Anda di halaman 1dari 58

SCHMORLS NODE

(Nodus Schmorls)

Sagittal T1W1 (A) dan T2W1 (B) menunjukkan bagian diskus mengalami herniasi
menembus inferior endplate L1 ke korpus vertebra. Edema lebih jelas terlihat di T1W1 (A)
yang tampak sebagai hipointensitas sumsum tulang belakang.
Fakta Kunci

Sinonim: herniasi diskus intravertebral


Definisi : nodus tulang kartilago pada korpus vertebra (vertebral body/VB) yang
menunjukkan adanya ekstensi diskus secara vertikal melalui area endplate korpus

vertebra yang lemah.


Gambaran pencitraan klasik: contour defect pada endplate, menyebar dari diskus space
menuju korpus spongiosa vertebra dengan batas tulang padat (well-corticated)pada

foto polos.
Biasanya ditemukan secara insidental
Sangat jarang simptomatis

Gambaran pada Pencitraan


Referat Radiologi

Page 1

Gambaran Umum

Petunjuk terbaik : invaginasi fokal dari endplate oleh komponen diskus dikelilingi oleh
tulang padat yang normal.

Gambaran pada CT

CT axial menunjukkan defek jaringan lunak yang berbatas tegas dan bergerigi, yang
dikelilingi oleh tulang spongiosa korpus vertebra dengan tepi sklerotik yang

berhubungan dengan diskus space vertebra sekitarnya.


Nodus schmorl bisa mengalami kalsifikasi.

Gambaran pada MR

T1W1 menunjukkan komponen diskus mendesak ke sumsum yang normal, pada kasus
akut dapat menunjukkan gambaran daerah hipointens yang merupakan edema pada

sumsum.
Intensitas signal T2 dari diskus intravertebral sama dengan interspace parent, daerah

edem pada kasus akut dapat menunjukkan perluasan yang nyata.


Pada fase sub-akut terjadi periferal contrast enhancement, sedangkan pada fase akut
terjadi diffuse marrow enhancement.

Gambaran pada Modalitas Lain

Pada nuclear imaging dapat menunjukkan uptake technetium

Rekomendasi Pencitraan

Menganalisa hubungan kontiguitas dengan parent disc pada semua sequences.

Sagittal post-gadolinum T1W1 dengan saturasi lemak menunjukkan enhancement marrow


yang difuse mengelilingi schmorls node
Diagnosis Banding
Referat Radiologi

Page 2

Fraktur Kompresi Akut

Fraktur kompresi akut dapat menujukkan edema difus seperti schmorls node, juga
dapat menjadi faktor predisposisi dari terbentuknya schmorls node di kemudian hari.
Pada fraktur kompresi akut terdapat sedikit nodul diskus yang mendesak sumsum
abnormal.

Metastasis Fokal

Dapat sulit dibedakan dari schmorls node apabila terisolasi.


Tidak menunjukkan hubungan kontiguitas dengan parent disc atau intensitas sinyalnya.

Patologi
Gambaran umum
Schmorls node merupakan diskus dengan jaringan kartilago dengan perubahan degeneratif
atau peradangan, diikuti dengan respons sklerotik dari tulang trabekula yang memadat dan
menebal.

Fase patologis hampir sama dengan fraktur fokal pada endplate


Ciri khas dari schmorls node adalah fraktur fokal pada endplate yang mengalami
penyembuhan

Embriologi-Anatomi

Anulus sebenarnya lebih tahan terhadap kegagalan mekanis secara biomekanika

daripada endplate pada usia muda.


Kelemahan fokal dari endplate merupakan predisposisi untuk pembentukan schmorls

node
Berhubungan dengan kelemahan endplate pada penyakit Scheuermanns

Etiologi-Patogenesis

Biasanya karena stress yang berulang akibat pengaruh gravitasi pada endplate yang

melemah
Acute axial traumatic load dapat menyebabkan pembentukan schmorls node dengan

nyeri punggung yang bersifat fokal


Osteoporosis, keganasan, dan infeksi dapat menyebabkan endplate melemah.

Epidemiologi

Dijumpai pada hampir 75% vertebra yang normal.


Biasanya endplate inferior yang terlibat.
Vertebra thorako-lumbal adalah yang paling sering terkena.

Gambaran Klinis
Referat Radiologi

Page 3

Penemuan

Ditemukan secara tidak sengaja


Nyeri punggung bawah apabila diinduksi dengan trauma

Perjalanan penyakit

Self-limited (sembuh sendiri)

Penatalaksanan

Observasional, dengan manajemen nyeri pada kasus yang simptomatis

Prognosis

Baik, kecuali terjadi osteoporosis sistemis sehingga menyebabkan fraktur kompresi


yang rekuren

Referat Radiologi

Page 4

DISC BULGE
(PENONJOLAN DISKUS)

Ilustrasi aksial menunjukkan annulus yang menonjol secara difus, memipihkan thecal sac.
Fakta Kunci

Definisi : ekstensi (perluasan) keseluruhan komponen diskus melewati batas dari

cincin apofises vertebra.


Gambaran pencitraan klasik : perluasan secara circumferential diskus melewati tepi

dari vertebral endplate.


>50% dari lingkar diskus.
Ekstensi dengan radius yang pendek (biasanya <3mm)
Sering berhubungan dengan penyakit degeneratif pada diskus.
Sebab lain: osteoporosis, skoliosis (penonjolan lateral

spondilolisthesis (penonjolan pada posterior), ligamentous laxity.


Mungkin variasi normal (biasanya pada L5-S1)

yang

asimetris),

Gambaran pada Pencitraan


Gambaran Umum

Petunjuk terbaik : ekstensi (perluasan) secara radial menuju kearah luar dari anulus
fibrosus.

Gambaran pada CT

Pembesaran lingkar diskus pada pencitraan axial.


Perubahan degeneratif

Referat Radiologi

Page 5

Osteophyte endplate anterior dan lateral (mungkin pada proses penuaan yang

normal)
Endplate subkondral sclerosis
Gas di dalam diskus
Kalsifikasi intra-diskus
Disc space loss pada sagittal reformation

Sagittal T2W1 dari vertebra lumbal, pada pasien pertama (A) menunjukkan multilevel
disc desiccation dan disc height loss. Penonjolan diskus muncul mulai dari L2-3 sampai
L4-5, dengan protusi diskus pada L5-S1. Pada pasien lain (B), penonjolan diskus terlihat
pada level yang sama, juga terdapat central stenosis yang nyata pada L2-3 dan L3-4.
Gambaran pada MR

Penonjolan simetris ke arah luar pada diskus.


Perubahan degeneratif melibatkan diskus dan endplates.
Disebut juga sebagai osteokondrosis intravertebral.
Hipointensitas difus pada T2 di dalam diskus
Awalnya tampak hipointens horizontal yang linier
Menunjukkan terjadinya fibrosis
Hipointens ringan lebih berkaitan dengan proses penuaan yang normal
Diskus kehilangan tingginya (disc height loss)
Robekan anulus (annular tear)
Gas intra-disc yang hipointense pada T1W1 dan T2W1.
Sumsum fibrovaskular pada korpus vertebra yang berdekatan.
Dapat enhance setelah administrasi gadolinium iv
Osteofit pada endplate

Referat Radiologi

Page 6

Perubahan yang berkaitan lainnya


Artropati facet
Spondilolisthesis degeneratif
Hipertrofi ligamentum flavum
Kanalis sentralis dan neural foraminal yang bervariasi, serta lateral recess
narrowing.

Penemuan diskografi

Ekstensi kontras dari tengah titik injeksi melalui defek anular.


Provokasi nyeri menyebabkan sugesti diskus simptomatis.

Diagnosis Banding
Protusi diskus

Bersifat lokal, <50% lingkar diskus.


Diameter herniasi diskus < diameter dasar

Patologi
Gambaran umum

Perubahan pada diskus intervertebralis berkaitan dengan proses penuaan yang normal

atau degenerasi diskus masih kontroversial.


Tidak dapat membedakan kedua proses tersebut pada pencitraan.

Genetik

Kelemahan kolagen kongenital merupakan predisposisi penyakit diskus degeneratif


(peningkatan insidensi spondilosis pada marfans syndrome)

Embriologi-Anatomi

Bagian tengah; nucleus pulposus


Material gelatin dengan kandungan air yang tinggi dan rendah serabut kolagen.
Bagian perifer; anulus fibrosus
Terbentuk dari fibrokartilago, didalam serabut kolagen pada concentric lamellae.
Peripheral attachment pada ligamen longitudinal.

Etiologi-Patogenesis

Seiring penuaan, kandungan air pada nukleus pulposus berkurang.


Proteoglikan digantikan oleh fibrokartilago dan fibrosis.
Lamellar separation atau concentric tear in annulus fibrosus.
Mikro trauma yang berulang dapat menyebabkan defek anular attachment pada

endplate. (transverse tear).


Perubahan morfologis yang nyata pada diskus.
Disc height loss dan penonjolan juga merupakan sekuele dari discectomy.

Referat Radiologi

Page 7

Epidemiologi

Prevalensi tinggi, >50% dari dewasa yang asimtomatis.


Meningkat seiring bertambahnya usia.
Meningkatkan resiko low back pain, meskipun beberapa diantaranya adalah
asimptomatis.

Gambaran Klinis
Penemuan

Low back pain (nyeri punggung bawah), penonjolan dapat insidental dan tidak

kausatif.
Sciatica.
Neurogenic claudication.

Perjalanan penyakit

Gejala berkurang atau stabil dengan perwatan konservatif


Beberapa mengalami defisit neurolgis dan nyeri yang bersifat kronik dan progresif.

Penatalaksanan

Bed rest
Analgesik
Dekompresi bedah pada kasus stenosis spinal yang parah

Prognosis

Baik.
Sebagian kecil mungkin mengalami multifactorial failed back syndrome setelah
pembedahan.

Referat Radiologi

Page 8

ANULAR TEAR
(ROBEKAN ANULUS)

Sagittal T2W1 (A) pada vertebra lumbalis menunjukkan robekan anulus multilevel pada
L3-4, L4-5. Axial T2W1 pada L3-4 (B) dan L4-5 (C) mengkonfirmasi central anular tears.
Fakta Kunci

Sinonim : anular fissure, anular defect.


Definisi : disrupsi (putusnya) dari serat fiber konsentris (melingkar) yang terdiri dari
anulus fibrosus.
Gambaran pencitraan klasik:
- Daerah intensitas tinggi yang bersifat dalam pada anulus pada T2W1
- Enhancement kontras pada T1W1
Saraf yang menginervasi anulus mungkin sebagai sumber nyeri ketika terjadi robekan
- Sebagian besar robekan anulus adalah asimptomatis.
- Recurent meningeal nerve dan ventral ramus dari somatic spinal nerve adalah
-

sumber inervasi.
Robekan anular memungkinkan produk inflamasi bocor dari nucleus.

Gambaran pada Pencitraan


Gambaran Umum

Referat Radiologi

Page 9

Petunjuk terbaik : fokus signal yang abnormal pada batas diskus pada saat pemeriksaan

MRI.
Biasanya terlihat bersamaan dengan diskus yang mengalami proses degeneratif

Gambaran pada MR
T1W1: contrast enhancing nidus pada batas diskus
T2W1: high signal zone pada tepi ujung diskus
Gambaran pada modalitas pencitraan lainnya

Diskografi menunjukkan kebocoran kontras dari tengah titik injeksi melalui anulus
Provokasi nyeri menyebabkan sugesti diskus simptomatis.
CECT dapat menunjukkan enhancement batas diskus

Rekomendasi Pencitraan

Saggital heavily T2W1 dengan irisan tipis


Contrast-enhanced T1W1

Sagittal T2W1 pada pasien lain dengan saturasi lemak pada vertebra lumbal menujukkan
robekan anulus setinggi L4-5 dan protrusi diskus setinggi L5-S1
Diagnosis Banding
Discitis

Referat Radiologi

Page 10

Perubahan signal yang difus pada diskus


Enhancement pada sepanjang diskus atau endplate yang paralel
Sumsum abnormal bersebelahan dengan interspace
Dapat ditemukan juga abses epidural

Patologi
Gambaran umum

Anulus terdiri dari lapisan kolagen yang padat, konsentris dan teratur
- Terorientasi vertikal
- Menempel ke tulang rawan hialin pada bingkai endplate
- Mengandung pembuluh darah kecil di tepi luar lateral (menghilang dengan
-

pertambahan usia)
Dengan proses penuaan, anulus bagian dalam meluas mendesak nucleus

Genetik

Ada predisposisi genetik pada penyakit yang menyebabkan kelemahan kolagen


Defek anular berkaitan dengan kondisi familial tertentu seperti Scheuermans
syndrome

Etiologi-Patogenesis

Dengan penuaan, anulus menunjukkan penebalan lamela yang bersifat fokal


Stres yang berulang pada pergerakan vertebra akan menghasilkan pemisahan lamela

(concentric tear)
Mikro trauma menghasilkan defek pada tempat menempelnya anulus pada bingkai/tepi

endplate (transverse tear)


Kombinasi dari beberapa faktor termasuk hilangnya pembuluh darah penyuplai nutrisi
dapat menyebabkan disrupsi lamelar dari dalam ke tepi luar (radial fissure or radial
tear)

Epidemiologi

Prevalensi robekan anulus tinggi pada autopsi (meningkat seiring penuaan)


Berhubungan langsung dengan degenerasi diskus
Diskografi menunjukkan adanya robekan anulus pada hampir 80% dari diskus yang

mengalami degenerasi
MRI menunjukkan robekan anulus pada individu yang asimptomatis (beberapa
robekan hanya terlihat pada CE T1W1)

Patologi Anatomi, gambaran makros

Pemisahan struktur lamela pada concentric tears


Robekan serat secara transversal pada bingkai atau radial fissures

Gambaran mikros
Referat Radiologi

Page 11

Jaringan granulasi dengan mikrovaskuler yang menginvasi robekan (sumber


ehnacemenet)

Kriteria staging

Concentric tears adalah variasi usia


Rim tears dan radial tears dapat mempunyai konsekuensi klinis pada beberapa kasus

Gambaran Klinis
Penemuan

Sebagian besar robekan ditemukan secara tidak sengaja


Nyeri punggung kronik atau sciatica pada kasus akar saraf tidak rusak secara mekanis

(peranan robekan anulus masih kontroversial)


Diskografi dirasa bisa dijadikan sebagai tes provokatif (memishkan simptomatic tears /
internal disc disruption syndrome / IDD dari yang tidak simptomatis; apabila nyeri

tipikal muncul)
Tidak ada penelitian double-blind prospectif yang ada untuk membuktikan teori IDD

Perjalanan penyakit

Sebagian besar asimptomatis atau self-limited


Beberapa merupakan penyebab nyeri punggung kronik atau ciatica

Penatalaksanan

Meredakan gejala dengan NSAID


Pasien dengan nyeri kronik dapat menjalani fusion sebagai pilihan terakhir

Prognosis

Baik pada hampir semua kasus yang simptomatis


Hampir sepertiga dari penderita nyeri kronik menunjukkan perbaikan gejala dengan
terapi apapun

Referat Radiologi

Page 12

HERNIASI DISKUS

Kata kunci :
Sinonim

: HNP (Hernia Nucleus Pulposus), penonjolan sendi

Definisi

: Daerah (< 50% dari pinggiran sendi) mengalami pergeseran


bahan sendi melebihi tepi cincin vertebra yang menonjol.

Gambaran

: fokus bahan sendi yang mengalami perluasan ke kanal tulang

belakang.
Berdasarkan morfologi dibedakan menjadi :

Penonjolan
Nyeri punggung dengan dasar yang luas contohnya pada sendi orang tua
Diameter terbesar pada nyeri punggung di beberapa bidang < jarak diantara
tepi dasar pada bidang yang sama
Focus : < 25% pada lingkaran sendi
Dasar : > 25%, tetapi <50% pada lingkaran sendi
Penekanan
Nyeri punggung terbatas atau tidak dasar contohnya pada sendi orang tua
Diameter terbesar pada nyeri punggung di beberapa bidang > jarak diantara

tepi dasar pada bidang yang sama


Sequester : penekanan sendi tanpa kontinuitas pada sendi orang tua
Pindah : bahan sendi mengalami per pindahan dari tempat penonjolan,

kontinuitas yang tak usah diperhatikan.


Sekitar 90 % penonjolan pada sendi lumbal terjadi pada L 4 / L 5 atau L5/.S1

Referat Radiologi

Page 13

Tulang belakang leher, 60% sampai 75% terjadi pada C6 / C7 dan 20% sampai 30% pada
C5 / C6
Temuan Pencitraan
Gambaran Umum
Petunjuk foto terbaik: massa kecil pada kanal tulang belakang, berdekatan dengan sendi.
Temuan CT
Jaringan lunak kepadatan sendi sampai mengenai tulang belakang.
Temuan MR
Nyeri Punggung
o Isointense pada sendi orang tua di TWI
o Isointense ke hyperitense di T2WI
Dapat dibedakan dari CSF (Cerebrospinal fluid/ sejenis cairan tubuh
yang menempati ruangan sub arachnoid dan sistem ventikuler yang
menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang
o Meninggikan perifer setelah intravena
Peningkatan penyebaran yang luas mungkin memberikan gambaran
yang tertuda (> 30 menit setelah disuntik)
Bekas luka pada jaringan meningkat dengan cepat dan homogen
o Pengambilan gambar terbaik secara sagital untuk membedakan penekanan
dan penonjolan
Jamur memberikan gambaran pada penekanan sendi karena

disebabkan oleh pusat penonjolan


Variabel sejauh tubrukan saraf dan penyempitan kanal
o Akar saraf terkompresi bisa meningkat setelah gadolinium
Tingkat variabel pada degenerativ sama atau beberapa level
o Disc desiccation (sendi memberikan gambaran hitam setelah di foto
dikarenak cairan sendi berkurang) tonjolan +/-, sobekan Anula, tinggi badan
o Schmorls node
o Penggantian piringan

Temuan Myelograpy
Identifikasi pada techal sac anterior dan lengan akar saraf
Gambaran Rekomendasi
Jika pembedahan sebelumnya, menambahkan tembaga T1W1 di sagital dan axial
o Untuk membedakan bekas luka setelah operasi dari nyeri punggung yang
berulang
o Penekanan lemak bisa meningkatkan sensitivitas
Diagnosis Banding
Fibrosis Peridural
Dini dan meningkat secara homogen
Referat Radiologi

Page 14

Beberapa infiltrate
Mengelilingi thecal sac dan akar saraf
Perdarahan epidural
Lebih umum posterior
Lebih memanjang pada dimensi cranial caudal
Tanda intensitas perdarahan pada stadium subakut (Hipersensitifitas T1)
Pathology
Gambaran Umum
Secara umum
o Tersusun atas kombinasi nukleus pulposus, anulus fragmen, kartilago dan

tulang fragmen
Genetik
o Bawaan kolagen yang lemah akan menyebabkan penyakit bawaan sendi
Peningkatan insiden pada spondilisis di sindrom Marfan
Anatomi-Embriologi
o Ditengah nucleus pulposus
Bahan seperti agar-agar dengan kadar air yang tinggi dan beberapa
serat kolagen
Kadar air berkurang dengan umur, diganti dengan fibrokartilago
o Anulus Fibrosus perifer
Tersusun atas fibrokartilago, dengan serat kolagen di konsentris lapisan

tipis
Sekeliling lampiran ke ligamen longitudinal
Etiologi
o Penuaan atau kecelakaan di anulus
o Kecacatan bahan sendi yang meluas
o Tonjolan yang mungkin berisi oleh komplek anuloligamentus yang menipis
Epidemiologi
o Untuk sampai saat ini masih belum diketahui pada orang dewasa memliliki
satu atau lebih nyeri sendi lumbal pada umur 60 tahun
o Efek umur

Gejala Klinik
Keluhan
Leher/nyeri tulang belakang (bisa kebetulan), nyeri pinggul, radioculopathy
Riwayat Penyakit
Dapat sembuh sendiri atau sembuh dengan pengobatan konserfatif
Beberapa berkembang secara cepat atau penurunan fungsi saraf kronik dan nyeri
Pengobatan
Istirahat di tempat tidur dan pengobatan analgesik
o Tidak atau meminimalkan pemburukan saraf

Referat Radiologi

Page 15

Discectomy jika pengobatan konserfatif gagal atau penurunan sistem saraf mulai

muncul
Prognosis
Baik
Sebagian kecil bisa menyebabkan kegagalan Failed back syndrome setelah
operasi

Referat Radiologi

Page 16

PENEKANAN DISKUS INTERVERTEBRALIS

Kata Kunci
Sinonin
Definisi

: Penekanan diskus, HNP dengan penekanan.


: Penonjolan diartikan sebagai bahan diskus keluar menahan

tempat diskus
o Kriteria tambahan untuk penekanan diskus memerlukan diekstruksi bagian

diameter lebih besar dari pada bagian tempat diskus leher


Gambaran Klasik : Mushroom penonjolan susunan diskus intervetebralis
Kabar NASS/ASNR pernyataan kesepakatan untuk terminalogi diskus lumbal
o Tidak ada kesepakatan pernyataan yang tersedia untuk tulang leher atau
diskus thorak, tetapi beberapa terminologi penggunaan umum.

Temuan serupa
Gambaran umum
Petunjuk gambaran terbaik : batas diskus perifer mushroom luas dan dasar dari
diskus menyempit.
Temuan CT
Referat Radiologi

Page 17

Penonjolan massa jaringan lunak dari dari tempat kanal tulang vertebra
o Menghilangkan lemak epidural dan penekanan thecal sac
Sulit untuk mendeskriminasikan penonjolan dari penekanan di bidang aksial
Temuan MR
Bagian diskus relatif hiperinten
Bahan diskus Mushroom meninggalkan keluar dari tempat diskus
Karakterisktik penekanan biasanya paling jelas dibidang sagitalis
Penekanan diskus peningkatan bahan perifer di fase subakut
o Mengizinkan perbedaan dari bekas luka pembuluh darah meningkatkan
homogenitas
Temuan penunjang lainnya
Myelografi
Bahan densitas jaringan lunak menekan ke thecal sac anterior dan akar saraf
Rekomendasi gambar
T1W1 dan T2W1 di sagital dan bidang aksial
Pemberian kontras setelah pasien dioperasi untuk membedakan bekas luka dan
penonjolan diskus yang berulang.
Diagnosis Banding
Penonjolan Diskus
Jarak terbesar di beberapa bidang antara tepi bahan diskus melebihi tempat diskus
kurang dari kejauhan antara tepi dan dasar
Dasar berat badan tidak bisa melampaui berat tempat intervertebra di bidang sagital
Bekas luka jaringan setelah tindakan operasi
Pengaruh massa: sering melingkari akar saraf
Meningkatkan untuk beberapa tahun berikut setelah operasi, penonjolan diskus
yang berulang biasanya tidak
Tumor selubung saraf
Neurofibroma atau Schwannoma
Peningkatan pemberian kontras
Akan memberikan gambaran konfigurasi dumbbell
Perdarahn Epidural
Pada stadium akut terdapat ciri darah, stadium akut seperti penekanan
Patofisiologi
Umum
Patofisiologi umum
o Penekanan bisa terjadi pada kartilago, bagian tulang, bagian anulus atau

nukleus pulposus.
Etiologi-Patogenesis
o Dari definisi mengharuskan kerusakan pada anulus; penonjolan bisa hanya
lemah dan gelembung pada anulus.

Referat Radiologi

Page 18

Penonjolan diskus melalui kecacatan anular . antara garis tengah

atau parasentral.
Perluasan pada penekanan diskus setelah berfikir terdapat

penyempitan sebagai hasil terdapat gangguan.


Epidemiologi
o Penonjolan secara umum
Pada satu atau tiga orang dewasa tidak menimbulkan gejala pada

satu atau lebih penonjolan lumbal terjadi pada umur 60 tahun.


Pengaruh pada semua umur dan etnis.

Gambaran Operasi
Lokasi penonjolan diskus
o Sekitar 90% penonjolan diskus lumbal terjadi pada L4/5 atau L5/S1
o Pada tulang leher , 60-75% terjadi pada C6/7 dan 20-30% pada C5/6
Tambahan istilah penting dengan implikasi perencanaan operasi
o Sebuah penekanan disebut sebagai suatu jaringan tulang yang telah mati
bagian bahan diskus yang terlantar yang telah hilang kontinuitasnya.
o Masa bermigrasi mengartikan pemindahan diskus jauh dari tempat
penekanan tanpa memperhatikan bagaimanapun itu jaringan tulang yang
telah mati atau tidak.
o Bagian diskus posterior terpaksa anuloligamentous komplek.
Gejala Klinis
Keluhan
Leher belakang nyeri dengan atau tanpa nyeri pada extremitas
Kehilangan dalam bersamaan reflek tendon di distribusi kulit
Myelopaty
Riwayat Penyakit
Banyak pasien membaik dengan hanya pengobatan konserfatif
Beberapa berkembang secara progresive atau kehilangan sistem saraf kronik dan
nyeri.
Pengobatan
Rencana pertama adalah konservatif bukan tindakan operatif
o Pendekatan yang masuk akal jika tidak terdapat penurunan sistem saraf dan

nyeri dapat dikelola.


Pembedahan discectomy jika pengobatan konservatif gagal atau penurunan sistem
saraf

Referat Radiologi

Page 19

FACET ARTHROPATHY (PENYAKIT SENDI)

Kata Kunci
Sinonim
: Arthrosis, penyakit degeneratif, penyakit persendian
Definisi
: Osteoarthritis pada cairan synovial sendi
Gambaran klasik : Jarak yang tumbuh leboh cepat menimpa foramen saraf; jarak

sendi artikular menyempit.


Degeneratif sendi dimulai pada dekade pertama atau kedua kehidupan.
o Didentifikasi terdapat tingkatan yang berbeda dari mayoritas orang dewasa.
o Sebenarnya secara umum terjadi pada usia 60 tahun
Perkumpulan kista sinovial, penyakit degeneratif pada sendi.

Temuan Gambar
Gambaran umum :

Referat Radiologi

Page 20

Tanda gambar terbaik : Tulang osseous pertumbuhan terlalu cepat dan erosi
kartilago dengan penyempitan jarak sendi; frekuensi terlihat di perhubungan

dengan spondilosis.
Temuan CT:
Produksi osteosit sendi foramina menyempit
Gambaran Mushroom cap
Penyempitan jarak sendi dengan sclerosis dan eburnation (mengkilap seperti
gading) pada tulang
Vacum phenomenon
Temuan MR :
Proliferasi osteosit membatasi foramen saraf
Penyempitan jarak sendi, renggang pada kartilago artikular
Sebaliknya beberapa pasien menunjukkan cairan sinovial yang kental yang tidak
tetap.
o Gangguan pada cairan sinovial bisa menyebabkan pembengkakan produksi
sinovial dengan pelebaran jarak sendi paradoksal.
o Frekuensi terlihat gerakan yang berpengaruh tegak lurus level dinamik
fleksi ekstensi pada foto polos
Temuan Lain :
Foto polos membuktikan arthrosis baik, jaringan lunak tidak
CT Myelografi menggambarkan hubungan yang berdekatan kontras-opacifier
thecak sac dan selubung akar saraf.
Rekomendasi gambar
Foto polos digunakan untuk menjelaskan adanya dan kerasnya perubahan

degeneratif.
Sagital dan aksial T1W1 dan T2W1 menjelaskan dengan baik proses penekanan

penuaan bedekatan thecal sac dan foramina yang terisi saraf.


Mempertimbangkan CT mielografi jika penggunaan kontarindikasi MRI atau
ketika penjelasan MRI tidak adekuat hubungan dengan foramen saraf.

Diagnosis Banding
Penyembuhan fraktur

Mengusaha untuk memperoleh anamnesis dari kecelakan dan mencari garis fraktur.

Inflamasi Arthritis

Lihat apakah ankilosis atau erosi


Mencari untuk menghubungkan temuan penyakit di lokasi karakteristik yang lain.
S1 erosi sendi atau ankylosis (ankylosis spondylitis, arthritis)
Arthritis reumathoid

Patologi
Referat Radiologi

Page 21

Umum
Perjalanan Umum
o Penuaan (pembengkakan) perubahan inflamasi sendi sinovial
o Mineralisasi tulang normal (di kontras untuk reumathoid arthritis)
o Daya tarik sendi selama subluxation terdapat gas di sendi (vacum

pseumonom)
Etiologi
o Populasi penuaan
o Bisa lebih cepat memperlihatkan setelah trauma dengan kifosis atau

skoliosis atau perpaduan berikut operasi di level berdekatan.


Gambaran pembedahan
Lokasi yang paling umum
o Tulang belakang leher tengah atau bawah, tulang belakang lumbal
o Tulang thorak
Penyempitan jarak sendi, kelemahan kapsul membiarkan subluksasi pada bidang
superior dan inferior (Penuaan spondilosis)
Gambaran Mikroskopik
Menemukan gambaran yang sama untuk sendi sinovial di beberapa lokasi
o Proliferasi osseus
o Pemeliharaan densitas pada tulang
o Fibrilasi dan erosi sendi kartilago
Gambaran Klinik
Keluhan
Nyeri mekanik, radikulopati, nyelopaty, dan atau spondilotosis
Bisa mendadak atau tanpa gejala
Riwayat Penyakit
Bisa memperlihatkan gejala klinis secara cepat
Pengobatan
Nyeri mekanik terapi pengobatan konservatif
Penyempitan foramen dengan radiculopaty foraminotomy
Subluksasi
o Tulang leher Peleburan transartikular dengan masa sekrup lateral atau
diskektomi anterior tulang leher dan peleburan.
o Lumbal Peleburan posterior dengan sekrup pedikel dan balok
Prognosis
Bisa berubah

Referat Radiologi

Page 22

FACET JOINT SYNOVIAL CYST

Fakta Kunci

Berkaitan erat dengan degenerasi sendi facet


Dapat berisi cairan sinovial atau darah
Sinovium menebal
Mungkin mengerosi tulang

Gambaran pada Pencitraan


Gambaran Umum

Petunjuk terbaik : lesi kistik pada posterolateral extradural berbatasan dengan sendi
facet setinggi L4-L5.

Gambaran CT

Sulit untuk dideteksi karena kepekatan cairan


Dapat lebih jelas apabila berisi darah dan ada kalsifikasi mural

Gambaran pada MR

Intensitas signal bervariasi karena isi cairan dapat berupa serous, proteinaceous, atau

hemoragik.
Dinding mengalami enhancement setelah administrasi gadolinium IV
Perubahan degeneratif pada sendi facet yang bersebelahan maupun kontralateral

Gambaran pada myelografi konvensional


Referat Radiologi

Page 23

Massa ekstradural posterolateral yang tidak spesifik

Diagnosis Banding
Extruded disc fragment

Lebih berlobus daripada kista yang berbentuk spheris


Tidak berhubungan langsung dengan sendi facet
Jarang posterolateral

Kista Ganglion

Sulit dibedakan dengan pencitraaan


Mengandung material myxoid
Dikelilingi oleh kapsul jaringan ikat fibrosa

Patologi
Umum
Perjalanan Umum
Jaringan ikat menebal dan synovium
Selalu berhubungan dengan penuaan sendi dan penyakit sendi
Etiologi
Tekanan yang berlangsung lama pada tulang belakang lumbal
Osteoarthropathy
Akumulasi cairan sendi
Peoliferasi sinivial
Epidemiologi
Lebih umum terjadi pada perempuan
Pada umur 50 tahun atau 60 tahun
Gambaran Mikroskopik
Serous, proteineous dan atau perdarahan
Hypervascular synovium
Gejala Klinik
Keluhan
- Nyeri tulang belakang
- Nyeri akut berasal dari perdarahan
- Gejala klinik terkait dengan penyempitan tulang belakang
Pengobatan
- Laminectomi dengan eksisi pada kista
- Kurang tetap
- Tusukan kista perkutaneus dan drainase
- Injeksi steroid
Prognosis
- Keberhasilan tinggi

Referat Radiologi

Page 24

SPONDILOSIS DENGAN SPONDILOLISTESIS

Fakta Kunci

Definisi : defek pada pars interartikularis yang merupakan hasil dari trauma

tekanan yang berulang.


Penampakan gambaran klasik : diskontinuitas leher Scotty dog pada penampang

oblik dari vertebra lumbalis.


Fakta kunci lainnya
o Sering berhubungan dengan spondilolistesis.
o 10-15% defek unilateral
Penyembuhan unilateral atau penyatuan dari defek yang asalnya
bilateral.

Temuan Gambar
Ciri-ciri Umum
Petunjuk gambaran terbaik : pemanjangan kanalis spinalis pada level defek yang
tampak pada gambaran aksial MR.
Temuan Foto Polos

Referat Radiologi

Page 25

Pemutusan bagian leher Scotty dog sebagai defek pars interartikularis pada
penampang oblik vertebra lumbalis.
Temua CT
Tanda incomplete ring pada gambaran aksial.
o Mungkin berupa extra sendi.
Spondilolistesis dan pembatasan foramen pada gambaran sagital.
Temuan MR

Penurunan sinyal pada bagian sagital dan aksial pada rangkaian T1 dan T2.
Pemanjangan kanalis spinalis pada level defek.
Konfigurasi yang lebih horizontal pada foramen saraf yang terpengaruh pada

gambaran sagital.
Kehilangan lemak pada akhir akar saraf.

Diffensial Diagnosis
Sklerosis leher pars interartikularis
Mungkin mewakili penyembuhan bagian yang lisis
Gambaran sebagian volum taji yang timbul dari facet superior sedikit lateral ke pars.
Parsial fasetektomi.
Penggantian metastasis blastik pada sumsum.
Patologi
Umum

Genetik
o Kondisi predisposisi familial
Sindrom Marfan
Osteogenesis imperfekta
Osteoporosis
Herediter
Etiopatogenesis
o Paparan berulang hingga tekanan simultan pada kontraksi otot, gravitasi,
dan gaya rotasi.
o Keikutsertaan pada gimnastik, angkat beban, gulat, dan sepak bola pada

usia muda.
o Fraktur mikro berulang.
Epidemiologi
o 4,4% pada usia 6 tahun.
o 6% pada dewasa.
o Prevalensi 5-7% pada seluruh populasi.
o 2-3:1 perbandingan pria dan wanita.

Referat Radiologi

Page 26

Masalah Klinis
Presentasi

Asimtomatik pada anak usia muda.


Nyeri punggung bawah yang kronis pada remaja dan dewasa.
Eksaserbasi oleh aktivitas yang keras.
Radikulopati dan sindrom kauda ekuina pada spondilosis dengan spondilolistesis
derajat tinggi.

Perjalanan Penyakit
Sedikit kemajuan pada bidang horizontal sakrum.
o Sudut lumbosakral > atau = 1000
Kemajuan bagian yang sakit pada bidang vertebra sakrum.
o Sudut lumbosakral < 1000
Kemajuan dari grade 1
o Subluksasi korpus vertebra superior dari korpus vertebra.
Grade 2
o Subluksasi setengah korpus vertebra.
Grade 3
o Subluksasi korpus vertebra.
Grade 4
o Subluksasi seluruh korpus vertebra.
Tata Laksana

Konservatif pada pasien grade 1 dan 2 spondilolistesis


o Brace punggung
o Modifikasi aktivitas
Pembedahan pada pasien dengan gejala pada derajat berapapun.
o Traksi bertahap pada hiperekstensi
o Immobilisasi
o Peleburan posterolateral.

Prognosis

Konservatif 2/3 bebas gejala.


Penyatuan posterolateral
o 60-70% tingkat peleburan memadat

10-12% mengalami komplikasi defisit neurologis yang mengikuti fusi.

Referat Radiologi

Page 27

OSIFIKASI LIGAMENTUM

Fakta Kunci

Sinonim : hiperostosis tulang idiopatik yang difus (DISH), osifikasi ligamen


longitudinal posterior (OPLL, Japanese Disease), osifikasi ligamentum flavum

(OLF).
Definisi : osifikasi ligamen vertebra; tampakan dan gejala klinis bergantung pada

ligamen yang abnormal.


Penampakan gambaran klasik : penebalan stuktur ligamen, osifikasi pada CT, dan
hipointens atau hiperintens pada gambaran MRI bergantung jumlah dan komposisi

dari elemen sumsum.


Bisa mengenai ligamen vertebra manapun, namun sering pada :
o Ligamen longitudinal anterior (ALL) DISH
o Ligamen longitudinal posterior (PLL) OPLL
o Ligamentum flavum (LF) OLF

Temuan Gambar
Gambaran Umum

OPLL sering pada vertebra servikalis dan torakal.


DISH pertama muncul pada vertebra torakal lalu servikal dan lumbal.
OLF sering pada mid-servikal dan torakal bawah.

Referat Radiologi

Page 28

Petunjuk gambaran terbaik : osifikasi multilevel anterior (DISH) atau posterior


(OPLL) ke korpus vertebra, biasanya sedikit penyakit degeneratif diskus dan tidak
ada ankilosis.

Temuan CT

DISH 3 kriteria diagnosis


o Aliran osifikasi setidaknya pada 4 korpus vertebra yang berdekatan.
o Ankilosis sendi SI
o Perubahan dgeneratif diskus
OPLL
o Osifikasi PLL membatasi kanalis spinalis AP.
o Konfigurasi Upside down T
OLF
o Kalsifikasi atau deposisi tulang pada ligamentum flavum.

Temuan MR

DISH
o Kriteria diagnosis sama seperti CT.
o Mungkin hipointens jika sebagian besar mengalami kalsifikasi atau
hiperintens jika ada lemak pada sumsum.

OPLL
o Konfigurasi Upside down T pada gambaran aksial.
o Osifikasi posterior keats level multipel pada gambaran sagital.
o Biasanya intensitas sinyal rendah pada semua rangkaian.
Sinyal tinggi jika ada lemak.
OLF karakteristik mirip dengan DISH.
Temuan Modalitas Lain

Foto polos
o Menunjukkan osteofit pada DISH/OPLL dengan baik.
o Tidak bisa menilai status spinal kord.

Rekomendasi pencitraan
Gambaran sagital T1WI, T2WI untuk evaluasi spinal kord dan osifikasi
ligamentum.
Gambaran aksial T2WI atau T1WI untuk evaluasi derajat stenosis.
GRE mungkin melebih-lebihkan stenosis karena kelemahan efek magnetik.
Gambaran CT (jika dibutuhkan) untuk konfirmasi diagnosis MR.
Diffensial Diagnosis
Spondilosis
Jarang menyerang 4 atau lebih vertebra yang berdekatan
Menahan sekitar interspace
Referat Radiologi

Page 29

Lebih banyak facet dan diskus yang mengalami perubahan degeneratif daripada
DISH dan OPLL
Tidak ada T-shaped
Meningioma atau Hernia Kalsifikasi Diskus

Meningioma seringkalo enhance: cari ekor dura dan batas halus.


Kurangnya karakteristik T-Shaped pada OPLL

Patologi
Umum
Ulasan Umum DISH, OPLL sering, OLF jarang.
Etiopatogenesis
o DISH respon berlebihan terhadap stimulus pembentukan tulang baru.
o OPLL belum diketahui; tapi diduga karena agen infeksius, penyakit
autoimun, trauma dan diabetes melitus.
Epidemiologi
o DISH
Laki-laki > wanita (2:1); usia pertengahan dan dewasa.
Berhubungan dengan diabetes, konsumsi alkohol, kekurangan
konsumsi kalsium, karoten, vitamin A C dan E.
o OPLL
2% prevalensi di Jepang; sporadik.
Laki-laki ? wanita (2:1); sering didiagnosa pada usia 50-60 tahun.
Gambaran Patologi Bedah

DISH tidak membuat stenosis


o Osteofit anterior mungkin menggantikan esofagus sehingga menyebabkan
disfagia atau penurunan mobilitas spinal
o Predisposisi pada anterior kanan vertebra torakal.
OPLL mengahsilkan gejala myelopati saat ada pengurangan diameter kanalis.
o Sering pada C3-C5 dan T4-T7
o Myelopati sering universal jika kanalis <6mm dan jarnag jika kanalis
>14mm.

Masalah Klinis
Presentasi
DISH penemuan insidental, kekakuan spinal atau disfagia
OPLL penemuan insidental atau myelopati
OLF observasi insedental, mungkin menghasilkan kompresi spinal kord torakal
bagian dorsal.
Referat Radiologi

Page 30

Tata Laksana

DISH reseksi osteofit jika ada gejala


OPLL, OLF dekompresi posterior (laminektomi atau laminoplasti)

Prognosis

DISH biasanya ditemukan secara insidental dan jarang menyebabkan morbiditas


dan mortalitas.

22% OPLL berkembang menajdi paresis spastik yang progrsif sampai paralisis.

Referat Radiologi

Page 31

ACQUIRED SPINAL STENOSIS

Fakta Kunci

Sinonim : spondilosis
Definisi
o Pembatasan kanalis spinalis dan foramen neural pada vertebra servikalis
o Pembatasan tambahan ceruk lateral pada vertebra lumbalis
o Perubahan degeneratif sekunder hingga multifaktorial
Penampakan Gambaran Klasik
o Terhapusnya seluruh ruang subaraknoid pada level diskus vertebra servikal.
Washborad spine
o Gambaran Trefoil pada kanal vertebra lumablis pada gambaran aksial.
o Lenyapnya lemak perineural pada foramen neural lumbalis pada

penampang sagital.
o Pembatasan ceruk lateral lumbal pada penampang aksial.
Fakta Kunci lainnya
o Pedikel pendek secara kongenital sering berkontribusi pada acquired spinal
stenosis
o Derajat stenosis spinal mungkin tidak berkorelasi dengan gejala.
o Sering pada servikal bawah dan vertebra lumbalis yang sering mobile.
o MRI setara dengan CT untuk diagnosis stenosis vertebra spinalis tapi
menyediakan informasi tambahan untuk spinal kord.
o MRI pada vertebra servikalis mungkin berlebihan dalam mengukur stenosis
foramen neural.

Temuan Gambar
Gambaran Umum
Referat Radiologi

Page 32

Petunjuk gambaran terbaik


o Terhapusnya seluruh cairan serebrospinal pada diskus vertebra servikalis
yang terkena.
o Diameter sagital kanalis lumbalis kurang dari 1,2cm
Temuan Myelogram CT
Penyempitan kanalis centralis dan foramen neural pada vertebra servikalis
Penyempitan tambahan ceruk lateral pada vertebra lumbalis
Berbagai derajat tumbukan korda dan akar saraf.
Temuan MR
Vertebra Lumbalis
o Tampakan jam pasir pada kanalis sentralis penampang sagital T2WI
o Hilangnya lemak perineural pada foramen meural penampang sagital
o Penyakt diskus degeneratif dengan berbagai derajat herniasi
o Osteofit endplate vertebra
o Pemanjangan dan kelebihan akar saraf diatas dan bawah level stenosis
o Tampakan Trefoil pada kanalis spinalis penampang aksial
o Penyempitan ceruk lateral pada penampang aksial
o Penebalan ligamentum flavum
o Hipertrofi sendi facet
o Peningkatan jumlah serabut saraf
o Pedikel pendek
Vertebra Servikalis
o Komplek osteofit-diskus menonjol ke kanalis.
o Hilangnya ruang subaraknoid pada level diskus
o Berbagai derajat kompesi korda
o Hiperintensitas intramedular T2 menunjukkan myelomalacia, demyelinasi,
atau edema
Mungkin meningkat setelah gadolinium
o Hipertofi sendi facet dan uncovertebra
o Penyempitan foramen neural
Differensial Diagnosis
Osifikasi ligamen longitudinal posterior
Salah satu penyebab stenosis vertebra sevikalis
Pita tebal pada hipointensitas sepanjang batas vertebral posterior
Hiperintensitas sentral dengan pita menunjukkan sumsum lemak
Perdarah Epidural
Berbagai intensitas sinyal bergantung pada hemoglobin
Gejala akut

Referat Radiologi

Page 33

Patologi
Umum
Ulasan umum penyakit degenratif terkait usia
Etiopatogenesis
o Perubahan degeneratif termasuk diskus, endplate vertebra, sendi

uncovertebral (servikalis), sendi facet, dan ligamentum flavum.


o Sering tampak pedikel pendek karena kongenital
Epidemiologi
o Dekade kelima atau setelahnya, lebih sering pada laki-laki

Masalah klinis
Presentasi

Stenosis lumbalis
o Nyeri punggung bawah kronis
o Nyeri kedua ekstremitas bawah, parestesia, dan lemah
o Eksaserbasi karena berdiri atau berjalan lama
o Membaik dengan jongkok atau duduk
Spondilosis servikalis
o Nyeri leher kronik yang sampai ke oksiput dan ektremitas atas
o Mati rasa pada ekstremitas atas
o Paraparesis spastik
o Kehilangan rasa pada posisi dan getaran

Perjalanan penyakit

Deficit neurologis progresif

Tata laksana
Vertebra lumbalis
o Analgesik
o Pembedahan dekompresi dengan laminektomi dan fusi
Vertebra servikalis
o Analgesik
o Imobilisasi dengan collar dan traksi
o Bergantung pada tempat kompresi
Anterior korpektomi atau artrodesis korpus dalam
Dekompresi posterior dengan laminektomi atau laminaplasti dengan
atau tanpa foraminotomi
Prognosis
Referat Radiologi

Page 34

Hasil baik jika di diobati sedini mungkin

Keparahan dan durasi defisit neurologi preoperasi memperkirakan derajat penyembuhan


neurologi

Referat Radiologi

Page 35

RHEUMATOID ARTHRITIS

Fakta Kunci

Sinonim : RA
Definisi : Inflamasi athtritis yang belum diketahui penyebabnya yang memproduksi

osteopenia, erosi, tetapi perubahan produktif yang minimal


Gambaran penampakan klasik: Pasien osteopenia dengan C1/2 subluksasi dan

penumpukan erosi
Simetri artritis terutama mempengaruhi appendicular skeleton
Kecenderungan pada axial skeleton
Pengecualian pada vertebra cervical dimana klinis sangat penting
Manifestasi primer ditemukan pada tangan, kaki, lutut, panggul, vertebra cervical,
bahu, dan siku (frekuensinya sedikit)

Temuan Gambaran
Ciri Umum

Petunjuk gambaran yang baik : Pasien Osteopenia dengan C1/2 subluksasi


Karakteristik gambaran
- Pelebaran interval atlanto-dentate (antara cincin anterior C1 dan dens)
- Erosi odontoid
- Impaksi atlanto-axial (mungkin terjadi)
- Erosi pada apophyseal sendi (jarang ankylosis)
Ankylosis umum pada Juvenile Chronic Artritis (JCA)
- Proses erosi mekanik vertebra

Referat Radiologi

Page 36

Disk dan kerusakan korpus vertebra yang berdekatan (jarang)


- Synovitis memperpanjang dari sendi Luschka
- Sulit membedakan dari infeksi- mungkin memerlukan biopsi

Temuan pada CT

Penampilan osteopenia dan erosi


Terlihat C1/2 subluksasi

Temuan pada MR

Baik untuk menampilkan pannus jaringan lunak, erosi odontoid, dan ada/ jenis dari

kompresi vertebra
Perubahan dinamis dari subluksasi atlanto-axial dan penyelesaian cranial dapat dinilai
pada fleksi dan ekstensi

Temuan pada modality lain

Evaluasi foto polos vertebra cervical dan appendicular skeleton


- Penting untuk membantu inisial diagnosis
- Tegak lurus fleksi-ekstensi foto memperliatkan ada/jenis dari instability
33% dari pasien RA memperliatkan ketidakstabilan C1/2 pada saat fleksi
- Ketidakstabilan pada C1/2 kadang terjawab pada posisi neutral

Rekomendasi imaging

Evaluasi craniovertebral junction pada pasien RA secara hati-hati


Foto polos cervical pada fleksi/ekstensi untuk menilai dari ketidakstabilan C1/2
Foto polos dari tangan dan atau kaki untuk mengkonfirmasi diagnosis
CT algoritma tulang bagian tipis dengan penampang sagittal dan coronal untuk menilai

densitas tulang, rencana pemasangan screw untuk penyambungan.


Gambaran MR dengan sagittal dan axial potongn tipis untuk mengevaluasi dari
penyelesaian cranial, kompresi medulla, subluksasi

Diagnosis Banding
Seronegative Spondyloarthropathy

Psoriatic artritis, Reiters disease, ankylosing spondylitis


Perubahan produktif, kepadatan tulang yang relative terkena, dan karakteristik sendi S1
yang membedakan dengan RA

Trauma Cervical

Gangguan traumatic dari ligament transversal dapat menyebabkan ketidakstabilan C1/2


Fraktur subakut dapat menstimulasi RA pada C1/2 tetapi tidak memiliki tanda RA yang

lain
Pencarian dari histori trauma, edema sumsum tulang dan fraktur asosiasi, edema
ligamentum karena cedera

Referat Radiologi

Page 37

Patologi
Umum

Komentar secara umum


- Faktor RF kadang negative awalnya
Akhirnya positif pada >95% pasien RA
- Inflamasi poliartikular synovial dan kerusakan articular
Etiologi-Patogenesis
Atritis dengan etiologi yang belum diketahui
Epidemiologi
- Pada orang muda-umur pertengahan
- Ratio F:M = 2-3:1
- Vertebra cervical yang terlibat terdapat pada sekitar 50% dari pasien yang
menderita.
Vertebra thorakalis dan lumbalis jarang terlibat secara signifikan.

Patologi yang tampak-Ciri Pembedahan

Temuan atlanto-axial adalah manifestasi paling umum dari RA pada vertebra cervikalis
- Kelemahan ligamentum tranversalmemungkinkan subluksasi dari cincin anterior
-

C1 relatif terhadap dens


Pannus dapat menyebabkan kompresi dari cord

Masalah Klinik
Presentasi

Gejala kronik atau episodik


- Kekakuan pada pagi hari
- Nyeri
- Kontraktur tendon dan rupture tendon
- Kenaikan ESR parallel pada aktivitas penyakit
- Myelopathy servikal
Hanya pada sebagian kecil berkembang menjadi myelopathy dengan tanda klinis
semu

Terapi

Pembedahan untuk menyambungkan C1/2 secara transarticular pada subluksasi

atlanto-axial
Reseksi transoral odontoid untuk dens/pannus kompresi medula

Referat Radiologi

Page 38

SERONEGATIVE SPONDYLOARTHROPATHY

Fakta Kunci

Definisi : inflamasi artritis dengan RF (factor rheumatoid) negative


Gambaran penampakan klasik : Sakroilitis, perubahan produktif osseous dari axial

skeleton, dan campuran produktif/erosive artritis dari sendi proximal


Ankylosing spondylitis (AS), atritis reaktif (biasa disebut Reiters disease), atritis

psoriatic
Pasien yang menderita sering HLA-B27 haplotype positif
- 95% AS, 80% Reiters, 50% pasien psoriatic positif
- 6-8% dari populasi normal adalah HLA-B27 positif

Temuan Gambaran
Ciri Umum

Petunjuk yang baik pada gambaran : Erosi sendi S1 dan ankyloses


Di beberapa kasus mungkin dapat secara spesifik mendiagnosis tipe atritis
- Ankylosing spondylitis
Syndesmofit thoracolumbar (bamboo spine) bersebelahan, umumnya penyakit
-

sendi S1 yang simetris


Artritis reaktif dan artritis psoriatic
Osteofit lateral yang tebalnya asimetris, dengan diselingi segmen yang hilang, dan
penyakit sendi S1 yang asimetris (terutama pada awal penyakit)

Temuan pada CT

Densitas tulang normal


Kifosis pada torakal, erosi sendi S1 (awal) atau ankyloses (akhir), enthesopathy
Fusi pada ruang disk, syndesmofit dan squared dari badan vertebra (AS) atau
penebalan osteofit lateralis (atritis reaktif dan psoriatic )

Temuan pada MR

Kifosis thorakal, pelurusan dari vertebra lumbalis dan servikalis

Referat Radiologi

Page 39

Syndesmofit dan squared badan vertebra (AS) atau penebalan osteofit lateralis (Atritis

reaktif dan psoriatik)


Sumsum diruang disk (tahap lanjut), perbaikan dari kanalis sentral

Temuan pada modality yang lain

Foto polos merupakan modality yang baik untuk inisial diagnosis


Memperlihatkan syndesmofit, sendi S1, dan perubahan yang bermakna

Rekomendasi Imaging

Mulai dari foto polos, menggunakan CT jika foto polos negative


Kombinasi MR/CT untuk evaluasi tulang dan mengikuti status medulla karena trauma

Diagnosis Banding
Atritis Rheumatoid

Kombinasi dari penyakit produktif dan erosif membedakan dari RA dengan bantuan

seronegative spondyloarthropathy
AS yang berlanjut kadang menunjukkan osteopenia, tetapi ankyloses akan
membedakan keduanya

Patologi
Umum

RF negative, kenaikan ESR


- AS
1. Axial skeleton dan pembesaran sendi proximal
2. ALL/PLL/annulus fibrosus ossifikasi memproduksi syndesmofit
- Artritis Reaktif
1. Penebalan asimetris osteofit trorakolumbal lateralis (kalsifikasi jaringan lunak
periarticular yang bergabung dengan vertebral ) dengan segment yang
terlewatkan
2. Erosif arthropathy dengan periostitis biasanya terlihat pertama pada kaki
3. Sakroilitis bilateral kurang umum daripada AS (30%), awalnya asimetris,

berlanjut simetris
- Atritis Psoriatik
1. Temuan pada tulang belakang dibedakan dengan atritis reaktif
2. Penyakit sendi S1 biasanya bilateral (50%)
3. Predileksi pada ekstremitas atas (khususnya DIP, Sendi PIP)
Etiologi-Patogenesis
- Atritis Psoriatik muncul dalam hubungannya dengan psoriasis
- Atritis Reaktif biasanya diikuti infeksi bakteri sebelumnya
Epidemiologi
- AS-95% HLA-B27 positif, M>>F

Referat Radiologi

Page 40

Idiopatik, tetapi diketahui hubungannya dengan penyakit inflamasi usus (IBD),


-

iritis, aortitis, fibrosis lobus atas paru


Atritis reaktif -80% HLA-B27 positif, M>>F
Terjadi diikuti urethritis non-gonococcal atau disentri basiler
Artritis psoriatic 50% HLA-B27 positif, M=F
Sekitar 10-20 % dari pasien psoriasis berkembang menjadi atritis

Patologi yang tampak-Ciri Pembedahan

Predisposisi pasien ankylosis vertebra pada 2-3 colum fraktur vertebra yang tidak

stabil
Penyembuhan fraktur dengan pembentukan kembali tulang

Masalah Klinik
Presentasi

AS onset berbahaya yaitu nyeri punggung kaku, Sendi S1 terlibat pertama


Mungkin berkembang pada sindroma cauda equine, dengan perbaikan dari kanal

lumbalis (lihat dural ectasia)


Reaktif trias klasik dari urethritis/cervicitis, konjungtivitis, artritis
Nyeri punggung dan tumit, umumnya balanitis
Psoriatik Awal dominan atritis ekstremitas atas dengan konteks pasien dengan

psoriasis
Pada 10% atritis didahului perubahan kulit
Pasien dengan IBD (Kolitis ulseratif, penyakit Crohns), Penyakit Whipples, atau

infeksi disentri basiler (Salmonella, shigella, Yersinia) mungkin berkembang menjadi


artritis yang dapat dibedakan dari atritis reaktif atau psoriatik
Terapi
-

Konservatif dengan antiinflamasi, immunomodulasi

Prognosis
-

Variasi, biasanya progresif

Referat Radiologi

Page 41

FORAMINAL DISC EXTRUSION

Fakta Kunci

Definisi : Ekstruksi isi disk dalam foramen neural


Gambaran penampakan klasik : Massa jaringan lunak diperpanjang dari induk disk,
menyebabkan lemak perineural ke foramen neural
Fakta yang lain :
- >10% dari disk terjadi herniasi
- Biasanya berbagai gejala dibandingkan pada herniasi disk yang lain
Iritasi dan atau pengeluaran dari akhiran serabut saraf di batas sempit dari foramen
-

neural
Paling utama pada L3-4 dan L4-5
Cirinya penampakan Mushroom dari sentral atau ekstruksi subarticular disk tidak
tampak
Dibatasi oleh foramen neural
Tidak mungkin dideteksi dengan myelography
Lokasi herniasi disk
1. Konsensus 2001 ASNR, ASSR, dan NASS mengumumkan pada terminal disk
lumbalis
2. Sentral, sentral ipsilateral, subarticular, foraminal, ekstra foraminal (atau lateral
jauh) pada gambaran axial
3. Diskal, infrapedikular, suprapedikular, atau pedikular pada gamabaran sagittal

Temuan Gambaran
Ciri Umum

Kunci gambaran yang baik


- Rusakan lemak perineural dalam foramen neural pada gambaran parasagittal
- Persentuhan dengan induk disk

Temuan pada CT

Material densitas disk dalam foramen neural


Tidak ada enhancement, atau
Peripheral enhancement

Referat Radiologi

Page 42

Bukti lain dari spondylosis degenerative

Temuan pada MR

T1WI: isointensitas pada induk disk


T2WI: iso, hipo, atau hiperintensitas pada induk disk
Tergantung pada status hidrasi dari ekstruksi disk
Tidak ada atau peripheral enhancement setelah gadolinium intravena
Tingkat variable dari pengeluaran akhiran serabut saraf
Mungkin tampak postgadolinium enhancement

Rekomendasi Imaging

Evaluasi dengan hati-hati pada gambaran parasagittal untuk massa foraminal

Diagnosis Banding
Schwannoma

Pembesaran foramen neural karena penyembuhan yang kronik


Tampakan Dumbbell pada gambaran axial
Difus postcontras enhancement
Kecuali jika terdapat nekrosis

Spinal Nerve Root Diverticulum

Intensitas cairan serebrospinal pada semua sekuen


Tidak ada enhancement
Opasifikasi pada CT myelography

Large Facet Osteophyte

Hipointensitas pada T1WI dan T2WI


Berdekatan dengan sisi sendi
Densitas osseous pada CT

Patologi
Umum

Komentar secara umum


Tersusun dari kombinasi nucleus pulposus, fragmen annulus, kartilago, dan fragmen
apofisial tulang
Embriologi-Anatomi
- Nukleus pulposus dipusat
1. Material gelatin dengan kadar tinggi air dan beberapa jaringan kolagen
2. Kadar air berkurang sesuai umur, tergantikan oleh fibrokartilago dan fibrosis
- Annulus fibrosus diperifer
1. Tersusun dari fibrokartilago, dengan jaringan kolagen di konsentrik lamellar
2. Lampiran perifer pada ligament longitudinal (komplek anuloligamen)

Referat Radiologi

Page 43

Etiologi-Patogenesis
- Degeneratif atau posttrauma pada annulus
- Isi disk menonjol melewati defek
Epidemiologi
50 tahun atau lebih

Masalah Klinik
Presentasi

Gejala radicular
- Nyeri pada distribusi dermatologi
- Kelemahan otot
- Serabut saraf L3 terpengaruh pada level L3-4
- Serabut saraf L4 terpengaruh pada level L4-5

Natural History

Mungkin stabil atau terselesaikan secara spontan

Terapi

Istirahat dan medikamentosa analgesic


Tidak atau terdapat kelemahan minimal neurologis
Dissektomi jika terapi konservatif gagal dan terdapat deficit neurologis
Prognosis : Hasil baik

Referat Radiologi

Page 44

SPONDILITIS TB

Fakta Kunci

Sinonim : Potts disease


Definisi : infeksi tuberkulosis pada vertebra
Penampakan gambaran klasik
o Deformitas gibus vertebra pada spondilitis TB lanjut
o Osteomyelitis pada multipel korpus vertebra yang berdekatan
o Diskus yang kolaps
o Abses paraspinal yang menyebabkan destruksi vertebra dan gejala klinik
Fakta kunci lainnya
o Peningkatan insidensi TB pada 2 dekade terakhir
o Spondilitis TB terjadi pada <1% pasien TB
o Biasanya terjadi bersamaan dnegan TB pulmo 10%
o Dibandingkan dengan spondilitis piogenik
Insidensi tertinggi pada dekade ketiga dan keempat, dibandingkan
dengan dekade keenam dan ketujuh

Referat Radiologi

Page 45

Predileksi pad adaerah torakolumbal sedangkan piogenik pada

vertebra lumbalis bawah


Infeksi diawali pada korpus vertebra anterior sedangkan piogenik

pada subkondral tulang hingga endplate


Bertahap
Sering ada keterlibatan elemen posterior diskus
Ada jarak antar diskus
Kalsifikasi jaringan lunak
Pembedahan abses paravertebral

Temuan Gambar
Gambaran umum
Petunjuk gambaran terbaik : abses psoas dengan kalsifikasi
Temuan CT
Destruksi tulang dimulai pada bagian anterior vertebra
Keterlibatan kosta pada kasus lanjut
Sequestra
Kalsifikasi abses paravertebra
Temuan MR
Hipointens osteomyelitis vertebra pada T1WI dan hiperintens pada T1WI atau
STIR
Isolasi dari korpus vertebra atau elemen posterior mungkin terjadi
Diskus intervertebral normal atau kolaps dengan hiperintensitas T2
Abses intraoseus dan paravertebral lebih baik dilihat dengan gadolinium intravena
Temua Foto Polos
Tidak nampak hingga beberapa minggu setelah infeksi
Sklerosis vertebra difus dan destruksi
Hilangnya jarak antar diskus
Peleburan semua sisi jarak diskus pada stase lanjut
Deformitas spinal
Rekomendasi pencitraan
Penampang sagital STIR atau FSE T2 dengan saturasi lemak paling sensitif pada
sumsum tulang yang edema.
Diagnosis Banding
Fungal Spondylitis

Keterlibatan vertebra focal daripada difus dengan struktur vertebra utuh

Referat Radiologi

Page 46

Tidak ada keterlibatan elemen posterior


Melibatkan multiple sites
Kolaps ruang disk dengan gas disk lebih dominan
Umumnya ekstensi epidural tetapi tidak melibatkan paraspinal

Spinal Metastasis

Sulit untuk dibedakan dari isolasi tuberculosis atau osteomyelitis vertebra karena jamur
Khasnya epidural berkurang dan abses paraspinal
Ruang disk utuh
Diagnosis jaringan mungkin wajib

Patologi
Umum

Etiologi-Patogenesis
- Inokulum awal pada corpus vertebra anterior dengan penyebaran ke corpus
vertebra yang (tidak) berdekatan dibawah ligament longitudinal
Longgarnya disk intervertebralis dianggap karena kurangnya enzim proteolitik
Penyebaran secara hematogen, paraspinal, atau subaraknoid dari penyakit selalu

terjadi
Epidemiologi
30-40 tahun

Ciri Mikroskopis

Glanulomas Kaseosa
BTA

Masalah Klinik
Presentasi

Nyeri punggung kronik


Kelemahan fokal dan kifosis
Demam
Paraparesis
Gangguan sensoris
Disfungsi sfingter

Riwayat Umum

Kolaps vertebra
Irreversible deficit neurologis
Meninggal

Terapi

Pemberian antibiotic yang lama untuk kurang lebih 1 tahun

Referat Radiologi

Page 47

Pembedahan dekompresi, drainase abses, dan stabilisasi

Prognosis

Hasil menguntungkan dengan perbaikan dari gejala


1-3 dari pasien dengan tersisa deficit yang signifikan dalam satu seri pengobatan

Referat Radiologi

Page 48

SPONDILITIS PIOGENIK

Kata Kunci

Sinonim: diskitis dan osteomielitis vertebra


Definisi: infeksi badan vertebra dan penghubung diskus
Tampilan gambaran klasik
1. Penyempitan jarak diskus dengan T2 hiperintensitas
2. Perubahan sumsum tulang,hipointensitas pada T1W1 dan hiperintensitas pada
T2W1, yang berdekatan dengan badan vertebra
3. Erosi lempeng akhir
Kata kunci lain
1. Predileksi pada spinal lumbal bawah
2. MRI merupakan pilihan modalitas pencitraan
3. Foto polos negatif hingga 2-8 minggu setelah onset gejala

Temuan Pencitraan
Gambaran umum
Tanda pencitraan terbaik
1. Hipointensitas sumsum vertebra T1 dengan penentuan kehilangan lempeng terakhir
pada kedua sisi diskus
2. Hiperintensitas diskus T2
3. Inflamasi penghubung jaringan lunak
Penemuan CT

Referat Radiologi

Page 49

1. Pencitraan axial baik untuk perubahan lempeng terakhir osteolitik/ osteosklerotik,


epidural, dan abses paraspinal
2. Reformasi sagital baik untuk penyempitan jarak diskus pada tambahan prubahan
destruktif lempeng akhir
Penemuan MR
1. Tanda abnormalitas berbatas pada diskus yang berdekatan dengan badan vertebra
Hipointensitas pada T1W1
Peningkatan kejelasan dengan gadolinium
Hipointensitas atau isointensitas pada T2W1
Hiperintensitas pada saturasi lemak T2 atau pencitraan STIR
2. Penyempitan jarak diskus
Hipointensitas pada T1W1
Tipikal hiperintensitas pada T2W1 bervariasi
3. Erosi tulang kortikal lempeng akhir
4. Peningkatan diskus setelah intravena gadolinium
5. Plegmon atau abses penghubung paraspinal dan epidural
Pencitraan lebih baik dengan gadolinium
Pencitraan foto polos
1.
2.
3.
4.

Negatif hingga 2-8 minggu setelah onset gejala


Sumsum diskus berjarak
Erosi dan kolaps lempeng akhir
Sklerosis tulang dan fusi lambat diseberang jarak antar diskus aliran penyakit

Rekomendasi pencitraan
1. STIR sagital atau FSE T2 dengan saturasi lemak lebih sensitif untuk edema
sumsum tulang dan epidural terkait
Diagnosis Banding
Degenerasi spondilosis
1. Kemiripan secara umum
2. Tingkat sedimentasi eritrosit normal dan/atau C reaktif protein sangan menolong
3. Desikasi diskus biasanya terlihat
Hipointensitas pada T1W1 dan biasanya juga pada T2W1
4. Lempeng terakhir vertebra sering dipakai
5. Tampilan nodus Schormols
6. Aspirasi jarak diskus pada kasus berat, seperti hiperintensitas pada T2W1
Metastase spinal
1.
2.
3.
4.

Sulit dibedakan dari isolasi tuberkulosis atau osteomielitis jamur vertebra


Tipikal kekurangan epidural atau abses paraspinal
Pemakaian jarak diskus
Kemungkinan diagnosis jaringan diperlukan

Spondiloartropati yang berhubungan dengan hemodialisis kronik


Referat Radiologi

Page 50

1.
2.
3.
4.
5.

Perubahan destruksi multifokal ekstensif


Tanda lain dari osteodistrofi ginjal
Komponen jaringan lunak berkurang
Manifestasi klinis
Tampilan amiloid pada biopsi

Patologi
Secara umum
1. Etiologi- patogenesis
Stafilokokus aureus adalah patogen yang paling sering
Bakterimia dari sumber primer ekstraspinal
a. Rute infeksi paling sering
b. Vaskularisasi tulang subkonral yang berdekatan pada permukaan primer
lempeng terakhir
c. Infeksi sekunder dari diskus intravertebra dan yang berdekatan dengan

badan vertebra
Rute infeksi lain
a. Inokulasi langsung dari trauma tajam, intervensi bedah, atau prosedur

diagnostik
b. Perluasan dari infeksi yang berdekatan dengan jaringan lunak paraspinal
2. Epidemiologi
Insidensi terbanyak pada dekade keenam dan ketujuh
Manifestasi klinis
Gambaran
Akut atau kronik nyeri punggung
Perih fokal
Demam, tingkat sedimentasi eritrosit meningkat, C reaktif protein, dan diff

count
Paraparesis
Gangguan sensorik

Riwayat umum

Kolaps vertebra
Defisit neurologis irreversible
Kematian

Pengobatan

Antibiotik dalam jangka lama untuk seluruhnya 6-8 minggu


Dekompresi bedah pada pasien dengan persarafan yang membahayakan dengan
abses epidural

Prognosis
Referat Radiologi

Page 51

Kemungkinan baik dengan resolusi gejala-gejala dengan diagnosis dan terapi


yang cepat

Referat Radiologi

Page 52

ARTHRITIS SEPTIK SENDI FACET

Kata Kunci

Sinonim: arthritis sendi facet


Definisi: infeksi hematogen sendi facet
Tampilan gambaran klasik: peninggian sendi facet dengan plegmon atau abses
paraspinal atau epidural
Kata kunci lain
- 4% infeksi spondilitis pada satu bagian jarang
- Paling sering (97%) pada spinal lumbal
- 25% kasus komplikasi karena abses epidural
- Tingkat sedimentasi eritrosit dan C reaktif protein selalu meningkat
- Sulit dibedakan dari klinis spondilodiskitis
- Foto polos mungkin negatif hingga 2-8 minggu setelah onset infeksi

Penemuan Pencitraan
Gambaran umum
-

Tanda pencitraan terbaik: hiperintensitas sendi facet unilateral T2 dengan tanda


sumsum abnormal berbatas dengan sendi

Penemuan CT
-

Perluasan sedikit sendi facet dengan densitas cairan


Perubahan tulang-tulang lisis/ sklerotik campuran
Abses atau inflamasi plegmon epidural yang berdekatan atau paraspinal
belakang

Penemuan MR

Referat Radiologi

Page 53

Hiperintensitas T2 tanpa sendi facet: hipointensitas T1W1 yakni peningkatan


intravena gadolinium
Tanda sumsum alterasi berbatas sendi facet
a. Hipointensitas pada T1W1
b. Hiperintensitas pada saturasi lemak T2W1 atau STIR
c. Peningkatan postgadolinium
d. Perubahan erosif kortikal
Peningkatan jaringan lunak atau peningkatan akumulasi cairan perifer
a. Berdekata dengan sendi facet
b. Ekstensi epidural atau papaspinal belakang

Skintigrafi Tulang Teknetium 99m


-

Penyerapan non spesifik: degenerasi, infeksi, pascatrauma, neoplasma ganas


Banyak lokasi lateral dan pusat penyerapan vertikal dibandingkan dengan
spondilodiskitis

Rekomendasi pencitraan
-

STIR sagital atau FSE T2dengan saturasi lemak lebih sensitif untuk edema

sumsum tulang dan keterlibatan epidural


Pascagadolinium T1W1 dengan saturasi lemak lebih baik menggambarkan
luasnya keterlibatan epidural dan paraspinal

Diagnosis Banding
Artropati sendi facet
-

Hipertrofi facet: biasanya dengan penggabungan hipertrofi ligamentum flavum


Simetris bilateral: kecuali pada keadaan skoliosis
Tidak ada tanda perubahan sumsum atau penggabungan jaringan lunak atau

akumulasi cairan
Tingkat sedimentasi eritrosit normal dan C reaktif protein

Kista sinovial facet


-

Dinding kista tipis dan baik


Tidak ada tanda abnormlitas sumsum
Hipertrofi gabungan facet dan ligamentum flavum
Tingkat sedimentasi eritrosit normal dan C reaktif protein

Patologi
Etiologi-patogenesis
a. Stafilokokus aureus merupakan patogen penyebab tersering
b. Faktor predisposisi
- Penyalahgunaan obat intravena
- Diabetes mellitus dan penyakit medis kronik lainnya
c. Bakterimia dari sumber primer ekstraspinal
- Sesuai rute infeksi tersering
Referat Radiologi

Page 54

- Traktus genitourinari atau gastrointestinal, paru-paru atau sumber kulit


d. Rute infeksi lain
- Inokulasi langsung dari trauma tajam, intervensi bedah, atau prosedur
-

diagnostik
Perluasan dari infeksi yang berdekatan dengan jaringan lunak paraspinal

Epidemiologi
-

Dekade keenam atau lebih


Populasi muda dengan penggunaan obat-obatan intravena

Manifestasi Klinis
Gambaran
- Nyeri punggung akut atau kronik
- Perih fokal
- Demam, tingkat sedimentasi eritrosit meningkat, C reaktif protein, dan diff
-

count
Kelemahan saraf dengan ekstensi ekstra fecet dan keterlibatan epidural
(radikulopati, paraparesis, gangguan sensorik, disfungsi sfingter)

Riwayat umum
-

Destruksi tulang-tulang dan perburukan persarafan secara progresif


Sepsis dan kematian

Pengobatan
-

Antibiotik intravena
Drainase sendi perkutaneus
Dekompresi laminektomi ketika abses epidural dan terjadinya defisit neurologis

Prognosis
-

Kemungkinan baik dengan antibiotik tunggal intravena


Tingkat keberhasilan sedikit meningkat jika dikombinasikan dengan drainase
perkutaneus

Referat Radiologi

Page 55

ABSES EPIDURAL

Kata Kunci

Definisi: infeksi ekstradural spinal dengan bentukan abses


Tampilan gambaran klasik: peninkatan akumulasi epidural perifer
Kata kunci lain
a. Diagnosis awal dan terapi lebih awal menentukan prognosis
b. Peningkatan kontras MRI adalah modalitas pilihan pencitraan
c. Perkumpulan tersering dengan osteomielitis vertebra

Penemuan Pencitraan
Gambaran umum
-

Tanda pencitraan terbaik: penemuan diskitis dan osteomielitis vertebra dengan


peningkatan berbatas plegmon epidural atau peningkatan akumulasi cairan
perifer

Penemuan MR
a. Intensitas fokal atau difus jaringan lunak epidural
Referat Radiologi

Page 56

- Isointens atau hipointens pada T1W1


- Hiperintens pada T2W1
- Peningkatan plegmon homogen atau heterogen
- Peningkatan cairan abses perifer
b. Lokasi spinal anterior ketika muncul batas diskitis dan osteomielitis vertebra
c. Lokasi spinal posterior ketika disebabkan oleh bakterimia atau artritis sendi facet
d. Peningkatan penonjolan vena epidural antrior atau pleksus vena basivertebra atas
e.
f.
g.

h.

atau abses ke bawah


Peningkatan difus dura dengan penyakit yang lebih ekstensif
Tingkat variasi dari gangguan kanalis sentralis
Tanda perubahan bentukan spinal cord
- Kompresi cord
- Iskemik cord
- Infeksi langsung
Peningkatan tetap epidural tanpa efek massa pada pengontrolan pencitraan MR
- Kemungkinan granulasi bersih jaringan atau fibrosis
- Terkorelasi dengan tingkat sedimen eritrosit untuk aktivitas penyakit

Diagnosis Banding
Metastasis Epidural
-

Keterlibatan lesi yang berdekatan dekat dengan badan vertebra


Perluasan yang berkaitan dengan badan vertebra
Pada beberapa kasus pada keluangan kolumna spinal
Peningkatan difus

Hematom epidural
-

Isointens sampai hipointens pada T2W1


Tidak ada peningkatan pascagadolinium

Diekstrusi diskus
-

Degenerasi, penggabungan penonjolan induk diskus


Gambaran fokal, menyinggung induk diskus
Sering isointens pada T2W1

Patologi
Etiopatogenesis
a.
b.
c.
d.

Stafilokokus merupakan patogen penyebab tersering (57-73%)


Mikobakterium tuberkulosis merupakan penyebab tersering berikutnya
Jarang pada infeksi jamur, tapi banyak terjadi pada penderita imunokompremise
Faktor pedisposisi
- Penyalahgunaan obat intravena
- Kondisi imunokompremise
- Diabetes mellitus atau penyakit kesehatan kronis lainnya
e. Sering muncul pada diskitis yang berdekatan dan osteomielitis vertebra
f. Jalur infeksi lain
Referat Radiologi

Page 57

Infeksi hematogen dari traktus genitourinarius atau gastrointestinalis, paru-paru

atau sumber kulit


- Trauma tajam langsung, intervensi bedah, atau prosedur diagnostik
- Peningkatan infeksi yang berdekatan dengan jaringan lunak paraspinal
g. Ekstensi dari keterlibatan epidural dengan pelacakan bawah ligamen longitudinal
posterior
h. Penyebaran infeksi tuberkulosis dibawah ligamen anterior, penyebaran tersering
pada diskus
Epidemiologi
-

0,2-2 kasus per 10.000


Insiden tertinggi pada dekade keenam dan ketujuh

Gambaran mikroskopis: leukosit, mikroorganisme, debris selular, dan jaringan berganulasi


Manifestasi Klinis
Gambaran
-

Nyeri atau perih spinal akut atau subakut


Demam
Kelemahan dan parastesi
Kehilangan kontrol usus dan kandung kemih

Riwayat umum
-

Defisit neurologis irreversibel dan kematian jika tidak di terapi atau terapi
terlambat

Pengobatan
-

Bedah dekompresi darurat dengan drainase abses ketika saraf terkompresi


Antibiotik empiris lebih awal dengan spektrum luas yang mencakup hingga

isolasi penyebab patogen


Antibiotik spesifik organisme intravena diperbolehkan dengan antibiotik
parenteral jangka panjang

Prognosis
Ditentukan dengan:
-

Defisit neurologis awal


Morbiditas tambahan
Diagnosis awal dan pemberian terapi: durasi lambat antara onset defisit
neurologis dan waktu intervensi bedah memprediksikan kemungkinan lebih
baik dari keadaan saraf

Referat Radiologi

Page 58

Anda mungkin juga menyukai