SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa derajat, sesungguhnya
Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain“
(Hadist Rasulullah SAW)
vii
PERSEMBAHAN
Yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayang yang tulus dan tiada
ternilai besarnya
Terimakasih....
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Harga Emas, dan Tingkat Inflasi
Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pikiran, waktu, tenaga, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
1. Dr. Mudofir, S.Ag., M.Pd., Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, M.M., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
skripsi.
ix
6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
8. Ibu dan Bapakku, terima kasih atas do’a, cinta, dan pengorbanan yang tak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan
Penulis
x
ABSTRACT
Keywords: distribution of funding, sharia pawn revenue, gold price, inflation rate.
xi
ABSTRAK
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
xiv
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 41
3. Uji Multikolinieritas....................................................... 55
1. Uji F ............................................................................... 60
BAB V PENUTUP......................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 72
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
11
BAB I
PENDAHULUAN
dalam dunia bisnis, perubahan tersebut dilakukan agar tujuan organisasi dapat
kebutuhan yang tidak terelakkan. Lembaga keuangan yang lebih berkaitan dengan
Salah satu lembaga keuangan yang sedang berkembang saat ini adalah
pegadaian. Menurut Susilo dalam Hadi (2003: 16), menjelaskan bahwa, gadai
adalah suatu hak yang diperoleh oleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu
dana pembiayaan bersifat gadai atas suatu barang bergerak. Pegadaian merupakan
keuangan bukan bank yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri
yang khusus, yaitu secara hukum gadai. Sesuai dengan hukum gadai bahwa calon
pada sistem administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas
Gadai syariah pada dasarnya, sebagai bagian dari sistem keuangan yang
bagian dari lembaga keuangan non perbankan yang dalam usahanya tidak
masyarakat dengan sistem gadai yang sesuai syariah Islam dengan agunan berupa
perhiasan emas, berlian, elektronik, dan kendaraan bermotor (Hadi, 2003: 61).
pegadaian yang melayani skema pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha
Mulia adalah penjualan emas yang dilakukan pegadaian kepada masyarakat secara
3
yang seimbang, mendorong masyarakat untuk mencari kredit pada bank yang
lemah, merasa prosedur kredit yang diberikan oleh bank terlalu berbelit-belit.
yaitu pembiayaan kredit dengan sistem gadai syariah (Rahn) (Febrian, 2015: 3).
Tabel 1.1
Penyaluran Pembiayaan Pegadaian Syariah di Indonesia
Tahun 2011-2015 (Dalam Jutaan Rupiah)
pembiayaan Arrum dan Mulia peningkatannya tidak lebih besar jika dibandingkan
dengan penyaluran pembiayaan Rahn. Hal ini dikarenakan produk Arrum dan
Mulia merupakan produk yang masih tergolong baru bagi masyarakat. Sehingga,
masyarakat lebih banyak menggunakan produk gadai syariah yang mengacu pada
4
tarif ijarah dan biaya administrasi dan produk yang terlebih dahulu dikenal
masyarakat. Oleh karena itu, produk pembiayaan Rahn yang paling banyak
internal yang dimaksud yaitu bagaimana perusahaan dapat mengelola dengan baik
8).
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
Menurut Staton (1999: 208), harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Emas adalah jenis logam yang memiliki nilai berharga yang banyak
digunakan sebagai cadangan devisa, standard keuangan suatu negara, bahan dasar
perhiasan maupun bahan elektronik. Harga emas adalah sejumlah uang yang
penyaluran kredit pada PT. Pegadaian. Semakin tinggi harga emas, maka semakin
tinggi pula penyaluran kredit pada PT. Pegadaian begitu pula sebaliknya (Aziz,
2013: 8).
yang membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat yang mudah dan prosedur
tidak berbelit-belit.
Inflasi secara umum didefinisikan naiknya harga barang dan jasa sebagai
akibat jumlah uang (permintaan) yang lebih banyak dibandingkan jumlah barang
atau jasa yang tersedia (penawaran), sebagai akibat dari inflasi adalah turunnya
Penyebab terjadinya inflasi terbagi dalam tiga bagian yaitu : (a) tarikan
dorongan biaya (cost-push inflation), terjadi apabila adanya depresiasi nilai tukar,
2011-2015:
Tabel 1.2
Perkembangan Pendapatan Pegadaian, Harga Emas, Tingkat Inflasi, dan
Penyaluran pembiayaan Rahn pada Pegadaian Syariah di Indonesia
Tahun 2011-2015 (Dalam Jutaan Rupiah)
Berdasarkan data pada Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
yang tadinya tidak dapat dilayani oleh perbankan dan memanfaatkan penyaluran
disalurkan.
sangat fluktuatif. Perkembangan kredit Rahn yang disalurkan terus beranjak naik,
pada tahun 2013 kredit yang disalurkan sebesar Rp 11,5 Triliun. Sementara itu
inflasi terus berfluktuasi hingga pada tahun 2013 laju inflasi 8,38 persen,
7
yang disalurkan.
yang tepat untuk menganalis perkembangan penyaluran kredit gadai syariah pasca
tingkat inflasi berpengaruh kepada naiknya harga pokok dan menambah masalah
ini melalui tingkat bunga nominal, dikarenakan tingkat bunga riil yang terbentuk
dari tingkat bunga nominal dikurangi inflasi. Apabila tingkat inflasi tinggi maka
tingkat bunga riil akan menurun, ini akan mengakibatkan naiknya jumlah
2013:11).
secara langsung akan tetapi melalui tingkat bunga riil terlebih dahulu. Dengan
menggunakan asumsi suku bunga riil jika terjadi inflasi naik maka expected profit
akan mengalami kenaikan dan permintaan kredit turut juga mengalami kenaikan,
tetapi jika inflasi naik yang diakibatkan dengan kenaikan nominal interest rate,
sehingga permintaan kredit juga akan naik. Dimana inflasi yang timbul karena
8
kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation) adalah inflasi yang timbul karena
secara parsial pendapatan Perum Pegadaian Cabang Batam dan jumlah nasabah
Hasil penelitian Aziz (2013), menunjukkan bahwa tingkat sewa modal dan
lemah, merasa prosedur kredit yang diberikan oleh bank terlalu berbelit-belit.
2. Pendapatan pegadaian, harga emas, dan tingkat inflasi adalah indikator yang
pasca krisis 2008. Hal ini karena pendapatan pegadaian dapat menggambarkan
konsumtif.
10
diharapkan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, penulis akan membatasi penelitian ini pada :
1. Bagi Akademisi
sebagai berikut :
sama.
mana teori-teori yang sudah ditetapkan sehingga hal-hal yang masih dirasa
2. Bagi Praktisi
dengan pengaruh pendapatan pegadaian, harga emas, dan tingkat inflasi terhadap
2015.
12
Terlampir
BAB I PENDAHULUAN
penulisan skripsi.
Berisi tentang kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berfikir,
dan hipotesis.
Bab ini berisi tentang waktu dan wilayah penelitian, jenis penelitian,
populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, teknik
analisis data.
Bab ini berisi tentang gambaran umum penelitian, pengujian dan hasil
BAB V PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut UU Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh
seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh seorang lain atas dirinya, dan
yang memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang yang
menyelamatkan setelah barang itu digadaikan, dan biaya-biaya yang mana harus
didahulukan.
Menurut istilah bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan al rahn berarti al-
tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan penahanan. Menurut istilah syara’, yang
dimaksud dengan rahn adalah akad yang objeknya menahan barang terhadap
sesuatu hak yang mungkin diperoleh bayaran dengan sempurna darinya (Antonio,
2001: 128).
Gadai syari’ah (rahn) merupakan menahan salah satu harta milik nasabah
(rahin) sebagai barang jaminan (marhun) atas hutang atau pinjaman (i) yang
yang menahan atau penerima gadai (murtahin) memperoleh jaminan untuk dapat
pegadaian syari’ah adalah suatu badan usaha di Indonesia yang secara resmi
marhun bih dalam bentuk rahn itu dibolehkan, dengan ketentuan bahwa
murtahin, dalam hal ini pegadaian syari’ah, mempunyai hak menahan marhun
lain adalah subyek dan obyek perjanjian gadai. Subyek perjanjian gadai adalah
rahin (yang menggadaikan barang) dan murtahin (yang menahan barang gadai).
acuan dalam operasi Pegadaian Syari’ah, yaitu ditinjau dari: kedudukan barang
pemeliharaan barang gadai, kategori barang gadai, akad gadai, hak gadai atas
gadai, tetapi tidak berhak menggunakan atau memanfaatkan hasilnya. Jika barang
gadai rusak atau hilang disebabkan oleh kelalaian murtahin, maka murtahin
(kesepakatan ulama).
alasan bahwa barang tersebut berasal dari penggadai dan tetap merupakan
diperlukan.
Jenis barang yang dapat digadaikan sebagai jaminan adalah semua jenis
barang bergerak dan tak bergerak yang memenuhi syarat, yaitu: benda bernilai
menurut hukum syara’, benda berwujud pada waktu perjanjian terjadi, benda
barang konsumsi denda tindak kriminal pada harta benda, serta pada tindak
(pelaku yang mengenai otak) dan al-jaifah (pelaku yang mengenai perut) (Hadi,
2003: 67).
utang, lebih didahulukan dari pada hak para kreditur atas utang lepas. Apabila
pada waktu yang telah ditentukan, rahin belum juga membayar kembali
16
utangnya, maka rahin dapat dipaksa oleh marhun untuk menjual barang
diperintah hakim, rahin tidak mau membayar utangnya dan tidak mau menjual
Jika terdapat persyaratan, menjual barang gadai pada saat jatuh tempo,
maka menurut Basyir, hal ini dibolehkan dengan ketentuan: (1) Murtahin harus
terlebih dahulu mencari tahu keadaan rahin (mencari penyebab belum melunasi
utang), (2) dapat perpanjang tenggang waktu pembayaran, (3) Kalau murtahin
benar-benar butuh uang dan rahin belum melunasi hutangnya, maka murtahin
boleh memindahkan barang gadai kepada murtahin lain dengan seijin rahin. (4)
Apabila ketentuan diatas tidak terpenuhi, maka murtahin boleh menjual barang
gadai dan kelebihan uangnya dikembalikan kepada rahin (Hadi, 2003: 59).
untuk rahn (menahan barang sebagai jaminan atas hutang) sesuai prinsip-prinsip
syari’ah, dengan tujuan untuk dijadikan pedoman bagi umat Islam pada
umumnya dan bagi kalangan praktisi ekonomi syari’ah pada khususnya murtahin,
b. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin. Pada prinsipnya, marhun
tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali seizin rahin. Dengan tidak
rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan
rahin untuk segera melunasi hutangnya. Kedua, apabila rahin tetap tidak
dapat melunasi hutangnya, maka marhun dijual paksa atau dieksekusi melalui
a. Al Qur’an
Artinya: “ jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan
persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan“ (QS. Al-Baqarah: 283).
2. Ijma
dilakukan secara langsung oleh Rasulullah, disamping itu juga tidak ada dalil
yang mengharamkannya.
19
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
dapat diartikan dengan penyediaan dana atau tagihan (Wangsawidjaja, 2012: 78).
dengan imbalan atau bagi hasil (Rivai dalam Purwanto, 2011: 15).
biaya yang artinya uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau melakukan
Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
kelebihan dana kepada pihak-pihak yang kekurangan dana (peminjam) dan wajib
bagi peminjam untuk mengembalikan dana tersebut dalam jangka waktu dengan
5. Stabilitas ekonomi;
Tujuan pembiayaan terdiri dari dua yaitu secara makro dan mikro.
distribusi pendapatan;
Menurut Ali (2008: 49), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pihak
atau nasabah;
21
calon nasabah.
257-259).
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha
22
maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi;
dan
barang.
modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
Menurut Pass dan Lowes (1999: 287), pendapatan adalah uang yang
diterima seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, laba
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode
keuntungan.
2010):
1. Sumber pendapatan
perusahaan dapat berasal dari transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang
bukan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, ataupun penjualan
anak atau cabang perusahaan, hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi aktiva
transaksi atas penjualan produk yang dapat dianggap sebagai sumber utama
pendapatan walaupun laba atau rugi mengkin timbul dalam hubungannya dengan
baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis maupun
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali
jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba
atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban
syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima pegadaian syariah dalam
jangka periode tertentu, misalnya 1 tahun dalam bentuk rupiah (Irawan, 2011: 40).
adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari produk gadai syariah seperti
Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima pegadaian syariah dalam jangka periode
Menurut Staton (1999: 208), harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang
diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Menurut Gumilang et.al. (2014), emas merupakan salah satu komoditas dunia
Emas adalah jenis logam yang memiliki nilai berharga yang banyak
digunakan sebagai cadangan devisa, standard keuangan suatu negara, bahan dasar
perhiasan maupun bahan elektronik. Harga emas adalah sejumlah uang yang
Menurut Romadhon (2015: 10), emas adalah bentuk umum yang mewakili
moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri
terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa
komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika.
Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau
batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram (Prabasanti,
2014: 33).
mempunyai sifat yang unik dan langka karena emas terbuat dari proses magmatis
lunak, tahan korosi dan mudah diterpa sehingga dalam perkembangannya emas
dapat dibentuk menjadi perhiasan. Emas sudah dikenal sebelum masehi dan
digunakan sebagai alat untuk bertransaksi. Saat ini, emas menjadi salah satu
investasi atau pemberi devisa terbesar bagi negara (Oei, 2009: 63).
Menemukan harga yang pas saat membeli dan menjual emas merupakan
faktor penting dalam mengestimasi besar risk dan return dari hasil investasinya.
Harga emas tidak hanya tergantung pada situasi permintaan dan penawaran,
minyak naik secara signifikan, demand dan supply terhadap emas, kondisi politik
dunia, situasi ekonomi global dan suku bunga (Suharto, 2013: 88).
proses produksi perhiasan, medali, koin, komponen listrik, dan lain lain.
2. Permintaan aset, dimana emas digunakan oleh pemerintah, find manager dan
penyaluran kredit pada PT. Pegadaian. Semakin tinggi harga emas, maka semakin
tinggi pula penyaluran kredit pada PT. Pegadaian begitu pula sebaliknya (Aziz,
2013: 8).
Berdasarkan pendapat di atas maka harga emas adalah nilai suatu barang
atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang untuk memperoleh emas.
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks
pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi (Bank Indonesia).
28
(Ramadhan, 2013):
pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan stabil memberikan dampak negatif
kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat serta dalam perbankan. Inflasi yang
tinngi bahkan mengakibatkan tingginya jumlah NPL (Non Performing Loan) atau
dikutip oleh Rahardja dan Manurung (2004: 155), mengatakan bahwa, inflasi
adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan trus
menerus. Sedangkan menurut Sukirno (2004: 333), inflasi yaitu, kenaikan dalam
harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar di
Dengan kata lain, terlalu banya uang yang memburu barang yang terlalu
sedikit. Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga
menggunakan harga-harga lain (harga perdagangan besar, upah, harga, asset dan
sebagainya).
29
harga-harga secara umum dan terus menerus akibat kenaikan harga-harga barang
yang di impor, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
1. Policy induced, disebabkan oleh kebijakan ekspansi moneter yang juga bisa
4. Inertial inflation, cenderung berlanjut pada tingkat yang sama sampai kejadian
ekonomi yang menyebabkan berubah. Jika trus bertahan, dan tingkat ini di
antisipasi dalam bentuk kontrak finansial dan upah, kenaikan inflasi akan trus
berlanjut.
30
Menurut Setiawan (2009: 18), kibat penting dari inflasi yang berkaitan
barang berharga lebih menguntungkan dari pada investasi pada sektor yang
produktif.
menaikkan bunga pinjaman mereka. Makin tingi tingkat inflasi maka makin
tinggi pula tingkat bunganya. Tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi
dengan begitu investor akan berfikir lagi untuk berinvestasi di negara yang
bersangkutan.
31
Tabel 2.1
Hasil Penelitian yang Relevan
Kerangka pemikiran yang akan dibentuk dalam penelitian ini dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
H1
Penyaluran Pembiayaan
Harga Emas (X2) Rahn
H2
(Y)
H3
Tingkat Inflasi (X3)
Keterangan :
1. Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, adalah
pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2), dan tingkat inflasi (X3).
2.4. Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah mulai dari
Bulan Maret sampai dengan Desember 2016. Waktu digunakan dalam melakukan
Sesuai masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah
hasil analisis statistik (Arikunto, 2002: 67). Penelitian ini dimaksudkan untuk
2005-2015.
36
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini
2005-2015.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
triwulanannya.
3.4.1. Data
Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat
untuk suatu keperluan tertentu. Dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif,
dalam penelitihan ini terdiri dari laporan keuangan publikasi pegadaian syariah di
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.
Data yang digunakan adalah data triwulanan dalam bentuk data runtun waktu
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
inflasi. Data penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber publikasi yang meliputi
38
Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Pegadaian Syariah, sumber-
peneliti untuk pengumpulan data (Arikunto, 1993: 134). Pengumpulan data yang
Data yang diambil penulis dalam metode kepustakaan ini berasal jurnal-
dari jurnal yang berkaitan dengan judul skripsi yang diteliti oleh penulis, buku-
2015. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian
ini adalah penelusuran data online, yaitu dengan cara melakukan penelusuran data
melalui media online seperti internet. Data yang diambil menggunakan data
www.ojk.id.
39
dan independen.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005: 3). Adapun variabel dependent
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, dan
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
yang mempengaruhi (Sugiyono, 2005: 3). Adapun variabel bebas dalam penelitian
ini adalah pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2), dan tingkat inflasi (X3).
40
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang
syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima pegadaian syariah dalam
jangka periode tertentu, misalnya 1 tahun dalam bentuk rupiah (Irawan, 2011:
40).
untuk memperoleh komoditi atau produk berupa emas (Desriani dan Rahayu,
2013: 149).
3.7.4. Inflasi
2004: 7). Inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga
secara tajam (absolute) yang berlangsung secara trus menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) yang berlangsung secara trus menerus dalam jangka waktu yang cukup
41
lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang
suatu negara.
1. Uji Normalitas
160). Variabel pengganggu dari suatu regresi disyaratkan berdistribusi normal, hal
ini untuk memenuhi asumsi zero mean jika variabel dan berdistribusi normal,
Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. pada hasil
Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara normal apabila probability dari
Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (p> 0,05) (Djarwanto, 2003: 50).
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada
waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
219):
3. Uji Multikolinieritas
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF >
4. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila
dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Ghozali, 2011: 95). Tujuan
dari analisis ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan
antara pengaruh pendapatan pegadaian, harga emas, dan tingkat inflasi terhadap
sebagai berikut :
Keterangan :
X1 = pendapatan pegadaian
X2 = harga emas
X3 = tingkat inflasi
a = variabel/bilangan konstan
e = variabel pengganggu
44
Hipotesis nihil: H0 : β1 = 0
Hipotesisi alternatif: H1 : β1 0
3. Kriteria pengujian :
Gambar 3.1
Uji t
Daerah Diterima
–t (/2, n–k) t (/2, n–k)
(Djarwanto & Pangestu, 1996: 308)
thitung = b-β
Sb
Di mana :
b = Distribusi sampling
Sb = Standard error
45
5. Kesimpulan
> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel independen secara
a. Hipotesis : Ho : µ1 = µ2 = ………. = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ ………. ≠ µ2
c. Kriteria Pengujian
Gambar 3.2
Uji F
Daerah ditolak
Daerah
terima
F(α;k-1;n-k)
(Djarwanto & Pangestu, 1996: 269).
d. Penghitungan nilai F :
2. Koefisien Determinasi
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009: 15). Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-
masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya
model yang menghasilkan R2 tinggi. Hal ini jika dilakukan berbahaya karena
tujuan analisis regresi bukan semata ingin mendapatkan nilai R2 tinggi, tetapi
tetapi nilai koefisien regresi tidak ada yang signifikan atau memiliki tanda
koefisien yang berlawanan dari yang diharapkan secara teori. Jadi sebaiknya
tinggi adalah baik, tetapi jika nilai R2 rendah tidak berati model regresi jelek.
berikut :
Keterangan :
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2,
nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003: 218), jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai
nilai R2 = 0, maka adjusted R2= (1 - k)/(n - k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan
bernilai negatif.
5249
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
awal kebangkitan pegadaian. Satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10
menegaskan misi yang harus diemban oleh pegadaian untuk mencegah praktik
riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang dijadikan sebagai
(www.pegadaiansyariah.co.id).
MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang bunga bank, telah sesuai dengan konsep
syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang
menepis anggapan itu. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian
panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah
sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha
syariah (www.pegadaiansyariah.co.id).
ketika itu ada sedikit masalah internal sehingga hasil studi banding itu pun hanya
ditumpuk (www.pegadaiansyariah.co.id).
50
Pada tahun 2000 konsep bank syariah mulai marak. Saat itu, Bank
syariah dan pada tahun 2003 pegadaian syariah resmi dioperasikan dan Pegadaian
Cabang Dewi Sartika menjadi kantor cabang pegadaian pertama yang menerapkan
masyarakat terhadap pegadaian syariah ternyata jauh lebih baik dari yang
diperkirakan. Menurut survei BMI, dari target operasional tahun 2003 sebesar
1,55 milyar rupiah Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika mampu mencapai
keuntungan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional, yaitu
dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjaman. Sedangkan pada
dipinjamkan (www.pegadaiansyariah.co.id).
masyarakat. Dari target omzet tahun 2006 sebesar Rp 323 miliar, hingga
September 2006 ini sudah tercapai Rp 420 miliar dan pada akhir tahun 2006 ini
diprediksi omzet bisa mencapai Rp 450 miliar. Bahkan Perum Pegadaian Pusat
menurut rencana akan menerbitkan produk baru, gadai saham di Bursa Efek
51
Jakarta (BEJ), paling lambat Maret 2007. Manajemen Pegadaian melihat adanya
prospek pasar yang cukup bagus saat ini untuk gadai saham
(www.pegadaiansyariah.co.id).
Bisnis pegadaian syariah tahun 2007 ini cukup cerah, karena minta
masyarakat yang memanfaatkan jasa pegadaian ini cukup besar. Itu terbukti
Semarang misalnya, tahun 2006 mencapai 18,2 miliar. Lebih besar dari target
yang ditetapkan sebanyak 11,5 miliar. Jumlah nasabah yang dihimpun sekitar 6
(www.pegadaiansyariah.co.id).
setiap tahunnya meningkat cukup signifikan dari Rp 525 juta tahun 2004
meningkat menjadi Rp 5,1 miliar dan tahun 2006 mencapai Rp 18,4 miliar.
Mengenai permodalan hingga saat ini tidak ada masalah. Berapapun permintaan
nasabah asal ada barang jaminan akan dipenuhi saat itu pula bisa dicairkan sesuai
1. Pegadaian Rahn
prinsip-prinsip syariah. Alur dan proses layanan yang diberikan sama dengan
dikenakan ujrah yang dihitung dari taksiran barang jaminan yang diserahkan.
52
Besaran tarif ujrah maksimal adalah 0,71% (dari taksiran barang jaminan) per 10
hari dengan jangka waktu maksimum 4 bulan, tetapi dapat diperpanjang dengan
untuk pengusaha mikro dan kecil guna pengembangan usaha dengan jaminan
mempunyai usaha dengan jaminan emas. Pengembalian angka waktu mulai dari
3. Pegadaian Amanah
kepada para karyawan tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atau bagi
karyawan tetap atau berdasar kelayakan usaha bagi pengusaha mikro kecil. Pola
1. Uji Normalitas
160). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. pada hasil
Ketentuan suatu model regresi berdistribusi secara normal apabila probability dari
Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) (Djarwanto, 2003: 50). Hasil
Tabel 4.1
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
a
Normal Parameters Mean .0001387
Positive .201
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z 1.332
4.1 di atas diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,058. Karena nilai
Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada
waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
Tabel 4.2
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,038 dan angka D-W berada di
antara -2 sampai +2. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada atau
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
bahwa semua nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10, sehingga dapat
disimpulkan dalam model regresi ini tidak terjadi gejala multikolinearitas yaitu
4. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
56
diadakan regresi dengan absolut residual pada variabel dependen sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
harga emas (X2), dan tingkat inflasi (X3) > 0,05 sehingga tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Ghozali, 2011: 95).
bebas pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2), dan tingkat inflasi (X3)
syariah di Indonesia tahun 2005-2015. Hasil analisis regresi linear berganda dapat
Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8.817E12 3.109E12 -2.836 .007
Pendapatan_
1.976 .276 .731 7.158 .000
Pegadaian
Harga_Emas 1.315E7 5530390.192 .268 2.377 .022
Tingkat_Inflasi 2.682E11 2.156E11 .138 1.244 .221
a. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
sebagai berikut :
apabila variabel pendapatan pegadaian, harga emas, dan tingkat inflasi, jika
dianggap konstan (0), maka nilai penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian
sebesar 1,976. Hal ini berarti bahwa jika pendapatan pegadaian ditingkatkan
satu satuan dengan catatan variabel harga emas dan tingkat inflasi dianggap
3. Koefisien regresi variabel harga emas (b2) bernilai positif sebesar 1,315. Hal
ini berarti bahwa jika harga emas ditingkatkan satu satuan dengan catatan
4. Koefisien regresi variabel tingkat inflasi (b3) bernilai positif sebesar 2,682.
Hal ini berarti bahwa jika tingkat inflasi ditingkatkan satu satuan dengan
307). Hasil uji signifikansi atau uji t dapat dilihat sebagai berikut :
59
Tabel 4.6
Hasil Uji t
1. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6 di atas diketahui bahwa pada variabel
0,000, jika dibandingkan dengan ttabel (2,021) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.
2. Variabel harga emas diperoleh nilai thitung = 2,377 dan probabilitas sebesar
0,022, jika dibandingkan dengan ttabel (2,021) maka thitung > ttabel dan ρ < 0,05.
tahun 2005-2015.
3. Variabel tingkat inflasi diperoleh nilai thitung = 1,244 dan probabilitas sebesar
0,221, jika dibandingkan dengan ttabel (2,021) maka thitung < ttabel dan ρ > 0,05.
1. Uji F
mempengaruhi variabel dependen (Djarwanto & Pangestu, 1996: 268). Hasil uji F
Tabel 4.7
Hasil Uji Ketepatan Model (Uji F)
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1.315E27 3 4.382E26 27.182 .000
Residual 6.448E26 40 1.612E25
Total 1.959E27 43
a. Predictors: (Constant), Tingkat_Inflasi, Pendapatan_Pegadaian, Harga_Emas
b. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
Berdasarkan hasil uji ketepatan model (uji F) pada tabel 4.7 di atas
menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh Fhitung sebesar
27,182 dan sig. 0,000. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan Ftabel (pada
signifikan variabel pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2), dan tingkat
inflasi (X3) secara serempak atau simultan terhadap penyaluran pembiayaan Rahn
70). Hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2) dengan bantuan komputer
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .819 .671 .646 4.015E12 1.038
a. Predictors: (Constant), Tingkat_Inflasi, Pendapatan_Pegadaian, Harga_Emas
b. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
Sumber : data diolah, 2016.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.8 di atas
dapat diketahui bahwa hasil perhitungan untuk nilai R Square (R2) dengan
variabel pendapatan pegadaian (X1), harga emas (X2), dan tingkat inflasi (X3)
67,1% = 22,9%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang tidak diteliti
berdasarkan hasil uji t variabel pendapatan pegadaian dengan nilai thitung (7,158) >
tahun 2005-2015.
syariah seperti Rahn, Arrum dan Mulia yang diterima pegadaian syariah dalam
jangka periode tertentu, misalnya 1 tahun dalam bentuk rupiah (Irawan, 2011: 40).
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Purnomo (2009),
penyaluran kredit.
63
hasil uji t variabel harga emas dengan nilai thitung (2,377) > ttabel (2,021) di mana
mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Aziz (2013), yang menunjukkan
berdasarkan hasil uji t variabel tingkat inflasi dengan nilai thitung (1,244) < ttabel
tidak memperhatikan besar kecilnya tingkat inflasi. Nasabah lebih berpikir untuk
menggunakan jasa kredit dari unit usaha Perum Pegadaian. Selain itu, adanya
inflasi atau tidak adanya inflasi tidak menjadikan suatu pertimbangan bagi
umumnya berasal dari kalangan kelas menengah ke bawah yang memerlukan dana
telah dilakukan oleh Dahlan (2015), yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
harga emas, dan tingkat inflasi terhadap penyaluran pembiayaan Rahn (Studi pada
sebagai berikut:
(7,158) > ttabel (2,021) di mana nilai signifikansinya 0,000 < 0,05.
berdasarkan hasil uji t variabel harga emas dengan nilai thitung (2,377) > ttabel
berdasarkan hasil uji t variabel tingkat inflasi dengan nilai thitung (1,244) < ttabel
1. Penelitian ini hanya terbatas pada data laporan keuangan triwulanan pegadaian
2005-2015.
5.3. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank syari’ah dari teori ke praktek. Jakarta:
gema insani press.
Aziz, Mukhlish Arifin. (2013). Analisis pengaruh tingkat sewa modal, jumlah
nasabah, dan tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai golongan C
(Studi pada PT. Pegadaian Cabang Probolinggo). Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya Malang.
Dahlan, Rahmat. (2015). Pengaruh tingkat bonus SBIS dan tingkat inflasi
terhadap penyaluran pembiayaan bank syariah di Indonesia. Jurnal
Equilibrium, Vol. 3, No. 1, Juni 2015.
Desriani, Icha Puspita dan Rahayu, Sri. (2013). Analisis pengaruh pendapatan,
harga emas dan tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit (studi kasus pada
Perum Pegadaian Cabang Jombang, Tangerang Periode Maret 2009 –
September 2011). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, FE Universitas Budi
Luhur, Vol. 2 No. 2 Oktober 2013.
68
Gumilang et.al. (2014). Pengaruh variabel makro ekonomi, harga emas dan harga
minyak dunia terhadap indeks harga saham gabungan (Studi pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
Vol.14, No.1 September 2014.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir. (2001). Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.
69
Mutaminah dan Chasanah, Siti Nur Zaidah. (2012). Analisis eksternal dan internal
dalam menentukan non performing financing bank umum syariah di
Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2012, Hal. 49 – 64
Vol. 19, No. 1.ISSN: 1412-3126.
Oei, Istijanto. (2009). Kiat investasi valas, emas, saham. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Pass, Christopher dan Bryan Lowes. (1999). Kamus lengkap ekonomi, Cet II.
Jakarta: Erlangga.
Prabasanti, Fransiska Cicylia. (2014). Analisis gadai emas bank syariah terhadap
perolehan feebase income (studi kasus pegadaian emas bank syariah
mandiri semarang). Tugas akhir tidak diterbitkan. Jurusan Syariah dan
Ekonomi Islam Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
Rais, Sasli. (2006). Pegadaian syariah: konsep dan sistem operasional. Jakarta:
UI Press.
Romadhon, Fajar. (2015). Analisis pengaruh kurs rupiah, harga emas dunia dan
harga minyak dunia terhadap IHSG sektor pertambangan di BEI (periode
tahun 2011-2014). Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ekonomi. Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
Rudiger, Dornbusch, et. al. (2004). Makro ekonomi. Jakarta: Media Global
Edukasi.
Sam et. al. (2003). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta: PT.
Intermasa.
Santoso, Singgih. (2001). SPSS statistik parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
71
Suharto TF. (2013). Harga emas naik atau turun kita tetap untung. Jakarta (ID):
Elex Media Komputindo.
Sukirno, Sadono. (2004). Teori pengatar ekonomi makro. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Widiarti, Tri dan Sinarti. (2013). Pengaruh pendapatan, jumlah nasabah, dan
tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit pada Perum Pegadaian Cabang
Batam Periode 2008-2012. Jurnal Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik
Negeri Batam, Batam.
67
LAMPIRAN
73
Lampiran 1
Lampiran 3
Hasil Output
Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 44
a
Normal Parameters Mean .0001387
Positive .201
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z 1.332
Lampiran 4
Hasil Output
Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Lampiran 5
Hasil Output
Uji Multikolinieritas
a
Coefficients
Pendapatan_
1.976 .276 .731 7.158 .000 .790 1.266
Pegadaian
a. Dependent Variable:
Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
80
Lampiran 6
Hasil Output
Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pendapatan_
.026 .017 .263 1.586 .121
Pegadaian
b
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Tingkat_Inflasi,
Pendapatan_Pegadaian, . Enter
a
Harga_Emas
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .819 .671 .646 4.015E12 1.038
a. Predictors: (Constant), Tingkat_Inflasi, Pendapatan_Pegadaian, Harga_Emas
b. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1.315E27 3 4.382E26 27.182 .000
Residual 6.448E26 40 1.612E25
Total 1.959E27 43
a. Predictors: (Constant), Tingkat_Inflasi, Pendapatan_Pegadaian, Harga_Emas
b. Dependent Variable: Penyaluran_Pembiayaan_Rahn
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8.817E12 3.109E12 -2.836 .007
Lampiran 8
Lampiran 9
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30
13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84
21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81
22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78
23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76
24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73
25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71
30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62
40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51
50 4,08 3,18 2,79 2,56 2,40 2,29 2,20 2,13 2,07 2,02 1,95 1,87 1,78 1,74 1,69 1.63 1,56 1,50 1,41
60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39
100 3,94 3,09 2,70 2,46 2,30 2,19 2,10 2,03 1,97 1,92 1,85 1,80 1,68 1,63 1,57 1,51 1,46 1,40 1,28
120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
∞ 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00
84
Lampiran 10
Agama : Islam
Email : vikabandara77@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
3. SMP N 1 Ngemplak
4. SMA N 1 Ngemplak
5. IAIN Surakarta