Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII

Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

PERBANDINGAN TEKNOLOGI ALAT TANGKAP BUBU DASAR


UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS PENANGKAPAN IKAN
DEMERSAL EKONOMIS PENTING DI KLUNGKUNG BALI
R . THOMAS MAHULETTE

Pusat Riset Perikanan Tangkap


Jalan Pasir Putih I Ancol Timur, Jakarta Utara 14430

ABSTRAK

Penelitian efektivitas penangkapan ikan demersal telah dilakukan dengan membandingkan bubu bambu tradisional
tanpa umpan dengan bubu besi komersial yang menggunakan umpan . Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubu besi
berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan jumlah maupun berat ikan yang tertangkap. Adapun variabel penting
yang mempengaruhi operasi bubu dasar antara lain adalah lamanya trip, kedalamann, arus permukaan, dan fase bulan .
Kata kunci : Efektivitas penangkapan, bubu besi dan bambu, ikan demersal ekonomis

PENDAHULUAN dari rangka besi, yang menggunakan kapal motor


dengan perlengkapan katrol, tali dan pelampung
tanda .
Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten
Penggunaan alat tangkap bubu dalam
dengan luas terkecil dari 9 (sembilan) Kabupaten
penangkapan ikan karang atau ikan demersal cukup
dan Kota di Bali . Terletak diantara 115 °21'28"
selektif dibandingkan dengan penggunaan alat
- 115°37'43" Bujur Timur dan 80 °27'37" -
tangkap lainnya, (RutAJAR, 2002). Di samping itu
80°49'00" Lintang Selatan dengan batas-batas di
juga penggunaan alat tangkap ini secara balk dan
sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur
benar akan sangat mendukung Code of conduct for
Kabupaten Karangasem sebelah Selatan Samudra
responsible fishing, yaitu pengembangan perikanan
India dan sebelah Barat Kabupaten Gianyar dengan
tradisional dengan penggunaan alat tangkap yang
luas wilayah 315 km 2 . Dua pertiga dari Kabupaten
selektif dan memperkecil hasil tangkapan non
Klungkung di Kecamatan Nusa Penida dengan
target (MONINTJA dan BAHRUDIN, 1996) . Jenis jenis
Nusa Lembongan, secara keseluruhan mempunyai
ikan pelagis yang biasanya dipergunakan sebagai
panjang pantai 70 km yang merupakan potensi
umpan dalam bubu antara lain adalah kepala ikan
perekonomian laut dengan budidaya rumput laut
cakalang, ikan kembung dan ikan layang . Umpan
dan penangkapan ikan laut (KLUNGKUNG, 2002) .
yang digunakan untuk menarik perhatian ikan
Untuk meningkatkan pendapatan nelayan, alat
biasanya berbeda-beda, bisa karena lelehan darah
tangkap yang ada perlu diberikan adopsi teknologi,
dari umpan itu ataupun tubuh ikan yang segar dan
salah satunya adalah bubu . Secara tradisional bubu
masih bercahaya.
merupakan benda pasif yang terbanyak dibuat
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa alat
dari rotan atau bambu, sering membahayakan
tangkap bubu mempunyai spesifikasi khas sesuai
nelayan, apalagi adanya pengaruh arus dasar yang
dengan kondisi laut dimana dil akukan penangkapan .
kuat membuat ikan takut mendekatinya. Analisis
Pengoperasian bubu di laut dalam sering dilakukan
komparasi dilakukan untuk membedakan bubu yang
dengan berbagai macam cara untuk menarik
dilakukan secara tradisional yaitu bubu rotan yang
perhatian ikan misalnya dengan meletakkan umpan
diangkut menggunakan perahu dayung, diselam
atau membuat bubu semenarik mungkin . Bentuk
pada daerah karang tanpa pemberat, menggunakan
rancangan dari bubu juga menentukan sampai sejauh
tali dengan pelampung, dengan teknologi bubu

180

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII


Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

mana kedudukan bubu akan dipengaruhi oleh arus, METODE PENELITIAN


upwelling, maupun tempat ikan itu berada . Bubu
yang dirancang dalam percobaan ini terbuat dari besi
Kerangka pemikiran penelitian
dengan dua pintu, yang dilengkapi alat pemberat
besi dengan perlengkapan tali dan pelampung .
Potensi sumberdaya alam laut yang terdapat di
Adapun tujuan penelitian ini yaitu, 1). Mengetahui
Pulau Bali terdapat dua kegiatan yakni, budidaya
efisiensi dan spesifikasi teknis bubu yang secara
laut dan perikanan tangkap . Dari kedua potensi ini
tradisional digunakan nelayan 2) . Introduksi bubu
yang menjadi andalan oleh nelayan di Nusa Penida
dengan teknologi yang diperbaiki (bubu besi) 3) .
adalah perikanan tangkap yang saat ini banyak
Membandingkan rancang bangun (disain) bubu
menggunakan bubu bambu . Inovasi bubu besi
yang diintroduksi dari bubu tradisional dan bubu
diharapkan dapat menghasilkan tangkapan yang
besi yang diperbaiki 4) . Mengetahui faktor-faktor
lebih baik .
yang mempengaruhi basil tangkapan bubu besi .
Bubu besi, Kapal motor (jukung), katrol,
Potensi sumberdaya di Bali umpan, tali, pelampung, tanda
Budidaya rumput laut dan
keramba jaring apung (KJA) Perikanan tangkap bubu secara komparasi

Bubu rotan/bambu, perahu, tali /tanpa


tali, pelampung, selam Diharapkan hasil cukup Maksimal
Hasil kurang maksimal

Pengaruh positif dan negatif


y
Terhadap hasil tangkapan Terhadap nelayan

Kelestarian sumberdaya alam


Sosial Ekonomi

Pengembangan dan pengelolaan pariwisata


I/
Kesejahteraan masyarakat

Pendapatan nelayan Peningkatan usaha nelayan

Gam bar 1 . Kerangka pemikiran penelitian

Dari potensi yang ada dapat pula dilihat sumbangan maksimal bagi pembangunan ekonomi .
pengaruh positif dan negatif yang terjadi baik Adapun pengaruh terhadap nelayan terkait dengan
terhadap basil tangkapan maupun nelayan . kondisi sosial dan ekonomi, jika ekonomi baik
maka dengan sendirinya keadaan sosial akan baik .
Secara skematis karangka pemikiran penelitian
Pengaruh terhadap basil tangkapan berkaitan
seperti tertera pada Gambar 1 .
dengan kelestarian sumberdaya alam baik untuk
pengembangan maupun pengelolaan pariwisata
yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan
pendapatan nelayan . Laut belum memberikan

181
Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII
Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

Tempat dan waktu penelitian dan kanan badan bubu . Ukuran ijeb adalah panjang
35 cm, lebar bagian luar 35 cm dan tinggi 45 cm
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali, dengan mulut berbentuk lonjong berukuran lebar
Kabupaten Klungkung, Kecamatan Nusa Penida 12 cm dan tinggi 24 cm .
selama 6 bulan dimulai dari persiapan dan Unit penangkapan terdiri atas : (1) . Alat
pengolahan data . Data lapangan dikumpulkan pada penangkapan yaitu bubu terbuat dari besi dengan
bulan Maret - Mei 2004 . ukuran : panjang 120 cm, lebar 70 cm dan tinggi
60 cm (Gambar 2); (2) . Nelayan sebagai pelaksana
Metode penelitian kegiatan penangkapan ; (3) . Kapal merupakan sarana
yang dilengkapi dengan katrol untuk melancarkan
Bubu yang digunakan dalam penelitian ini proses kerja bubu; (4) . Bubu dilengkapi dengan
berbentuk selinder yang rangkanya terbuat dari pemberat agar tidak tergoyang oleh arus, tali dan
besi . Bubu tersebut dilengkapai dengan pintu pelampung berbendera yang dipersiapkan pada
masuk bagi ikan dan udang, digunakan 2 buah permukaan air laut (Gambar 3) .
ijeb (anakan bubu) yang dipasang di sebelah kiri

Gambar 2 . Rancangan bubu besi tipe selinder Gambar 3 . Metode operasi bubu dasar skala kecil
(VON BRANDT, 1984)

Metode pengambilan contoh dan pengukuran Data sekunder

Untuk lebih membantu melengkapi data-data, Data sekunder dikumpulkan melalui publikasi,
maka penelitian ini dilakukan secara deskriptif tulisan, atau laporan dari instansi pemerintah atau
dengan cara menggali data dilapangan . Data yang instansi/lembaga terkait serta sumber-sumber data
dikumpulkan untuk dianalisis adalah data primer lain yang berhubungan dengan studi ini .
melalui survei lapangan dan data sekunder dari
berbagai sumber. - Rancangan penelitian

Data primer Untuk melihat sejauh mana bubu besi ini dapat
digunakan dengan baik dan membawa keuntungan
Data primer dikumpulkan secara langsung pada nelayan berikut keadaan Iingkungan setempat,
di lokasi penelitian melalui wawancara dengan maka digunakan estimasi catch per trip per jumlah
responden (interview) dan wawancara mendalam unit yang dinyatakan :
(in-depth interview) dengan informasi kunci . C/T/U = Y
dimana :
Y = jumlah tangkapan ; Catch = hasil tangkapan ;
T = lama operasi (trip) ;

1 82

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII


Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

Unit = jumlah bubu (unit) HASIL DAN PEMBAHASAN


Y adalah hasil upaya tangkap selama 25
hari, dengan menggunakan 5 buah bubu dengan Efisiensi dari spesifikasi teknis bubu bambu
alat bantu kapal (motor tempel) . Variabel yang yang digunakan nelayan
diperhatikan secara teknis yang dianggap sangat Bubu tradisional biasanya terbuat dari batang
berpengaruh terhadap hasil tangkapan adalah : bambu atau rotan yang dipotong, selanjutnya dibagi
x, - Lama operasi (Trip) diukur dengan lama lagi sekecil mungkin sesuai dengan keinginan . Di
hari atau bulan Pulau Nusa Penida pada umumnya bubu ini dibuat
dari bambu, karena murah dan mudah didapat .
x2 = kedalaman (meter) lokasi bubu Bubu bambu ini rata-rata berbentuk trapesium
ditempatkan (Gambar 4), dengan menggunakan saw anakan
yang merupakan mulut atau pintu masuknya ikan .
x3 = kecepatan arus diukur dalam waktu
Pada bagian bawah dari bubu itu terletak ruang
(detik)
untuk mengambil hasil tangkapan . Bubu trapesium
X 4 = fase bulan dianyam dari potongan bambu dengan ukuran 1
Untuk mengetahui pengaruh variabel Xi - 1,5 cm . Pada bagian dalam atau luar dari bubu
terhadap Y maka dilakukakan analisis regresi diletakkan 4 buah pemberat, tergantung ukuran
berganda besar kecilnya bubu .
Dalam operasional penangkapannya bisa
Y= (xl ,x2 ,x3 ,x4 ) tunggal (umumnya bubu ukuran besar), bisa ganda
(umumnya untuk bubu ukuran kecil atau sedang) .
Y= a+b,x, +b 2 x2 +b3x3 +b4 b4 Bubu dioperasikan satu persatu, dengan pelampung
dimana bi adalah koefisien regresi . Pengaruh X
tanda menghadap ke daratan, namun tali yang
terhadap Y secara individu dihitung melalui nyata/
terpasang di daerah pantai Nusa Penida umumnya
signifikan tidaknya koefisien bi, menggunakan
tidak kelihatan tetapi kadang-kadang menggunakan
uji t . Sementara pengaruh X terhadap Y secara
pengait untuk menariknya . Peletakan bubu yang
menyeluruh dihitung dengan menggunakan uji F
berukuran kecil adalah pada sekitar pesisir pantai
menggunakan Program Minitab .
dengan kedalaman 5 - 10 m dan yang lebih besar
akan diletakkan jauh dengan kedalaman mencapai
Daya tenggelam 15 m tetapi tetap berada di sekitar daerah terumbu
karang (fringing reef) . Bubu tersebut diletakkan
Daya tenggelam yang dimaksud adalah daya
dengan cara menyelam untuk mencari posisi yang
tenggelam yang ditimbulkan baik itu dari alat
tepat didasar laut, biasanya untuk tetap stabil, pada
tangkap itu sendiri maupun daya tenggelam yang
bagian atasnya ditempatkan beberapa buah karang
ditimbulkan dari beberapa jenis pemberat yang
yang berada di sekitar bubu . Bubu yang barn dibuat
dipasang pada alat tangkap (MARTASUGANDA 2002) .
memerlukan waktu 1 bulan sampai berlumut dan
Perhitungan besarnya daya tenggelam dari jenis
menarik ikan untuk masuk .
pemberat dan rancangan bubu dari besi dilakukan
menggunakan rumus :
S=W(1-1/C) Introduksi bubu dengan teknologi yang
Dimana : S = gaya tenggelam (g) ; W = berat diperbaiki (bubu besi)
pemberat (g) ; C = BJ pemberat (C > 1) ; 1 = BJ air.
Dengan ukuran bubu dasar yang panjangnya 120 Teknologi bubu besi ini sudah dilakukan di
cm, lebar 70 cm dan tinggi 60, akan didapat daya beberapa negara di dunia . Menurut MARTASUGANDA
tenggelam tiap-tiap bubu dengan berat jenis 10 kg (2003), teknologi penangkapan ikan dengan
adalah 22,5 g atau 22,5 kg . menggunakan bubu banyak dilakukan hampir
diseluruh dunia mulai dari skala kecil, menengah
sampai dengan skala besar . Perikanan bubu skala

1 83

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII


Dukungan Teknoldgi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

kecil dan menengah umumnya ditujukan untuk Sebaliknya, basil penangkapan dngan bubu
menangkap kepiting, udang, keong dan ikan dasar bambu menghasilkan koefisien determinasi (R2 )
di perairan yang tidak begitu da am, sedangkan 0,6816 yang berarti 68,16%, basil tangkapan
perikanan bubu skala menengah dan besar biasanya dipengaruhi oleh perubahan dari trip, sedangkan
dilakukan di lepas pantai yang ditujukan untuk sisanya 31,84% dapat disebabkan oleh faktor lain
menangkap ikan dasar, kepiting, atau udang pada (Gambar 6) . Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho
kedalaman 20 - 700 m . Desain bubu terbuat dari ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
plastik, besi dan baja . banyak trip berpengaruh terhadap jumlah basil
tangkapan bubu bambu, Fhitung 2,87%, sedangkan
Komparasi rancang bangun bubu besi dan Ftabel (a) 5% bernilai 1,725 . Persamaan regresi
bubu bambu akan menjadi, Y = 0,1377X + 3,65 dimana Y =
basil tangkapan jumlah X = Trip .
Dari basil penangkapan dengan bubu besi Konstanta sebesar 3,65 menyatakan bahwa
diperoleh koefisien determinasi (R2) 0,6908 yang jika ada kegiatan penangkapan selama beberapa
berarti 69,08%, basil tangkapan dipengaruhi oleh kali trip, maka bubu akan selalu mendapatkan
lamanya operasi, sedangkan sisanya 30,92% basil tangkapan, namun lebih kecil dari bubu besi .
disebabkan oleh faktor lain . (Gambar 5) . Karena Koefisien regresi sebesar 0,1377 menyatakan
Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, dengan demikian bahwa semakin banyak trip dengan lama operasi
dapat dikatakan bahwa banyak trip berpengaruh akan menambahkan jumlah basil tangkapan
terhadap jumlah basil tangkapan dari bubu besi, sebesar 13,77% ikan . Hasil analisis regresi linier
Fhitung 17,83, sedangkan Ftabel (a) 1% bernilai menunjukkan bahwa bubu besi lebih banyak
2,845 . Persamaan regresi akan menjadi, Y = dimasuki ikan dibandingkan dengan bubu bambu .
0,6846X + 6,1 dimana Y = basil tangkapan jumlah Hasil penelitian lapangan yang membandingkan
dan X = Trip . antara bubu bambu dan bubu besi dapat dilihat
Konstanta sebesar 6,1 menyatakan bahwa jika pada Gambar 7 . Ternyata bubu besi mempunyai
ada kegiatan penangkapan selama beberapa kali trip pengaruh sangat nyata dan baik dalam jumlah basil
dengan umpan, maka bubu akan selalu mendapatkan tangkapan ikan maupun beratnya . Ini menunjukkan,
basil tangkapan . Tanda plus menunjukkan pengaruh bahwa bubu besi yang diintroduksikan mempunyai
sangat nyata dari banyaknya trip terhadap jumlah beberapa kelebihan dibandingkan dengan bubu
basil tangkapan . Koefisien regresi sebesar 0,6846 bambu yang secara tradisional digunakan oleh
menyatakan bahwa semakin banyak trip akan masyarakat setempat .
menambahkan jumlah basil tangkapan sebesar
68,46% ikan .

Tabel 1 . Faktor-faktor determinasi hasil tangkapan bubu besi dan bubu bambu
Bubu besi Bubu bambu
Variabel independen Koefisien regresi P-Value (signifikansi) Koefisien regresi P-Value (signifikansi)
Intercept 17,734 0,002 -0,65 0,704
Lama operasi (X l) 0,0765 0,000* 0,00971 0,117*
Kedalaman (X2) -0,00097 0,687ns -0,0169 0,156*
Arus permukaan (X3) -0,982 0,002* 0,0538 0,585*
Fase bulan (X4) -0,0165 0,023* 0,00138 0,611
Koefisien determinasi ( RI) = 78,1 36,4
P - Value - 0,000 0,050

1 84


Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia,UTW


Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Daaam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakal

r
Gambar 4 . Bubu bambu berbentuk trapesium Ga

:s 6
18 -
aa T
6-
.2
5- 4• • 4 ,
c u 5
94
E 4
a 3
••
t 2
u 3
1 i 2
E m e
t
0 5 10 15 20 25 30 m . s s
0
Trip a 2 4 6 8
Bubu besi berat (kg)

Gambar 6. Trip terhadap jumlah hasil tangkapan Gambar 7 . Hubungan antara berat hasil tangkapan bubu
bubu bambu besi (kg) terhadap hasil tangkapan (kg) bubu
bambu

berapa variabel penting yang mempengaruhi untuk XI (lama operasi/trip) yang memiliki
operasi bubu dasar nilai positif menunjukkan bahwa semakin sering
Dalam pengoperasian bubu besi terdapat mengadakan operasi penangkapan, maka akan
beberapa variabel penentu yang berpengaruh sering tertangkap .
langsung terhadap kinerja bubu . Beberapa variabel Nilai Fhit didapat dari uji regresi atau Ftest
yang berpengaruh adalah : a . lama operasi (trip), b . 17,83 dengan tingkat signifikansi 0,000 (Tabel Uji
kedalaman, c . kecepatan arus permukaan, dan d . Anova) . Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil
fase bulan . dari 0,01, maka model regresi bisa dipakai untuk
Dari persamaan di atas terlihat bahwa variabel memprediksi hasil tangkapan, Ftabel untuk tingkat
yang mempunyai nilai signifikansi di atas 0,05 signifikansi (a) 1% adalah 4,43 .
atau faktor yang berpengaruh pada jumlah hasil Untuk bubu bambu diperoleh persamaan :
penangkapan bubu besi yaitu (X1), (X2), (X3) dan Yi = -0 .652 + 0 .00971 Xi - 0 .0169 X2 + 0 .538
(X4), sehingga dapat dijelaskan bahwa keempat X3 + 0 .00138 X4 . Dari persamaan tersebut terlihat
variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap bahwa variabel yang mempunyai nilai signifikansi
jumlah hasil tangkapan . atas 0,05 atau faktor yang berpengaruh pada jumlah
Nilai t untuk koefisien variabel X2 (kedalaman), hasil penangkapan (ekor) bubu bambu yaitu (X1),
X3 (arus permukaan), X4 (fase bulan), pada (X2), (X3) dan (X4), sehingga dapat dijelaskan
persamaan diatas memiliki nilai negatif yang bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh
menunjukkan bahwa semakin dalam pemasangan nyata terhadap jumlah hasil tangkapan .
bubu dan semakin cepat perputaran arus, serta Nilai t hitung koefisien variabel X2 (kedalaman)
fase (umur) bulan yang berubah, maka semakin pada persamaan diatas memiliki nilai negatif yang
sedikit nelayan yang melaut . Nilai koefisien berarti semakin dalam bubu bambu diletakkan akan

1 85
Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia XXVII
Dukungan Teknologi Untuk Meningkatkan Produk Pangan Hewani Dalam Rangka Pemenuhan Gizi Masyarakat

berakibat pada kemungkinan hilangnya bubu . Nilai dengan penggunaan umpan yang berbeda .
koefisien untuk X 1 (lama operasi/trip), X3 (arus 2 . Perlu penelitian lanjutan dalam desain bubu
permukaan), X4 (fase/umur bulan) yang memiliki besi yang dikembangkan dengan bentuk
nilai positif menunjukkan bahwa semakin lama yang bermacam-macam seperti, trapesium,
pengoperasian dan arus permukaan serta fase bulat, persegi panjang, kotak dan lain-lain,
bulan semakin besar jumlah hasil tangkapan bubu tergantung selera dari yang membuatnya.
bambu . 3 Pemanfaatan bububesi akan lebihefektif bila
.
Nilai Fhit didapat dari uji regresi atau Ftest dilakukan dalam keadaan paceklik, dengan
2,87% dengan tingkat signifikansi 0,050 (Tabel Uji asumsi bahwa jumlah alat tangkap tergantung
Anova) . Karena propabilitas 0,000 sama dengan dari bagaimana pengoperasiannya, sehingga
0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk dapat berguna bagi kesejahteraan nelayan .
memprediksi hasil tangkapan, Ftabel untuk tingkat
signifikansi (a) 5% adalah 2,87 . DAFTAR PUSTAKA

KABUPATEN KLUNGKUNG DALAM ANGKA . 2002 . Badan


KESIMPULAN DAN SARAN
Pusat Statistik Kabupaten Klungkung . Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Kesimpulan
Klungkung 200 him .
Dari hasil penelitian ini dapatlah disimpulkan MARTASUGANDA, S . 2002 . Jaring insang (Gillnet) .
bahwa ; (1) Dari jumlah hasil tangkapan yang Serial teknologi penangkapan ikan berwawasan
semakin menurun dapat dikatakan bahwa alat lingkungan Jurusan PSP . Fakultas Perikanan dan
tangkap bubu bambu tidak efisien lagi untuk Ilmu Kelautan IPB . 65 him .
digunakan . (2) Introduksi teknologi bubu besi
MONINTJA, D .R dan M . BADRUDIN . 1996 . Ketentuan
yang telah diperbaiki serta dilengkapi umpan pelaksanaan perikanan yang bertanggung jawab
menunjukkan hasil tangkapan yang lebih baik (Code of conduct for responsible fisheries) . Marine
dibandingkan dengan bubu bambu yang tanpa Resources Evolution and Planning (MREP), Marine
umpan yang ada di Pulau Nusa Penida . (3) and Coastal Ecological System and Processes
Rancangan bubu besi dengan panjang 120 cm, (MCESP) . Pusat Penelitian dan Pengembangan
lebar 70 cm dan tinggi 60 cm, dilengkapi 2 mulut/ Perikanan . 47 him .
pintu memiliki kestabilan yang baik, dengan berat RUMAJAR, T.P. 2002 . Pendekatan sistem untuk
1 unit bubu 22,5 kg . Dibanding-kan dengan bubu pengembangan usaha perikanan ikan karang dengan
bambu yang lebih ringan, yang hanya memiliki I alat tangkap bubu di Perairan Tanjung Manimbaya
mulut/pintu, sehingga menyulitkan bagi ikan untuk Kabupaten Donggala . Sulawesi Tengah . Tesis 79 .
masuk, dan tidak stabil di laut ; bubu besi relatif lebih him .
baik . (4) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil VON BRANDT, A . 1984 . Fishing catching methods of the
tangkapan adalah ; lama operasi (trip), kedalaman, word . Fishing new books Ltd . England . 418 pp .
arus permukaan dan fase bulan . Dari faktor-faktor
WIDIYANTO D., SURYA, ASEP SAEFUDIN, dan SUMARDJO .
tersebut yang paling signifikan adalah lama operasi Pemberdayaan masyarakat pesisir untuk
2002 .
dan fase bulan, baik pada bubu besi maupun pada meningkatkan kesejahteraan keluarga wilayah.
bubu bambu . Kasus Desa Pakis Kabupaten Kerawang Jawa
Barat. CRESCENT. 51 him .
Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh,


dapat disarankan sebagai berikut :
1 . Bubu b°si yang diintroduksikan diharapkan
dapat dimanfaatkan dengan baik meskipun
masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

186

Anda mungkin juga menyukai