Anda di halaman 1dari 1

Etiologi dan Faktor Risiko Scabies

1. Etiologi
Scabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei varietas hominis yang termasuk dalam
kelas arachnida, subkelas acarina, ordo astigmata, dan famili sarcoptidae.
S. scabiei berbentuk lonjong dan gepeng, berwarna putih kotor, berpunggung cembung,
bagian dadanya rata, dan tidak memiliki mata. Tungau betina memiliki ukuran 0,3-0,45
mm sedangkan tungau jantan memiliki ukuran 0,2-0,25 mm.
Siklus hidup S.scabiei berawal dari telur yang kemudian bermetamorfosis menjadi larva,
nimfa, dan akhirnya tungau dewasa. Tungau betina dewasa berjalan di permukaan kulit
dengan kecepatan 2,5 cm/menit. Setelah menemukan lokasi yang sesuai, tungau betina
menggali terowongan di stratum korneum dalam waktu 30 menit setelah kontak pertama
dengan menyekresikan saliva yang dapat melarutkan stratum korneum. Tungau akan
berkopulasi dalam terowongan. Tungau jantan akan mati sedangkan tungau betina akan
terus menggali terowongan sampai pada perbatasan stratum korneum dan stratum
granulosum dengan kecepatan 0,5-5mm per hari. Penggalian terowongan tersebut biasanya
dilakukan saat malam hari dan selama itu tungau bertelur atau mengeluarkan feses. Tungau
betina hidup selama 30-60 hari di dalam terowongan dan dapat bertelur sebanyak 40-50
butir telur semasa hidupnya.

2. Faktor Risiko
a. Anak-anak dan orang tua
b. Kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan yang rendah
c. Tinggal di lingkungan yang padat penduduk, seperti perkampungan padat, asrama,
penjara dan lain-lain
d. Penggunaan alat mandi dan alat tidur bersama
e. Lingkungan tempat tinggal yang lembap

Sumber:
Sungkar, Saleha. 2016. Skabies: Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberatasan, dan
Pencegahan. Jakarta. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai