Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan Rahmat
berupa petunjkuk dan kesehatan menyusun profil UPT Puskesmas Polongbangkeng Utara
sehingga kami dapat menyelesaikannya.

Adapun penyusunan profil ini adalah hasil kerja sama yang baik dengan beberapa sektor
terkait dan terutama hasil kegiatan seluruh staf Puskesmas dan Pustu. Untuk itu penyusun
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh Staf Puskesmas dan Pustu
juga kepada sektor terkait yang telah membantu dalam dukungan moril maupun material
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.

Profil Puskesmas ini tentunya masih terdapat kekurangan-kekurangan didalamnya


bahkan masih terdapat kekeliruan yang dapat ditentukan sehingga masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak semoga dalam penyusunan profil yang akan datang dapat lebih baik dan lebih sempurna.

Sekian dan Terima Kasih.

Kepala UPT Puskesmas Polut

Suriati.SKM.M.Kes
Nip.19700305 199103 2 006

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN
a. Geografis dan Demografis ...................................................
b. Jumlah Penduduk .................................................................
c. Tingkat Pendidikan ..............................................................
BAB II. GAMBARAN KEADAAN
2.1 Keadaan Umum ........................................................................
2.1.1 Geografis ................................................................................
2.1.2 Demografis .............................................................................
2.1.3 Sosial Ekonomi ......................................................................
2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan .......................................................
2.2.1 Sarana .....................................................................................
2.2.2 Tenaga ....................................................................................
2.3 Lingkungan Fisik Dan Biologis ..................................................
2.4 Keadaan Perilaku Masyarakat ....................................................
BAB III. DERAJAT KESEHATAN :
3.1 Mortalitas ...................................................................................
3.2 Morbalitas ..................................................................................
3.3 Status Gizi ..................................................................................
BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PERUBAHAN
4.1 Upaya Kesehatan Esensial
4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan
4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
4.1.3 Upaya KIA-KB
4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi
4.1.5 Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit

ii
4.2 Upaya Kesehatan Pengembanagan
4.2.1 Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa
4.2.3 Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
4.2.4 Upaya Kesehatan Tradisional
4.2.5 Upaya Kesehatan Olahraga
4.2.6 Upaya Kesehatan Indra
4.2.7 Upaya Kesehatan Lansia
4.2.8 Upaya Kesehatan Kerja
4.2.9 Upaya Kesehatan Lainya
4.3 Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium
4.3.1 Upaya Kesehatan Pemeriksaan Umum
4.3.2 Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut
4.3.3 Upaya Kesehatan KIA – KB yang Bersifat UKP
4.3.4 Upaya Kesehatan Gawat Darurat
4.3.5 Upaya Kesehatan Gizi yang Bersifat UKP
4.3.6 Upaya Kesehatan Persalinan
4.3.7 Upaya Kesehatan Rawat Inap
4.3.8 Upaya Kesehatan Kefarmasian
4.3.9 Upaya Kesehatan Laboratorium
BAB V. MASALAH
BAB VI. LANGKAH KEBIJAKSANAAN/STRATEGI
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VIII. PENUTUP

iii
BAB II

GAMBARAN KEADAAN

2.1 Keadaan Umum


2.1.1 Geografis
Wilayah kerja UPT Puskesmas Polongbangkeng Utara berada pada Kecamatan
Polongbangkeng Utara berbatasan dengan :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lassang Kecamatan Polongbangkeng Utara
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel. Sabintang Kec. Pattallassang Takalar.
 Sebelah Timur berbatasa dengan Desa Massamaturu
 Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Gowa.
2.1.2 Demografis

Luas wilayah kerja kira-kira 30,03 km2 terdiri atas 5 Kelurahan dan 2 Desa. Jumlah
penduduk di wilayah Puskesmas Polongbangkeng Utara sebanyak 22.730 jiwa dengan
kepadatan penduduk kira-kira jiwa / kilometer (tabel) mempunyai dan dua musim yaitu
musim kemarau dan musim hujan.

2.1.3 Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Sosial Ekonomi Masyarakat Polongbangkeng Utara khususnya dalam wilayah kerja


UPT Dinkes Polongbangkeng Utara terdiri atas petani, Industri Kerajinan, Kontruksi,
dagang, Warung Makan, Transport dan jasa pemerintah
Tingkat pendidikan nasyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Polongbangkeng
Utara masih tergolong rendah. Distribusi tingkat Pendidikan Masyarakat dapat dilihat pada
tabel 3, bahwa masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang buta huruf dan
pendidikan setingkat SD masih banyak di Kecamatan ini dapat mempengaruhi laju
pembangunan di bidang Kesehatan itu sendiri.

iv
2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan
2.2.1 Sarana
Jenis sarana di puskesmas polongbangkeng utara meliputi
JENIS KONDISI
NNO. JUMLAH
SARANA
11. Puskesmas Induk 1 unit Baik
Rawat Jalan
22. Puskesmas Pembantu 6 unit 2 Baik, 0 RR, 4 RB

33 Rumah Dinas 1 unit 1 Rusak Berat

44 Mobil Puskesmas 1 unit Baik


Keliling
55. Sepeda Motor 7 unit 6 Baik, 0 Rusak Ringn, 1
rusak berat

Adapula Sarana Sumber air bersih (SAB) yang di pergunakan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Polongbangkeng Utara yaitu sumur gali, SPT, PAH, PAM.

2.2.2 Tenaga
Jumlah seluruh karyawan UPT Puskesmas Polongbangkeng utara adalah 62 orang
terdiri dari :
1) S1 Kedokteran Umum : 2 orang (PNS)
2) S1 Kedokteran Gigi : 2 orang (PNS)
3) S1 Kesehatan Masyarakat : 2 orang (PNS)
4) S2 Master Kesehatan : 4 orang (PNS)
5) D4 Kesehatan Lingkungan : 1 orang (PNS)
6) D3 Kesehatan Lingkungan : 2 orang (PNS)
7) S1 Keperawatan : 7 orang (PNS)
v
8) Ners : 14 orang (PNS)
9) D4 Kebidanan : 4 orang (PNS)
10) D3 Keperawatan : 2 orang (PNS)
11) D3 Keperawatan Gigi : 3 orang (PNS)
12) D3 Kebidanan : 11 orang (PNS)
13) S1 Analis Kesehatan : 1 orang (PNS)
14) D3 Analis Kesehatan : 1 orang (PNS)
15) D3 Gizi : 1 orang ( PNS)
16) D3 Perekam Medik : 1 orang (PNS)
17) SPK : 1 orang (PNS)
18) Apoteker : 1 orang (PNS)
19) SMA/Sederajat : 2 orang ( PNS )

2.3 Lingkungan Fisik dan Biologis


Pembangunan Kesehatan diselenggarakan oleh masyarakat sendiri yang pengelolaan
di lapangan memanfaatkan sumber-sumber setempat dalam penyelenggaraan secara terus-
menerus serta terorganisir hingga ikut merangkaikan hasil-hasil kegiatannya secara
tersambung dengan perpanjangan program-program Puskesmas di desanya serta mampu
terpadu dan menunjang system kesehatan nasional. Lingkungan fisik dan biologis
merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung perkembangan pembangunan
kesehatan dan tidak dapat dipisahkan dari semua kehidupan manusia, sehingga kualitas mau
pun kwantitas sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara tidak
langsung terhadap masyarakat.Biasanya kualitas lingkungan yang ada merupakan resultan
dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam maupun oleh
karena aktivitas dan prilaku hidup manusiadalam ruang lingkup itu sendiri.

Pembangunan yang dilaksanakan selama ini, hasilnya semakin dirasakan oleh


hampir semua masyarakat yang sekaligus juga memberi pengaruh dan pendukung dan juga
perubahan pada gaya hidup / prilaku masyarakat.Kadang-kadang yang terjadi justru
memperbesar resiko pada kualitas lingkungan dan sekaligus merupakan ancaman bagi
kesehatannya sendiri dalam pencapaian derajat kesehatan yang di harapkan. Pembangunan

vi
sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan
atau lingkungan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat, kesehatan
lingkungan serta tempat–tempat umum yang juga sangat mendukung peranannya dalam
pembangunan derajat kesehatan yang sehat.

Kondisi lingkungan fisik dan biologis untuk UPT Puskesmas Polongbangkenh Utara
dapat dilihat dari beberapa hal seperti ; sarana air bersih, pembuangan kotoran, saluran
pembuangan air limbah ( SPAL ), tata kota serta penyehatan perumahan atau lingkungan
dan juga taman kota yang Berada pada kategori baik.

2.4 Keadaan Perilaku Masyarakat


Untuk menanggulangi rumah tangga yang rawan terhadap penyakit infeksi dan non
infeksi, maka setiap rumah tangga yang ada perlu diberdayakan untuk melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) didapatkan dari jumlah rumah tangga yang melaksanakan 10
indikator PHBS dibagi dengan rumah tangga yang dipantau. Sepuluh indikator tersebut
adalah :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2. Bayi diberi ASI Eksklusif,
3. Balita ditimbang setiap bulan,
4. Menggunakan air bersih,
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
6. Menggunakan jamban sehat,
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu,
8. Makan sayur dan buah setiap hari,
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari,
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Hasil kegiatan pemantauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui hasil
survey PHBS tatanan Rumah Tangga tahun 2019 di UPT Puskesmas Polongbangkeng
Utara menunjukkan bahwa Jumlah Rumah Sehat berjumlah 3559 (80%), TPM yang
memenuhi syarat berjumlah 5 dari 14 TPM yang diperiksa, TTU yang memenuhi syarat

vii
berjumlah 40 dari 40 (100%) TTU yang diperiksa, Keluarga Pengguna AB Berjumlah
19248 jiwa (100%), Pengguna Keluarga pemakai jamban sehat berjumalah 22505
(100%), dan pengguna SPAL 3559 (100%).

BAB III

DERAJAT KESEHATAN

viii
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan, seperti kondisi morbiditas, mortalitas dan status Gizi. Derajat
kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh multi faktor. Fator kesehatan seperti pelayanan
kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat menentukan derajat
kesehatan masyarakat. Faktor lain diluar kesehatan yang tak kalah penting berperan
dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaan social ekonomi,
pendidikan, lingkungan social, keturunan dan factor lainnya (Depkes, 2010).

3.1 Mortalitas
Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu dikenal
dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas selain dapat menggambarkan keadaan
dan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar
perencanaan di bidang kesehatan. Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan
erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara
langsung dan tidak langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas
dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita, pendidikan, perilaku
hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.

3.1.1 Angka kematian bayi


Angka Kematian Bayi (AKB) Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah
satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka
Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat berguna untuk
mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk
secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Beberapa
hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat kesakitan dan status
gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan perinatal
merupakan salah satu dari sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu
selama hamil yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.
Kematian bayi di UPT Puskesmas Polongbangkeng Utara tahun 2018 ialah 1
orang karena Prematur.

ix
3.1.2 Angka kematian balita
AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000 kelahiran hidup. Angka
kematian balita dihitung dengan menjumlahkan kematian bayi dengan kematian balita.
Berdasarkan pedoman MDGs disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140
tinggi, 20-40 sedang dan < 20 rendah. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Kematian balita di UPT Puskesmas Polongbangkeng Utara tahun 2018 ialah 1
orang karena Kejang-kejang

3.1.3 Angka kematian Berdasarkan Jenis Kelamin dan Penyebab kematian

Jenis Kelamin
No. Penyebab Kematian Laki2 Perempuan

1 Hipertensi 1
2 TBC 4
3 Jantung 3 4
4 Kecelakaan 1 1
5 Ginjal 1
6 Typoid 1
7 Stroke 2 2
8 Hepatitis 1
9 DM 2 1
10 Tumor Otak 1
11 Kejang-kejang 1
12 Post op Hernia 1
13 Gondok Beracun 1
14 Prematur 1
Jumlah 13 16

3.2 Morbilitas
Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut
morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada
kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat.

x
SEPULUH PENYAKIT TERTINGGI
UPTD KESEHATAN POLONGBANGKENG UTARA
TAHUN 2018

No Nama Penyakit Jumlah Jumlah Persentase


Laki-laki Perempuan (%)

1 ISPA 1311 1694 3005 20.02


2 Gangguan Jaringan Lunak lainnya 717 1459 2176 14.50
3 Gastritis 501 1250 1751 11.67
4 Hipertensi 514 963 1477 9.84
5 Batuk 548 837 1385 9.23
6 Demam 599 692 1291 8.60
7 Dermatitis dan eksim 428 775 1203 8.02
8 Sakit Kepala 307 684 991 6.60
9 Diabetes Melitus 299 616 915 6.10
10 Diare 349 466 815 5.43
Jumlah 5573 9436 15009 100.00

3.3 Status Gizi


Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan
sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrien

xi
No Program Target desa %

1 Perbaikan Gizi
a. Pemantauan pertumbuhan balita 90% 1498 81.2
di posyandu
b. Pemberian vit. A pada balita 90% 1688 100.00
c. Pemantauan GAYO pada RT 90% 511 79.84

BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Upaya Kesehatan Esensial
4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan
4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
xii
4.1.3 Upaya KIA-KB
4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi
4.1.5 Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit

4.2 Upaya Kesehatan Pengembanagan

4.2.1 Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat

4.2.2 Upaya Kesehatan Jiwa

4.2.3 Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

4.2.4 Upaya Kesehatan Tradisional

4.2.5 Upaya Kesehatan Olahraga

4.2.6 Upaya Kesehatan Indra

4.2.7 Upaya Kesehatan Lansia

4.2.8 Upaya Kesehatan Kerja

4.2.9 Upaya Kesehatan Lainya

4.3 Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium


4.3.1 Upaya Kesehatan Pemeriksaan Umum
4.3.2 Upaya Kesehatan Gigi Dan Mulut
4.3.3 Upaya Kesehatan KIA – KB yang Bersifat UKP
4.3.4 Upaya Kesehatan Gawat Darurat
4.3.5 Upaya Kesehatan Gizi yang Bersifat UKP
4.3.6 Upaya Kesehatan Persalinan
4.3.7 Upaya Kesehatan Rawat Inap
4.3.8 Upaya Kesehatan Kefarmasian
4.3.9 Upaya Kesehatan Laboratorium

xiii
BAB V

KESIMPULAN DAN PENUTUP

xiv

Anda mungkin juga menyukai