Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun Oleh :
FENI FERIAWATI
21218235

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
JAKARTA
2019

0
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan hipertensi
Sasaran : Ny.
Hari/Tanggal : Minggu,25 Mei 2019
Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : Balai panti dinas sosial cipocok-serang

I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan darah akan
didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi
(sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah
tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan
diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi,
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi,
tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90
mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan
pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik
terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau
bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati,
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1
dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi
1
secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu
hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.

II. TUJUAN UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x30 menit tentang Hipertensi, diharapkan
WBS dapat mengetahui dan memahami tentang pencegahan dan penatalaksanaan
Hipertensi.

III. TUJUAN KHUSUS


a. WBS dapat menjelaskan pengertian hipertensi
b. WBS dapat menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi
c. WBS dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. WBS dapat menyebutkan komplikasi hipertensi
e. WBS dapat menyebutkan penatalaksanaan hipertensi

IV. METODE
Ceramah, diskusi/ Tanya jawab

V. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar Balik

2
VI. PROSES PELAKSANAAN
No Kegiatan Respon WBS Waktu
1. Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menyampaikan pokok bahasan Menyimak 3 menit
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi Menyimak
2. Isi
Menyampaikan materi tentang :
a. Pengertian Hipertensi Memperhatikan
b. Penyebab Hipertensi Memperhatikan 10 menit
c. Tanda gejala Hipertensi Memperhatikan
d. Komplikasi Hipertensi Memperhatikan
e. Penatalaksanaan Hipertensi Memperhatikan
3. Tanya Jawab Mendengarkan dan menjawab
7 menit
pertanyaan
4. Evaluasi Bertanya kepada WBS 5 menit
5. Penutup
a. Kesimpulan Memperhatikan
b. Evaluasi Menjawab pertanyaan 5 menit
c. Memberikan salam penutup Menjawab salam

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan WBS pada posisi yang sudah direncanakan
b. 60 % pengetahuan WBS meningkat
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Leaflet telah tersedia
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. WBS dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
3
c. WBS berperan aktif selama kegiatan berjalan
d. Suasana penyuluhan tertib
3. Evaluasi hasil
a. Minimal 60% WBS dapat menyebutkan pengertian dari Hipertensi
b. Minimal 60% WBS dapat menyebutkan penyebab dari Hipertensi
c. Minimal 60% WBS dapat menyebutkan tanda dan gejala dari Hipertensi
d. Minimal 60% WBS dapat menyebutkan komplikasi Hipertensi
e. Minimal 60% WBS dapat menyebutkan penatalaksanaan dari Hipertensi

VIII. REFERENSI

Brunnner and Suddarth, 2010. Keperawatan Medical Bedah. Penerbit Buku Kedokteran,
Jakarta
Doenges, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC-NOC 2013.
Jilid 1

4
Lampiran
HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai penyakit tekanan darah tinggi yang bersifat
abnormal dan berfariasi sesuai usia dan jenis kelamin serta dinyatakan hipertensi apabila
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,

5
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Brunnner and Suddarth, 2010)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104 mmHg.
Hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. (Doenges, 2000)

Menurut WHO, tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. (NANDA NIC-NOC, 2013)

B. Etiologi/ penyebab
Penyebab hipertensi adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1.Elastisitas dinding aorta menurun
2.Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3.Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4.Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5.Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Beberapa penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan


terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi

2. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah:
a. Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
b.Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d.Merokok

6
e. Minum alkohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

C. Tanda dan Gejala


Gejala hipertensi yang biasa muncul pada lansia antara lain:
1. Mengeluh sakit kepala bagian belakang, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Dada berdebar
4. Sesak nafas
5. Sulit tidur dan gelisah
6. Mual
7. Muntah
8. Kaku kuduk
9. Kesadaran menurun

D. Komplikasi
Organ yang paling sering terjadi kerusakan akibat hipertensi adalah:
1.Otak: dapat menyebabkan stroke
2.Ginjal: dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal.
3.Mata: dapat menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan.
4.Jantung: dapat menyebabkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan gagal jantung.

E. Penatalaksanaan
Dalam hal ini, penatalaksaan klien lansia dengan hipertensi difokuskan pada penatalaksaan
non-farmakologis, antara lain:
1. Diet rendah garam
2. Turunkan berat badan bila perlu

7
3. Anjurkan untuk berhenti minum kopi atau merokok, bagi pasien yang merokok
dan minum kopi
4. Kontrol teratur ke posyandu lansia atau puskesmas.

F. Makanan yang dihindari


1. Makanan yang mengandung banyak garam / makanan asin
2. Konsumsi daging berlebih
3. Kopi

G. Cara mencegah komplikasi darah tinggi


1. Berat badan ideal
2. Makan makanan yang bergizi
3. Olahraga teratur
4. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok, minum kopi)
5. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi bergaram
6. Kontrol teratur ke puskesmas/ Fasilitas kesehatan
7. Hindari stress
8. Dekatkan diri pada Allah

H. Konsumsi garam perhari adalah


1. Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
2. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
3. Hipertensi berat : tanpa garam

I. Pengobatan tradisional
1. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil airnya diminum
pagi dan sore.
2. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore
8
3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas,
diminum pagi dan sore hari
4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas
5. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan
sore

Anda mungkin juga menyukai