A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
Gowa dan sisanya berada di wilayah administrasi Kota Makassar. Sungai Tallo
adalah salah satu Sungai yang berda di daerah yang muaranya sangat
dipengaruhi oleh air laut pasang surut dengan dasar sungai yang letaknya lebih
dalam dari permukaan laut dan mengakibatkan terdapatnya air asin pada
Sungai Tallo yang merupakan sungai yang cukup panjang mempunyai luas
daerah aliran sungai yaitu sebesar 417𝑘𝑚2 dan memiliki kecepatan aliran
yang cukup panjang dan memiliki beberapa anak sungai seperti Pampang, anak
pesat. Dimana terdapat 4.288 unit yamg terbagi dalam kategori industri kecil
berjumlah 4.099 unit dan kategori industri besar dengan jumlah 199 unit
Di lihat dari angka tersebut, Sungai Tallo sebagai salah satu penampung
air penerima limbah buangan yang berasal dari 21 industri yang membunang
63
64
Tello dan memperlihatkan hasil yang cukup mengkecam dimanaa Sungai Tallo
telah tercemar dari berbagai polutan dan zat berbahaya. Dimana, dalam
pada sedimen di Sungai Tallo dengan rata-rata sebesar 8,92 mg/kg. (Aziz,
2004)
kelurahan Antang.
makassar rata-rata dihuni oleh penduduk yang memiliki kebiasaan buruk yaitu
terutamanya warga yang mukim tepat di daerah tepi sungai Tello. Dengan
keaadaan tersebut, penggunaan lahan di sekitar Sungai Tallo terdiri dari lahan
sungai.
lumpur dapat menjadi habitat yang baik untuk berbagi jenis kerang-kerangan,
salah satunya kerang dara. Kerang dara merupakan jenis moluska yang sering
sekitaran muara Sungai Tallo yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan juga
tiap harinya mencari jenis kerang ini, baik untuk dijadikan lauk pauk maupun
Posisi Sungai Tallo yang membelah kota besar dan berpenduduk padat
alamiah maupun karena ulah tangan manusia. Pencemaran yang sering terjadi
pada air disebabkan karena adanya komponen bahan anorganik salah satunya
ialah jenis logam berat yang sangat berbaha yang dihasilkan dari berbagai
proses industri dan pembuangan di kawasan sungai Tello. Kita ketahui bersama
bahwa Timbal adalah salah satu jenis logam berat yang sangat berbahaya bagi
makhluk hidup baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Pencemaran air oleh
logam berat bisa mengganggu dan merusak biota-biota yang ada di sekitarnya,
tak terkecuali kerang dara yang mempunyai sifat berdiam diri dalam waktu
Penyebabnya dikarenakan oleh sifat logam berat yang begitu sulit untuk
degradasi, hingga berdampak buruk dan karena logam berat tersebut mudah
terakumulasi pada biota laut jika air sudah tercemar, khususnya pada ikan dan
logam tersebut akan turun dan mengendap ke dasar perairan dan akan
di dasar perairan tersebut seperti halnya kerang maka hal ini memiliki potensi
biota laut yang makananya memang berasal di dasar perairan yang telah
pada daerah sungai yang terdapat aktifitas manusia. Sedimentasi terjadi karena
menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke
sungai yang berada pada wilayah Kelurahan Tallo (titik IV) yaitu sebesar 3,741
mg/kg.
2. Analisis Univariat
berlangsung pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2019 di Laboratorium
Tabel 4.1 Hasil pengukuran kadar Timbal (Pb) pada kerang dara sebelum
perlakuan (mg/kg)
Dosis Waktu Mean Std. N NAB
kadar timbal (Pb) pada kerang dara agar dapat di jadikan acuan melihat adanya
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diketahui bahwa kadar timbal
( Pb) pada kerang dara terendah sebelum perlakuan berada pada kelompok
antara 0,49 mg/kg sampai dengan 0,72 mg/kg dengan rata-rata 0,597 mg/kg.
kelompok konsentrasi 100% dengan waktu 60 menit yaitu berkisar antara 2,31
Tabel 4.2 Hasil pengukuran kadar Timbal (Pb) kerang dara setelah
perlakuan (mg/kg)
Dosis Waktu Std.
Mean N NAB
Perlakuan perlakuan Deviation
timbal (Pb) terendah sebelum perlakuan berada pada konsentrasi 100% dengan
waktu perendaman 30 menit yaitu berkisar antara 0,14 mg/kg sampai dengan
0,40 mg/kg dengan rata-rata 0,2267 mg/kg. Sedangkan kadar timbal (Pb)
yang berkisar antara 1,42 mg/kg sampai dengan 1,82 mg/kg dengan rata-rata
1,6633mg/kg.
Tabel 4.3 Hasil Penurunan kadar Timbal (Pb) kerang dara setelah adanya
perlakuan (mg/kg)
Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada dosis perlakuan
0% memperlihatkan penurunan kadar timbal (Pb) terendah yaitu pada pada waktu
dosis perlakuan 100 % memperlihatkan penurunan kadar timbal (Pb) paling tinggi
yaitu pada pada waktu perlakuan lama perendaman selama 60 menit sebanyak
1.1600. Persentase hasil Penurunan kadar Timbal (Pb) kerang dara setelah adanya
Grafik 1. Persentase hasil Penurunan kadar Timbal (Pb) kerang dara setelah adanya
perlakuan (mg/kg)
timbal (Pb) setelah pemberian perlakuan perendaman pada perasan air jeruk nipis
selama 60 menit dengan dosis 0 % berada pada posisi terendah yaitu hanya
71
menurunkan 0.0467 sedangkan pada dosis 50%, 75% dan 100% memperlihatkan
peningkatan penurunan kadar Timbal (Pb) pada kerang dara dan tertinggi pada
3. Analisis Bivariat
normal.
b. Uji Homogenitas
Tabel 4.4 Hasil uji perbedaan Konsentrasi jeruk nipis dan lama perendaman
larutan jeruk nipis terhadap penurunan kadar Pb daging kerang dara
Variabel F P Value
Dosis Perlakuan*
13.016 0.000
Waktu perlakuan
Dari tabel 4.4 hasil uji Two Way Anova pada konsentrasi jeruk nipis
72
value=0,000. Dengan demikian p value < 0,05 artinya ada pengaruh yang
bermakna antara konsentrasi larutan asam jeruk nipis terhadap penurunan kadar
Untuk hasil uji Two Way Anova pada lama perendaman daging kerang dara
nilai p value=0,000. Dengan demikian p value < ,05 maka hipotesis nol ditolak,
artinya ada pengaruh yang signifikan antara lama perendaman larutan asam
Dari hasil uji Two Way Anova untuk interaksi konsentrasi larutan asam
jeruk nipis dan lama perendaman diperoleh nilai F hitung sebesar 13.016 dan
nilai p value=0,000. Dengan demikian p value < 0,05 maka hipotesis nol
ditolak, artinya ada interaksi antara konsentrasi larutan dan lama perendaman
Berdasarkan hasil analisis daya tolak yang ditunjukkan Post Hoc Test
dengan uji LSD (Least Significance Difference. Hasil pengujian dapat dilihat
0-50 0.000
0-75 0.000
73
0-100 0.000
50-75 0.000
50-100 0.000
75-100 0.000
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari hasil analisis LSD dapat
masing memiliki nilai p=0,0000 (α<0,05) berarti ada pengaruh yang bermakna
15-30 0.002
15-60 0.000
30-60 0.000
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil analisis LSD dapt
mempunyai nilai p value = 0,002 dan nilai p value = 0,000 (α<0,05), berarti
B. Pembahasan
1. Pengaruh penambahan konsentrasi larutan asam jeruk nipis 50%, 75%, dan
100% terhadap penurunan kadar logam berat Timbal (Pb) pada daging kerang
dara.
Timbal dengan nama ilmiah Plumbum simbolkan dengan Pb. Logam jenis
timbal sendiri termasuk dalam kelompok logam berat sebab memiliki massa
jenis yang > 5 g/cm3. Logam berat timbal (Pb) awalnya merupakan logam berat
yang terbentuk secara alamia. Akan tetapi, pada logam berat timbal biasanya
juga berasal dari hasil kegiatan yang dilakukan manusia bahkan sampai
mencapai jumlah yang besar yaitu 300 kali lebih banyak dibandingkan jenis
sebab jika dalam jumlah relatif kecil dapat menimbulkan terjadinya kematian.
dengan sifat logamnya yang akumulatif, maka logam timbal tersebut sangat
terpapar dalam tubuh. Dengan masalah demikian akan timbul dampak paparan
hewan oleh logam dalam lingkungan yang tercemar. Demikian juga adanya
interaksi antara logam berbahaya dengan logam esensial. Akibat dari pengaruh
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kerang dara yang diambil dari
muara Sungai Tello telah tercemar logam berat timbal (Pb) dan kadarnya sudah
melebihi nilai ambang batas pada pangan khususnya pada jenis bivalve
75
(kerang-kerangan) yang telah ditentukan oleh SNI 7387-2009 yaitu sebesar 1,5
mg/kg.
Larutan buah jeruk nipis terdiri dari empat konsentrasi yaitu konsentrasi
asam jeruk nipis ditambahkan 25 ml aquades, dan Larutan asam jeruk nipis 100
% yaitu 100 ml larutan asam jeruk nipis tanpa ditambahkan aquades, dan
konsentrasi 0 dan 50%, pasangan 0 dan 75%, pasangan 0 dan 100%, pasangan
konsentrasi.
dipanaskan diatas hot plate sampai larut. Selanjutnya larutan tersebut ditambah
3 ml H2O2 30% dan kembali dipanaskan sampai sampel tersebut siap untuk
merupakan ligan lemah dengan satu atom, sedangkan syarat untuk menjadi
khelator harus ligan dengan dua atom untuk berkoordinasi dengan atom pusat
pada logam.
76
Dari hasil uji Two Way Anova yang dilakukan pada konsentrasi jeruk nipis
0,05 artinya ada pengaruh yang bermakna antara konsentrasi larutan asam jeruk
Asam jeruk nipis atau asam sitrat merupakan pelarut yang bersifat protik
hidrofilik (polar), sama seperti air dan juga etanol. Asam sitrat sendiri
karena itu asam ini dapat melarutkan dengan baik senyawa polar seperti garam
anorganik dan juga gula, juga senyawa non-polar seperti halnya minyak dan
unsur-unsur lain seperti halnya sulfur dan iodin (termasuk juga Timbal (Pb)).
Asam sitrat mudah tercampur dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya
contohnya pada air, kloroform dan juga heksana. Sifat kelarutan tersebut dan
kemudahan daya campur dari asam sitrat dapat berguna sebagai bahan pelarut
logam berat seperti halnya Timbal ke dalam kerang dara. Dengan terjadinya
proses reaksi antara kedua zat pengikat logam atau dalam penelitian ini yaitu
Asam Jeruk Nipis dengan ion logam yang sebagai contoh logam timbal akan
menyebabkan ion logam tersebut kehilangan sifat ionnya dan berakibat pada
pernyataan di atas maka jelas penggunaan larutan asam jeruk nipis memiliki
daya pelarut yang cukup efektif terhadap logam berat timbal, sehingga dapat
garam sitrat. Garam sitrat akan larut dalam larutan jeruk nipis dan ikut tebuang
bersama larutan tersebut. Mekanisme pengikatan asam sitrat terhadap loham
77
membentuk kompleks dengan logam. Gugus karboksil ini akan melepas proton
(H+) dalam laruta dan menghasilkan ion sitrat (-COO). Hal senada dijelaskan
oleh Priyadi (2013), bahwa dalam larutan yang sangat asam proton sudah
dilepas. Ion Pb²+ akan terlepas dari ikatan kompleksnya akibat hidrolisis.
Kemudian ion sitrat beraksi dengan ion Pb²+ membentuk garam sitrat. Logam
Pb yang terikat dalam gugus karboksil akan larut dalam asam sitrat dan ikut
Syu’ara;/26: 7
2. Pengaruh lama perendaman 15, 30, dan 60 menit terhadap penurunan kadar
dan nilai p value = 0,000 (α<0,05), berarti ada pengaruh yang bermakna kadar
Untuk hasil uji Two Way Anova pada lama perendaman daging kerang
demikian p value < 0,05 maka hipotesis nol ditolak, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara lama perendaman larutan asam jeruk nipis terhadap kadar Pb
kerang dara.
yaitu setelah perlakuan perendaman dengan jeruk nipis terjadi penurunan kadar
Pb. Hal ini terlihat dari persen penurunan kadar Pb semakin meningkat seiring
dengan semakin lama waktu perendaman, dimana pada waktu 15 menit terjadi
belum dapat dikatakan bahwa penurunan kadar Pb pada penelitian ini telah
semestinya dilanjutkan untuk variasi waktu rendaman yang lain seperti 75 dan
79
90 menit, untuk melihat lebih lanjut garis grafik yang terjadi, apakah semakin
Kadar timbal setelah perendaman air perasan jeruk nipis semakin menurun
seiring dengan lamanya waktu perendaman. Hal ini sesuai dengan penelitian
kompleks logamprotein, selain itu logam Pb juga memiliki sifat larut lemak
membentuk emulsi yang halus dan larut di dalam larutan asam sehingga dengan
melarutnya lemak pada kerang secara tidak langsung juga akan melarutkan
3. Pengaruh interaksi penambahan konsentrasi larutan asam jeruk nipis dan lama
perendaman terhadap penurunan kadar logam berat Timbal (Pb) pada daging
kerang dara
Dari hasil uji Two Way Anova untuk interaksi konsentrasi larutan asam
demikian p value < 0,05 maka hipotesis nol ditolak, artinya ada interaksi antara
larutan asam jeruk nipis dan semakin lama waktu perendaman mempunyai
peran penting dalam penurunan kadar Pb dalam kerang dara, hasil penelitian
ini sejalan dengan pendapat Agus Awaluddin (2009). Lebih lanjut dijelaskan
80
Ajizah (2004) bahwa semakin kecil konsentrasi larutan maka semakin sedikit
(kontrol), 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% selama 15 menit berturut-turut yaitu
1,610 ppm (menurun 5,52%), 1,604 ppm (menurun 5,86%), 1,565 ppm
(menurun 8,16%), 1,559 ppm (menurun 8,50%), dan 1,448 ppm (menurun
15,02%), dan 1,249 (menurun 26,70%). Dari Hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kadar timbal (Pb) pada seluruh kerang darah mengalami
penurunan tertinggi terjadi pada konsentrasi larutan jeruk nipis 50% (26,70%).
kecepatan reaksi adalah konsentrasi. Hal ini berarti semakin tinggi konsentrasi
larutan jeruk nipis yang digunakan maka semakin banyak logam-logam timbal
yang bereaksi dengan asam sitrat. Hasil yang diperoleh adalah semakin besar
semakin tinggi konsentrasi larutan jeruk nipis yang digunakan maka penurunan
untuk mengukur kontaminan, seperti logam berat pada makanan yang sifatnya
logam timbal yang dapat ditoleransi oleh tubuh per minggu (Provisional
Tolerable Weekly Intake) sebanyak 25 mg/kg per minggu per berat badan.
Terjemahannya:
Setelah ayat – ayat yang lalu menguraikan perjalanan hidup manusia sejak
Shihab, 2002).
anemia, gangguan fungssi ginjal, gangguan sistem syaraf, otak dan kulit. Pb
yang masuk kedalam tubuh dapat dalam bentuk Pb-organik seperti tetra etil Pb
merebusnya, padahal logam timbal tidak lebur dalam proses perebusan karena
titik lebur timbal sangat tggi yaitu 321˚C. Logam timbal akan lebih mudah
asam sitrat, karena larutan asam jeruk nipis tersebut mempunyai sifat sebagai
chelating agent yang dapat mengikat dan menurunkan ion logam. Penurunan
logam berat berkaitan dengan paparan asam sitrat yang diberikan pada kerang
elektron bebas pada molekulnya yaitu gugus karboksilat dan hidroksil yang
kompleks yang dengan mudah larut dalam air. Dalam tubuh bivalve (golongan
timbal akan terlepas dari tubuh kupang dan berikatan dengan ion OH- dan
keterbatasan. Kita ketahui sendiri tidak ada penelitian sempurna karena kita
semua tahu bahwa pemilik kesempurnaan hanya pada Allah SWT. Akan tetapi,
yang mendekati kesempurnaan dengan usaha yang peneliti lakukan selama ini..
keterbatasan, yaitu :
83
1. Pada penelitian kali ini peneliti hanya memeriksa penurunan kadar logam
berat Timbal (Pb) dalam daging kerang dara tanpa mengukur penurunan kadar
2. Pada penelitian kali ini peneliti hanya memeriksa penurunan kadar logam
berat tanpa mengukur adanya kemungkinan penurunan nilai gizi pada daging
kerang dara.
3. Pada penelitian kali ini peneliti tidak mengukur suhu dan pH larutan asam
jeruk nipis.