PENDAHULUAN
2.2 Pengertian
Pneumotoraks merupakan keadaan emergensi yang disebabkan oleh akumulasi udara
dalam rongga pleura, sebagai akibat dari proses penyakit atau cedera. Sedangkan tension
pneumotoraks merupakan medical emergency dimana akumulasi udara dalam rongga pleura
akan bertambah setiap kali bernapas. Peningkatan tekanan intratoraks mengakibatkan
bergesernya organ mediastinum secara masif ke arah berlawanan dari sisi paru yang mengalami
tekanan.
Tension pneumothoraks adalah pengumpulan penimbunan udara di ikuti peningkatan
tekanan di dalam rongga pleura. Kondisi ini terjadi bila salah satu rongga paru terluka, sehingga
udara masuk ke rongga pleura dan udara tidak bisa keluar secara alami. Kondisi ini bisa dengan
cepat menyebabkan terjadinya insufisiensi pernapasan, kolaps kardiovaskuler, dan, akhirnya,
kematian jika tidak dikenali dan ditangani. Hasil yang baik memerlukan diagnosa mendesak
dan penanganan dengan segera. Tension pneumothoraks adalah diagnosa klinis yang sekarang
lebih siap dikenali karena perbaikan di pelayanan-pelayanan darurat medis dan tersebarnya
penggunaan sinar-x dada. (Pneumothoraks, Albert. C.S./Journal of
Britsh/www.FrementalNurse.net/2007)
Tension Pneumothoraks adalah suatu pneumothoraks yang progresif dan cepat sehingga
membahayakan jiwa pasien dalam waktu yang singkat. Udara yang keluar masuk paru masuk
ke rongga pleura dan tidak dapat keluar lagi sehingga tekanan pleura terus meningkat. (Arief
Manjoer, Selekta Kapita, 2000).
2.3 Etiologi
Etiologi Tension Pneumotoraks yang paling sering terjadi adalah karena iatrogenik atau
berhubungan dengan trauma. Yaitu, sebagai berikut :
1. Trauma benda tumpul atau tajam – meliputi gangguan salah satu pleura visceral atau
parietal dan sering dengan patah tulang rusuk (patah tulang rusuk tidak menjadi hal yang
penting bagi terjadinya Tension Pneumotoraks).
2. Pemasangan kateter vena sentral (ke dalam pembuluh darah pusat), biasanya vena
subclavia atau vena jugular interna (salah arah kateter subklavia).
3. Komplikasi ventilator, pneumothoraks spontan, Pneumotoraks sederhana ke Tension
Pneumotoraks.
4. Ketidakberhasilan mengatasi pneumothoraks terbuka ke pneumothoraks sederhana di mana
fungsi pembalut luka sebagai 1-way katup.
5. Akupunktur, baru-baru ini telah dilaporkan mengakibatkan pneumothoraks.
2.4 Tanda Dan Gejala
Tanda-tanda dan gejala pada trauma thorak :
1. Ada jejas pada thorak
2. Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi
3. Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat palpasi
4. Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek
5. Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan
6. Penurunan tekanan darah
2.5 Patofisiologi
Tension Pneumothoraks atau Pneumothoraks Ventiel, terjadi karena mekanisme check
valve yaitu pada saat inspirasi udara masuk ke dalam rongga pleura, tetapi pada saat ekspirasi
udara dari rongga pleura tidak dapat keluar. Semakin lama tekanan udara di dalam rongga
pleura akan meningkatkan dan melibihi tekanan atmosfir. Udara yang terkumpul dalam rongga
pleura ini dapat menekan paru sehingga sering menimbulkan gagal nafas.
Tekanan dalam rongga pleura meningkat sehingga paru mengempis lebih hebat,
mediastinum tergeser kesisi lain dan mempengaruhi aliran darah vena ke atrium kanan. Pada
foto sinar tembus dada terlihat mediastinum terdorong kearah kontralateral dan diafragma
tertekan kebawah sehingga menimbulkan rasa sakit. Keadaan ini dapat mengakibatkan fungsi
pernafasan sangat terganggu yang harus segera ditangani kalau tidak akan berakibat fatal.
2.6 Pathway
Trauma Thoraks
Terjadi perdarahan :
Karena tekanan negative intrapleuraMaka
(perdarahan jaringan intersititium,
udara luar akan terhisap masuk kerongga
perarahan intraalveolar diikuti kolaps
pleura (sucking wound)
kapiler kecil-kecil dan atelektasi)
Mendesak paru-paru
Tek. Pleura meningkat terus (kompresi dan dekompresi),
pertukaran gas berkurang
4. Sesak napas yang progresif
5. Nyeri bernapas / pernafsan asimetris /
Sesak napas yang progresif
adanya jejas atau trauma
(sukar bernapas/bernapas berat)
6. Nyeri bernapas
Bising napas berkurang/hilang
7. Pekak dengan batas jelas/tak jelas.
Bunyi napas sonor/hipersonor
8. Bising napas tak terdenga
Foto toraks gambaran udara lebih 1/4 dari
9. Nadi cepat/lemah
rongga torak
10. Anemis / pucat
11. Poto toraks 15 - 35 % tertutup
bayangan
WSD/Bullow Drainage