Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, kita hidup dalam suatu abad yang dikenal sebagai zaman
pembangunan (the age of development). Zaman di saat suatu gagasan mampu
mendominasi dan mempengaruhi pemikiran bangsa-bangsa secara global,
menyangkut masalah kemiskinan dan keterbelakangan bagi berjuta-juta rakyat di
dunia ketiga. Istilah pembangunan (development) kini telah menyebar dan
digunakan sebagai visi, teori, dan proses yang diyakini oleh rakyat di hampir semua
Negara, khususnya Dunia Ketiga. Bahkan dewasa ini aneka ragam pendekatan
pembangunan banyak dimunculkan sebagai pemikiran untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan pembangunan itu sendiri, yaitu upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Pada tanggal 27 september 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
mendeklarasikan suatu rencana pembangunan global yang terkenal dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs).
Deklarasi itu menandai dimulainya suatu masa pembangunan baru yang berjangka
waktu 15 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016.
SDGs adalah sebuah proposal pembangunan bangsa-bangsa yang
merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari proposal pembangunan terdahulu
yang terkenal dengan nama Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan
Pembangunan Milenium. Proposal itu berisi tujuan-tujuan pembangunan dan
target-target yang hendak dicapai, dalam mana tujuan-tujuan dan target-target itu
merupakan tanggapan terhadap isu-isu krusial atau persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia, seperti isu kemiskinan, kematian ibu dan
bayi, air dan kebersihan, dan yang lainnya.
Jeffrrey D Sachs, memberikan empat (4) alasan utama mengenai pentingnya
memiliki Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pertama, Tujuan Penting untuk
Mobilisasi Sosial. Kedua, Tujuan bersama memberikan kekuatan menekan yang
bersahabat. Ketiga, tujuan bersama memacu kekuatan komunitas epistemik atau

1
komunitas ilmu pengetahuan. Keempat, tujuan bersama memobilisasi semua
jaringan pemangku kepentingan.
Adapun Tujuan dan Target SDGs setelah menyelesaikan 15 tahun
pembangunan global dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam “Tujuan
Pembangunan Milenium (MDGs)”. Bangsa-bangsa di dunia yang bergabung dalam
PBB, menyadari bahwa banyak hal yang telah dicapai selama 15 tahun, namum
masih banyak hal yang belum dicapai karena berbagai kesulitan dan tantangan.
Karena itu para pemimpin bangsa sepakat untuk melanjutkan pembangunan global
yang sedang dilaksanakan untuk mempertahankan hasil-hasil yang sudah dicapai
dan menyempurnakan serta melengkapi tujuan-tujuan pembangunan global yang
harus dicapai. Kesepakatan mengenai hal itu terulang dalam dokumen SDGs. Jika
dalam MDGs hanya 8 tujuan pembangunan global, maka dalam SDGs terdapat 17
tujuan dan 16 target pembangunan global yang perlu dicapai selama 15 tahun
kedepan, terhitung dari tahun 2016 sampai tahun 2030.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Millennium Development Goals (MDGs)


2. Apa Tujuan dari Millennium Development Goals (MDGs)
3. Apa Pencapaian MDGs di Indonesia
4. Apa Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)
5. Bagaiamana Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)
6. Apa saja Indikator Sustainable Development Goals (SDGs)
7. Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Beberapa Target SDGs
yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
8. Apa saja Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
9. Apa Perbedaan Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable
Development Goals (SDGs)

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Millennium Development Goals (MDGs)


2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Millennium Development Goals (MDGs)

2
3. Untuk Mengetahui Pencapaian MDGs di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)
5. Untuk Mengetahui Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)
6. Untuk Mengetahui Indikator Sustainable Development Goals (SDGs)
7. Untuk Mengetahui Sustainable Development Goals (SDGs) dan Target
SDGs yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
8. Untuk Mengetahui Prinsip Sustainable Development Goals (SDGs)
9. Untuk Mengetahui Perbedaan Millennium Development Goals (MDGs)
dan Sustainable Development Goals (SDGs)

3
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Millennium Development Goals (MDGs)


Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma
pembangunan gobal yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh
189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan
September 2010.

2.2 Tujuan dari MDGs


Adapun 8 tujuan dari MDGs sebagai berikut :
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian balita
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya
7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

2.3 Pencapaian MDGs di Indonesia

1. Target Yang Telah Tercapai


a. MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00
(PPP) perkapita per hari.
b. MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar,
menengah dan tinggi,; dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-
laki umur 15-24 tahun.
c. MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi
jumlah kasus tuberculosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan.
d. MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler.

4
2. Target On Track
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat
tercapai pada tahun 2015 (on-track) antara lain :
a. MDG 1, prevalensi balita dengan berat bdan rendah/ kekurangan gizi.
b. MDG 2, Angka Partisipasi Murni (APM) SD, proporsi murid kelas 1 yang
berhasil menamatkan sekolah dasar; serta angka melek huruf penduduk usia 15-
24 tahun (perempuan dan laki-laki).
c. MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak usia 1
tahun yang mendapat imunisasi campak.
d. MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1.000 penduduk), proporsi penduduk
terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral
(ARV).
3. Target Perlu Usaha Keras (Off Track)
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja
keras :
a. MDG 1, persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional,
proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum
1400 kkal/kapita/hari dan 2000 kkal/kapita/hari.
b. MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan usia
15-19 tahun, kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need).

2.4 Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)


SDGs adalah sebuah proposal pembangunan bangsa-bangsa yang merupakan
kelanjutan dan penyempurnaan dari proposal pembangunan terdahulu yang terkenal
dengan nama Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan
Milenium. Proposal itu berisi tujuan-tujuan pembangunan dan target-target yang
hendak dicapai, dalam mana tujuan-tujuan dan target-target itu merupakan
tanggapan terhadap isu-isu krusial atau persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
bangsa-bangsa di dunia, seperti isu kemiskinan, kematian ibu dan bayi, air dan
kebersihan, dan yang lainnya.

5
2.5 Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)
Konsep pembangunan yang berkelanjutan yang telah disepakati pada tahun
1987 oleh The Brundtland Comission of The Uniterd Nations. Adapun definisi dari
pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangunan yang berasaskan
kelestarian dimana memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan
generasi dimasa akan datang.
Laporan dari KTT Dunia 2005, yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan
terdiri dari tiga tiang utama yakni ekonomi, sosial dan lingkungan yang saling
bergantung dan memperkuat.
Jadi Pembangunan Berkelanjutan itu mempunyai 3 kaki yaitu keberlanjutan
ekonomi, keberlanjutan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan
ekonomi tidak bisa jalan apabila keberlanjutan sosial berantakan. Keberlanjutan
ekonomi dan sosial tidak bisa berjalan juga kalau lingkungan berantakan, pertama
adalah dengan menempatkan modal alam sebagai faktor utama.

2.6 Indikator SDGs


Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan
SDGs, yaitu :
1. Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human
Development), seperti pendidikan dan kesehatan.
2. Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social Economic
Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan
serta pertumbuhan ekonomi.
3. Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih besar
(Environmental Development), seperti ketersediaan sumber daya alam
dan kualitas lingkungan yang baik.

6
Bentuk – Bentuk Kerusakan Lingkungan
1. Pertambangan Ilegal

2. Kebakaran Hutan

3. Penebangan Hutan

7
2.7 Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Beberapa Target yang
Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
Tujuan Sustainable Development Goals SDGs memiliki 5 pondasi yaitu
manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai
tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai
kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia
tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:
1. Tanpa Kemiskinan
Mengentaskan segala bentuk kemiskinan di mana pun
Tujuan ini membicarakan tentang meningkatkan pendapatan bagi penduduk
miskin, menjamin akses terhadap pelayanan dasar dan melindungi seluruh
masyarakat dari segala bentuk bencana.
Tujuan ke-1 memiliki 7 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimana
pun. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, masih ada 22,76 penduduk
Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional dengan tiga provinsi
dengan tingkat kemiskinan tertinggi yaitu NTT, Papua dan Papua Barat.

Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah


1.1 Mengentaskan kemiskinan ekstrim untuk seluruh masyarakat di dunia, yaitu
masyarakat yang hidup di bawah $1.25 per hari

8
1.2 Mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan, dan anak-anak
segala usia yang hidup dalam segala dimensi kemiskinan berdasarkan
pengertian nasional
2. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan ini berbicara tentang menjamin bahwa semua orang dapat menikmati
makanan yang aman dan bernutrisi sepanjang tahun.
Tujuan ke-2 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Berdasarkan lembar
Fakta SDGs Indonesia. pada periode 2007-2013, pravelensi kekurangan gizi
(underwight) meningkat dari 18,4% menjadi 19,6%.
Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
2.1 Mengakhiri kelaparan dan menjamin akses terhadap kualitas pangan yang
baik bagi seluruh rakyat, khususnya mereka yang miskin dan berada dalam situasi
rentan, sepanjang tahun.
2.2 Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target-target yang
telah disepakati secara internasional mengenai pertumbuhan balita serta
menguraikan kebutuhan gizi untuk remaja putri, ibu hamil dan menyusui, dan
manula.
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua di segala
usia.
Tujuan ke-3 memiliki 13 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Berdasarkan lembar fakta SDGs
Indonesia menunjukan kondisi yang semakin baik yaitu pada periode 1991-2015
Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup dan pada periode yang sama, Angka Kematian
Bayi (AKB) juga mengalami penurunan dari 68 per 1000 kelahiran hidup menjadi
23 per 1000 kelahiran hidup.

9
Data Angka Kematian Bayi

Grafik Data Kematian Ibu

Data Jumlah Kasus HIV dan AIDS

10
Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
3.1 Mengurangi rasio kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran
3.2 Mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi lahir dan balita
3.3 Mengakhiri epidemis AIDS, tuberculosis malaria, dan penyakit tropis lainnya,
melawan hepatitis, penyakt yang ditularkan lewat air dan penyakit menular
lainnya
4. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan
keempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan
berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
Tujuan ke-4 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan
merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, Angka Partisipasi
Kasar (APK) untuk SD/MI/sederajat sebesar 109,31%, untuk tingkat
SMP/MTs/sederajat sebesar 90,12% dan untuk SMA/SMK/MA/sederajat sebesar
80,89% dengan 97,7% penduduk Indonesia berusia 15-24 tahun sudah melek huruf.
Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
4.1 Menjamin semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan
dasar dan menengah gratis, setara, dan berkualitas
4.2 Menjamin semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap
pengembangan masa kanak-kanak awal yang berkualitas, pengasuhan dan
pendidikan pra-sekolah

11
5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dn memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
Tujuan ini berbicara tentang mengakhiri kekerasan dan diskriminasi terhadap
perempuan dan memastikan mereka memiliki kesempatan yang sama dalam segala
aspek kehidupan.
Tujuan ke-5 memiliki 9 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum
perempuan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, bahwa presentase
kekerasan terhadap masih cukup tinggi sekitar 41,7% perempuan umur 15-64 tahun
mengalami sedikitnya 1 dari 4 jenis kekerasan (fisik, seksual, emosional, ekonomi)
selama hidupnya, dimana kasus kekerasan lebih tinggi di daerah perkotaan sebesar
36,3% dibandingan daeran perdesaan sebesar 29,5%.
Data Kekerasan terhadap Perempuan

Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah


5.1 Mengakhiri SEGALA BENTUK DISKRIMINASI terhadap semua
perempuan dan anak perempuan di manapun
5.2 Menghapuskan segala bentuk KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
dan anak perempuan di ruang publik dan privat, termasuk perdagangan perempuan,
pelecahan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya

12
6. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
Tujuan ke-6 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan
sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Berdasarkan lembar fakta SDGs
Indonesia, sekitar 70,97% rumah tangga di Indonesia pada tahun 2015 telah
memiliki akses air minum yang layak namun baru ada sekitar 62,14% rumah tangga
di Indonesia yang memiliki sanitasi layak.
Target Pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
6.1 Meraih akses yang adil dan universal terhadap AIR MINUM YANG AMAN
DAN TERJANGKAU untuk semua
6.2 Meraih akses yang adil dan cukup terhadap SANITASI dan kebersihan untuk
semua, serta mengakhiri defekasi terbuka, memberikan perhatian khusus pada
kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi
rentan
7. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energy yang terjangkau, terpercaya,
berkelanjutan, dan modern untuk semua orang.
Tujuan ke-7 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan,
dan modern untuk semua. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun
2016, rasio elektrifikasi di Indonesia sudah mencapai 91,16% artinya masih ada
8,84% masyarak Indonesia masih belum mendapatkan akses listrik, dan masalah
pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, seperti energi dari tenaga angin, air
dan panas bumi baru sebesar 7%, padahal Indonesia memiliki energi panas bumi
yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Target pada Tahun 2030 yang Berhubungan dengan Pemerintah Daerah
7.1 Menjamin AKSES YANG UNIVERSAL terhadap pelayanan energi yang
terjangkau, dapat diandalkan dan modern
7.2 Meningkatkan proporsi ENERGI TERBARUKAN dalam rasio penggunaan
sumber energy dunia

13
7.3 Menggandakan laju peningkatan EFISIENSI ENERGI dunia
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan
kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
Tujuan ke-8 memiliki 12 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan
yang layak untuk semua. Berdasarkan lembar fakta SDGsIndonesia. Pada tahun
2016, dari 43 juta penduduk usia muda (15-24 tahun), sebanyak 25% tidak
dalam pendidikan, pekerjaan, atau pelatihan (NEET) dengan Tingkat Penganguran
Terbuka Nasional sebesar 5,61% dan Tingkat Penganguran Terbuka Kaum Muda
sebesar 19,54%.
Data Pengangguran

Target pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah


8.3 Memajukan kebijakan yang berorientasi pada pembangunan yang mendukung
kegiatan-kegiatan produktif, PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA YANG
LAYAK, kewirausahaan, KREATIVITAS DAN INOVASI, serta mendorong
pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk
melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan
8.5 Mencapai penyerapan ketenagakerjaan yang produktif dan menyeluru serta
PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI SELURUH PEREMPUAN DAN
LAKI-LAKI, termasuk pemuda dan penyandang disabilitas, serta
KESETARAAN UPAH UNTUK PEKERJAAN YANG BERNILAI
SETARA.DAN

14
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri
yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
Tujuan ke-9 memiliki 8 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari target
tersebut adalah untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan
industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Berdasarkan lempar
fakta SDGs Indonesia laju pertumbuhan industri manufaktur mencapai 4,29% pada
tahun 2016, dan sektor ini mampu menyerap 13,24% tenaga kerja serta
menyumbangkan 21,39% PDB Indonesia. dan tidak hanya itu, tahun 2014, 93,95%
jalan nasioanal masuk dalam kondisi mantap.
Target pada Tahu 2030 yang Berhubungan dengan Pemerintah Daerah
9.1 Membangun INFRASTRUKTUR yang berkualitas, dapat diandalkan,
berkelanjutan dan berketahanan, termasuk infrastruktur wilayah dan lintas batas,
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan focus
pada AKSES YANG TERJANGKAU DAN SAMA RATA BAGI SEMUA.
9.3 Meningkatkan akses industry rumah tangga dan usaha skala kecil lainnya
terhadap layanan pendanaan seperti kredit yang terjangkau dan menggabungkan
mereka ke dalam pasar dan rantai nilai.
10. Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah Negara maupun di antara
Negara-negara di dunia.
Tujuan ke-10 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan intra dan antar negara.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, koefisien GINI Indonesia menurun dari
0,41 pada 2015 menjadi 0,39 pada tahun 2016. Namun, masih ada 122
daerah/kabupaten ditetapkan sebagai daerah tertinggal 2015-2019 oleh pemerintah.
Target pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
10.1 Secara progresif mencapai dan menjaga PERTUMBUHAN PENDAPATAN
DARI 40% POPULASI terbawah dengan tingkat di atas rata-rata nasional.
10.2 Memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi, dan politik bagi
semua, tanpa memandang latar belakang sosial atau status lainnya.

15
11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Membangun kota-kota serta pemukiman yng inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan berkelanjutan.
Tujuan ke-11 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh,
dan berkelanjutan. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2015,
sekitar 87,92% rumah tangga di Indonesia telah menempati rumah layak huni dan
pada periode 2014-2015 baru sebanyak 61% atau 357 kota/kabupaten telah
memenuhi kriteria sebagai kota berskala baik.
Target pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
11.1 Menjamin akses terhadap PERUMAHAN DAN PELAYANAN DASAR
yang layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan kondisi
permukiman kumuh.
11.2 Menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau,
mudah diakses dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keselamatan lalu
lintas, khususnya dengan memperbanyak TRANSPORTASI UMUM, dengan
memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan masyarakat yang rentan,
perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas dan manula.
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
Tujuan ke-12 memiliki 11 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Pada tahun 2016, hampir 100% limbah
B3 dari 1.640 perusahaan (121.655.524,23 ton) telah dikelola. Namun, penerapan
3R (Reduce, Reuse, Recycle) di bank sampah hanya mengurangi 0,014% timbulan
sampah.
Target pada Tahun 2030 yang Berkaitan degan Pemerintah Daerah
12.4 Pada tahun 2020, meraih MANAJEMEN LIMBAH DAN BAHAN KIMIA
yang ramah lingkungan sesuai dengan kerangka internasional yang berlaku serta
mengurangi pencemarannya terhadap tanah, air, dan udara untuk meminimalisir
dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

16
12.5 Mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan melalui pencegahan,
PENGURANGAN, DAUR ULANG, DAN PENGGUNAAN KEMBALI
SAMPAH (3R).
13. Penanganan Perubahan Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
Tujuan ke-13 memiliki 5 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan
iklim dan dampaknya. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Data dan
informasi bencana tahun 2016, sebanyak 2.139.124 orang menderita akibat
bencana. Oleh karena itu untuk mengurangi bencana yang diakibatkan oleh
perubahan iklim 33 dari 34 provinsi telah menyusun Rencana Aksi Daerah
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Target pada Tahun 2030 yang Berkaitan dengan Pemerintah daerah
13.1 Meningkatkan DAYA TAHAN dan kapasitas untuk beradaptasi dari bahaya-
bahaya terkait perubahan iklim dan bencana alam di semua negara.
13.3 Memperbaiki pendidikan, PENINGKATAN KESADARAN dan kapasitas
sumber daya manusia serta lembaga dalam mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak
dan peringatan dini
perubahan iklim.
14. Ekosistem Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya
laut untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
Tujuan ke-14 memiliki 10 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan
sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia. Indonesia memiliki ekosistem terumbu
karang terluas di dunia yang mencapai 2.5 juta ha dan sekitar 6.20% dalam kondisi
sangat bagus.
Target yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan mengurangi segala jenis pencemaran laut,
khususnya yang berasal dari KEGIATAN DI DARATAN, termasuk puing-puing
di lautan dan pencemaran bahan makanan.

17
14.2 Pada tahun 2020, mengelola dan melindungi EKOSISTEM LAUT DAN
PESISIR secara berkelanjutan untuk menghindari dampak signifikan, termasuk
dengan melakukan pemulihan dan meningkatkan ketahanannya demi mencapai
lautan yang baik dan produktif
15. Ekosistem Daratan
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus,
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
Tujuan ke-15 memiliki 12 Target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk melindungi, merotasi, dan meningkatkan pemanfaatan
berkelanjutan ekosisten daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan
penggurunan, memulihkan degadrasi lahan, serta menghentikan kehilangan
keanekaragaman hayati. Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, terjadi
peningkatan kasus peredaran ilegal TSL ( Tanaman dan Satwa Liar yang sudah
ditangani sampai P.21 sebanyak 43 kasus (2015) menjadi 51 kasus (2016).
Target yang Berkaitan dengan Pemerintah Daerah
15.1 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, pemulihan, dan penggunaan
EKOSISTEM AIR TAWAR DAN DARATAN, khususnya hutan, rawa-rawa,
pegunungan dan lahan kering, sesuai dengan kewajiban yang dimiliki berdasarkan
kesepakatan internasional
15.2 Pada tahun 2020, menjamin konservasi, pemulihan, dan penggunaan
EKOSISTEM AIR TAWAR DAN DARATAN, khususnya hutan, rawa-rawa,
pegunungan dan lahan kering, sesuai dengan kewajiban yang dimiliki berdasarkan
perjanian internasional
16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk
lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi
yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
Tujuan ke-16 memiliki 12 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk

18
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan
membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif disemua tingkatan.
Berdasarkan lembar fakta SDGs Indonesia, dalam segi pelaporan keuangan. Pada
tahun 2015 laporan keuangan 71% kementerian/lembaga, 85% provinsi, 54%
kabupaten dan 65% kota di Indonesia mendapatkan Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), dan ditahun yang sama untuk Indeks Perilaku Anti Korupsi
dari skala 0 samapai 5, Indonesia berada pada nilai 3,59%.
Target yang Berhubungan dengan Pemerintah Daerah
16.1 Mengurangai segala bentuk KEKERASAN dan tingkat kematian akibat
kekerasan di mana pun, secara signifikan.
16.5 Mengurangi segala bentuk KORUPSI dan penyuapan secara substansial.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
Tujuan ke-17 memiliki 19 target yang ingin dicapai secara global. Inti dari
target tersebut adalah untuk menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi
kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan lembar fakta
SDGs Indonesia. Remitansi yang diterima Indonesia meningkat dari 6.736 juta
USD pada tahun 2011 menjadi 8.860 juta USD pada tahun 2016 dan pada periode
yang sama, kontribusi Remitansi tenaga kerja Indonesia meningkat dari 0,75%
menjadi 0,95%.
Target yang Berhubungan dengan Pemerintah Daerah
17.1 Menguatkan pergerakan sumber daya dalam negeri, termasuk melalui bantuan
luar negeri untuk negara-negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas negara
terkait PENGUMPULAN PAJAK DAN SUMBER PENDAPATAN
LAINNYA.
17.14 Meningkatkan KOHERENSI KEBIJAKAN terkait pembangunan
berkelanjutan.

19
2.8 Prinsip Sustainable Development Goals
Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:
1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada
tahun
2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.
3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara
berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan
4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca 2015

2.9 Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dengan Sustainable


Development Goals (SDGs)

MDGs 2000 - 2015 SDGs 2015 – 2030

50 % 100 %
Target dan sasarannya adalah separuh : Target dan sasaran semua, sepenuhnya
 Mengurangi kemiskinan dan tuntas :
 Targetnya terlalu minimal  Mengakhiri kemiskinan
 Banyak negara telah terlebih  100% penduduk memiliki akta
dahulu mencapainya kelahiran
 Memerlukan focus untuk
merangkul mereka yang terpinggir
dan jauh
Dari negara maju, untuk negara Berlaku universal
berkembang SDGs memandang semua negara
MDGs mengandaikan bahwa negara memiliki pekerjaan rumah. Tiap–tiap
miskin dan berkembang yang negara wajib mengatasinya. Tiap–tiap
mempunyai pekerjaan rumah. negara harus bekerja sama untuk
Sementara itu negara maju mendukung menemukan sumber pembiayaan dan
dengan penyediaan dana. perubahan kebijakan yang diperlukan.
Dari Atas (top down) Dari Bawah (bottom up) dan
Dokumen MDGs dirumuskan oleh para partisipatif
elite PBB dan OECD, di New York,

20
tanpa melalui proses konsultasi atau Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim
pertemuan dan survei warga. bersama, dengan pertemuan tatap muka
di lebih dari 100 negara dan survei
warga
Solusi parsial atau tambal sulam Solusi yang menyeluruh
8 Tujuan MDGs sebagian besar hanya Berisi 17 tujuan yang berupaya
mengatasi gejala–gejala kemiskinan merombak struktur dan sistem
saja Masalah ekologi dan lingkungan • Kesetaraan gender
hidup tidak diakui Ketimpangan tidak • Tata pemerintahan
mendapatkan perhatian. Demikian • Perubahan model konsumsi dan
halnya dengan soal pajak dan produksi
pembiayaan pembangunan • Perubahan sistem perpajakan
• Diakuinya masalah ketimpangan
• Diakuinya masalah perkotaan
Sumber: Diadaptasi dari Dr. John Coonrod, dalam Kern Beare, www.feelgood.org. Jan,
2015

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan gobal yang dideklarasikan
Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2010.
Ada 8 tujuan dari MDGs sebagai berikut : Memberantas kemiskinan dan
kelaparan, Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua, Mendorong kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan, Menurunkan angka kematian balita,
Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menular lainnya, Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup, Mengembangkan
kemitraan global untuk pembangunan.
SDGs adalah sebuah proposal pembangunan bangsa-bangsa yang merupakan
kelanjutan dan penyempurnaan dari proposal pembangunan terdahulu yang terkenal
dengan nama Millenium Development Goals (MDGs).
Ada 17 Tujuan SDGs yaitu tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat
dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi
layak, energy bersih dan terjanngkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,
industry, inovasi, dan ifrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan pemukiman
yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan
perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan
kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
Tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs, yaitu :
Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human Development), seperti
pendidikan dan kesehatan, Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social
Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan
serta pertumbuhan ekonomi, Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih
besar (Environmental Development), seperti ketersediaan sumber daya alam dan
kualitas lingkungan yang baik.
Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu: Tidak
melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada tahun,

22
Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional, Fokus
pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara berimbang
ekonomi, sosial dan lingkungan, Koheren dan terintegrasi dengan agenda
pembangunan pasca 2015.
Perbedaan MDGs dengan SDGs yaitu terletak pada target dan sasaran,
perumusan dokumen, dan tujuan.

3.2 Saran
Untuk mencapai target SDGs pada tahun 2030 diperlukan kerja sama
pemerintah pusat, pemerintah daerah serta seluruh warga negara untuk
mewujudkan tujuan SDGs satu persatu dan diperlukan tanggung jawab serta
amanah dalam menjalankan tugas masing-masing.

23

Anda mungkin juga menyukai