Anak
Anak
sekolah
Tetapi kini aku ingin kembali kesekolah
MERAH dan bermain dengan teman-temanku
lagi
Merah warna kesukaanku
Merah itu berani
Merah seperti celana dan rompi yang RUMAHKU DIBULAN
kupakai sekolah
Merah seperti bendera yang berkibar Rumahku dibulan
diatas tiang Seperti kerajaan milik Aladin
Temboknya dari emas dan lantainya
dari kaca
MALAM Setiap minggu aku dan keluargaku pergi
kebulan
Malam berhawa dingin Disana ada danau yang airnya bening
Malam ini gelap Dibelakang rumahku ada kebun buah
Gelap itu seakan menelan semua dan sayur yang tumbuh subur
Semua yang ada jadi tak tampak
Kutub
Kutub adalah pulau es
AKU LEBAH Kutub adalah tempat tinggal orang es
kimo
Jika aku jadi lebah Kutub adalah bagian utara dan selatan
Aku akan minum madu dari bunga- bumi
bunga Kutub adalah tempat tinggal pinguin,
Dan kukumpulkan jadi banyak beruang kutub
Akan kubuat sarang diatas pohon yang
tinggi
Dan kusengat orang yang berani Haiku
mendekat sarangku Sampah menumpuk
Mencemari sungai dan
Merusak alam
Tanka
DULU KUKIRA…TETAPI KINI…. Gunung meletus
Mengeluarkan lava
Dulu kukira sakit itu enak Membakar hutan
Tetapi kini aku ingin sehat lagi Abu tutupi awan
Dulu kukira sakit itu bisa minta apa saja Banyak korban mati
Tetapi kini semua yang kuminta jadi tak
enak Diamante
LAUT
1
Biru, lusa
Bergelombang, berombak, berarus
Berkarang, palung, muara, payau
Waduk, hulu, hilir
Bercabang, menyempit
SUNGAI
PANTUN
Buang sauh didermaga
Kapal merapat bawa ikan
Jika punya uang banyak
Jangan lupa saling berbagi
Sinkuan
Gempa
Bergoyang, bergetar
Menggoncang, merubuhkan, merusak
Hancur setelah terjadi
Guncangan
Kartini
Cermin wanita mandiri
Berjuang demi kaumnya
Untuk hidup yang lebih layak
Limerik
Ada kelinci bernama franklin
Dia sangat senang berlari
Larinya secepat kilat
Dengan sombong dia berkata
“akulah hewan tercepat dihutan ini”
PUISI KEINDAHAN ALAM
ALAMKU
2
Burung emprit, malas kepakkan sayap
Air turun meresap kedalam tanah Memilih tidur dalam hangatnya sarang
Lewat rongga-rongga bukit nan subur Angin muson menambah dinginnya
Berlomba turun kepancuran pagi ini
Memberikan kehidupan bagi makhluk Membawa spora
Yang berdiri di bumi Membawa bakal hidup baru
Beribu pohon beratapkan jutaan daun Tanah kecoklatan merekah, retak, pecah
Memberikan tenpat singgah hewan Padi,rumput,ilalang menguning menanti
Celoteh burung ramaikan alam hujan
3
Air hujan yang mengalir melalui celah-
celah batu Hutan gundul air bawa tanah, batu,
Jernih, segar membawa berkah kayu turun menyapu semuanya
Ketika gunung menggeliat, semua yang
Namun itu semua semu ada diatasnya berguguran
Lihatlah, hijaunya pucuk-pucuk pinus Ketika air tak tertampung menyapu
Diganti dengan warna-warni megahnya semua
gedung, rumah, Semuanya tak terkecuali... tak pilih
Seakan berlomba menuju puncak kasih...
tertinggi
Siapa yang paling tinggi dia yang Sekarang yang tertinggal hanya.....
menang Sedih, tangis, kehilangan....
Negeri ini katanya negeri impian Ketika ujung bor menusuk perut bumi
Di mana melimpah ruah susu dan madu Demi perut makhluk pennuh serakah
Air mengalir bening dari gunung ke Siang, malam dentuman bor terus
lautan menghujam perut bumi porong
Buah ranum, padi berbulir tepat waktu Mengebor, mengambil semua yang ada
didalam bumi porong
Namun semua tinggal kenangan
Seiring embun menguap di bawah terik Kini bumi porong meronta
mentari Muntahkan semua isi perut, lumpur,
Setetes air jadi rebutan gas, air jadi satu
Seiring traktor merambah hutan Genangi, banjiri jalan, rumah
Banjir, longsor terus menanti Tengelamkan rumah, jalan, gedung
Seiring sawah menjadi bangunan tegak Rampas keceriaan anak kecil
berdiri Rampas ketenangan, kedamaian
Segenggam beras jadi tak terbeli Ya ada kini tinggal tangis bumi porong
Yang tampak
Tangis sedih kehilangan
PUISI SOSIAL
Ketika pohon-pohon tak lagi berdiri Hidupku tak seenak orang kaya
Ketika gunung tak hijau lagi Apa saja dapat di minta
Ketika air yang kupakai tak jernih lagi Tercapai mudah tanpa sebuah rekayasa
Apakah alamku sedang sakit? Tidur nyenyak……makan enak…….
4
Sekolahpun tak ada masalah Bercanda dan tertawa dan mereka
bilang kita tak patuh
Aku heran …………….. Mari kita jadi anak saja
Melihat diriku yang kecil kurus ini
Tidur dengan nyamuk Aku keluar dari kepungan debu
Makanpun apa adanya dan kamu keluar dari kurungan kaca
Miris sekali nasibku ...
Rogohlah lebih dalam, tuan
Aku ingin seperti mereka ke dalam kantongmu
Berseragam…………. Mungkin ada serpihan logam dan cuilan
Bersepatu…………….. kertas
Menggoreskan tinta……..
Dan juga mencium tangan kedua orang Atau ada aku
tuaku
Kapan aku bisa bersekolah SEPEDA DAN KERANJANG
Apa hanya mereka yang dapat
menikmati sekolah Dua keranjang bambu
Sedangkan aku hanya meratapi nasib Tergantung di boncengan sepeda tua itu
Katanya sekolah gratis Penuh dengan panen tadi pagi
Tapi……aku masih sulit sekolah Siap jadi syarat asap dapur tetap
mengepul
Kita berlompat
5
MISKIN ABADI
6
MEREKA BILANG AKU MISKIN
INDONESIA
7
TANAH AIR
Deru mesin masuki kota
Coba rampas kemerdekaan, kedamaian Dari sabang samapi merauke
tumpah darah indonesia Terjajar untaian pulau
Dari pulau we sampai pulau rote
Tak rela… Dibelah oleh garis khatulistiwa
Dengan bambu runcing coba lawan
Pemuda jadi pejuang Batak jawa, sunda, dayak, asmat
Ibu-ibu jadi pengobar smengat Terikat oleh bhineka tunggal ika
Semua bersatu melawan hingga roh ini Lima dasar negara terpatri kuat dalam
tercabut dari jasad jiwa 250 juta rakyatnya
Karena ini adalah INDONESIA
Ramah, gemah ripah loh jinawi
Jadi ideologi rakyatnya
Itulah INDONESIA
GURU BANGSA
8
KAAGAMAAN
KEAGUNGANMU
Pagi ini….
Kau bangunkan aku dengan lantunan
lafadmu
Kau bangunkan aku dari mati
Kau kembalikan lagi ruh pada jasd ini
9
Kau teteskan ilmumu Kini rumahku ramai orang
Agar kami jadi khalifah yang baik Semua mengelus kepalaku sembari
Kau buka mata pikiran ini berkata ”kasihan kamu nak”
Sehingga kami dapat membedakan hal
yang benar Aku tak mengerti
Kau bebaskan kami dari kebodohan Kenapa ibu, kakak, keluargaku
menangis?
Lewat dua tangan yang menengadah Kenapa semua bersimpati padaku?
kuucapkan syukur atas rizkimu, kasih Siapa yang terbujur didipan dan terbalut
sayangmu kain putih itu?
Pada makhluk hina ini
Saat ini aku sadar hidupku, matiku Kemudian ibu mendekapku
hanya tuk menyembah padamu Sembari menahan tangis ibu berkata
“Nak! Ayahmu telah pergi kesurga”.
10
meninggalkan sisa-sisa warna keemasan Menulisnya pada sejarah
Gemericik air mengalir diatas batu-batu Telah kutanam harapan ayah bunda
bukit Pada dasar qolbuku
Seruling bambu menembus pilu, Mematri mimpi – mimpi
Betapa pilu raga yang merana, Agar terangkai sulaman masa depan
mengingat kenangan dimasa lalu cerah
SEKUNTUM DOA
Ya Allah
Pagi ini telah aku teguk segelas ridho
Ayah bunda untuk mencari ilmu
Ilmu yang bermanfaat bagi bangsaku,
negriku, dan agamaku
11