(Nodus Schmorl’s)
Sagittal T1W1 (A) dan T2W1 (B) menunjukkan bagian diskus mengalami herniasi
menembus inferior endplate L1 ke korpus vertebra. Edema lebih jelas terlihat di T1W1 (A)
yang tampak sebagai hipointensitas sumsum tulang belakang.
Fakta Kunci
Sinonim: herniasi diskus intravertebral
Definisi : nodus tulang kartilago pada korpus vertebra (vertebral body/VB) yang
menunjukkan adanya ekstensi diskus secara vertikal melalui area endplate korpus
vertebra yang lemah.
Gambaran pencitraan klasik: contour defect pada endplate, menyebar dari diskus space
menuju korpus spongiosa vertebra dengan batas tulang padat (well-corticated)pada foto
polos.
Biasanya ditemukan secara insidental
Sangat jarang simptomatis
Patologi
Gambaran umum
Schmorl’s node merupakan diskus dengan jaringan kartilago dengan perubahan degeneratif
atau peradangan, diikuti dengan respons sklerotik dari tulang trabekula yang memadat dan
menebal.
Fase patologis hampir sama dengan fraktur fokal pada endplate
Ciri khas dari schmorl’s node adalah fraktur fokal pada endplate yang mengalami
penyembuhan
Embriologi-Anatomi
Anulus sebenarnya lebih tahan terhadap kegagalan mekanis secara biomekanika
daripada endplate pada usia muda.
Kelemahan fokal dari endplate merupakan predisposisi untuk pembentukan schmorl’s
node
Berhubungan dengan kelemahan endplate pada penyakit Scheuermann’s
Etiologi-Patogenesis
Biasanya karena stress yang berulang akibat pengaruh gravitasi pada endplate yang
melemah
Acute axial traumatic load dapat menyebabkan pembentukan schmorl’s node dengan
nyeri punggung yang bersifat fokal
Osteoporosis, keganasan, dan infeksi dapat menyebabkan endplate melemah.
Epidemiologi
Dijumpai pada hampir 75% vertebra yang normal.
Biasanya endplate inferior yang terlibat.
Gambaran Klinis
Penemuan
Ditemukan secara tidak sengaja
Nyeri punggung bawah apabila diinduksi dengan trauma
Perjalanan penyakit
Self-limited (sembuh sendiri)
Penatalaksanan
Observasional, dengan manajemen nyeri pada kasus yang simptomatis
Prognosis
Baik, kecuali terjadi osteoporosis sistemis sehingga menyebabkan fraktur kompresi yang
rekuren
Ilustrasi aksial menunjukkan annulus yang menonjol secara difus, memipihkan thecal sac.
Fakta Kunci
Definisi : ekstensi (perluasan) keseluruhan komponen diskus melewati batas dari cincin
apofises vertebra.
Gambaran pencitraan klasik : “perluasan” secara circumferential diskus melewati tepi
dari vertebral endplate.
>50% dari lingkar diskus.
Ekstensi dengan radius yang pendek (biasanya <3mm)
Sering berhubungan dengan penyakit degeneratif pada diskus.
Sebab lain: osteoporosis, skoliosis (penonjolan lateral yang asimetris), spondilolisthesis
(penonjolan pada posterior), ligamentous laxity.
Mungkin variasi normal (biasanya pada L5-S1)
Sagittal T2W1 dari vertebra lumbal, pada pasien pertama (A) menunjukkan multilevel disc
desiccation dan disc height loss. Penonjolan diskus muncul mulai dari L2-3 sampai L4-5,
dengan protusi diskus pada L5-S1. Pada pasien lain (B), penonjolan diskus terlihat pada
level yang sama, juga terdapat central stenosis yang nyata pada L2-3 dan L3-4.
Gambaran pada MR
Penonjolan simetris ke arah luar pada diskus.
Perubahan degeneratif melibatkan diskus dan endplates.
Disebut juga sebagai osteokondrosis intravertebral.
Hipointensitas difus pada T2 di dalam diskus
Awalnya tampak hipointens horizontal yang linier
Menunjukkan terjadinya fibrosis
Hipointens ringan lebih berkaitan dengan proses penuaan yang normal
Diskus kehilangan tingginya (disc height loss)
Robekan anulus (annular tear)
Diagnosis Banding
Protusi diskus
Bersifat lokal, <50% lingkar diskus.
Diameter herniasi diskus < diameter dasar
Patologi
Gambaran umum
Perubahan pada diskus intervertebralis berkaitan dengan proses penuaan yang normal
atau degenerasi diskus masih kontroversial.
Tidak dapat membedakan kedua proses tersebut pada pencitraan.
Genetik
Kelemahan kolagen kongenital merupakan predisposisi penyakit diskus degeneratif
(peningkatan insidensi spondilosis pada marfan’s syndrome)
Embriologi-Anatomi
Bagian tengah; nucleus pulposus
Material gelatin dengan kandungan air yang tinggi dan rendah serabut kolagen.
Bagian perifer; anulus fibrosus
Terbentuk dari fibrokartilago, didalam serabut kolagen pada concentric lamellae.
Peripheral attachment pada ligamen longitudinal.
Etiologi-Patogenesis
Gambaran Klinis
Penemuan
Low back pain (nyeri punggung bawah), penonjolan dapat insidental dan tidak kausatif.
Sciatica.
Neurogenic claudication.
Perjalanan penyakit
Gejala berkurang atau stabil dengan perwatan konservatif
Beberapa mengalami defisit neurolgis dan nyeri yang bersifat kronik dan progresif.
Penatalaksanan
Bed rest
Analgesik
Dekompresi bedah pada kasus stenosis spinal yang parah
Prognosis
Baik.
Sebagian kecil mungkin mengalami multifactorial “failed back syndrome” setelah
pembedahan.
Sagittal T2W1 (A) pada vertebra lumbalis menunjukkan robekan anulus multilevel pada
L3-4, L4-5. Axial T2W1 pada L3-4 (B) dan L4-5 (C) mengkonfirmasi central anular tears.
Fakta Kunci
Sinonim : anular fissure, anular defect.
Definisi : disrupsi (putusnya) dari serat fiber konsentris (melingkar) yang terdiri dari
anulus fibrosus.
Gambaran pencitraan klasik:
- Daerah intensitas tinggi yang bersifat dalam pada anulus pada T2W1
- Enhancement kontras pada T1W1
Saraf yang menginervasi anulus mungkin sebagai sumber nyeri ketika terjadi robekan
- Sebagian besar robekan anulus adalah asimptomatis.
- Recurent meningeal nerve dan ventral ramus dari somatic spinal nerve adalah
sumber inervasi.
- Robekan anular memungkinkan produk inflamasi bocor dari nucleus.
Sagittal T2W1 pada pasien lain dengan saturasi lemak pada vertebra lumbal menujukkan
robekan anulus setinggi L4-5 dan protrusi diskus setinggi L5-S1
Patologi
Gambaran umum
Anulus terdiri dari lapisan kolagen yang padat, konsentris dan teratur
- Terorientasi vertikal
- Menempel ke tulang rawan hialin pada bingkai endplate
- Mengandung pembuluh darah kecil di tepi luar lateral (menghilang dengan
pertambahan usia)
- Dengan proses penuaan, anulus bagian dalam meluas mendesak nucleus
Genetik
Ada predisposisi genetik pada penyakit yang menyebabkan kelemahan kolagen
Defek anular berkaitan dengan kondisi familial tertentu seperti Scheuerman’s syndrome
Etiologi-Patogenesis
Dengan penuaan, anulus menunjukkan penebalan lamela yang bersifat fokal
Stres yang berulang pada pergerakan vertebra akan menghasilkan pemisahan lamela
(concentric tear)
Mikro trauma menghasilkan defek pada tempat menempelnya anulus pada bingkai/tepi
endplate (transverse tear)
Kombinasi dari beberapa faktor termasuk hilangnya pembuluh darah penyuplai nutrisi
dapat menyebabkan disrupsi lamelar dari dalam ke tepi luar (radial fissure or radial tear)
Epidemiologi
Prevalensi robekan anulus tinggi pada autopsi (meningkat seiring penuaan)
Berhubungan langsung dengan degenerasi diskus
Diskografi menunjukkan adanya robekan anulus pada hampir 80% dari diskus yang
mengalami degenerasi
MRI menunjukkan robekan anulus pada individu yang asimptomatis (beberapa robekan
hanya terlihat pada CE T1W1)
Gambaran Klinis
Penemuan
Sebagian besar robekan ditemukan secara tidak sengaja
Nyeri punggung kronik atau sciatica pada kasus akar saraf tidak rusak secara mekanis
(peranan robekan anulus masih kontroversial)
Diskografi dirasa bisa dijadikan sebagai tes provokatif (memishkan simptomatic tears /
internal disc disruption syndrome / IDD dari yang tidak simptomatis; apabila nyeri
tipikal muncul)
Tidak ada penelitian double-blind prospectif yang ada untuk membuktikan teori IDD
Perjalanan penyakit
Sebagian besar asimptomatis atau self-limited
Beberapa merupakan penyebab nyeri punggung kronik atau ciatica
Penatalaksanan
Meredakan gejala dengan NSAID
Pasien dengan nyeri kronik dapat menjalani fusion sebagai pilihan terakhir
Prognosis
Baik pada hampir semua kasus yang simptomatis
Hampir sepertiga dari penderita nyeri kronik menunjukkan perbaikan gejala dengan
terapi apapun
Kata kunci :
Sinonim : HNP (Hernia Nucleus Pulposus), penonjolan sendi
Definisi : Daerah (< 50% dari pinggiran sendi) mengalami pergeseran
bahan sendi melebihi tepi cincin vertebra yang menonjol.
Gambaran : fokus bahan sendi yang mengalami perluasan ke kanal tulang
belakang.
Berdasarkan morfologi dibedakan menjadi :
Penonjolan
Nyeri punggung dengan dasar yang luas contohnya pada sendi orang tua
Diameter terbesar pada nyeri punggung di beberapa bidang < jarak diantara
tepi dasar pada bidang yang sama
Focus : < 25% pada lingkaran sendi
Dasar : > 25%, tetapi <50% pada lingkaran sendi
Penekanan
Nyeri punggung terbatas atau tidak dasar contohnya pada sendi orang tua
Diameter terbesar pada nyeri punggung di beberapa bidang > jarak diantara
tepi dasar pada bidang yang sama
Sequester : penekanan sendi tanpa kontinuitas pada sendi orang tua
Temuan Pencitraan
Gambaran Umum
Petunjuk foto terbaik: massa kecil pada kanal tulang belakang, berdekatan dengan sendi.
Temuan CT
Jaringan lunak kepadatan sendi sampai mengenai tulang belakang.
Temuan MR
Nyeri Punggung
o Isointense pada sendi orang tua di TWI
o Isointense ke hyperitense di T2WI
Dapat dibedakan dari CSF (Cerebrospinal fluid/ sejenis cairan tubuh
yang menempati ruangan sub arachnoid dan sistem ventikuler yang
menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang
o Meninggikan perifer setelah intravena
Peningkatan penyebaran yang luas mungkin memberikan gambaran
yang tertuda (> 30 menit setelah disuntik)
Bekas luka pada jaringan meningkat dengan cepat dan homogen
o Pengambilan gambar terbaik secara sagital untuk membedakan penekanan
dan penonjolan
Jamur memberikan gambaran pada penekanan sendi karena
disebabkan oleh pusat penonjolan
Variabel sejauh tubrukan saraf dan penyempitan kanal
o Akar saraf terkompresi bisa meningkat setelah gadolinium
Tingkat variabel pada degenerativ sama atau beberapa level
o Disc desiccation (sendi memberikan gambaran hitam setelah di foto
dikarenak cairan sendi berkurang) tonjolan +/-, sobekan Anula, tinggi
badan
o Schmorl’s node
Temuan Myelograpy
Identifikasi pada techal sac anterior dan lengan akar saraf
Gambaran Rekomendasi
Jika pembedahan sebelumnya, menambahkan tembaga T1W1 di sagital dan axial
o Untuk membedakan bekas luka setelah operasi dari nyeri punggung yang
berulang
o Penekanan lemak bisa meningkatkan sensitivitas
Diagnosis Banding
Fibrosis Peridural
Dini dan meningkat secara homogen
Beberapa infiltrate
Mengelilingi thecal sac dan akar saraf
Perdarahan epidural
Lebih umum posterior
Lebih memanjang pada dimensi cranial caudal
Tanda intensitas perdarahan pada stadium subakut (Hipersensitifitas T1)
Pathology
Gambaran Umum
Secara umum
o Tersusun atas kombinasi nukleus pulposus, anulus fragmen, kartilago dan
tulang fragmen
Genetik
o Bawaan kolagen yang lemah akan menyebabkan penyakit bawaan sendi
Peningkatan insiden pada spondilisis di sindrom Marfan
Anatomi-Embriologi
o Ditengah nucleus pulposus
Bahan seperti agar-agar dengan kadar air yang tinggi dan beberapa
serat kolagen
Kadar air berkurang dengan umur, diganti dengan fibrokartilago
Gejala Klinik
Keluhan
Leher/nyeri tulang belakang (bisa kebetulan), nyeri pinggul, radioculopathy
Riwayat Penyakit
Dapat sembuh sendiri atau sembuh dengan pengobatan konserfatif
Beberapa berkembang secara cepat atau penurunan fungsi saraf kronik dan nyeri
Pengobatan
Istirahat di tempat tidur dan pengobatan analgesik
o Tidak atau meminimalkan pemburukan saraf
Discectomy jika pengobatan konserfatif gagal atau penurunan sistem saraf mulai
muncul
Prognosis
Baik
Sebagian kecil bisa menyebabkan kegagalan “Failed back syndrome” setelah
operasi
Kata Kunci
Sinonin : Penekanan diskus, HNP dengan penekanan.
Definisi : Penonjolan diartikan sebagai bahan diskus keluar menahan
tempat diskus
o Kriteria tambahan untuk penekanan diskus memerlukan diekstruksi bagian
diameter lebih besar dari pada bagian tempat diskus leher
Gambaran Klasik : “Mushroom” penonjolan susunan diskus intervetebralis
Kabar NASS/ASNR pernyataan kesepakatan untuk terminalogi diskus lumbal
o Tidak ada kesepakatan pernyataan yang tersedia untuk tulang leher atau
diskus thorak, tetapi beberapa terminologi penggunaan umum.
Diagnosis Banding
Penonjolan Diskus
Jarak terbesar di beberapa bidang antara tepi bahan diskus melebihi tempat diskus
kurang dari kejauhan antara tepi dan dasar
Dasar berat badan tidak bisa melampaui berat tempat intervertebra di bidang sagital
Bekas luka jaringan setelah tindakan operasi
Pengaruh massa: sering melingkari akar saraf
Meningkatkan untuk beberapa tahun berikut setelah operasi, penonjolan diskus
yang berulang biasanya tidak
Patofisiologi
Umum
Patofisiologi umum
o Penekanan bisa terjadi pada kartilago, bagian tulang, bagian anulus atau
nukleus pulposus.
Etiologi-Patogenesis
o Dari definisi mengharuskan kerusakan pada anulus; penonjolan bisa hanya
lemah dan gelembung pada anulus.
Penonjolan diskus melalui kecacatan anular . antara garis tengah
atau parasentral.
Perluasan pada penekanan diskus setelah berfikir terdapat
penyempitan sebagai hasil terdapat gangguan.
Epidemiologi
o Penonjolan secara umum
Pada satu atau tiga orang dewasa tidak menimbulkan gejala pada
satu atau lebih penonjolan lumbal terjadi pada umur 60 tahun.
Pengaruh pada semua umur dan etnis.
Gambaran Operasi
Lokasi penonjolan diskus
o Sekitar 90% penonjolan diskus lumbal terjadi pada L4/5 atau L5/S1
o Pada tulang leher , 60-75% terjadi pada C6/7 dan 20-30% pada C5/6
Tambahan istilah penting dengan implikasi perencanaan operasi
o Sebuah penekanan disebut sebagai suatu jaringan tulang yang telah mati
bagian bahan diskus yang terlantar yang telah hilang kontinuitasnya.
Gejala Klinis
Keluhan
Leher belakang nyeri dengan atau tanpa nyeri pada extremitas
Kehilangan dalam bersamaan reflek tendon di distribusi kulit
Myelopaty
Riwayat Penyakit
Banyak pasien membaik dengan hanya pengobatan konserfatif
Beberapa berkembang secara progresive atau kehilangan sistem saraf kronik dan
nyeri.
Pengobatan
Rencana pertama adalah konservatif bukan tindakan operatif
o Pendekatan yang masuk akal jika tidak terdapat penurunan sistem saraf dan
nyeri dapat dikelola.
Pembedahan discectomy jika pengobatan konservatif gagal atau penurunan sistem
saraf
Kata Kunci
Sinonim : Arthrosis, penyakit degeneratif, penyakit persendian
Definisi : Osteoarthritis pada cairan synovial sendi
Gambaran klasik : Jarak yang tumbuh leboh cepat menimpa foramen saraf; jarak
sendi artikular menyempit.
Degeneratif sendi dimulai pada dekade pertama atau kedua kehidupan.
o Didentifikasi terdapat tingkatan yang berbeda dari mayoritas orang dewasa.
o Sebenarnya secara umum terjadi pada usia 60 tahun
Temuan Gambar
Gambaran umum :
Tanda gambar terbaik : Tulang osseous pertumbuhan terlalu cepat dan erosi
kartilago dengan penyempitan jarak sendi; frekuensi terlihat di perhubungan
dengan spondilosis.
Temuan CT:
Produksi osteosit sendi foramina menyempit
Gambaran “Mushroom cap”
Penyempitan jarak sendi dengan sclerosis dan eburnation (mengkilap seperti
gading) pada tulang
“Vacum phenomenon”
Temuan MR :
Proliferasi osteosit membatasi foramen saraf
Penyempitan jarak sendi, renggang pada kartilago artikular
Sebaliknya beberapa pasien menunjukkan cairan sinovial yang kental yang tidak
tetap.
o Gangguan pada cairan sinovial bisa menyebabkan pembengkakan produksi
sinovial dengan pelebaran jarak sendi paradoksal.
o Frekuensi terlihat gerakan yang berpengaruh tegak lurus level dinamik
fleksi ekstensi pada foto polos
Temuan Lain :
Foto polos membuktikan arthrosis baik, jaringan lunak tidak
CT Myelografi menggambarkan hubungan yang berdekatan kontras-opacifier
thecak sac dan selubung akar saraf.
Rekomendasi gambar
Foto polos digunakan untuk menjelaskan adanya dan kerasnya perubahan
degeneratif.
Sagital dan aksial T1W1 dan T2W1 menjelaskan dengan baik proses penekanan
penuaan bedekatan thecal sac dan foramina yang terisi saraf.
Mempertimbangkan CT mielografi jika penggunaan kontarindikasi MRI atau
ketika penjelasan MRI tidak adekuat hubungan dengan foramen saraf.
Patologi
Umum
Perjalanan Umum
o Penuaan (pembengkakan) perubahan inflamasi sendi sinovial
o Mineralisasi tulang normal (di kontras untuk reumathoid arthritis)
o Daya tarik sendi selama subluxation terdapat gas di sendi (“vacum
pseumonom”)
Etiologi
o Populasi penuaan
o Bisa lebih cepat memperlihatkan setelah trauma dengan kifosis atau
skoliosis atau perpaduan berikut operasi di level berdekatan.
Gambaran pembedahan
Lokasi yang paling umum
o Tulang belakang leher tengah atau bawah, tulang belakang lumbal
o Tulang thorak
Penyempitan jarak sendi, kelemahan kapsul membiarkan subluksasi pada bidang
superior dan inferior (Penuaan spondilosis)
Gambaran Mikroskopik
Menemukan gambaran yang sama untuk sendi sinovial di beberapa lokasi
o Proliferasi osseus
o Pemeliharaan densitas pada tulang
o Fibrilasi dan erosi sendi kartilago
Fakta Kunci
Berkaitan erat dengan degenerasi sendi facet
Dapat berisi cairan sinovial atau darah
Sinovium menebal
Mungkin mengerosi tulang
Diagnosis Banding
Extruded disc fragment
Lebih berlobus daripada kista yang berbentuk spheris
Tidak berhubungan langsung dengan sendi facet
Jarang posterolateral
Kista Ganglion
Sulit dibedakan dengan pencitraaan
Mengandung material myxoid
Dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat fibrosa
Patologi
Umum
Perjalanan Umum
Jaringan ikat menebal dan synovium
Selalu berhubungan dengan penuaan sendi dan penyakit sendi
Etiologi
Tekanan yang berlangsung lama pada tulang belakang lumbal
Osteoarthropathy
Akumulasi cairan sendi
Peoliferasi sinivial
Epidemiologi
Lebih umum terjadi pada perempuan
Pada umur 50 tahun atau 60 tahun
Gambaran Mikroskopik
Serous, proteineous dan atau perdarahan
Hypervascular synovium
Gejala Klinik
Keluhan
- Nyeri tulang belakang
Fakta Kunci
Definisi : defek pada pars interartikularis yang merupakan hasil dari trauma tekanan
yang berulang.
Penampakan gambaran klasik : diskontinuitas leher “Scotty dog” pada penampang
oblik dari vertebra lumbalis.
Fakta kunci lainnya
o Sering berhubungan dengan spondilolistesis.
o 10-15% defek unilateral
Penyembuhan unilateral atau penyatuan dari defek yang asalnya
bilateral.
Temuan Gambar
Ciri-ciri Umum
Petunjuk gambaran terbaik : pemanjangan kanalis spinalis pada level defek yang
tampak pada gambaran aksial MR.
Temuan Foto Polos
Diffensial Diagnosis
Sklerosis leher pars interartikularis
Mungkin mewakili penyembuhan bagian yang lisis
Gambaran sebagian volum taji yang timbul dari facet superior sedikit lateral ke pars.
Parsial fasetektomi.
Penggantian metastasis blastik pada sumsum.
Patologi
Umum
Genetik
o Kondisi predisposisi familial
Sindrom Marfan
Osteogenesis imperfekta
Osteoporosis
Herediter
Etiopatogenesis
o Paparan berulang hingga tekanan simultan pada kontraksi otot, gravitasi, dan
gaya rotasi.
o Keikutsertaan pada gimnastik, angkat beban, gulat, dan sepak bola pada usia
muda.
o Fraktur mikro berulang.
Masalah Klinis
Presentasi
Asimtomatik pada anak usia muda.
Nyeri punggung bawah yang kronis pada remaja dan dewasa.
Eksaserbasi oleh aktivitas yang keras.
Radikulopati dan sindrom kauda ekuina pada spondilosis dengan spondilolistesis
derajat tinggi.
Perjalanan Penyakit
Sedikit kemajuan pada bidang horizontal sakrum.
o Sudut lumbosakral > atau = 1000
Kemajuan bagian yang sakit pada bidang vertebra sakrum.
o Sudut lumbosakral < 1000
Kemajuan dari grade 1
o Subluksasi korpus vertebra superior dari ¼ korpus vertebra.
Grade 2
o Subluksasi setengah korpus vertebra.
Grade 3
o Subluksasi ¾ korpus vertebra.
Grade 4
o Subluksasi seluruh korpus vertebra.
Tata Laksana
Konservatif pada pasien grade 1 dan 2 spondilolistesis
o Brace punggung
o Modifikasi aktivitas
Pembedahan pada pasien dengan gejala pada derajat berapapun.
o Traksi bertahap pada hiperekstensi
o Immobilisasi
Fakta Kunci
Sinonim : hiperostosis tulang idiopatik yang difus (DISH), osifikasi ligamen
longitudinal posterior (OPLL, “Japanese Disease”), osifikasi ligamentum flavum
(OLF).
Definisi : osifikasi ligamen vertebra; tampakan dan gejala klinis bergantung pada
ligamen yang abnormal.
Penampakan gambaran klasik : penebalan stuktur ligamen, osifikasi pada CT, dan
hipointens atau hiperintens pada gambaran MRI bergantung jumlah dan komposisi
dari elemen sumsum.
Bisa mengenai ligamen vertebra manapun, namun sering pada :
o Ligamen longitudinal anterior (ALL) – DISH
o Ligamen longitudinal posterior (PLL) – OPLL
o Ligamentum flavum (LF) – OLF
Temuan Gambar
Gambaran Umum
OPLL sering pada vertebra servikalis dan torakal.
DISH pertama muncul pada vertebra torakal lalu servikal dan lumbal.
Diffensial Diagnosis
Spondilosis
Jarang menyerang 4 atau lebih vertebra yang berdekatan
Menahan sekitar interspace
Lebih banyak facet dan diskus yang mengalami perubahan degeneratif daripada
DISH dan OPLL
Tidak ada “T-shaped”
Meningioma atau Hernia Kalsifikasi Diskus
Meningioma seringkalo enhance: cari ekor dura dan batas halus.
Kurangnya karakteristik “T-Shaped” pada OPLL
Patologi
Umum
Ulasan Umum DISH, OPLL sering, OLF jarang.
Etiopatogenesis
o DISH – respon berlebihan terhadap stimulus pembentukan tulang baru.
o OPLL – belum diketahui; tapi diduga karena agen infeksius, penyakit
autoimun, trauma dan diabetes melitus.
Epidemiologi
o DISH
Laki-laki > wanita (2:1); usia pertengahan dan dewasa.
Berhubungan dengan diabetes, konsumsi alkohol, kekurangan
konsumsi kalsium, karoten, vitamin A C dan E.
o OPLL
2% prevalensi di Jepang; sporadik.
Laki-laki ? wanita (2:1); sering didiagnosa pada usia 50-60 tahun.
Gambaran Patologi Bedah
DISH tidak membuat stenosis
o Osteofit anterior mungkin menggantikan esofagus sehingga menyebabkan
disfagia atau penurunan mobilitas spinal
o Predisposisi pada anterior kanan vertebra torakal.
Masalah Klinis
Presentasi
DISH – penemuan insidental, kekakuan spinal atau disfagia
OPLL – penemuan insidental atau myelopati
OLF – observasi insedental, mungkin menghasilkan kompresi spinal kord torakal
bagian dorsal.
Tata Laksana
DISH – reseksi osteofit jika ada gejala
OPLL, OLF – dekompresi posterior (laminektomi atau laminoplasti)
Prognosis
DISH biasanya ditemukan secara insidental dan jarang menyebabkan morbiditas dan
mortalitas.
22% OPLL berkembang menajdi paresis spastik yang progrsif sampai paralisis.
Fakta Kunci
Sinonim : spondilosis
Definisi
o Pembatasan kanalis spinalis dan foramen neural pada vertebra servikalis
o Pembatasan tambahan ceruk lateral pada vertebra lumbalis
o Perubahan degeneratif sekunder hingga multifaktorial
Penampakan Gambaran Klasik
o Terhapusnya seluruh ruang subaraknoid pada level diskus vertebra servikal.
“Washborad spine”
o Gambaran “Trefoil” pada kanal vertebra lumablis pada gambaran aksial.
o Lenyapnya lemak perineural pada foramen neural lumbalis pada
penampang sagital.
o Pembatasan ceruk lateral lumbal pada penampang aksial.
Fakta Kunci lainnya
o Pedikel pendek secara kongenital sering berkontribusi pada acquired spinal
stenosis
o Derajat stenosis spinal mungkin tidak berkorelasi dengan gejala.
o Sering pada servikal bawah dan vertebra lumbalis yang sering mobile.
o MRI setara dengan CT untuk diagnosis stenosis vertebra spinalis tapi
menyediakan informasi tambahan untuk spinal kord.
Temuan Gambar
Gambaran Umum
Petunjuk gambaran terbaik
o Terhapusnya seluruh cairan serebrospinal pada diskus vertebra servikalis
yang terkena.
o Diameter sagital kanalis lumbalis kurang dari 1,2cm
Temuan Myelogram CT
Penyempitan kanalis centralis dan foramen neural pada vertebra servikalis
Penyempitan tambahan ceruk lateral pada vertebra lumbalis
Berbagai derajat tumbukan korda dan akar saraf.
Temuan MR
Vertebra Lumbalis
o Tampakan jam pasir pada kanalis sentralis penampang sagital T2WI
o Hilangnya lemak perineural pada foramen meural penampang sagital
o Penyakt diskus degeneratif dengan berbagai derajat herniasi
o Osteofit endplate vertebra
o Pemanjangan dan kelebihan akar saraf diatas dan bawah level stenosis
o Tampakan “Trefoil” pada kanalis spinalis penampang aksial
o Penyempitan ceruk lateral pada penampang aksial
o Penebalan ligamentum flavum
o Hipertrofi sendi facet
o Peningkatan jumlah serabut saraf
o Pedikel pendek
Vertebra Servikalis
o Komplek osteofit-diskus menonjol ke kanalis.
o Hilangnya ruang subaraknoid pada level diskus
o Berbagai derajat kompesi korda
o Hiperintensitas intramedular T2 menunjukkan myelomalacia, demyelinasi,
atau edema
Mungkin meningkat setelah gadolinium
Differensial Diagnosis
Osifikasi ligamen longitudinal posterior
Salah satu penyebab stenosis vertebra sevikalis
Pita tebal pada hipointensitas sepanjang batas vertebral posterior
Hiperintensitas sentral dengan pita menunjukkan sumsum lemak
Perdarah Epidural
Berbagai intensitas sinyal bergantung pada hemoglobin
Gejala akut
Patologi
Umum
Ulasan umum penyakit degenratif terkait usia
Etiopatogenesis
o Perubahan degeneratif termasuk diskus, endplate vertebra, sendi
uncovertebral (servikalis), sendi facet, dan ligamentum flavum.
o Sering tampak pedikel pendek karena kongenital
Epidemiologi
o Dekade kelima atau setelahnya, lebih sering pada laki-laki
Masalah klinis
Presentasi
Stenosis lumbalis
o Nyeri punggung bawah kronis
o Nyeri kedua ekstremitas bawah, parestesia, dan lemah
o Eksaserbasi karena berdiri atau berjalan lama
o Membaik dengan jongkok atau duduk
Spondilosis servikalis
o Nyeri leher kronik yang sampai ke oksiput dan ektremitas atas
o Mati rasa pada ekstremitas atas
o Paraparesis spastik
Perjalanan penyakit
Deficit neurologis progresif
Tata laksana
Vertebra lumbalis
o Analgesik
o Pembedahan dekompresi dengan laminektomi dan fusi
Vertebra servikalis
o Analgesik
o Imobilisasi dengan collar dan traksi
o Bergantung pada tempat kompresi
Anterior korpektomi atau artrodesis korpus dalam
Dekompresi posterior dengan laminektomi atau laminaplasti dengan
atau tanpa foraminotomi
Prognosis
Hasil baik jika di diobati sedini mungkin
Keparahan dan durasi defisit neurologi preoperasi memperkirakan derajat penyembuhan
neurologi
Fakta Kunci
Sinonim : RA
Definisi : Inflamasi athtritis yang belum diketahui penyebabnya yang memproduksi
osteopenia, erosi, tetapi perubahan produktif yang minimal
Gambaran penampakan klasik: Pasien osteopenia dengan C1/2 subluksasi dan
penumpukan erosi
Simetri artritis terutama mempengaruhi appendicular skeleton
Kecenderungan pada axial skeleton
Pengecualian pada vertebra cervical dimana klinis sangat penting
Manifestasi primer ditemukan pada tangan, kaki, lutut, panggul, vertebra cervical, bahu,
dan siku (frekuensinya sedikit)
Temuan Gambaran
Ciri Umum
Petunjuk gambaran yang baik : Pasien Osteopenia dengan C1/2 subluksasi
Karakteristik gambaran
- Pelebaran interval atlanto-dentate (antara cincin anterior C1 dan dens)
- Erosi odontoid
Diagnosis Banding
Seronegative Spondyloarthropathy
Psoriatic artritis, Reiter’s disease, ankylosing spondylitis
Patologi
Umum
Komentar secara umum
- Faktor RF kadang negative awalnya
Akhirnya positif pada >95% pasien RA
- Inflamasi poliartikular synovial dan kerusakan articular
Etiologi-Patogenesis
Atritis dengan etiologi yang belum diketahui
Epidemiologi
- Pada orang muda-umur pertengahan
- Ratio F:M = 2-3:1
- Vertebra cervical yang terlibat terdapat pada sekitar 50% dari pasien yang menderita.
Vertebra thorakalis dan lumbalis jarang terlibat secara signifikan.
Patologi yang tampak-Ciri Pembedahan
Temuan atlanto-axial adalah manifestasi paling umum dari RA pada vertebra cervikalis
- Kelemahan ligamentum tranversalmemungkinkan subluksasi dari cincin anterior C1
relatif terhadap dens
- Pannus dapat menyebabkan kompresi dari cord
Masalah Klinik
Presentasi
Gejala kronik atau episodik
- Kekakuan pada pagi hari
- Nyeri
Fakta Kunci
Definisi : inflamasi artritis dengan RF (factor rheumatoid) negative
Gambaran penampakan klasik : Sakroilitis, perubahan produktif osseous dari axial
skeleton, dan campuran produktif/erosive artritis dari sendi proximal
Ankylosing spondylitis (AS), atritis reaktif (biasa disebut Reiter’s disease), atritis
psoriatic
Pasien yang menderita sering HLA-B27 haplotype positif
- 95% AS, 80% Reiter’s, 50% pasien psoriatic positif
- 6-8% dari populasi normal adalah HLA-B27 positif
Temuan Gambaran
Ciri Umum
Petunjuk yang baik pada gambaran : Erosi sendi S1 dan ankyloses
Di beberapa kasus mungkin dapat secara spesifik mendiagnosis tipe atritis
- Ankylosing spondylitis
Syndesmofit thoracolumbar (“bamboo spine”) bersebelahan, umumnya penyakit
sendi S1 yang simetris
- Artritis reaktif dan artritis psoriatic
Osteofit lateral yang tebalnya asimetris, dengan diselingi segmen yang hilang, dan
penyakit sendi S1 yang asimetris (terutama pada awal penyakit)
Temuan pada CT
Densitas tulang normal
Kifosis pada torakal, erosi sendi S1 (awal) atau ankyloses (akhir), enthesopathy
Diagnosis Banding
Atritis Rheumatoid
Kombinasi dari penyakit produktif dan erosif membedakan dari RA dengan bantuan
seronegative spondyloarthropathy
AS yang berlanjut kadang menunjukkan osteopenia, tetapi ankyloses akan membedakan
keduanya
Patologi
Umum
RF negative, kenaikan ESR
- AS
1. Axial skeleton dan pembesaran sendi proximal
2. ALL/PLL/annulus fibrosus ossifikasi memproduksi syndesmofit
- Artritis Reaktif
1. Penebalan asimetris osteofit trorakolumbal lateralis (kalsifikasi jaringan lunak
periarticular yang bergabung dengan vertebral ) dengan segment yang
terlewatkan
2. Erosif arthropathy dengan periostitis biasanya terlihat pertama pada kaki
Masalah Klinik
Presentasi
AS – onset berbahaya yaitu nyeri punggung kaku, Sendi S1 terlibat pertama
Mungkin berkembang pada sindroma cauda equine, dengan perbaikan dari kanal
lumbalis (lihat dural ectasia)
Reaktif –trias klasik dari urethritis/cervicitis, konjungtivitis, artritis
Nyeri punggung dan tumit, umumnya balanitis
Psoriatik – Awal dominan atritis ekstremitas atas dengan konteks pasien dengan
psoriasis
Pada 10% atritis didahului perubahan kulit
Fakta Kunci
Definisi : Ekstruksi isi disk dalam foramen neural
Gambaran penampakan klasik : Massa jaringan lunak diperpanjang dari induk disk,
menyebabkan lemak perineural ke foramen neural
Fakta yang lain :
- >10% dari disk terjadi herniasi
- Biasanya berbagai gejala dibandingkan pada herniasi disk yang lain
Iritasi dan atau pengeluaran dari akhiran serabut saraf di batas sempit dari foramen
neural
- Paling utama pada L3-4 dan L4-5
- Cirinya penampakan “Mushroom” dari sentral atau ekstruksi subarticular disk tidak
tampak
Dibatasi oleh foramen neural
- Tidak mungkin dideteksi dengan myelography
- Lokasi herniasi disk
1. Konsensus 2001 ASNR, ASSR, dan NASS mengumumkan pada terminal disk
lumbalis
2. Sentral, sentral ipsilateral, subarticular, foraminal, ekstra foraminal (atau lateral
jauh) pada gambaran axial
3. Diskal, infrapedikular, suprapedikular, atau pedikular pada gamabaran sagittal
Temuan Gambaran
Ciri Umum
Kunci gambaran yang baik
Diagnosis Banding
Schwannoma
Pembesaran foramen neural karena penyembuhan yang kronik
Tampakan “Dumbbell” pada gambaran axial
Difus postcontras enhancement
Kecuali jika terdapat nekrosis
Spinal Nerve Root Diverticulum
Intensitas cairan serebrospinal pada semua sekuen
Tidak ada enhancement
Opasifikasi pada CT myelography
Large Facet Osteophyte
Hipointensitas pada T1WI dan T2WI
Berdekatan dengan sisi sendi
Densitas osseous pada CT
Masalah Klinik
Presentasi
Gejala radicular
- Nyeri pada distribusi dermatologi
- Kelemahan otot
- Serabut saraf L3 terpengaruh pada level L3-4
- Serabut saraf L4 terpengaruh pada level L4-5
Natural History
Mungkin stabil atau terselesaikan secara spontan
Terapi
Istirahat dan medikamentosa analgesic
Tidak atau terdapat kelemahan minimal neurologis
Dissektomi jika terapi konservatif gagal dan terdapat deficit neurologis
Prognosis : Hasil baik
Fakta Kunci
Sinonim : Pott’s disease
Definisi : infeksi tuberkulosis pada vertebra
Penampakan gambaran klasik
o Deformitas gibus vertebra pada spondilitis TB lanjut
o Osteomyelitis pada multipel korpus vertebra yang berdekatan
o Diskus yang kolaps
o Abses paraspinal yang menyebabkan destruksi vertebra dan gejala klinik
Fakta kunci lainnya
o Peningkatan insidensi TB pada 2 dekade terakhir
o Spondilitis TB terjadi pada <1% pasien TB
o Biasanya terjadi bersamaan dnegan TB pulmo 10%
Temuan Gambar
Gambaran umum
Petunjuk gambaran terbaik : abses psoas dengan kalsifikasi
Temuan CT
Destruksi tulang dimulai pada bagian anterior vertebra
Keterlibatan kosta pada kasus lanjut
Sequestra
Kalsifikasi abses paravertebra
Temuan MR
Hipointens osteomyelitis vertebra pada T1WI dan hiperintens pada T1WI atau STIR
Isolasi dari korpus vertebra atau elemen posterior mungkin terjadi
Diskus intervertebral normal atau kolaps dengan hiperintensitas T2
Abses intraoseus dan paravertebral lebih baik dilihat dengan gadolinium intravena
Temua Foto Polos
Tidak nampak hingga beberapa minggu setelah infeksi
Sklerosis vertebra difus dan destruksi
Hilangnya jarak antar diskus
Peleburan semua sisi jarak diskus pada stase lanjut
Deformitas spinal
Rekomendasi pencitraan
Diagnosis Banding
Fungal Spondylitis
Keterlibatan vertebra focal daripada difus dengan struktur vertebra utuh
Tidak ada keterlibatan elemen posterior
Melibatkan multiple sites
Kolaps ruang disk dengan gas disk lebih dominan
Umumnya ekstensi epidural tetapi tidak melibatkan paraspinal
Spinal Metastasis
Sulit untuk dibedakan dari isolasi tuberculosis atau osteomyelitis vertebra karena jamur
Khasnya epidural berkurang dan abses paraspinal
Ruang disk utuh
Diagnosis jaringan mungkin wajib
Patologi
Umum
Etiologi-Patogenesis
- Inokulum awal pada corpus vertebra anterior dengan penyebaran ke corpus vertebra
yang (tidak) berdekatan dibawah ligament longitudinal
- Longgarnya disk intervertebralis dianggap karena kurangnya enzim proteolitik
- Penyebaran secara hematogen, paraspinal, atau subaraknoid dari penyakit selalu
terjadi
Epidemiologi
30-40 tahun
Ciri Mikroskopis
Glanulomas Kaseosa
BTA
Masalah Klinik
Presentasi
Nyeri punggung kronik
Kata Kunci
Sinonim: diskitis dan osteomielitis vertebra
Definisi: infeksi badan vertebra dan penghubung diskus
Tampilan gambaran klasik
1. Penyempitan jarak diskus dengan T2 hiperintensitas
2. Perubahan sumsum tulang,hipointensitas pada T1W1 dan hiperintensitas pada
T2W1, yang berdekatan dengan badan vertebra
3. Erosi lempeng akhir
Kata kunci lain
1. Predileksi pada spinal lumbal bawah
2. MRI merupakan pilihan modalitas pencitraan
3. Foto polos negatif hingga 2-8 minggu setelah onset gejala
Temuan Pencitraan
Gambaran umum
Tanda pencitraan terbaik
1. Hipointensitas sumsum vertebra T1 dengan penentuan kehilangan lempeng terakhir
pada kedua sisi diskus
2. Hiperintensitas diskus T2
Diagnosis Banding
Degenerasi spondilosis
1. Kemiripan secara umum
2. Tingkat sedimentasi eritrosit normal dan/atau C reaktif protein sangan menolong
3. Desikasi diskus biasanya terlihat
Patologi
Secara umum
1. Etiologi- patogenesis
Stafilokokus aureus adalah patogen yang paling sering
Bakterimia dari sumber primer ekstraspinal
a. Rute infeksi paling sering
b. Vaskularisasi tulang subkonral yang berdekatan pada permukaan primer
lempeng terakhir
c. Infeksi sekunder dari diskus intravertebra dan yang berdekatan dengan
badan vertebra
Rute infeksi lain
a. Inokulasi langsung dari trauma tajam, intervensi bedah, atau prosedur
diagnostik
b. Perluasan dari infeksi yang berdekatan dengan jaringan lunak paraspinal
2. Epidemiologi
Insidensi terbanyak pada dekade keenam dan ketujuh
Kata Kunci
Sinonim: arthritis sendi facet
Definisi: infeksi hematogen sendi facet
Tampilan gambaran klasik: peninggian sendi facet dengan plegmon atau abses
paraspinal atau epidural
Kata kunci lain
- 4% infeksi spondilitis pada satu bagian jarang
- Paling sering (97%) pada spinal lumbal
- 25% kasus komplikasi karena abses epidural
- Tingkat sedimentasi eritrosit dan C reaktif protein selalu meningkat
- Sulit dibedakan dari klinis spondilodiskitis
- Foto polos mungkin negatif hingga 2-8 minggu setelah onset infeksi
Penemuan Pencitraan
Gambaran umum
- Tanda pencitraan terbaik: hiperintensitas sendi facet unilateral T2 dengan tanda
sumsum abnormal berbatas dengan sendi
Penemuan CT
- Perluasan sedikit sendi facet dengan densitas cairan
- Perubahan tulang-tulang lisis/ sklerotik campuran
Diagnosis Banding
Artropati sendi facet
- Hipertrofi facet: biasanya dengan penggabungan hipertrofi ligamentum flavum
- Simetris bilateral: kecuali pada keadaan skoliosis
- Tidak ada tanda perubahan sumsum atau penggabungan jaringan lunak atau
akumulasi cairan
- Tingkat sedimentasi eritrosit normal dan C reaktif protein
Kista sinovial facet
- Dinding kista tipis dan baik
- Tidak ada tanda abnormlitas sumsum
Patologi
Etiologi-patogenesis
a. Stafilokokus aureus merupakan patogen penyebab tersering
b. Faktor predisposisi
- Penyalahgunaan obat intravena
- Diabetes mellitus dan penyakit medis kronik lainnya
c. Bakterimia dari sumber primer ekstraspinal
- Sesuai rute infeksi tersering
- Traktus genitourinari atau gastrointestinal, paru-paru atau sumber kulit
d. Rute infeksi lain
- Inokulasi langsung dari trauma tajam, intervensi bedah, atau prosedur
diagnostik
- Perluasan dari infeksi yang berdekatan dengan jaringan lunak paraspinal
Epidemiologi
- Dekade keenam atau lebih
- Populasi muda dengan penggunaan obat-obatan intravena
Manifestasi Klinis
Gambaran
- Nyeri punggung akut atau kronik
- Perih fokal
- Demam, tingkat sedimentasi eritrosit meningkat, C reaktif protein, dan diff
count
- Kelemahan saraf dengan ekstensi ekstra fecet dan keterlibatan epidural
(radikulopati, paraparesis, gangguan sensorik, disfungsi sfingter)
Riwayat umum
- Destruksi tulang-tulang dan perburukan persarafan secara progresif
- Sepsis dan kematian
Kata Kunci
Definisi: infeksi ekstradural spinal dengan bentukan abses
Tampilan gambaran klasik: peninkatan akumulasi epidural perifer
Kata kunci lain
a. Diagnosis awal dan terapi lebih awal menentukan prognosis
b. Peningkatan kontras MRI adalah modalitas pilihan pencitraan
c. Perkumpulan tersering dengan osteomielitis vertebra
Penemuan Pencitraan
Gambaran umum
- Tanda pencitraan terbaik: penemuan diskitis dan osteomielitis vertebra dengan
peningkatan berbatas plegmon epidural atau peningkatan akumulasi cairan
perifer
Diagnosis Banding
Metastasis Epidural
- Keterlibatan lesi yang berdekatan dekat dengan badan vertebra
- Perluasan yang berkaitan dengan badan vertebra
- Pada beberapa kasus pada keluangan kolumna spinal
- Peningkatan difus
Hematom epidural
- Isointens sampai hipointens pada T2W1
- Tidak ada peningkatan pascagadolinium
Diekstrusi diskus
- Degenerasi, penggabungan penonjolan induk diskus
- Gambaran fokal, menyinggung induk diskus
- Sering isointens pada T2W1
Epidemiologi
- 0,2-2 kasus per 10.000
- Insiden tertinggi pada dekade keenam dan ketujuh
Gambaran mikroskopis: leukosit, mikroorganisme, debris selular, dan jaringan berganulasi
Manifestasi Klinis
Gambaran
- Nyeri atau perih spinal akut atau subakut
- Demam
- Kelemahan dan parastesi
- Kehilangan kontrol usus dan kandung kemih
Riwayat umum