Unsur Hara Esensial Untuk Perkembangan Tumbuhan PDF
Unsur Hara Esensial Untuk Perkembangan Tumbuhan PDF
Mahdi Mu’tashim
1710423016
II B
Mahdi.mutashim26@gmail.com
ABSTRAK
Praktikum tentang Unsur Hara Esensial untuk Perkembangan Tumbuhan dilaksanakan pada
hari Jum’at, 26 Oktober 2018, di Laboratorium Teaching IV, Universitas Andalas, Padang.
Tujuan praktikum ini yaitu meneliti pengaruh kekurangan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung dengan melakukan
pengukuran. Adapun hasil yang didapatkan yaitu jika tumbuhan kekurangan unsur P (fosfor)
batang layu dan kerdil. Kekurangan Ca maka daun berkeriput dan mengalami perubahan
warna menjadi lebih kuning bahkan ada yang mati. Kekurangan unsur N (Nitrogen)
batangnya layu dan daun menguning. Kekurangan unsur K (Kalium) daunnya gugur,
batangnya lemah, dan kurus. Kekurangan Mg (Magnesium) daunnya terlihat berwarna
kuning, dan pada ujungnya terlihat sedikit menggulung. Kekurangan S (Sulfur) maka
tumbuhan terlihat layu bahkan ada yang mati. Kekurangan Fe (Besi) daun pada tumbuhan
membusuk. Kekurangan unsur hara mikro maka tumbuhan akan terjadi klorosis. Adapun
kesimpulan yang didapatkan yaitu unsur hara esensial dapat mempengaruhi pertumbuhan
suatu tanaman.
PENDAHULUAN
Dari tabel diatas diperoleh gejala- Ada yang daunnya layu, batangnya
gejala yang berbeda terhadap layu, dan seluruh bagian tubuh
kekurangan unsur hara jenis tertentu. tumbuhan tersebut layu. Pada hari
terakhir pengamatan, didapatkan nutrient tersebut dalam tumbuhan
bahwa tanaman yang hidup dan dapat akan tetapi juga pada mobilitasnya di
bertahan hanyalah tanaman yang dalam tumbuhan tersebut. Jika suatu
kekurangan N, Fe2, dan hara mikro. nutrient bergerak agak bebas dari
Pada minggu pertama ppengamatan, satu bagian tumbuhan ke bagian yang
umumnya semua tanaman yang diberi lain, gejala defisiensi pertama kali
kekurangan salah satu unsur hara akan muncul pada organ yang lebih
masing – masingnya dapat bertahan tua. Hal ini karena jaringan-jaringan
kecuali tanaman yang kekurangan muda yang masih tumbuh memiliki
unsur K dan Ca. daya tarik yang lebih kuat
Tumbuhan menanggapi dibandingkan dengan jaringan tua
kurangnya pasokan unsur esensial untuk menarik nutrient yang
dengan menunjukkan gejala jumlahnya berkurang
kekahatan yang khas. Gejala yang (Dwijoseputro,1988).
terlihat meliputi terhambatnya Unsur hara terbagi atas unsure
pertumbuhan akar, batang, atau daun, makro dan mikro, unsur-unsur makro
serta klorosis atau nekrosis pada yang dibutuhkan dalam jumlah
berbagai organ. Sebagian besar banyak, meliputi C, H, O, N, P, K, Ca,
gejala yang dikemukakan ini mudah S dan Mg dan unsur-unsur mikro yang
terlihat. Semua gejala bisa berbeda dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
menurut spesies, tingkat masalah, meliputi Fe, Mo, B, Cu, Mn dan Zn.
tingkat pertumbuhan, serta adanya Untuk memudahkan pembuatan
gejala kompleks akibat kekahatan dua larutan hara, garam-garam yang
unsur atau lebih. Gejala kekahatan mengandung unsur makro biasanya
suatu unsur hara terutama bergantung disediakan dalam bentuk larutan
pada dua faktor: 1) fungsi unsur garam tnggal sebagai larutan baku
tersebut, 2) mudah tidaknya unsur (Gardner, 1991)
tersebut berpindah dari daun tua ke
daun yang lebih muda (Salisbury and KESIMPULAN DAN SARAN
Ross, 1995). Kesimpulan
Jika ketersediaan unsur hara
essensial kurang dari jumlah yang Berdasarkan praktikum yang telah
dibutuhkan tanaman, maka tanaman dilakukan, dapat diambil kesimpulan
akan terganggu metabolismenya antara lain adalah :
secara visual dapat terlihat dari
penyimpangan-penyimpangan pada 1. Jika tumbuhan kekurangan unsur P
pertumbuhannya. Gejala kekurangan (fosfor) batang layu dan kerdil.
unsur hara ini dapat berupa 2. Kekurangan Ca maka daun
pertumbuhan akar, batang, atau daun berkeriput dan mengalami
terhambat (kerdil) dan khlorosis atau perubahan warna menjadi lebih
nekrosis pada berbagai organ kuning bahkan ada yang mati.
tanaman. Gejala yang ditunjukkan 3. Kekurangan unsur N (Nitrogen)
tanaman ini dapat menjadi petunjuk batangnya layu dan daun
dari fungsi hara itu (Lakitan, 1993). menguning.
Gejala defisiensi mineral tidak
saja bergantung pada peranan
4. Kekurangan unsur K (Kalium) Dwidjoseputro. 1978. Pengantar
daunnya gugur, batangnya lemah, Fisiologi tumbuhan. Gramedia.
dan kurus. Jakarta.
5. Kekurangan Mg (Magnesium)
daunya terlihat berwarna kuning, Dwdijoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar
dan pada ujungnya terlihat sedikit Ilmu Tanaman. Gramedia.
menggulung. Jakarta.
6. Kekurangan S (Sulfur) maka Gardner, F. P. R. Brent pearce dan
tumbuhan terlihat layu bahkan ada Goger L. Mitchell, 1991.
yang mati. Fisiologi Tanamanan Budidaya.
7. Kekurangan Fe (Besi) daun pada Universitas Indonesia Press.
tumbuhan membusuk. Jakarta.
8. Kekurangan unsur hara mikro maka
tumbuhan akan terjadi klorosis. Jumin, H. B. 2002. Agro Ekologi:
Suatu Pendekatan Fisiologis.
Saran
Rajawali. Jakarta
Diharapkan kepada praktikan agar Keeton, W.T. 1967. Biological
hati-hati dan teliti dalam melakukan Science. Norton and company.
pengamatan agar hasil yang INC. New York
didapatkan bisa sesuai dengan
litaratur. Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid I
Edisi kelima. Erlangga. Jakarta