Anda di halaman 1dari 3

Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat

kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata
“bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya, penggunaan singular kata bisnis dapat
merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan.

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung
pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki
peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,
diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang
baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Menurut (Mustika, 2010) etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan
didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.
2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis (Velasquez, 2005).

Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis memiliki dampak yang besar kepada masyarakat dan
akhirnya akan menimbulkan berbagai isu etika dalam hal kejahatan, privasi, individualitas, kesehatan,
serta kondisi kerja. Selain memiliki hasil yang bermanfaat, teknologi informasi juga memiliki pengaruh
yang merusak.
Penggunaan teknologi informasi yang menimbulkan isu kepegawaian meliputi hilangnya pekerjaan
karena komputerisasi dan otomatisasi pekerjaan namun juga menghasilkan peningkatan kondisi kerja
dan produktivitas. Pengaruh teknologi informasi atas individualitas dapat mengatasi berbagai masalah
tidak manusiawi, kelakuan, dan ketidakfleksibilitasan beberapa sistem bisnis yang dikomputerisasi.

Isu terkait kesehatan karena penggunaan komputer yang intensif untuk jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan. Masalah privasi yang muncul
dengan penggunaan teknologi informasi untuk mengakses atau mengumpulkan informasi pribadi tanpa
otorisasi dan juga untuk pembuatan profil komputer, pencocokan komputer , serta pencemaran nama
baik. Berbagai masalah kejahatan komputer yang dapat mengancam aktivitas seperti hacking, virus, dan
worm komputer, pencurian dunia maya, penggunaan yang tidak sah hingga pembajakan hak cipta
intelektual.

Untuk mengatasi masalah-masalah penggunaan teknologi informasi yang salah, para manajer, praktisi
bisnis, maupun pakar sistem informasi dapat melaksanakan tanggung jawab etika dan menerapkan
manajemen berpengetahuan dalam teknologi informasi demi pengguanaan yang bermanfaat. Aktivitas
bisnis dan teknologi informasi melibatkan banyak pertimbangan etika. Prinsip dasar etika teknologi dan
bisnis dapat berfungsi sebagai petunjuk bagi para praktisi bisnis ketika berhubungan dengan isu etika
bisnis yang dapat muncul dalam penyebaran penggunaan teknologi informasi di bisnis serta masyarakat.

Etika bisnis berkaitan dengan berbagai pertanyaan etika yang harus dihadapi manajer dalam
pengambilan keputusan bisnis. Etika teknologi berkaitan dengan penggunaan bentuk teknologi apapun
yang beretika. Prinsip-prinsip etika teknologi yaitu proporsional, persetujuan berdasarkan informasi,
keadilan, dan minimalisasi resiko. Semua prinsip tersebut merupakan persyaratan etika yang harus
dipenuhi perusahaan dalam implementasi teknologi dan sistem informasi bisnis yang beretika.

Dimensi etika penting lainnya berkaitan secara khusus dengan penggunaan bentuk teknologi apa pun
yang beretika. Sebagai contoh terdapat empat prinsip etika teknologi. Prinsip-prinsip ini dapat berfungsi
sebagai persyaratan etika yang harus dipenuhi perusahaan untuk membantu memastikan implementasi
yang beretika atas teknologi informasi serta sistem informasi dalam bisnsi.

Para praktisi bisnis dan pakar SI akan menjalankan tanggung jawab setikanya dengan secara sukarela
mengikuti petunjuk. Sebagai contoh menjadi praktisi yang bertanggung jawab (responsible
professional)dengan

1. Bertindak berdasarkan integritas,


2. Meningkatkan kompetensi profesional,
3. Menetapkan standar tinggi kinerja personal,
4. Menerima tanggung jawab atas pekerjaan,
5. Meningkatkan kesehatan, privasi, dan kesejahteraan umum masyarakat.

Selanjutnya, praktisi bisnis harus menunjukkan tindakan beretika, menghindari kejahatan komputer, dan
meningkatkan keamanan sistem informasi apa pun yang dikembagkan untuk digunakan. Petunjuk yang
lebih spesifik tentang etika bisnis dan teknologi yang harus dijalankan oleh manajer, end users, dan
pakar sistem informasi tertuang dalam kode etik profesi dari Asosiasi Profesi Teknologi Informasi. Kode
etik tersebut memberi garis besar tentang berbagai pertimbangan etika yang sesuai dengan tanggung
jawab utama seorang pakar sistem informasi.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:

1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul
mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam
perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas
aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu
tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.

Sumber :

https://wahyuherdani.wordpress.com/2016/01/14/peranan-dan-etika-bisnis-dalam-menghadapi-era-
globalisasi/

https://sagafreak.wordpress.com/2014/03/25/tantangan-dalam-hal-etika-dan-keamanan-
management-information-systems/

Anda mungkin juga menyukai