Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Studi Pemuda

Volume 7 Nomor 2 tahun 2018


http://doi.org/10.22146/studipemudaugm.39347

FinTech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan


Startup Wirausaha Muda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
muhammadnafik@feb.unair.ac.id

ABSTRAK
Wakaf uang di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan mudah dikelola dibandingkan dengan wakaf
aset tidak bergerak. Wakaf uang juga lebih mudah digunakan sebagai sumber permodalan baik untuk perusahan
yang sudah stabil maupun perusahaan baru (startup). Walaupun faktanya potensi yang besar tersebut belum
terorganisir dan termanfaatkan dengan maksimal oleh lembaga pengelola wakaf. Masalah lain dalam perwakafan
uang adalah sulitnya mengintegrasikan sistem funding, financing, mauquf alaih, dan pendistribusian keuntun-
gannya. Pada era sekarang perwakafan di Indonesia juga belum melalui proses digitalisasi dan belum menggu-
nakan sistem Financial Technology (FinTech) sehingga kurang ekonomis dan efisien. Manfaat penelitian yang
diharapkan adalah wakaf dapat menjadi solusi permasalahan permodalan yang selama ini dihadapi perusahaan
startup. Selain itu juga mendorong nadzir mau terlibat dalam menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan
bagi para pemuda yang dapat dimulai dengan mendirikan perusahaan startup. Pendekatan penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Data yang diambil adalah data primer dengan focus group discussion dan wawancara se-
bagai teknik pengumpulan data. Objek penelitian terdiri dari 30 startup milik pemuda di Surabaya. Hasil dari
penelitian ini adalah wakaf uang dapat dijadikan sebagai alternatif solusi yang ekonomis dalam permasalahan
permodalan bagi perusahaan startup yang unbankable milik para pemuda. Sistem Sharia Financial Technology
(SFT) merupakan sistem yang mampu mengintegrasikan nadzir dengan Lembaga Keuangan Syariah Penerima
Wakaf Uang (LKSPWU), funding, financing, mauquf alaih, investor perusahaan startup, Lembaga Penjaminan
Pembiayaan Islam (LPPI), dan Bank Islam.

KATA KUNCI Financial Technology | Permodalan | Startup | Wakaf | Perusahaan.

1. PENDAHULUAN

Komposisi pemuda Indonesia berdasarkan Jumlah pemuda yang besar dalam komposisi
hasil Susenas Badan Pusat Statistik (BPS) adalah penduduk Indonesia sebagaimana tertera dalam Ta-
seperti tertera pada Tabel 1. bel 1 di atas, tentu membutuhkan perlakukan khusus
Tabel 1 agar menjadi generasi penerus yang handal di masa
Persentase Pemuda Indonesia 2013-2017 mendatang. Perhatian khusus tersebut dibutuhkan
No. Tahun Persentase Pemuda Indonesia (%) karena pemuda merupakan individu yang sedang
1 2013 24,79 mencari jati diri dan identitas untuk menjadi orang
2 2014 24,53
dewasa. Sutopo dan Meiji (2014) mengungkapkan
bahwa, menurut perspektif psikologi perkembangan,
3 2015 24,20
pemuda dianggap berada dalam masa storm and
4 2016 24,07
struggle terutama pada faktor internal, pemuda men-
5 2017 24,27 coba bereksperimen dengan identitas orang dewa-
Sumber: BPS, Susenas 2013-2017 sa. Masa transisi krusial lainya adalah transisi dari
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018
111
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono

dunia pendidikan ke dunia kerja. Dalam konteks Banyak pendapat mengatakan bahwa apabila suatu
Indonesia, ancaman terbesar adalah dari hegemoni negara mau mandiri maka 4% penduduknya harus
rezim neoliberal dimana pemuda harus menghadapi berprofesi sebagai pengusaha. Salah satunya dikemu-
hambatan struktural yang semakin besar dan berlapis kakan oleh Syarkawi (2018), Perekonomian suatu
dalam transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja negara akan mandiri dan mampu tumbuh berkembang
(Sutopo dan Meiji 2014). dengan optimum apabila negara tersebut memiliki
Fakta dunia kerja menunjukkan bahwa pen- minimal 4% pengusaha dari jumlah penduduknya.
cari kerja atau pengangguran terbuka terbesar di Indonesia sekarang baru memiliki 1,65-1,8% atau se-
Indonesia adalah pemuda. Hal ini dapat dilihat pada besar 4,6 Juta pengusaha. Padahal jumlah pengusa-
data di Tabel 2. Gambaran yang dapat diambil dari ha Indonesia idealnya (4%) adalah sebesar 10,6 Juta,
Tabel 2 adalah mayoritas pemuda Indonesia lebih berarti masih kurang sekitar 6 juta pengusaha baru.
memilih menjadi pekerja daripada menciptakan lapa- Dengan demikian, para pemuda pencari kerja terse-
ngan pekerjaan dengan menjadi pengusaha. Menga- but harus disadarkan dan diarahkan menjadi pengu-
pa demikian? Karena dengan bekerja akan menjamin saha. Hal ini diharapkan agar 4% jumlah penduduk
pendapatan yang stabil dan bersifat tetap secara pe- Indonesia menjadi pengusaha segera tercapai. Wa-
riodik. Namun, jika menjadi pengusaha akan memi- laupun ini bukan merupakan hal yang mudah, tetapi
liki pendapatan yang tidak stabil sehingga masa de- harus segera dimulai. Mendorong lahirnya pengusa-
pan tidak terjamin. Pola pikir yang demikian senada ha baru dibutuhkan proses bagaimana menumbuh-
dengan pendapat Sutopo dan Meiji (2014), aspirasi kan jiwa wirausaha bagi pemuda Indonesia sejak di
pemuda masih mensyaratkan bahwa menempuh pen- bangku pendidikan.
didikan tinggi, mendapatkan pekerjaan yang menjan- Wahana yang banyak digunakan untuk mela-
jikan gaji teratur, dan membina rumah tangga adalah hirkan pengusaha baru baik di dunia pendidikan mau-
aspirasi yang ideal mengenai masa depan. pun non-pendidikan pada umumnya dilakukan oleh
Tabel 2
sebuah lembaga yang berfungsi menginkubasi usa-
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Kelompok Umur
ha-usaha baru. Lembaga yang demikian lebih dike-
nal dengan sebutan inkubator bisnis. Para inkuba-
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kelompok Berdasarkan Umur
tor bisnis ini melakukan inkubasi terhadap rintisan
No
Umur
2015 2016 2017
usaha atau bisnis baru. Peserta inkubasi ini disebut
sebagai tenant. Peserta ini biasanya ditujukan pada
1 15-19 17.71 28.09 27.54 para pengusaha yang memiliki perusahaan startup.
2 20-24 12.86 15.8 16.62 Hal ini dikarenakan perusahaan startup merupakan
3 25-29 10.65 7.08 6.76 perusahaan yang baru lahir sehingga membutuhkan
4 30-34 8.86 3.63 3.4 pelatihan dalam sebuah inkubator bisnis. Tujuannya
Total 50.08 54.6 54.32 agar tumbuh dan berkembang normal menjadi peru-
5 35-39 7.86 2.21 2.45
sahaan yang sustainable dalam menghadapi permas-
alahan bisnis baik secara mikro maupun makro.
6 40-44 7.59 2.05 1.86
Pada tahun 2016 usaha startup di Indonesia
7 45-49 6.97 1.35 1.51
mencapai angka 2000 perusahaan (Nasscom 2016).
8 50-54 5.93 1.66 1.54
Hubeis dan Lupiyoadi (2004) menyatakan bahwa
9 55-59 6.05 1.55 1.73
hampir 80% startup di Indonesia gagal pada tahun
10 >60 4.74 1.51 1.52 pertama. Hal tersebut senada dengan pernyataan
Sumber: BPS 2015-2017 Wirasasmitra (1998) bahwa tingkat kegagalan usaha
Apabila mayoritas pemuda Indonesia lebih kecil di Indonesia mencapai 78%. Mayoritas per-
memilih menjadi pekerja daripada pengusaha maka usahaan startup pada umumnya adalah Usaha Mikro
negara Indonesia akan sulit mandiri secara ekonomi. Kecil dan Menengah (UMKM). Terdapat berbagai
penyebab tingginya tingkat kegagalan bisnis startup.
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 112
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup
Wirausaha Muda

Pada penelitian Colis (2001) didapatkan bahwa yang kontinu dan terukur agar mampu mandiri. Pada
faktor utama yang mempengaruhi kegagalan start- FGD tersebut selanjutnya terfokus pada bagaimana
up adalah kekurangan modal sehingga tidak dapat mencari solusi permasalahan permodalan tersebut.
menghasilkan turnover bagi perkembangan usaha. Pada saat diskusi lebih lanjut muncul pe-
Pada realitasnya banyak perusahaan startup mikiran yaitu bagaimana permodalan perusahaan
tidak mampu bertahan bahkan layu dan mati sebelum startup dengan memanfaatkan Financial Technology
berkembang. Hal ini diakibatkan pada ketidakmam- (FinTech) yang sedang booming untuk crowdfund-
puannya dalam memecahkan permasalahan yang ing berbasis wakaf. Argumennya, wakaf adalah
dihadapi khususnya permodalan. Untuk menghada- menyerahkan aset baik berwujud uang maupun non-
pi persoalan ini, diperlukan sebuah mitigasi sebagai uang untuk kepentingan dan keuntungan masyarakat
langkah awal yang efektif dalam menemukan solusi. umum. Namun, pokok aset wakaf tidak boleh berku-
Berdasarkan hasil mitigasi tersebut akan diharapkan rang dan aset tersebut menjadi milik umum yang
dapat menghasilkan solusi alternatif dalam pros- dikelola oleh lembaga wakaf (nadzir). Pokok aset
es pemecahan masalah serta langkah-langkah yang wakaf agar tidak berkurang harus diproduktifkan,
spesifik, terukur, akurat, dapat dipercaya, dan tepat salah satunya dengan memanfaatkannya untuk mem-
waktu. Pada penelitian ini untuk menemukan per- perkuat permodalan perusahaan startup. Hal ini rel-
masalahan yang dihadapi oleh para startup maka evan dengan pendapat Hidayat (2018) bahwa wakaf
dilakukan penelitian pendahuluan dengan melaku- tidak bisa dilepaskan dari instrumen pembangunan
kan Focus Group Discussion (FGD) dengan para ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
startup di Surabaya. potensi aset wakaf di Indonesia yang mencapai Rp.
200 triliun dan potensi wakaf uang mencapai Rp.
Hasil penelitian pendahuluan terhadap 30
188 triliun pertahun. Jadi, wakaf punya kemampuan
pengusaha startup ini teridentifikasi bahwa pada
untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa ini,
umumnya menghadapi 8 (delapan) permasalahan
baik aspek infrastruktur, pendidikan, kesehatan,
yang mayoritas sama. Delapan permasalahan terse-
maupun aspek sosial, dan keagamaan lainnya. Wa-
but adalah: 1) Berbisnis bukan menjadi cita-cita atau
laupun faktanya tidak mudah untuk memobilisasi po-
hanya bersifat coba-caba dan sambil mengisi waktu
tensi wakaf uang yang sangat besar tersebut, karena
sebelum mendapat pekerjaan sehingga mereka tidak
fakta di lapangan banyak faktor yang memengaruhin-
mempersiapkan diri sejak awal, 2) Pemasaran dan
ya. Menurut Fauzia (2016), mekanisme pelaksanaan
pasar baik bahan baku maupun produk, 3) Permoda-
zakat terkait erat dengan fenomena sosial, ekonomi,
lan, 4) Perkembangan teknologi, 5) Administrasi
dan politik umat Islam.
bisnis dan akuntansi keuangan, 6) Jejaring, 7) Legal-
itas (kelembagaan badan usaha, Perlindungan hukum Potensi yang besar dari wakaf tersebut di-
(paten, merk, sertifikasi produk, sertifikasi halal dan harapkan mampu menjadi altenatif solusi atas mas-
lainnya), 8) Orientasi pasar terfokus pada area do- alah permodalan pada perusahaan startup. Dimana
mestik dan lokal. yang selama ini terjadi bagaikan lingkaran setan yang
Pada saat dilakukan pendalaman dari dela- sulit diputus dan dipecahkan. Apabila perusahaan
pan permasalahan tersebut menghasilkan perma- startup itu berkembang dengan dukungan permoda-
salahan yang lebih spesifik yaitu modal. Masalah lan dari wakaf maka akan banyak memberikan nilai
permodalan menjadi masalah utama bagi perusahaan tambah bagi perekonomian, di sinilah keuntungan
startup karena perusahaan yang dibentuk merupakan yang diberikan dari wakaf. Lembaga wakaf juga bisa
usaha baru sehinga secara kelembagaan maupun ad- menjadi pemegang saham pada perusahaan-perusa-
ministrasi bisnis belum stabil. Sehingga hal ini ber- haan startup tersebut dengan demikian aset wakaf
dampak pada sulitnya akses keuangan karena dinilai akan terus berkembang dan tumbuh dalam mencip-
belum bankable. Kondisi yang demikian sebenarn- takan nilai tambah dan keuntungan secara berkelan-
ya wajar karena perusahaan startup adalah perusa- jutan sekaligus berkesinambungan.
haan yang masih dalam proses mencari model bisnis Berdasarkan uraian di atas dan hasil Focus
Jurnal
Studi Pemuda 7(2), 2018 113
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono

Group Discussion (FGD) tersebut maka penelitian basis aplikasi dalam model digital, dan 7) Umumnya
ini mengambil rumusan masalah; bagaimana model beroperasi dan bergerak berbasis website dan online,
FinTech wakaf sebagai solusi permodalan perusa- serta 8) Pelakunya mayoritas pemuda.
haan startup wirausaha muda? Tujuan penelitiannya Berdasarkan penelitian Damodaran (2009)
adalah membangun model FinTech wakaf sebagai menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor yang men-
solusi permodalan perusahaan startup wirausaha jadi masalah pada startup dan harus ditangani oleh
muda. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah program yang sesuai untuk menumbuhkan wirau-
wakaf dapat menjadi solusi permasalahan permoda- sahawan muda. Menurut Schoof (2016:42) bahwa
lan. Dimana permasalahan tersebut sering dihadapi beberapa permasalahan pendanaan tersebut disebab-
oleh perusahaan startup yang pada umumnya belum kan oleh faktor-faktor berikut, yaitu: a) Kurangnya
bankable. Manfaat lainnya yaitu hasil penelitian ini simpanan dan sumber daya pribadi; b) Kurangnya
memberikan spirit dan mendorong lembaga penge- sekuritas dan kredibilitas (untuk pembiayaan utang)
lola Zakat Infaq Shadaqah dan Wakaf (Laziswaf) c) Kurangnya pengalaman bisnis dan keterampilan
khusus lembaga pengelola wakaf (nadzir) terlibat (untuk pembiayaan utang); d) Metodologi dan pera-
dalam menumbuhkan dan mengembangkan kewirau- turan pemberian kredit yang ketat; e) Prosedur do-
sahaan bagi para pemuda dimulai dengan mendirikan kumentasi yang rumit; f) Masa tunggu yang panjang
perusahaan startup. (waktu yang dibutuhkan untuk memutuskan aplikasi
untuk pendanaan) g) Kurangnya pengetahuan, pe-
2. KERANGKA TEORI
mahaman, kesadaran akan kemungkinan pendanaan
1. Perusahaan Rintisan (Startup) awal; h) Karakteristik dan industri yang tidak men-
Diskusi tentang perusahaan pasti tidak bisa guntungkan; i) Status hukum/bentuk perusahaan; j)
dilepaskan dari pembahasan tentang kewirausahaan. Kurangnya (berhasil) pinjaman mikro/pembiayaan
Kewirausahaan sendiri merupakan semangat, peri- dan pendanaan pembibitan. Faktor tersebut menjad-
laku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan ikan perusahaan startup sulit mengakses modal dari
positif terhadap peluang memperoleh keuntungan perbankan karena tidak bankable. Dengan demikian
untuk diri sendiri dan/atau pelayanan lebih baik, ser- diperlukan alternatif solusi yang ekonomis dan sesuai
ta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih dengan kondisi riil perusahaan startup.
bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang efisien 2. Teknologi Finansial Wakaf sebagai Sumber Per-
melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas modalan pada perusahaan Startup
dan inovasi serta kemampuan manajemen (Hasanah
Menurut National Digital Research Cen-
2015). Seseorang yang mengimplementasikan ke-
tre (NDRC), Financial Technology adalah istilah
wirausahaan dengan cara mendirikan badan usaha
yang biasa digunakan untuk menyebut suatu inova-
atau bisnis disebut pengusaha. Perusahaan pemula
si di bidang jasa finansial. FinTech sendiri berasal
atau perusahaan rintisan atau perusahaan yang baru
dari kata financial dan technology yang mengacu
didirikan dikenal dengan istilah perusahaan startup.
pada inovasi finansial dengan sentuhan teknologi
Blank (2010), mendefinisikan startup bisnis sebagai
modern. Konsep financial technology mengadaptasi
organisasi yang dibentuk untuk mencari model bisnis
perkembangan teknologi yang dipadukan dengan
yang repeatabe dan scalable.
bidang finansial pada lembaga keuangan perbankan,
Secara umum perusahan startup memiliki sehingga diharapkan dapat memfasilitasi proses tran-
beberapa karakter, yaitu; 1) Perusahaan berumur ku- saksi keuangan yang lebih praktis, aman, serta mod-
rang dari 3 tahun, 2) Karyawan yang dimiliki ku- ern. Layanan keuangan berbasis digital yang saat ini
rang dari 20 orang, 3) Omset penjualan pertahun telah berkembang di Indonesia, yaitu payment chan-
kurang dari $100.000,00, 4) Perusahaan dalam nel system, digital banking, online digital insurance,
tahap perkembangan, 5) Mayoritas bergerak dalam Peer to Peer (P2P) Lending, serta crowdfunding
bidang teknologi, 6) Produknya pada umumnya ber- (Siregar 2016).
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 114
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup
Wirausaha Muda

Romanova dan Kudinska (2016), mendefi- c. Manajemen Investasi dan Manajemen resiko
nisikan FinTech sebagai salah satu bisnis berbasis d. Pimjaman, pembiayaan dan penyediaan modal
software dan teknologi modern yang menyediakan e. Jasa finansial lainnya.
jasa keuangan. Perusahaan FinTech pada umumnya Adapun tantangan pasar FinTech Syariah
adalah perusahaan yang memberikan layanan dan menurut Telkom Indonesia (2017) adalah: (1) Kes-
solusi keuangan kepada pelanggan seperti pemba- adaran dan pengetahuan masyarakat tentang keuan-
yaran mobile, transfer uang, pinjaman, penggalan- gan syariah, khususnya FinTech Syariah yang masih
gan dana, dan bahkan manajemen aset. Berdasarkan kurang; (2) Pertumbuhan ekonomi syariah lambat
analisis pengembangan FinTech dan kekhasan bisnis dan pangsa pasarnya masih kecil; (3) SDM berkuali-
ini, teridentifikasi keunggulan komparatif dari Fin- tas di bidang ekonomi syariah masih kurang; (4) Sin-
Tech, yaitu: layanan keuangan yang sangat terstandar ergi antara sesama lembaga keuangan syariah den-
dan berbiaya rendah; berbasis internet dan karena gan lembaga-lembaga sosial yang bergerak di bidang
itu kurang terkonsentrasi secara geografis; mengubah ekonomi umat, seperti dengan lembaga zakat dan
perilaku konsumen; regulasi layanan keuangan yang wakaf masih lemah.
lebih rendah risiko, relatif lebih rendah dari layanan/
Wakaf adalah alat filantropi Islam sejak awal
produk keuangan misalnya, peminjam gagal bayar
kedatangan Islam. Wakaf telah terbukti menjadi in-
risiko, dan risiko jatuh tempo (Romanova dan Ku-
strumen jaminan sosial, tidak hanya untuk membantu
dinska 2016).
kebutuhan dasar tetapi juga memainkan bagian dalam
FinTech diakui sebagai satu inovasi paling pemberdayaan yang lebih produktif di semua sektor
penting dalam industri keuangan dan berkembang
seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.
dengan cepat, didorong oleh pemerataaan ekonomi,
Selain aset yang tidak bergerak dari wakaf, ada juga
regulasi yang menguntungkan, dan teknologi in-
wakaf tunai yang lebih produktif digunakan. Wakaf
formasi. Menurut Lee dan Shin (2018), FinTech
tunai yang sangat potensial namun tidak populer
menjanjikan ekosistem baru bagi industri keuangan
menyebabkan peran wakaf belum optimal menjadi
dengan biaya rendah, meningkatkan kualitas layanan
sebuah instrumen kesejahteraan masyarakat. Indo-
keuangan, dan menciptakan lanskap keuangan yang
nesia dengan jumlah muslim terbesar di dunia, se-
lebih beragam dan stabil. Lima elemen ekosistem
harusnya menjadi landasan untuk mengoptimalkan
FinTech, antara lain: 1) FinTech Startup (pemba- wakaf (Sifa dan Nurhalimatus 2016). Pendapat lebih
yaran, pinjaman, crowdfunding, pasar modal, dan
lanjut dari Sifa dan Nurhalimatus (2016), manajemen
perusahaan asuransi; 2) Technology developers dan pengembangan wakaf tunai di Indonesia dapat
(misalnya, analisis big data, cloud computing, cryp- dicapai melalui investasi pada produk-produk lem-
tocurrency, dan developers media sosial; 3) Pemer- baga keuangan syariah dan atau instrumen keuangan
intah (misalnya, regulator keuangan dan badan legis- syariah. Wakaf tunai memberikan banyak peluang
latif); 4) Pelanggan keuangan (misalnya, individu dan besar, tidak hanya dialokasikan untuk pembangunan
organisasi); serta 5) Lembaga keuangan tradisional infrastruktur tetapi juga memberikan peluang bagi
(misalnya, bank tradisional, perusahaan asuransi, pi- pengembangan orang lain, ada untuk pendidikan,
alang saham, dan modal ventura). kesehatan, sanitasi, dan layanan sosial. Pengumpu-
Teknologi finansial (financial Technology, lan, pengelolaan dan pendistribusian manfaat agar
FinTech) menurut Peraturan Bank Indonesia nomor lebih efisien dan terkontrol dengan baik maka harus
19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau
Finansial dapat menyelenggaraan aktivitas keuangan e-waqf. Ada beberapa keuntungan sistem e-waqf ini
yang berupa; antara lain;

a. Sistem pembayaran a. Mobilisasi dana wakaf yang lebih mudah dari


b. Pendukung pasar masyarakat.

Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 115


www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono

b. Wakaf uang lebih fleksibel dan menjadi pen- juga untuk mengawal permodalannya agar dapat sus-
dorong bagi aset wakaf yang tak bergerak, agar tainable.
lebih produktif. Permodalan yang digunakan untuk pengua-
c. Transaksi wakaf berbasis aplikasi merupa- tan modal bagi para bisnis startup pada kenyataannya
kan formulir aplikasi yang dapat dimiliki oleh secara mayoritas belum bankable. Sehingga diperlu-
pengguna smartphone di dunia. kan model permodalan yang bersifat filantropi baik
berwujud hibah maupun produktif serta pembiayaan
d. Ada pemetaan distribusi kekayaan wakaf dan
dengan syarat yang memungkinkan sesuai dengan
tidak terakumulasi di daerah setempat. Ini juga
karakteristik bisnis startup. Permodalan lainnya dapat
bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan
dengan skema modal bergulir dengan agunan yang
dan menghilangkan kesenjangan.
dijamin oleh pihak lain baik lembaga penjaminan
e. Transparansi kekayaan wakaf, sehingga dapat pemerintah maupun lembaga pejaminan yang berko-
menambah kepercayaan muwaqif. laborasi dengan lembaga filantropi. Dasar kelayakan
Wakaf uang dapat digunakan sebagai sumber yang digunakan untuk memberikan penguatan modal
permodalan bagi dunia usaha khususnya bagi peru- adalah rencana bisnis, komitmen dan tanggung jawab,
sahaan yang dengan tujuan utamanya untuk pember- partisipasi ekuitas yang wajar, dan kemampuan untuk
dayaan usaha masyarakat yang pada umunya UMKM membayar kembali penguatan modal yang diterima
dan perusahaan startup. baik secara bergulir maupun pokok kembali pokok
dan atau berskema imbal hasil berbasis pendapatan.
3. METODE PENELITIAN Apabila imbal hasil berbasiskan pada modal yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan diterima akan menjadi beban. Hal ini mengingat
kualitatif yang bersifat penelitian diskriptif. Pene- bisnis masih pada tahap startup yang tentunya masih
litian ini untuk mendeskripsikan Sharia Financial pada masa pertumbuhan dan umumnya pada siklus ini
Technology (SFT) sebagai sarana mengintegrasikan profit masih rendah karena belum efisien dalam op-
solusi permodalan perusahaan startup yang dikem- erasional dan masih dalam penetrasi dan membangun
bangkan oleh pemuda dengan berbasis wakaf. Peng- pasar produknya.
umpulan datanya dengan cara wawancara dan FGD Sumber permodalan yang ekonomis bagi
dengan para perusahaan startup dan pengelola wakaf startup sesuai dengan kondisi yang sudah dijelaskan
(nadzir). Perusahaan startup yang dijadikan objek di atas yaitu dana sosial yang bersumber dari wakaf
adalah 30 perusahaan yang berdomisili di Surabaya khususnya wakaf uang merupakan skema yang layak.
dan difokuskan pada pemuda sebagai para pelakunya. Hal ini memungkinkan karena potensi wakaf sangat
besar dan pengumpulan wakaf bisa mulai dari nilai
4. TEMUAN DAN ANALISIS yang kecil misalnya Rp 500,-. Tetapi pengumpu-
Perusahaan startup tentunya banyak meng- lannya memerlukan sistem dan media yang efisien
hadapi permasalahan. Kondisi inilah yang membuat dan mudah bagi para pewakafnya (wakif). Alterna-
startup bisnis membutuhkan pendampingan agar tif pemecahan masalah pengumpulan wakaf tersebut
mampu menyelesaikan permasalahannya sehingga adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi
menjadi sebuah bisnis yang sukses dan berkelanjutan. khususnya fasilitas internet dengan membuat e-wakaf
Mentoring, jaringan pendukung, layanan Business atau Financial Technology (FinTech). E-wakaf atau
Development Servive (BDS), asosiasi dan forum FinTech sangat membantu siapapun untuk berwakaf
bisnis, dan inkubasi dapat menjadi kunci kesuksesan dengan lebih mudah, lebih terintegrasi, dan lebih
untuk membantu perusahaan startup yang merintis tertib administrasi serta berwakaf uang juga dapat
bisnis mulai dari skala usaha kecil dan menengah se- dengan nominal yang kecil. Digitalisasi wakaf sangat
hingga dapat menjadi mandiri dan naik kelas. Pada penting karena potensi wakaf uang sangat besar dan
kondisi demikian lembaga inkubasi bisnis menjadi lebih mudah diintegrasikan dengan sistem permoda-
penting untuk tidak hanya membimbing startup tetapi lan bagi para startup bisnis.
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 116
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup
Wirausaha Muda

Observasi dan wawancara terhadap pakar startup dalam produksi sebagai penyertaan. Aset
wakaf maupun pakar finansial teknologi serta FGD wakaf yang dijadikan penyertaan harus dinilai secara
dengan para pemuda pelaku bisnis startup dihasilkan rupiah, karena akan digunakan untuk memperhitung-
dua pokok pemikiran utama. Pertama, model wakaf kan hak imbal hasil dari yang diperoleh dalam bisnis
sebagai solusi permodalan perusahaan startup yang perusahaan startup.
dikelola oleh para pemuda. Kedua, model teknologi Wakaf uang dalam pengelolaannya tidak
finansial syariah sebagai integrator solusi permoda- boleh langsung dari nadzir kepada perusahaan start-
lan perusahaan startup yang berbasis wakaf. up, melainkan harus bekerjasama dengan lembaga
Model Wakaf sebagai Solusi Permodalan Perusa- keuangan atau manajer investasi. Bahkan wakaf uang
haan Startup Para Pemuda hanya boleh diwakafkan melalui Lembaga Keuangan
Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU) yang di-
Model wakaf sebagai solusi permodalan pe-
rusahaan startup yang dikelolah para pemuda ada- sahkan dan ditunjuk oleh Menteri Agama Republik
lah seperti pada Gambar 1. Wakaf yang dapat digu- Indonesia. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah
nakan untuk pemberdayaan dan atau sumber modal Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 Tentang
bagi perusahan startup adalah uang dan aset tidak Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
bergerak atau aset yang dapat digunakan sebagai 2004 Tentang Wakaf, pada Pasal 23; “Wakif dapat
faktor produksi. Aset (uang dan non-uang) wakaf mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui
diserahkan kepada lembaga atau perorangan atau LKS yang ditunjuk oleh Menteri sebagai LKS Pener-
organisasi (nadzir) untuk dikelola agar memberikan ima Wakaf Uang (LKS-PWU)”. LKS PWU terse-
manfaat kepada masyarakat dan aset tersebut tetap but adalah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
dijaga keberadaannya secara berkelanjutan. Syariah (UUS), Lembaga Keuangan MIkro Syariah
(LKMS), Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah (KSPPS), Unit Simpan Pinjam, dan Pem-
biayaan Syariah (USPPS). KSPPS ini di masyarakat
lebih dikenal Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Wakaf uang dalam kasus permodalan
perusahaan startup ini dalam pengelolaannya bekerja-
sama dengan KSPPS atau USPPS yang telah men-
jadi nadzir dengan dua model. Model pertama, wakaf
uang digunakan sebagai penyertaan modal pada
perusahaan startup atau digunakan sebagai modal
KSPPS atau USPPS yang akan disalurkan sebagai
pembiayaan kepada para perusahaan startup. Model
kedua, wakaf uang ditempatkan dalam KSPPS atau
USPPS dengan akad mudharabah muqayadah. Akad
mudharabah muaqayadah adalah akad mudharabah
yang memberikan ketentuan syarat tertentu kepada
pengelola dana (mudharib) dalam menyalurkan inves-
Gambar 1 tasinya sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana
Model Waqaf sebagai Solusi Permodalan Perusahaan Start up
(shahibul maal). Pada kasus ini syarat utamanya ha-
Sumber: Formulasi hasil penelitian
nya boleh disalurkan kepada para startup yang telah
Nadzir dalam mengelola aset wakaf yang ditunjuk oleh shahibul maal.
tidak bergerak (tanah, gedung, mesin, dan faktor Wakaf uang yang jadi penyertaan (modal)
produksi lainnya) dapat langsung disertakan secara dalam bisnis perusaahaan startup harus dijaga ke-
langsung dalam perusahaan startup. Faktor produksi beradaannya dan apabila memperoleh hasil maka ha-
ini langsung dapat digunakan oleh para perusahaan sil tersebut dibagi antara startup dengan KSPPS atau
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 117
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono

USPPS sesuai dengan nisbah atau rasio yang telah setiap orang dan bisa dioperasikan kapan saja tanpa
disepakati pada saat akad ditandatangani. Bagi hasil batas waktu dan tempat.
yang diterima oleh KSPPS atau USPPS kemudian FinTech telah banyak diadopsi oleh indus-
dibagi dengan nadzir berdasarkan nisbah atau rasio tri keuangan konvensional maupun keuangan syari-
yang telah disepakatinya. ah. Digitalisasi ini juga mulai diadopsi oleh kegiatan
Hasil yang diterima oleh nadzir kemudi- filantropi dalam crowdfunding dan financing dengan
an didistribusikan kepada penerima manfaat wakaf menyasar dana kecil yang selama ini tidak efisien
(mauquf alaih). Mauquf alaih ini juga boleh para dirubah menjadi lebih efisien bahkan sangat efisien.
perusahaan startup yang belum mampu atau dalam Sistem FinTech ini juga mulai diadopsi oleh aktivitas
mengalami kesulitan dana bisnisnya serta perusahaan perwakafan menjadi e-wakaf.
yang non-startup. Aplikasi FinTech dalam perwakafan sebagai
Model Sharia Financial Technology (SFT) Sebagai sumber permodalan perusahaan startup dapat dilihat
Integrator Solusi Permodalan Perusahaan Startup pada Gambar 2.
Pemuda Berbasis Wakaf
Gambar 2
Financial Technology (FinTech) merupa- Model Sharia Financial Technology (SFT): Integrator dan Solusi
kan keniscayaan dalam industri keuangan sebagai Permodalan Perusahaan Start up Pemuda Berbasis Wakaf

konsekuensi dari era industri 4.0. Era industri 4.0


mengharuskan kegiatan produksi dan pelayanan ter-
integrasi melalui kecerdasan buatan, teknologi wire-
less, dan big data secara masif. Pada era industri ini
merupakan era internet of thing dan data of thing
yang menjadi penggerak perubahan dalam setiap ak-
tivitas kehidupan manusia sehingga bisa dikatakan
semua serba digital. Revolusi ini direspon oleh in-
dustri keuangan dengan lahirnya FinTech sebagai
subtitusi dari pelayanan industri perbankan. Bahkan,
dalam perkembangannya, FinTech mampu memberi-
kan layanan melebihi kemampuan perbankan selama
ini.
FinTech telah menggantikan fungsi perbank-
an dalam memediasi antara yang penawaran dana
(penabung) dan permintaan dana (kredit) dengan
ebih efisien tanpa batas waktu dan menembus batas
wilayah yang selama ini sulit dijangkau perbankan.
Sistem ini mampu mengintegrasikan dan mem-
pertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam jasa
keuangan tanpa harus bertatap muka dan bertemu
Sumber: Formulasi Hasil Penelitian
secara fisik tetapi dengan data lebih akurat daripada
yang selama ini berlaku. Internet yang semakin cepat Pada Gambar 2, terlihat bahwa FinTech
dan maju membuat data-data yang diperlukan dalam syariah yang diaplikasikan dalam sistem wakaf tel-
proses intermediasi keuangan dapat diperoleh den- ah mampu mengintegrasikan nadzir dengan Lembaga
gan mudah, cepat, akurat, efisien, kapanpun, dan di Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSP-
manapun. Pada era ini fungsi teller, marketing, miti- WU), funding, financing, mauquf alaih, investor pe-
gasi risiko dan fungsi-fungsi perbankan lainya telah rusahaan startup, Lembaga Penjaminan Pembiayaan
digantikan oleh smartphone yang selalu dibawa oleh Islam (LPPI) dan Bank Islam. Model integrasi
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 118
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup
Wirausaha Muda

perwakafan dengan FinTech dapat digunakan untuk dan kepentingan masyarakat secara umum, komit-
memecahkan permasalahan permodalan pada peru- men dan business plan yang SMART (Specific,
sahaan startup. Pada sistem ini, lembaga pengelola Measurable, Accurate, Reliable, and Timely). Hal ini
wakaf uang (nadzir) memerankan fungsi ganda yaitu karena tujuan utama dari sistem ini adalah memberi
sebagai funding dan pemodal (penyertaan modal). solusi sulitnya permodalan perusahaan startup dalam
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam mengakses modal kepada lembaga keuangan formal
hal ini diperankan oleh Koperasi Simpan Pinjam dan yang orientasinya keuntungan.
Pembiayaan Syariah (KSPPS) dan/atau Unir Simpan Imbal hasil financing yang diberikan oleh
Pinjam dan Pembiayaan Syariah (USPPS). Pengum- perusahaan startup kepada lembaga baik secara
pulan wakaf uang yang dilakukan oleh nadzir den- langsung maupun tidak langsung dibagikan ber-
gan menggunakan FinTech. Melalui sistem ini nadzir dasarkan nilai tambah yang dihasilkan atau laba
mampu mengumpulkan wakaf uang mulai dari nilai yang diperoleh. Sistem bagi hasil ini tidak muncul
yang kecil sampai jumlah yang sangat besar sekalipun biaya tetap seperti pada sistem bunga sehingga tidak
yang selama ini sangat tidak ekonomis menjadi sangat membebani perusahaan startup yang memang secara
ekonomis karena biaya crowdfunding sangat murah operasional belum stabil pendapatannya. Pembeda
bahkan bisa gratis. Hal ini tidak mungkin dilakukan dalam bagi hasil pada sistem penyaluran langsung
tanpa dengan sistem FinTech. Pemproduktivitasan dengan penyaluran tidak langsung yaitu apabila pen-
wakaf uang dengan FinTech dapat dilakukan baik yaluran langsung bagi hasil terjadi satu tingkat saja.
secara langsung maupun tidak langsung. Satu tingkat bagi hasil tersebut yaitu bagi hasil antara
Penyaluran wakaf uang secara langsung ke- perusahaan startup dengan nadzir. Sedangkan bagi
pada perusahaan startup dengan investasi melalui hasil dalam sistem penyaluran tidak langsung dilaku-
akad mudharabah dan musyarakah. Pada kerjasama kan dengan dua tingkat. Tingkat pertama adalah bagi
melalui akad mudharabah, pihak perusahaan startup hasil antara perusahaan startup dengan KSPPS dan
bertindak sebagai pihak yang memiliki keahlian atau USPPS. Bagi hasil tingat kedua adalah bagi ha-
bisnis (mudharib). Sedangan pihak nadzir sebagai sil dari imbal hasil yang diterima oleh KSPPS dan
penyedia semua modal (shahibul maal) yang dibu- USPPS kemudian dibagi hasilkan lagi dengan nadzir.
tuhkan pengusaha startup. Melalui akad musyarakah Pendapatan bagi hasil yang diterima oleh
maka nadzir dan perusahaan startup sama-sama nadzir akan digunakan untuk biaya operasional dan
menyetorkan modal dengan nominal sesuai dengan sisanya akan distribusikan kepada penerima manfaat
kemampuan atau berdasarkan kesepakatan pihak- wakaf (mauquf alaih). Mauquf alaih ini boleh peru-
pihak dalam musyarakah tersebut. sahaan startup yang mengalami kesulitan bisnis baik
Penyaluran wakaf secara tidak langsung, secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan
yaitu nadzir menyalurkan wakaf melalui kerjasama startup sebagai mauquf alaih secara tidak langsung
dengan KSPPS dan USPPS. Kemudian melaku- adalah dengan cara dana tersebut digunakan untuk
kan financing kepada perusahaan startup dengan membayar fee penjaminan pada Lembaga Penjami-
akad-akad yang sesuai dengan syariah. Pada sistem nan Pembiayaan Islam (LPPI) pada saat pembiayaan-
ini dana yang ditempatkan dalam KSSPS dan atau nya dari KSPPS dan atau USPPS membutuhkan
USPPS dapat dengan akad mudharabah muqayadah jaminan. Mauquf alaih non-perusahaan startup yaitu
yang disalurkan khusus kepada perusahaan startup untuk kepentingan umum dan pemberdayaan mas-
atau menjadi penyertaan modal dengan simpanan yarakat.
khusus. FinTech yang diaplikasikan dalam model ka-
Penyaluran wakaf sebagai permodalan peru- sus penelitian ini juga akan mengintergrasikan sistem
sahaan startup dengan syarat yang tidak rigid seperti aset, administrasi keuangan, dan manajemen dari
syarat perbankan. Pertimbangan utama dalam per- perusahaan startup, nadzir, mauquf alaih, KSPPS,
modalan ini keuntungan bagi perusahaan startup USPPS dan LPPI. Integrasi ini akan membentuk
Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 119
www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Muhamad Nafik Hadi Ryandono

big data dan dengan mudah melakukan rating bagi DAFTAR PUSTAKA
pihak-pihak yang terlibat dalam model ini. Big data Afdi, Zihramna dan Purwanggono, Bambang. 2017.
dan rating akan semakin memudahkan perusahaan “Perancangan Strategi Berbasis Metodologi
startup untuk mandiri. Perusahaan startup yang Lean Startup untuk Mendorong Pertumbuhan
mandiri nantinya akan dilepas agar bermitra den- Perusahaan Rintisan Berbasis Teknologi di
gan Bank Islam, Lembaga Permodalan Islam lainnya Indonesia”. Industrial Enginerering Online
dan investor individu maupun institusional. Apa- Journal UNDIP Vol. 6 No. 4.
bila startup yang sudah mandiri ini tetap menggu- Agustina, Tri Siwi. 2011. “Peran Inkubator Bisnis
nakan modal dari wakaf maka harus menggunakan Perguruan Tinggi dalam Meminimalkan
akad bisnis murni bukan dengan model filantropi Resiko Kegagalan bagi Wirausaha Baru pada
lagi. Pada tahap selanjutnya, para startup yang tel- Tahap Awal (Start-Up)”. Majalah Ekonomi Ta-
ah mandiri tersebut harus menjadi wakif agar dana hun XXI, No. 1 April 2011.
wakaf semakin tumbuh dan berkembang sehingga Amelia, Fauzia. 2016. FilantropiIslam: Sejarah dan
semakin banyak startup yang diberdayakan oleh Kontestasi Masyarkat Sipil dan Negara di
lembaga wakaf. Siklus ini terus berputar sehingga Indonesia. Yogyakarta: Gading LkiS.
fungsi wakaf dalam memberdayakan masyarakat dan
Bakar, Ridzwan. 2018. “Cash Waqf for education:
menciptakan kemaslahatan umum semakin optimum
Prospects and challenges.” Journal of Emerging
dari waktu ke waktu.
Economies and Islamic Research (2018) Vol. 6,
5. KESIMPULAN No. 2
Blank, S., 2013. “Why The Lean Start-Up Changes
Perusahaan startup adalah perusahaan rinti-
Everything”. Harvard Business Review.
san yang sedang mencari model bisnis yang repeat-
Diakses pada September 2018 (https://hbr.
able serta scalable agar bisa bertahan. Persoalan
dominan perusahaan startup adalah sulitnya akses org/2013/05/why-the-lean-start-up-changes-
permodalan pada perbankan. Wakaf uang merupa- everything)
kan solusi yang ekonomis dari permasalahan sulitnya Colis, D., 2016. Lean Strategy. Harvard Business
akses permodalan bagi perusahaan startup pada per- Review. Diakses pada September 2018
bankan. (https://hbr.org/2016/03/lean-strategy).
Sistem Sharia Financial Technology (SFT) Damodaran, Aswath. 2009. Valuing Young, Startup
merupakan sistem yang mampu mengintegrasikan na- and Growth Companies: Estimation Issues
dzir dengan Lembaga Keuangan Syariah Penerima and Valuation Challenges. Stern School of
Wakaf Uang (LKSPWU), funding, financing, mauquf Business: New York University.
alaih, investor perusahaan startup, Lembaga Penja- Hasanah, Lak Lak Nazhar El, 2015. “Pengembangan
minan Pembiayaan Islam (LPPI) dan Bank Islam. Wirausaha Muda Ekonomi Kreatif Berbasis
Manfaat lain aplikasi FinTech ini adalah integrasinya Budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Jurnal
sistem aset, administrasi keuangan, dan manaje- Studi Pemuda, Volume, 4, No., 2, September
men dari perusahaan startup, nadzir, mauquf alaih, 2015.
KSPPS, USPPS dan LPPI. Selain itu dapat mem-
bentuk big data sehingga lebih mudah melakukan John Watson dan Jim Everett, 1996, “Apakah
rating kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam sistem. Bisnis Kecil Memiliki Tingkat Kegagalan
Dengan kata lain FinTech wakaf merupakan inte- yang Tinggi?” Journal of Small Business
grator para pihak yang berkepentingan memberikan Manajemen, V34, pg 45-63.
solusi permasalahan permodalan dan pemberdayaaan Kajian Bisnis FinTech Syariah – PT. Telkom
perusahaan startup. Indonesia (Bandung: 2017), 56.

Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 120


www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup
Wirausaha Muda

Knaup, Amy E. dan MC. Piazza.September 2007. Sifa, Eka Nurhalimatus. 2016. E-Waqf as an Alterna-
“Data Dinamika Ketenagakerjaan Bisnis: Sur- tive Solution for Infrastructure Development
vival dan Longevity” Monthly Labour Review, Based on Crowdfunding. Muhammadiyah Uni-
pp 3-10. versity of Metro: The First International Con-
Nasscom, 2014. “India -The Fastest Growing and ference on Law, Economics and Education.
3rd Largest Start-Up Ecosystem Globally: Siregar, 2016. “Financial Technology Tren Bisnis
NASSCOM Startup Report 2014”. Accessed Keuangan ke Depan”. Diakses pada 1 April
September 2018 (http://www.nasscom.in). 2018 di (http://infobanknews.com).
Peraturan Bank Indonesia nomor 19/12/PBI/2017 Sutopo, Oki Rahadianto, dan Nanda Harda Pratama
tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Meiji. “Transisi Pemuda Dalam Masyarakat Ri-
sioko: Antara Aspirasim Hambatan dan Ketida-
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor kpastian.” Jurnal Universitas Paramadina Vol. 11
42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Un- No. 3 Desember 2014.
dang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang
Syarkawi, m. 2018. Republika.co.id, 27 September
Wakaf.
2018.
Romanova, I., & Kudinska, M. 2016. Contempo- Undang-Undang Republik Indonesia no. 41 Tahun
rary 2014 tentang Wakaf.
Issues in Finance: Banking and FinTech: A
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun
Challenge or Opportunity?. London: Emerald
2009 tentang Kepemudaan.
Group Publishing Limited.
Schoof, Ulrich.2016. Stimulating Youth Entrepre
neurship: Barriers and incentives to enterprise
start-ups by young people. Geneva: Small En-
terprise Development Programme Job Creation
and Enterprise Development Department, In-
ternational Labour Office.

Jurnal Studi Pemuda 7(2), 2018 121


www.jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda

Anda mungkin juga menyukai