Artinya yang berarti ‘Jangan memukul tandang buah enau pada saat dewan adat belum bangun, jangan
pula memukul tandang buah enau pada saat ayam sudah masuk kandangnya’ bermakna ‘jangan menyadap
enau dipagi hari dan jangan pula menyadap enau dipetang hari’. Pappaseng di atas merupakan imbauan
terkait keseimbangan ekosistem, khususnya hewan dan burung, karena menyadap pohon enau pada pagi
hari dikhawatirkan akan mengganggu ketentraman beberapa jenis satwa yang bersarang di pohon enau,
demikian pula pada sore hari akan menggangu satwa yang akan kembali ke sarangnya.
Hutan dalam wilayah adat Karampuang terbagi kedalam hutan keramat dan hutan umum.
Masyarakat Karampuang memperlakukan kedua jenis hutan ini tidak jauh berbeda. Mereka tidak
diperbolehkan menebang pohon apapun dalam hutan keramat. Untuk hutan biasa, masyarakat tetap
dibolehkan menebang pohon untuk kebutuhan hidup seperti membangun rumah tapi harus seijin
pemangku adat. Mereka diizinkan menebang kayu di hutan hanya jika dipergunakan sebagaimana
mestinya dan bukan untuk dijual. Mereka juga hanya diperbolehkan mengambil hasil dari tanaman atau
pohon yang ada didalam hutan tanpa menebangnya, semisal madu atau buah-buahan yang tumbuh di
dalam hutan adat. Apabila ada ditemukan menebang kayu secara ilegal, maka akan menerima sanksi adat
seperti dikucilkan dimana masyarakat lain tidak akan hadir ketika ia melaksanakan hajatan, atau tidak
dilayani oleh pemangku adat dan warga lainnya ketika ada keperluan.
Dalam melestarikan hutan, Masyarakat adat Karampuang menjunjung tinggi bentuk kearifan lokal
sebagai identitas budaya mereka seperti norma/aturan yang berlaku dalam masyarakat seperti aturan adat
dan ajakan (Pappaseng). Oleh karena itu, masyarakat adat Karampuang masih menganggap aturan
tersebut sebagai suatu yang tetap harus dipertahankan karena menyangkut kelangsungan hidup manusia.
Maka dari itu Kearifan lokal penting untuk dilestarikan dengan tujuan menjaga keseimbangan dan
kelestarian hutan.
Sumber:
Muhannis. 2009. Karampuang dan Bunga Rampai Sinjai. Yogyakarta: Ombak
Sekolah Lapang Karampuang. 2019. Hanuae Karampuang. Huma Indonesia.