Anda di halaman 1dari 7

RIAU FOLKLORE THEME PARK DI PEKANBARU

DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI SIMULATOR

Bagus Ardyawan Susilo1), Pedia Aldy2), Mira Dharma Susilawaty3)


1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2) 3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas
KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: bagus.ardyawan3570@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Indoensia have various folk stories with any tittle and messages in the story, certainly become local
wisdom in Indonesia. The story from every province in Indonesia, including in Riau province. But
in nowadays, childern’s interests to folk story is decrease, folk story from abroad are very popular,
for example Snow White and Cinderella. The ways can be do for bring back interest people
especially the children to Riau folk story by making Theme Park which present vehicle that tells
about folk story in Riau. This theme park also implements simulator technology so that visitors can
also feel the atmosphere in the story through simulations on the vehicle. In this theme park in
addition to visitors getting entertainment, children can also find moral messages to social message
in the story and it is hoped that after visiting this place children can apply these messages in their
daily lives and can restore their interest towards Riau folk story.

Keyword: Folklore, Theme Park, Simulator

1. PENDAHULUAN berasal dari luar negri. Selain itu, popularitas


Di Indonesia terdapat cerita rakyat cerita luar yang didukung kuat oleh media
(folklore) dengan berbagai cerita, judul dan digital sedangkan cerita rakyat Riau yang
pesan yang ada dalam cerita tersebut yang hanya sebatas buku ataupun media digital
tentunya menjadi kearifan lokal di Indonesia. yang bisa dibilang sudah tidak mengikuti
Cerita tersebut berasal dari berbagai provinsi jaman dan kurang dikemas menarik. Untuk itu
yang ada di Indonesia, termasuk pula Provinsi maka sangat diperlukan cara yang untuk
Riau. Dari Riau sendiri terdapat cerita rakyat mengembalikan minat masyarakat terutama
yang berasal dari daeah-daerah yang ada di anak-anak terhadap cerita rakyat terutama
provinsi Riau, contohnya Si Lancang yang cerita rakyat Riau.
berasal dari Kabupaten Kampar, Asal Mula Cara yang dapat di lakukan untuk
Burung Punai yang berasal dari Kabupaten mengembalikan minat masyarakat terutama
Pelalawan dan masih banyak lagi cerita anak-anak terhadap cerita rakyat Riau adalah
lainnya yang berasal dari daerah yang ada di dengan membuat theme park yang
Provinsi Riau. menyajikan wahana yang menceritakan
Pada jaman sekarang, minat anak-anak tentang cerita rakyat yang ada di Riau.
terhadap cerita rakyat Riau semakin Pengunjung yang masuk ke wahana tersebut
berkurang. Cerita rakyat dari luar negri lebih akan disuguhkan cerita rakyat Riau yang
disukai misalnya saja Putri Salju atau diceritakan secara visual dan suara, yaitu
Cinderella. Lemahnya pamor cerita rakyat dengan diorama, narasi dan musik. Di theme
Riau ini dikarenakan publikasi tentang cerita park ini pengunjung juga dapat merasakan
rakyat Riau yang kalah dengan cerita yang

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 1


suasana dalam cerita melalui simulasi- Theme Park adalah sebuah taman
simulasi yang ada di wahana tersebut. hiburan yang dekoratif dan di desain untuk
Di theme park ini pengunjung dapat menggambarkan sebuah tema tertentu sebagai
belajar, mengetahui dan mengingat kembali tema utama, seperti periode khusus dalam
berbagai cerita rakyat yang ada di Riau sebuah cerita atau dunia dimasa yang akan
melalui teknologi simulator. Teknologi datang (Webster 2010). Theme Park juga bisa
simulator merupakan sarana yang menyerupai diartikan sebuah lingkungan binaan yang
atau mendekati asli dari peralatan, sistem, bertujuan menstimulasi otak melalui simulasi.
fenomena atau proses dan biasanya dilengkapi Sebagaimana Piliang (2000) yang memaknai
dengan model yang memungkinkan bahwa Theme Park adalah suatu tempat yang
penggunanya melihat dan merasakan sebuah mewujudkan semuanya, tempat suatu simulasi
proses terjadinya fenomena dan kejadian tanpa akhir.
tertentu. Dengan adanya theme park ini Karakterisitik theme park menurut
diharapkan dapat mengembalikan minat Clave (2007):
masyarakat terutama anak-anak terhadap 1. Theme Park memiliki identitas tematik
cerita rakyat Riau karena menyajikan cerita yang menentukan alternatif reaksi.
rakyat yang dikemas dengan menarik dan 2. Mengandung satu atau lebih daerah
sesuai dengan perkembangan zaman. tematik.
Di theme park ini selain masyarakat 3. Diatur sebagai ruang tertutup atau
mendapatkan hiburan, anak-anak juga dapat denganakses yang dikendalikan.
4. Memiliki beberapa wahana dan
mengetahui pesan yang terkandung dalam
pertunjukan untuk menciptakan
cerita rakyat mulai dari pesan moral hingga kunjungan yang berlangsung rata-rata
pesan sosial yang terkandung dalam cerita sekitar 5 hingga 7 jam.
5. Mengelola proses produktifitas dan
tersebut dan diharapkan setelah mengunjungi
konsumen secara terpusat.
tempat ini anak-anak dapat menerapkan
2.2 Folklore
pesan-pesan tersebut dalam kehidupannya Folklore, secara etimologi terdiri atas
sehari-hari dan dapat mengembalikan minat dua kata, yaitu folk dan lore. Fol berarti
rakyat, bangsa, sedangkan lore berarti rakyat
mereka terhadap cerita rakyat Riau.
adat, pengetahuan (Echols, 2003). Sedangkan
Adapun permasalahan yang akan menurut Endraswara (2013) Folklore atau
dihadapi dalam perancangan Riau Folklore cerita rakyat adalah suatu golongan cerita
Theme Park ini adalah sebagai berikut: yang hidup dan berkembang secara turun-
1. Bagaimana merumuskan kebutuhan temurun dari satu generasi ke generasi
ruang yang efisien pada bangunan Riau selanjutnya dan dikatakan sebagai cerita
Folklore Theme Park? rakyat karena cerita tersebut hidup dan
2. Bagaimana penerapan teknologi berkembang di kalangan masyarakat.
simulator pada bangunan Riau Folklore Folklore memiliki jenis-jenis yang
Theme Park? dikelompokkan menjadi tiga golongan
3. Bagaimana merumuskan konsep yang berdasarkan asal cerita, tokoh dan isi cerita
tepat untuk Riau Folklore Theme Park? tersebut, diantaranya mitos, legenda dan
dongeng (Danandjaja, 1984). Berikut
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Theme Park

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 2


penjelasan mengenai jenis-jenis folklore, Terpilihnya keempat cerita diatas
yaitu: disebabkan karena keempat cerita tersebut
1. Mitos memiliki keunikan, yaitu:
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang 1. Cerita si Lancang memiliki pesan cerita
dianggap benar-benar terjadi serta suci oleh yang baik untuk disajikan di Riau
yang memiliki cerita, biasanya mitos ditokohi Folklore Theme Park karena dapat
oleh para dewa atau makhluk yang memiliki menjadi nasihat yang baik bagi anak-
kekuatan. anak pengunjung theme park ini
2. Legenda nantinya. Selain itu cerita si Lancang
Legenda adalah prosa rakyat yang juga menceritakan asal mula sebuah
mempunyai ciri yang mirip dengan mitos, daerah di sekitar sungai Kampar
yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi sehingga cerita si Lancang cocok untuk
tidak dianggap suci. Berbeda dengan mitos, mewakili sungai Kampar.
legenda di tokohi oleh manusia biasa 2. Cerita Putri Kaca Mayang memiliki
walaupun ada kalanya memiliki sifat-sifat luar alur cerita yang menarik untuk
biasa dan sering juga dibantu oleh makhluk diterapkan pada Riau Folklore Theme
ajaib. Park. Selain itu cerita Putri Kaca
3. Dongeng Mayang merupakan cerita asal-usul
Dongeng adalah cerita prosa rakyat ditemukannya kota Pekanbaru, maka
yang tidak dianggap benar-benar terjadi, cerita Putri Kaca Mayang terpilih untuk
dongeng diceritakan terutama untuk hiburan. mewakili Sungai Siak.
Cerita rakyat di Riau jumlahnya banyak 3. Cerita Asal Mula Sungai Rokan
dan tidak mungkin semuanya di terapkan pada tentunya sangat cocok untuk mewakili
theme park, maka cerita yang akan deterapkan cerita dari sungai Rokan, sebab cerita
dipilih berdasarkan empat sungai besar yang tersebut menceritakan asal-usul
ada di Riau, yaitu Sungai Kampar, Sungai terbentuknya sungai Rokan.
Siak, Sungai Rokan dan Sungai Kuantan. 4. Cerita Ombak Nyalo dan Simutu Olang
Pemilihan berdasarkan empat sungai besar di cocok untuk mewakili cerita dari sungai
Riau disebabkan karena rakyat Riau tumbuh Kuantan kerena cerita tersebut
dan berkembang berawal dari empat sungai menceritakan masyarakat di sekitar
tersebut dan dari empat sungai itu jugalah sungai Kuantan dan menceritakan
cerita rakyat Riau muncul dan berkembang. tradisi penting masyarakat disekitar
Cerita yang terpilih dan akan diterapkan sungai Kuantan.
pada theme park antara lain sebagai berikut: Cerita cerita diatas akan di terapkan
1. Si Lancang, cerita si Lancang mewakili pada Riau Folklore Theme Park dan akan
sungai Kampar disimulasikan pada wahana Riau Folklore
2. Putri Kaca Mayang, cerita Putri Kaca Theme Park. Tidak hanya itu, keempat cerita
Mayang mewakili sungai Siak. diatas juga akan menjadi konsep perancangan
3. Asal Mula Sungai Rokan, cerita Asal Riau Folklore Theme Park.
Mula Sungai Rokan mewakili Sungai
Rokan 2.3 Teknologi Simulator
4. Ombak Nyalo dan Simutu Olang, cerita Teknologi simulator adalah proses
Ombak Nyalo dan Simutu Olang implementasi model menjadi program
mewalili sungai Kuantan. computer (softwere) atau rangkaian elektroik
dan mengeksekusi softwere tersebut

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 3


sedemikian rupa sehingga perilakunya Program Ruang, Konsep, Penzoningan,
menirukan atau menyerupai sistem nyata Analisa Bentuk Masa, Analisa Struktur,
(realita) tertentu untuk tujuan mempelajari Analisa Utilitas, dan Hasil Perancangan.
perilaku (behavior) sistem, pelatihan
3.3 Metode Pengumpulan data
(training), atau permainan yang melibatkan Dalam melakukan perancangan theme
sistem nyata atau realita (Sridadi, 2009). park perlu melakukan pengumpulan data
Menurut Sridadi (2009) terdapat untuk kelancaran dan sebagai pedoman
prinsip-prinsip dalam penggunaan teknilogi dalam perencanaan. Data yang dikumpulkan
simulator, prinsip-prinsip tersebut adalah terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
sebagai berikut: data sekunder, dalam penerapannya
1. Simulator digunakan sebagai model digunakan dengan metode sebagai berikut:
untuk melaksanakan simulasi atau untuk a. Data primer
merefleksikan sistem aslinya. Data primer dilakukan dengan metode
2. Setiap pengguna harus terlibat langsung observasi terhadap komponen-komponen
menurut peranan masing-masing. yang penting pada eksisting, yang dapat
3. Simulasi hendaknya dapat memecahkan digunakan sebagai acuan perancangan.
masalah yang berkaitan dengan Pengumpulan data primer dilakukan dengan
fenomena yang menyangkut hubungan cara:
antara manusia. 1. Pemetaan potensi
Pemetaan potensi ini disajikan
3. METODE PERANCANGAN berdasarkan data pribadi yang dibantu
3.1 Paradigma Perancangan
google maps.
Perancangan Riau Folklore Theme
2. Dokumentasi
Park di Pekanbaru ini diperlukan landasan
Metode ini digunakan untuk
konseptual untuk melakukan perancangan
memperkuat data yang didapat, serta
eksisting menjadi Theme Park. Perancangan
membantu dalam melakukan analisa
ini menggunaan prinsip-prinsip pendekatan
eksisting.
teknologi simulator, pada umumnya
b. Data sekunder
pendekatan ini melakukan perancangan yang
Data sekunder berasal dari kumpulan
lebih mengutamakan pemanfaatan teknologi.
data didapat dari literature yang
Perancangan Theme Park harus
pengumpulannya didapat secara tidak
memperhatikan faktor-faktor dan aspek wisata
langsung, data sekunder ini meliputi:
sehingga perancangan yang dilakukan dapat
1. Studi pustaka
mendukung lokasi eksisting menjadi destinasi
Studi pustaka merupakan metode
wisata yang memiliki daya tarik untuk
pengumpulan data yang dilakukan
dikunjungi wisatawan. Salah satu factor
dengan studi literatur terhadap buku-
perancangan theme park dapat dilihat dari
buku dan sumber lainnya.
potensi yang dimiliki, sehingga potensi
2. Studi banding
tersebut bila dikembangkan dapat menjadi
Metode ini dilakukan untuk
daya tarik bagi wisatawan.
mendapatkan data dari bangunan atau
3.2 Strategi Perancangan kawasan sejenis, baik fungsi maupun
Adapun langkah-langkah yang tema, sehingga dapat dijadikan acuan
dilakukan dalam strategi perancangan ini dalam perancangan.
adalah Observasi, Analisa Site, Analisa
fungsi, Analisa Tema, Analisa Potensi Wisata,

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 4


Nama Ruang Luas m2
Open Space, lansekap 2382
Ruang Operasional Theme Park 1174,8
TOTAL LUAS RUANG 8434,02

4.3 Konsep
Riau Folklore Theme Park di
Pekanbaru ini memiliki fungsi sebagai lokasi
wisata yang bertujuan untuk menambah
minat masyarakat terhadap cerita rakyat
(folklore) yang ada di Riau dengan wahana
yang menceritakan cerita rakyat yang ada di
Riau. Folklore Theme Park ini menerapkan
konsep “Cerita dari 4 Sungai”. Pemilihan
konsep yang akan diterapkan pada Theme
Gambar 1. Bagan Alur Perancangan Park ini adalah dengan memilih berdasarkan
cerita rakyat yang ada di Riau karena fungsi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN bangunan ini adalah Riau Folklore Theme
Adapun hasil dan pembahasan
Park, yaitu taman hiburan bertema cerita
perancangan adalah sebagai berikut:
rakyat Riau.
4.1 Lokasi Perancangan Pada perancangan theme park ini inti
Riau Folklore Theme Park ini berlokasi dari masing-masing cerita tersebutlah yang
di jalan Naga Sakti Pekanbaru, bersebrangan akan diterapkan pada bangunan. Berikut
dengan Stadion Utama Riau. Lokasi site adalah inti dari ke empat cerita yang sudah
berada di jalur utama yakni jalan Naga Sakti
disebutkan di atas:
yang merupakan jalan poros yang
berhubungan dengan jalan SM.Amin dan a. Cerita Asal Mula Sungai Rokan
jalan Melati. bercerita tentang asal mula yang intinya
adalah menerangkan sesuatu,
menerangkan sesuatu dilambangkan
pada pangunan dengan pola massa yang
memiliki pola seperti seseorang yang
sedang menerangkan sesuatu kepada
beberapa audience.
b. Cerita Ombak Nyalo dan Simutu Olang
bercerita tentang sebuah perselisihan,
perselisihan dilambangkan pada
Gambar 2. Lokasi Perancangan bangunan massa yang berselisih antara
kiri dan kanan.
4.2 Kebutuhan Ruang c. Cerita si Lancang menceritakan tentang
Berikut merupakan perhitungan dari ibu dan anak yang intinya adalah
rekapitulasi dari jumlah luasan seluruh
sebuah keluarga, sebuah keluarga
kebutuhan ruang yang ada di dalam Riau
Folklore Theme Park. dilambangkan pada bangunan dengan
bersatu, persatuan dan keterkaitan.
Tabel 1. Kebutuhan Ruang d. Cerita Putri Kaca Mayang adalah cerita
Nama Ruang Luas m2
yang inti ceritanya adalah kerajaan,
Ruang Pengelola Theme Park 205,62
Ruang Pengunjung Theme Park 4671,6

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 5


kerajaan dilambangkan pada bangunan 1. Riau Folklore Theme Park di Pekabaru
dengan tinggi dan kemegahan. bertujuan untuk meningkatan dan
mengembalikan minat masyarakat
terutama anak-anak terhadap cerita
rakyat yang ada di provisi Riau dan juga
untuk menambah potensi wisata di Riau
terutama di Pekanbaru
2. Lokasi perancangan Riau Folklore
Theme Park berada di jalan Naga Sakti
berseberangan dengan Stadion Utama
Gambar 3. Konsep
Riau.
4.4 Struktur 3. Konsep perancangan Riau Folklore
Sistem struktur terbagi menjadi tiga Theme Park di Pekanbaru dengan
bagian system struktur yang masing-masing Penerapan Teknlogi Simulator yaitu
mempunyai metode yang berbeda namun “Cerita dari 4 Sungai” dengan
tetap dalam struktur yang menyatu dan dapat mengambil bentukan dari inti 4 cerita
diterapkan ke dalam bangunan. Tiga sistem yang dimasukkan ke dalam konsep.
struktur tersebut diantaranya: 4. Hasil dari perancangan Riau Folklore
A. Sistem sub struktur (struktur bawah) Theme Park di Pekanbaru yaitu sebagai
Struktur bagian bawah menggunakan berikut:
struktur pondasi tiang pancang, walaupun a. Mempunyai bangunan utama di
bangunan yang direncanakan adalah bagian depan dan 4 bangunan
bangunan bertingkat rendah dengan hanya 2 wahana simulator di sisi kiri dan
lantai, tetapi fungsi bangunan ini kanan bangunan utama.
menbutuhkan stuktur yang kuat. b. Memiliki fasilitas pengunjung seperti
B. Sistem super stuktur (struktur tengah) wahana taman bermain, restoran,
Bangunan yang direncanakan termasuk retail, mushola, ruang pengelola
kategori bangunan yang bertingkat rendah, dan lain-lain.
untuk system strukturnya digunakan sistem
struktur portal kolom balok bentang lebar 5.2 Saran
karena fungsi bangunan membutuhkan ruang Pada akhir penulisan ini, penulis
yang luas. megutarakan saran yang dapat membangun
C. Sistem Up (stuktur atap) dan mengembangkan Riau Folklore Theme
Pada bangunan Riau Folklore Theme Park di Pekanbaru dengan Penerapan
Park ini menggunakan srtuktur bentang lebar Teknologi Simulator, Sebagai berikut:
space frame untuk atapnya, struktur space 1. Dalam proses perncangan, konsep
frame ini nantinya akan dilapisi dengan merupakan hal terpenting yang perlu
enamel. dipikirkan. Konsep dapat membuat
perancangan akan menjadi mudah
5. KESIMPULAN DAN SARAN karena menjadi acuan dalam
5.1 Kesimpulan perancangan dan saat mengambil sikap
Kesimpulan dari perancangan Riau
desain.
Folklore Theme Park di Pekanbaru dengan
2. Program kebutuhan ruang juga menjadi
Penerapan Teknologi Simulator antara lai:
hal yang penting dalam perancangan.
Kebutuhan ruang harus diperhitungkan

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 6


dengan baik agar kegiatan yang
dilakukan pada Theme Park dapat
dilakukan dengan lancar.

REFERENSI
Bell, S. (1997). Design for Outdor Recreation. Taylor & Francis.
Clave, S. A. (2007). The Global Theme Park Industry. UK: Kings Lynn.
Danandjaja, J. (1984). Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Grafiti .
Echols, J. M. (2003). Kamus Indonesia Inggris An indonesian-English Dictionary. Jakarta:
Garamedia.
Endraswara, S. (2013). Pendidikan Karakter Dalam Folklor: Konsep, Bentuk dan Model.
Yogyakarta: Pustaka Rumah Suluh.
Piliang, y. A. (2000). Theme Park Sebagai "Realitas Pengganti realitas.
Sridadi, B. (2009). Pemodelan dan Simulasi Sistem. Jakarta: Informatika.
Webster, M. (2010). Merriam Webster's Collegiate Dictionary. United States of Amerika: Merriam
Webster Incorporated.

Jom FTEKNIK Volume Edisi Januari 2020 7

Anda mungkin juga menyukai