Proposal Revisi
Proposal Revisi
PROPOSAL
MAKASSAR
RAHMATUL ARSYI
142015
2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya kasus infeksi HIV / AIDS yang terus bertambah terutama dari
kalangan usia muda atau remaja merupakan permasalahan yang serius karena
mereka inilah yang merupakan generasi penerus bangsa. Apabila kondisi ini tidak
diintervensi secara serius, maka Indonesia akan dibebani oleh banyaknya ODHA
( Orang Dengan HIV / AIDS ) yang masih tergolong usia produktif. (Cindra
Paskaria,2016).
HIV pada populasi usia 15-49 tahun dari modul AEM (Asean Economic
memberikan hasil peningkatan estimasi jumlah total ODHA dari 545.428 pada
tahun 2011 menjadi 785.821 pada tahun 2016. (Kemenkes RI, 2014).
orang yang menderita AIDS. Hal ini menunjukkan bahwa masa transisi dari
remaja menuju usia dewasa adalah masa krisis yang apabila tidak dibimbing
2
3
kasus AIDS dan infeksi HIV di Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun
HIV dan 87 penderita AIDS dan meningkat di tahun 2011 yaitu 516 penderita
HIV yang ditemukan di Puskesmas dan Rumah Sakit dan 448 penderita AIDS
tahun sebelumnya yaitu 493 kasus yang ditemukan di Puskesmas dan Rumah
Sakit dan kasus AIDS menurun menjadi 407 kasus yang ditemukan di Rumah
Pada tahun 2013 prevalensi HIV/AIDS di Kota Makassar sebesar 520 kasus
HIV dan 482 kasus AIDS yang di temukan di Rumah sakit dan Puskesmas.
(Dinkes SulSel,2013).
survey, dari sekitar 65 juta remaja usia 14-24 tahun, hanya 20% yang
yang kurang perduli terhadap upaya pencegahan HIV / AIDS , serta sikap
yang kurang perduli terhadap upaya pencegahan HIV / AIDS akan mendorong
4
seorang siswa berperilaku buruk dan dapat terjerumus dalam perilaku HIV /
AIDS.
Makassar pada siswa kelas X dan XI. Dari hasil pengambilan data awal yang
pencegahan HIV / AIDS masih kurang. Hal ini terlihat pada saat kami
AIDS, mereka tetap terlihat acuh untuk mencari informasi. Siswa lebih
pencegahan HIV / AIDS, para siswa lebih memilih untuk menanggapi dan
Dimana hal ini menimbulkan sikap yang kurang peduli terhadap resiko
penularan HIV / AIDS dan mereka dapat terjerumus ke dalam gaya hidup
seperti gaya pacaran yang tidak sewajarnya di usia dini mereka serta
dalam berpacaran remaja. Hal ini dapat dilihat pada siswa di SMK
terlihat siswa yang sedang berpacaran cenderung untuk selalu terlihat bersama
5
LAKI-LAKI PEREMPUAN
2018 Kelas X 32 5 37
2018 Kelas XI 29 4 33
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
diperoleh.
2. Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
menyebabkan ODHA (orang dengan HIV AIDS) amat rentan dan mudah
(Djuana, 2015).
AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan sakit terus
untuk menggunakan RNAnya dan DNA sel induk untuk membuat DNA
virus baru dan terkenal pula karena masa inkubasi yang lama. (Sumiati,
2015).
8
9
2. Etiologi
alamiah melawan bibit penyakit runtuh oleh virus HIV yaitu dengan
mudah sekali terserang infeksi dan kanker yang sederhana sekali pun yang
3. Patofisiologi
perifer CD4 dengan bagian virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120.
(Scorviani, 2016).
Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun maka
virus dan sel yang terinfeksi. Dengan menurunnya jumlah sel T4, maka
(Scorviani, 2016).
10
waktu ini, jumlah sel T4 dapat berkurang dari sekitar 1000 perml darah
sebelum infeksi mencapai sekitar 200-300 perml darah, 2-3 tahun setelah
apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila
2016).
4. Penularan
cairan tubuh seperti darah, cairan genetalia dan ASI. Virus terdapat juga
terdapat dalam air mata dan keringat. Pria yang sudah disunat memiliki
resiko HIV yang lebih kecil dibandingkan dengan pria yang tidak disunat.
(Widoyono, 2013).
a. Ibu hamil
b. Jarum suntik
1) Pravelensi 5-10%
2) Penularan HIV pada anak dan remaja biasanya melalui jarum suntik
c. Transfusi darah
Jika darah yang di transfusikan telah terinfeksi oleh HIV, maka virus itu
akan menyebar ke orang lain melalui darah. Ini akan membuat orang
d. Hubungan seksual
1) Prevalensi 70-80%
narkoba suntik).
12
diantaranya, yaitu :
satu orang ke orang lain dirumah, tempat kerja atau tempat umum
lainnya.
antara lain :
(7) Lalu lintas dari dan ke luar negeri yang bebas. (Widoyono, 2013).
5. Gejala Klinis
mayor (menurut WHO) antara lain : kehilangan berat badan >10%, diare
kronik > 1 bulan, demam > 1 bulan. Sedangkan tanda minornya adalah
2015).
stadium IV : AIDS.
dari negatif menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk kedalam
selama 5-10 tahun. Cairan tubuh pasien HIV/AIDS yang tampak sehat
tidak hanya muncul hanya pada satu tempat saja dan berlangsung lebih
1 bulan.
(Nursalam, 2014).
6. Pengobatan
2015).
b. Nutrisi dan olahraga harus dilakukan pada awal proses HIV dan AIDS
penyakit.
15
perhatian segera.
tersebut diatas secara umum berfokus pada pemberian obat anti HIV,
penatalaksaan gejala.
HIV dari dalam tubuh individu. Ada beberapa kasus yang menyatakan
bukan menghilangkan HIV dari dalam tubuh. Hal inilah yang dialami
semakin banyak individu yang dinyatakan positif HIV, namun sampai saat
kapan obat yang dapat menyembuhkan AIDS atau vaksin yang dapat
seperti :
a) Terapi oksigen
c) Fisioterapi dada
d) Pengaturan cairan
f) Obat inotropik
g) Ventilasi mekanis
h) Drainase empiema
a) Didanosin
b) Zidovudin
c) Lamivudin
d) Stavudin
17
karena :
b) Obat ini aman, mudah dan tidak mahal. Angka transmisi dapat
2015).
7. Pencegahan
pencegahan untuk remaja yaitu mencari informasi yang lengkap dan benar
permasalahan yang sering dialami remaja dalam hal ini tentang masalah
perilaku seksual dengan orang tua, guru, teman maupun orang yang
terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik. Tidak melakukan kontak
langsung dan pencampuran darah dengan orang yang sudah terpapar HIV.
Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat
penularan AIDS adalah air mani, cairan vagina, dan darah. HIV dapat
Cara hubungan seksual yang sangat rawan bagi penularan AIDS adalah :
2) Penis orang sehat masuk ke lubang dubur mitra seksual pengidap HIV
(Anogenital aktif.
19
(Genitogenital aktif).
(Genitogenital pasif).
kebutuhan biologis.
AIDS
adalah :
3) Jarum suntik dan alat suntik yang harus distrelisasikan secara baku
4) Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh penderita AIDS harus
sangat rendah.
seksual.
(Hasan, 2015).
22
11) Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian
obat ARV.
Irianto, 2013)
8. Komplikasi
a. Oral
dan cacat.
b. Nerologik
c. Gastrointestinal
d. Respirasi
25
e. Dermatologic
f. Sensorik
yang benar dan tepat, termasuk informasi tentang HIV dan AIDS.
penggunaan kondom pada laki-laki maupun wanita, tes HIV dan AIDS
remaja dengan sikap negatif dan 24,2% dengan sikap positif memiliki
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Pencegahan
penyakit HIV / AIDS
Sikap
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel penghubung
B. Defenisi Operasional
merupakan baik
29
30
perilaku
seseorang.
Menurut
Lawrence
Green dan
Marshall
Kreuter
dalam Sciavo
(2012)
bahwa
pengetahuan
seseorang
merupakan
salah satu
faktor
predisposisi
yang dapat
mempengaru
hi perubahan
31
perilaku
seseorang.
respon baik
seseorang sedang
objek
tertentu.
Sikap belum
merupakan
suatu
tindakan atau
aktivitas,
akan tetapi
sikap
merupakan
predisposisi
tindakan atau
perilaku.
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Adapun
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
Gunungsari Makassar.
2. Sampel
32
33
3. Teknik Sampling
D. Instrumen Penelitian
masing instrumen:
1. Kuesioner A
jawaban yaitu YA dengan skor 1 dan untuk jawaban TIDAK dengan skor
0, dengan skor tertinggi yaitu 10. Penilaian skor 6-10 artinya responden
AIDS, dan skor 1-5 artinya responden memiliki pengetahuan yang kurang
jawaban yaitu YA dengan skor 1 dan untuk jawaban TIDAK dengan skor
0, dengan skor tertinggi yaitu 10. Penilaian skor 6-10 artinya responden
memiliki sikap yang baik tentang pencegahan penyakit HIV / AIDS, dan
1. Data primer
2. Data sekunder
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Entry
data.
5. Cleaning
1. Analisis Univariat
HIV/AIDS.
36
H. Etika Penelitian
1. Informed Concent
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak yang
bersangkutan.
2. Anonimity
3. Considentialy