Anda di halaman 1dari 3

PROSES TERJADINYA PETIR

Karya Richardo P. dan Sarah S.

Petir adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim


hujan. Hal ini terjadi saat langit memunculkan kilatan cahaya
sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul
dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan
waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara
kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang dapat diibaratkan sebuah
kondensator raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan
dan lempeng kedua adalah bumi. Seperti yang sudah diketahui,
kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik
yang bisa menyimpan energi sesaat atau energy storage. Petir
juga dapat terjadi dari awan ke awan (Intercloud), di mana salah
satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan
positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan
dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan
pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah
satu sisi, baik sisi atas maupun sisi bawah, sedangkan muatan
positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial
antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi
pembuangan muatan negatif / elektron dari awan ke bumi atau
sebaliknya untuk mencapai keseimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah
udara, pada saat itulah terjadi petir. Pada saat elektron mampu
menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan
suara.
Lantas, mengapa petir lebih sering terjadi saat hujan? Pada
musim hujan, kadar air yang dikandung udara lebih tinggi dari
pada musim non-hujan. Oleh sebab itu, daya isolasi elektron
turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan
bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga
bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Walaupun indah, petir dapat menimbulkan banyak
kekurangan, baik dari segi ekonomi maupun jiwa. Petir pun
tetap harus dicegah. Metode yang paling sederhana tetapi
sangat efektif adalah memasang penangkal petir atau memakai
metode Sangkar Faraday (yaitu dengan melindungi area yang
hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor
yang dihubungkan dengan pembumian).

Sumber : https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/fenomena-
alam/petir/amp

Anda mungkin juga menyukai