GEOLOGI REGIONAL
II-2
2.1.4 Formasi Haulasi (Tpah)
Terdiri dari batuan sedimen laut dangkal yaitu grewaki konglomeratan, batupasir,
serpuh tufaan dan napal kelabu sampai kehijauan yang berlapis baik. Bahan-bahan
vulkanik umum dijumpai dalam formasi ini. Grewaki konglomeratan berstruktur
longsoran dengan framgmen-fragmen batuan Komplek Mutis maupun Formasi Noni
dapat diamati di dekat desa Haulasi. Seperti halnya Formasi Noni (Kno), formasi ini
telah mengalami perlipatan lanjut dan ponyesaran-penyesaran. Penyontohan batugam-
ping yang mengandung foraminifera di Haulasi didapatkan fosil-fosil: Nummulites sp.,
Alveolina sp, Operculina sp., Quinqueloculina spp. (pengenalan oleh M.K. Adisaputra,
P. Siregar, Budiman, F. Azis, Direktorat Geologi, 1974); atas dasar ini diperkirakan
bahwa formasi ini berumur bagian bawah Paleosen Tengah sampai Eosen Tengah.
Ketebalannya diperkirakan sekitar 300 m. Formasi ini adalah bagian atas dari apa yang
disebut sebagai “Palelo series” oleh Tappenbeck (1940).
II-3
Di Timor Barat, singkapan yang bagus dan mudah dicapai terdapat di dekat desa
Kiupukan, pada Jalan raya antara Kefamenanu dan Atambua. Lokasi tipenya terdapat di
dekat desa Maubisse di Timor Timur (Audley-Charhes, 1968). Formasi ini banyak sekali
mengandung fosil terutama pada batugampingnya serta sisipan-sisipan serpihnya. Fosil-
fosil tersebut meliputi banyak sekali genera amonit yang ditemukan di Somohole (ejaan
yang betul ialah Soanmahole), Lidak, Bitauni, Amanasi, Tai Wei; brakiopoda, krinoida,
koral, fusulina dan Halobia (Tappenbeck, 1940 di dalam Marks, 1957). Sebelumnya
formasi ini termasuk dalam “Sonnebait series” (Marks, 1957).
Stratigrafi batuan otokton dan parokton serta satuan alokton dari daerah Timor
dimulai dari yang tua kemuda, sebagai berikut :
1. Formasi Bisane (Pb), berumur Perem, terdiri dari serpih, batupasir gampingan dan
batusabak.
2. Formasi Aitutu (TRa), berumur Trias Akhir. Terdiri dari batulanau, napal,
batugamping, batupasir kuarsa dan kalsilutit.
3. Formasi Wailuli (Jw), berumur Jura. Terdiri dari kalkarenit, serph lanauan, napal dan
grewake.
4. Formasi Nakfunu (Kna), berumur Kapur. Terdiri dari batulanau rijangan, serpih
rijangan, napal lanauan, rijang radiolaria dan kalsilutit.
5. Formasi Ofu (Tko), berumur Kapur sampai Eosen. Terdiri dari kalsilutit, napal dan
serpih rijangan.
6. Formasi Noil Toko (Tmn), berumur Oligosen. Terdiri dari konglomerat,
batugamping konglomeratan, batugamping globigerina, batupasir gampingan, napal,
tuf, tufa gampingan dan serpih.
7. Formasi Cablac (Tmc), berumur Oligosen. Terdiri dari kalsilutit, batugamping
oolitic, batugamping koral, kalkarenit dan kalsirudit.
8. Formasi Noele (QTn), berumur Plio-Plistosen. Terdiri dari napal pasiran, konglo
merat dan tufa dasit.
9. Batugamping Koral (Ql), berumur Plistosen. Terdiri dari batugamping koral,
setempat batugamping terumbu.
10. Konglomerat dan Kerakal (Qac), berumur Plistosen. Terdiri dari konglomerat,
kerikil, kerakal dan bongkah dengan selingan batupasir berstruktur silang siur.
11. Aluvium (Qa), berumur Holosen. Terdiri dari kerikil, kerakal dan lumpur.
12. Satuan alokton, batuan sedimen dan vulkanik.
13. Komplek Mutis (pPm), berumur Perem-Pra Karbon. Terdiri dari batusabak, filit,
sekis, amfibolit, sekis amfibolit, kuarsit, genes amfibolit dan granulit.
II-5
14. Formasi Maubisse (TR Pml & TRPmv), berumur Perem-Trias. Terdiri dari
batugamping merah kecoklatan sampai ungu berselingan tipis baturijang(TR Pml).
Lava bantal bersusunan basal dan spilit serta batuan volkanik trakit, senit forfir dan
andesite leuko (TR Pmv).
15. Formasi Noni (Kno), berumur Kapur Akhir. Terdiri dari baturijang radiolaria,
batugamping rijangan dan rijang lempungan.
Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 12-3.
16. Formasi Haulasi dan Formasi Noni Tak Teruraikan (TKhn), berumur Kapur
sampai Paleosen. Terdiri dari batuan dari Formasi Haulasi dan Formasi Noni.
17. Formasi Haulasi (Tpah), berumur Paleosen Tengah - Eosen Tengah. Terdiri dari
grewake konglomeratan, batupasir, serpih tufaan dan nafal.
18. Formasi Metan (Tem), berumur Eosen. Terdiri dari aglomerat dengan komponen
menyudut dan menyudut tanggung dalam masa dasar tufa.
19. Diorit (Ted), berumur Eosen, terdiri dari diorit diorit kuarsa, berbutir halus sampai
kasar dan beberapa di antaranya bertekstur diabas.
20. Formasi Manamas (Tmm), berumur Miosen Akhir. Terdiri dari breksi volkanik
yang pejal dengan sisipan lava dan tufa hsblur.
21. Ultra basa (Ub), berumur Pra Perem. Terdiri dari basal, lerzolit dan serpentinit.
22. Komplek Bobonaro (Tb), berumur Oligosin – Pliosen. Terdiri dari lempung bersisik
dan bongkah-bongkah batuan asing dari berbagai umur.
II-6