Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR ARSITEKTUR

PENERAPAN ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI PRINSIP-PRINSIP


FRANK OWEN GEHRY PADA GALERI SENI MUSIK MODERN
DI PEKANBARU

Oleh:

Jevri Prabowo
Nim : 1507112864

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Musik merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk menenangkan
dan mendatangkan inspirasi bagi banyak orang (Ortiz dalam Rosidah, 2012).
Musik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia
dan penggunaannya pun beragam mulai dari upacara sakral hingga hanya sekedar
hiburan. Perkembangan musik sebagai sebuah unsur hiburan sangatlah pesat,
karena musik digemari oleh semua lapisan masyarakat dari segala kalangan.
Terutama di Indonesia yang memiliki beragam budaya dan suku bangsa yang
berbeda sehingga beragam musik tradisional juga lahir akibat perbedaan gaya dan
budaya tiap-tiap suku bangsa.
Dari berbagai jenis atau genre musik yang ada, yang paling banyak
diminati masyarakat saat ini adalah Musik Modern. Musik modern adalah jenis
musik yang easy listening (mudah dimengerti) dan lirik yang komersial. Jenis-
jenis musik modern yaitu musik jazz, hip-hop, blues, rock dan pop. Pada saat ini
band-band musik ataupun solo musik modern yang awalnya berkutat berskala
nasional mulai merambah dikancah internasional. Dalam artikel CNN indonesia
pada 17 september 2015, ada 21 arstis Indonesia masuk ke dalam nominasi
pengharagaan Asia Tenggara Anugerah Planet Muzik, seperti Raisa, Tulus, Yura,
Angel Pieters, Armada, Bunga Citra Lestari, Cakra Khan, Judika, Maudy Ayunda,
Noah, Nowela, Rossa, Sheila On 7, Ungu, Yovie & Nuno, dan lain-lain.
Perkembangan zaman dan teknologi mempengaruhi musik di Pekanbaru
yaitu musik modern luar negeri yang mulai masuk ke Indonesia. Persaingan antara
musik modern dalam negeri dengan musik modern luar negeri pun terjadi di
dalam industri musik. Pasar musik Indonesia ada yang lebih berminat terhadap
musik dalam negeri dan sebaliknya. Musik modern luar negeri sangat
berpengaruh di Indonesia, sehingga yang terjadi adalah masyarakat lebih berminat
terhadap musik luar negeri daripada musik dalam negeri yang merupakan karya-
karya anak negeri.
Apresiasi masyarakat yang kurang terhadap musik modern dalam negeri
membuat musik modern dalam negeri kurang bisa berkembang diantara masuknya
pengaruh musik modern dari luar negeri. Kurangnya informasi serta pengetahuan
masyarakat tentang musik di dalam negeri juga menjadi faktor penyebab
masyarakat kurang memberikan apresiasi terhadap musik modern. Informasi serta
pengetahuan tentang keindahan dari musikalitas negeri sendiri yang nantinya akan
menyadarkan masyarakat tenatang potensi di dalam negeri. Pengetahuan-
pengetahuan itu bisa diwujudkan ke dalam sebuah Galeri Seni Musik Modern
yang berisikan semua hal tentang musik modern di Pekanbaru.
Perlunya tempat yang mewadahi pengetahuan tentang perkembangan musik
modern di Pekabnaru, agar masyarakat mengetahui tentang bagaimana
perkembangan, sejarah, sampai macam-macam musik modern. Dengan begitu
masyarakat akan lebih mencintai musik modern dalam negeri, musik modern
dalam negeri dapat berkembang dan bersaing dengan musik luar negeri yang
masuk ke Indonesia.
Sarana yang biasa digunakan dalam kegiatan musik modern di Pekanbaru
adalah lapangan outdoor seperti Bandar Serai Purna MTQ Pekanbaru dan Gedung
Anjung Seni Idrus Tintin seperti kurang sesuai dengan fasilitas kegiatan musik
modern seperti kenyamanan, keamanan, dan akustik. Terlebih lagi sebuah
kegiatan musik dengan artis internasional yang memperhatikan kualitas akustik
agar mampu memberikan performa terbaiknya terhadap penonton. Oleh karena
itu, dengan adanya sebuah galeri seni musik modern dengan kualitas kenyamanan
akustik dan visual yang tinggi, maka pesan-pesan dan kreatifitas yang ingin
disampaikan oleh musisi mampu disampaikan dengan baik kepada peikmatnya
dengan koneksi yang lebih intens.
Pekanbaru mempunyai kawasan pendidikan terutama sekolah tinggi yang
dekat area wisata, seperti taman-taman dan area wisata lainnya, serta tempat-
tempat berkumpul seperti cafe. Hal ini bisa menarik pengunjung dari golongan
mahasiswa, keluarga dari dalam maupun dari luar kota untuk berkunjung ke
Galeri Seni Musik Modern, guna rekreasi dan edukasi. Dengan keberadaan Galeri
Seni Musik modern di Pekanbaru, Musik modern diharapkan bisa berkembang,
bukan hanya di Pekanbaru, namun juga di Indonesia dan mancanegara.
Dengan pendekatan dekonstruksi, yang berusaha mendobrak sesuatu yang
telah ada diharapkan akan menambah minat masyarakat tentang musik modern.
Dengan mengambil unsur musik modern, memvisualisasikan, dan mengeksplorasi
secara tidak biasa melalui dekonstruksi diharapkan masyarakat akan melihat
musik modern melalui sisi yang berbeda melalui Galeri Seni Musik Modern.
Penerapan prinsip-prinsip Frank Owen Gehry pada perancangan Galeri Seni
Musik di Pekanbaru yaitu merancang bangunan tampak sebagai suatu ekspresi
benda seni (scluptural) dari pada wadah suatu fungsi. Pemikiran suatu desain
bukanlah merupakan pemikiran kompleks, tapi hasil dari pemikiran tidak serius.
Hasil yang nampak akan memberi kesan terpecah-pecah. Frank Owen Gehry
mengkomposisikan bidang dan secara utuh bangunan memperlihatkan suatu
komposisi yang terpuntir, retak bahkan terkesan belum selesai.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan dalam perancangan Galeri Seni Musik Modern di
Pelalawan adalah sebagai berikut:
1. Apa saja fasilitas-fasilitas pada Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru?
2. Bagaimanakah merumuskan tema perancangan dengan penerapan prinsip-
prinsip Frank Owen Gehry pada Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru?
3. Bagaimanakah merumuskan konsep dengan penerapan prinsip-prinsip Frank
Owen Gehry Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam merencanakan dan merancang Galeri Seni
Musik Modern di Pelalawan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui fasilitas pada Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru
2. Merumuskan konsep dengan prinsip-prinsip Frank Owen Gehry Galeri Seni
Musik Modern di Pekanbaru dengan prinsip-prinsip Frank Owen Gehry
3. Merumuskan tema perancangan dengan prinsip-prinsip Frank Owen Gehry
pada Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru
1.4 Lingkup dan Batasan
Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, maka penulis membuat lingkup
dan batasan yang menjadi dasar penulis dalam proses perencanaan dan
perancangan Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru dengan penerapan
arsitektur dekonstruksi prinsip-prinsip Frank Owen Gehry. Adapun lingkup dan
batasan diuraikan sebagai berikut :
1.4.1 Lingkup
Pembahasan ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan
arsitektur untuk Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru. Kajian ini membahas
gedung galeri seni musik yang mampu mewadahi pemusik dan penikmat musik
yang berada di kota Pekanbaru maupun diluar kota Pekanbaru.
1.4.2 Batasan
Adapun batasan wilayah Galeri Seni Musik Modern yaitu terletak di kota
Pekanbaru. Sedangkan pada perancangannya dititik beratkan pada penerapan
prinsip-prinsip Frank Owen Gehry dengan bangunan Galeri Seni Musik Modern
di Pekanbaru keseluruhan, baik struktur, konstruksi, maupun utilitas.
1.5 Kerangka Pikir

PENERAPAN ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI PRINSIP-PRINSIP FRANK


OWEN GEHRY PADA GALERI SENI MUSIK MODERN DI PEKANBARU

Latar Belakang
 Meningkatkan minat masyarakat di Pekanbaru terhadap seni musik modern
 Sarana rekreasi dan edukasi/Fasilitas pengadaan kegiatan musik musik modern di Pekanbaru
 Penerapan Prinsip-Prinsip Frank O’Gehry pada Galeri Seni Musik Modern

Permasalahan
 Apa saja fasilitas-fasilitas pada galeri seni musik modern di Pekanbaru
 Bagaimanakah merumuskan konsep dengan penerapan prinsip-prinsip Frank O’Gehry pada Galeri Seni Musik
Modern?
 Bagaimanakah merumuskan tema dengan penerapan prinsip-prinsip Frank O’Gehry pada Galeri Seni Musik Modern
di Pekanbaru?

Tujuan
 Mengetahui fasilitas-fasilitas pada galeri seni musik modern di Pekanbaru
 Merumuskan konsep dengan prinsip-prinsip Frank O’Gehry pada Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru
F  Merumuskan tema dengan prinsip-prinsip Frank O’Gehry Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru
E 
E
Lingkup dan Batasan
D
 Lingkup
Pembahasan ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Galeri Seni Musik Modern
B di Pekanbaru. Kajian ini membahas gedung galeri seni musik modern yang mampu mewadahi para seniman dan
penikmat musik modern yang berada di Pekanbaru maupun diluar Pekanbaru.
A
 Batasan
C Pembahasan Galeri Seni Musik dibatasi pada pengertian judul secara umum sedangkan pada perancangannya dititik
K beratkan pada penerapan prinsip-prinsip Frank O’Gehry dengan bangunan galeri seni musik modern di Pekanbaru
keseluruhan, baik struktur, konstruksi, maupun utilitas.

Tinjauan Pustaka Metode Perancangan


 Tinjauan fungsi bangunan  Paradigma perancangan
 Tinjauan tema rancangan  Tinjauan lokasi
 Study prinsip-prinsip Bangunan Frank  Bagan alur perancangan
O’Gehry

Analisis Perancangan
Analisis tapak, analisis fungsional, analisis sistem bangunan, analisis sistem utilitas, analisis tampilan fisik bangunan,
analisis lain yang diperlukan.

Konsep Perancangan
Berdasarkan hasil analisa dan kajian-kajian masalah yang timbul terkait fungsi dan tema perancangan.

HASIL PERANCANGAN
1.6 Sistematika Pembahasan
Susunan dan sistematika penulisan laporan ini terdiri dari beberapa sub bab
menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang pokok-pokok pikiran yang melatarbelakangi
permasalahan, tujuan, lingkup dan batasan, kerangka pikir, sistematika
penulisan dan keaslian penulisan mengenai perencanaan dan perancangan
Galeri Seni Musik Modern di Pekanbaru dengan pendekatan prinsip-prinsip
Frank Owen Gehry

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Membahas tentang pengertian musik, fasilitas-fasilitas Galeri Seni Musik
Modern di Pekanbaru, tinjauan tema perancangan dan membahas tentang
studi prinsip-prinsip arsitektur Frank Owen Gehry.

BAB III GAMBARAN LOKASI


Membahas tentang gambaran umum kota Pekanbaru sebagi lokasi Galeri
Seni Musik Modern yang direncanakan.

BAB IV ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN


Membahas tentang konsep dasar dan gagasan awal perancangan Galeri Seni
Musik Modern di Pekanbaru, dengan prinsip-prinsip Frank Owen Gehry
sebagi acuan dan pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan.
Analisa makro dan mikro: Analisa Tapak, Analisa ruang, Konsep massa,
Eksterior, Interior, Analisa struktur dan utilitas. Menjelaskan tentang hal-hal
yang berhubungan dengan desain baik itu konsep maupun kriteria desain
yang meliputi: Konsep, Proses, dan transformasi desain, Visualisasi Karya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan aplikasi yang dirancang.
1.7 Keaslian Penulisan
Berdasrkan penelusuran mengenai judul perancangan pada arsitektur dalam
konteks Galeri Seni Musik Modern, terdapat beberapa judul yang memiliki
keterkaitan yaitu, sebagai berikut:

No. Judul Persamaan Perbedaan

Perancangan Galeri Musik Surabaya


Dengan Memanfaatkan Fungsi
Ganda Pada Noise Barrier Lokasi bangunan
1. atas Deny Dwi Nugroho dan Sri Fungsi bangunan yaitu Kota
Nastiti N Ekasiwi
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Surabaya.
Sipil dan Perencanaan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Galeri Seni Dan Budaya di Kota


 Tema bangunan
Surakarta
Dengan Penekanan Desain Green Green
2. Architecture Architecture
Fungsi bangunan
Atas Rizki Muhmad  Lokasi
Jurusan Teknik Arsitektur, bangunan yaitu
Fakultas Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang. kota Semarang

Galeri Seni Rupa di Surakarta


Sebagai Media Komunikasi Ramah Lokasi tapak
Lingkungan
3. yaitu di
Atas Isnaini Nur Hudin Fungsi bangunan
Surakarta.
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Tema bangunan
Surakarta.
Galeri Seni di Pekanbaru Dengan
Pendekatan Arsitektur Art Deco Penerapan
4. prinsip
Atas Hazrati shafrina Fungsi bangunan
perancangan
Progam Studi Arsitektur, Fakultas
Lokasi tapak
Teknik, Universitas Riau.

Galeri Seni Rupa di Pekanbaru


Degan Pendekatan Arsitektur
5. Organik Tema bangunan
Fungsi bangunan
Atas isrina indah Lokasi tapak
Progam Studi Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Riau.
Galeri Seni Musik di Kota
Malang Tema Arsitektur Modern
6. Atas Teresa Edita Graciana Tema bangunan
Fungsi bangunan
Program Studi Arsitektur , Fakultas Lokasi tapak
Teknik Sipil Dan Perencanaan,
Institut Teknologi Nasional Malang.
Perancangan Galeri Seni Binjai
Dengan Pendekatan Desain
7. Arsitektur Neo-Vernakular Tema bangunan
Fungsi bangunan
Atas Anggun Larasari Lokasi tapak
Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Judul perancangan dalam penulisan ini berbeda dengan perancangan


diatas. Oleh karena itu, keaslian perancangan dalam penulisan ini dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus
dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta terbuka.

Anda mungkin juga menyukai