Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok

Perlindungan dan Pengamanan Hutan

KERUSAKAN HUTAN KARENA FAKTOR FISIK


(ANGIN)

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Fahmi Fathur Rahman M011171521
2. Muhammad Basrah M011171063
3. Maalikul Mulki M011171036
4. Misnawati Gemar M011171301
5. Hikmana Achma M011171556
6. Erka Bahar M011171002
7. Juarni M011171527
8. Musdalifah M011171523
9. Kadek Rastiani M011171509

LABORATORIUM PERLINDUNGAN DAN SERANGGA HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hutan merupakan tanah luas yang ditumbuhi pepohonan. Hutan berguna
dalam menjaga keseimbangan lingkungan bagi manusia. Hutan dikategorikan
berdasarkan jenis pohon yang ada dalam hutan. Ada hutan pinus karena jenis
pohon dalam hutan tersebut adalah pinus begitu juga hutan jati karena
mayoritas pohon dalam hutan adalah jati. Pepohonan dalam hutan mempunyai
banyak fungsi diantaranya adalah: menahan laju erosi tanah, menyerap
karbondioksida, menambah unsur hara tanah, pelindung spesies makhluk
hidup tertentu, penyimpan air hujan dan sumber air, mampu mengurangi
kecepatan angin dan lain sebagainya (Soeriaatmadja, 1997).
Menurut Arif (2001) 75 % wilayah Indonesia terdiri dari hutan baik itu
hutan lindung, suaka alam dan hutan wisata, hutan produksi terbatas dan tetap
serta hutan produksi dapat dikonversi. Secara garis besar fungsi hutan dapat
dikelompokkan menjadi 4 yaitu fungsi ekologis, hidrologis, ekonomis dan
kultural. Untuk itu hutan sangat bermanfaat dalam menjaga keseimbangan
ekologis di negara kita.
Menurut Mangunjaya (2006) data dan analisis Departemen Kehutanan
kerusakan hutan Indonesia periode 1985-1997 mencapai 1,6 juta ha/tahun,
periode 1997-2000 mencapai rata-rata sebesar 3.8 juta ha/tahun dan periode
2000-2005 mencapai 1.08 juta ha/tahun. Berdasarkan data tersebut bahwa
telah banyak daerah kawasan hutan yang telah mengalami kerusakan.
Kerusakan hutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah
faktor fisik atau abiotik, faktor biologis atau biotik, dan faktor sosial.
Berdasarkan analisis di atas maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai faktor penyebab kerusakan hutan khususnya pada faktor fisik yaitu
angin. Pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana dampak yang
ditimbulkan angin terhadap kondisi hutan.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, yaitu
bagaimana pengaruh angin terhadap kondisi fisik yang ada dalam hutan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Chandler, dkk (1983), angin merupakan salah satu faktor penting
dari faktor-faktor cuaca yang mempengaruhi kebakaran hutan. Angin bisa
menyebabkan kebakaran hutan melalui beberapa cara. Angin membantu
pengeringan bahan bakar yaitu sebagai pembawa air yang sudah diuapkan dari
bahan bakar. Angin juga mendorong dan meningkatkan pembakaran dengan
mensuplay udara secara terus menerus dan peningkatan penjalaran melalui
kemiringan nyala api yang terus merembet pada bagian bahan bakar yang belum
terbakar.
Angin sebagai faktor cuaca lainnya dapat memberikan pengaruh baik dan
buruk terhadap hutan. Pengaruh yang baik misalnya dalam hal penyerbukan dan
penyebaran biji. Disini hanya akan dibahas mengenai pengaruh yang merugikan
pohon-pohon hutan baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Pengaruh
angin yang merugikan dapat dibagi menjadi:
a. Pengaruh terhadap tanah hutan
Pengaruh angin terhadap tanah hutan dapat menyebabkan terjadinya erosi
angin dan menyebabkan tanah menjadi kering. Erosi angin terjadi karena
perpindahan tanah dari tempatnya karena tiupan angin. Biasanya butir-
butir tanah yang halus sewaktu tanah sedang kering akan mudah untuk
ditiup angin. Tertiupnya butiran-butiran tanah yang terus menerus akan
menyebabkan tanah menjadi kurus atau tidak subur lagi. Sering pula
serasah hutan juga tertiup sehingga tanah menjadi terbuka dan ditempat
lain terdapat timbunan dari serasah yang tebal.
b. Pengaruh terhadap cuaca hutan
Angin kuat yang meniup di hutan dapat mengganggu atau menyebabkan
terjadinya gangguan terhadap penguapan, transpirasi, temperatur,
kelembaban, carbondioxida, dan lain-lainnya. Akibatnya cuaca dari hutan
akan dapat berubah menjadi cuaca yang tak menguntungkan bagi hutan.

3
Sering terjadi karena adanya angin cuaca di hutan menjadi dingin atau
menjadi panas.
c. Pengaruh terhadap fisiologi pohon
Akibat fisiologi pohon karena tiupan angin dapat berbentuk:
- Bentuk dari tajuk yang tak normal
- Merubah sistem dari perakarannya
- Berkurangnya tinggi dari pohon
Perubahan-perubahan fisiologi pohon tersebut adalah merupakan usaha
dari pohon untuk mempertahankan diri agar tetap hidup dalam
menghadapi angin. Gejalagejala ini tampak jelas pada pohon-pohon yang
tumbuh di pinggir hutan karena merupakan pohon yang langsung menahan
tiupan angin. Makin ke dalam hutan akibat dari angin akan makin
berkurang.
d. Kerusakan mekanis pada pohon
Kerusakan mekanis yang disebabkan oleh angin dapat berbentuk:
- Ranting-ranting patah
- Daun-daun berguguran
- Akar-akar mudah patah
- Batang-batang pohon patah
- Pohon-pohon terbongkar dengan akarnya
Kerugian besar biasanya terjadi bila ada angin taupan, sehingga banyak
pohon akan tumbang dan patah. Angin yang kecil saja tidak akan
menimbulkan kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis terjadi bila angin
mempunyai kecepatan + 45 km per jam ke atas.
e. Penyemprotan garam pada hutan
Hutan yang menderita penyemprotan garam adalah yang berada di pantai.
Angin yang keras dengan kecepatan +150 km per jam akan mampu
meniup butir-butir air laut sampai sejauh 45-70 km. Hutan yang tersiram
air garam daunnya akan menjadi kuning kemerah-merahan. Dalam
keadaan yang merana ini sering hama dan penyakit akan datang

4
menyerang hingga dapat mempercepat kematiannya. Hutan yang
menderita hebat akan tampak seperti terbakar.
Mencegah sama sekali timbulnya kerusakan hutan akibat angin sangatlah
sulit, tetapi mengurangi besarnya kerusakan dapatlah dilakukan dengan jalan
mengusahakan agar pinggir hutan terutama yang berbatasan dengan tanah terbuka,
ditutupi vegetasi secara rapat dan vertikal dengan daun-daunnya yang lebat,
sehingga angin tidak dapat masuk ke dalam hutan. Usaha untuk membuat pohon-
pohon hutan tahan terhadap angin dapat dilakukan dengan pengaturan
penjarangan. Mempercepat penjarangan yang keras dan secara bertahap
membiasakan pohon untuk menghadapi angin (karena perubahan fisiologi pohon)
akan dapat membuat hutan lebih tahan dalam menghadapi angin. Tebang pilih
terutama yang berbentuk jalur-jalur banyak memberikan keuntungan dalam
menghadapi angin. Mengingat pohon-pohon tua akan lebih menderita daripada
yang muda di dalam menghadapi angin, maka sering daur tebang hutan
dipendekkan.
Untuk mencegah terjadinya erosi tanah oleh angin, jalan yang baik adalah
selalu mengusahakan agar tanah selalu tertutup oleh humus, serasah dan tanaman
bawah. Apabila terdapat tanah yang terbuka terutama banyak mengandung pasir,
untuk menghindari terjadinya erosi angin sebelum tanaman hutan dapat menutup,
dapat diusahakan dengan menanami jenis rumputan-rumputan atau semak-semak
yang cepat dapat menutup tanah. Menutup tanah dengan batang-batang rumput
kering yang diberi pemberat dapat pula dilakukan selama bibit-bibit pohon hutan
masih kecil.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari materi mengenai kerusakan
hutan akibat angin, yaitu:
1. Angin dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap
kondisi fisik hutan.
2. Dampak positif angin pada hutan, yaitu membantu pohon-pohon yang ada
di hutan untuk melakukan penyerbukan dan dalam hal penyebaran biji.
3. Dampak negatif angin terhadap hutan, yaitu mempengaruhi kondisi tanah
hutan, cuaca hutan, dan kondisi fisiologis pada setiap pohon yang ada di
hutan.
B. Saran
Sebagai seorang millenial akan ada banyak cara yang bisa dilakukan agar
bisa menjaga hutan dari kerusakan yang terjadi. Mengingat angin merupakan
salah satu faktor penyebab kerusakan hutan yang sulit untuk dikendalikan
maka sebaiknya jika ingin mejaga suatu kawasan hutan agar terhindar dari
kerusakan adalah dengan menanan pohon yang rapat pada setiap sisi pinggir
kawasan hutan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Buku. Yogyakarta : Kanisius.

Chandler, C.P. Cheney, L. Trabaud and D. Williams. 1983. Fire in Forestry.


Vol. I Forest Fire Behaviour and Effects. John Wiley and Sons, Inc.
Canada.

Mangunjaya, Fachruddin M. 2006. Hidup Harmonis dengan Alam. Jakarta:


Yayasan Obor Indonesia.

Sila, Mappatoba dan Nuraeni, Sitti. 2009. Buku Ajar Perlindungan dan
Pengamanan Hutan. Fakultas Kehutanan. Universitas Hasanuddin.

Soeriaatmadja. 1997. Ilmu Lingkungan. Bandung : ITB Press.

Anda mungkin juga menyukai