Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Barik, Vol. 5 No.

1, Tahun 2023, 249-262


https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JDKV/
e-ISSN:2747-1195

BUKU ILUSTRASI SEBAGAI MEDIA PENGENALAN CERITA RAKYAT


“PANTANGAN MAKAN IKAN LELE DI LAMONGAN”

Syafiq Dhuhril Ulum1, Hendro Aryanto2


1
Prodi Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
syafiq.19105@mhs.unesa.ac.id
2
Prodi Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
hendroaryanto@unesa.ac.id

Abstrak

Negara indonesia terkenal dengan keragaman budaya dan cerita sejarah yang kuat, tapi seiring
berkembangnya zaman, banyak nilai-nilai sejarah yang seharusnya menjadi identitas bangsa mulai
pudar dan dilupakan. Permasalahan ini juga dirasakan oleh masyarakat Lamongan yang mulai
melupakan cerita sejarah tentang ikan lele yang menjadi ikonik di Lamongan. Hal ini akan berdampak
pada generasi yang akan datang, maka perlu adanya edukasi sejak dini melalui media buku untuk
mengenalkan kembali cerita rakyat yang mulai dilupakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi literatur. Dengan adanya buku ilustrasi ini,
diharapkan mampu untuk memberikan informasi tentang cerita pantangan makan lele pada anak usia 7-
10 tahun, sehingga anak-anak bisa mengambil pelajaran dari tokoh Boyo Patih yang merupakan seorang
legenda di Lamongan.

Keywords: Cerita Rakyat, Pantangan Makan Lele, Buku Ilustrasi Anak, Boyo Patih

Abstract

The country of Indonesia is known for its cultural diversity and strong historical stories, but as time
goes by, many historical values that should be the identity of the nation begin to fade and be forgotten.
This problem is also felt by the people of Lamongan who are starting to forget the historical story about
the catfish which has become an icon in Lamongan. This will have an impact on future generations, so
there is a need for education from an early age through the medium of books to reintroduce folklore
that is starting to be forgotten. This study uses qualitative methods using interviews, observation, and
literature studies. With this illustrated book, it is hoped that it will be able to provide information about
the story of taboo eating catfish for children aged 7-10 years, so that children can take lessons from the
character Boyo Patih who is a legend in Lamongan.

Keywords: Folklore, Abstinence from Eating Catfish, Illustrated Children's Books, Boyo Patih

PENDAHULUAN ambil pelajaran didalamnya. Disamping cerita


Sebagai salah satu negara yang kaya akan sejarah indonesia yang banyak tersebar
Sejarah, Indonesia memiliki berbagai macam dikalangan masyarakat, ada pula cerita rakyat
cerita didalamnya, sejarah yang telah berlangsung yang tersebar di masing-masing daerah, jenis
lama melahirkan cerita yang diwariskan dari ceritanya pun sangat bervariasi, mulai dari sejarah
generasi ke generasi berikutnya. Banyak nilai dan terbentuknya daerah, cerita dibalik nama daerah,
pesan moral yang bisa di ambil dari cerita sejarah sejarah adat suatu daerah dan masih banyak lagi.
yang telah berlangsung, nilai kehidupan, Nilai budaya yang terkandung dalam sejarah
perjuangan, dan semua hal menarik yang bisa kita memiliki kekayaan yang begitu besar nilainya,

249
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

tetapi seiring perkembangan zaman, upaya sangat cocok jika peneliti memilih anak-anak usia
pelestarian sejarah mulai pudar. Dalam 7-10 tahun sebagai target audiens, apalagi pada
perkembangannya masyarakat indonesia mulai usia ini anak-anak akan tertarik dan mengidolakan
enggan dan lupa untuk mewariskan cerita karakter dalam cerita. harapannya pembuatan
sejarahnya kepada generasi penerusnya, buku ilustrasi cerita pantangan makan ikan lele di
pembawaan cerita yang mungkin sudah dianggap lamongan bisa menjadi salah satu upaya untuk
kuno dan ketinggalan zaman membuat cerita mengenalkan dan melestarikan kembali cerita
sejarah akan tertutup oleh karya sejenis komik dan rakyat sekaligus menanamkan karakter Boyopati
cerita fiksi yang dikemas secara modern. yang ulet, baik dan pantang menyerah kepada usia
minimnya media yang menceritakan cerita rakyat dini, Menanamkan kecintaan terhadap warisan
membuat anak-anak tidak mengetahui dan budaya akan berdampak pada mental dan karakter
kemudian lebih tertarik pada cerita dari luar negeri seorang anak, Peneliti berharap dengan adanya
yang lebih menarik dan interaktif. Padahal, tidak perancangan buku ilustrasi ini dapat
semua cerita dari luar negeri memiliki nilai-nilai meningkatkan kesadaran akan budaya lokal bagi
yang sesuai dengan yang kita anut selama ini atau anak-anak dan dapat diteruskan hingga ke anak
tidak sesuai dengan kearifan lokal Indonesia cucunya nanti.
(Safitri et al., 2020). Berdasarkan latar belakang permasalahan
Indonesia memiliki banyak cerita rakyat diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah yang
yang sudah dikenal, seperti Malin Kundang, Roro didapat adalah “Bagaimana Merancang Buku
Jonggrang, Timun Mas yang sudah dikemas Ilustrasi Cerita Rakyat tentang Pantangan Makan
dalam bentuk buku ilustrasi. akan tetapi masih Ikan Lele di Lamongan yang Efektif dan
banyak cerita rakyat yang hanya diceritakan dari Edukatif?”, sedangkan tujuan penelitian ini adalah
lisan ke lisan. Jika dibiarkan hal seperti ini suatu untuk memberikan informasi tentang nilai-nilai
saat akan sulit diketahui sumber dan keasliannya moral yang terkandung dalam cerita rakyat
bahkan bisa terputus dan hilang dari sejarah, perlu pantangan makan ikan lele di lamongan sebagai
ada inovasi untuk menjadikan cerita itu dapat upaya melestarikan dan menumbuhkan rasa cinta
diteruskan ke generasi penerusnya. Merancang akan budaya lokal terutama untuk anak-anak usia
cerita rakyat menjadi buku ilustrasi yang menarik 7-10 tahun di Lamongan. Dengan adanya buku
akan lebih efisien dan mudah diterima oleh anak- ilustrasi ini, diharapkan mampu untuk
anak sebagai target audiens. memberikan wawasan tentang cerita pantangan
Berdasarkan paparan di atas, masalah sejarah makan lele pada anak usia 7-10 tahun, sehingga
yang masih dianggap membosankan perlu anak-anak bisa mengambil pelajaran dari tokoh
dicarikan solusi agar dapat merubah pandangan Boyo Patih yang merupakan seorang legenda di
masyarakat terhadap sejarah pada saat ini. Oleh Lamongan.
sebab itu peneliti mengangkat sebuah cerita rakyat
yang berasal dari Lamongan untuk dijadikan METODE PENELITIAN
sebuah buku ilustrasi, yaitu tentang pantangan Berdasarkan topik penelitian, metode
makan lele di kabupaten lamongan. Pantangan deskriptif kualitatif dipilih peneliti dalam metode
memakan dan memelihara ikan lele memang pengumpulan data pada penelitian ini. Metode
benar-benar terjadi di Desa Medang, salah satu deskriptif kualitatif merupakan metode yang
desa di Kecamatan Glagah-Lamongan, bertujuan menangkap sudut pandang dari
masyarakat sangat sensitif jika berkaitan dengan masyarakat yang berhubungan dengan kehidupan
ikan lele. berawal ketika Boyopati mengucapkan sehari-harinya, Metode ini menggunakan teknik
sumpah tidak akan memakan ikan lele setelah wawancara dan observasi secara langsung untuk
diselamatkan olehnya. memperoleh data, Metode deskriptif kualitatif
Masa pembentukan karakter ada pada anak digunakan karena dalam sebuah proses
usia 7-10 tahun, pada usia tersebut anak-anak menciptakan sebuah karya buku ilustrasi
mengalami rasa keingintahuan yang tinggi, diperlukan pemahaman terkait fenomena sosial
mereka mudah menyukai hal yang baru dan yang terjadi atau yang meliputi beberapa masalah
tertarik untuk mengeksplorasi berbagai hal, maka yang ditemukan. Sebuah buku ilustrasi yang target

250
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

utamanya adalah anak ber usia 7-10 tahun perlu observasi dan wawancara, sedangkan data
ada data dari beberapa sumber terdekat, seperti sekunder yang digunakan adalah studi literatur.
guru, orangtua maupun penduduk tempat Metode perancangan yang digunakan dalam
penelitian agar buku ilustrasi yang disajikan dapat penelitian ini adalah metode design thinking.
dipahami dengan baik, dari pembahasan tersebut Yaitu sebuah metode yang berdampak pada segi
maka metode yang paling relevan adalah metode estetika, emosi dan interaksi. Mempunyai 5
peneltian kualitatif. tahapan dalam proses perancangannya. Pada
Suatu permasalahan yang akan diteliti tahapan Empathize, peneliti akan melakukan
disebut dengan objek penelitian. Sebelum peneliti pengumpulan data, observasi dan wawancara
melakukan penelitian secara mendalam peneliti yang merupakan data primer, studi literatur yang
akan mencari informasi dan melakukan analisis merupakan data sekunder, dan dipertajam dengan
terlebih dahulu terkait data yang akan digunakan. teknik analisis data yaitu 5W+1H. Tahapan kedua
Obyek penelitian ini dilakukan untuk memperoleh adalah Define, Define adalah jawaban dari tahapan
data informasi di lapangan yang diperlukan untuk Empathize yang akan menentukan tahapan
menyelesaikan laporan penelitian ini. Obyek pada berikutnya, pada tahap ini akan membahasa
penelitian ini adalah sebuah cerita rakyat yang seputar gaya ilustrasi, tipografi, warna, dan gaya
berasal dari Lamongan tentang pantangan makan layout. Idea adalah tahapan sketsa awal dan
ikan lele. konsep kreatif dalam perancangan buku ilustrasi,
Subjek dalam penelitian adalah seseorang pada tahap ini akan membahas seputar tokoh
yang dapat memberikan penjelasan serta karakter, properti, dan flora dan fauna yang akan
keterangan yang dapat digunakan dalam disajikan dalam cerita. Prototype adalah
mendapatkan data penelitian. Subjek penelitian perancangan lanjutan sampai terbentuknya buku
utama dalam penelitian ini difokuskan pada ilustrasi yang siap untuk diterapkan, pada tahap ini
masyarakat di Lamongan terutama di Desa peneliti akan membahas desain buku yang akan di
Medang Kecamatan Glagah Kabupaten uji coba hingga pembahasan tentang validasi. Test
Lamongan, Guru sekolah dasar, anak usia 7-10 adalah tahapan yang digunakan untuk mengukur
tahun, dan Ahli Sejarawan di Lamongan. keberhasilan suatu penelitian, yaitu dengan
Teknik analisis data yang digunakan untuk melakukan penerapan buku ilustrasi pada target
perancangan buku ilustrasi “Pantangan Makan anak usia 7-10 tahun.
Ikan lele di Lamongan” adalah 5W+1H (What,
Who, When, Why, Where dan How). Teknik ini KERANGKA TEORETIK
paling cocok dan sangat memudahkan untuk Penelitian yang ada sebelumnya dirancang
menemukan data penting dan menarik dalam oleh mahasiswa Universitas Binus yang bernama
mendukung perancangan buku ilustrasi. Nick Soedarso pada tahun 2014 dengan judul
Pertanyaan yang akan terbentuk adalah (What) Perancangan Buku Ilustrasi Perjalanan Mahapatih
Apa yang diceritakan dalam buku ilustrasi ini? Gajah Mada. Adapun tujuan yang dilakukan oleh
(Why) Mengapa buku ilustrasi ini perlu dibuat? peneliti sebelumnya adalah menyajikan cerita
(Who) Siapa target dalam perancangan buku dalam bentuk buku ilustrasi untuk memudahkan
ilustrasi ini? (Where) Dimana hasil perancangan dalam memahami cerita, dalam penelitian tersebut
buku ilustrasi ini diterapkan? (When) Kapan buku juga dijelaskan pentingnya ilustrasi dalam
ilustrasi ini akan diterapkan? (How) Bagaimana merepresentasikan sebuah cerita, pembaca bisa
proses perancangan buku ilustrasi ini?. Dengan lebih mudah dalam membayangkan cerita yang
pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti akan disajikan.
terbantu dan lebih mudah dalam proses Penelitian selanjutnya yang dijadikan
perancangan buku ilustrasi “Pantangan Makan rujukan oleh peneliti adalah sebuah penelitian
Ikan Lele di Lamongan” yang akan dibuat. yang dirancang oleh mahasiswa Universitas
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data Dinamika jurusan Desain Komunikasi Visual
yang digunakan terbagi menjadi data primer dan yang bernama Arfiansyah Adhy Laksono pada
data sekunder, data primer yang digunakan adalah tahun 2021 yang berjudul Perancangan Buku
Ilustrasi Cerita Legenda Candi dan Sumur di

251
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

Sidoarjo sebagai Upaya Melestarikan Budaya yang memikat (Semiotika et al., 2012). Menurut
Lokal. Tujuan dari penelitian tersebut adalah Soedarso (2014) gambar ilustrasi memiliki bentuk
sebagai upaya pelestarian budaya lokal dengan yang bermacam-macam. Diantaranya adalah
mengenalkan legenda candi pari dan candi sumur bentuk naturalis, dekoratif, kartun, karikatur,
kepada target audiens yaitu remaja usia 12-15 cergam, dan ilustrasi khayalan.
tahun melalui media buku. Psikologi bentuk gambar ilustrasi mengacu
pada studi tentang cara kita memahami dan
Jenis Cerita Rakyat merespons gambar ilustrasi. Gambar ilustrasi
Menurut Suripan Sadi Hutomo dalam (FIQRI, dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku
2018) cerita rakyat adalah ekspresi budaya kita secara tidak langsung melalui penggunaan
masyarakat melalui bahasa tutur yang bentuk, warna, dan tekstur yang digunakan.
berhubunganlangsung dengan budaya dan 1. Bulat
susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Cerita Bentuk Bulat memiliki sifat lembut, baik,
rakyat diwariskan secara turun-menurun melalui lucu, dan ceria. Biasanya banyak diterapkan
lisan. cerita rakyat dapat di artikan juga sebuah pada tokoh utama, desain karakternya tidak
cerita masa lampau yang berasal dari masyarakat bersudut dan dominan halus untuk
dan menjadi ciri khas di setiap daerah. Ada dua menimbulkan kesan karakter yang baik.
bentuk cerita rakyat, yaitu puisi dan prosa, contoh 2. Kotak
cerita rakyat jenis puisi adalah pantun, peribahasa, Karakter Kotak biasanya untuk
pepatah dan kiasan. Sedangkan cerita rakyat jenis menggambarkan karakter yang tegas, kuat dan
prosa adalah mitos, legenda dan dongeng. memiliki pendirian yang kuat. Bentuk ini
banyak diterapkan pada karakter superhero
Karakter Anak yang mempunyai badan membidang dan
Anak-anak usia 7-10 tahun adalah anak dalam terkesan kuat.
tahap usia emas, dalam pertumbuhannya mereka 3. Segitiga
mudah untuk mengamati hal disekitarnya, Karakter antagonis biasanya
beberapa hal yang mereka anggap unik dan direpresentasikan ke bentuk segitiga, segitiga
menojol akan mempengaruhi karakter mereka memiliki sudut yang tajam sehingga
karena pada tahap pertumbuhan ini anak-anak membentuk alam bawah sadar kita bahwa
dalam fase mudah berimajinasi pada sesuatu yang karakter yang membentuk segitiga memiliki
mereka anggap unik. Seorang psikolog anak sifat licik dan jahat. Dalam pengaplikasiannya
menjelaskan sejak usia 2 tahun atau bisa disebut bisa dibentuk dari pakaian maupun bentuk
masa eksplorasi, anak-anak sudah mempunyai anggota tubuh.
ketertarikan pada gambar, namun dalam skala
yang sederhana. Semakin bertambah umur, Layout
mereka akan menyukai bentuk gambar yang lebih Menurut www.ekrut.com (2022) Layout
detail. Pada dasarnya anak akan meyukai hal yang adalah adalah desain tata letak, sedangkan arti
sering ditemuinya, seperti rumah, pohon, dari Layout adalah suatu susunan, rancangan, atau
binatang, dan kisah-kisah yang menyenangkan. tata letak ruang dari sebuah elemen yang sengaja
didesain untuk bisa ditempatkan dalam suatu
Ilustrasi bidang yang sebelumnya telah direncanakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sistemnya terlebih dahulu. Layout sangat
(KBBI), arti kata ilustrasi adalah gambar (foto, menentukan poin yang ditekankan dalam suatu
lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, bentuk, jika Layout tertata dengan baik maka
karangan, dan sebagainya. Ilustrasi digunakan desain akan lebih efisien dan audiens akan lebih
sebagai media untuk mengkomunikasikan pesan mudah dalam memahaminya. Layout yang tertata
dengan cepat, tepat, serta tegas, dan merupakan akan membuat tampilan lebih komunikatif dan
terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi bisa di memberikan kesan harmonis karena audiens akan
artikan sebagai gambaran pesan yang tak terbaca, lebih rileks dalam menangkap informasi yang
namun bisa mengurai cerita melalui bentuk grafis disajikan. Prinsip-prinsip yang mendasari Layout

252
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

bisa lebih baik jika sudah di dasari bentuk masing tipografi memiliki karakter, maka dalam
sederhana, kontras, seimbang dan harmonis. penggunaanya akan mempengaruhi dan dapat
Layout yang akan diterapkan pada buku dipengaruhi oleh oleh elemen desain lainnya.
ilustrasi nanti akan didominasi visual gambar Menurut rozisenirupa.com (2017) tipografi
ilustrasi dan sedikit tulisan atau tipografi untuk memimiliki kaidah-kaidah atau beberapa aturan
memudahkan anak dalam memahami cerita dalam dasar yang harus kita perhatikan dalam membuat
buku. sebuah karya yang berkaitan dengan huruf, prinsip
pokok tipografi tersebut adalah sebagai berikut:
Warna
Menurut Tanjung (2015) Teknik pewarnaan Literature review bisa dituliskan di bagian
yang baik akan menarik minat anak untuk ini, jika perlu penulis bisa memberikan
membaca dan memahami isi buku, karena warna penomoran untuk sub-bagian. Penulis bisa
merupakan unsur yang sangat penting untuk langsung menyajikan teori-teori relevan yang
membuat kesan atau mod. Warna memiliki makna digunakan untuk menganalisis permasalahan
simbolik yang sering digunakan dalam istilah (disesuaikan dengan teori dan isi yang ingin
desain untuk mengepresikan sifat, identitas dan disajikan dalam penelitian).
pesan yang ingin disampaikan. Setiap warna 1. Legibility
mampu berdampak secara psikologis kepada Legibility adalah kemudahan dalam
orang yang melihatnya, karena setiap warna mengenali huruf dan membedakan masing-
memiliki karakter dan arti yang berbeda-beda masing karakter. Huruf bisa dikatakan legible
(Laksono, 2021). jika masing-masing huruf atau karakternya
Penggunaan warna pada ilustrasi buku anak mudah untuk dikenali satu sama lain.
memiliki peranan yang sangat penting karena
dapat mempengaruhi imajinasi dan
menghidupkan suasana dalam cerita. Tampilan
visual yang lebih sederhana namun menarik dan
penuh warna membuat cerita semakin terasa
ringan dan menyenangkan untuk anak-anak
(Prasetyo, 2014).
Karakteristik warna yang cocok untuk anak Gambar 1. Legibility
usia 7-10 tahun mengarah pada sifat yang unik, (Sumber: scannerlicker, 2014)
aktif dan ceria, seperti penggunaan warna primer
(warna merah, kuning, dan biru) yang Seperti pada contoh di atas, kata Illinois
dicampurkan sehingga menjadi pallete warna yang paling atas tersusun dari huruf uppercase
yang unik atau bisa disebut warna sekunder. Maka I dan huruf lowercase L yang sulit untuk
pemilihan warna yang lebih bervariasi akan dibedakan karena memiliki kesamaan bentuk.
diterapkan pada buku ilustrasi yang akan dibuat, Tetapi berbeda dengan kata Illionis
konsep full color akan membuat mudah dan dibawahnya, huruf I dan L memiliki bentuk
menarik bagi anak-anak untuk memahami yang berbeda, sehingga mudah dalam
karakter. mengenalinya.
2. Readibility
Tipografi Readability adalah tingkat keterbacaan suatu
Tipografi merupakan bentuk visual yang teks. Readability dapat dipengaruhi oleh
berperan penting dalam menyampaikan sebuah kombinasi huruf dan jaraknya. Suatu tipografi
komukasi. Tipografi yang digunakan dalam dapat dikatakan readible jika mudah dalam
perancangan memiliki kesatuan dengan ilustrasi. membacanya, artinya kerapatan dan ukuran
Menarik, dan memiliki visual yang mudah di huruf sudah sesuai.
mengerti oleh audiens (Enggo & Mahardika,
2022). Tipografi yang baik adalah Tipografi yang 3. Visibility
sesuai dengan target dan fungsinya, masing-

253
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

Visibility merupakan prinsip tipografi izin kepada gurunya untuk kembali ke desa tempat
yang berhubungan dengan jarak pandang ia di selamatkan oleh ikan lele sekaligus
antara pembaca dengan objek. Semakin jauh berdakwah menyebarkan agama islam. Berkat
jarak pandang pembaca maka visibility-nya jasa dan kesaktiannya, sampai sekarang
akan semakin berkurang, namun jika prinsip makamnya masih dikunjungi oleh banyak orang.
legibility dan readability suatu huruf sudah Adapun tradisi ‘nyekar’ yaitu tradisi berkunjung
sesuai, maka prinsip visible akan terpenuhi. ke makam Ki Boyopati yang dilakukan setiap hari
jum’at pon (hari jawa) untuk mendoakan Ki
Dalam perancangan buku ilustrasi nanti akan Boyopati yang memiliki jasa pada Desa Medang,
menerapkan font jenis dekoratif pada bagian banyak juga yang beranggapa bahwa Ki Bayapati
cover, yaitu jenis font yang memiliki variasi yang adalah waliyullah yang patut dihormati.
unik. Font dekoratif mempunyai kesan dan
karakter tersendiri, maka karakter font dekoratif 2. Wawancara
yang fun sangat cocok diterapkan pada cover buku Peneliti telah melakukan wawancara
ilustrasi untuk anak. Akan tetapi font dekoratif kepada 30 anak sekolah dasar berusia 7-10 tahun,
tidak cocok digunakan untuk paragraf yang dengan menyuguhkan beberapa gaya ilustrasi
panjang, maka pada halaman dalam atau isi buku sebagai acuan dalam pemilihan gaya ilsutrasi yang
ilustrasi akan menggunakan font san serif, digunakan untuk perancangan buku ilustrasi ini,
mempuyai karakter yang santai dan tingkat dari 30 responden, 23 anak memilih gambar 2, 3
keterbacaan yang tinggi akan memudahkan anak anak memilih gambar 1, 2 anak memilih gambar
dalam membaca isi buku, selain itu semua prinsip 3, dan 2 anak memilih gambar 4. Dari hasil
pokok tipografi akan diterapakan dalam tersebut, gaya ilustrasi pada gambar 2 akan dipilih
perancangan buku ilustrasi peneliti dalam perancangan buku ilustrasi.
Kebanyakan anak yang memilih gambar 2
beralasan karena gambar terlihat menggemaskan
HASIL DAN PEMBAHASAN dan menarik.
Proses perancangan menggunakan
metode design Thinking untuk menjelaskan
tahapan-tahapan dalam perancangan buku
ilustrasi “Pantangan Makan Lele”.

Empathize
1. Observasi
Observasi dilakukan di Desa tempat cerita
rakyat berasal yaitu Desa Medang, Kecamatan Gambar 2. Acuan gaya ilustrasi
(Sumber: Pinterest, 2023)
Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa
medang adalah tempat di makamkannya Ki wawancara juga dilakukan dengan guru
Boyopati, tokoh dibalik kisah pantangan makan sekolah dasar adalah untuk mengetahui sejauh
ikan lele. Desa Medang memiliki luas 113, 25 ha mana anak-anak didiknya mengenal cerita rakyat.
dengan mayoritas penduduk yang bekerja sebagai Wawancara pertama dilakukan dengan guru kelas
petani. Sampai sekarang warga Desa Medang 1 MI Muhammadiyah 08 Lembor, yaitu Ibu
masih mempercayai adanya pantangan makan Khusna, beliau sudah mengajar sekitar 20
ikan lele, sebagian meyakini mitos ini jika ada tahunan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
seseorang keturunan Boyopati yang memakan lele pada tanggal 10 April 2023, beliau berpendapat
maka akan mengalami gatal-gatal pada kulitnya, bahwa anak usia 7-10 tahun sudah banyak
ada juga yang meyakininya hanya sebatas mengenal beberapa cerita rakyat yang cukup
penghormatan kepada Ki Boyopati sebagai tokoh terkenal di indonesia seperti roro jonggrang dan
yang dihormati di desa yang pernah berjanji beliau malin kundang karena pada pembelajaran kelas
dan keturunannya tidak akan berurusan dengan anak-anak sering mendapatkan beberapa mata
ikan lele yang telah menyelamatkannya. Setelah pelajaran berupa cerita rakyat yang terkadang juga
beliau mengabdi dari sunan giri, beliau meminta diceritakan oleh guru sehingga anak-anak lebih

254
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

tertarik untuk mengetahuinya. Sedangkan untuk di dalam ceritanya terdapat pesan moral yang baik
cerita rakyat di Lamongan seperti cerita pantangan untuk warga lamongan.
makan ikan lele beliu mengatakan kebanyakan peneliti juga mendapatkan narasumber
guru dan anak-anak hanya mengetahui adanya dari sejarawan sekaligus seorang juru kunci
pantangan tersebut tapi tidak mengetahui isi makam Boyopatih di Desa Medang tempat
ceritanya, penyebabnya adalah keterbatasan pantangan ini masih dipegang kuat, beliau
media yang menceritakan cerita yang berasal dari bernama lengkap Abdul Muthalib, pak Abdul
Lamongan tersebut, menurut Bu Khusna jika membenarkan adanya pantangan tersebut dan
cerita tersebut dikemas dalam sebuah buku cerita, memegang kuat mitos karena percaya dengan
para guru akan lebih mudah dalam akibat yang ditimbulkan ketika memakan ikan
menceritakannya “itu kan cerita dari lamongan to, lele, menurutnya pantangan tersebut hanya
kalau tidak kita sendiri yang melestraikan yo berlaku pada keturunan mbah Boyopatih.
siapa lagi, pasti banyak pesan moral yang
terkandung juga di dalamnya, itu juga baik untuk 3. Studi Literatur
anak-anak, asalkan nanti isinya jangan terlalu Untuk menentukan isi cerita dalam buku
banyak biar anak-anak nyaman membacanya ” cerita, peneliti memilih media buku/jurnal sebagai
begitu tambahnya. sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Wawancara kedua dilakukan dengan Buku/jurnal yang digunakan adalah yang
Bapak Rowi salah satu guru SDN 03 Brengkok. membahas tentang pantangan makan ikan lele di
Beliau berpendapat bahwa cerita rakyat sangat Lamongan, salah satunya adalah jurnal tentang
penting untuk membangun karakter anak, MITOS MEMAKAN IKAN LELE DI DESA
“sebenarnya sudah banyak buku cerita tentang MEDANG KECAMATAN GLAGAH
cerita rakyat di perpustakaan sekolah, tapi anak- KABUPATEN LAMONGAN yang ditulis oleh Lisa
anak ini lebih suka diceritakan langsung oleh Tri Wahyuni mahasiswa UIN Sunan Ampel
gurunya” begitu kata Pak Rowi. Sedangkan cerita Surarabaya. Dalam jurnal tersebut membahas
tentang pantangan makan ikan lele menurut beliau analisis data dalam perspektif Roland Barthes
sebagai warga lamongan sudah menjadi keharusan tentang asal-usul dibalik cerita pantangan
untuk tahu dan melestarikan cerita yang berasal memakan ikan lele yang berkembang sampai saat
dari lamongan tersebut, namun dalam ini, dalam jurnal tersebut juga menjelaskan
kenyataannya masih banyak yang belum tentang tradisi nyekar, yaitu tradisi ziarah pada
mengetahuinya. jum’at pon yang dilakukan ke makam mbah
Selain melakukan wawancara dengan Boyopati.
guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan
sejarawan untuk mengetahui detail cerita 4. 5W+1H
sekaligus sebagai tempat validasi isi cerita yang Dari beberapa literatur dan data lain yang di
akan digunakan pada buku ilustrasi agar dapat dapatkan, maka teknik analisis data 5W+1H yang
dipertanggungjawabkan. terbentuk adalah:
Wawancara yang pertama dilakukan a. (What) Apa yang diceritakan dalam buku
bersama pak Agus Buchori, seseorang arsiparis di ilustrasi ini?
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Menceritakan kisah dibalik adanya
Lamongan yang dikenal paham banyak tentang pantangan memakan ikan lele yang berasal
budaya yang ada di Lamongan, beliau dari Lamongan.
membenarkan adanya pantangan memakan lele di b. (Why) Mengapa buku ilustrasi ini perlu
Lamongan, namun hanya beberapa orang saja dibuat?
yang mengetahui cerita dibaliknya, “kebanyakan Untuk mengenalkan cerita dan
yang tau itu hanya orang daerah tertentu saja mas, kebudayaan lokal kepada anak-anak usia 7-10
seperti daerah Glagah, Sugio dan sekitarnya.” tahun dan diharapkan mampu mengambil
Beliau juga menyayangkan hal tersebut, walaupun nilai moral yang ada dalam cerita.
banyak yang menganggapnya sebagai mitos tetapi c. (Who) Siapa target tambahan dalam
perancangan buku ilustrasi ini?

255
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

Selain anak usia 7-10 tahun, target lain Target Audiens Primer
dari perancangan ini adalah guru sekolah a. Demografis
dasar, hal ini bertujuan untuk memberikan Target audiens pada perancangan buku
pengetahuan tentang kisah dibalik adanya ilustrasi ini adalah anak berusia 7-10 tahun
pantangan makan ikan lele di Lamongan yang sudah mengenal huruf dan sudah bisa
dengan harapan nanti bisa di ceritakan ke anak membaca
didiknya. Jenis Kelamin : Laki-laki dan
d. (Where) Dimana target audiens bisa perempuan
menikmati hasil buku ilustrasi ini? Umur : 7-10 Tahun
Peneliti akan bekerjasama dengan Ekonomi : Semua kalangan
perpustakaan daerah Lamongan dalam b. Geografis
penerapan buku ilustrasi yang telah dirancang. Target audiens adalah anak-anak yang ada
e. (When) Kapan buku ilustrasi ini bisa di Lamongan Jawa Timur, selain itu buku
dinikmati? cerita ini juga terbuka untuk kalangan umum
Ketika program GTS (Goes To School) di seluruh indonesia.
yaitu program dari perpustakaan daerah c. Psikografis
Lamongan yang berkunjung ke beberapa SD Secara psikografis anak yang berusia 7-10
untuk mengembangkan minat baca anak. tahun adalah anak yang menyukai karakter
f. (How) Bagaimana dampak buku ilustrasi ini yang unik dan lucu untuk di sukai atau
untuk anak-anak di Lamongan?. idolakan, alasan pemilihan umur 7-10 tahun
Buku ilustrasi cerita rakyat ini akan sebagai target audiens karena pada usia
memberikan edukasi sekaligus meningkatkan tersebut anak-anak akan memiliki
kesadaran tentang pentingnya mengenal cerita kecendurungan untuk emngetahui segalahal
atau budaya yang ada di Lamongan, selain itu yang ia temui.
dalam isi cerita terdapat pesan moral yang Target Audiens Sekunder
baik untuk membentuk karakter anak-anak. a. Demografis
adapun target lain adalah guru sekolah dasar
Define sebagai orang yang akan menceritakan cerita
1. Tujuan Kreatif ini kepada anak didiknya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk merancang Jenis Kelamin : Laki-laki dan
media informasi berupa buku ilustrasi untuk anak perempuan
usia 7-10 tahun yang berisi kisah asal mula adanya Umur : Guru semua umur
pantangan memakan ikan lele. Bertujuan untuk Ekonomi : Semua kalangan
mengenalkan kembali cerita atau kebudayaan b. Geografis
lokal kepada anak-anak, selain itu harapannya Target audiens sekunder adalah guru
anak-anak dapat mengambil pesan moral sekolah dasar yang mengajar anak usia 7-10
sekaligus sebagai bentuk melestarikan budaya tahun khususnya untuk guru daerah
lokal di daerahnya. Lamongan Jawa Timur.
c. Psikografis
2. Strategi Kreatif Seorang guru yang mengajar di sekolah
Buku ilustrasi ini dirancang untuk anak usia 7- dasar cenderung akan menggunakan metode
10 tahun maka visualisasi yang disajikan harus pengajaran yang menyenangkan dan akan
ringan dan menarik, penataan jarak antara gambar sering dalam melakukan interaksi dengan
dan teks harus sesuai agar isi cerita yang anak didiknya. Hal ini sangat cocok jika guru
terkandung dalam buku dapat tersampaikan mengajar sembari menceritakan kisah-kisah
dengan mudah pada pembacanya. Alasan lokal seperti kisah “Pantangan Makan Lele”.
pemilihan buku karena buku adalah media untuk
sarana edukasi, sangat cocok diterapkan karena 4. Judul Buku
target audiens adalah anak berusia 7-10 tahun. pada judul cerita “Pantangan Makan Lele”
pada halaman sampul bertujuan sebagai penjelas
3. Target Audiens

256
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

isi dalam buku yang membahas tentang asal mula 9. Gaya Visual
adanya pantangan makan ikan lele di Lamongan Visualisasi cerita menggunakan art style
kepada anak usia 7-20 tahun. Pemilihan judul bertema chubby yang dibuat minimalis dan
tersebut berguna untuk menarik minat pembaca, menggemaskan, pemilihan gaya ilustrasi ini
kebanyakan orang akan penasaran dengan kata berdasarkan survey yang dilakukan, dari 4 gambar
“pantagan”, apalagi jika kata pantangan tersebut yang ditawarkan, kebanyakan memilih gambar
digabungkan dengan kata “makan lele”, semua yang bertema chubby.
orang tau jika lele punya rasa yang lezat dan
banyak diperjualbelikan, lalu apa yang membuat 10. Gaya Layout
hal tersebut menjadi pantangan? Ini jelas Layout pada perancangan buku ini
memantik rasa penasaran seseorang yang menggunaka konsep window layout, yaitu jenis
melihatnya. layout yang menggunakan komposisi gambar dan
teks akan tetapi gambar lebih mendominasi pada
5. Format dan Isi Buku area layout. Hal ini karena target audiens pada
Buku ini berukuran 20 x 20 cm dan perancangan ini adalah anak usia 7-10 tahun
menggunakan hard cover sebagai sampulnya, sehingga visualisasi pada buku harus lebih
ketebalan ini bertujuan agar buku tidak mudah dominan untuk membuat anak tidak cepat bosan
terlipat mengingat target audiens adalah anak usia dan isi cerita bisa tersampaikan.
7-10 tahun. Pada halaman dalam akan
menggunakan kertas jenis art paper. 11. Teknik Visualisasi
Teknik digital painting digunakan pada
6. Isi dan Tema Buku perancangan buku ini karena mudah dalam proses
Buku ilustrasi ini menceritakan asal mula pemilihan atau perubahan warna, penggunaan
adanya pantangan yang masih di anut oleh beberapa brush dengan corak bintik, awan, daun
sebagian warga Lamongan hingga sekarang, memudahkan dalam proses detailing.
seorang murid sunan giri bernama Boyo Patih
adalah orang yang memiliki kisah unik yang 12. Tone Warna
mempengaruhi adanya pantangan dan diceritakan Warna yang dipilih memiliki ciri khas dan
pada buku. berkarakter, penggunaan warna yang bervariasi
dan cenderung ke warna monokrom bertujuan
7. Sinopsis untuk merepresentasikan kisah masa lampau yang
Mengisahkan peristiwa yang menyebabkan disajikan dalam buku.
adanya pantangan makan lele di Lamongan.
Berawal dari usaha seorang murid Sunan Giri
yang bernama Boyo Patih untuk mengambil keris
yang dipinjam Mbok Rondo, beberapa usaha
dilakukan Boyo Patih hingga akhirnya ia dikejar
massa dan diselamatkan oleh ikan lele. Gambar 3. Tone Warna
(Sumber: Syafiq, 2023)
8. Gaya Penulisan 13. Tipografi
Target audiens buku ilustrasi ini adalah anak Penggunaan font pada headline adalah font
di usia 7-10 tahun, maka gaya bahasa yang more sugar, yaitu jenis font dekoratif yang
ditampilkan harus mudah dipahami. Pemilihan memiliki kesan penbacaan yang menarik, font ini
bahasa yang tepat akan mempengaruhi digunakan pada cover depan. Bentuk yang unik
ketertarikan anak untuk mengetahui kisah-kisah dan tingkat keterbacaan yang tinggi akan
lainnya, selain itu pemilihan gaya font dan ukuran memudahkan anak dalam membaca font tersebut.
juga sangat berpengaruh.

257
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

3. Tokoh Karakter
a. Boyo Patih
Dikisahkan karakter Boyo Patih adalah
seorang santri dari sunan giri, menurut juru
kunci makam Boyo Patih yaitu Mbah Tholib,
Gambar 4. Font More Sugar Boyo Patih adalah seorang yang sederhana,
(Sumber: Syafiq, 2023) agamis dan bergaul karena itulah dakwahnya
mudah diterima masyarakat desa. Seorang
Pada bodytext menggunakan font zenaida,
santri atau orang yang memiliki pemahaman
memiliki ketebalan dan jarak yang cocok untuk
agama tinggi di daerah lamongan biasanya
digunakan pada isi buku yang memiliki kalimat
memiliki tampilan jubah putih dan kopyah.
yang panjang.

Gambar 5. Font Zenaida


(Sumber: Syafiq, 2023)
14. Teknik Cetak Gambar 6. Karakter Boyo Patih
Teknik cetak yang digunakan dalam (Sumber: Syafiq, 2023)
perancangan ini adalah teknik cetak offset dengan
hard cover yang digunakan pada cover depan dan b. Mbok Rondo
belakang, kertas art paper yang digunakan pada Mbok rondo adalah perempuan yang
halaman dalam. Selain itu tambahan laminasi sudah tidak muda tapi memiliki watak dan
glossy diterapkan agar buku kuat dan tidakmudah kepribadian pejuang, ia adalah sosok yang
rusak. sering membantu di daerahnya. Tampilan
perempuan jawa pada zaman dahulu adalah
Idea menggunakan setelan batik dibagian bawah
1. Penjaringan Ide dengan kombinasi kain gelap atau terang
Anak usia 7-10 tahun menjadi target audiens dibagian atasnya.
pada perancangan buku ini, maka tema buku yang
cocok adalah buku dengan banyak visual.
Pemilihan media buku dipilih karena target
audiens adalah seorang anak berusia 7-10 tahun,
buku ilustrasi berpengaruh untuk minat baca anak,
selain itu tujuan perancangan ini adalah sebagai
media edukasi dan mengenalkan cerita atau Gambar 7. Karakter Mbok Rondo
kebudayaan daerah pada anak. (Sumber: Syafiq, 2023)

2. Penjaringan Ide Tokoh Karakter c. Tokoh Pendukung


Karakter tokoh yang ada dalam buku Warga yang dimaksud adalah karakter
ditampilkan berdasarkan pada cerita yang sudah pendukung yang ikut membantu Mbok Rondo
ada, warna dan properti yang dipakai oleh tokoh untuk mengejar Boyo Patih, tampilan
dalam cerita disesuaikan dengan data yang sudah visualnya disesuaikan dengan tampilan
ada. Penyederhanaan visual bertujuan agar tokoh pakaian orang jawa yang sederhana.
terlihat menarik di mata anak-anak sebagai target
audiens.

258
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

Gambar 11. Visual Kucing


Gambar 8. Karakter Pendukung (Sumber: Syafiq, 2023)
(Sumber: Syafiq, 2023
4. Properti c. Hewan Pendukung
Keris koro welang adalah keris yang bentuk
Adapun hewan lain yang ditampilkan
dan ukurannya sangat ikonik, keris koro welang
pada buku seperti burung, kelinci, dan ayam
sangat terkenal di pulau jawa. Visualisasi bentuk
kecil. Bertujuan menghidupkan suasana alam,
keris pada perancangan ini akan digambarkan
bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan
sama seperti keris aslinya namun ditampilkan
artstyle yaitu chubby yang digunakan pada
lebih minimalis dan mudah cerna oleh target
perancagan ini.
audiens.

Gambar 9. Keris Koro Welang


Gambar 12. Burung, Kelinci, Anak Ayam
(Sumber: Syafiq, 2023)
(Sumber: Syafiq, 2023)

5. Fauna 6. Bangunan
a. Ikan Lele Karena latar waktu pada cerita dalam buku
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air adalah kisah masa lampau, maka rumah yang
tawar yang memiliki ciri tubuh yang mudah diterapkan adalah rumah joglo sebagai rumah adat
dikenali, pipih memanjang dan memiliki jawa dan rumah yang sering dijumpai di daerah
kumis adalah ciri yang paling mencolok. sekitar lamongan pada zaman dahulu. Rumah
Visualisasi ikan lele pada perancangan ini joglo sudah digunakan sejak zaman kerajaan
akan menampilkan ikan lele yang lebih sesuai latar waktu pada cerita.
sederhana dan chubby.

Gambar 13. Visual Rumah


(Sumber: Syafiq, 2023)
Gambar 10. Karakter Ikan Lele
(Sumber: Syafiq, 2023) Prototype
Protoype bertujuan untuk mengeksekusi ide
b. Kucing yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk yang
Kucing adalah hewan yang disukai banyak lebih sederhana (Fikriah, Dr. Muh. Saleh Husain,
orang, termasuk Mbok Rondo sebagai Dian Cahyadi, S.Ds., 2021). Pada tahap ini, buku
karakter yang ada di dalam cerita. Kucing ilustrasi yang sudah dirancang akan diujicoba
mempunyai corak warna yang berbeda-beda, kepada kelompok kecil, yaitu target audiens utama
akan tetapi kebanyakan kucing dijawa (anak usia 7-10 tahun) dan pada beberapa guru
memiliki warna putih, hitam, dan kuning sekolah dasar.
kecoklatan, warna putih dan coklat akan Dari ujicoba yang dilakukan mendapatkan
diterapkan pada kucing di dalam buku cerita beberapa masukan seperti, perubahan warna langit
ini karena tampilan Boyo Patih yang dari oranye menjadi biru untuk menghilangkan
menggunakan pakaian putih. kesan suram. Selain itu pada halaman belakang

259
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

terdapat ruang yang kosong yang harusnya di isi keris milik Sunan Giri. Menampilkan hutan lebat
dengan sinopsis cerita. yang dilalui Boyo Patih dan tambahan beberapa
Adapun masukan lain adalah beberapa warna hewan untuk menghidupkan suasana hutan.
background pada halaman teks terlalu gelap,
sehingga sulit dibaca oleh anak-anak, sehingga
perlu diganti warna yang lebih terang dan mudah
dibaca. Pada permasalahan ini, warna background
diganti dengan warna yang lebih cerah dan warna
teks diganti dengan warna gelap, perubahan ini
akan memudahkan target audiens dalam membaca
teks dalam buku. Gambar 16. Halaman 3 dan 4
(Sumber: Syafiq, 2023)

1. Sampul Depan
Pada sampul depan menampilkan Boyo Patih 4. Halaman 5 dan 6
yang berenang di antara ikan lele ditambah dengan Pada halaman 5 dan 6 menampilkan Mbok
judul buku. Alasan visual Boyo Patih yang Rondo yang mengejar kucing yang membawa
berenang di antara ikan lele ditampilkan pada keris koro welang, kucing tersebut adalah jelmaan
sampul depan karena peristiwa inilah yang dari Boyo Patih.
menjadi inti cerita, dan yang menyebabkan
pantangan makan ikan lele di Lamongan ada.

Gambar 17. Halaman 5 dan 6


(Sumber: Syafiq, 2023)
Gambar 14. Sampul Depan
(Sumber: Syafiq, 2023) 5. Halaman 7 dan 8
Pada halaman 7 dan 8 menampilkan
2. Halaman 1 dan 2 visualisasi Boyo Patih yang berenang di antara
Pada halaman 1 dan 2 menampilkan Mbok Rondo ikan lele, pada situasi ini Boyo Patih dikejar massa
yang sedang menggunakan keris koro welang. karena membawa keris.
Tampilan langit dari gelap menuju terang
merepresetasikan kondisi Mbok Rondo yang
diceritakan menjadi seorang tokoh pejuang di
daerahnya.

Gambar 18. Halaman 5 dan 6


(Sumber: Syafiq, 2023)

6. Halaman 9 dan 10
Gambar 15. Halaman 1 dan 2
(Sumber: Syafiq, 2023)
Pada halaman 9 dan 10 menampilkan Boyo
Patih yang sedang berinteraksi dengan beberapa
orang, pada situasi ini Boyo Patih berada di Desa
3. Halaman 3 dan 4 Medang untuk berdakwah mengajarkan ajaran
Pada halaman 3 dan 4 menampilkan visual islam kepada warga setempat. Boyo Patih sangat
Boyo Patih yang sedang melakukan perjalanan dihormati di desa maka pada visualisasi
menuju tempat Mbok Rondo untuk mengambil

260
“Buku Ilustrasi Sebagai Media Pengenalan Cerita Rakyat “Pantangan Makan Ikan Lele di Lamongan””

ditampilkan anak hingga orang tua yang ikut 4. Apakah ukuran 95% 5%
mendengarkan penyampaian Boyo Patih. tipografi atau huruf
sudah sesuai?
5. Apakah penggunaan 90% 10%
warna sudah menarik?

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang didapatkan dari
penelitian dilakukan yaitu anak-anak usia 7-10
tahun banyak yang belum mengetahui cerita
Gambar 19. Halaman 9 dan 10 legenda dari Boyo Patih bahkan tidak mengetahui
(Sumber: Syafiq, 2023)
adanya pantangan makan ikan lele, jika hal
tersebut dibiarkan maka semakin banyak orang
7. Sampul Belakang yang tidak peduli dengan sejarah atau kebudayaan
Pada halaman belakang menampilkan visual yang di daerahnya, maka perlu adanya media informasi
tidak beda jauh dari halaman depan. Perbedaanya, sejak dini sebagai upaya melestarikan dan
halaman belakang di dominasi visual ikan lele dan menumbuhkan kesadaran budaya pada anak usia
ditambah sinopsis cerita. 7-10 tahun. Dalam pertumbuhan anak, usia 7-10
tahun adalah usia anak dalam masa perkembangan
mental, mereka mudah tertarik dengan hal yang
dianggap menarik, maka pemberian edukasi lewat
kisah penokohan akan sangat berguna dalam masa
pertumbuhan anak, terlebih anak-anak bisa
mengambil pelajaran dari isi cerita atau budaya
yang berasal dari daerahnya sendiri.
Dalam penyusun sebuah penelitian,
Gambar 20. Sampul Belakang dibutuhkan data seperti wawancara, observasi,
(Sumber: Syafiq, 2023)
dan studi literatur. Data tersebut sangat
Test dibutuhkan dalam menghasilkan sebuah keyword
Pada tahap test, peneliti akan melakukan untuk menunjang keberhasilan dalam sebuah
ujicoba pada target audiens untuk mengukur penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
tingkat keberhasilan atau untuk mencapai tujuan menanamkan nilai-nilai moral yang ada dalam
dari perancangan buku ilustrasi ini pada target cerita pantangan makan ikan lele kepada anak-
audiens. Pada tahap ini, penguji melakukan anak berusia 7-10 tahun sekaligus untuk kembali
ujicoba dengan mengumpulkan data ulasan atau mengenalkan dan melestarikan salah satu
tanggapan target audiens setelah membaca buku kebudayaan yang ada di Lamongan, dalam hal ini
pantangan makan lele ini. Setelah memberikan cerita “Pantangan Makan Ikan Lele” sangat cocok
beberapa pertanyaan pada 20 target audiens utama jika diterapkan pada media buku untuk anak
berusia 7-10 tahun, maka data yang dihasilkan berusia 7-10 tahun.
sebagai berikut: Sebaiknya guru sekolah dasar lebih sering
Memperkenalkan cerita atau budaya yang ada di
Tabel 1. Hasil Test daerahnya, untuk melatih anak agar suka atau
NO Pertanyaan Presentase setidaknya tertarik untuk untuk mencari tahu
Ya Tidak sendiri. atau memberikan waktu anak untuk
1. Apakah ukuran buku 95% 5% bercerita di depan kelas tentang cerita atau budaya
sudah Sesuai? di derahnya.
2. Apakah gaya ilustrasi 100 0% Saran untuk instansi pemerintah seperti
sudah menarik? % Dinas Kearsipan dan Perpustakaan diharapkan
3. Apakah tipografi atau 85% 15% untuk menerbitkan buku-buku sejarah atau budaya
huruf bisa terbaca? yang ada di qLamongan. Atau untuk Dinas

261
Syafiq Dhuhril Ulum, Jurnal Barik, 2023, Vol. 5 No. 1, 249-262

Kebudayaan dan Pariwisata, diaharapkan untuk Prasetyo, Y. A. (2014). ILUSTRASI BUKU


lebih sering mengadakan event yang bertemakan CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA
kebudayaan atau yang mengusung tema sejarah PENDIDIKAN KARAKTER ANAK. 3(1).
yang ada di Lamongan rozisenirupa.com. (2017). Prinsip Tipografi,
Aturan dalam Memahami Karakter Huruf
REFERENSI dalam Ilmu Tipografi/Typografi. diunduh
DetikHealth. (2011). Warna Bisa Pengaruhi pada Tanggal 21 Februari 2023, dari
Psikologis Anak. diunduh pada Tanggal 24 Www.Rozisenirupa.Com.
Februari 2023, dari Health.Detik.Com. https://www.rozisenirupa.com/2016/02/prin
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d- sip-tipografi.html
1617042/warna-bisa-pengaruhi-psikologis- Safitri, F., Said, A. A., & Arifin, I. (2020).
anak#:~:text=Warna dapat membantu PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI
merangsang anak-anak%2C terutama bagi CERITA RAKYAT LEBONNA
anak,diri dan membuka lebih banyak MASSUDILALONG Fetia.
kreativitas dan ekspresi. Semiotika, S., Ilustrasi, P., Untuk, B., Pada, R. I.,
Enggo, R., & Mahardika, R. (2022). Perancangan Majalah, C., Edisi, T., & Mei, A. (2012).
Buku Ilustrasi Cerita Rakyat Pulau Kemaro Pemaknaan ilustrasi berpacu untuk ri – 1
dari Palembang. IKRA-ITH HUMANIORA : (Vol. 1).
Jurnal Sosial Dan Humaniora, 7(1), 82–88. Soedarso, N. (2014). Perancangan Buku Ilustrasi
https://doi.org/10.37817/ikraith- Perjalanan Mahapatih Gajah Mada.
humaniora.v7i1.2273 Humaniora, 5(2), 561.
Fikriah, Dr. Muh. Saleh Husain, Dian Cahyadi, https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i2.31
S.Ds., M. D. (2021). PerancangaN Media 13
INFORMASI Berbasis Augmented Reality. Tanjung, G. (2015). cerita rakyat dan tokoh-
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI tokoh wayang dalam kisah “jabang tetuko”
BERBASIS AUGUMENTED REALITY Raden Gatotkaca. 2504, 1–9.
PADA PAPAN NAMA JALAN SULTAN Vanya Karunia Mulia Putri. (2021). Observasi:
HASANUDDIN Fikriah1, 3–5. Pengertian Para Ahli, Tujuan, Ciri-Ciri,
FIQRI, R. (2018). PERANCANGAN BUKU dan Jenisnya. diunduh pada Tanggal 24
CERITA BERGAMBAR ANGGUN NAN Februari 2023, dari Www.Kompas.Com.
TONGGA (CERITA RAKYAT https://www.kompas.com/skola/read/2021/0
PARIAMAN). Journal of Controlled 8/03/164904169/observasi-pengertian-para-
Release, 11(2), 430–439. ahli-tujuan-ciri-ciri-dan-jenisnya
Hasanah, M. (2013). Mitos Ikan Lele: Studi Www.ekrut.com. (2022). Layout adalah:
Deskriptif Masyarakat Desa Medang, Pengertian, 5 elemen desain layout,
Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. manfaat, dan prinsip pembuatannya.
BioKultur, 2(2), 157–166. diunduh pada Tanggal 15 Februari 2023,
Laksono, A. A. (2021). PERANCANGAN BUKU dari Www.Ekrut.Com.
ILUSTRASI CERITA LEGENDA CANDI https://www.ekrut.com/media/layout-adalah
PARI DAN CANDI SUMUR DI SIDOARJO Www.gramedia.com. (2021). Pengertian
SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN Wawancara: Jenis, Teknik, dan Fungsinya.
BUDAYA LOKAL. February, 6. diunduh pada Tanggal 24 Februari 2023,
Nadhila, P. A. (2021). KISAH DI BALIK dari Www.Gramedia.Com.
PANTANGAN MAKAN LELE BAGI https://www.gramedia.com/literasi/wawanc
WARGA LAMONGAN. diunduh pada ara/
Tanggal 15 Februari 2023, dari
Syakal.Iainkediri.Ac.Id.
https://syakal.iainkediri.ac.id/kisah-di-balik-
pantangan-makan-lele-bagi-warga-
lamongan/

262

Anda mungkin juga menyukai