFC (chlorinated fluorinated hydrocarbons)
• CHC (chlorinated hydrocarbons)
• HHC (halogenated hydrocarbons)
Cara Pengumpulan Limbah Laboratorium
a. Pembuangan Limbah
(1) Limbah laboratorium dikumpulkan dan dibuang dalam wadah terpisah
menurut tipe bahan kimia yang berkaitan
(2) Wadah diberi label (A-J)
(3) Dengan label A-J dipastikan bahan kimia yang terkumpul dalam satu
kategori tidak bereaksi satu sama lain
(4) Pengecekan untuk kandungan asam dan basa
(5) Sebelum dikumpulkan, lakukan penetralan. Sediakan larutan penetral.
c. Persyaratan Wadah
(1) Harus dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas dari korosi dan kebocoran.
(2) Bentuk, ukuran dan bahan wadah harus sesuai dengan karakteristik limbah
B3 yang hendak dikemas.
(3) Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC), atau bahan logam
(teflon, baja, karbon, SS304, SS316 atau SS440) dan tidak
bereaksi bereaksi denganlimbah B3 yang disimpannya.
1.Limbah Cair
Pada laboratorium kimia SMA Pusri Palembang ini, limbah cair yang
dihasilkan tidak langsung dibuang ke westafle, akan tetapi dikumpulkan dalam
suatu wadah (ember) yang sudah disediakan oleh guru pembimbing
praktikumnya. Ember itu juga disediakan terpisah sesuai dengan jenis limbah
yang dihasilkan.
2.Limbah Padat.
Limbah padat yang dihasilkan saat praktikum kimia di laboratorium ini
tidak ada, karena di SMA Pusri ini praktikumnya hanya menggunakan bahan yang
cair saja. Akan tetapi ada juga limbah padat, seperti kertas dan tisu dibuang ke
tempat sampah yang telah disediakan. Sementara untuk limbah padat seperti
pecahan alat-alat kimia dibuang ke bak sampah.
Gambar derigen
limbah logam berat.
Penanganan dan Pengurangan Bahaya Serta Opsi
Pembuangan Limbah di Laboratorium Kimia SMA Pusri
Palembang
Volume atau sifat bahaya dari banyak bahan kimia dapat dikurangi melalui
reaksi yang dilakukan di dalam laboratorium. Sebenarnya, menyertakan reaksi
tersebut sebagai langkah akhir eksperimen sudah menjadi praktik yang semakin
umum. Penonaktifan bahan kimia sebagai bagian dari prosedur eksperimen bisa
sangat menguntungkan secara ekonomis karena kelebihan bahan dalam jumlah
yang sedikit tidak perlu ditangani sebagai limbah berbahaya.
Palembang
1. Insinerasi
Gambar 1. Skema Insinerasi
KESIMPULAN
1. Limbah adalah bahan yang dibuang, hendak dibuang, atau tidak
lagi berguna sesuai peruntukannya. Limbah Laboratorium adalah
buangan yang berasal dari laboratorium. Jenis-jenis limbah dapat
dibedakan menjadi:
Daftar pustaka