Anda di halaman 1dari 2

Model Atom Rutherford

Untuk menguji model atom J.J. Thomson, maka Ernest Rutherford mengadakan percobaan dengan
menembak atom-atom dengan partikel-partikel alpha, yaitu partikel dengan massa empat kali massa
atom hidrogen dan muatan positif sebesar dua kali muatan elektron. Partikel alpha mempunyai daya
tembus yang cukup kuat untuk melalui plat logam yang sangat tipis. Dalam percobaannya, Rutherford
menembakkan partikel alpha dengan sasaran target lempengan tipis emas, seperti gambar di bawah ini :

Percobaan hamburan partikel α oleh Rutherford


Berdasarkan hasil percobaan diharapkan semua partikel alpha menembus lurus lempengan emas, akan
tetapi dalam hasil pengamatan diperoleh ada partikel alpha yang dibelokkan bahkan ada yang dibelokkan
dengan sudut antara 90o sampai 180o. Hal terakhir yang tidak cocok dengan model atom Thomson.
Rutherford mengukur sudut-sudut hamburan partikel alpha dengan teliti. Bila muatan positif tidak
menyebar, tetapi mengumpul pada suatu tempat dalam tiap-tiap atom, maka berdasarkan hukum
Coulomb sudut penyimpangan akan berkisar antara 5o sampai 150o. Berarti gejala pemantulan kembali
partikel alpha tersebut ditolak oleh suatu konsentrasi muatan positif dalam atom (terjadi gaya tolakan
karena muatannya sejenis).

Berdasarkan hasil percobaannya ini kemudian Rutherford menyusun model atomnya yang secara garis
besar adalah sebagai berikut :
1. Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik, yaitu di
tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti atom.
2. Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh
banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford.
3. Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-lintasan
seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistim tata surya.

Lintasan Spiral Elektron Athom Rutherford


Meskipun model atom Rutherford lebih baik dari model atom Thomson, tetapi model atom Rutherford
memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut.
1. Model atom Rutherford tidak bisa menjelaskan tentang kestabilan atom. Berdasarkan hukum
Coulomb antara elektron dan inti mengalami gaya Coulomb yang berfungsi sebagai gaya
sentripetal sehingga mengalami percepatan. Menurut teori Maxwell percepatan muatan listrik
akan memancarkan gelombang elektromagnetik, sehingga energi elektron total elektron (E) akan
semakin berkurang dan jari-jari orbitnya akan semakin mengecil sehingga lintasan elektron
berbentuk spiral yang menunjukkan ketidakstabilan inti atom.
2. Model atom Rutherford tidak mampu menjelaskan terjadinya spektrum garis yang merupakan ciri
dari atom gas yang berpijar, yang seharusnya menurut teori atom Rutherford karena elektron
memiliki gerakan spiral maka spektrum yang dihasilkan merupakan spektrum yang kontinu tetapi
kenyataannya spektrum diskontinu.

Anda mungkin juga menyukai