I. Validity
1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik randomisasi
yang digunakan
2. Menentukan ada atau tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam
pembuatan kesimpulan
Jawab : Terdapat follow up pada penelitian ini. Namun jumlah pasien yang tervaksinasi
pada kohort tidak lengkap hingga akhir akibat alasan: tidak menerima vaksin dosis ke-2,
tidak menerima vaksin sesuai protokol, menerima vaksin yang salah, mendapat dan
mendapat diagnosis HX <30 hari setelah dosis ke-2.
9
b. Mengidentifikasi ada atau tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula
Jawab : Pada penelitian ini tidak disebutkan secara jelas kriteria inklusi dan eksklusinya.
Hanya menyebutkan bahwa pasien yang diikutsertakan pada penelitian adalah pasien
dengan akne vulgaris yang diresepkan terapi topikal dalam 6 bulan sebelumnya di klinik
rawat jalan Fakultas Pelatihan Kedokteran dan Rumah Sakit Penelitian Universitas
Sakarya, Departemen Dermatologi di Turki. Selanjutnya data demografi diambil dari
masing-masing pasien yang telah menyetujui untuk mengikuti penelitian.
10
4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian
Jawab : Pada penelitian ini tidak terbagi dalam kelompok dan semua peserta mendapatkan
perlakuan yang sama pada awal penelitian.
5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain perlakuan
eksperimen.
Jawab : Kedua kelompok diberikan vaksin dengan dosis 0.5 ml pada bulan ke 0 dan 2.
11
II. Importance
Dari 216 kasus yang dikonfirmasi dalam kohort vaksinasi yang dimodifikasi,
6 terjadi pada kelompok HZ/su dan 210 pada kelompok plasebo setelah tindak lanjut
rata-rata 3,2 tahun (Tabel 2). Keseluruhan kejadian herpes zoster per 1000 orang-
tahun adalah 0,3 pada kelompok HZ/su dan 9,1 pada kelompok plasebo, untuk efikasi
vaksin secara keseluruhan sebesar 97,2% (interval kepercayaan 95% [CI], 93,7
hingga 99,0; P <0,001 ) di antara peserta yang berusia 50 tahun atau lebih. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam efikasi vaksin di antara kelompok umur (kisaran,
96,6 hingga 97,9%). Efektivitas vaksin secara keseluruhan adalah serupa dalam
kohort total yang divaksinasi (96,2%; 95% CI, 92,7 hingga 98,3; P <0,001).
Nilai-nilai tersebut lebih kecil dari p value <0,05 yang berarti data tersebut
signifikan pada penelitian ini.
III. Applicability
12
1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spectrum pasien dan setting)
Ya, hasil penelitian ini dapat diterapkan pada pasien orang dewasa yang berusia
50 tahun atau lebih, untuk mengurangi risiko herpes zoster dengan memberikan
Vaksin HZ/su.
Kesimpulan
Dari hasil telaah kritis jurnal, didapatkan jurnal ini valid karena adanya randomisasi,
follow up, blinding, serta kriteria inklusi eksklusi sampel jelas. Berdasarkan importance,
penelitian ini dapat mengetahui risiko terkena herpes, efikasi dan efek samping pemberian
vaksin HZ/su pada pasien orang dewasa yang berusia 50 tahun atau lebih, serta
berdasarkan applicability, terapi ini dapat diterapkan pada herpes zoster pasien orang
dewasa yang berusia 50 tahun atau lebih.
13