PEMBAHASAN
1. Pengkajian
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : buruh
Status : Kawin
No Register : 12 03 27 99
Penanggung jawab :
Nama : Tn P
Umur :-
Pekerjaan : Buruh
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
± 3 jam sebelum masuk RS, klien tiba – tiba merasakan nyeri dada kiri dan nyeri ulu hati, lalu oleh
keluarganya klien dibawa ke UGD RSUD TIDAR.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM, TBC, jantung
C. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada sekret
2. Breathing
RR 24 x/menit, irama teratur, dalam, suara nafas vesikuler, tidak ada tarikan otot intercosta, tidak
ada nafas cuping hidung, tidak ada wheezing maupun ronkhi, reflek batuk ada, terpasang O2 3 Liter /
menit dengan nasal kanul
3. Sirkulasi
Tekanan darah 166/95 mmHg, nadi 97 x/menit, teratur, kuat, suhu 36,4 0 C, akral hangat, tidak
gelisah, tidak ada sianosis, kulit tidak pucat, capillary refill < 3 detik, terdapat nyeri dada kiri dan nyeri
ulu hati, nyeri menetap, seperti ditusuk-tusuk.
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
TD : 156 / 90 mmHg
HR : 96 x / menit
RR : 24 x / menit
Suhu : 36,2 oC
SaO2 : 100%
4. BB : 50 kg TB : 155 cm
5. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut hitam dan ada sedikit uban, lurus, tidak mudah dicabut, kulit kepala
bersih, tidak ada ketombe
6. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter kurang lebih 3mm,
reflek cahaya mata kanan dan kiri positif, penglihatan baik
7. Telinga
Simetris antara telinga kanan dan telinga kiri, tidak ada discharge, tidak ada serumen, pendengaran
baik
8. Hidung
Tidak terdapat secret, bersih, tidak hiperemis, tidak ada septum deviasi, terpasang O2 3 Liter / menit
dengan nasal kanul.
9. Leher
Tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid, tidak ada peningkatan JVP,
JVP = R – 2 cmH2O
10. Dada
Paru - paru
I : Bentuk simetris, gerakan dada simetris, tidak ada tarikan otot intercosta
Jantung
Abdomen
I : Datar
Pe : Timpani
11. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat, tonus otot baik, nilai
kekuatan otot 5, pergerakan terbatas, terpasang infus RL 20 tetes / menit dan dopamine ( 0.75 ml /
jam ) di tangan kiri.
12. Genitalia
Klien selama dirawat di ICU makan dengan diit cair 1700 kkal, selalu menghabikan 1 porsi makanan
yang dihidangkan sesuai diitnya. Saat ini klien sudah tidak mual, tidak muntah, tidak ada anoreksia.
Minum 3 –4 gelas / hari, terpasang infus RL 20 tetes / menit dan dopamine ( 0.75 ml / jam ).
2. Eliminasi
Pola BAB di rumah maupun di ICU tidak ada perubahan, BAB setiap hari, konsistensi lembek. Pola
BAK di rumah maupun di ICU tidak ada perubahan, ± 4 – 5 kali / hari.
3. Kenyamanan
Terdapat nyeri dada sebelah kiri dan nyeri ulu hati. Nyeri bertambah berat bila melakukan aktifitas,
skala nyeri 6.
4. Oksigenasi
Tidak ada dispnea, wheezing maupun ronkhi, terpasang O2 3 L / m dengan nasal kanul.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Laboratorium darah
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Harga Normal
WBC
14.53
uL
4.8-10.8
RBC
36,7
uL
M: 4.7-6.1, F: 4.2-5.4
HGB
4,17
g/dL
M: 14-18, F:12-16
HCT
29,6
M: 42-52, F: 37-47
MCV
88,9
fL
79.0-99.0
MCH
33,1
Pg
27.0-31.0
MCHC
14,1
g/dL
150-450
PLT
276
uL
11.5-14.5
RDW-DV
107
fL
35-47
PDW
29
fL
9.0-13.0
MPV
1,13
Fl
7.2-11.1
P-LCR
138
15.0-25.0
Kratinin : 1.35
Elektrolit
Klorida (Cl) : 97
Elektrolit
e. Terapi
ANALISA DATA
No
Data Fokus
Etiologi
Problem
1.
Ds:
Klien mengeluh nyeri dada kiri seperti ditekan dan nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6 (rentang 0–10 )
Do:
- TD : 146 / 95 mmHg
- Nadi : 97 x/menit
Nyeri
2.
Ds :
Do:
- TD : 146 / 95 mmHg
- Nadi : 97 x/menit
- Cardiomegali
3.
Ds:
Klien mengatakan dada kiri terasa sakit dan badannya terasa lemah
Do:
- TD : 146 / 95 mmHg
- Nadi : 97 x/menit
Intoleransi aktifitas
2. Diagnosa
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa
keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas
terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan. Diagnosa
keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut :
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen miokard
dan kebutuhan tubuh
3. Resiko tinggi Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas dan
pembesaran jantung atau penurunan COP
PERENCANAAN
NO DP
INTERVENSI
1.
Nyeri hilang / berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam dengan kriteria
hasil :
Ø TD : 120/ 80 mmHg
Ø RR : 16 – 24 x/menit
Ø Suhu : 36-37 oC
- Ajarkan tehnik relaksasi dengan tarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan melalui
mulut
2.
Ø TD : 120/ 80 mmHg
Ø Nadi : 60 – 100 x/menit
Ø RR : 16 – 24 x/menit
Ø Suhu : 36-37 oC
- akral hangat
- catat frekuensi, irama jantung, perubahan tekanan darah, sebelum, selama dan sesudah
aktifitas
- kaji ulang tanda/ gejala yang menunjukkan tidak toleransi terhadap aktifitas
3.
Tidak terjadi penurunan curah jantung setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
dengan kriteria hasil :
- EKG : NSR
- TD : 120/ 80 mmHg
- RR : 16 – 24 x/menit
- Akral hangat
CATATAN KEPERAWATAN
NO DX
TGL /JAM
IMPLEMENTASI-RESPON
EVALUASI
TTD
4/4/2012
8.00
8.05
8.10
8.15
8.20
8.30
10.00
- Memonitor TTV
Respon :
TD : 146/95 mmHg
HR : 97 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4 oC
Respon :
- Mengajarkan tehnik relaksasi dengan tarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan
melalui mulut
Respon : pengunjung bergantian dan tidak berkunjung saat klien istirahat / tidur
Jam 13.30
O:
- TD : 148/90 mmHg
- N : 88 x/menit
P : Lanjutkan intervensi
4/4/2012
8.50
8.55
9.00
9.05
9.10
12.00
- Menganjurkan klien unutk membatasi aktifitas dan melakukan aktifitas sesuai kemampuan
Respon : klien BAK dengan urinal diatas tempat tidur, urin 100 cc, warna kuning transparan
- memberikan obat aspilet, vacloh, digoxin, dopamine masuk melalui IV perbolus 0.96 mcg/dl 50cc
jam 13.30 :
O:
- Terpasang O2 3 L/m
- TD 148/90 mmHg
- Nadi 88 x / menit
P: Lanjutkan intervensi
4/4/2012
8.30
9.00
9.15
12.00
12.05
- Memonitor TTV
Respon :
TD : 150/124 mmHg
HR : 92 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,3 oC
Jam 13.30
S:
O:
- Klien bedrest
- TD : 148/90 mmHg
- N : 88 x/menit
- TD 140 / 90 mmHg
- Nadi 120x/menit
5/4/2012
07.00
07.05
07.10
07.15
08.00
08.15
10.00
- Mengajarkan tehnik relaksasi dengan tarik nafas panjang dan mengeluarkannya pelan-pelan
melalui mulut
- Memonitor TTV
Respon :
TD : 130/90 mmHg
HR : 84 x /menit
RR : 18 x /menit
Suhu : 36,1 oC
- Memberikan Diazepam 1 c
Respon : pengunjung bergantian dan tidak berkunjung saat klien istirahat / tidur
Jam 13.30
S: Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
O:
- N : 80 x /menit
A: masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
5/4/2012
8.00
8.15
8.30
12.00
- Memonitor TTV
Respon :
TD : 130/90 mmHg
HR : 84 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,3 oC
Jam 13.30
O:
- Klien bedrest
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80 x/menit
A : masalah teratasi
P: pertahankan intervensi :
5/4/2012
07.00
8.00
9.00
9.15
10.00
Respon : klien BAK dengan urinal diatas tempat tidur, urin 100 cc, warna kuning transparan
jam 13.30 :
O:
- Klien bedrest
- Terpasang O2 3 L/m
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 80 x / menit
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Miokard infrak merupakan kematian jaringan miokard yang diakibatkan penurunan secara tiba-tiba
aliran darah arteri koronaria ke jantung atau terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-
tiba tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup.
Gejala yang sering muncul pada penderita infark miokardium biasanya Nyeri dada yang tiba – tiba
dan berlangsung terus menerus, nyeri akan terasa semakin berat sampai tidak tertahankan, rasa
nyeri yang tajam dan berat, biasa menyebar kebahu dan lengan dan biasanya lengan kiri. Dan
menetap selama berjam - jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun
nitrogliserin, nyeri biasanya sering diserai napas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing
kepala,mual dan muntah – muntah, dan kebanyakan dari penderita AMI/STEMI akan mengalami
kematian.
B. Saran
Semoga apa yang kelompok sajikan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai
masukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik bagi pasien. Kelompok sadar
bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga kelompok berharap agar
makalah ini menjadi motivasi bagi teman-teman untuk membuat makalah yang lebih baik sehingga
menambah wawasan bagi semua. Kelompok juga berharap agar aplikasi perawatan pasien dengan
Akut Limb Iskemi dapat di laksanakan sesuai dengan tata laksana dalam perawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Edisi 9
. Jakarta: EGC
Lily Ismudiati Rilantono, dkk. (2004). Buku Ajar Kardiologi;Fakultas Kedokteran. Hal 173-181