Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat
ABSTRAK
Penelitian efektivitas penangkapan ikan demersal telah dilakukan dengan membandingkan bubu bambu tradisional
tanpa umpan dengan bubu besi komersial yang menggunakan umpan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubu besi
berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan jumlah maupun berat ikan yang tertangkap. Adapun variabel penting
yang mempengaruhi operasi bubu dasar antara lain adalah lamanya trip, kedalamann, arus permukaan, dan fase bulan .
Kata kunci : Efektivitas penangkapan, bubu besi dan bambu, ikan demersal ekonomis
180
Dari potensi yang ada dapat pula dilihat sumbangan maksimal bagi pembangunan ekonomi .
pengaruh positif dan negatif yang terjadi baik Adapun pengaruh terhadap nelayan terkait dengan
terhadap basil tangkapan maupun nelayan . kondisi sosial dan ekonomi, jika ekonomi baik
maka dengan sendirinya keadaan sosial akan baik .
Secara skematis karangka pemikiran penelitian
Pengaruh terhadap basil tangkapan berkaitan
seperti tertera pada Gambar 1 .
dengan kelestarian sumberdaya alam baik untuk
pengembangan maupun pengelolaan pariwisata
yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan
pendapatan nelayan . Laut belum memberikan
181
Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII
Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat
Tempat dan waktu penelitian dan kanan badan bubu . Ukuran ijeb adalah panjang
35 cm, lebar bagian luar 35 cm dan tinggi 45 cm
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali, dengan mulut berbentuk lonjong berukuran lebar
Kabupaten Klungkung, Kecamatan Nusa Penida 12 cm dan tinggi 24 cm .
selama 6 bulan dimulai dari persiapan dan Unit penangkapan terdiri atas : (1) . Alat
pengolahan data . Data lapangan dikumpulkan pada penangkapan yaitu bubu terbuat dari besi dengan
bulan Maret - Mei 2004 . ukuran : panjang 120 cm, lebar 70 cm dan tinggi
60 cm (Gambar 2); (2) . Nelayan sebagai pelaksana
Metode penelitian kegiatan penangkapan ; (3) . Kapal merupakan sarana
yang dilengkapi dengan katrol untuk melancarkan
Bubu yang digunakan dalam penelitian ini proses kerja bubu; (4) . Bubu dilengkapi dengan
berbentuk selinder yang rangkanya terbuat dari pemberat agar tidak tergoyang oleh arus, tali dan
besi . Bubu tersebut dilengkapai dengan pintu pelampung berbendera yang dipersiapkan pada
masuk bagi ikan dan udang, digunakan 2 buah permukaan air laut (Gambar 3) .
ijeb (anakan bubu) yang dipasang di sebelah kiri
Gambar 2 . Rancangan bubu besi tipe selinder Gambar 3 . Metode operasi bubu dasar skala kecil
(VON BRANDT, 1984)
Untuk lebih membantu melengkapi data-data, Data sekunder dikumpulkan melalui publikasi,
maka penelitian ini dilakukan secara deskriptif tulisan, atau laporan dari instansi pemerintah atau
dengan cara menggali data dilapangan . Data yang instansi/lembaga terkait serta sumber-sumber data
dikumpulkan untuk dianalisis adalah data primer lain yang berhubungan dengan studi ini .
melalui survei lapangan dan data sekunder dari
berbagai sumber. - Rancangan penelitian
Data primer Untuk melihat sejauh mana bubu besi ini dapat
digunakan dengan baik dan membawa keuntungan
Data primer dikumpulkan secara langsung pada nelayan berikut keadaan Iingkungan setempat,
di lokasi penelitian melalui wawancara dengan maka digunakan estimasi catch per trip per jumlah
responden (interview) dan wawancara mendalam unit yang dinyatakan :
(in-depth interview) dengan informasi kunci . C/T/U = Y
dimana :
Y = jumlah tangkapan ; Catch = hasil tangkapan ;
T = lama operasi (trip) ;
1 82
1 83
kecil dan menengah umumnya ditujukan untuk Sebaliknya, basil penangkapan dngan bubu
menangkap kepiting, udang, keong dan ikan dasar bambu menghasilkan koefisien determinasi (R2 )
di perairan yang tidak begitu da am, sedangkan 0,6816 yang berarti 68,16%, basil tangkapan
perikanan bubu skala menengah dan besar biasanya dipengaruhi oleh perubahan dari trip, sedangkan
dilakukan di lepas pantai yang ditujukan untuk sisanya 31,84% dapat disebabkan oleh faktor lain
menangkap ikan dasar, kepiting, atau udang pada (Gambar 6) . Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho
kedalaman 20 - 700 m . Desain bubu terbuat dari ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
plastik, besi dan baja . banyak trip berpengaruh terhadap jumlah basil
tangkapan bubu bambu, Fhitung 2,87%, sedangkan
Komparasi rancang bangun bubu besi dan Ftabel (a) 5% bernilai 1,725 . Persamaan regresi
bubu bambu akan menjadi, Y = 0,1377X + 3,65 dimana Y =
basil tangkapan jumlah X = Trip .
Dari basil penangkapan dengan bubu besi Konstanta sebesar 3,65 menyatakan bahwa
diperoleh koefisien determinasi (R2) 0,6908 yang jika ada kegiatan penangkapan selama beberapa
berarti 69,08%, basil tangkapan dipengaruhi oleh kali trip, maka bubu akan selalu mendapatkan
lamanya operasi, sedangkan sisanya 30,92% basil tangkapan, namun lebih kecil dari bubu besi .
disebabkan oleh faktor lain . (Gambar 5) . Karena Koefisien regresi sebesar 0,1377 menyatakan
Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dengan demikian bahwa semakin banyak trip dengan lama operasi
dapat dikatakan bahwa banyak trip berpengaruh akan menambahkan jumlah basil tangkapan
terhadap jumlah basil tangkapan dari bubu besi, sebesar 13,77% ikan . Hasil analisis regresi linier
Fhitung 17,83, sedangkan Ftabel (a) 1% bernilai menunjukkan bahwa bubu besi lebih banyak
2,845 . Persamaan regresi akan menjadi, Y = dimasuki ikan dibandingkan dengan bubu bambu .
0,6846X + 6,1 dimana Y = basil tangkapan jumlah Hasil penelitian lapangan yang membandingkan
dan X = Trip . antara bubu bambu dan bubu besi dapat dilihat
Konstanta sebesar 6,1 menyatakan bahwa jika pada Gambar 7 . Ternyata bubu besi mempunyai
ada kegiatan penangkapan selama beberapa kali trip pengaruh sangat nyata dan baik dalam jumlah basil
dengan umpan, maka bubu akan selalu mendapatkan tangkapan ikan maupun beratnya . Ini menunjukkan,
basil tangkapan . Tanda plus menunjukkan pengaruh bahwa bubu besi yang diintroduksikan mempunyai
sangat nyata dari banyaknya trip terhadap jumlah beberapa kelebihan dibandingkan dengan bubu
basil tangkapan . Koefisien regresi sebesar 0,6846 bambu yang secara tradisional digunakan oleh
menyatakan bahwa semakin banyak trip akan masyarakat setempat .
menambahkan jumlah basil tangkapan sebesar
68,46% ikan .
Tabel 1 . Faktor-faktor determinasi hasil tangkapan bubu besi dan bubu bambu
Bubu besi Bubu bambu
Variabel independen Koefisien regresi P-Value (signifikansi) Koefisien regresi P-Value (signifikansi)
Intercept 17,734 0,002 -0,65 0,704
Lama operasi (X l) 0,0765 0,000* 0,00971 0,117*
Kedalaman (X2) -0,00097 0,687ns -0,0169 0,156*
Arus permukaan (X3) -0,982 0,002* 0,0538 0,585*
Fase bulan (X4) -0,0165 0,023* 0,00138 0,611
Koefisien determinasi ( RI) = 78,1 36,4
P - Value - 0,000 0,050
1 84
r
Gambar 4 . Bubu bambu berbentuk trapesium Ga
:s 6
18 -
aa T
6-
.2
5- 4• • 4 ,
c u 5
94
E 4
a 3
••
t 2
u 3
1 i 2
E m e
t
0 5 10 15 20 25 30 m . s s
0
Trip a 2 4 6 8
Bubu besi berat (kg)
Gambar 6. Trip terhadap jumlah hasil tangkapan Gambar 7 . Hubungan antara berat hasil tangkapan bubu
bubu bambu besi (kg) terhadap hasil tangkapan (kg) bubu
bambu
berapa variabel penting yang mempengaruhi untuk XI (lama operasi/trip) yang memiliki
operasi bubu dasar nilai positif menunjukkan bahwa semakin sering
Dalam pengoperasian bubu besi terdapat mengadakan operasi penangkapan, maka akan
beberapa variabel penentu yang berpengaruh sering tertangkap .
langsung terhadap kinerja bubu . Beberapa variabel Nilai Fhit didapat dari uji regresi atau Ftest
yang berpengaruh adalah : a . lama operasi (trip), b . 17,83 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Tabel Uji
kedalaman, c . kecepatan arus permukaan, dan d . Anova) . Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil
fase bulan . dari 0,01, maka model regresi bisa dipakai untuk
Dari persamaan di atas terlihat bahwa variabel memprediksi hasil tangkapan, Ftabel untuk tingkat
yang mempunyai nilai signifikansi di atas 0,05 signifikansi (a) 1% adalah 4,43 .
atau faktor yang berpengaruh pada jumlah hasil Untuk bubu bambu diperoleh persamaan :
penangkapan bubu besi yaitu (X1), (X2), (X3) dan Yi = -0 .652 + 0 .00971 Xi - 0 .0169 X2 + 0 .538
(X4), sehingga dapat dijelaskan bahwa keempat X3 + 0 .00138 X4 . Dari persamaan tersebut terlihat
variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap bahwa variabel yang mempunyai nilai signifikansi
jumlah hasil tangkapan . atas 0,05 atau faktor yang berpengaruh pada jumlah
Nilai t untuk koefisien variabel X2 (kedalaman), hasil penangkapan (ekor) bubu bambu yaitu (X1),
X3 (arus permukaan), X4 (fase bulan), pada (X2), (X3) dan (X4), sehingga dapat dijelaskan
persamaan diatas memiliki nilai negatif yang bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh
menunjukkan bahwa semakin dalam pemasangan nyata terhadap jumlah hasil tangkapan .
bubu dan semakin cepat perputaran arus, serta Nilai t hitung koefisien variabel X2 (kedalaman)
fase (umur) bulan yang berubah, maka semakin pada persamaan diatas memiliki nilai negatif yang
sedikit nelayan yang melaut . Nilai koefisien berarti semakin dalam bubu bambu diletakkan akan
1 85
Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII
Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat
berakibat pada kemungkinan hilangnya bubu . Nilai dengan penggunaan umpan yang berbeda .
koefisien untuk X 1 (lama operasi/trip), X3 (arus 2 . Perlu penelitian lanjutan dalam desain bubu
permukaan), X4 (fase/umur bulan) yang memiliki besi yang dikembangkan dengan bentuk
nilai positif menunjukkan bahwa semakin lama yang bermacam-macam seperti, trapesium,
pengoperasian dan arus permukaan serta fase bulat, persegi panjang, kotak dan lain-lain,
bulan semakin besar jumlah hasil tangkapan bubu tergantung selera dari yang membuatnya.
bambu . 3 Pemanfaatan bububesi akan lebihefektif bila
.
Nilai Fhit didapat dari uji regresi atau Ftest dilakukan dalam keadaan paceklik, dengan
2,87% dengan tingkat signifikansi 0,050 (Tabel Uji asumsi bahwa jumlah alat tangkap tergantung
Anova) . Karena propabilitas 0,000 sama dengan dari bagaimana pengoperasiannya, sehingga
0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk dapat berguna bagi kesejahteraan nelayan .
memprediksi hasil tangkapan, Ftabel untuk tingkat
signifikansi (a) 5% adalah 2,87 . DAFTAR PUSTAKA
186